4

Click here to load reader

Mke bugtyfy fy y yv

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gv utftyf yrf u6d urdcutrc uyc u65d r6 yc ycutrx etxetx tex rtc y ccyrc yrc ryc yrc yrcexrxr xr r xrx rx rxr xrytc yvubub uyvyvy vy vy yf

Citation preview

Page 1: Mke bugtyfy fy y yv

1. Commercially available large wind turbines have blade span diameters as large as 100 m and generate over 3 MW of electric power at peak design conditions. Consider a wind turbine with a 90-m blade span subjected to 25-km/h steady winds. If the combined turbine–generator efficiency of the wind turbine is 32 percent, determine (a) the power generated by the turbine and (b) the horizontal force exerted by the wind on the supporting mast of the turbine. Take the density of air to be 1.25 kg/m3, and disregard frictional effects.

Page 2: Mke bugtyfy fy y yv

Prinsip kerja alat OWC ini adalah mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik berdasarkan prinsip kerja kolom isolasi. Perhatikan gambar sketsa OWC tampak samping di atas. Gelombang yang datang dari arah laut akan menabrak bangunan OWC ini dimana pada bagian bawah bangunan ini terdapat kolom tebuka untuk masuknya air laut, karena tumbukan gelombang air laut ini kemudian air laut yg terdapat pada bagian dalam chamber OWC akan berisolasi naik dan turun sehingga menimbulkan peristiwa sedot dan hisap pada kolom udara di atasnya (prinsip kerja pompa). Gerakan air yang naik turun serta menimbulkan peristiwa sedot hisap pada kolom udara diatasnya inilah yang akan menggerakan turbin (perlu diperhatikan bahwa turbin yang digunakan adalah turbin searah, dimana pada saat terjadi tekanan udara naik turun/sedot hisap, turbin akan tetap memutar searah untuk menghasilkan energi listrik).

Page 3: Mke bugtyfy fy y yv

Untuk gaya angkat, bekerja tegak lurus dengan arah angin. Untuk turbin Savonius sudut serangnya (angle of attack) bernilai o 90 . Sudut 30 serang ini merupakan sudut antara turbin dan arah angin. Dengan sudut serang o 90 , gaya angkat akan bernilai nol dan gaya hambat akan maksimal. Gambar 4.3 menunjukkan grafik hubungan antara putaran turbin terhadap kecepatan angin untuk setiap variasi sudut kelengkungan. Dilihat dari grafik di atas, Turbin 1 dengan o 20 mengalami putaran terbesar, yaitu sebanyak 273,6 rpm adalah dan Turbin 8 dengan o 80 mengalami putaran terkecil, yaitu sebanyak 152 rpm untuk kecepatan angin sebesar 4,2 m/s. Hal yang sama juga terjadi pada variasi kecepatan angin lainnya.

kesimpulan

. Semakin besar sudut kelengkungan turbin, jari-jari turbin semakin besar, ini menyebabkan gaya hambat yang dialami turbin pun semakin besar sehingga kecepatan putar turbin berkurang.

. Kecepatan putar turbin bertambah sebanding dengan penambahan kecepatan angin.

. Semakin besar jari-jari turbin, semakin besar pula torsinya, namun putaran yang dihasilkan turbin semakin kecil