Upload
veranika-selviya
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
1/10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
GLOMERULONEFRITIS
PENDAHULUAN
• Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
• Glamerulonefritis adalah peradangan dan kerusakan pada alat penyaring darah sekaligus kapiler
ginjal (Glamerulus), (Japaries, willie, 1993).
• Glamerulonefritis adalah sindrom yang ditadai oleh peradangan dari glemerulus diikuti
pembentukan beberapa antigen (ngran, !arbara, 1999).
Glomerulonefritis dibagi menjadi dua,yaitu"
1. Glomerulonefritis akut#. Glomerulonefritis kronik
1.GLOMERULONEFRITIS AKUT
Pengertian
• $dalah inflamasi pada glomerulus ginjal dimana proses inflamasi ini dapat terjadi akibat reaksi
imun dan non imun, bersifat $kut, %aten atau &ronis Glomerulonefritis $kut'&onis (G$'&).
• Glomerulo nefritis akut adalah istilah yang seara luas digunakan yang mengau pada
sekelompok penyakit ginjal di mana inflamasi terjadi di glomerulus. (!runner dan *uddarth,
#++1).
Etiologi
• &uman streptoous.
• erhubungan dengan penyakit auto imun lain.
• -eaksi obat.
• !akteri.
• irus.
Manifestasi linis
/aringitis atau tansiktis.
0emam
*akit kepala
alaise.
yeri panggul
2ipertensi
$noreksi
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
2/10
untah
dema akut
liguri
roteinuri
4rin berwarna okelat.
Patofisiologi
&asus glomerulonefritis akut terjadi setelah infeksi streptokokus pada tenggorokan atau kadang5
kadang pada kulit sesudah masa laten 1 sampai # minggu. rganisme penyebab la6im adalah
streptokokus beta hemolitikus grup $ tipe 1# atau 7 dan 1,jarang oleh penyebab lainnya. amun
sebenarnya bukan streptokukus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. 0i duga terdapat suatu
antibodi yang ditujukan terhadap antigen khusus yang merupakan membran plasma streptokokal
spesifik. 8erbentuk kompleks antigen5antibodi dalam darah bersikulasi ke dalam glomerulus tempat
kompleks tersebut seara mekanis terperangkap dalam membran basalis. *elanjutnya komplemen
akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan yang menarik leukosit polimerfonuklear()
dan trombosit menuju tempat lesi. /agositosis dan pelepasan en6im lisosom juga merusak endotel dan
membran basalis glomerulus(G!). *ebagai respon terhadap lesi yang terjadi , timbul poliferasi sel5
sel endotel yang di ikuti sel5sel mesangium dan selanjutnya sel5sel epitel. *emakin meningkatnya
kebooran kapiler glomerulus menyebabkan protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urin
yang sedang di bentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria. $gaknya, komplekskomplemen antigen5antibodi inilah yang terlihat sebagai nodul5nodul subepitel(atau sebagai
bungkusan epimembanosa)pada mikroskop elektron dan sebagai bentuk granular dan berbungkah5
bungkah pada mikroskop imunofluoresensi,pada pemeriksaan mikroskop ahaya glomerulus tampak
membengkak dan hiperselular di sertai inasi .
Patoflo!
tiologi(sreptokokus,bakteri,irus)
:nflamasi
$ntibodi5antigen
Glomerulus
:nflamasi
/aringitis atau tansiktis.
0emam
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
3/10
*akit kepala
alaise. yeri panggul
2ipertensi$noreksi
untah
dema akut
liguri
roteinuri
4rin berwarna okelat.
G%-4%4* /-:8:*
Ko"#liasi
2ipertensi.
0ekopensasi jantung
GG$ (Gagal Ginjal $kut)
Penatalasanaan
8erapi $ntibiotik %ong 8erm eniillin, dan pasien harus terhindar dari infeksi, karena dapat
menimbulkan nefritis
• asien harus bed5rest sampai manifestasi klinik hilang
0:8
• -endah protein jika kadar !4 dan ;reatinin dalam serum
• eningkat
• 8inggi &arbohidrat
• -endah Garam
• :ntake dan ut5put harus diukur, kontrol airan < hypertensi,
• !erikan obat antihipertensi jika diperlukan
• &aji edema dan timbang !! setiap hari jika oer load berikan diuretik
• bserasi tanda5tanda ital waspada terhadap adanya ;2/
• Jika sudah ambulasi,monitor proteinure dan hematuria jika meningkat bedrest tetap
dijalankan,jika ambulasi dapat ditolelir pasien boleh pulang.
Pe"erisaan $iagnosti%
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
4/10
4rinalisis (4$) menunjukkan hematnya gross, protein dismonfik dan (bentuk tidak serasi) *0m,
leusit, dan gips hialin.
