232
METODE PENELITIAN BISNIS Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Dr. Sigit Hermawan, SE., M.Si Amirullah, SE., M.M

METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

  • Upload
    others

  • View
    83

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

METODE PENELITIAN BISNISPendekatan Kuantitatif & Kualitatif

Dr. Sigit Hermawan, SE., M.SiAmirullah, SE., M.M

Page 2: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

KATA PENGANTAR

Gagasan penulisan buku ini muncul ketika penulis menyadari bahwapendekatan yang digunakan dalam penelitian bisnis tidak hanya bisa dilakukandengan pendekatan kuantitatif saja, namun pendekatan kualitatif juga dapatdigunakan dalam penelitian bisnis. Bahkan, untuk tujuan penelitian tertentukedua pendekatan tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama (mixedmethod). Untuk itu, diperlukan sebuah referensi yang representatif dan praktisguna memahami metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif dankualitatif.

Buku “Metodologi Penelitian Bisnis; Pendekatan Kuantitatif danKualitatif” disusun dengan maksud agar para mahasiswa dapat dengan mudahmemahami bagaimana proses penelitian dilakukan, misalnya dalam halmengidentifikasi masalah penelitian, membuat kerangka penelitian,mengidentifikasi variabel yang terkait, cara memperoleh data dan analisis data,serta bagaimana menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatankualitatif dalam penelitian bisnis.

Buku ini disajikan dalam dua bagian utama. Bagian pertamapendekatan kuantitatif dan bagian kedua pendekatan kualitatif. Dalam sistempembelajaran tentu urutan tersebut tidak harus dimulai dari pendekatankuantitatif. Untuk tujuan penelitian tertentu, materi pendekatan kualitatif bisasaja di bahas lebih dahulu, dan sebaliknya.

Dengan terlselesainya penyusunan buku ini penulis menyampaikanucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan dosen yangikut memberikan arahan dan kesempatan diskusinya dalam melengkapi materibuku ini. Tidak lupa penulis sampaikan penghargaan kepada mitra kerja(penerbit) yang telah bersedia membantu untuk menerbitkan buku ini. Semogatulisan ini menjadi amal ibadah dihadapan Allah SWT teriring do’a semogabuku ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan di tanah air.

Maret, 2016Penulis,

Dr. Sigit Hermawan, S.E., M.SiAmirullah, SE., M.Si

Page 3: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

DAFTAR ISI

hal

KATA PENGANTAR

BAGIAN SATU. PENDEKATAN KUANTITATIF

BAB 1 PENGANTAR PENELITIAN BISNISA. Definisi dan Manfaat PenelitianB. Mengapa perlu Melakukan PenelitianC. Kriteria Penelitian Yang BaikD. Peranan Penelitian dalam Keputusan BisnisE.

BAB 2 RANCANGAN PENELITIANA. Jenis-Jenis Rancangan PenelitianB. Metode Penelitian KualitatifC. Metode Penelitian Survey dan ObservasiD. Metode Penelitian EksperimenE. Tahap-Tahap Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

BAB 3 IDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN MASALAHA. Identifikasi MasalahB. Sumber-Sumber Masalah PenelitianC. Memilih Masalah PenelitianD. Merumuskan Masalah Penelitian

BAB 4 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESISA. Tujuan Tinjauan PustakaB. Kajian Teori dan Penelitian yang RelevanC. Sumber-Sumber KutipanD. Kerangka Konseptual PenelitianE. HipotesisF. Uji Hipotesis

BAB 5 VARIABEL PENELITIANA. Faktor dan VariabelB. Jenis-Jenis Variabel PenelitianC. Definisi Formal dan Operasional VariabelD. Variabel dan Pengukurannya

Page 4: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

BAB 6 DESAIN SAMPLINGA. Definisi dan Alasan Pengambilan SampelB. Klasifikasi Teknik SamplingC. Menentukan Ukuran SampelD. Kesalahan Dalam Menentukan SampelE. Budaya Multi Etnis

BAB 7 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATAA. Sumber Data Primer dan Data SekunderB. Klasifikasi Data SekunderC. Klasifikasi Data PrimerD. Teknik Pengumpulan Data Primer

BAB 8 METODE ANALISIS DATAA. Analisis RegresiB. Analisis FaktorC. Analisis DiskriminanD. Analisis Struktural Equation Modeling

BAGIAN DUA. PENDEKATAN KUALITATIF

BAB 9 PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIFA. Penelitian Kualitatif Vs KuantitatifB. Hakikat Penelitian KualitatifC. Judul dan Rumusan Masalah Penelitian KualitatifD. Fokus Penelitian Kualitatif dan Unit AnalisisE. Contoh Penulisan Jenis Penelitian Kualitatif

BAB 10 TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIFA. Teknik Pengumpulan DataB. Teknik Pengumpulan Data KualitatifC. Contoh Penulisan Teknik Pengumpulan Data

BAB 11 INFORMAN PENELITIANA. Jumlah dan Kriteria Informan KunciB. Teknik Penentuan InformanC. Contoh Penulisan Informan PenelitianD. Contoh Penulisan Penentuan Informan Kunci

BAB 12 UJI KEABSAHAN DATAA. Jenis Uji Keabsahan Data

Page 5: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

BAB 13 UJI TEKNIK ANALISI DATAA. Teknik Analisis DataB. Contoh Penulisan Teknik Analisis Data KualitatifC. Contoh Penulisan Penjodohan pola Sebagai Analisis Data

Menurut YinD. Contoh Penulisan Transkripsi Wawancara

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

PENGANTARPENELITIAN BISNIS

Tujuan umum dari sebuah metode ilmiah adalah menjelaskan,memprediksi, dan mengontrol fenomena-fenomena dalam kehidupan sosialdan bisnis. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode dan prosedur yangsistimatis untuk dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapi. Informasi-informasi yang ada di dalam dan di luar organisasi menjadi sangat pentingkeberadaannya guna dijadikan bahan kajian dan pertimbangan dalampengambilan keputusan. Metode penelitian merupakan salah satu proseduryang tepat digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan dalam bidangmanajemen dan bisnis. Sejumlah aktivitas riset bisnis saat ini telah mendapatpengakuan, khususnya dari kalangan pebisnis tentang keterhandalannya dalammenemukan (identification), merumuskan (formulate), mengembangkanalternatif (developing of alternative), dan memecahkan masalah (problem solving).

Dalam perkembangannya, kesadaran akan pentingnya memahamimetodologi penelitian (research methods), menjadikan bidang ilmu ini semakinbanyak diminati. Hal ini seiring dengan semakin kompleks-nya masalah didalam kehidupan bisnis dan manajemen. Dalam konteks lingkungan bisnis,metodologi penelitian sering dibutuhkan dalam rangka pengambilan keputusanuntuk menetapkan strategi maupun kebijakan bisnis. Oleh karena itu,keputusan penting yang memerlukan tingkat kehati-hatian (degree of caution)yang tinggi menuntut pemahaman tentang metodologi penelitian yang baikpula.

Sebagai dasar pemahaman tentang penelitian dalam konteks bisnis,maka pada bagian ini penulis menyajikan empat sub pokok bahasan, yaitu: 1)definisi dan manfaat penelitian; 2) mengapa perlu melakukan penelitian; 3)kriteria penelitian yang baik; 4) peranan penelitian dalam keputusan bisnis; 5)tahap-tahap dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.

BAB1

Page 7: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

2

DEFINISI DAN MANFAAT PENELITIAN

Dalam dunia pendidikan, terutama pada Perguruan Tinggi (PT)pemahaman terhadap metode penelitian menjadi penting. Kesadaran akanpentingnya memahami metodologi penelitian (research methods), menjadikanbidang ilmu ini semakin banyak diminati. Hal ini seiring dengan semakinkompleks-nya masalah di dalam kehidupan bisnis dan manajemen.Metodologi penelitian sering dibutuhkan dalam rangka pengambilankeputusan untuk menetapkan strategi maupun kebijakan bisnis. Oleh karenaitu, keputusan penting yang memerlukan tingkat kehati-hatian yang tinggimenuntut pemahaman tentang metodologi penelitian yang baik pula.

Untuk dapat melakukan penelitian yang baik dan benar diperlukanpengetahuan dan keterampilan metode penelitian. Syarat-syarat dan kaidah-kaidah dalam penelitian harus menjadi pedoman dalam melaksanakan setiapkegiatan penelitian. Disamping itu penelitian juga harus bersifat jujur danterbuka sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Amirullah:2015).

Penelitian atau “research”, berasal dari kata “re” dan “to search” yangberarti mencari kembali. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian adalah suatuproses yang berbentuk siklus yang tersusun berkesinambungan tanpa batas.Penelitian dimulai dari hasrat keingin-tahuan terhadap permasalahan,kemudian diteruskan dengan penelaahan landasan teoritis dalam kepustakaanuntuk mendapatkan jawaban sementara atau hipotesis. Kemudian dirancangdan dilakukan pengumpulan fakta atau data untuk menguji hipotesis melaluianalisis data, sehingga diperoleh kesimpulan untuk menjawab permasalahan.Dengan terjawabnya permasalahan atau pemecahan masalah tadi akanmenimbulkan permasalahan baru, dengan demikian, siklus di atas akanterulang lagi secara sinambung sampai tak terbatas.

Penelitian secara umum terbagi menjadi dua, yakni penelitian ilmiahdan penelitian non ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yangmengandung unsur-unsur ilmiah atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Ostlemenyatakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah(scientific methode) disebut penelitian ilmiah, mengandung dua unsur pentingyakni; unsur pengamatan (observation) dan unsur nalar (reasoning) (Nazir,1999). Penelitian ilmiah juga berarti penyelidikan yang sistematis, terkontrol,empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu olehteori-teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapatdiantara fenomena-fenomena itu (Kerlinger, 2000).

Ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,diantaranya: 1). Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akaldan terjangkau oleh penalaran manusia. Polisi menyelidiki kasus pencurian

Page 8: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

3

dan menemukan pencuri adalah contoh yang masuk akal, tetapi paranormalmenemukan dalam menemukan pencuri atau barang yang hilang adalahtindakan yang tidak masuk akal manusia. 2). Empiris: menggunakan cara-caratertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca inderamereka. Paranormal berusaha menemukan pesawat yang jatuh di Sibolangitbukan merupakan cara empiris, karena tidak kita dapat mengamati bagaimanaproses paranormal tersebut dalam menemukan pesawat tersebut. 3).Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis. Proses yangdilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujukteori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, danmembuat kesimpulan (Sugiyono, 1999).

Penelitian non ilmiah tidak memiliki kelengkapan unsur-unsur sepertipada penelitian ilmiah di atas. Penelitian yang tidak ilmiah umumnya tidakmenggunakan penalaran atau logika akal, tetapi menggunakan prinsipkebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak dapat digunakanoleh para ilmuan atau mereka yang berkecimpung dalam dunia akademis.

Cabang penelitian ilmiah yang berbeda-beda dapat dibagi menjadi duakelompok besar, yakni ilmu empiris dan ilmu non-empiris. Ilmu empirisberusaha untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, menjelaskan, danmemprediksi kejadian-kejadian dunia tempat kita hidup. Oleh karena itupenyataan-pernyataan ilmu empiris harus dicocokkan dengan faktapengalaman, dan pernyataan-pernyataan tersebut harus dapat diterima hanyasejauh didukung oleh evidensi (bukti) empiris. Ilmu empiris kemudian seringdibagi menjadi dua: pertama, ilmu alam dan (matematika, fisika, kimia,biologi, dan berbagai bidang yang terkait dengannya) kedua, ilmu sosial(mencakup sosiologi, antropologi, ekonomi, dan berbagai disiplin yangberhubungan dengannya) (Hempel, 2004).

Menurut kamus Webster (1983), penelitian atau research didefinisikansebagai berikut : Research is careful, patient, systematic, diligent inquiry orexamination in some fields of knowledge, undertaken to establish facts or principles(penyelidikan yang giat secara sistematik, sabar dan hati-hati dalam bidangilmu pengetahuan untuk menghasilkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip). Jadi,kegiatan riset bukan hanya berupa “simple inquiry”, tetapi harus berupapenyelidikan yang sungguh-sungguh dan insentif dan dilakukan dengan carasistematis, sabar dan hati-hati.

Tuckman (1978:1) mendefinisikan penelitian sebagai berikut;

“Research is a systematic attempt to provide answers to questions. Such answermay be abstract and general as is often the case in basic research or they may behighly concrete and specific as is often the case in applied research”.

Berdasarkan definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwapenelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah yangsedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan

Page 9: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

4

metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan keteraturandan ketuntasan. Secara lebih detil Davis (1989) memberikan karakteristiksuatu metode ilmiah sebagai berikut: Pertama; metode harus bersifat kritis,analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat dan benaruntuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahanmasalah tersebut. Kedua; metode harus bersifat logik, artinya adanya metodeyang digunakan untuk memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yangdibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia. Ketiga;metode bersifat obyektif, artinya obyektivitas itu menghasilkan penyelidikanyang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisiyang sama pula. Keempat; metode harus bersifat konseptual dan teoritis; olehkarena itu, untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, penelitimembutuhkan pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapatdipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kelima; metode bersifat empiris, artinyametode yang dipakai didasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.

Gambar 1.1. Sifat Metode ilmiah

Penulis lain juga mengemukakan pengertian yang berbeda-beda tentangarti dari sebuah penelitian. Perbedaan itu dikarenakan adanya perbedaan daricara pandang mereka yang didasarkan atas latar belakang, pengetahuan, dantujuan yang dimiliki.

Beberapa definisi penelitian yang dikemukakan para penulis adalahsebagai berikut;

1. Cooper dan Emory (1995), mengartikan penelitian sebagai suatuproses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan padapenyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.

2. Sekaran Uma (2003) proses menemukan solusi masalah setelahmelakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi.

3. Donald Ary (2004) Penelitian adalah suatu penerapan daripendekatan ilmiah di suatu pengkajian masalah di dalammemperoleh suatu informasi yang berguna serta hasil yang didapatitu bisa dipertanggungjawabkan.

4. Hill Way (1956) seperti yang dikutip di dalam bukunya yang

Page 10: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

5

berjudul “Introduction to Research” mendefinisikan penelitian adalahsuatu metode studi yang sifatnya itu mendalam serta penuh dengankehati-hatian dari semua bentuk fakta yang dapat dipercayadari suatu masalah tertentu dalam upaya untuk membuat pemecahansuatu masalah tersebut.

5. Faisal Sanapiah (1999) Penelitian Adalah suatu Kegiatan yangdilakukan dengan tujuan untuk mengkaji dan menelaah suatupermasalahan atau problem menggunakan suatu metode ilmiah yangdisusun sistematis. Harapannya adalah untuk menghasilkan suatupengetahuan yang baru terkait dengan ilmu pengetahuan alam danilmu pengetahuan sosial dan yang dapat diandalkan kebenarannya.

Dari beberapa pengertian penelitian di atas, maka penulis dapatlahmenarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan penelitian itu padahakikatnya adalah suatu proses, dimana peneliti ingin memeriksa dan mengujikeberadaan suatu fenomena dan masalah sebagai sumber informasi dalammengambil suatu keputusan bisnis dan pemasaran. Hal ini berarti penelitian ituharus dilakukan secara sistimatis dan terkendali berdasarkan kaidah-kaidahilmiah yang berlaku.

Dengan demikian, sebuah kegiatan dapat disebut penelitian bilamemenuhi kriteria berikut :

1. Ada hal-hal yang ingin diselidiki (something to be inquiry orexamined), termasuk dalam hal ini adalah; problem/ masalah yangingin dipecahkan, hipotesa yang ingin dibuktikan, dan sesuatuyang ingin dicari jawabannya.

2. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (dapat berupapemecahan, problema, pembuktian kebenaran hipotesa, atasjawaban pertanyaan), diperlukan cara (metode) tertentu, sertadibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melakukanpenyelidikan.

3. Hasil penyelidikan berupa fakta atau ketentuan /kaidah / hukum.

MENGAPA PERLU MELAKUKAN PENELITIAN?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian pada hakikatnyabertujuan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan bisnis ataukebijakan organisasi. Namun, dilihat dari kepentingan peneliti maka sekurang-kurangnya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian ituperlu dilakukan, yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman,dan kemampuan (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan masalah; dan(4) Pemenuhan pengembangan diri.

Page 11: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

6

Gambar 1.3. Alasan Mengapa Perlu dilakukan Penelitian

1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dankemampuan. penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasanpengetahuan, pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal dilingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yangsangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas,tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karenapengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangatterbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas.Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasanterhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkankecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atasketerbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuanmanusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapatmenyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.

2) Pemenuhan rasa ingin tahu. Penelitian dilakukan karena didorongoleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu. Manusia memilikidorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luardirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu,menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebihmenyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah danmeningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusiaselalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dansebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dansederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga parapemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rincidan lebih komprehensif.

3) Pemecahan masalah. Penelitian dilakukan untuk pemecahanmasalah. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepadamasalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik di dalamdirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungankerjanya. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan

Page 12: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

7

masalah yang dihadapinya, antara lain: (a) Pemecahan masalahdilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Cara dan alatkerja tradisional yang merupakan kebiasaan, misalnya, caramasyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai yangsecara turun temurun dijadikan sebagai alat potong padi. (b)Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogmaagama, masyarakat, hukum, dan lain - lain. Seperti pencuri dipotongtangannya, dll. (c). Pemecahan masalah secara intuitif yaituberdasarkan bisikan hati, misalnya seorang ibu kebingungananaknya terlambat pulang sekolah. Bisikan hatinya, mengecekanaknya dengan menelepon teman dekat anaknya. (d). Pemecahanmasalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibukadengan didobrak. (e). Pemecahan masalah secara spekulatif atau trialand error, suara radio berhenti, lalu radionya dipukul-pukul danternyata bersuara lagi. (f) Pemecahan masalah melalui penelitian.Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara objektif,sistematis, menggunakan metode dan mengikuti prosedur, sertaberpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan,pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

4) Pemenuhan pengembangan diri. Pemenuhan pengembangan diri.Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai,dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebihsempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambahdan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginanmanusia yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalamwaktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempitmaupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruanglingkup yang lebih luas dan komplek melalui penelitian. Dengandemikian pencapaian yang diinginkan manusia melalui penelitiansangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang, baikyang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkanbanyak orang.

Dalam konteks bisnis, penelitian terkait dengan pengambilan keputusan(decision making). Namun, tidak semua keputusan dihasilkan dari prosespenelitian. Beberapa perusahaan besar menggunakan penelitian sebagai dasardi dalam pengambilan keputusan, baik itu untuk memecahkan permasalahaninternal (Pemasaran, Keuangan, SDM, dan Operasi) maupun permasalahanyang diakibatkan oleh perubahan lingkungan eksternal (menurunnya daya belikonsumen, perubahan gaya hidup, masuknya pendatang baru, pergeseranselera konsumen, dll). Hal itu dapat dilihat dari dibentuknya sebuah lembagaatau divisi khusus yang biasa disebut R & D (research and development).

Bagaimana dengan perusahaan kecil? Perusahaan kecil juga perlumelakukan penelitian untuk mengambil keputusan strategis. Penelitian di

Page 13: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

8

perusahaan kecil tentu tidak seperti yang dilakukan oleh perusahaan besar.Prosedur dan sistimatika penelitian yang digunakan dalam perusahaan kecildapat dilakukan secara sederhana. Yang terpenting dilakukan oleh perusahaankecil adalah bagaimana mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi,mencari alternatif pemecahan, dan mengambil keputusan. Karena penelitianpenting untuk pengambilan keputusan, maka perusahaan kecil-pun perlumelakukan penelitian.

Selain tujuan utamanya sebagai alat untuk membantu dalampengambilan keputusan, penelitian juga diarahkan untuk mencapai limasasaran berikut;

1. Usaha memberikan suatu catatan atau laporan dari data statistik.

2. Berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengenai siapa, apa,bilamana, di mana, dan bagaimana (deskripsi).

3. Berusaha menjelaskan fenomena-fenomena dengan menggunakanteori-teori atau hipotesis untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan yangmenyebabkan suatu fenomena tertentu terjadi.

4. Berusaha meramalkan (prediksi) nilai saat ini dan yang akan datangdari suatu fenomena.

5. Usaha pengendalian terhadap fenomena setelah peneliti menjelaskandan memprediksi fenomena tersebut.

Penelitian yang dilakukan di lembaga Perguruan Tinggi, baik padatingkat program Strata 1 (skripsi), Strata 2 (tesis), dan Strata 3 (disertasi)biasanya diarahkan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut: (contoh penelitiankewirausahaan).

1. Manfaat bagi bidang keilmuan meliputi :

a. Sumbangan terhadap informasi tentang Wirausaha yangberhubungan dengan pembuktian teori Wirausaha tentang adanyaproses belajar di kalangan Wirausahawan,

b. Memberikan sumbangan literatur empiris dalam bidangWirausaha, khususnya bagi peneliti lain yang berkenanmengadakan penelitian dalam kajian penelitian yang sama.

2. Manfaat bagi bidang praktek Wirausaha

a. Dengan diketahuinya proses pembelajaran yang dilakukan olehWirausahawan dalam mempertahankan usahanya, maka bagipengambil kebijakan dapat memanfaatkan hal ini denganmembuat keputusan-keputusan yang diperlukan dalammeningkatkan peran Wirausaha dalam kancah ekonomi nasional.

b. Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai

Page 14: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

9

pertimbangan bagi pengusaha kecil untuk meningkatkan kinerjausahanya serta bagi perusahaan untuk mengembangkan bakatWirausaha karyawan.

Pada perkembangannya, hasil-hasil penelitian yang dilakukan olehmahasiswa maupun lembaga-lembaga penyedia jasa riset lainnya banyakdigunakan oleh pengambil keputusan dalam bisnis dan bahkan lembagapemerintah untuk menyusun strategi dan kebijakan organisasi. Namunsebaliknya, tidak sedikit hasil-hasil penelitian yang dilakukan justru tidakmemberikan kontribusi apapun, baik bagi organisasi tempat / objek penelitianmaupun bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu penyebab darikondisi yang terakhir ini adalah minimnya pengetahuan si penelitimenyangkut tata cara atau metodologi penelitian yang baik dan benar,sehingga hasil dari penelitian tersebut seringkali hanyalah pengulangan daripenelitian sebelumnya.

KRITERIA PENILITAN YANG BAIKSuatu penelitian dikatakan baik apabila penelitian itu menggunakan

metode atau kaidah-kaidah ilmiah. Menurut Murdick (1969 : 25-26), ciri-cirikarya tulis ilmiah (penelitian) yang baik antara lain:

1) Bersifat kritis dan analitis (critical and analitical).2) Memuat konsep dan teori.3) Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi yang uniform.4) Rasional.5) Objektif.

Dengan tetap berpegang pada kaidah ilmiah, maka suatu penelitian yangbaik itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, (Cooper dan Emory,1991):

1) Tujuan dan masalah dalam penelitian harus digambarkan secarajelas sehingga tidak menimbulkan keraguan kepada pembaca.

Masalah yang diteliti haruslah betul-betul sebagai masalah, sehinggadata yang terkumpul dalam penelitian itu dapat digunakan untukpemecahan masalah. Dengan rumusan masalah dan tujuanpenelitian yang benar dan jelas. Sehingga penelitian akan lebihterarah dan fokus, efisien dan efektif.

2) Agar peneliti yang lain dapat mengulangi penelitian sebelumnya,maka teknik dan prosedur dalam penelitian itu harus dijelaskansecara rinci.

Prosedur penelitian harus jelas, terperinci, dijabarkan. Sehinggabukan hanya anda saja yang memahaminya, tapi orang lain yangmembaca hasil tulisan anda.

Page 15: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

10

3) Objektivitas penelitian harus tetap dijaga dengan menunjukkanbukti-bukti mengenai sampel yang diambil.

Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat secara teliti danhati-hati, agar nantinya penelitian anda menjadi penelitian yangbenar-benar valid. Valid maksudnya sesuai antara data dan fakta.Sementara data yang dimaksud adalah teori-teori yang mendukungpenelitian, dokumen, maupun kuesioner anda. Intinya, dalammeneliti mau tidak mau anda harus mengedepankan prosedur.Prosedurnya jelas, dan teliti.

4) Kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan penelitian harusdiinformasikan secara jujur. Dan menjelaskan dampak darikekurangan tersebut terhadap penelitian berikutnya.

Laporan penelitian harus lengkap, dan disusun secara sistematis.Kelengkapan yang dimaksud mencakup teori yang mendukungpenelitian anda, sumber data baik pustaka maupun lapangan,sekunder maupun primer, dan sebagainya. Dalam menyusunlaporan penelitian, baik itu jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi,laporan yang sistematis menjadi nilai tersendiri, dan tentunya akandiistimewakan. Sistematis dalam penelitian termasuk dalam halkemampuan anda dalam mengolah data, penempatan teori dari Asampai Z.

5) Validitas dan keterhandalan data harus diperiksa dengan cermat.

Analisis yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian, ada baiknyasebelum menemukan masalah, dan membuat judul, anda harusmembuat rencana yang baik tentang desain penelitian anda.Termasuk dalam hal menentukan analisisnya. Misalnyamenggunakan analisis korelasi, maka yang dikaji dan diteliti adalahhubungan antara masalah A dan B. yah begitulah selanjutnya, jikameneliti hubungan maka gunakan analisis korelasi. Jika menelitiperbandingan, gunakan analisis komparatif.

6) Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkaitdengan data penelitian dan tidak menggeneralisir kesimpulan itu.

Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung olehdata yang diperoleh dari penelitian. Dengan kata lain, kesimpulandan saran yang anda tuliskan bukanlah pendapat anda semata.Boleh anda mengajukan pendapat, namun hal tersebut hanyasekedar saran tambahan.

7) Objek atau fenomena yang diamati harus betul-betul sesuai dengankemampuan, pengalaman, dan motivasi yang kuat dari peneliti(integritas peneliti).

