Upload
amira-pradsnya-paramita
View
243
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Modifikasi Klasifikasi Angle & Klasifikasi Skeletal
1/4
Modifikasi Dewey dari Klasifikasi Angle
Dewey memperkenalkan modifikasi dari klasifikasi maloklusi Angle. Dewey
membagi Kelas I Angle ke dalam lima tipe, dan Kelas III Angle ke dalam 3 tipe.
1. Modifikasi Dewey Kelas I.
Tipe 1 : maloklusi Kelas I dengan gigi anterior yang rowded.
Tipe ! : maloklusi Kelas I dengan insisi" maksila yang protrusif.
Tipe 3 : maloklusi Kelas I dengan anterior rossbite.
Tipe # : maloklusi Kelas I dengan posterior rossbite.
Tipe $ : maloklusi Kelas I dengan molar permanen tela% bergerak ke mesial.
!. Modifikasi Dewey Kelas III.
Tipe 1 : maloklusi Kelas III, dengan ra%ang atas dan bawa% yang &ika dili%at
seara terpisa% terli%at normal. 'amun, ketika ra%ang beroklusi pasien
menun&ukkan insisi" yang edge to edge, yang kemudian menyebabkan
mandibula bergerak ke depan.
Tipe ! : maloklusi Kelas III, dengan insisi" mandibula rowded dan memiliki
lingual relation ter%adap insisi" maksila.
Tipe 3 : maloklusi Kelas III, dengan insisi" maksila rowded dan rossbite
dengan gigi anterior mandibula.
Klasifikasi Maloklusi Skeletal
(ubungan ra%ang satu sama lain &uga ber"ariasi pada ketiga bidang ruang, dan
"ariasi pada setiap bidang bisa mempengaru%i.
(ubungan posisional antero)posterior dari bagian basal ra%ang atas dan
bawa%, satu sama lain dengan gigi)gigi berada dalam keadaan oklusi, disebut sebagai
%ubungan skeletal. Keadaan ini kadang)kadang disebut &uga sebagai %ubungan basis
gigi atau pola skeletal. Klasifikasi dari %ubungan skeletal sering digunakan, yaitu:
1. Kelas 1 Skeletal
Di mana ra%ang berada pada %ubungan antero)posterior yang ideal
pada keadaan oklusi
7/24/2019 Modifikasi Klasifikasi Angle & Klasifikasi Skeletal
2/4
2. Kelas 2 SkeletalDi mana ra%ang bawa% pada keadaan oklusi terletak lebi% ke belakang
dalam %ubungannya dengan ra%ang atas
3. Kelas 3 Skeletal
Di mana ra%ang bawa% pada keadaan oklusi terletak lebi% ke depan
daripada kelas 1 skeletal
7/24/2019 Modifikasi Klasifikasi Angle & Klasifikasi Skeletal
3/4
*ariasi pada %ubungan skeletal bisa disebabkan ole%:1. *ariasi ukuran ra%ang
!. *ariasi posisi ra%ang dalam %ubungannya dengan basis ranium
+adi &ika sala% satu ra%ang terlalu besar atau keil dalam %ubungannya
dengan ra%ang lainnya pada dimensi anteroposterior, akan dapat ter&adi
perkembangan %ubungan klas ! atau 3 skeletal. elan&utnya, &ika sala% stau
ra%ang terletak lebi% ke belakang atau ke depan daripada yang lain dalam
%ubungannya dengan basis kranium, &uga bisa terbentuk %ubungan kelas !
atau 3 skeletal.
-kuran relatif dari ra%ang pada dimensi lateral &uga mempengaru%i
oklusi gigi)gigi. Idealnya, kedua ra%ang ook ukurannya, se%ingga oklusi
dari gigi)gigi bukal pada relasi trans"ersal adala% tepat. Kadang)kadang
sebua% ra%ang lebi% lebar dari yang lain sedemikian rupa se%ingga
menimbulkan oklusi dari gigi)gigi terpengaru%, menimbulkan gigitan terbalik
bukal &ika ra%ang bawa% lebi% lebar, atau oklusi lingual dari gigi)gigi bawa%
&ika ra%ang atas yang lebi% lebar. igitan terbalik bukal bisa unilateral atau
bilateral.
(ubungan "ertikal dari ra%ang atas dan bawa% &uga mempengaru%i
oklusi. /feknya paling &elas terli%at berupa "ariasi bentuk ra%ang bawa% pada
sudut gonium. Mandibula dengan sudut gonium yang tinggi enderung
menimbulkan dimensi "ertikal wa&a% yang lebi% pan&ang, dan pada kasus
yang para% bisa menimbulkan gigitan terbuka anterior. ebaliknya,
7/24/2019 Modifikasi Klasifikasi Angle & Klasifikasi Skeletal
4/4
mandibula dengan sudut gonium yang renda% enderung menimbulkan
dimensi "ertikal wa&a% yang lebi% pendek.