%ajur filtrasi glomeruslus (:/G) menurun, klerins kreatinin pada unrin digunakan sebagai
pengukur dan %/G spesine urin #7 jam dikumpulkan. *ampel darah untuk kreatinin juga
ditampung dengan ara arus tegah (midstream).
itrogen urea darah (!4) da kreatinin serum meningkat bila fungsi ginjal mulai menurun.
$lbumin serum dan protein total mungkin normal atau agak turun (karena hemodilusi).
;ontoh urin aak untuk eletrokoresisi protein mengidentifilaasi jenis protein urin yang
dikeluarkan dalam urin.
lektrolit seru menunjukkan peningkatan natrium dan peningkatan atau normal kadar5kadar
kalium dan klorida.
&.GLOMERULONEFRITIS KRONIK
erupakan lanjutan dari glomerulonefritis akut,dalam jangka waktu panjang atau pendek.
Etiologi
• &uman streptoous.
• erhubungan dengan penyakit auto imun lain.
• -eaksi obat.
• !akteri.
• irus.
Manifestasi linis
• yeri tumpul pinggang belakang
• *akit kepala, hipertensi
• erubahan pola eliminasi urine
• 0ysuria
• enurun output urine
• &esulitan bernafas
• rthopnea
• oturnal'dyspnea pada saat pengerahan tenaga
• erubahan !!, rales pada suara paru
• elebaran pada ena leher, adanya suara jantung tiga (*3)
• dema pada wajah, kelopok mata, tangan dan jaringan perifer
• /atigue dan malaise• $noreksia, nausea dan'muntah
• urine berwana merah ke oklat5oklatan.
Patofisiologi
Glomerulonefritis kronis,awalnya seperti glomerulonefritis akut atau tampak sebagai tipe reaksi
antigen'antibody yang lebih ringan,kadang5kadang sangat ringan,sehingga terabaikan. *etelah kejadian
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
5/10
berulang infeksi ini,ukuran ginjal sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal,dan terdiri dari jaringan fibrosa yang luas, korteks mengeil menjadi lapisan yang tebalnya 15# mm atau kurang. !erkas
jaringan parut merusak sistem korteks,menyebabkan permukaan ginjal kasar dan ireguler. *ejumlahglomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan parut,dan abang5abang arteri renal menebal.
$khirnya terjadi perusakan glomerulo yang parah,menghasilkan penyakit ginjal tahap akhir(*-0).
Ko"#liasi
• alnutrisi
• :nfeksi sekunder
• Gangguan koagulasi
• $kselerasi aterosklerosis
Penatalasanaan
88 setiap 7 jam
onitor !4, ;reatinin dan rotein urine
engganti airan yang hilang
onitor intake5utput
0iet
• embatasan airan dan a, tinggi &2 < rendah protein, -endah & !ila $da gagal ginjal.
• $ntibiotik jika ada infeksi
• &ortiosteroid < ;ytoto=i
• $nti 2ypertensi
• 0iuretik
• lasmapheresis
Pe"erisaan $iagnosti%
4rinalisis (4$) menunjukkan hematnya gross, protein dismonfik dan (bentuk tidak serasi) *0m,
leusit, dan gips hialin.
%ajur filtrasi glomeruslus (:/G) meurun, klerins kreatinin pada urin digunakan sebagai pengukur
dan %/G spesine urin #7 jam dikumpulkan. *ampel darah untuk kreatinin juga ditampung dengan
ara arus tengah (midstream).
itrogen urea darah (!4) dan kreatinin serum meningkat bila fungsi ginjal mulai menurun.
$lbumin serum dan protein total mungkin normal atau agak turun (karena hemodilusi).
;ontoh urin aak untuk eletrokoresisi protein mengidentifilaasi jenis protein urin yang
dikeluarkan dalam urin.
lektrolit seru menunjukkan peningkatan natrium dan peningkatan atau normal kadar5kadar
kalium dan klorida.
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
6/10
ASUHAN KEPERA'ATAN
Penga(ian1. :dentitas pasien.
&. -iwayat penyakit, dahulu, sekarang dan keluarga.
). -iwayat 'adanya faktor resiko.
a. !agaimana frekuensi miksinya
*. $dakah kelainan waktu miksi seperti
%. $pakah rasa sakit terdapat pada daerah setempat atau seara unum
$. $pakah penyakit timbul setelah adanya peyakit yang lain.
e. $pakah terdapat mual dan muntah.
f. $pakah terdapat udema.
g. !agaimana keadaan urinnya (olume, warna, bau, berat jenis, jumlah urie dalam #7 jam).
+. $dakah sekret atau darah yang keluar.
i. $dakah hambatan seksual. (. !agaimana -iwayat, haid (menahe, lamanya, banyaknya, sirkulasinya, keluhannya).
. !agaimana -iwayat kehamilan, arbortus, pemakaian alat kontrsepsi.
l. -asa nyeri (lokasi, identitas, saat timbulnya nyeri).
,. -iwayat ersalinan.
-. -iwayat endarahan.