Page 16: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

11

Poin inilah yang paling penting. Integritas merupakan perpaduandari semua poin di atas. Dalam penelitian, seorang peneliti yangberintegritas tentunya akan sangat ditunggu-tunggu hasilpenelitiannya. Bagaimana dengan skripsi? tentunya poin ini-punakan berlaku. Mahasiswa yang berintegritas dalam penelitiannyaadalah mahasiswa yang membuat skripsinya dengan hasil jerihpayahnya sendiri, bukan dengan konsultan atau menggunakan jasaorang lain. Tentunya dengan menerapkan poin-poin yang sudahdijelaskan di atas.

Kothari C.R (1990) menjelaskan bahwa suatu penelitian merupakanpenelitian yang baik apabila memenuhi dengan kriteria sebagai berikut:

Penelitian yang baik adalah sistematis

Artinya penelitian dibuat secara terstruktur dengan langkah-langkah tertentu yang harus diambil berdasarkan urutan yangditentukan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.Karakteristik penelitian sistematis tidak mengesampingkanpemikiran kreatif, tapi tentu saja menolak penggunaanpernyataan “spekulasi” dan “intuisi” dalam menentukankesimpulan.

Penelitian yang baik adalah logis

Artinya bahwa penelitian harus dipandu oleh aturan penalaranlogis dan proses logika induksi dan deduksi tingkat tinggi dalammelakukan penelitian. Induksi adalah proses penalaran berawaldari bagian-bagian menuju keseluruhan sedangkan deduksiadalah proses penalaran dari beberapa premis yang kemudianditarik menjadi suatu kesimpulan yang mengikuti premis-premistersebut. Lebih dari itu, penalaran logis membuat penelitian lebihbermakna dalam konteks pengambilan keputusan.

Penelitian yang baik adalah empiris

Hal ini menyiratkan bahwa penelitian pada dasarnya harusberhubungan dengan satu atau lebih aspek-aspek dari situasinyata dan berhubungan dengan data konkret yang menjadi dasaruntuk validitas eksternal hasil penelitian.

Penelitian yang baik adalah dapat direplikasi

Karakteristik ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa hasilpenelitian yang dapat diverifikasi dalam studi replikasi sehinggadengan demikian dapat membangun dasar yang kuat terhadapsuatu keputusan.

Page 17: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

12

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan untuk mencapai hasilpenelitian yang baik adalah Consistency dalam menguraikan, menjelaskan, ataupenggunaan istilah atau kalimat. Penggunaan istilah yang berganti-ganti danpenjelasan yang berbelit-belit akan membingungkan para pembaca.Pertimbangan kedua adalah coherency, yaitu saling kait-mengkait antara bagianyang satu dengan bagian yang lainnya, atau antara paragraf demi paragraf,atau antara satu bab dengan bab lainnya.

PERANAN PENELITIAN DALAM KEPUTUSANBISNIS

Pada dasarnya riset atau penelitian memiliki tujuan yaitu mengujihipotesis, mengembangkan teori-teori dan hipotesis melalui pengungkapandata serta pemecahan atas suatu masalah dan yang terpenting adalahmemberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Riset memang sangat berperanpenting dalam memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, hampir dalamsemua aspek dan sendi kehidupan manusia mendapatkan manfaat dari hasilsebuah riset atau penelitian, tak terkecuali dalam pengembangan ilmupengetahuan dalam bidang ekonomi dan bisnis yang hakikatnya bertujuanuntuk memberikan kesejahteraan bagi umat manusia.

Dalam dunia bisnis, para pelakunya dihadapkan pada suatu prosespenting dalam menjalankannya yaitu dalam hal pengambilan keputusan bisnisyang harus diambil. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapatmenyebabkan suatu bisnis mengalami kerugian yang besar pada beberapa sisi.Pengambilan keputusan bisnis dan investasi umumnya didasarkan atas kriteriaekonomi yaitu mengoptimalkan keuntungan (Profit) dan menciptakan dayasaing bagi perusahaan.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai, para analis, manager, dan eksekutifharus memperkirakan penghasilan (Revenue) yang akan diperoleh dan biaya-biaya (costs) yang akan dikeluarkan apabila suatu investasi dilakukan sertapenetapan agar target produksi dapat dicapai. Untuk membantu para analis,maupun manajer dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat diperlukanseperangkat metode dan teknik agar dapat mendapatkan perbandinganalternatif-alternatif yang akan menjadi keputusan terbaik yang diputuskan olehpara pelaku bisnis.

Salah satu hal yang sangat perlu dipertimbangkan dalam pengambilankeputusan bisnis adalah riset pasar dan manajemen pemasarannya sehinggadapat menghasilkan keputusan yang terbaik bagi suatu perusahaan. Apabilaberbicara mengenai riset pasar maka teknik analisis yang umum digunakandalam riset pasar adalah studi kasus. Untuk kebutuhan studi kasus mengenaipermasalahan peluang pasar perlu dilaksanakan survey pasar, pengujian

Page 18: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

13

preferensi produk, ramalan penjualan tiap daerah pemasaran maupun tentangkemampuan periklanan. Dalam studi ini diperlukan tenaga ahli khusus penelitiyang mampu menerapkan contoh-contoh, membuat daftar pertanyaan, sertapelaksanaan tugas pekerjaan. Bagian ini seringkali berada pada departemenriset dalam perusahaan.

Pada departemen riset pemasaran yang formal dalam perusahaandikepalai oleh seorang manajer riset pemasaran yang dipandang sebagaianggota tim utama dalam tim pemasaran. Pada perusahaan kecil departemenriset pemasaran terdiri dari beberapa ahli riset professional, sedangkan padaperusahaan yang lebih besar terdapat banyak pegawai penuh ahli pemasaran,yang terdiri dari ahli survey, ahli statistik, ahli mengenai tingkah laku pasarbaik industri maupun pelanggan.

Ruang lingkup riset pemasaran pada umumnya terdiri atas sejumlahkegiatan yaitu penentuan ciri-ciri khusus pasar, ukuran potensi pasar, analisiskeikutsertaan dalam pasar, analisis penjualan, studi kecenderungan bisnis,ramalan jangka pendek, penerimaan dan potensi produk baru, kecenderunganproduk pesaingnya, ramalan jangka panjang, serta makalah tentang harga.Riset pemasaran yang efektif pada umumnya melalui beberapa langkah antaralain: perumusan masalah, pola riset, kerja lapangan, analisis data, danpresentase pelaporan. Masalah harus dibuat dengan jelas agar berguna bagimanajer. Pada pola riset manajer riset berhadapan dengan pilihan antarabanyak cara pengumpulan informasinya, terdapat tiga pola riset pasar yaitu:

1) Metode pengumpulan data

Seringkali data bersumber dari data primer dan data sekunder.Yang paling mudah adalah dengan data sekunder, karena datasekunder mungkin dadapat pada kantor-kantor periklanan, asosiasiusaha-usaha perdagagangan, publikasi pemerintah, dan publikasikomersial. Apabila data sekunder tidak memuaskan barulahdiusahakan data primer. Data ini dikumpulkan dari pelanggan,perantara pedagang maupun agen, penjual, pesaing atau sumberinformasi lainnya.

2) Alat perkakas riset

Alat yang dipergunakan biasanya tergantung pada metode yangdigunakan. Metode observasi menggunakan alat perekam, kamera,lembaran cacatan. Metode percobaan menggunakan instrument-instrumen serupa jika tugas dibebankan kepada yang bersangkutansedangkan metode survey dan juga metode percobaan ada tergantungpada daftar pertanyaan. Untuk mendapatkan informasi yang lebihbaik, maka dalam membuat daftar pertanyaan haruslahmemperhatikan beberapa hal yaitu dengan memperhatikan jenispertanyaan yang diajukan, bentuk dan cara pengajuan pertanyaan sertapilihan kata-kata yang akan digunakan dalam pertanyaan. Pertanyaan

Page 19: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

14

haruslah menciptakan perhatian, pertanyaan bersifat terbuka tidaksulit, dan pertanyaan yang bersifat pribadi dilakukan pada akhirwawancara agar tidak mempengaruhi jawaban berikutnya.

3. Sampling

Untuk membuat rencana sampling, harus dapat menjawab empatpertanyaan berikut ini:

a. Siapa yang akan disurvei (sampling unit)?b. Berapa jumlah yang harus diteliti (sampling size)?c. Bagaimana cara menyeleksi (sampling procedure)?d. Bagaimana cara mencapai rencana percontohan (sampling media)?

Siapa yang disurvei terlebih dahulu, misalnya apakah petani,pedagang, agen dan sebagainya. Barulah ditentukan jumlahnya, karenatidak semua populasi harus diteliti secara keseluruhan, banyak waktu,dan tenaga untuk melaksanakannya. cukup yang mewakilinya saja bisadengan teknik Simple Random Sampling, Systematic Random Sampling,Cluster Sampling, serta jenis sampling lainnya yang tentunya palingcocok digunakan dalam kondisi, data, serta tujuan riset tersebuttersebut. Selanjutnya adalah menganalisis data dengan menghitungrata-rata dan despersinya, mengatur daftar data untuk mengetahuihubungannya, mengukur koefisien korelasi, serta menggunakan teknikstatistik bervariasi ganda untuk mengetahui hubungan-hubunganpenting.

Yang terakhir adalah penyajian data berupa presentase danpelaporan dalam bentuk penyajian dari kesimpulan-kesimpulanpenting dan rekomendasi dari suatu riset pasar. Laporan tersebutselanjutnya menjadi pegangan penting bagi seorang manajer dalammemutuskan suatu keputusan yang berdampak pada efek jangkapendek maupun jangka panjang perusahaan. Disinilah riset berperanpenting dalam penentuan pengambilan keputusan agar seorangmanajer dapat memutuskan suatu keputusan terbaik bagiperusahaannya.

Dalam kaitannya dengan keputusan bisnis, ada empat metode utamauntuk mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan bisnis, yaitu:

1) Intuisi; pengambilan keputusan pada metode ini hanya menggunakanatau didasarkan pada instuisi belaka sehingga informasi dianggapbenar. Faktor subjektifitas sangat menonjol pada metode penambilankeputusan intuisi.

2) Pengalaman; pengambilan keputusan dengan menggunakan model-model pengalaman terdahulu dalam upaya pengumpulan informasiyang kemudian diterapkan pada masalah saat ini

Page 20: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

15

3) Wewenang; mpengambilan keputusan dengan mengumpulkaninformasi yang didapatkan dari orang-orang etrtentu yang dipercayamemiliki kredibilitas yang karena asalan tertentu yang bersangkutandianggap mempunyai keahlian dalam pengambilan keputusan.

4) Riset bisnis; pengambilan keputusan yang diambil dari informasi yangdidapat dengan menggunakan riset yang penelitiannya dilakukansecara sistematis, terstruktur, empiris dan kritis terhadap gejala yangmenyangkut kepentingan bagi para pembuat keputusan manajerialuntuk mendapatkan keputusan yang maksimal dan menguntungkan.

Dengan demikian, memiliki informasi yang tepat dan mampubertindak berdasarkan informasi tersebut terkadang bagaikan hidup dan matibagi para pelaku bisnis kecil. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi targetkonsumen dan menanggapi kebutuhan mereka secara efektif atau jika tidakmaka sulit bertahan di dalam ketatnya persaingan bisnis yang ada. Penelitianstatistik dengan beberapa informasi penting dibutuhkan untuk membuatkeputusan bisnis yang lebih tepat. Penelitian statistik dapat diterapkan untukmenggambarkan pasar, mengembangkan iklan, menetapkan harga danmerespon perubahan konsumen, dan lain – lain.

Penelitian statistik membantu menginformasikan keputusan bisnisdengan mendefinisikan target konsumen. Riset pasar dapat membantumanager bisnis mengembangkan produk yang lebih memenuhi kebutuhankonsumen. Selain itu dengan penelitian statistik dapat memunculkan ide yanglebih baik tentang jenis produk apa yang dibutuhkan konsumen, bagaimanakonsumen menggunakannya dan apakah konsumen mampu untukmembelinya.

Bagaimana hasil penelitian dapat berperan dalam merumuskankebijakan bisnis dapat dilihat dari kebijakan periklanan dan penetapan hargaberikut ini:

1) Mengembangkan iklan

Penelitian statistik juga digunakan untuk memutuskan bagaimanatentang mereknya dan mengiklankan produk atau jasa tersebut.Analisis statistik membantu untuk menentukan target konsumen,memberikan informasi tentang industri dan menggambarkan trenpembelian. Semua informasi ini dapat sangat membantu manajer bisnisdan pengiklan ketika membuat keputusan tentang jenis pesan danproduk yang digunakan untuk fitur dalam iklan. Misalnya data tentangkonsumen menggunakan jenis media tertentu dan intensitaspenggunaanya dapat membantu menginformasikan keputusan tentangdimana untuk membeli iklan.

Page 21: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

16

2) Menetapkan Harga

Salah satu cara yang paling penting bahwa penelitian statistikdigunakan dalam keputusan bisnis adalah untuk menginformasikankeputusan harga. Penetapan harga produk bisa sulit, sehingga perluinformasi statistik yang dapat membantu memandu proses ini. Statistikdapat membantu manajer menentukan tren harga, kepekaan konsumenterhadap harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dan rasio biayaproduksi terhadap harga.

Page 22: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

RANCANGANPENELITIAN

Desain penelitian (research design) merupakan kerangka atau rencanadasar (framework) yang membimbing pengumpulan data dan tahapan analisisdari proyek riset. Desain riset merupakan kerangka kerja yang menetapkanjenis informasi yang harus dikumpulkan, sumber data dan prosedurpengumpulan data. Sebuah desain riset yang baik dapat memastikan bahwainformasi yang dikumpulkan akan konsisten dengan sasaran studi bahwa datadikumpulkan dengan prosedur yang ekonomis dan akurat. Sampai saat inibelum ditemukan desain riset yang baku dan ideal karena berbagai desain risetyang berbeda mencapai suatu sasaran yang sama.

Creswell, J. W (2003) mendefinisikan rancangan penelitian sebagairencana dan prosedur penelitian yang mencakup asumsi-asumsi dan metode-metode dalam pengmpulan data dan analisis data. Dalam hal ini peneliti perlumengambil keputusan terkait dengan asumsi-asumsi filosofis yang mendasaripenelitian, termasuk prosedur-prosedur penelitian dan metode-metode spesifikyang akan digunakan dalam pengumpulan, analisis dan interpretasi data.

Adapun materi yang dibahas dalam bagian bab ini adalah; 1) jenis-jenisdesain riset; 2) penelitian kualitatif; 3) penelitian survey dan observasi; 4)penelitian eksperimen

Gabar 2.1. Materi Rancangan Penelitian

BAB2

Page 23: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

56

JENIS-JENIS RANCANGAN PENELITIANRancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai

suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luasrancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Pada dasarnya rancangan penelitian merupakan “blueprint” yang menjelaskansetiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisisdata. Rancangan penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitiandapat dijalankan dengan baik , benar dan lancar. Komponen yang umumnyaterdapat dalam rancangan penelitian adalah :

1) Tujuan penelitian2) Jenis penelitian yang akan digunakan3) Unit analisis atau populasi penelitian4) Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan5) Teknik pengambilan sampel6) Teknik pengumpulan data7) Definisi operasional variabel penelitian8) Pengukuran9) Teknik analisis data.10) Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner)

Dalam suatu desain riset, seperti yang terlihat pada gambar 2.2 tercakuppenjelasan mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangatdibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalamrangka memecahkan suatu masalah. Jenis desain riset berhubungan dengantingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yangdikumpulkan. Adapun jenis-jenis dari desain riset yang dibahas dalam buku inimeliputi: a) riset eksplorasi, dan b) riset kausal.

1. Riset Eksplorasi

Tujuan utama dari penelitian eksplorasi adalah menjawab pertanyaanApa (what), sehingga dengan memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebutakan memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadapsuatu obyek. Informasi yang terdapat dalam jenis riset eksplorasi ini sifatnyasangat longgar, fleksibel dan tidak terstruktur. Jumlah sampelnya tidak perlubanyak, dan analisis dari data primer lebih bersifat kualitatif.

Riset eksplorasi juga dikenal sebagai langkah awal dari serangkaian studiyang dirancang untuk menyediakan informasi badi pengambilan keputusan.Tujuan dari riset ini adalah merumuskan hipotesis permasalahan/peluangyang potensial dalam situasi keputusan. Hipotesis disini diartikan sebagairekaan atas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rekaan tersebut harusmengandung implikasi yang jelas untuk mengukur variabel dan mengujikeadaan hubungannya.

Page 24: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

57

Mengenai hasil dari penelitian ini biasanya sangat tentatif dan padaumumnya dilanjutkan dengan penelitian yang bersifat konklusif. Jadi,penelitian ini berguna apabila peneliti tidak banyak mengetahui atau sedikitsekali mengetahui informasi mengenai suatu masalah.

Secara rinci, tujuan dari riset eksplorasi adalah sebagai berikut:1) Untuk menyusun atau memformulasikan suatu masalah secara

lebih tepat.2) Menentukan alternatif tindakan yang akan dilakukan.3) Mengembangkan hipotesis.4) Menentukan variabel-variabel riset dan pengujian lebih lanjut.5) Memperoleh gambaran yang jelas mengenai suatu masalah.6) Menentukan prioritas untuk riset lebih lanjut.

Karena riset eksplorasi dilaksanakan untuk suatu situasi keputusan dimana terdapat keterbatasan pengetahuan, maka desain riset haruslah bersifatfleksibel agar peka terhadap hal yang tak terduga dan dapat menerima hal-halatau gagasan baru yang sebelumnya tidak diketahui.

Gambar 2.2 : Jenis Desain Riset

2. Riset Konklusif

Riset konklusif dapat dibedakan menjadi dua tipe riset, yaitu risetdeskriptif dan riset kausal. Riset ini di desain untuk membantu dalampengambilan keputusan untuk menentukan, mengevaluasi dan memilihalternatif terbaik dalam memecahkan masalah. Tujuan utama dari penelitian

Desain Riset

RisetEksplorasi

RisetKonklusif

Riset KausalRisetDeskriptif

DesainLongitudinal

Desain Cross-Sectional

Single Cross-Sectional

Multiple Cross-Sectional

Page 25: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

58

konklusif adalah menguji hipotesis yang berhubungan dengan berbagaivariabel. Informasi yang dipergunakan dalam penelitian ini harus diidentifikasisecara jelas, proses penelitiannya sangat formal dan terstruktur. Sampel yangdipergunakan biasanya berjumlah besar dan datanya bersifat kuantitatif.

a. Riset Deskriptif

Riset deskriptif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik suatupasar. Hal ini ditandai dengan hipotesisnya yang spesifik dan desainpenelitian secara tertsruktur. Data yang dipergunakan dalam penelitian inibisa berupa data sekunder maupun data primer (survey). Riset deskriptifsangat cocok untuk riset yang mempunyai sasaran, antara lain ; (1)melukiskan karakteristik fenomena pemasaran dan menentukan frekuensikemunculannya, (2) menentukan derajat variabel pemasaran, dan (3)membuat ramalan mengenai pemunculan fenomena pemasaran.

Kebanyakan riset pemasaran mempunyai sasaran yang masukdalam kelompok 1, yaitu melukiskan karakteristik fenomena pemasarandan menentukan frekuensi kemunculannya. Studi profil konsumen,misalnya, sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa sepertiGeneral Motrs dan Procter & Gamble. Sasarannya adalah mendiskripsikankarakter para pemakai produk dan jasa mereka. Profil tersebut dapatmendayagunakan karakteristik psikografi, geografis, sosio ekonomi, sertademografis sama baiknya seperti tingkat konsumsi.

Dengan demikian, riset deskriptif harus menjawab pertanyaan 6 W(what, who, when, where, why, way). Sebagai contoh, penelitian mengenaipelanggan di suatu swalayan: who (siapa yang akan diteliti), what(informasi apa yang akan diperoleh dari responden, when (kapan informasitersebut diperlukan dari responden), where (dimana dilakukan riset), why(mengapa informasi tersebut ingin diperoleh dari responden tertentu, ataumengapa riset dilakukan), dan way (dengan cara apa informasi itu diperolehdari responden.

Dengan demikian, riset deskriptif harus menjawab pertanyaan 6 W(what, who, when, where, why, way). Sebagai contoh, penelitian mengenaipelanggan di suatu swalayan: who (siapa yang akan diteliti), what(informasi apa yang akan diperoleh dari responden, when (kapan informasitersebut diperlukan dari responden), where (dimana dilakukan riset), why(mengapa informasi tersebut ingin diperoleh dari responden tertentu, ataumengapa riset dilakukan), dan way (dengan cara apa informasi itu diperolehdari responden.

Contoh riset deskriptif antara lain:1) Studi pasar yang menggambarkan ukuran pasar, kemampuan

membeli konsumen, efektifitas saluran, dan profil konsumen.2) Studi pangsa pasar yang menentukan proporsi total penjualan yang

diterima perusahaan pesaing.

Page 26: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

59

3) Studi analisis penjualan yang menggambarkan penjualan atas wilayahgeografis, lini produk, dan pelanggan.

4) Studi image yang menentukan persepsi konsumen terhadapperusahaan dan produk-produknya.

5) Studi penggunaan/pemakaian produk yang menggambarkan polakonsumsi.

6) Studi distribusi yang menentukan pola alur, jumlah dan lokasi yangdidistribusikan.

7) Studi harga yang menggambarkan jarak (range) dan frekuensiperubahan harga dan respon konsumen terhadap perubahan hargatersebut.

8) Studi periklanan yang menggambarkan media kebiasaan konsumsidan profil pemirsa program khusus TV dan majalah.

Tipe riset deskriptif dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis kegiatanriset:

(1) Desain Cross-Sectional (desain antar-bagian)

Yaitu kegiatan riset yang dilakukan pada suatu saat tertentu.Penelitian ini mirip dengan kegiatan memotret suatu objek. Jadi,fakta yang dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saattertentu. Selanjutnya berdasarkan fakta tersebut dilakukanpenyimpulan mengenai masalah-masalah penelitian yang ingindibuktikan atau dicari hubungannya.

Riset deskriptif biasanya mendayagunakan disain riset antar bagian,misalnya untuk mengambil sample dari unsur populasi pada titiktertentu dalam waktu tertentu pula. Hal ini dinamakan sebagaidesain riset survey (lihat penejelasan pada bab 5). Jenis penelitianini bermanfaat untuk mendiskripsikan karakteristik konsumen danmenentukan frekuensi fenomena pemasaran, namun desain inimembutuhkan biaya yang mahal dan personil riset yang kompetenserta terampil agar pelaksanaannya bisa benar-benar efektif.

(2) Desain Longitudinal

Desain ini merupakan tipe desain riset yang melibatkan jumlahsampel yang tetap, yang diukur secara terus menerus sehinggadidapatkan gambaran secara riil yang kontinyu berikutperubahannya.

Perbedaan antara Cross-Sectional Desain (CSD) dan LongitudinalDesain (LD) dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Page 27: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

60

Tabel 2-1 : Perbedaan Antara CSD dan LDKRITERIA: CSD LDDapat mengetahui perubahan - +Memerlukan data sangat besar - +Akurasi (ketelitian) - +Keterwakilan sampel + -Bias terhadap respon + -

Keterangan:- :Menunjukkan lebih tinggi dari pada desain yang lainnya.+ : Relatif lebih rendah dari pada desain yang lain

b. Riset Kausal

Riset kausal adalah salah satu tipe dari penelitian konklusif dimana tujuan utamanya adalah untuk mencari hubungan sebab akibat.Sumber utama dari data untuk riset kausal adalah; (1) wawancara denganresponden melalui survey, dan (2) melakukan eksperimen.

Penelitian kausal sangat cocok untuk tujuan sebagai berikut:1) Mengerti yang mana variabel independen (sebab) dan yang mana

variabel dependen (terpengaruh) dari suatu fenomena.2) Menentukan sifat dasar hubungan antara variabel penyebab dan

dampaknya terhadap variabel yang diprediksi. Metode utama dalampenelitian kausal adalah experimentasi.

Pertanyaan yang mendasar menyangkut desain riset adalah dalamkondisi yang bagaimana peneliti memilih apakah menggunakan exploratoryresearch, descriptive research, ataukah causal esearch. Dibawah inidiberikan petunjuk untuk memilih desain riset yang akan digunakan:

1) Jika hanya sedikit mengetahui tentang situasi masalah, disarankanuntuk memulai dengan penelitian eksplorasi.

2) Penelitian eksplorasi merupakan langkah awal dalam kerangkarancangan penelitian yang menyeluruh. Tentunya dilanjutkandengan penelitian deskriptif atau kausal. Sebagai contoh, hipotesisyang dikembangkan melalui penelitian eksplorasi dapat di uji denganpenggunaan statistik pada penelitian deskriptif atau kausal.

3) Tidak merupakan keharusan memulai setiap penelitian dengandiawali dengan penelitian eksplorasi. Hal ini tergantung padaketepatan/kemampuan dengan masalah yang didefinisikan dantingkat kepentingan peneliti tentang pendekatan masalah. Misal,survey kepuasan konsumen yang merupakan kebutuhan dilakukansetiap tahun tidak di mulai atau tidak termasuk fase eksplorasi.

4) Meskipun penelitian eksplorasi secara umum merupakan langkahawal, tetapi bukan merupakan suatu kebutuhan. Penelitian eksplorasi

Page 28: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

61

mengikuti penelitian deskriptif atau kausal. Contoh, hasil penelitiandeskriptif dan kausal yang baik sukar bagi manajer untukmengartikannya. Penelitian eksplorasi dapat memberikan wawasanuntuk membantu memahaminya.

Dengan demikian, perbedaan utama antara penelitian eksplorasi danpenlitian konklusif dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 2-2 : Perbedaan antara Penelitian Eksplorasi dan KonklusifJenis Perbedaan Jenis Penelitian

Eksplorasi KonklusifTujuan/sasaran Memberikan wawasan dan

pengertianMenguji hipotesis danmemeriksa hubungan

Karakteristik - Informasi yang dibutuhkanditetapkan secara longgar- Proses penelitian fleksibel dan tak

terstruktur- Sampel kecil dan tidak

representatif-Analisa datra primer secara

kualitatif

- Informasi yang dibutuhkanditetapkan secara tegas- Proses penelitian secara

resmi dan terstruktur- Sampel besar dan

representatif- Analisa data secara

kuantitatifTemuan Sementara Meyakinkan

Hasil Temuannya diikuti penelitianeksplorasi atau konklusif

Temuan digunakan sebagaiinput dalam pembuatankeputusan

yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa Rancanganpenelitian (design research) yang digunakan dalam suatu penelitian tergantungdari metode penelitian yang akan digunakan dan atau hipotesis yang akan diujiserta variabel yang akan diamati. Rancangan riset merupakan sebuah rencanainduk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan danmenganalisis informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini peneliti harusmenetapkan sumber-sumber informasi, teknik-teknik yang akan digunakan,misalnya survei atau ekperimen, kualitatif atau kuantitatif, dan kausalitas.

Berdasarkan jenis data yang diperlukan, secara umum penelitian jugadapat dikelompokkan menjadi dua: penelitian primer dan penelitian sekunder;

1. Penelitian Primer

Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumberpertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasidiperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner ataulisan dengan menggunakan metode wawancara. Yang termasuk dalamkategori ini ialah:

Page 29: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

62

a. Studi Kasus. Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagaibahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal

b. Survei. Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yangdigunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atauperilaku individu. Pada umumnya survei menggunakankuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganutaturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar,semakin hasilnya mencerminkan populasi.

c. Riset Eksperimental. Riset eksperimental menggunakan individu ataukelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya riset inimenggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikansebagai obyek studinya. Kelompok pertama merupakankelompok yang diteliti sedang kelompok kedua sebagaikelompok pembanding (control group). Penelitianeksperimental menggunakan desain yang sudah baku,terstruktur dan spesifik.

2. Penelitian Sekunder

Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumberpertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untukmenjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal denganpenelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanyadigunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Riset kualitatif (qualitative research) adalah riset yang memberikanwawasan dan pengertian mengenai seperangkat problem atau masalah. Risetkualitatif ini termasuk dalam metode research exploratory di mana pengumpulandatanya tidak terstruktur dan jumlah sampelnya kecil. Observasi statistik yangbersifat kualitatif merupakan serangkaian observasi di mana tiap observasiyang terdapat dalam sampel atau populasi yang mungkin tidak dapatdinyatakan dalam angka-angka.

Dalam pengertian yang lain, penelitian kualitatif merupakan penelitianyang menjelaskan fenomena dalam bentuk kata-kata dan tidak menggunakanangka-angka serta tidak menggunakan berbagai pengukuran. Penelitiankualitatif bisa digunakan dalam berbagai pendekatan, antara lain: ethnografi,studi naturalistic, studi kasus, studi lapangan, pekerjaan teknis, danpengamatan langsung. Pendekatan ini menggunakan bermacam-macammetodologi yang merupakan ciri dari penelitian kualitatif. Peneliti yang

Page 30: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

63

tertarik untuk melakukan studi kualitatif bisa membaca referensi dari Bogdanand Biklen (1998), Marshall and Rossman (1995), and Lancy (1993).

Creswell, J.W (2003) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai metodeuntuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individuatau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial ataukemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting,seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedurmengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalissi secarainduktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum, danmenafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian kualitatif memilikistruktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam bentukpenelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergayainduktif, befokus terhadap makna individual, dan menerjemahkankompleksitas suatu persoalan.

Dalam penelitian ekonomi, metode riset yang lebih bersifat kualitatif,tidak menolak verifikasi sama sekali serta tidak bertentangan dengan metodekuantitatif. Bagian terpenting dari riset kualitatif adalah perumusan kategori-kategori; yaitu suatu konsep yang dapat dipakai untuk memperbandingkandata. Dengan kata lain, sebuah kategori adalah suatu konsep yang dapatdipergunakan untuk menegaskan persamaan dan perbedaan dari apa saja yangakan diperbandingkan.

Perumusan kategori yaitu penelitian dimulai berdasarkan suatu pokokpikiran atau permasalahan. Kemudian dikembangkan selama pelaksanaankegiatan penelitian berdasarkan pedoman hasil analisis pada saat itu. Adapunlangkahnya adalah dimulai dengan menempatkan setiap kejadian ataupengamatan ke dalam sebanyak mungkin kategori yang sesuai. Bila kategori-kategori dari analisis itu muncul, isilah secepat mungkin dengankarakteristiknya. Setelah itu menentukan kategori-kategori mana yang sangatpenting dan kategori mana yang kurang atau tidak penting.

Jadi, untuk penelitian selanjutnya dibimbing oleh analisis yang sedangmuncul. Hipotesis yang benar menjadikan sebagian dari teori kita dan yangtidak benar akan diperbaiki atau dibuang. Peneliti secara aktif menganalisisdata-datanya secara terus menerus sambil memperoleh data,membandingkannya dan mencari kategori-kategori, sifat-sifat serta hipotesis(hubungan diantara kategori).

Akhirnya, peneliti mempunyai data yang lengkap yang diklasifikasikansesuai dengan kategori-kategori yang sangat penting serta memilikiserangkaian hipotesis yang menghubungkan diantara masing-masing kategori.Jika titik ini diketemukan, kategori-kategori dan hipotesis yang penting dapatdipergunakan sebagai pokok pembahasan dari penelitian tersebut, dan datadapat dikemukakan bila diperlukan untuk mendukung dan memberikanilustrasi terhadap analisis.

Page 31: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

64

Secara umum riset kualitatif dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan secara langsung (direct approach), yaitu pendekatan yangdipakai dengan menjelaskan secara jelas tujuan penelitian kepadaresponden. Pendekatan ini terdiri dari ;

a. Focus Group, yaitu wawancara yang dipandu oleh seseorangmoderator dalam jumlah yang kecil, dalam bentuk yang tidakterstruktur dan semaksimal mungkin dilakukan secara alami.Rincian karakteristik dari focus group adalah sebagai berikut :1) Jumlah peserta antara 8 – 12 orang2) Komposisipeserta homogen (responden disaring dulu, misalkan

berdasarkan demografi atau sosial ekonomi)3) Pengaturan tempat, diupayakan santai, suasananya informal,

karena yang diperlukan di sini adalah komentar yang spontan.Penting diketahui, bagaimana perasaan-perasaan, kepercayaan,ide-ide, perilaku serta pemahaman dan tanggapan pesertaterhadap topik yang dibahas.

4) Waktu pelaksanaan berkisar 1 – 3 jam, direkan melalui videoatau audio.

b. Depth Interview (wawancara mendalam), yaitu wawancara secaralangsung terhadap seorang responden dengan menggunakan tehnikprobing oleh seorang pewawancara yang ahli. Tujuannya adalahuntuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi mengenai responden,seperti motivasi, kepercayaan, perilaku, perasaan mengenai suatutopik tertentu. Wawancara mendalam bisa berlangsung 30 menitsampai lebih dari 1 jam.

Teknik-teknik dalam wawancara mendalam meliputi ;1) Laddering, yaitu proses bertanya yang berubah dari “product

characteristics” ke “user characteristics” atau pendapat menurut“kacamata” konsumen.

2) Pertanyaan mengenai isu tersembunyi, yaitu pertanyaan yanglebih banyak melibatkan pendapat-pendapat pribadi.

3) Analisis simbolik, yaitu pertanyaan yang memancing emosiresponden dengan menghadapkan hal-hal yang bertentangan.

2. Pendekatan tidak langsung (indirect approach), yaitu pendekatan yangdipakai dengan tidak menyebutkan secara jelas tujuan penelitiankepada responden. Salah satu tekniknya yaitu Projective Technique(teknik proyektif), bentuknya tidak terstruktur dan tidak langsungdengan tujuan untuk mengetahui responden tentang motif, keyakinan,sikap dan perasaan terhadap isu yang diajukan.

Page 32: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

65

Gambar 2.4 : A Classification of Qualitative Research ProcedureSumber : Malhotra (1995), Marketing Research; An Appplied Orientation

Gagasan tentang proyeksi, nilai, sikap, kebutuhan dan keinginan, naluriserta motif diproyeksikan pada benda atau objek dan perilaku di luarindividu. Jenis-jenis Projective Technique yaitu :

a. Association technique (tehnik asosiasi). Teknik ini meminta subyekuntuk menanggapi suatu stimulus yang dihadirkan, denganmengungkapkan hal pertama yang muncul dalam pikiran.

b. Complettion technique (teknik pelengkap). Teknik ini memberikanstimulus yang belum selesai kepada subyek dan subyek dimintauntuk melengkapinya.

c. Construction technique (teknik konstruksi), yang menjadi pusatperhatian adalah produk yang dihasilkan oleh subyek, di manasubyek diminta untuk memproduksi, mengkontruksi sesuatu yangditunjukkan arahnya, bisanya produk yang diminta adalah dalambentuk cerita atau gambar.

d. Expresive technique, teknik ini hampir sama dengan tekni konstruksiyaitu sumbyek diminta untuk membuat suatu produk dari bahanbaku yang diberikan. Yang terpentig dalam teknik ini adalah carasubyek melakukan hal itu, hasil akhirnya sendiri tidak penting.

Akhirnya, tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untukmenggambarkan pola-pola secara kompleks tentang apa yang sedang diteliti

QualitativeResearch Procedures

Direct(Nondisguised)

Indirect(Disguised)

FocusGroup

DepthInterviews

ProjectiveTechniques

AssociationTechniques

CompletionTechniques

ConstructionTechniques

ExpresiveTechniques

Page 33: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

66

dalam kajian yang mendalam dan detail sehingga seseorang yang belumberpengalaman dapat mempengarhui. Jika peneliti-peneliti kualitatifmenginterpretasikan atau menjelaskan kejadian-kejadian, tindakan-tindakan,dan seterusnya mereka pada umumnya menggunakan salah satu dari tipe-tipeinterpretasi sebagai berikut:

1). Konstruk dari pola-pola melalui analisis dan resintesis dari bagian-bagian pokok.

2). Menginterpretasikan makna sosial dari kejadian-kejadian.3). Menganalisis hubungan antara kejadian-kejadian dengan faktor-faktor

eksternal (Mc Cutcheon, 1981 dalam Ari, D, 2002).

METODE PENELITIAN SURVEY DAN OBSERVASI1. Metode Survey

Metode penelitian survey merupakan metode yang memberipertanyaan terstruktur kepada sampel dari populasi dan dirancang untukmemperoleh informasi dari responden. Penggunaan metode penelitian surveymemiliki beberapa keunggulan, yaitu ; a) pertanyaan yang dibuat mudah untukdikelola, b) data yang didapatkan reliabel, sebab tanggapan dibatasi padaalternatif pertanyaan, c) dengan penggunaan tanggapan pertanyaan tetapmenurukan variabilitas dalam hasil, yang dapat disebabkan oleh perbedaanpewawancara, dan d) coding, analisis dan interpretasi data relatif sederhan.

Di samping memiliki keunggulan, metode penelitian survey jugamemiliki kelemahan. Kelemahannya adalah bahwa responden tidak dapat atautidak mau untuk memberi informasi yang diinginkan. Misal, pertanyaantentang faktor-faktor motivasi. Responden secara tidak sadar tidakmemberitahu motive mereka memilih merk tertentu atau berbelanja pada tokotertentu. Sehingga mereka tidak dapat memberi jawaban yang akurat tentangpertanyaan motive tersebut. Responden mungkin mau untuk menanggapi, jikainformasi tersebut diminta secara pribadi. Di samping itu struktur pertanyaandan alternatif tanggapan tetap mungkin menghasilkan kurangnya validitas daritipe tertentu seperti kepercayaan dan perasaan. Dan kelemahan yang terakhiradalah sulit untuk menyusun kalimat secara tepat.

Walaupun terdapat kesulitan dalam menysun kalimat pertanyaan,metode penelitian suurvey dapat menggunakan kombinasi dari tiga cara utamadalam menyusun pertanyaan, seperti dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini

.

Page 34: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

67

Gambar 2.5 : Klasifikasi Pertanyaan dalam Metode SurveySumber : Malhotra, 1995.

a. Metode telpon

Wawancara melalui telpon terdiri dari wawancara telpon tradisionaldan wawancara telpon dengan alat bantu komputer. Wawancaratelpon tradisional dilakukan dengan menelpon sampel danmemberikan sejumlah pertanyaan kepada mereka. Pewawancaramenggunakan kertas pertanyaan dan mencatat tanggapan-tanggapanyang diberikan. Pewawancara juga dapat menggunakan alat bantukomputer untuk mengarahkan pewawancara. Komputer akanmemeriksa ketepatan dan konsistensi tanggapan responden.

b. Metode Personal

Wawancara personal dapat dilakukan di rumah, respondendiwawancarai langsung dan bertatap muka di rumah mereka.Pewawancara menghubungi responden, mengajukan pertanyaan, danmencatat tanggapan mereka. Akhir-akir ini penggunaan wawancarapersonal di rumah mengalami kemunduran yang disebabkan karenabiaya tinggi.

Dalam wawancara personal mall-intercept, pewawancara mencegatpersonal di mall, responden dicegat sementara mereka berbelanja dimall dan membeli untuk menguji fasilitas mall. Pewawancarakemudian mengelola pertanyaan seperti dalam survey personal dirumah. Keunggulan wawancara ini adalah lebih efisien, respondendatang ke mall dan kemudian pewawancara mendatangi responden.Wawancara jenis ini sangat tepat jika responden dibutuhkan untuk

SurveyMethods

Telephone Personal Mail

MailIntercept

In-Home Computer-AssistedPersonal Interviewing

TraditionalTelephone

Computer-AssistedPersonal Interviewing

MailInterview

MailPanel

Page 35: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

68

dilihat, ditangani atau mengkonsumsi produk sebelum merekamemberi informasi yang berarti.

c. Metode surat (mail)

Wawancara melalui surat dapat dilakukan melalui surat biasa(tradisional) dan panel surat. Dalam wawancara surat tradisional,pertanyaan dikirim melalui surat dan sebelumnya responden telahdiseleksi terlebih dahulu. Bentuk wawancara surat terdiri dari sampulsurat, kuesioner, amplop pengembalian dan posibly an incentive.Setelah selesai mengisi tanggapan responden mengembalikankuesioner. Disini tidak ada hubungan langsung antara pewawancaradengan responden. Sebelum pengumpulan data respondendiidentifikasi dulu. Alamat didapat dari buku telpon, daftar pelangganatau dari asosiasa atau dari daftar publikasi atau dari perkumpulankorespondensi. Mail survey digunakan untuk berebagai tujuantermasuk pengukuran efektivitas dari advertising.

2. Metode Observasi

Metode observasi meliputi pencatatan pola perilaku orang, objek dankejdian-kejadian dalam suatu cara sistimatis untuk mendapatkan informasitentang fenomena-fenomena yang diminati. Observer tidak mengajukanpertanyaan – pertanyaan atau berkomunikasi dengan yangdiobservasi.Informasi dicatat atas kejadian-kejadian yang terjadi atau dari catatan kejdianmasa lalu. Metode observasi dapat secara terstruktur atau tidak terstruktur,langsung atau tidak langsung. Observasi dapat dilakukan secara alami (wajar)atau dalam lingkungan yang dibuat.

Jenis-jenis observasi yang bisa dikembangkan dalam suatu penelitian,antara lain :

a. Observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur

Observasi terstruktur, peneliti menetapkan secara rinci apayang akan diobservasi dan bagaimana pengukuran akan dicatat, sepertijika seorang audit melakukan analisis inventory sebuah toko. Hal iniakan menurunkan bias observer dan meningkatkan reliabilitas data.Observasi terstruktur sangat tepat jika masalah riset pemasaran telahdidefinisikan dengan jelas dan informasi yang dibutuhkan telahditetapkan. Dalam keadaan ini, rincian fenomena-fenomena yangdiobservasi dapat diidentifikasi dengan jelas. Observasi terstrukturtepat digunakan untuk riset konklusive.

Observasi tidak terstruktur merupakan observasi yang meliputikegiatan peneliti memonitor seluruh fenomena yang relevan, tanpapenetapan rincian terlebih dahulu. Bentuk observasi ini adalah tepatjika masalah dirumuskan dengan tepat dan jika fleksibilitas yangdibutuhkan dalam observasi untuk mengidentifkasi komponen kunci

Page 36: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

69

dari masalah dan pengembangan hipotesis. Bentuk observasi iniberpotensi bias tinggi bagi observer. Observasi ini sangat tepat untukriset explorasi.

b. Observasi disguised dan undisguised

Dalam observasi disguised, responden tidak sadar bahwamereka diobservasi. Dengan disguise *tersamar) memungkinkanresponden berkelakuan secara wajar, sebab orang cenderung untukberkelakuan berbeda jika mereka mengetahui akan diobservasi.

c. Observasi natural dan contrived observasi

Natural observasi meliputi observasi perilaku yang berlangsungdalam lingkungan tempat kejadian. Misal, mengobservasi perilakuresponden sedang mengkonsumsi fast food di KFC. Dalam kontrivedobservasi, perilaku responden diobservasi dalam suatu lingkungan yangartificial.

Metode observasi juga dapat diklasifikasikan secara administrasi, terdiridari personal observation, mechanical observation, audit, content analisys dan tarceanalisys, seperti dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 : Klasifikasi Metode Observasi

a. Observasi personal

Observasi personal merupakan sebuah strategi riset observasi di manamanusia sebagai observer mencatat fenomena yang diobservasi padasaat kejadian. Observer tidak berusaha atau memanipulasi fenomenayang diobservasi tetapi mencatat kejadian yang berlangsung. Sepertipeneliti mencatat alur uang dan lalu lintas dalam suatu toko serba ada.Informasi ini dapat memberikan suatu rancangan layout danmenentukan lokasi dari departemen individu dan ruang pamer produk.

b. Observasi mechanical

Suatu strategi observasi dengan menggunakan alat-alat mekanik, lebihdari sekedar manusia sebagai observer, pencatatan fenomena yangdiobservasi. Alat-alat mekanik ini tidak memerlukan partisipasiresponden secara langsung.

ObservationMethods

PersonalObservation

MechanicalObservation

Audit ContentObservation

TraceAnalisys

Page 37: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

70

c. Audit

Data riset dikumpulkan dengan pencatatan secara fisik atau melakukananalisis inventory. Audit dibedakan dalam dua keistimewaan. Pertama,data dikumpulkan secara pribadi oleh peneliti. Kedua, data didasarkanpada perhitungan yang sedang berlangsung, biasanya objek fisik.

d. Analisis content

Merupakan sebuag metode yang sangat tepat jika fenomena-fenomenayang diobservasi adalah komunikasi, lebih dari sekedar perilaku atauobjek fisik. Analisis content didefinisikan sebagai sasaran, sistimatisdan gambaran kuantitatif dari daftar komunikasi. Hal ini termasukobservasi dan juga analisis. Unti-unti yang dianalisis seperti kata-kata(perbedaan kata-kata atau tipe kata dalam pesan), karakter (individuatau objek), ruang dan waktu pengukuran (lama durasi pesan), dantopik (subjek pesan).

e. Analisis trace

Dalam analisis trace, pengumpulan data yang dilakukan didasarkanpada jejak fisik atau pada fakta-fakta perilaku masa lalu. Pendekatanini dilakukan jika pendekatan lain tidak dapat digunakan.

Sama halnya dengan metode survey, metode observasi juga memilikikelebihan dan kelemahannya :

a. Keunggulan metode observasi

Keunggulan metode observasi adalah pada pengukuran perilakuaktual. Tidak ada bias dan potensi bias yang disebabkan pewawancaradan proses wawancara dibatasi. Data dikumpulkan hanya denganobservasi, di sini termasuk pola di mana responden tidak sadardiobservasi dan tidak dapat berkomunikasi. Misal, informasi tentangkelompok main anak-anak lebih baik didapatkan dengan observasipada saat anak-anak bermain, sebab mereka tidak sadar diobservasi.Lebih-lebih jika frekuensi terjadinya fenomena yang diobservasidurasinya pendek, metode observasi biayanya lebih rendah dan lebihcepat dari metode survey.

b. Kelemahan metode observasi

Kelemahan serius metode observasi adalah bahwa alasan perilaku yangdiobservasi tidak dapat ditentukan, karena sedikitnya pengetahuanyang dimiliki tentang motivasi, kepercayaan, sikap dan preferensi yangsedan diobservasi. Misal, orang diobservasi membeli merk cerealmungkin tidak untuk dirinya, tetapi untuk seseorang di rumahnya.Keterbatasan lain dari observasi adalah tentang persepsi (bias dalampersepsi peneliti) dapat membiaskan data. Lagi pula data observasisering pada saat konsumsi mahal, serta sulit untuk mengobservasi

Page 38: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

71

bentuk perilaku yang pasti seperti aktivitas pribadi. Akhirnya, untukbeberapa kasus, penggunaan metode observasi kurang etis, karenadalam memonitor perilaku orang-orang tanpa meminta persetujuanmerka yang di observasi.

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

Riset eksperimental umumnya dipandang sebagai riset yang dapatmemberikan informasi paling mantap, baik ditinjau dari validitas internalmaupun validitas eksternal. Oleh karena bobot dari suatu penelitian atau risetsering ditentukan berdasarkan seberapa jauh riset tersebut memenuhipersyaratan riset eksperimental. Jika ditelusuri lebih mendalam, banyak riset-riset, terutama riset sosial yang tidak memenuhi syarat-syarat di atas, olehkarena itu jenis riset ini tidak dapat disebut sebagai riset yang sebenarnya.

Suatu eksperimen terjadi apabila satau atau beberapa variabel bebassecara sengaja diubah-ubah atau dikendalikan oleh orang-orang yangmelaksanakan eksperimen, dan kemudian pengaruhnya terhadap satu ataubeberapa variabel tak bebas diukur. Dalam survey dan studi observasi tidakdikenal upaya mengubah-ubah variabel bebas oleh para peneliti, sedangkandalam riset eksperimental hal ini merupakan kegiatan pokok. Inilah yangmenjadi perbedaan fundamental antara riset eksperimental dan riset noneksperimental.

Keterbatasan dari metode penelitian eksperimen bisa dilihat dari tiga hal,yaitu waktu, biaya, dan administrasi. Setiap eksperimen akan memerlukanwaktu, terutama sekali jika peneliti menaruh perhatian pada pengukuran.Eksperimen akan cukup lama jika pengukuran setelah perlakuan (treatment)meliputi sebagain besar atau semua dampak dari variabel bebeas. Terkaitdengan waktu, seringkali biaya dari suatu eksperimen sangatlah mahal. Syarat-syarat kelompok eksperimen, mengendalikan kelompok dan pengukuran –pengukuran multiple yang secara signifikan menambah biaya penelitian.Terakhir, eksperimen bisa sukar pengelolaannya. Hal ini mungkin disebabkanadanya pengaruh variabel-variabel luar terhadap karakter subjek kajian.

Salah satu jenis eksperimen yang sering digunakan adalah eksperimenlaboratorium dan lapangan. Lingkungan laboratorium adalah keadaanartifisial untuk eksperimen di mana peneliti menciptakan kondisi yangdiinginkan. Sedangkan lingkungan lapangan adalah lokasi eksperimen dalamkondisi yang sebenarnya.

Lingkungan laboratorium mempunyai keuanggulan jika dibandingkandengan lingkungan lapangan terutama dalam hal tingkat pengendaliannyayang lebih tinggi. Sebab, eksperimen diisolasi dalam lingkungan yangdimonitor dengan seksama. Oleh karena itu dampak histori dapat

Page 39: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

72

diminimalkan. Eksperimen laboratorium juga cenderung untuk menghasilkanalasan yang sama jika diulang dengan subjek yang sama. Eksperimenlaboratorium cenderung menggunakan jumlah unit uji yang kecil, waktu yanglebih pendek secara geografis lebih terbatas dan lebih mudah mengelolanya.

Dalam penelitian pemasaran, eksperimentasi merupakan salah satu alatriset yang fundamental untuk mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat.Sasaran sebuah eksperimen adalah mengukur pengaruh dari variabel takterikat (independen variabel) atau variabel yang menjelaskan terhadap variabelterikat (dependen variabel), di mana sementara itu juga mengendalikanvariabel lain yang dapat mengacaukan peneliti dalam membuat kesimpulansebab akibat.

Secara pasti, metode ini mulai banyak digunakan dalam pemasaranuntuk memperoleh jawaban kunklusif atas pertanyaan seperti ;

1) Dapatkah perusahaan meningkatkan laba melalui penjualan kecil-kecilan dengan sarana pos ketimbang membuka cabang toko baru?

2) Dapatkah perusahaan meningkatkan penjualan pasar swalayandengan memperluas ruang etalase?

3) Apakah sering tidaknya kunjungan seorang wiraniaga kepelanggan tertentu selama waktu tertentu mempengaruhi besarkecilnya pesanan pembelian?

4) Apakah periklanan surat kabar tertentu lebih efektif disajikandengan berwarna dibandingkan hitam putih?

5) Dari beberapa teknik promosi, mana yang paling efktif untukmenjual produk tertentu?

TAHAP-TAHAP PENELITIAN QUANTITAIF DANQUALITATIF

1. Tahap-tahap penelitian kuantitatif

Tahap-tahap dalam penelitian ilmiah merupakan pedoman penelitiuntuk melakukan penelitian dengan cara yang benar. Peneliti tidak dapatmelakukan penelitian hanya dengan cara mengumpulkan data danmenganalisisnya, tetapi penelitian harus berawal dari penemuan permasalahandan berlanjut kepada tahap-tahap selanjutnya.

Secara umum penelitian harus memenuhi langkah-langkah antara lain:1). Masalah/pertanyaan penelitian, 2). Telaah teoritis, 3). Pengujian fakta, dan4). Kesimpulan (Indriantoro dan Supomo, 1999). Tahap-tahap ini umumnya

Page 40: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

73

berlaku untuk pendekatan penelitian kuantitatif. Tahap penelitian berikut inimemperjelas tahap-tahap penelitian kuantitatif yang merujuk kepadamodifikasi proses penelitian Tuckman (Sugiyono, 2002).