0ata fisik "
1. inspeksi "
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
7/10
seara umum dan seara khusus pada daerah genital palpasi "
• pada daerah abdomen, buli5buli, lipat paha.
• $uskultasi " darah abdomen.
• erkusi " daerah abdomen, ginjal.
• &eadaan umum pasien "
• 8ingkat kesadaran.
• 8inggi ital eliputi tensi, nadi, suhu, pernafasan.
DIAGNOSA KEPERA'ATAN
1. -esiko kelebihan olume airan b'd retensi air dan disfungsi ginjal
&. -esiko infeksi (48:, %&$%, *:*8:&) b'd penekanan pada system imun
). &etidakmampuan dalam aktiitas b'd penurunan protein dan disfungsi ginjal
,. &urang pengetahuan b'd kurang informasi tentang proses penyakit,perawatan dirumah dan
intruksi tindakan lanjut.
D/1
84J4$"
asien akan mempertahankan keseimbangan airan dan elektrolit
&-:8-:$ 2$*:%
• 8idak memperlihatkan 8anda5tanda kelebihan airan dan elektrolit
• :ntake dan output dalam keadaan seimbang
-;$$ 8:0$&$"
• onitor dan laporkan tanda dan gejala kelebihan airan
• 4kur dan dokumentasikan intake dan output setiap 7 > ? jam
• ;atat jumlah dan karakteristik urine@ laporkan bila ada penurunan output urine pada dokter
• 8imbang !! setiap hari, dengan timbangan dan waktu yang sama
• 4kur !J urin setiap ? jam, lapor bila ada peningkatan
• &onsultasikan ke ahli diet untuk pembatasan atrium dan rotein.
• !erikan airan sesuai dengan airan yang hilang
• !erikan batu es untuk mengontrol haus
• onitor hasil pemeriksaan elektrolit, laporkan bila ada ketidaknormalan
• &aji efektifitas pemeberian elektrolit sr. arenteral'oral
D0&
84J4$"asien akan memperlihatkan tidak adannya tanda5tanda infeksi
&-:8-:$ 2$*:%"
• emiliki hasil pemeriksaan temperatur dan lab dalam batas normal
• emiliki suara paru yang bersih
• 4rinnya bening dan kuning
• &ulit utuh
-;$$ 8:0$&$"
• &aji efektifitas pemeberian imunosupresie
• onitor serum sel darah merah, antibodi, nilai set 8
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
8/10
• eriksa 8emp. tubuh setiap 7 jam
• ;atat karakteristik urine
• 2indari pemasangan kateter pada saluran perkemihan
• Jika dipasang kateter, pertahankan losed graity drain system
• onitor adanya 8anda < gejala 48:, lakukan tindakan penegahan 48:
• $suskultasi suara paru setiap 7 jam• $njurkan untuk batuk dan nafas dalam
• :nstruksikan pasien u' menghindari orang yang menglamai infeksi
• %akukan tindakan untuk menegah kerusakan kulit
• $njurkan untuk ambulas*iu nlaerdbi,iGhlo amwerualolnefritis
D )
84J4$"
asien akan meningkat toleransi terhadap aktifitas
&-:8-:$ 2$*:%"
• engikuti renana aktiftas
• 80 dalam batas normal tanpa pengeluaran protein berlebihan
-;$$ 8:0$&$"
• monitor adanya penurunan protein sr. !erlebihan(roteinuria, $lbuminuria)
• Gunakan diet protein untu mengganti protein yang hilang
• !erikan diet tinggi &alori, diet tinggi &2
• $njurkan !edrest
• !erikan latihan dalam batas aktifitas yang dianjurkan
• -enanakan aktifitas dengan memberikan periode waktu istirahat
0A B
84J4$"
asien dapat mengerti penyakit dan pengobatannya
&-:8-:$ 2$*:%"
• enyatakan pemahaman kondisi'proses penyakit,prognosis dan pengobatan
-;$$ 8:0$&$"
• &aji ulang proses penyakit,prognosis,dan fator penetus bila diketahui
• &aji ulang pembatasan diet
• 0iskusikan masalah nutrisi lain
• 0iskusikan terapi obat
• &aji ulang intake'output
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
9/10
0osen " *yahridal,*kp
0i susun " &elompok ::
$dryan rasetya
0epi *ugianto
nny -osita
Cemima
AKADEMI KEPERA'ATAN ANDAKARAAKARTA
&2234&212
8/18/2019 MHa_zMx(ASkEp GLoMeRulO NEfRiTiS)
10/10
DAFTAR PUSTAKA
/&4:. &apita *elekta &edokteran. edia $esulaplus@ #++#
rie,*ylia $nderson, atofisiologi@&onsep klinis proses5proses penyakit, Jakarta@G;,#++B
*melt6er,*u6anne ;.!uku ajar keperawatan medial bedah !runner < *uddart,Jakarta@G;,#++1
0oengoes, arylynn , -enana $suhan &eperawatan, Jakarta@G;,1999
$*& !logspot