Tahap penelitian kuantitatif merupakan proses yang linear, sepertiterlihat pada Tabel 1-1 berikut ini:

Table 2-2 : Tahap-Tahap dalam Penelitian KuantitatifJenis Tahapan KeteranganMasalah Penelitian berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari

sumber empiris dan teoritis, sebagai suatu aktivitas penelitianpendahuluan (pra riset). Agar masalah ditemukan dengan baikmemerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi denganpenguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagailiteratur relevan

Rumusan masalah Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuahrumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusundalam bentuk pertanyaan.

Pengajuanhipotesis

Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yangdiajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoritisdan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya

Metode/strategipendekatanpenelitian

Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilihmetode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai

Menyusuninstrumenpenelitian

Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatanpenelitian, maka peneliti merancang instrumen penelitiansebagai alat pengumpulan data, misalnya angkat, pedomanwawancara, atau pedoman observasi, dan melakukanpengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumenmemang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian

Mengumpulkandan menganalisisdata

Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang validdan reliabel, dan kemudian dilakukan pengolahan dan analisisdata penelitian dengan menggunakan alat-alat uji statistik yangrelevan dengan tujuan penelitian

Kesimpulan Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yangtelah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawabrumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapatdibuktikan kebenarannya

Pendekatan kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanyavariabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harusdidefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam

Page 41: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

74

menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukankualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasipenggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatifmemerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akanmenentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa danformula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikanmakna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan maknasecara kebahasaan dan kulturalnya (Sarwono, 2003).

Tahap penelitian yang diuraikan dalam tulisan ini adalah sebuahalternatif. Artinya, tahapan di dalam proses penelitian bisa berbeda-bedatergantung pada jenis kegiatan maupun tata urutannya, dan juga permasalahanyang diangkat. Pada umumnya suatu penelitian dapat diperinci dalam delapantahap yang satu sama lainnya saling bergantungan dan berhubungan. Dengankata lain masing-masing tahap mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tahap-tahap yang lain. Gambar 2.7 memperlihatkan tahap-tahap dalam prosespenelitian. Masing-masing tahap tersebut akan dijelaskan secara singkatsebagai berikut:

1. Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah. Suatu penelitian haruslahdimulai dari suatu masalah. Masalah itu sendiri secara definitifmerupakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan memerlukan jalankeluar untuk memecahkannya. Peneliti dalam hal ini harusmenjelaskan latar belakang mengapa masalah itu harus diteliti.Kegiatan lainnya dalam tahap pertama ini adalah menetapkan tujuandan kegunaan penelitian.

2. Studi Pustaka dan Merumuskan Hipotesa. Landasan teori dalam penelitianberfungsi untuk memperkuat kerangka penelitian dan beberapakesimpulan sementara atas permasalahan (hipotesis). Hipotesismerupakan jawaban sementara atas masalah yang merupakanpertanyaan dalam penelitian, yang harus diuji benar atau tidaknyadengan suatu penelitian. Namun perlu diperhatikan bahwa hipotesaharus didasarkan atas logika, teori dan rasionalitas atau hasil penelitiansebelumnya. Suatu hipotesa akan memberikan petunjuk mengenaimacam data dan teknik yang diperlukan bagi analis. Ini berarti bahwahipotesa dirumuskan sebelum kegiatan pengumpulan data bagi proyekpenelitian dimulai.

3. Identifikasi, Klasifikasi, dan Definisi Operasionalnya. Berdasarkan beberapateori yang diungkapkan, maka dapat dikembangkan sejumlah variabelataui indikator yang dapat diamati dalam penelitian. Sedangkandefinisi operasional merupakan pernyataan mengenai masalah atauvariabel yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitiandidunia nyata atau dilapangan yang dapat dialami. Variabel yangdidefinisikan itu harus diambil dari rumusan masalah dan hipotesa.Jenis definisi variabel dapat berbentuk definisi formal (menurut kamus)

Page 42: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

75

dan definisi operasional (dibuat sendiri).

Gambar 2.7 : Tahap-Tahap Dalam Penelitian Kuantitatif

4. Penyusunan Rancangan Penelitian. Rancangan eksperimen yang digunakantergantung dari metode penelitian yang akan digunakan dan atauhipotesis yang akan diuji serta variabel yang akan diamati.

5. Desain Sampling. Apabila penelitian itu menggunakan hipotesa, makapeneliti harus dapat menentukan jumlah populasi yang menjadi sasaranpeneltian, yaitu sejumlah subjek yang dapat atau tidak dapat diketahui.Jika hanya sedikit subjek yang diambil dan mewakili dari keseluruhanpopulasi maka disebut sampling.

6) Penentuan Jenis dan Metode Pengumpulan Data. Proses berikutnya setelahpeneliti menetapkan populasi dan sampel adalah mengumpulkan data-data. Namun, sebelumnya peneliti terjun langsung ke lapangan untukmemperoleh data, terlebih dahulu ditetapkan dengan apa ataubagaimana data itu diperoleh atau dikumpulkan. Peneliti dapatmemutuskan untuk menggunakan instrumen mana yang tepat sesuaidengan jenis peneltiannya.

7) Analisis data. Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakanbeberapa instrumen kemudian di analisa sesuai dengan masalah,hipotesa, skala pengukuran, banyaknya variabel, dan tujuan penelitian.

8) Membuat Laporan Hasil Penelitian. Tahap terakhir dari proses penelitianadalah menyusun laporan penelitian. Laporan penelitian merupakanlaporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara sistimatis dan logispada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang sudah ditempuh dalam penelitian, dan hasilnya.

Page 43: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

76

2. Tahap-tahap penelitian kuantitatif

Pendekatan dan teori yang menjadi akar dari penelitian kualitatifpada intinya memiliki cirri-ciri yang berbeda bila dibandingkan denganpendekatan dan teori yang menjadi akar dari penelitian kuantitatif. Olehkarena itu, prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui untuk melakukanpenelitian kualitatif juga berbeda dari prosedur dan tahap-tahap penelitiankuantitatif. Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabilamelakukan kualitatif adalah sebagai berikut:

a) Menetapkan Fokus Penelitian

Prosedur penelitian kualitatif mendasarkan pada logika berfikirinduktif sehingga perencanaan penelitiannya bersifat sangat fleksibel .Walaupun bersifat fleksibel, penelitian kualitatif harus melalui tahap-tahapdan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Sama halnya denganpenelitian kuantitatif, hal pertama yang dilakukan sebelum memulaiseluruh tahap penelitian kualitatif adalah menetapkan research question.Research question yang dalam penelitian kualitatif disebut sebagai “FokusPenelitian”, adalah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin dicarijawabannya melalui penelitian tersebut.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatiftidak dirumuskan dan ditulis dalam format yang kaku. Format penulisanfokus penelitian dalam penelitian kualitatif bisa sangat beragam dan tidakharus dalam bentuk pertanyaan seperti halnya dalam penelitiankuantitatif. Fokus penelitian dapat ditulis dengan berbagai bentuk, bahkansering kali fokus npenelitian ditulis dalam kalimat-kalimat yang meliputibeberapa alinea. Perlu ditekankan di sini, walaupun fokus penelitian tidakdirumuskan secara ketat dan dapat mengalami perubahan selama prosespenelitian, tetapi fokus penelitian harus ditetapkan pada awal penelitiankarena fokus penelitian berfungsi untuk “memberi batas” hal-hal yangakan diteliti. Fokus penelitian berguna dalam memberikan arah selamaproses penelitian , utamanya pada saat pengumpulan data, yaitu untukmembedakan antara data mana yang relevan dengan tujuan penelitiankita. Fokus penelitian ini selalu disempurnakan selama proses penelitiandan bahkan memungkinkan untuk diubah pada saat berada di lapangan.

b) Menentukan Setting dan Subyek Penelitian

Sebagai sebuah metode penelitian yang bersifat holistic, settingpenelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat pentingdan telah ditentukan ketika menetapkan fokus penelitian. Setting dansubyek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah ditentukan sejakawak penelitian. Setting penelitian ini menunjukkan komunitas yang akanditeliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka. Dalam penelitiankualitatif, setting penelitian akan mencerminkan lokasi penelitian yang

Page 44: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

77

langsung “melekat” pada fokus penelitian yang telah ditetapkan sejakawal. Setting penelitian ini tidak dapat diubah kecuali fokus penelitiannyadiubah. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang barumenentukan lokasi penelitian setelah ditetapkan beberapa hal sebelumnya,seperti research question (rumusan masalah penelitian) populasi dan sampel.

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuatgeneralisasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, pada penelitiankualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subyek penelitian inimenjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yangdiperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputibeberapa macam, seperti: (1). Informan Kunci (Key Informan), yaitumereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yangdiperlukan dalam penelitian, (2). Informan Utama, yaitu mereka yangterlibat langsung dalam interaksi social yang diteliti, (3). InformanTambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupuntidak langsung terlibat dalam interaksi social yang diteliti.

c) Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data

Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yangberkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data,dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak harus dilakukan setelahdata terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelahpengolahan data selesai. Dalam hal ini sementara data dikumpulkan,peneliti dapat mengolah dan melakukan analisis data secara bersamaan.Sebaliknya pada saat menganalisis data, peneliti dapat kembali lagi kelapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu danmengolahnya kembali.

Pada penelitian kualitatif, prosedur penelitian tidak distandarisasidan bersifat fleksibel. Jadi yang ada adalah petunjuk yang dapat dipakai,tetapi bukan aturan. Ada beberapa metode pengumpulan data yangdikenal dalam penelitian kualitatif, walaupun demikian bisa dikatakanbahwa metode yang paling pokok adalah pengamatan atau observasi danwawancara mendalam atau in-depth interview. Observasi (pengamatan)yang dimaksud disini adalah “deskripsi secara sistematis tentang kejadiandan tingkah laku dalam setting social yang dipilih untuk diteliti” (Marshall& Rosman, 2014). Pengamatan dapat bervariasi mulai dari yang sangatterstuktur dengan catatan rinci mengenai tingkah laku sampai dengandeskripsi yang paling kabur tentang kejadian dan tingkah laku. Sedangkanwawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data yang didasarkanpada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan (Marshall &Rosman, 2014). Dalam hal melakukan wawancara mendalam, pertanyaanyang bersifat umum berdasarkan substansi setting atau berdasarkankerangka konseptual.

Page 45: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

78

Oleh karena tidak menggunakan instrument penelitian yangterstruktur dan baku, peranan peneliti yang melakukan penelitiankualitatif juga berfungsi sebagai instrument penelitian. Sehubungandengan itu banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum dan pada saatpengumpulan data, seperti mencari key informan yang akan dijadikansumber informasi tentang orang-orang dan setting yang diteliti,mengadakan pendekatan-pendekatan serta menciptakan suasana yang‘enak’ sebelum memulai suatu wawancara. Hasil pengamatan danwawancara mendalam direkam dan dicatat secara sistematis.

Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan caramengklasifikasi atau mengategorikan data berdasarkan beberapa temasesuai fokus penelitiannya. Pengolahan data kualitatif ini juga dapatdilakukan dengan menggunakan computer. Selanjutnya bila penelitiantersebut dimaksudkan untuk membentuk proposisi-proposisi atau teori,maka analisis data secara induktif dapat dilakukan melalui beberapa tahap(Taylor dan Bogdan, 2015) seperti yang dilakukan dalam grounded researchsebagai berikut:

Membuat definisi umum/sementara tentang gejala yang dipelajari.

a) Rumuskan suatu hipotesis untuk menjelaskan gejala tersebut (hal inidapat didasarkan pada data, penelitian lain, atau pemahaman daripeneliti sendiri).

b) Pelajari satu kasus untuk melihat kecocokan antara kasus danhipotesis.

c) Jika hipotesis tidak menjelaskan kasus, rumuskan kembali hipotesisatau definisikan kembali gejala yang dipelajari.

d) Pelajari kasus-kasus negatif untuk menolak hipotesis.e) Bila ditemui kasus-kasus negative, formulasikan kembali hipotesis atau

definisikan kembali gejala.f) Lanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara menguji

kasus-kasus yang bervariasi.

4. Penyajian Data

Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kitatentang sesuatu hal pada orang lain. Oleh karena ada data yang diperolehdalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka,penyajian biasanya berbentuk uraian kata-kata dan tidak berupa table-tabeldengan ukuran statistik. Sering kali data disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan langsung dari kata-kata terwawancara sendiri. Kata itu ditulis apaadanya dengan menggunakan bahasa asli informan (misalnya bahasa ibu,bahasa daerah, dan bahasa khusus) yang dalam penelitian kualitatif seringdisebut sebagai “Transkrip”. Selain itu, hasil penelitian kualitatif jugadapat disajikan dalam bentuk life history, yaitu deskripsi tentang peristiwa

Page 46: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

79

dan pengalaman penting dari kehidupan atau beberapa bagian pokok darikehidupan seseorang dengan kata-katanya sendiri.

Gambar 2.8 : Tahap-Tahap Dalam Penelitian Kuantitatif

Page 47: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

IDENTIFIKASIDAN MERUMUSKAN

MASALAH

Penelitian yang sistematik dimulai dari pertanyaan riset (researchqution). Pemilihan dan formulasi masalah merupakan aspek terpenting dalamsuatu penelitian di bidang apa pun. Langkah pertama yang harus dilakukanpeneliti adalah menentukan lingkup masalah secara umum. Peneliti harusmemiliki pengetahuan dan pengalaman di suatu bidang yang bisa menjawabpertanyaan risetnya. Lingkup permasalahan yang dipilih untuk diteliti harusbenar-benar menarik dan merupakan hal yang unik atau menggelitik untukditeliti.

Setelah memilih subyek yang sifatnya umum, kemudian penelitimempersempit subyek tersebut menjadi satu pernyataan spesifik tentangproblem penelitian. Kesulitan yang sering dihadapi peneliti pemula biasanyabukan karena kekurangan problem yang bisa diteliti, akan tetapi disebabkankarena pemahaman yang masih sangat terbatas tentang bagaimanamemecahkan problem itu. Dalam hal ini diperlukan skill untuk memilih secarabijaksana problem yang akan diteliti. Kemampuan ini memang memakanwaktu yang tidak singkat, tetapi dengan kemauan yang tinggi dari penelitimaka pemilihan masalah dan perumusan research question akan bisaterselesaikan.

Mengidentifikasikan masalah (identification of problems) merupakanlangkah utama dan terpenting dalam suatu penelitian, karena hanya jika suatumasalah sudah dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat maka suatu proyekpenelitian dapat dilaksanakan dengan layak, seperti tujuan penelitian,hipotesa, populasi dan sampel, teknik mengumpulkan dan menganalisa dataditentukan. Mendefinisikan masalah berarti menetapkan masalah secaraumum dan mengidentifikasi unsur-unsur spesifik dari masalah penelitian.

Dalam menentukan permasalahan yang hendak di teliti, pertama-tamaharus dilakukan identifikasi masalah dan karena biasanya dari hasil identifikasipeneliti mendapatkan banyak masalah yang dianggap paling baik, untukkemudian masalah tersebut dirumuskan ke dalam suatu kalimat yang jelas.Pentingnya identifikasi masalah dalam penelitian bisa diilustrasikan denganpentingnya seorang dokter melakukan diagnosa penyakit dari seorang pasien.Dokter harus menjamin dan memastikan bahwa pasien betul-betul mengidap

BAB3

Page 48: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

16

penyakit tertentu, sehingga dokter dapat menentukan obat yang tepat danbentuk penanganan lainnya.

Pada bagian ini pokok bahasan yang akan disajikan dalam buku inimencakup: 1) identifikasi masalah; 2) sumber-sumber masalah penelitian; 3)menentukan masalah penelitian; dan 4) merumuskan masalah. Susunan materiyang dibahas pada bab ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Pokok Bahasan dalam Identifikasi dan Merumuskan Masalah

IDENTIFIKASI MASALAH

Proses penelitian diawali dengan adanya masalah (problematic). Masalahadalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan memerlukan jalan keluar untukmemecahkannya. Atau, masalah adalah ketidaksesuaian antara apa yangdiharapkan dengan kenyataan. Dalam pengertian yang lebih sederhana,masalah terjadi apabila ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan.Sebagai contoh dalam dunia bisnis, perusahaan mengharapkan adanyapertumbuhan pangsa pasar (market share) sebesar 15% dari tahun sebelumnya,namun dengan strategi-strategi yang dikembangkan ternyata hasil yangdiperoleh (realitas) saat ini menunjukkan nilai atau besarnya market sharehanya 10%. Dalam hal ini terjadi kesenjangan antara apa yang diharapkandengan realitas, yaitu selisih 5% yang berarti kurang dari target sebelumnya.

Contoh lain adalah semakin menurunnya kinerja karyawan dalamsebuah perusahaan. Jika sebelumnya karyawan mampu menghasilkan output10 unit/hari kerja, setelah adanya perubahan pada layout ruang kerja danadanya PHK sebagai karyawan, maka saat ini karyawan hanya mampumenghasilkan output 5 unit/hari kerja. Dalam kasus ini telah terjadi selisihoutput yang disebabkan oleh faktor layout dan PHK karyawan. Selisih outputdipandang sebagai masalah dan peneliti perlu mengidentifikasi faktor apa yangsebenarnya menyebabkan hal tersebut terjadi.

Dua contoh di atas tentunya memunculkan permasalahan yang harussegera dicarikan jalan keluarnya. Dengan demikian, problema yang harusdipecahkan atau dijawab melalui suatu penelitian selalu tersedia dalam jumlah

Page 49: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

17

yang hampir tidak terbatas, tinggal bagaimana peneliti dapatmengidentifikasikannya, memilihnya untuk kemudian merumuskannya dalamsuatu kata-kata yang jelas. Untuk ini diperlukan latihan yang intensif dankontinyu, agar peneliti semakin tanggap terhadap permasalahan yang selaluada utamanya di bidang bisnis.

Bahwa sudah menjadi sifat manusia yang selalu tidak puas terhadap apayang ada, manusia selalu didorong untuk memperbaiki hidupnya, demikianjuga kehidupan bisnis, sehingga menimbulkan harapan dengan taraf yangselalu lebih tinggi dari kenyataan yang ada. Dengan demikian, problema yangharus dipecahkan atau dijawab melalui suatu penelitian selalu tersedia dalamjumlah yang hampir tidak terbatas, tinggalah bagaimana peneliti dapatmengidentifikannya, memilihnya untuk kemudian merumuskannya dalamsuatu kata-kata yang jelas. Untuk itu diperlukan latihan yang intensif dankontinyu, agar peneliti semakin tanggap terhadap permasalahan yang selaluada.

Beberapa keluhan yang sering disampaikan oleh mahasiswa maupunpeneliti lain adalah sulitnya menemukan masalah. Untuk mengatasi haltersebut, diperlukan sebuah metode khusus guna mempermudah peneliti,terutama peneliti pemula dalam menemukan masalah yang akan diteliti.Gambar 3.1 membantu peneliti dalam menemukan dan mengembangkanmasalah dalam penelitian.

Gambar 3-2 : Pola Pengembangan Masalah

Kinerja Perusahaan

Kinerja Pemasaran Kinerja SDM

Program PromosiKualitas Produk

KompetitifHarga

JaringanPemasaran

Features

Performance Advertising

Publicity

Personal selling

Sales promotion

Reliability

Maintainable

Page 50: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

18

Gambar 3.2 , dapat dijelaskan dijelaskan sebagai berikut: permasalahanyang dihadapi oleh setiap perusahaan adalah bagaimana meningkatkan kinerjasecara total (corporate performance). Kinerja perusahaan dapat ditentukan olehbeberapa bidang, antara lain adalah bidang pemasaran dan bidang keuangan.Salah satu dari faktor tersebut bisa mempengaruhi secara positif dan sebaliknyabisa negatif. Jika data menunjukkan bahwa kontribusi bidang pemasaransangat besar terhadap menurunnya kinerja perusahaan, maka peneliti dapatmengkonsentrasikan permasalahan dalam bidang pemasaran.

Dalam bidang pemasaran itu sendiri terdapat empat komponen utamayang mempengaruhi kinerjanya, yaitu masalah kualitas produk, promosi,saluran distribusi, dan harga. Agar permasalahan tidak terlalu luas, makapeneliti dapat mengkonsentrasikan masalah penelitian dalam salah satuvariabel pemasaran, misalnya masalah kualitas produk dan promosi. Dengandemikian permasalahan akan lebih mudah diidentifikasi dan peneliti dapatmencari sumber-sumber yang mendukung permasalahan yang akan diteliti.

Dalam menentukan permasalahan penelitian, pertama-tama penelitimelakukan identifikasi masalah. Dengan melakukan identifikasi, biasanyaakan diperoleh banyak masalah yang selanjutnya dapat dipilih beberapaalternatif yang akan dikembangkan. Masalah yang diteliti (dijadikan bahanpenelitian) adalah masalah yang memenuhi syarat berikut;

a) Topik yang dipilih harus berada di sekitar peneliti, baik sekitarpengalaman peneliti maupun di sekitar pengetahuan peneliti.

b) Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian peneliti.c) Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit

terbatas.d) Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.e) Topik harus peneliti ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.f) Topik harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan

yang akan memberikan informasi tentang pokok masalah yang akanditeliti.

Jika topik masalah sudah dapat ditentukan dengan pasti sesuai denganpetunjuk-petunjuk yang ada, selanjutnya peneliti dapat menguji sekali lagi,apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas atau masih terlaluumum dan mengambang. Arifin Z.E (1998), memberikan suatu pedomanbahwa salah satu contoh teknik membatasi topik/masalah adalah denganpembuatan bagan pembatasan topik, seperti tercantum pada gambar 3.3.

Langkah pertama dalam pembatasan topik adalah menempatkan topikyang dipilih (misalnya masalah reformasi perhotelan) pada puncak bagan.Kemudian tariklah garis-garis cabang ke bawah untuk menempatkan namakota tempat masalah yang akan digarap, seperti Jakarta, Medan, danSurabaya. Tarik lagi garis-garis ranting dari nama kota yang diketahui, sepertiHotel Sahid, Hotel Indonesia, dan Hotel Ibis. Kalau pilihan jatuh pada Hotel

Page 51: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

19

Indonesia, pikirkanlah hal apa yang lebih menarik perhatian peneliti, apakahsegi kualitas dan kuantitas kamar tidur, resepsionis atau penerima tamu,ataukah segi manajemen hotel. Tariklah garis-garis anak ranting ke bawahuntuk menempatkan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan Hotel Indonesia.Jika pilihan difokuskan kepada masalah resepsionis, pikirkan kembali apakahhal itu cukup spesifik? Jika dianggap masih terlalu umum, rincilah lebih khususlagi.

Gambar 3.3: Contoh Bagan Pembatasan Masalah

Jika peneliti hanya ingin meneliti dari segi peranan pelayanan saat ini,bukan segi usaha perbaikan pelayanan pada masa yang akan dating. Dengancara bagan itu, kini peneliti telah memiliki suatu topik yang betul-betul khusus,spesifik dan sesuai dengan minat dan pengetahuan yang dimiliki peneliti,sehingga kombinasi judul yang diangkat dalam penelitian menjadi:

1) Peranan resepsionis dalam peningkatan pelayanan konsumen diHotel Indonesia, Jakarta (pendekatan kualitatif).

2) Pengaruh mutu pelayanan resepsionis terhadap kepuasan konsumenpada Hotel Indonesia di Jakarta (pendekatan kuantitatif)

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan resepsionis padaHotel Indonesia di Jakarta (mixed method)

Perhotelan

Jakarta Medan Surabaya

Sahid Indonesia Ibis

Kamar Tidur Resepsionis Manajemen

Penampilan Pelayanan

Peranan PelayananMutu Pelayanan Perbaikan Pelayanan

Page 52: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

20

SUMBER-SUMBER MASALAH PENELITIAN

Masalah, seperti yang telah didefinisikan pada bagian sebelumnyamerupakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan memerlukan jalan keluaruntuk memecahkannya. Dalam kenyataannya, peneliti sering menghadapikesulitan dalam mengidentifikasi suatu masalah. Kesulitan itu biasanyadikarenakan kurang mampu secara material dan metodologi. Untukmempermudah peneliti dalam mengidentifikasi suatu masalah, maka harusdipahami terlebih dahulu sumber-sumber dari mana munculnya masalahtersebut. Suatu masalah biasanya muncul dari dua sumber utama, yaitu ; 1)sumber internal, dan 2) sumber eksternal.

1. Sumber Internal

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh seseorang atauorganisasi akan dapat menimbulkan suatu kesulitan yang pada akhirnyaakan menjelma menjadi suatu masalah. Indikasi-indikasi faktor internaldari suatu perusahaan yang memiliki kelemahan antara lain:

a. Semakin menurunnya tingkat penjualan atau posisi bersaing (marketshare) yang disebabkan oleh tidak optimalnya kegiatan pemasaran(marketing Mix).

b. Kualitas dan kuantitas produk yang tidak sesuai dengan yangdiharapkan. Atau biaya produksi yang terlalu besar sehingga dayasaing menjadi berkurang.

c. Tingkat Return on Investment (ROI) atau Return on Euqity (ROE) yangtidak pernah tercapi.

d. Produktifitas karyawan yang semakin menurun yang diikuti olehtuntutan kenaikan upah atau gaji yang tidak rasional.

2. Sumber Eksternal

Faktor lingkungan eksternal juga dapat memberikan kontribusibagi munculnya masalah dalam organisasi bisnis dan kegiatan pemasaran.Kekuatan faktor eksternal yang tidak diimbangi dengan kemampuanorganisasi untuk menghadapinya akan memberikan kesulitan tersendiribagi organisasi tersebut. Indikasi dari kekuatan faktor eksternal tersebutdapat meliputi:a. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin melemah yang pada

akhirnya menurunkan daya beli masyarakat.b. Ketersediaan bahan baku yang tidak dapat menjamin kelancaran

proses produksi perusahaan.c. Sistem politik dan keamanan yang mengganggu proses kerja dari suatu

bisnis dan pemasaran.d. Perkembangan teknologi yang tidak dapat diikuti secara cepat.e. Perubahan selera dan gaya hidup konsumen yang begitu cepat.

Page 53: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

21

Dua sumber masalah tersebut di atas akan memberikan kesulitan-kesulitan bagi suatu perusahaan. Untuk mengantisipasi dan menemukanjalan keluar dari masalah-masalah tersebut, maka peneliti perlumelakukan suatu pengkajian yang mendalam dengan melakukan kegiatanpenelitian.

Untuk dapat mengidentifikasi sumber –sumber masalah yang akandiamati, maka peneliti harus dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaanseperti, mengapa ada sebagian perusahaan memiliki kinerja yang baikpadahal jumlah dan keterampilan tenaga kerjanya sama dengan sebagianperusahaan lainnya. Atau pada tingkat harga jual yang sama, mengapaada sebaian perusahaan yang memperoleh tingkat penjualan produknya dibawah dari perusahaan lain. Pertanyaan-pertanyaan tadi merupakanindikasi adanya suatu masalah, dan masalah itu akan dapat di jawabdengan melakukan pengkajian atau penelitian secara sistematis danilmiah.

Cara yang paling sederhana untuk dapat menemukan masalahadalah melalui diskusi dengan dosen atau rekan sejawat. Denganberdiskusi diharapkan mahasiswa dapat menemukan beberapakelemahan-kelemahan dari penelitian yang terdahulu atau konsep-konsepyang telah ada. Mendiskusikan masalah-masalah aktual yang mungkinperlu dicarikan jalan keluar merupakan bagian dari upaya menemukansuatu masalah.

Untuk membantu mahasiswa menemukan masalah yang dijadikanbahan untuk penelitian, seorang pembimbing atau dosen dalam hal iniharus dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepadamahasiswa untuk memberikan argumen atau asosiasi mereka terhadapapa yang mereka tanggkap dari fenomena-fenomena lapangan.Sebaliknya, dengan memberikan judul atau masalah begitu saja kepadamahasiswa akan menjadikan mereka itu tidak kreatif.

Sumber-sumber lain yang dapat dipergunakan untuk menemukanmasalah yang akan diteliti adalah;

a) Buku dan laporan penelitian. Membaca pustaka ilmiah seharusnyamenjadi suatu kebiasaan bagi seorang peneliti. Bahan bacaanprioritas utama yang harus digunakan adalah tulisan asli, seperti ;laporan hasil penelitian, majalah atau jurnal. Bila publikasi ini sulitdidapat untuk sementara bisa digunakan abstract. Dengan membacapublikasi asli, terutama yang melaporkan hasil penelitian,diharapkan permasalahan baru mudah didapat, karena pada laporanhasil penelitian biasanya dicantumkan rekomendasi/saran untukpenelitian lebih lanjut.

b) Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah. Dalam seminar, peneliti dapatbelajar bagaimana cara menyajikan hasil pemikiran dan

Page 54: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

22

mempertahankan serta bila perlu mengkritik pendapat orang lain.Disamping itu, dari peserta seminar yang berasal dari berbagaibidang ilmu itu sering diperoleh rekomendasi atau sara-saran baruuntuk penelitian lanjutan. Saran inilah dapat diambil sebagaimasalah dalam penelitian.

c) Pengamatan. Sifat kritis peneliti terhadap sesuatu yang diamatidiharapkan akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang padaakhirnya dapat menjadi sebuah masalah dalam penelitian.Misalnya, peneliti mengamati kecenderungan orang berbelanja.Persoalan-persoalan dan pertanyaan-pertanyaan itu dapat dicarijawabannya dalam penelitian. Seorang mahasiswa dapatmenemukan masalah untuk penelitiannya dari hasil Studi lapanganatau praktik lapangan.

d) Daya hayal dan intuisi. Daya hayal adalah pemikiran baru, sebagaihasil dari menghubung-hubungkan pengetahuan yang diperolehmelalui pengalaman dan pendidikan. Peneliti dapat melihathubungan antara beberapa fenomena atau pemikiran, danmenghubungkan secara menyeluruh tanpa melalui tahapan yanglazim.

e) Pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalamanpeneliti sendiri sebagai praktisi di bidang Manajemen. Misalnya,studi riset yang secara sistematik ingin membandingkan beberapametode motivasi tentang pengaruh gaji terhadap prestasi kerja dansebagainya.

Gambar 3.4. Sumber Gagasan dalam Mencari masalah Penelitian

Ada beberapa keadaan yang membantu peneliti dalam mencari danmemperoleh intuisi. Keadaan itu antara lain :1) Pemikiran yang mendalam mengenai persoalan dan kejadian

atau data sehingga pikiran menjadi jenuh.2) Bebas dari persoalan-persoalan atau gangguan perhatian yang

lain, misalnya persoalan pribadi.3) Adanya kontinyuitas pemikiran tentang penelitian.

Page 55: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

23

4) Istirahat yang cukup atau pekerjaan fisik yang tidakmembutuhkan beban mental

5) Rangsangan positif untuk aktivitas mental yang dapatdiperoleh dari diskusi, menulis laporan percobaan, danmembaca buku karya ilmiah.

6) Tanggap terhadap pikiran yang munculnya dalam waktu yangsangat singkat.

MEMILIH MASALAH PENELITIAN

Setelah masalah dapat diidentifikasi, hal itu belum merupakan jaminanbahwa masalah tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya, dalam usahamengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih darisatu masalah. Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitumana yang paling layak dan sesuai untuk diteliti. Pertimbangan untuk memilihatau menentukan apakah suatu masalah layak dan sesuai untuk diteliti, padadasarnya dilakukan dari dua arah, yaitu a) dari arah masalah, dan b) dari arahpeneliti.

1. Pertimbangan dari arah masalahnya

Dari arah masalah atau objektif, peneliti perlu mempertimbangkanapakah masalah yang akan diangkat merupakan masalah yang menarikuntuk diteliti? Atau, masalah tersebut dapat memberikan kontribusi padaperkembangan keilmuan dan praktik kerja bisnis. Dari sudut objektif ini,pertimbangan akan dibuat atas dasar sejauh mana penelitian mengenaimasalah yang bersangkutan itu akan memberi sumbangan kepada ;

a. Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasarteoritis penelitiannya.

b. PemecahaN masalah-masalah praktis.

Namun perlu dipahami bahwa kelayakan suatu masalah untukditeliti sifatnya relatif, tergantung kepada konteksnya. Sesuatu masalahyang layak untuk diteliti dalam suatu konteks tertentu, mungkin kuranglayak kalau ditempatkan dalam konteks lain. Tidak ada kriteria untuk ini,dan keputusan tergantung kepada ketajaman peneliti untuk melakukanevaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke depan.

2. Pertimbangan dari arah peneliti

pertimbangan dari arah peneliti atau subyektif adalah apakahpeneliti memiliki kemampuan, baik dari aspek keilmuwan maupundukungan dana (ekonomi untuk kelancaran penelitian tersebut. Sesuaiatau tidaknya suatu masalah untuk diteliti terutama bergantung kepadaapakah masalah tersebut managable atau tidak oleh calon peneliti.Manageability (kemampuan mengelola) terutama dilihat dari lima segi,

Page 56: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

24

yaitu a) biaya yang tersedia, b) waktu yang dapat digunakan, c) alat-alatdan perlengkapan yang tersedia, d) bekal kemampuan teoritis, dan e)penguasaan metode yang diperlukan. Setiap calon peneliti perlumenanyakan pada dirinya sendiri apakah masalah yang akan ditelitisesuai baginya, dilihat dari kelima hal tersebut di atas, jika sekiranyatidak, sebaiknya dipilih masalah lain, atau masalah itu dimodifikasi,sehingga menjadi sesuai baginya.

Selain dua pertimbangan tersebut di atas, peneliti juga perlumempertimbangkan hal-hal di bawah ini dalam melakukan pemilihanmasalah:

a) Dapat Dilaksanakan

Jika memilih masalah tertentu, maka pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bermanfaat bagi kita untuk mengecek apakah penelitidapat atau tidak melakukan penelitian dengan masalah yang kitatentukan: 1) apakah masalah tersebut dalam jangkauan peneliti? 2)apakah peneliti mempunyai cukup waktu untuk melakukanpenelitian dengan persoalan tersebut? 3) apakah peneliti akanmendapatkan akses untuk memperoleh sample yang akan kitagunakan sebagai responden sebagai sarana pemerolehan data daninformasi.? 4) apakah peneliti mempunyai alasan khusus sehinggakita percaya akan dapat memperoleh jawaban dari masalah yangkita rumuskan? 5) apakah metode yang diperlukan sudah dikuasai?

b) Jangkauan Penelitiannya

Apakah masalahnya berada pada batas kemampuan peneliti?Apakah jumlah variabelnya sudah cukup? Apakah jumlah datanyacukup untuk dilaporkan secara tertulis?

c) Keterkaitan

Apakah peneliti tertarik dengan masalah tersebut dan carapemecahannya? Apakah masalah yang diteliti berkaitan denganlatar belakang pengetahuan atau pekerjaan peneliti? Jika melakukanpenelitian dengan masalah tersebut apakah kita akan mendapatkannilai tambah bagi pengembangan diri peneliti?

d) Nilai Teoritis

Apakah masalah yang akan diteliti akan mengurangi adanyakesenjangan teori yang ada? Apakah pihak-pihak lain , sepertipembaca atau pemberi dana akan mengakui kepentingan studi ini?Apakah hasil penelitiannya nanti akan memberikan sumbanganpengetahuan terhadap ilmu yang kita pelajari? Apakah hasilpenelitiannya layak dipublikasikan?

e) Nilai Praktis

Page 57: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

25

Apakah hasil penelitiannya nantinya akan ada nilai-nilai praktisbagi para praktisi di bidang yang sesuai dengan masalah yang akanditeliti?

Setelah dipilih dan dievaluasi, problem harus dinyatakan dalambentuk yang dapat dipertanggungjawabkan untuk diteliti. Beberapakriteria dalam penyataan problem riset kuantitatif, adalah sebagai berikut :

a) Problem menjelaskan dengan tepat apa yang akan diteliti.

b) Problem menanyakan tentang hubungan antara dua atau lebih variabelyang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau pertanyaan yangimplisit.

c) Problem seharusnya dinyatakan dalam cara dimana riset itu mungkindilakukan untuk menjawab pertanyaan.

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menyajikan rumusan masalah danhipotesis penelitian, terkadang sasaran penelitian juga dirumuskan secarabersamaan. Rumusan masalah biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan tentanghubungan antar variabel yang akan dianalisis oleh peneliti. Rumusan masalahpada umumnya digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan lebih khususdalam penelitian survei. Sedangkan sasaran penelitian mengidentifikasikantujuan jangka panjang yang ingin dicapai Creswell, J. W (2003)

Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersuratpertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikanjalan pemecahannya. Perumusan masalah merupakan penjabaran dariidentifikasi masalah dan pembatasan masalah. Atau dengan kata lain,perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenairuang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalahdan pembatasan masalah (Husaini dan Purnomo : 1996).

Pada kenyataannya, peneliti sering kesulitan didalam merumuskanmasalah penelitian walaupun telah menguraikan dengan banyak tentang latarbelakang dan identifikasi masalah. Kesalahan dalam merumuskan suatumasalah akan mengakibatkan penggunaan hipotesa, variabel yang diamati,desain riset, dan analisa data menjadi kurang tepat.

Fraenkel dan Wallen (1990:22) mengemukakan bahwa rumusanmasalah yang baik harus mencakup empat hal utama, yaitu: a) masalah harusfeasible, b) masalah harus jelas (tidak ambiqu), c) masalah harus signifikan,dan d) bersifat etis. Keempat hal itu harus dipertimbangkan oleh peneliti agarrumusan masalahnya menjadi lebih baik.

Page 58: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

26

Berdasarkan pada empat pertimbangan utama dalam perumusanmasalah di atas, maka rumusan suatu masalah dapat dikelompokkan menjaditiga macam, yaitu: 1) rumusan masalah deskriptif, 2) rumusan masalahkomparatif, dan (c) rumusan masalah asosiatif.

1. Rumusan Yang Bersifat Deskriptif

Suatu permasalahan dikatan bersifat deskriptif apabila tujuan daripenelitian itu adalah hanya untuk mempertanyakan keberadaan dari satuatau lebih variabel Independen (berdiri sendiri). Dalam hal ini penelititidak melakukan perbandingan antar variabel pada sampel yang berbeda.Contoh rumusan yang bersifat deskriptif itu antara lain:

a. Seberapa besar minat masyarakat terhadap produk A?b. Seberapa baik hubungan kerja karyawan di bagian produksi?c. Seberapa tinggi tingkat penjualan barang, dan keuntungan yang

diperoleh perusahaan mebel.

2. Rumusan Yang Bersifat Komparatif

Permasalahan komparatif merupakan suatu permasalahanpenelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu variabel ataulebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda-beda. Sebagai contoh;

a. Seberapa besar minat masyarakat terhadap produk A dan B ?b. Seberapa baik hubungan kerja karyawan di bagian produksi

dibandingkan pada bagian pemasaran?c. Adakah perbedaan antara produktivitas kerja karyawan pria dan

wanita pada departemen produksi?

3. Rumusan Yang Bersifat Asosiatif

Rumusan yang bersifat asosiatif menggambarkan pola hubunganantar dua variabel atau lebih. Pola hubungan itu bisa bersifat simetris,kausal, dan interaktif/timbal balik. Contoh rumusan masalah yangbersifat asosiatif antara lain:a. Apakah terdapat hubungan antara latar belakang pendidikan dengan

disiplin kerja? (simetris).b. Seberapa besar pengaruh kegiatan promosi di TV terhadap tingkat

penjualan? (kausal).c. Bagaimana hubungan antara motivasi dan prestasi? (interaktif).

Walaupun teknik dalam perumusan masalah telah diketahui olehpeneliti, namun sering kali peneliti melakukan kesalahan-kesalahan. Beberapakesalahan umum yang sering terjadi di dalam merumuskan masalah (Husainidan Purnomo:1996), adalah:

b) Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matangdengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis.

Page 59: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

27

c) Menggunakan data yang sudah dikumpulkan atau sudah ada,kemudian mencari masalah yang kira-kira cocok dengan data yangada.

d) Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum,sehingga kesimpulannya bersifat umum pula. Akibatnya tujuanmenjadi kurang terpusat.

e) Melaksanakan penelitian tanpa mengadakan kajian pustakaterhadap penelitian-penelitian lain yang relevan.

f) Melakukan penelitian tanpa landasan teori yang mapan untukmemberi kesempatan membandingkan hasilnya dan mengevaluasikesimpulannya.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di dalamperumusan suatu masalah, maka perlu dipertimbangkan hal-hal sebagaiberikut :

a) Masalah cukup menarik bagi peneliti. Sebab akan merupakan tugasyang mematahkan hati dan semangat apabila masalahnya tidakmenarik interest kita. Sedapat mungkin hendaknya kita memilihmasalah yang paling memberikan antusiasme kerja dan sesuaidengan minat kita.

b) Masalah belum terpecahkan seluruhnya (oleh para peneliti terdahulu).Artinya, masih mengandung kekurangan-kekurangan. Hal inimungkin saja terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan yangbegitu cepat.

c) Masalah harus bernilai. Dalam hal ini masalah menyangkut kebutuhanvital dan kepentingan umm. Hasil penelitian itu bukan hanya berupasatu kumpulan data saja, akan tetapi benar-benar bisa berfungsi dandiharapkan berarti bagi dunia ilmiah serta kehidupan praktis.

d) Scope (bidang lapangan atau jangkauan) yang memadai. Janganlahmemilih suatu masalah yang memiliki scope terlalu luas, mengingatsempitnya waktu dan terbatasnya anggaran serta kemampuanintelektual.

e) Mengandung isi yang emosional, namun tetap disertai obyektivitas.Mengandung isi yang emosional disini berarti faktanya menyangkutkepentingan orang banyak, sehingga sangat mengikat emosi sertaminat peneliti dan publik untuk segera dipecahkan.

f) Mengumpulkan data dan informasi yang akurat atau cocok dengan masalahyang telah dipilih.

g) Mengungkapkan masalahnya dengan bahasa yang ringkas, namun cukupcermat dan jelas.

Page 60: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

28

Dalam merumuskan masalah penelitian, tidak ada aturan baku atauumum tentang bagaimana semestinya rumusan masalah, namun dapatdisarankan hal-hal berikut ini :

a) Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.b) Rumusan itu hendaknya padat dan jelas.c) Rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya

mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yangterkandung dalam rumusan itu.

Page 61: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

TINJAUAN PUSTAKADAN HIPOTESIS

Setelah masalah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengkaji teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasanteoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkanagar penelitian memiliki dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (triall and error). Untuk mendapat informasi mengenai berbagai hal yangdisebutkan di atas peneliti harus melakukan studi literatur atau kajian teori.Memang, pada umumnya lebih dari lima puluh persen kegiatan dalam seluruhproses penelitian adalah membaca, karena itu sumber referensi merupakankegiatan penunjang penelitian yang utama.

Studi literatur berguna untuk mengarahkan penelitian dan pencapaiantujuan penelitian dan penulisan hasilnya. Langkah-langkah dan arah analisisdata akan ditunjukkan juga oleh kajian teoritis. Dengan demikian, kerangkateoritis hendaknya mencantumkan kajian-kajian teoritis yang relevan dariberbagai pakar. Suatu penelitian dikatakan baik apabila dalam setiap langkah(proses penelitian), baik dalam hal memperoleh data, menganalisis data,maupun menyajikan hasil penelitian selalu berdasarkan pada kaidah-kaidahilmiah. Salah satu ciri kaidah ilmiah yang harus dipenuhi dalam penelitianadalah penggunaan teori-teori dan konsep-konsep yang berlaku secara umum.Keberadaan dari teori dan konsep ini justru akan lebih memperkuat danmemperkokoh landasan dari suatu penelitian.

Di dalam studi pustaka (theoritical Framework), terdapat dua hal utamayang harus dikemukakan oleh peneliti: 1) menyangkut deskripsi teoritis, dan 2)kajian berfikir atau kerangka konsep. Berdasarkan fungsinya, maka tujuandilakukannya deskripsi teori meliputi; upaya untuk menjelaskan (explanation),meramalkan (prediction), dan pengendalian (control). Tujuan teori yangpertama, yaitu explanation diarahkan pada upaya untuk memperjelas ruanglingkup dan variabel yang di amati. Sedangkan tujuan teori yang kedua(prediksi) adalah untuk menyusun suatu hipotesa. Dan, tujuan teori yangterakhir (pengendalian) adalah dalam rangka menjelaskan atau membahashasil-hasil penelitian.

BAB4

Page 62: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

30

Gambar 3.1. Pokok Bahasan dalam Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA

Dalam peneitian kuantitatif, tujuan utama melakukan tinjauan pustakaialah; 1) menemukan variable-variabel yang akan diteliti. 2) membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan, 3)melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, 4) menentukan maknadan hubungan antar variable, dan 5) merumuskan hipotesa. Gambar 4.2mengilustrasikan beberapa tujuan dari tinjauan pustaka dalam penelitiankuantitatif.

Gambar 4.2. Tujuan dilakukannya Tinjauan Pustaka

1) Menemukan variable-variabel yang akan diteliti.

Melakukan tinjauan pustaka ialah menemukan variable-variabelyang akan diteliti. Pada praktiknya, peneliti sering mengalamikesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti.

Page 63: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

31

Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variable-variabelyang akan diteliti. Disamping membantu mengidentifikasi masalahyang akan diteliti, studi literature juga dapat membantu penelitidalam mendefinisikan variable baik secara konseptual ataupunsecara operasional dan yang lebih penting ialah membantu dalammengidentifikasi adanya hubungan antar variable yang secarakonseptual atupun operasional penting untuk diteliti.

2) Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-halyang perlu dilakukan

membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-halyang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian ataukarya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain.Perlu diketahui juga bahwa penelitian masa lalu dapat menjadibahan atau setidak-tidaknya memberikan gagasan atau inspirasiterhadap penelitian yang akan dilakukan saat ini, khususnyapenemuan-penemuan sebelumnya dapat memberikan arahan kepadakita dalam melakukan penelitian saat ini. Kita sering mendapatkanbanyak hasil penelitian di masa lalu menyarankan untuk dilakukanpenelitian lebih lanjut / mendalam mengenai topik yang sudahditeliti.

3) Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru

Melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, maksudnya jikaseorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil hasilpenelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan penelititersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yangsedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikankedalam konteks penelitian saat ini. Pada umumnya para penelitilebih memilih hal-hal yang bersifat spesifik daripada hal-hal yangbersifat umum.

4) Menentukan makna dan hubungan antar variable

Menentukan makna dan hubungan antar variable karena semuavariable yang diteliti harus diberi nama, didefinisikan dan disatukandengan masalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesanya. Jikaseseorang melakukan proses mendefinisikan variable dengan tanpamelakukan studi kepustakaan terlebih dahulu maka kemungkinanyang akan diperoleh ialah kesalahan dalam pendefinisian variabel.Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti yang bersangkutanakan mendapatkan tuntunan secara teori cara-cara mendefenisikansuatu variable dan juga kemungkinan-kemungkinan adanya variableyang secara konseptual sudah didefinisikan oleh peneliti sebelumnya.Khususnya dalam ilmu-ilmu social dan psikologi, pada umumnya

Page 64: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

32

gejala atau variable sudah didefinisikan secara konseptual danoperasional dalam buku-buku teori yang ada.

5) Merumuskan hipotesa

Pada prisnsipnya, penelitian kuantitatif adalah menguji hipotesis.Untuk menguatkan hubungan antar variabel yag tertuang dalamhipotesis yang akan diuji maka rumusan hipotesis harus mengacupada kerangka atau tinjauan pustaka.

KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan sistematis danbertujuan jelas; harus menggunakan landasan-lndasan ilmiah dan menghindariunsur coba-coba dan gagal (trial and error). Landasan ilmiah itu terlihat dalamtiga tahap; yaitu landasan teori untuk mencari jawaban (sementara) secarailmiah, landasan metodologi untuk membuktikan jawaban teoritik tersebut,dan landasan kecendekiawan dalam menginterpretasikan hasil-hasil penelitian.

Mendeskripsikan teori berarti peneliti menguraikan secara jelasmengenai teori-teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian yang sesuaidengan variabel-variabel yang telah ditetapkan. Dalam mendeskripsikan suatuteori, perlu diungkapkan beberapa kelemahan-kelemehan dan keunggulan-keunggulan dari teori yang dipelajari. Cara untuk mengungkapkan kelamahandan keunggulan dari suatu teori dapat dilakukan dengan membandingkanbeberapa teori yang dipelajari.

Disamping mengungkapkan keunggulan dan kelemahan dari teori itusendiri, deskripsi teori juga harus berisi tentang penjelasan-penjelasanmengenai mengapa variabel-varibel itu diteliti, membatasi ruang lingkuppembahasan, dan menjelaskan hubungan antara variabel sesuai dengankonsep-konsep teori yang ada.

Kelemahan yang sering kali ditemukan pada saat mahasiswamelakukan bimbingan, baik itu judul penelitian atau proposal adalahketidakmampuan mahasiswa untuk menjelaskan mengenai konsep-konsep danteori yang melandasi mahasiswa mengambil judul atau mengungkapkanvariabel-variabel yang telah dituliskan. Ketidakmampuan itu disebabkan olehrendahnya kemauan mahasiswa untuk membaca dan membaca.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan itu, maka tidak ada cara lainkecuali peneliti harus banyak membaca teori dari berbagai sumber baik itubuku teks, jurnal, dan laporan hasil penelitian sebelumnya. Adapun sumberreferensi yang dipersyaratkan disini harus memenuhi tiga kriteria utama, yaitu:

Page 65: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

33

a) Sumber referensi itu harus memiliki relevansi (keterkaitan) denganmasalah atau variabel yang akan diteliti. Sehingga peneliti tidaklalu membaca teori-teori atau hasil penelitian yang tidak memilikikaitan sama sekali dengan masalah yang diangkat.

b) Walaupun sumber referensi memiliki relevansi, tidak berarti faktorkelengkapan diabaikan. Peneliti harus berusaha untukmengungkapkan sumber teori selengkap mungkin untukmemperkuat analisis masalah dan variabel.

c) Dimensi waktu dari sumber referensi itu juga harus perludiperhatikan. Hal ini mengingat bahwa teori-teori dan penelitianyang pernah dilakukan pada kurun waktu yang lama mungkin tidaksesuai lagi dengan perkembangan scientific saat ini.

Jadi, kegiatan pokok yang perlu dilakukan peneliti untuk mendapatkanjawaban terhadap permasalahan penelitian pada tahap pertama adalahmelakukan pengkajian teoritis atau telaah pustaka. Itu berarti mengharuskanseorang peneliti membaca dan membaca untuk mengikuti perkembanganteoritik yang ada, kemudian menelaah secara kritis dan tuntas hasilreferensinya. Referensi yang sangat terbatas bisa menyebabkan penelaahanyang kurang tuntas. Jawaban yang bersifat imajinatif akan sulit muncul jikatidak terdapat masukan-masukan yang berupa bahan-bahan referensi secaracukup.

Teori-teori atau konsep-konsep dasar akan memberikan landasan danpengarahan terhadap penelaahan permasalahan penelitian. Mengingatpermasalahan atau pertanyaan biasanya bersifat khusus, maka teori ataukonsep-konsep yang bersifat umum atau kurang memadai hanya memainkanperan yang terbatas sekali. Hasil-hasil penelitian yang lalu bisa mengatasiketerbatasan itu. Karena itu, sumber-sumber acuan khusus yang berupa jurnal,laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, maupun makalah-makalah memegangperanan yang sangat penting.

Kecanggihan suatu penelitian diantaranya terletak pada landasan teoriyang digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Landasan teoriyang kuat akan membantu menuju arah tersusunnya hipotesis penelitian yangdapat diandalkan. Dalam hal ini teori-teori yang dimuat dalam menerangkanfenimena yang diteliti harus betul-betul memenuhi syarat seperti yangdisebutkan sebelumnya.

Sebagai saran, penyusunan landasan teori tidak akan produktif sebelumbahannya cukup banyak. Karena itu perlu lebih dahulu dibaca banyak-banyaksumber-sumber referensi, baru kemudian di telaah, dibanding-bandingkan, laludiambil kesimpulan teoritis. Agar hasil pemreferensi dapat dimanfaatkansebaik-baiknya, perlulah hal tersebut direkam (dicatat) dengan cara yangmudah pemanfatannya. Informasi mana yang perlu dicatat, tidak ada aturanbaku. Semakin banyak sumber referensi yang dipergunakan sebagai bahan

Page 66: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

34

penyusunan landasan teori, akan semakin mempertinggi kualitas daripenelitian yang bersangkutan. Sebaliknya, minimnya bahan referensi akanmenyebabkan peneliti kesulita di dalam mengungkapkan hipotesa dankerangka penelitiannya.

Menyangkut hasil penelitian terdahulu, perlu di pertegas hal-hal yangmembedakan antara hasil-hasil yang telah diungkapkan oleh penelitisebelumnya dengan apa yang akan diteliti. Perbedaan itu tidak seharusnyamenyangkut segala aspek akan tetapi bisa meliputi hal-hal yang di anggapmungkin perlu dilakukan pengkajian yang lebih mendalam.

Beberapa hal yang dapat membedakan satu penelitian dengan penelitianlain misalnya dapat dilihat dari permasalahan yang di teliti, variabel-variabelyang diteliti, waktu dan tempat penelitian, sampel dan populasi yang diamati,alat analisis yang dipergunakan, teknik memperoleh data, desain skala, danobjek yang di amati. Sebagai contoh, peneliti sebelumnya meneliti tentangalasan masyarakat menabung di BCA cabang Malang, dan peneliti berikutnyameneliti alasan menabung di BNI cabang Blitar.

Di dalam laporan hasil penelitian, penelitian terdahulu sebaiknyadirangkum dalam suatu bentuk tabel. Hal ini untuk mempermudah pembacaatau penguji dalam membedakan antara penelitian sebelumnya denganpenelitian yang akan dan telah dilakukan seperti yang nampak pada tabel 4.1.Yang terpenting diperhatikan adalah kajian penelitian terdahulu harusmengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya denganpenelitian yang akan dilakukan. Dari telaah literature (penelitian terdahulu)diketahui bahwa masalah yang diteliti sekarang ini belum terjawab atau belumterpecahkan secara memuaskan, dan juga dapat dirumuskan suatu hipotesis,yaitu dugaan mengenai jawaban atas masalah yang diajukan. Dugaan itu perludibuat dengan alas an yang kuat, yang merupakan kesimpulan sementara darisemua pengalaman, pendalaman teori, dan kajian atas penelitian terdahulu.

Page 67: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Tabel 4-1 : Mapping Penelitian Terdahulu

No Nama &Tahun

Judul Penelitian Tujuan Penelitian Variabel MetodeAnalisis

Hasil

1 Wang,2001

The key factorsdistuingishing highgrowth Small andMedium-Sizedenterprise fromthose of poorperformance,Evidence fromchina

Mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhipertumbuhan usaha kecil danmenengah

Variabel bebas (Topmanajemen, team,karakteristikperusahaan, strategiorganisasi, danlingkungan). Variabelterikat (pertumbuhankinerja usaha)

AnalisaFaktor

Entrepreneurs atau topmanagement team,karakteristik perusahaan,strategi organisasi, danlingkungan mempunyaipengaruh yang signifikanterhadap pertumbuhankinerja usaha

2 Ghosh,Liang,Meng,danChan,2001

The key succsessfactors, distinctivecapabilities, andstrategic thrust oftop SMEs inSingapore

Untuk mengetahui faktorkunci kesuksesan topmanagement di Singapore

Variabel bebas(orientasi pasar,efektifitasmanajemen, danakses sumberpendukung). Variabelterikat (kinerja)

AnalisaCluster

Hal terpenting untukmencapai kinerja terbaikadalah kemampuanterhadap orientasi kuat,manajemen yang efektif,akses sumber pendukung

3 Hartono,BD, 1993

Implementasistrategi fungsionalbagi keberhasilanpenerapancorporate strategy

mengevaluasi CorporateStrategy yang dilaksanakan danmencoba menampilkan strategisumber daya internal sebagaipelaksanaan corporate strategy

Variabel bebas(struktur danlingkungan). Variabelterikat (kinerja)

Teknik Chi-Square

Terdapat hubungan antaravariabel struktur danlingkungan terhadapkeberhasilan (kinerja)

Page 68: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

SUMBER – SUMBER KUTIPAN

Secara garis besar, sumber kutipan dapat dibedakan menjadi duakelompok, yaitu :

a. Sumber acuan umum. Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnyadapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaanyang berwujud buku teks, ensiklopedia, monograph, dan sejenisnya.

b. Sumber acuan khusus. Yang termasuk dalam sumber acuan khususadalah generalisasi dari hasil penelitian terdahulu yang relevan bagipenelitian yang akan dilaksanakan. Hasil-hasil penelitian terdahulu itudapat berupa jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain sumber referensi yang memuat hasil laporan penelitian.

Beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti diantaranyaialah:

1) Abstrak hasil penelitian

Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang berhargakarena dalam abstrak biasanya peneliti menuliskan intisari daripenelitian yang meliputi: metode yang digunakan, perumusanmasalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan membaca abstrakhasil penelitian kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhantentang penelitian yang sudah dilakukan. Keuntungan utama membacaabstrak ialah kita dapat mempelajari metode yang digunakan olehpeneliti tersebut, sehingga memberikan inspirasi kepada kita untukmenggunakan metode sejenis dalam konteks dan latar yang berbeda.

2) Indeks

Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkandeskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakanabstraknya, misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut:bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Headingmemberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utamayang dibahas ialah mengenai proxy server.

3) Review

Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau bukuyang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisandisusun berdasarkan topik dan isi. Dalam review biasanya penulisnyamemberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku ataukarya yang di review oleh yang bersangkutan. Kadang penulis reviewjuga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang

Page 69: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

35

tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yangberbeda dari buku yang dibacanya.

4) Jurnal

Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama,misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknikinformatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah dapatdigunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnyatulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat jugamenggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensidalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi.

5) Buku referensi.

Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu.Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yangbersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenaitopik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehinggakita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yangdibahas dalam buku tersebut.

Dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam mencari sumber referensi,peneliti perlu melakukan pemilihan yang sangat selektif, artinya tidak semuayang dikemukakan lalu ditelaah. Dua kriteria yang biasa digunakan untukmemilih sumber referensi ialah; a) prinsip kemutakhiran (recency), dan b)prinsip relevansi (relevance). Kecuali untuk penelitian histories, perludihindarkan penggunaan sumber referensi yang sudah lama dan dipilih sumberyang lebih mutakhir. Sumber yang lebih lama mungkin memuat teori-teoriatau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku lagi, karena kebenarannya telahdibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih terpecaya.Disamping sumber referensi harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalahyang sedang digarap. Seleksi berdasarkan kriteria relevansi terutama jelas padasumber acuan khusus. Jadi, hendaknya dipilih sumber-sumber yang berkaitanlangsung dengan masalah yang sedang diteliti.

Dari teori-teori atau konsep-konsep umum dilakukan perincian atauanalisa melalui penalaran deduktif, sedangkan dari hasil-hasil penelitiandilakukan pemaduan atau sintesa dan generalisasi penalaran induktif. Prosesdeduksi dan induktif dilakukan secara iteratif, dan dari deduksi dan induktifyang berulang-ulang itu diharapkan dapat dirumuskan jawaban terhadapmasalah yang telah dirumuskan, yang paling mungkin dan paling tinggi tarafkebenarannya. Jawaban inilah nantinya yang akan menjadi hipotesapenelitian. Jadi dalam hal ini hipotesa merupakan rangkuman dari kesimpulanteoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka.

Page 70: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

36

Untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan dan menyusunbahan referensi (kajian teori), maka perlu dilakukan pengelompokkan teoriterlebih dahulu. Tujuannya adalah agar teori-teori yang disertakan dalamkajian itu betul-betul merupakan teori yang relevan. Salah satu cara yangpaling mudah untuk mengelompokkan teori itu adalah berdasarkan polapengembangan masalah (rumusan masalah) seperti yang dijelaskan padabagian sebelumnya. Sebagai contoh, jika permasalahan yang diteliti itumenyangkut masalah aspek pemasaran dalam perusahaan, maka teori-teoriyang dikemukakan disitu adalah menyangkut masalah produk, promosi,harga, dan saluran distribusi. Di luar itu perlu ditambahkan teori-teori yangmendukung seperti; keungulan bersaing, lingkungan perusahaan, dankepemimpinan.

Selain minimnya sumber referensi, kendala lain yang dihadapi olehpeneliti dalam menulis tinjauan pustaka adalah kurangnya pengetahuantentang tata cara “pengutipan”. Perlu diketahui bahwa hampir 80% isi daritinjauan pustaka merupakan hasil dari pengutipan. Terdapat dua sistempenulisan pustaka yang telah dikenal, yaitu: a) Sistem Nama dan tahun, b)Sistem Nomor. Pemilihan sistem tersebut sangat tergantung dari masing-masing peneliti. Yang terpenting adalah adanya konsistensi antara penulisan didalam teks dengan penulisan dalan daftar pustaka.

Bila peneliti menggunakan sistem Nama dan tahun, artinyapenunjukkan sumber pustaka tersebut cukup dengan menyebut namapengarang dan tahun kapan publikasi itu diterbitkan. Yang dimaksud namapengarang disini hanya nama keluarga saja, yaitu bila nama pengarang terdiridari dua kata (nama kecil dan nama keluarga). Cara penulisannya di dalamteks tergantung kepada susunan kalimat yang banyak dipengaruhi oleh gayadari setiap penulis. Misalnya;

Jika nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan, ketentuannyaseperti berikut ini ;

Menurut Sigit Hermawan (2015), bahwa kualitasmahasiswa………..dst

Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuannyasebagai berikut ;

Kualitas mahasiswa ………………..dst (Amirullah, 2015).

Berbeda dengan hasil penelitian Sigit Hermawan (2015), bahwakualitas mahasiswa………..dst., hasil penelitian Amirullah(2014), menunjukkan bahwa……..dst

Jika penulisnya lebih dari dua orang, maka penulisannya sbb:

Page 71: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

37

Menurut Amirullah, Sigit dan Indra (2014), kualitasmahasiswa………..dst.

Jika tidak dapat ditemukan kutipan asli, maka penulisannya sbb:

Menurut Malhotra, 1998 (dalam Widayat dan Amirullah, 2002), metodepengambilan sample……dst

Jika kutipan hanya lima baris atau kurang, kutipan tersebut dimasukandalam teks dengan jarak dua spasi, baik dengan kutipan langsung maupuntidak langsung. Sebaliknya, jika kutipan itu lebih dari lima baris, makadicantumkan di bawah teks dengan jarak satu spasi dan menjorok kedalam. Penjelasan lebih lanjut mengenai teknik pengutipan dan daftarpustaka dapat dibaca pada bab 14 mengenai penulisan laporan hasilpenelitian.

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

Agar kerangka berfikir itu dapat dipahami dan diterima oleh pembaca,maka sebaiknya suatu kajian berfikir haruslah dibuat oleh peneliti itu sendiri(bukan buatan orang lain), yaitu dengan memberikan argumen-argumenberdasarkan teori dan penelitian terdahulu. Perlu ditegaskan kembali di sinibahwa teori dan penelitian terdahulu harus memiliki relevansi denganpenelitian yang akan dilakukan.

Untuk dapat menyajikan kajian berfikir yang dapat diterima secarailmiah, maka penyusunannya harus dilakukan secara logis dan sistematisberdasarkan urut-urutannya. Adapun langkah-langkah dalam menyusun kajianberfikir yang baik adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada tahap inipeneliti mengelompokkan mana yang tergolong variabel independendan mana yang dependen. Pengelompokkan ini tentu didasarkanpada jenis hubungannya (bab 2).

2. Mengkaji beberapa teori dan hasil penelitan terdahulu. Pada tahapini sebanyak mungkin dikaji buku-buku yang terkait dengan variabelyang telah diidentifikasi dan beberapa penelitian sebelumnya.

3. Menganalisis teori dan penelitian sebelumnya. Pada tahap inipeneliti tidak hanya menganalisis tetapi juga membandingkannyasehingga ditemukan suatu kesimpulan yang jelas.

4. Memberikan kesimpulan. Yaitu dengan mengungkapkan pokok-pokok pikiran yang merepresentatifkan kondisi yang di amati ataumerumuskan sementara kaitan antara variabel. Hasil dari

Page 72: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

38

kesimpulan inilah yang nantinya dijadikan sebagai rumusanhipotesis.

Agar pembaca dapat secara mudah memahami kajian berfikir daripeneliti, maka kajian berfikir itu dapat disederhanakan dengan menyajikannyadalan suatu gambar yang jelas mengenai pola hubungan antara variabel.Gambar berikut ini menunjukkan bagaimana pola hubungan antar faktorlingkungan usaha, sifat wirausaha, motivasi usaha dan pembelajaran terhadapkompetensi dan pertumbuhan usaha

Gambar 4.3 : Kerangka Konseptual Penelitian

HIPOTESIS

Sebagaimana yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa suatupenelitian berangkat dari adanya suatu masalah. Artinya, dengan adanyamasalah orang akan melakukan penelitian (research problem). Berdasarkankajian berfikir di atas tadi, maka dapatlah ditarik kesimpulan yang merupakanjawaban sementara terhadap masalah penelitian.

Menurut Kerlinger (1986) suatu hipotesis adalah pernyataan dugaan,suatu proposisi sementara mengenai hubungan/kaitan antara dua variabel atau

LinkJauh

LinkIndustri

LinkInternal

LINGKUNGANUSAHA

KomptStrategi

komptPeluang

KomptOrganisasi

KomptSosial

KOMPETENSIWIRAUSAHA

PERTUMBUHANUSAHA

PertmbPendapatan

PertmbhVol. Penjln

PertmbLabaKepuasan

KebutuhanPertumb

KebtuhanPrestasi

MOTIVASIUSAHA

PertmbhUsaha

SIFATWIRAUSAHA

PEMBELAJARANWIRAUSAHA

Mentoring PengalamanDiklatSukaBergaul

DayaInovasi

SwaKendali

Page 73: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

39

lebih fenomena atau variabel (a conjectural statement, a tentative proposition, aboutthe relation between two or more phenomena or variables). Emory (1995),mengartikan hipotesis sebagai suatu rumusan pernyataan yang bersifatsementara dan akan diuji secara empiris.

Dengan demikian hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yangbersifat sementara terhadap masalah yang diajukan, dan jawaban itu masihakan diuji secara empirik kebenarannya. Jawaban yang diungkapkan dalamhipotesis masih didasarkan atas teori-teori yang relevan dan belum dilakukansuatu pengujian terhadap data-data yang dikumpulkan. Karena masihdilakukan pengujian, maka hasilnya bisa saja menyimpang dari pernyataanhipotesis (hipotesis ditolak) atau sesuai dengan jawaban sementara (hipotesisditerima). Yang terpenting dalam hal ini adalah bagaimana peneliti tidakmemaksakan diri untuk menyesuaikan hasil penelitian dengan hipotesisnya(manipulasi)

Masalah yang dinyatakan dalam penelitian tidak selamanya harusdijawab dengan hipotesis. Artinya, tidak semua penelitian harusmencantumkan hipotesis. Keharusan mencantumkan hipotesis sangatbergantung pada jenis penelitian yang dilakukan. Penelitian yang bersifatexploratory, historical, dan descriptive tidak harus menggunakan hipotesis, namuntidak ada larangan juga untuk menggunakannya, hal itu tergantung padapeneliti. Sebaliknya, penelitian jenis experimental, corelational, dan explanatory,harus menggunakan hipotesis. Yang jelas, keilmiahan suatu penelitian tidakbergantung pada ada tidaknya hipotesis.

Keberadaan dari suatu hipotesis pada hakikatnya untuk memberikanmanfaat atau kemudahan dalam empat hal, yaitu: a) sebagai pedoman untukmengarahkan penelitian, b) memberikan batasan tentang apa yang harusditeliti dan yang tidak diteliti, c) menuntun dalam menyusun kesimpulan yangakan dihasilkan, dan d) menentukan data-data yang diperlukan.

Selanjutnya, bagaimana cara peneliti merumuskan hipotesa itu, padadasarnya tidak ada aturan yang baku. Namun dapat dikemukakan saran-saransebagai berikut :

a) Hipotesa hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel ataulebih. Pertautan yang dimaksud dapat merupakan hubungan atauperbedaan.

b) Hipotesa hendaknya dinyatakan dalam kalimat deklaratif ataupernyataan.

c) Hipotesa hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat.

d) Hipotesa hendaklan dapat di uji, artinya hendaklah orang lainmengumpulkan data guna menguji kebenaran.

Page 74: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

40

Secara garis besar, hipotesa-hipotesa yang isi dan rumusannyabermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a) hipotesatentang hubungan, dan b) hipotesa tentang perbedaan. Hipotesa tentanghubungan, yaitu hipotesa yang menyatakan tentang saling hubungan antaradua variabel atau lebih, mendasari berbagai penelitian korelasional. Hipotesatentang perbedaan, yaitu hipotesa yang menyatakan perbedaan dalam variabeltertentu pada kelompok yang berbeda-beda. Perbedaan itu seringkali karenapengaruh perbedaan yang terdapat pada satu atau lebih variabel yang lain.Hipotesa tentang perbedaan mendasari berbagai penelitian komparatif.

Selain pengelompokkan di atas, hipotesis yang digunakan dalampenelitian juga dapat dikelompokkan dalam empat jenis , yaitu: hipotesisdeskriptif, hubungan, sebab-akibat, dan perbandingan. Masing-masing jenishipotesis itu akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut:

1. Hipotesis Deskriptif (descriptive hypothesis)

Hipotesis deskriptif secara umum menyatakan eksistensi, ukuran, ataudistribusi suatu variabel pada setiap kasus. Hipotesis jenis ini lebih cocokdigunakan dalam penelitian deskriptif, misalnya penelitian tentang berapatingkat perputaran tenaga kerja di bagian produksi, atau berapa banyakpembeli produk A di kota Malang. Jadi, hipotesis deskriptif adalah hipotesisyang menduga adanya suatu variabel atau karakteristik tertentu padapermasalah yang diteliti.

Contoh pernyataan hipotesis dalam penelitian deskriptif adalah sebagaiberikut:

a. Tingkat perputaran tenaga kerja di bagian produksi adalah sebesar25%.

b. 25% pembeli produk A berada di kota Malang.c. Semangat kerja karyawan bagian pemasaran adalah 90% dari kriteria

ideal yang ditetapkan.

2. Hipotesis Hubungan (relational hypothesis)

Hipotesis hubungan merupakan pernyataan yang menggambarkan suatuhubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan kasus tertentu. Atauhipotesis yang menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya.Pola hubungan (correlational) yang digambarkan itu hanya menyatakan bahwavariabel-variabelnya terjadi secara bersamaan. Artinya, hipotesis ini tidakmenyatakan bahwa satu variabel menyebabkan berubahnya variabel yang lain.

Untuk menggunakan hipotesis ini, maka rumusan masalahnya harusdalam bentuk kalimat pertanyaan, misalnya; a) apakah terdapat hubunganantara seringnya orang membaca dengan prestasi tinggi, b) apakah terdapathubungan antara kepuasan kerja dan produktivitas kerja, dan c) apakah adahubungan antara besarnya pendapatan dengan banyaknya membeli. Bentuk

Page 75: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

41

rumusan masalah tersebut sulit untuk diidentifikasi mana yang mempengaruhidan dipengaruhi.

Hipotesis yang diajukan sehubungan dengan tiga masalah tersebut diatas adalah sebagai berikut;

a) Ada hubungan antara seringnya orang membaca dengan prestasiyang tinggi. Sering membaca dan prestasi tinggi adalah variabel yangdihubungkan. Atau dalam bentuk lain; jika orang sering membaca(jarang membaca) maka prestasinya akan tinggi (rendah)

b) Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktifitas.Kepuasan kerja dan produktifitas adalah variabel yang dihubungkan.Atau dalam bentuk lain; jika kepuasan kerja meningkat (menurun),maka produktifitas akan meningkat (menurun).

c) Ada hubungan antara besarnya pendapatan dan banyaknyamembeli. Besarnya pendapatan dan banyaknya membeli adalahvariabel yang dihubungkan. Atau dalam bentuk lain; jika pendapatanbesar (kecil) maka orang akan membeli dalam jumlah yang banyak(sedikit).

3. Hipotesis Sebab (causal hypothesis)

Causal hypothesis merupakan suatu pendugaan bahwa ada satu atau lebihvariabel yang mempengaruhi/menyebabkan berubahnya satu atau lebihvariabel lainnya. Jenis hipotesis ini biasanya ditemukan dalam bentukpenelitian yang mencoba untuk menguji apakah independent variablemempengaruhi atau menyebabkan berubahnya dependent variable, atau malahsebaliknya. Dua hubungan tersebut tidak mungkin terjadi secara bersamaan(relational hypothesis).

Berikut contoh beberapa rumusan hipotesis sebab yang bisa digunakandalam suatu penelitian;

a) Harga murah dan iklan melalui TV adalah penyebab penjualanmeningkat. Bila diformulasikan, pernyataan itu menjadi “hargamurah dan iklan melalui TV berpengaruh terhadap tingkatpenjualan” .

b) Kepuasan kerja adalah penyebab produktifitas. Atau, produktifitasberubah akibat dari kepuasan kerja. Bila diformulasikan, “kepuasankerja berpengaruh terhadap produktifitas”

c) Kualitas layanan adalah penyebab loyalitas pelanggan. Hipotesisnya,“kualitas pelayanan berpengaruh pada loyalitas pelanggan.

4. Hipotesis Perbandingan (comparison hypothesis)

Page 76: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

42

Dikatakan hipotesis perbandingan, karena hipotesis ini hanyamembandingkan antara dua variabel atau lebih. Dalam membandingkannya,ada situasi atau kondisi yang berbeda-beda, baik menyangkut populasi atausampel, waktu pengamatan, dan lokasi. Walaupun terdapat perbedaan situasidan kondisi, akan tetapi variabel yang digunakan haruslah sama.

Contoh rumusan hipotesis perbandingan adalah sebagai berikut;

a) Bagaimana produktifitas kerja karyawan bagian pemasaran biladibandingkan dengan karyawan bagian produksi?

b) Bagaimana pola pembelian pakaian oleh pria dibandingkan denganpola pembelian pakaian oleh wanita?

c) Bagaimana tingkat return on investment (ROI) pada perusahaan Xdibanding dengan perusahaan Y?

Berdasarkan contoh-contoh di atas, baik hipotesis deskriptif, relasional,kausal, dan perbandingan, semua peryantaannya merupakan suatu pernyataanpositif, dan bukannya negatif. Misalnya, terdapat hubungan, terdapatperbedaan, dan ada pengaruh. Sebaliknya, tidak ada hipotesis yangmenyatakan tidak ada hubungan, tidak ada perbedaan, dan tidak adapengaruh. Jawaban “tidak ada”, akan dapat ditemukan apabila telah dilakukanpengujian secara empiris.

Dengan demikian, peneliti tidak lalu memaksakan diri untukmenyusuaikan hasil penelitian dengan dugaan sementara (hipotesis).Penerimaan atau penolakan terhadap suatu hipotesis itu bergantung pada hasilpengolahan data yang relevan. Oleh karena itu hipotesa dapat dianggapsebagai konklusi sementara, dan sebagai hasil sementara dari perenungan yangmasak-masak dan pertimbangan yang sistimatis. Sehubungan dengan ini,maka semua hipotesis yang asli (yang baru dipikirkan dan akan diuji cobakan)itu sifatnya masih tentatif dan harus dibuktikan kebenarannya.Jadi, benar dansalah hipotesis yang telah dibuat tidak akan mempengaruhi ke-ilmiah-an darisuatu penelitian.

Bentuk-bentuk hipotesis juga dapat dibedakan berdasarkan pendekatanstatistik, yang secara umum dikelompokkan menjadi dua macam;

1. Hipotesis nol atau nihil (statistical hypothesis)

Hipotesis nol merupakan hipotesis tentang tidak adanya hubunganantara X dan Y, atau hipotesis tentang tidak adanya perbedaan sampellainnya. Uji statistik pada umumnya memiliki sasaran untuk menolak hipotesisnol. Jika suatu hipotesis berbunyi “pembeli air mineral Aqua adalah kelasmenengah ke atas”, maka hipotesis nol-nya menyatakan “pembeli Aqua bukankelas menengah ke atas”. Bila kemudian tidak terbukti bahwa “pembeli Aquabukan kelas menengah ke atas”, maka hipotesis “pembeli Aqua adalah kelas

Page 77: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

43

menengah ke atas” adalah benar. Dengan demikian, jika tidak terbukti bahwasesuatu itu tidak benar, maka otomatis hal itu adalah “benar”.

Contoh lain dari hipotesis nihil adalah sebagai berikut: “derajat intelegensimahasiswa putri Universitas Muhammadiyah sama dengan derajat intelegensimahasiswa putra”. Hipotesa nol-nya adalah “tidak ada perbedaan antara derajatintelegensi mahasiswa putri Universitas Muahammdiyah dengan derajat intelegensimahasiswa putra”.

Hipotesis nihil pada umumnya hanya dipakai dalam perhitunganstatistik unuk mengetest hipotesa tersebut dengan menganalisa datanya. Jikametode statistik itu akan dipakai untuk mengetes datanya, maka semuahipotesa harus dirubah menjadi hipotesa nihil terlebih dahulu.

2. Hipotesis alternatif (alternative hypothesis)

Hipotesis ini biasanya dirumuskan dalam bentuk ada hubungan antara Xdan Y, atau ada perbedaan keadaan antara dua sampel atau lebih. Rumusanyang umum digunakan biasanya dalam bentuk proposisi : “jika …. maka……”. Dengan proposisi semacam itu kita akan lebih mudah membuatperamalan-peramalan berdasarkan hasil pengajuan. Kebanyakan kesimpulanuji statistik merupakan penerimaan terhadap hipotesis alternatif.

Hipotesis mana yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian akansangat bergantung pada arah tinjauan teoritik. jIka landasan teoritiknyamengarahkan kita ke kesimpulan tidak ada hubungan atau tidak adaperbedaan, maka hipotesis penelitian kita merupakan hipotesis penelitian nihil(Ho). Sebaliknya, jika landasan teori mengarhkan kita pada kesimpulan adahubungan atau perbedaan, maka hipotesis penelitian kita merupakan hipotesisalternatif (Ha).

Secara umum, penelitian ilmiah merumuskan penelitiannya dalambentuk hipotesis alternatif. Biasanya lebih banyak ditemukan dalam penelitianeksperimental yang ingin menemukan perbedaan pengaruh perlakuan barudibandingkan perlakuan yang ada. Akan tetapi, dalam penelitian-penelitianyang bukan eksperimental pun juga menggunakan hipotesis alternatif. Hal inidisebabkan karena pada dasarnya penelitian bertujuan untuk mengetahui ataumengungkapkan adanya hubungan atau perbedaan antara gejala-gejala yangterjadi, bukan sebaliknya.

Merumuskan suatu hipotesis yang baik memang tidaklah mudah,apalagi dilakukan oleh peneliti pemula. Namun, secara umum suatu hipotesisdikatakan baik paling tidak memenuhi kriteria-kriteria berikut:

a. Hipotesis harus dapat menyatakan pola hubungan antara duavariabel atau lebih yang diteliti.

Page 78: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

44

b. Pernyataan dalam hipotesis tidak membingungkan, jelas, dan dibuatdalam bentuk pernyataan.

c. Harus dapat diuji secara empiris, artinya diperlukan data-datalapangan untuk menguji kebenaran dari hipotesa itu.

d. Sesuai dengan tujuan penelitian.

Yang juga perlu diperhatikan oleh peneliti terkait dengan hipotesaadalah bahwa hipotesa adalah suatu pendapat yang mungkin bisa salah. Olehkarena itu kebenaran suatu hipotesa bukanlah mutlak dan penngunaannya pundalam suatu penelitian ada batasnya. Batasn-batasan yang dimaksud adalahsebagai berikut :

1. Jangan mempertahankan hipotesa yang salah

Peneliti harus mampu mengubah atau meninggalkan hipotesa bilaternyata tidak sesuai dengan data yang diperoleh. Meskipun hal initidak mudah dilakukan karena pada hakikatnya hipotesa adalahpendapat seseorang yang kebenarannya telah dilandasi oleh teori-teoriyang dibaca sebelumnya, sehingga godaan selalu ada untuk tidakmemperhatikan hasil penelitian yang berlawanan dengan hipotesisnya.Bila hasil-hasil percobaan sudah jelas bertentangan dengan hipotesa,atau sudah terlalu banyak hipotesa penunjangnya, maka harusditinggalkan hipotesa tersebut.

2. Disiplin untuk menyesuaikan hipotesa dengan data

Sering terjadi bahwa pengamatan, penafsiran dan penilaian percobaankita dipengaruhi oleh hipotesa yang telah kita buat. Dan peneliti yangterlalu percaya pada hipotesanya adalah peneliti-peneliti yang kurangbaik, karena pengamatannya tidak objektif. Untuk mengatasi hal ini,peneliti dapat membuat hipotesa berganda/parallel. Dan bila ternyatahipotesa ditolak oleh data maka peneliti perlu beralih pada hipotesayang lain.

UJI HIPOTESISPengujian statistik dari suatu hipotesis merupakan suatu prosedur

dimana suatu pilihan tindakan dibuat menjadi dua alternatif. Prosedurpengujian statistik secara keseluruhan dilaksanakan dalam suatu kerangkakerja ketidakpastian sedemikian rupa informasi sampel dipergunakan untukmembuat keputusan tentang populasi yang diinginkan. Periset tidak pernahyakin/pasti bahwa hasil tindakan adalah betul-betul benar tetapi diamelanjutkan dalam suatu cara sistematis yang akan memberi suatu basis/dasar

Page 79: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

45

untuk mengukur probabilitas yang berhubungan dengan tindakan benar atautindakan tidak benar.

Periset statistik biasanya mengikuti suatu format tradisional dalammelaksanakan suatu pengujian. Format tersebut memberikan suatu pendekatanobyektif yang menjamin bahwa hipotesis dikembangkan memenuhikebutuhan-kebutuhan riset. Yang amat diperlukan bahwa hal ini dilakukansecara terpisah dan tidak terikat dari berbagai pengamatan data sampel. Datasampel menjadi alat pengujian untuk hipotesis dan seharusnya tidakmempengaruhi penetapan hipotesis tertentu yang akan diuji. Disarankanbahwa suatu prosedur standar untuk uji hipotesis ini diikuti, dinyatakan dalambentuk tujuh langkah-langkah yang terdefinisi secara jelas. Langkah-langkahtersebut dituliskan disini dan setiap langkah akan dibahas lebih rinci secaraberturutan.

1. Nyatakan Hipotesis (disebut hipotesis “nol”) dan alternatifnya2. Pilih tingkat signifikansi3. Pilih distribusi probabilitas yang cocok dan statistiknya4. Tentukan daerah (atau daerah-daerah) penolakan (rejection) dari

distribusi.5. Pilih sampel dan hitung statistik berdasarkan pada data sampel6. Buat keputusan statistik—terima (accept) atau tolak (reject) hipotesis

nol7. Buat keputusan manajerial.

Keempat langkah pertama yang ditunjukkan disini dilakukan sebelumpemilihan sampel acak dan tiga langkah terakhir mempergunakanperhitungan-perhitungan berdasarkan pada data sampel. Periset seharusnyatidak memperbolehkan pengamatannya mengenai data sampel mempengaruhipilihannya terhadap hipotesis. Data sampel menyediakan rerata (mean) untukmenentukan hipotesis periset diterima atau ditolak. Sampel menghasilkansuatu jenis keputusan dalam suatu pengujian dan seharusnya tidakmenjadikannya sebagai dasar untuk mengembangkan apa yang harus diuji.Penilaian periset mengatur hipotesis sebenarnya yang akan diuji.

Inilah bentuk sederhana uji hipotesis: rerata sebenarnya sama dengannilai yang diberikan. Prosedur diuraikan disini.

Langkah ke 1- Nyatakan Hipotesis dan AlternatifnyaUntuk uji rerata (mean) populasi sama dengan nilai yang diberikan,Hipotesis dinyatakan sebagai H0:µ = µ0. Alternatif hipotesis inidinyatakan sebagai Ha:µ µ0. Hipotesis yang akan diuji adalah H0,disebut Hipotesis Nol dan alternatif hipotesis Ha disebut Hipotesis Alternatif.Dalam hipotesis nol {uji dua ekor (two tailed) 11} adalah dalam bentuk µ =

Page 80: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

46

µ0, dimana µ0 adalah nilai yang ditentukan sebelumnya yang akan kitauji. Disini H0:µ = 10, Ha:µ 10.

Langkah ke 2- Pilih Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi ditunjukkan dengan (alpha) dan adalah suatupenyataan tentang kesiapan periset untuk menerima probabilitas dariketidaktepatan penolakan suatu hipotesis yang benar. Jadi seorangperiset menguji pada tingkat 0.05 mengetahui bahwa jika hipotesisbenar, dia akan menolaknya secara tidak benar sebesar 0.05 kali.

Langkah ke 3 - Pilih Distribusi Probabilitas yang Cocok dan Statistiknya.

Statistik yang cocok adalah salah satu yang merubah distribusi rerata(mean) sampel kedalam distribusi normal standar. Untuk uji ini, statistikyang cocok (diasumsikan sampel yang cukup besar, .i.e n 30) adalah;

X - µ0Z = ­­­­­­­­­

x

Langkah ke 4- Tentukan Daerah Penolakan dari Distribusi

Perubahan dari data ke distribusi normal yang dibakukanmemperbolehkan penentuan daerah penerimaan dan daerah penolakandalam distribusi itu sebelum suatu sampel diambil atau diobservasi.Dalam pengujian di bawah pertimbangan hipotesis dinyatakan sebagaipersamaan dan, oleh karena itu, perlu ditentukan daerah penolakan padasetiap ekor dari distribusi (uji dua ekor). Karena contoh melibatkansuatu sebesar 0.05, area penolakan sebesar 0,025 harus diletakkan padasetiap ekor dari distribusi yang diuji. Area ini mulai dari titik ± 1.96 dariRerata (mean). Inilah cara lain dalam menunjukkan bahwa kadang-kadang area dibawah kurva (daerah penerimaan) adalah terletakdiantara ± 1.96 dari rerata (mean). Daerah Penerimaan dan Penolakanditunjukkan dalam Gambar 4.1

Gambar 4.4. Daerah Penerimaan dan Penolakan pada suatu Distribusi NormalStandar untuk Tingkat Signifikansi = 0.05

AAcccceeppttaanncceerreeggiioonn

- 1.96 0 + 1.96

RejectionRegion / 2 = 0.025

RejectionRegion / 2 = 0.025

Page 81: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

47

Dengan selesainya empat langkah pertama, periset telah menetapkankerangka kerja pengujian-nya. Tugas pengambilan sampel dan mengamatihasilnya masih tersisa. Pembaca mungkin berharap untuk membandingprosedur yang digunakan untuk menetapkan suatu estimasi interval denganyang digunakan dalam suatu uji hipotesis. Estimasi interval adalah penetapansuatu selang di sekitar rerata (mean) sampel dan periset dapat menyatakanprobabilitas dari interval itu mengandung rerata (mean) populasi sebenarnya.Dalam uji hipotesis, suatu selang dikembangkan di sekitar rerata (mean) yangdihipotesiskan dan hasil sampel kemudian diamati. Jika rerata (mean) sampelberada sedemikian dekat dengan rerata (mean) yang dihipotesis-kan (dalamselang uji), rerata (mean) hipotesis diterima. Untuk menerima (penerimaan)adalah menyimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk mempercayai sampeltidak berasal dari populasi yang memiliki rerata (mean) hipotesis. Jika rerata(mean) sampel berada diluar selang uji, hipotesis ditolak.

Langkah ke 5- Menghitung Satistik Berdasarkan pada Data Sampel

Periset, setelah menyelesaikan kerangka kerja pengujiannya, sekarangdalam posisi untuk memilih sampelnya. Dia melaksanakannya denganprosedur pengambilan sampel acak dan menghitung rerata (mean)sampel, X­ dan simpangan baku (standar devi-asi) sampel, Sx. Diakemudian harus menghitung estimasi dari x­ berdasarkan padapersamaan x­ = x/n (untuk populasi tak terbatas dengan Sx­ sebagaiestimator dari x­).

Untuk tujuan ilustrasi kita mengasumsikan bahwa sampel diambil sebesar64 kantong, yang menghasilkan rerata sampel sebesar 11 permen/kantongdan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2 permen. Hipotesis noltetap sama dengan µ = 10.

n = 64X­ = 11Sx = 2

x­ diestimasikan dengan Sx /nSx/n = 2/64 = 2/8 = ¼

Z = (X - µ0)/x­Z = (11 - 10) / (1/4) = 4

Berdasarkan perhitungan data sampel, diperoleh nilai Z sebesar 4.

Langkah ke 6 - Membuat Keputusan Statistik

Perhitungan statistik berdasarkan pada data sampel sekarang harusdiperiksa dalam konteks kerangka kerja pengujian yang telah ditetapkandalam empat langkah pertama. Lebih khususnya, hasil tersebut harusdiperiksa dalam konteks area penerimaan dan penolakan yang

Page 82: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

48

dikembangkan pada langkah ke 4 dari pengujian. Pada contoh ini nilaiZ sebesar +4 jatuh pada daerah penolakan dan menyebabkan perisetmenolak hipotesis bahwa µ = 10. Kita menyimpulkan bahwa tidaklahbenar rerata (mean) sampel sama dengan 11 (berdasarkan pada ukuransampel yang diberikan dan simpangan baku (standar deviasi) sampel)dipilih secara acak dari suatu populasi yang memiliki rerata (mean)sebesar 10. Oleh karena itu sampel memberi keraguan terhadapkebenarannya pada hipotesis dan periset menolak hipotesis.

Langkah ke 7 - Membuat Keputusan Manajerial

Keputusan statistik untuk menolak hipotesis akan menjadi dasar untuksuatu keputusan manajerial dalam mengambil atau tidak suatu tindakantertentu. Dalam kasus ini, tindakannya akan menolak jasa insinyurfreelance atau untuk meminta penyesuaian peralatan kembali. Dalamkasus lain, tindakannya mungkin akan memasuki pasar atau untukmembatalkannya. Atau dalam kegiatan promosi dapat memutuskanapakah suatu promosi membantu atau tidak. Rerata (mean) yangdihipotesis mungkin dapat merupakan rerata (mean) populasiberdasarkan pada pengumpulan data secara luas pada suatu saat di masalampau. Penolakan dari suatu rerata (mean) hipotesis mungkin menjadidasar untuk memutuskan tentang perlunya melakukan suatu studi baruuntuk suatu masalah yang diketahui. Tindakan berikutnya yangmungkin tidak diperlukan jika dapat diperoleh penerimaan terhadaprerata (mean) hipotesis sebagai pengukuran yang valid dari rerata (mean)populasi saat ini.

Page 83: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

VARIABELPENELITIAN

Pada hakikatnya proses penelitian kuantitatif merupakan langkah dankegiatan untuk menguji suatu variabel. Dengan demikian, penelitiankuantitatif akan dapat dilakukan apabila peneliti sudah dapat menetapkanvariabel-variabel apa saja yang akan diamati. Suatu variabel dapat diartikansebagai suatu karakteristik, ciri, sifat, watak, atau keadaan yang melekat padaseseorang atau objek. Ada sebagian peneliti yang memiliki pandangan bahwasuatu variabel itu sama dengan faktor, sehingga penggunaan kata variabel danfaktor sering kali di campur adukan. Dalam praktek, istilah variabel dipakaioleh para ilmuwan dan peneliti sebagai sinonim untuk konstruk atau halsedang diteliti. Sehingga, suatu variabel merupakan simbol yang diberi angkaatau nilai (Emory :1995).

Gambar 5.1. Pokok Bahasan dalam Variabel Penelitian

FAKTOR DAN VARIABEL

Para ahli memberikan pengertian yang berbeda-beda mengenai variabel.Perbedaan ini disebabkan karena masing-masing ahli memberikan penekananatau menitikberatkan pada sifat, watak, nilai atau memberikan konsep yangberbeda. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Variabel dapatdiartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian. Atauyang lebih umum, variabel adalah semua faktor yang berperan dalam prosespenelitian.

BAB5

Page 84: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

47

Beberapa pengertian lain yang menyangkut variabel dikemukakan olehpara ahli, antara lain:

1. Hatch dan Farhady (1981); variabel merupakan atribut seseorang atauobjek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang lain,atau satu objek dengan objek lain. Pintar, berat badan, malas, tidaksemangat, kemampuan, dan daya tanggap adalah atribut dariseseorang.

2. Kerlinger (1973) mengartikan variabel sebagai bentuk konstruk(constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi,pengahasilan, pendidikan, status sosial, dan jenis kelamin. Dengandemikian, variabel merupakan suatu yang bervariasi.

3. Uma Sekaran (1992); variabel adalah apa pun yang dapat membedakanatau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagaiwaktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang samauntuk objek atau orang yang berbeda

4. Brown (1998:7 ) mendefinisikan variabel sebagai “something that mayvary or differ”

5. Davis (1998) variable is simply symbol or a concept that can assume any oneof a set of values.

6. Creswell (2007) mendefinisikan variabel sebagai karakteristik atauatribut seorang individu atau organisasi yang dapat diukur atau diobservasi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varibel ialah sesuatu yangberbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisikelima yaiu symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak tersebut akan lebih jelas bila diberi contoh sebagaiberikut:

a. Hubungan antara kompetensi dosen dengan prestasi belajarb. Pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motorc. Hubungan antara promosi dengan volume penjualan

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskanbahwa variabel merupakan atribut, ciri, sifat, kemampuan dan ukuran lainnyayang berbeda-beda (bervariasi) yang ditetapkan oleh peniliti untuk dikaji dandipelajari. Sebaliknya, kumpulan dari suatu yang berbeda-beda itu, baikatribut, ciri, kemampuan, dan lain-lain disebut sebagai faktor. Contoh-contohvariable secara umum ialah: karakteristik individu, kinerja, motivasi, kepuasankerja, harga, promosi, pertumbuhan aset, kualitas produk, dan lain-lain.

Untuk membedakan antara mana yang disebut sebagai faktor dan manayang disebut sebagai variabel, maka dapat dibuatkan ilustrasi sebagai berikut:apabila peneliti ingin menanyakan mengapa konsumen cenderung memilih

Page 85: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

48

produk A dari pada produk B, maka alternatif jawabannya ada empat: a)alasan harga, b) alasan kualitas atau mutu produk, c) alasan kemudahanmendapatkan barang atau distribusi, dan d) alasan promosi. Empat alasan itumerupakan pengertian dari faktor.

Tetapi, kalau empat alasan itu dijelaskan lagi dengan menunjukkanatribut, ciri, sifat dari objek yang diamati, maka atribut-atribut itu dinamakanvariabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor merupakankumpulan dari berbagai macam variabel (atribut, ciri, karakteristik, sifat, dll).Seorang peneliti bisa melakukan pengkajian secara langsung terhadap variabel-variabel yang akan diamati, atau mengelompokkan terlebih dahulu variabel-variabel itu ke dalam suatu faktor.

Dengan demikian, jenis variabel juga bermacam-macam yang ditentukanoleh landasan teoritis dan ditegaskan dalam hipotesa penelitian. Oleh karenaitu setiap jenis penelitian/percobaan mempunyai batasan untuk tiap-tiapvariabel yang berbeda-beda. Dan sekali lagi bagi mahasiswa/peneliti pemulatidak perlu takut terhadap kesulitan dalam menentukan dan mengartikan jenis-jenis variabel ini dalam penelitiannya, karena kecakapan dalam melakukanidentifikasi variabel ini adalah keterampilan yang berkembang karenapelatihan dan pengalaman, baik itu dari penelitian maupun dari seminar-seminar tentang usulan penelitian.

Tabel 5.1. Perbedaan Istilah Faktor dan VariabelPerbedaan Istilah Faktor dan VariabelFaktor Variabel

Harga - Kebijakan harga- Diskon- Cara pembayaran- Harga produk

Produk - Kualitas produk- Desain produk- Persepsi terhadap produk

Promosi - Desain iklan- Figur yang ditampilkan- Media yang digunakan

Saluran Distribusi - Jarak pengambilan barang- Jumlah distributor- Delivery order

Dalam penelitian eksperimen, variabel-variabel harus dirinci agarpembaca bisa melihat dengan jelas kelompok-kelompok apa yang akandieksperimentasikan dan outcome - outcome apa saja yang ingin diukur. Berikut

Page 86: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

49

ini adalah beberapa saran bagaimana mengembangkan gagasan terkait denganvariabel-variabel dalam proposal penelitian (Creswell; 2003):

1) Menunjukkan secara jelas variabel-variabel bebas yang digunakandalam penelitian eksperimen (kuantitatif tersebut. Satu variabelharus dapat menjadi treatment variabel. Satu atau beberapa harusmenerima treatment dari peneliti. Variabel – variabel bebas yanglain bisa saja menjadi measured variabel yang di dalamnya tidakada manipulasi yang dilakukan (seperti; sikap, atau karakteristikindividu para partisipan). Variabel-variabel bebas lain juga bisamenjadi variabel kontrol atau dapat dikontrol secara statistik,seperti demografi (gender atau usia). Intinya, bagian metodepenelitian dalam proposal eksperimen harus merinci danmenunjukkan secara jelas semua variabel bebas ini.

2) Menunjukkan variabel-variabel terikat (misanya, outcome) yangpeneliti gunakan dalam penelitian eksperimen. Variabel terikatmerupakan variabel respon atau variabel kriteria yangdiasumsikan mendapat pengaruh dari variabel bebas. Rosenthaldan Rosnow (1991) menyajikan tiga ukuran outcome prototipikdalam variabel terikat, yaitu: arah perubahan, kuantitas perubahn,dan kemudahan perubahan, yang diperoleh dari partisipan(misalnya, seorang partisipan memberikan respon yang tepatketika di treatmen dalam rancangan eksperimen single-subjek).

JENIS – JENIS VARIABEL PENELITIAN

Untuk mengetahui jenis-jenis variabel yang dipergunakan dalampenelitian, maka peneliti dapat mengetahuinya dengan menghubungkan antarasatu variabel dengan variabel lainnya. Ditinjau dari keberadaan, keterkaitandan struktur pengaruhnya di dalam hipotesis penelitian, variabel dapatdibedakan sebagai berikut: 1) variabel independen dan dependen; 2) variabelintervening/mediating; 3) variabel luar biasa; 4) variabel moderating.

Gambar 5.2. Jenis-Jenis Variabel

Page 87: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

50

1. Variabel Independen dan Dependen

Variabel Independen (independent variable) atau juga disebut variabelbebas, treatment variable, manipulated variable, antecedent variable, danpredictor variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadipenyebab berubah atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkanvariabel dependen (dependent variable) itu sendiri adalah variabel yangdipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel independen.

Pola hubungan dari variabel Independen dan Dependen dapatberbentuk macamam-macam. Kalau hubungan itu hanya antara satuvariabel dengan satu variabel saja, maka disebut hubungan bivariat(bivariate relationship). Jika hubungan itu antara satu atau lebih variabeldengan yang lainnya juga satu atau lebih variabel, maka hubungan ataukaitan itu disebut hubungan variabel berganda (multivariate relationship).Dengan demikian, apabila peneliti telah mengetahui mana di antaravariabel itu yang menjadi sebab, dan manakah yang menjadi akibat(dependent atau independent) ,maka hubungan itu disebut hubungan asimetris(asymetric relationship).

Syarat untuk dapat dikatakan bahwa hubungannya itu adalahasymetris, jika dapat dipastikan bahwa:

a. Ada perbedaan waktu atau saat mengenai terjadinya perubahanantara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terjaditerlebih dahulu, kemudian variabel terikat mengikutinya.

b. Di antara dua variabel itu menunjukkan bahwa variabel yangberpengaruh adalah variabel yang nilai skalanya tidak mungkinberubah dari semula sampai kapanpun, artinya sudah tetap tidakberubah (fixity) atau permanen, sedangkan yang terikat itu skalanyadapat berubah atau dapat diubah (alterability).

Contoh rumusan masalah yang menggambarkan pola hubunganasymetris (variabel dependen dan independen) adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan pameran (salespromotion) terhadap peningkatan penjualan perusahaan?

2. Apakah upah atau gaji yang tinggi memiliki hubungan denganproduktifitas kerja karyawan?

3. Apakah teknologi informasi, saling ketergantungan, karakteristiksistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerjamanajerial perusahaan?

4. Apakah terdapat hubungan antara ukuran dan pertumbuhanperusahaan terhadap return saham perusahaan manufaktur di BursaEfek Jakarta?

Page 88: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

51

Contoh permasalahan penelitian; seberapa besar pengaruh iklandi media Televisi terhadap keputusan membeli?

Emory (1995) juga telah membuat suatu rumusan seperti yangtampak dalam gambar 5.1, yang dapat digunakan untuk menetapkanmana yang tergolong variabel independen dan mana yang tergolongvariabel dependen.

Variabel Independen Variabel DependenPenyebab yang diduga Dampak yang didugaStimulus ResponDiprediksi dari …. Diprediksi menjadi ….Yang terjadi sebelumnya KonsekuensiDimanipulasi Hasil yang diukur

Gambar 5.2 : Merumuskan Variabel Independen dan Dependen

2. Variabel intervening/moderating)

Variabel intervening atau sering disebut juga sebagai variabelmoderating adalah variabel yang berada di tengah antara variabelindependen dan variabel dependen. Berbeda dengan variabel dependen danindependen, variabel intervening sulit untuk dilihat, diukur, ataudimanipulasi. Dalam suatu analisis biasanya variabel ini dipengaruhi olehvariabel independen secara langsung, dan kemudian variabel sela akanmempengaruhi variabel dependen.

Untuk dapat mengetahui keberadaan dari variabel sela, makapeneliti harus banyak membaca teori-teori yang yang berkaitan denganvariabel dependen (terikat). Karena bisa saja terjadi suatu tindakan tidakakan berpengaruh secara langsung tanpa ada pengaruh dari variabelsebelumnya.

Sebagai contoh, gaji dan kemampuan (variabel independen)merupakan komponen yang berpengaruh terhadap prestasi kerja (variabeldependen). Namun , pada kenyatannya ada seorang karyawan yangmemiliki gaji yang tinggi, dan kemampuan yang cukup ternyata prestasikerjanya rendah juga. Ternyata, setelah diamati karyawan tersebutmengalami stress pada saat bekerja. Dalam hal ini stress merupakanvariabel sela atau antara.

Contoh permasalahan penelitian ; seberapa besar pengaruh tingkatpendidikan terhadap kepuasan karyawan dikaitkan dengan gaji?

Iklan media TV(Variabel Bebas)

Keputusan Membeli(Variabel Terikat)

Page 89: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

52

3. Variabel Luar Biasa (extraneous variables)

Kedudukan variabel luar biasa (extraneous variables) atau jugadisebut variabel pembaur (confounding variables) adalah suatu variabel yangtidak tercakup dalam hipotesis penelitian, akan tetapi muncul dalampenelitian dan berpengaruh terhadap variabel terikat dan pengaruh tersebutmencampuri atau berbaur dengan variabel bebas. Variabel ini sering kalimengaburkan hubungan antara variabel independen dan variabeldependen. Oleh karena itu variabel ini biasa disebut sebagai variabel yangmendahului dua variabel yang berhubungan. Tetapi, variabel luar biasajustru mempengaruhi pada dua variabel yang berhubungan sebelumnya.Sehingga hubungan dua variabel sebelumnya tentu akan lenyap.

Sebagai contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa denganmenerapkan strategi pemotongan harga akan dapat meningkatkan jumlahpenjualan. Bila kita amati, sepintas memang ada hubungan yang kuatantara strategi pemotongan harga dengan tingkat penjualan. Namun,apabila kita mengajukan suatu pertanyaan apakah hubungan itu bukanmerupakan suatu kebetulan saja? Bagaimana dengan pengaruh variabellain? bisa saja faktor pemotongan harga dan tingkat penjualan itudipengaruhi oleh kemampuan daya beli konsumen (variabel luar biasa).

4. Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel baru yang dikonstruksisendiri oleh peneliti dengan cara mengambil satu variabel danmengalikannya dengan variabel lin untuk mengetahui dampak keduanya(seperti, umur X sikap = kualitas hidup). Variabel ini biasanya terdapatdalam penelitian eksperimen. Lain halnya dengan extraneous variables,variabel moderator justru akan semakin memperkuat kedudukan variabelindependen. Dalam hal ini, hubungan antara variabel independen denganvariabel dependen tidak akan lenyap. Variabel moderator dapatditempatkan sebagai variabel independen sehingga variabel independentadi dapat menjadi variabel dependen. Jadi, kemampuan daya beli

Kinerja(Variabel Itervening)

Tingk. Pendidikan(Variabel Bebas)

Gaji(Var. Terikat)

Tingkat Pendidikan Produktivitas

Umur dan Pengalaman

Page 90: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

53

konsumen merupakan variabel independen terhadap harga dan tingkatpenjualan (variabel dependen).

Agar peneliti dapat memimiliki pemahaman yang jelas terhadapmasalah yang akan diteliti, maka kejelasan hubungan antar variabelmenjadi sangat penting. Karena suatu penelitian berawal dari adanyamasalah dan dipotesis yang masing-masing di dalamnya terdapat variabel.

Contoh permasalahan penelitian; Seberapa besar pengaruhbesarnya gaji terhadap produktivitas karyawan? Apakah motivasi kerjadapat memperkuat pengaruh tesebut ?

DEFINISI FORMAL DAN OPERASIONAL VARIABEL

Setelah ditetapkan mana yang tergolong dependent variable dan mana yangtermasuk independent variable, proses berikutnya adalah memberikan penjelasan(pendefinisan) terhadap masing-masing variabel yang digunakan itu. Langkahini penting dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan kesamaan persepsitentang apa yang diamati. Perbedaan persepsi antara peneliti, responden,pembimbing, dan pembaca sangat mungkin terjadi mengingat masing-masingpihak memiliki latar belakang pengetahuan yang berbeda-beda.

Pendefinisian terhadap variabel dapat digolongkan dalam dua bentuk,yaitu: a) definisi formal atau definisi konstitutif, dan b) definisi operasional.Dalam suatu penelitian, definisi operasional sangatlah ditekankan karenadefinisi ini akan menghubungkan konsep-konsep atau konstruk yang ditelitidengan gejala empirik.

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicarihubungannya antara satu variable dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpaoperasionalisasi variable, peneliti akan mengalami kesulitan dalammenentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifatkonseptual.

Operasionalisasi variable bermanfaat untuk: 1) mengidentifikasi criteriayang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan; 2) menunjukkan bahwasuatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi

Tingkat Upah/gaji(Variabel Bebas)

Produktivitas(Variabel Terikat)

Motivasi Kerja(Variabel Moderator)

Page 91: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

54

operasional; 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalamsituasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

1. Definisi Formal atau Konstitutif

Definisi formal atau konstitutif merupakan penjelasan konsep(variabel) dengan kata-kata atau istilah lain atau sinonimnya yangdianggap sudah dipahami oleh pembaca. Ada juga ahli yang menyatakanbahwa definidi konstitutif itu adalah definisi menurut kamus. Sebagaicontoh, apabila masalah penelitiannya adalah “apakah ada hubungan antarakepuasan kerja dan produktifitas kerja di PT. Maju jaya?

Masalah di atas mencerminkan adanya tiga konsep yang harus didefinisikan. Definisi menurut Kamus besar Bahasa Indonesia BalaiPustaka (1998): kepuasan ialah perihal yang bersifat puas; kesenangan;kelegaan; dsb. Puas, merasa senang (lega, gembira, kenyang, dsb). Kerjaialah kegiatan melakukan sesuatu. Produktifitas adalah kemampuan untukmenghasilkan sesuatu; daya; produksi; keproduktifan. PT. Maju Jaya,tidak terdapat dalam kamus.

2. Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu definisiyang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yangsedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstrukdengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapatdiamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh oranglain” (Young, dikutip oleh Koentjarangningrat, 1991;23). Penekananpengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”.Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejalaatau obyek, maka peneliti lain juga dapat melakukan hal yang sama, yaitumengidentifikasi apa yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama.

Lain halnya dengan definisi konseptual, definisi konseptual lebihbersifat hipotetikal dan “tidak dapat diobservasi”. Karena definisikonseptual merupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensikonsep yang lain. Definisi konseptual bermanfaat untuk membuat logikaproses perumusan hipotesa.

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimanaoperasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atauindikator yang menunjukkan indikator yang dimaksud. Dengan kata lain,definisi operasional adalah bagaimana menemukan dan mengukurvariabel-variabel (kasus) tersebut di dunia nyata atau di lapangan, denganmerumuskan secara pendek dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagaitafsiran (Soehardi Sigit:1999).

Page 92: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

55

Dengan mengambil contoh masalah di atas, maka masing-masingvariabel dapat di definisikan secara operasional sebagai berikut:

Kepuasan kerja adalah perasaan lega atau senang yang dirasakan olehkaryawan (yang bekerja) di PT. Maju Jaya terhadap pekerjaan danlingkungan kerjanya, yang dapat diukur atas dasar jawaban daripertanyaan yang diajukan kepada mereka.

Produktifitas kerja adalah perbandingan antara nilai hasil produksimenurut harga pokok selama satu bulan kerja dengan uang yangdibayarkan kepada karyawan yang mengerjakannya selama satubulan yang dapat diperoleh angka-angkanya dalam catatan-catatanyang bertalian dengan hasil produksi dan biaya-biaya karyawanselama bulan tertentu, yang diperoleh di PT. Maju Jaya.

PT. Maju Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidangproduksi rokok yang berlokasi di Jl. Bendungan sutami no 188,kota malang, kabupaten Malang, propinsi Jawa Timur.

Diharapkan dengan adanya definisi operasional itu akanmempertajam dan membentuk kesamaan arti terhadap masalah yangditeliti. Sehingga pembaca, peneliti, atau pun dosen pembimbing dapatlebih mudah memahami hasil-hasil yang dicapai melalui penelitian.

Berikut ini adalah contoh definisi opersional dalam kasus ataupenelitian tentang “Analisis Market Share Dana dan Kredit Sebelum danSesudah Implementasi Pendekatan Quantum Leap ” (Studi kasus Pada PT.XYZ ) :

1. Strategi, adalah sekumpulan rencana-rencana bank yang diformulasikanoleh bank dalam mencapai tujuan perusahaan, dengan memperhatikanlingkungan internal dan eksternal perusahaan. Variable strategi diukurdengan kesesuaian strategi bisnis dengan misi perusahaan, rencanajangka panjang, rencana tahunan dan perkekmbangan pangsa pasar.

2. Implementasi strategi, adalah sebuah tindakan pengelolaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkandan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya perusahaan(keuangan, manusia, peralatan dan lain-lain) melalui strategi yangdipilih.

3. Keunggulan biaya, adalah kemampuan perusahaan untuk mejadiprodusen dengan biaya murah untuk mencapai efisiensi dan daya saingdalam nilai jual. Keunggulan biaya dapat diukur dari rendahnya bebantanggungan dari nasabah terhadap bank yang berdampak padameningkatnya pangsa pasar.

4. Diferensiasi, adalah kemampuan perusahaan dalam menciptakankeanekaragaman produk yang diminati oleh masyarakat. Diferensiasi

Page 93: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

56

dapat diukur dari banyaknya item produk yang dihasilkan olehperusahaan dan keanekaragaman strategi yang diterapkan.

5. Strategi Fokus, adalah kemampuan perusahaan dalam memilihkelompok-kelompok konsumen tertentu berdasarkan pada karakteristikkonsumen untuk dilayani, dan dipengaruhi agar memilih produk yangditawarkan.

6. Quantum Leap adalah cita-cita dan harapan besar perusahaan untukmeningkatkan kinerja di atas rata-rata dengan suatu lompatan strategi.

7. Market share adalah pangsa pasar Bank BNI terhadap Bank pesaingpada suatu wilayah kerja BI tertentu dan di ukur berdasarkanprosentase.

Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknyadapat mengidentifikasi seperangkat kriteria unik yang dapat diamati.Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat.Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepadapeneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lainyang muncul dalam mendefinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkantercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapatmeningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat di replikasi.Sekalipun demikian, keunikan/kekhususan tersebut tidak menjadipenghalang keberlakuannya secara umum suatu konsep yang merupakanciri validitas eksternal bagi desain penelitian yang kita buat.

VARIABEL DAN PENGUKURANNYAPengukuran (measurement) berkaitan dengan definisi operasional seperti

yang dibahas sebelumnya. Secara spesifik, pengukuran adalah suatu prosedurkuantifikasi di mana peneliti memberikan angka (simbol) dari suatu objekdengan menggunakan aturan tertentu ((Frankfort-Nachmias dan Nachmias:1996). Dalam pemakaian sehari-hari, “pengukuran” terjadi bilamana suatu alatukur tertentu dipakai untuk memastikan tinggi, berat atau ciri lain dari suatuobjek fisik. Sedangkan menurut artinya dalam kamus, mengukur adalahmenemukan luas, dimensi, kuantitas atau kapasitas sesuatu, khususnya dibandingkanterhadap sesuatu yang standar Amirullah: 2013)

Pengukuran (measurement) dalam penelitian terdiri dari pemberianangka-angka pada peristiwa-peristiwa empiris sesuai dengan aturan-aturantertentu (Malhotra : 1996). Definisi ini menyatakan bahwa pengukuranmerupakan proses yang terdiri dari 3 bagian : 1) memilih peristiwa yang dapatdiamati, 2) memakai angka atau simbol untuk mewakili aspek-aspek peristiwatersebut, dan 3) menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkanpengamatan kepada simbol-simbol. Sementara itu, penskalaan (scaling) dapat

Page 94: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

57

dianggap sebagai perluasan pengukuran, scaling dapat melibatkan pembuatanrangkaian kesatuan objek-objek yang diukur.

Mengembangkan alat ukur dan prosedur penerapannya merupakantugas seorang peneliti setelah ia berhasil merumuskan hipotesis danmengidentifikasi variabel-variabel. Dalam suatu hipotesis mungkin dapatdiangkat beberapa variabel, akan tetapi mungkin tidak semuanya dapat diukuroleh peneliti. Dalam hal yang demikian, peneliti harus merumuskan kembalihipotesis sehingga variabel-variabel yang terkait di dalamnya dapat diukur agarpeneliti dapat mengumpulkan data yang diperlukan.

Dalam penelitian, prosedur dan teknik untuk mengukur variabel-variabelyang terkandung dalam hipotesis penelitian dikembangkan agar dapatmengumpulkan informasi (data) yang setepat mungkin untuk memperolehpengetahuan yang benar secara empirik tentang variabel-variabel tersebut.Upaya tersebut meliputi pendifinisian variabel secermat dan seoperasionalmungkin, perancangan skala pengukuran, pembuatan alat ukur (instrumen),pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

Ciri-ciri objek ada yang mudah diukur, tetapi ada pula yang tidak mudahuntuk diukur, seperti misalnya motivasi untuk berhasil, kemampuan bertahanterhadap tekanan, kemampuan menyelsesaikan masalah, dan sebagainya.Karena hal ini tidak dapat diukur secara langsung maka ada/tidak adanya ciri-ciri ini harus bisa disimpulkan secara inferensi dengan mengamati suatu tandaatau ukuran titik tertentu.

Menurut Frankfort-Nachmias dan Nachmias (1996) pengukuranmencakup tiga konsep dasar, yaitu; Pertama, angka atau simbol. Angka atausimbol ini dapat berupa angka (1, 2, 3 ….), angka Romawi (II, II, III, …),huruf (a, b, c, …). Angka digunakan untuk mengidentifikasi suatu fenomena,objek, dan orang. Kedua, penempatan (assignment). Angka atau simboldigunakan untuk memetakan objek. Objek atau fenomena tertentuditempatkan ke dalam angka atau huruf tertentu. Ilustrasi yang sederhana,pengunjung suatu pameran yang jumlahnya ribuan hendak dikelompokkan.Yang dilakukan adalah memetakan dan menempatkan (assignment) ke dalampemetaan yang dibuat. Misalnya pengunjung dibagi atau dikelompokkan kedalam dua kelompok, yakni pengunjung perempuan dan laki-laki. Ketiga,aturan (role). Ini merupakan prosedur dan aturan yang spesifik memberipetunjuk bagaimana peneliti menempatkan (assignment) objek atau fenomena.Misalnya pengunjung perempuan diberi nomor “1” dan laki-laki diberi angka“2”

Ada dua hal yang harus mendapat pertimbangan dalam prosedurpengukuran, ialah:

1. Standardisasi

Page 95: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

58

Apabila alat dan prosedur pengukuran diterapkan oleh sejumlahpeneliti yang berlainan terhadap subyek yang sama menghasilkan angka-angka yang sama, atau diterapkan oleh peneliti yang berlainan terhadapsubyek yang berlainan menghasilkan angka-angka yang selalu konsisten(angka-angka yang sama benar-benar menyatakan hal yang sama pula),maka pengukuran tersebut terstandar. Hasil pengukuran yang terstandartidak dipengaruhi oleh subyektivitas pelaksana pengukurannya dan dapatdisatukan dengan hasil pelaksana lain untuk dianalisis tanpa ada sesatan.Agar pengukuran menjadi terstandar, maka aturan yang diikuti harus jelas,eksak dan terinci sehingga terhindar dari penafsiran yang berbeda olehorang yang berlainan.

2. Isomorfisme

Isomorfisme adalah kesesuaian antara rentangan skala dalampengukuran dengan rentangan ukuran yang ada pada populasi. Contohpengukuran yang tidak isomorfik adalah variabel tingkat pendidikananggota Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia dengan skala 1 – 4 di mana 1berarti lulus SD, 2 berarti lulus SLTP, 3 berarti lulus SLTA dan 4 berartilulus perguruan tinggi. Dalam contoh ini semua subyek akan mendapatangka 4 dan tak satupun mendapat angka 1,2 atau 3. rentangan angkadalam skala tidak sesuai dengan rentangan ukuran yang nyata ada padasubyek dalam populasi. Jika pengukurannya isomorfik, maka dapatdiharapkan angka-angka hasil pengukuran akan tersebar sepanjangrentangan skala yang disediakan dan sebagian besar subyek akanmemperoleh angka-angka yang berada di tengah rentangan tersebut.

Persyaratan standardisasi dan isomorfisme dalam pengukuranmendorong para peneliti mengembangkan berbagai skala pengukuran yangdapat dikelompokkan ke dalam empat tingkatan skala pengukuran ialah skalanominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Dapat tidaknya suatuprosedur analisis statistik atau matematik diterapkan untuk mengolah hasilpengukuran, tergantung dari jenis/tingkatan skala pengukuran yang dipakai

Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat macam skala, yaituskala nominal, ordinal, interval dan rasio. Empat jenis skala tersebut dapatdibedakan berdasarkan ciri-ciri skala dan operasi empiris dasar seperti yangditunjukkan pada tabel 5.1:

1. Skala Nominal

Skala nominal merupakan suatu bentuk pengukuran yangmelambangkan sesuatu. Dengan skala ini, objek penelitian hanya dapatdikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama, yang berbeda dengan ciri-ciriyang ada pada kelompok lain. Pada dasarnya skala ini bukan bertujuan untukmengukur, akan tetapi hanya ingin membedakan secara kategori. Jika terdapatangka atau nomor-nomor, maka angka atau nomor itu hanya berfungsi sebagai

Page 96: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

59

label atau tanda pengenal untuk mengidentifikasi atau mengelompokkanobjek-objek.

Tabel 5-1 : Pengelompokkan Skala

Jenis Skala Ciri-Ciri Skala Operasi Empiris DasarNominal Tidak ada urutan, jarak atau asal

mulaPenentuan kesamaan

Ordinal Berurutan tetapi tidak ada jarakatau asal mula yang unik

Penentuan nilai-nilai lebihbesar atau lebih kecil daripada

Interval Berurutan dan berjarak, tetapitidak mempunyai asal mula yangunik

Penentuan kesamaaninterval atau selisih

Rasio Berurutan, berjarak dan asalmula yang unik

Penentuan kesamaan rasio

Sumber : Donald R. Cooper & C. William Emory

Dalam marketing research, skala-skala nominal dipakai untukmengidentifikasi responden-responden, merk-merk barang, atribut-atribut,toko-toko dan lainnya. Apabila skala nominal dipakai untuk tujuan klasifikasi,maka nomor-nomor berfungsi sebagai label-label untuk golongan-golongan(kelas-kelas) atau kategori-kategori. Nomor-nomor dalam suatu skala nominalmencerminkan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh objek-objek.

Dengan skala nominal peneliti dapat memperoleh informasi tentangmasuk kategori mana tiap-tiap subyek dalam populasi. Hasil pengukuran dapatdipergunakan untuk membuat klasifikasi subyek berdasarkan variabel tertentu.Pengklasifikasian dapat dilaksanakan dengan prosedur statistik misalnyadistribusi frekuensi yang menunjukkan jumlah (frekuensi) subyek yang masukdalam tiap-tiap kategori. Distribusi frekuensi dapat dianalisis lebih lanjut untukmencari mode, korelasi lambda, korelasi Kendall’s tau atau pembedaan shi-square.

Sebagai contoh, peneliti ingin mengetahui toko atau supermarket manayang banyak dan sering dikunjungi oleh pembeli pada saat menjelang lebaran?Kemudian masing-masing toko/supermarket tersebut diberi nomor atau angkadari nomor 1 sampai 10 (jika objek yang diamati berjumlah 10). Angka satu (1)tidak berarti toko tersebut memiliki tingkat kunjungan lebih besar dari tokolainnya. Angka satu tersebut hanya menunjukkan oibjek pertama darisejumlah objek yang diamati. Demikian juga dengan toko yang diberi nomor2,3,4 samapi 10.

Page 97: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

60

Atau misalnya pertanyaan tentang warna apa yang paling disukaimahasiswa? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat berupa: 1 = merah, 2 =kuning, 3 = hijau, 4 = putih, dan 5 = hitam. Jika angka-angka ini dijumlahkan,maka angka tersebut tidak akan ada artinya, misalnya angka 3+4 = 7. Angka –angka itu hanya mewakili nama semata-mata. Contoh lain adalahpengelompokkan umur seperti usia tua (kelompok 45 tahun ke atas), dankelompok usia muda (kelompok 45 th ke bawah). Contoh variabel jeniskelamin, setiap subyek wanita mendapat angka 2 dan setiap subyek priamendapat angka 1, tidak berarti bahwa seorang wanita mempunyai kuantitasdua kali seorang pria, karena angka-angka tersebut tidak mempunyaihubungan kuantitatif.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan skala rangking dimana nomor-nomordipergunakan pada objek-objek untuk menunjukkan tingkat relatif daribeberapa karaktersitik yang dimiliki objek-objek tersebut. Skala ordinalmemungkinkan untuk menyatakan apakah suatu obejk mempunyai kelebihanatau kekurangan karakteristik dibandingkan dengan objek lainnya. Namun,skala ini tidak membuat peneliti dapat mengetahui seberapa besar kelebihandan kekurangan tersebut. jadi, skala ordinal menunjukkan posisi relatif danbukan magnitude perbedaan antar objek-objek.

Contoh yang paling umum dari skala ordinal menyangkut rangkingkualitas, rangking team dalam suatu turnamen, kelas-kelas sosio ekonomi,tingkat perasaan, tingkat motivasi, tingkat kepuasan kerja, dan statuspekerjaan. Adapun angka-angka yang digunakan dalam skala ordinal ituhanya menunjukkan perbedaan tingkat, perbedaan derajat, atau perbedaanjenjang dan perbedaan kuantitas, tetapi tidak diketahui mana yang lebih tinggidan mana yang lebih rendah.

Misalnya kita ingin bertanya kepada pelanggan PLN “apakah andamerasa puas terhadap layanan PLN?” ada lima alternatif jawaban yangmungkin diberikan: (1) sangat tidak puas, (2) tidak puas, (3) netral, (4) puas,dan (5) sangat puas. Atau “apakah Anda sering mengunjungi pameran RealEstate?” jawaban alternatifnya adalah sebagai berikut : (1) sangat jarang, (2)jarang, (3) kadang-kadang (4) sering, dan (5) sangat sering. Angka-angkattersebut dipergunakan sebagai skor (nilai) tetapi peneliti tidak mengetahuiseberapa besar selisih ke atas atau ke bawah dalam satuan kuantitas.

Dalam riset pemasaran, skala ordinal dipakai untuk mengukur sikap,pendapat, persepsi dan kecenderungan yang relatif. Dalam skala ordinal,seperti halnya skala nominal, objek-objek yang ekuivalen menerima rangkingyang sama. Setiap rangking, nomor-nomor dapat dipakai untukmemelihara/mempertahankan hubungan-hubungan yang teratur antara objek-objek. Misalnya skala ordinal dapat dirubah sedemikian rupa asalkan susunandasar dari objek itu tetap terpelihara.

Page 98: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

61

Hasil pengukuran dengan skala ordinal dapat ditransformasi atau diolehsecara statistik selama tidak menimbulkan perubahan urutan atau rangkingsemula. Selain distribusi frekuensi untuk membuat klasifikasi, data dalam skalaordinal ini dapat untuk mencari median, variabilitas dengan range, korelasidengan gamma, tau-b dan tau-c.

3. Skala Interval

Dalam skala interval, jarak skala yang sama menunjukkan nilai-nilaiyang sama dalam karakteristik yang diukur. Skala ini selain memiliki ciri yangsama dengan skala ordinal, yaitu dapat membedakan objek penelitian kedalam golongan-golongan yang berjenjang, kelebihan yang dimilikinya adalahbahwa skala interval mempunyai unit pengukuran yang sama sehingga jarakantara satu titik dengan titik yang lain, atau satu golongan dengan golonganlain dapat diketahui.

Suatu skala interval mengandung semua invormasi dari skala ordinal,namun hal ini juga memungkinkan peneliti untuk dapat membandingkanperbedaan-perbedaan antar objek-objek. Perbedaan antara setiap dua nilaiskala apapun adalah identik dengan perbedaan antara setiap nilai yangberdekatan dari suatu skala interval. Misalnya, perbedaan antara nomor 1 dan2 sama dengan perbedaan antara nomor 5 dan 6.

Dalam kehidupan sehari-hari, skala interval biasa digunakan untukmengukur tingkat atau derajat panas dingin, megukur suhu udara, danmengukur jarak. Jarak antara 15 km dan 25 km juga akan sama dengan jarakantara 1500 km dan 1510 km. Artinya, selisih atau jarak satu unit ke atas akansama dengan satu unit ke bawah, atau sepuluh unit ke atas sama dengansepuluh unit ke bawah. Skala interval tidak mengenal titik nol yang sebenarnyaatau tanpa batas. Kalaupun ada titik nol, hal itu hanya sebagai pembatasantara yang positif (di atas) dan negatif (di bawah).

Dalam riset pemasaran, data mengenai sikap (attitudinal) yang diperolehdari skala penilaian sering kali diperlukan sebagai data interval. Teknik skalayang dapat dipakai derajat skala interval meliputi semua teknik yang dapatdiaplikasikan dalam data nominal dan data optimal sebagai tambahan dalampemakaian ilmu hitung (aritmethic). Penelitian yang menggunakan uji statistikparametrik dapat melakukan pengukuran dengan skala interval.

Secara konseptual skala rasio dan skala interval mempunyai perbedaanyang fundamental, akan tetapi secara praktis dalam penelitian tidak terlalubanyak perbedaan kegunaannya. Pada umumnya keperluan analisis dalampenelitian dapat tercukupi dengan baik apabila pengukuran variabelnyamenggunakan skala interval. Mengembangkan skala rasio dalam tingkah lakudan aspek-aspek psikologis manusia seringkali sangat sukar atau bahkan tidakmungkin. Oleh karena itu dalam penelitian psikologi dan kependidikan lebihbanyak dipergunakan skala interval daripada skala rasio.

Page 99: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

62

4. Skala Rasio

Skala rasio memiliki ciri dari skala nominal, ordinal, dan interval danjuga memiliki nilai absolut. Karena memiliki prototipe seperti itu, maka skalaini sering dikatakan sebagai skala tingkat tinggi. Dalam skala rasio, kita dapatmengidentifikasi dan mengelompokkan objek-objek, dan membandingkaninterval atau perbedaan. Contoh yang umum untuk skala rasio adalah tinggibadan, biaya (cost), pangsa pasar, dan jumlah pelanggan. Conto-contoh ituseksligus merupakan variabel-variabel yang diukur dari skala rasio.

Angka-angka yang tertera atau dicatat dalam skala rasio biasanyadipergunakan untuk menilai subyek yang nampak (kelihatan), nyata, danfaktual. Setiap objek yang besarannya dapat dihitung, maka dapatmenggunakan skala rasio, seperti tingkat output, produktifitas kerja, jumlahpembelian, profitabilitas, dan lain-lain.

Sebagai contoh, misalkan peneliti ingin mengetahui berapa banyaknyauang yang dibelanjakan konsumen pada dua toko yang berbeda pada kurunwaktu tertentu. Bila responden membelanjakan uangnya sebesar Rp 100.000 ditoko A, dan Rp 10.000 di toko B, maka berarti responden itu membelanjakan10 kali lipat toko B dari pada toko A. Kalau terdapat titik nol, itu berartibahwa titik nol mempunyai arti bahwa responden tidak membelanjakansedikitpun di kedua toko (A dan B).

Teknik-teknik penskalaan (pembuatan skala) yang sering dipakai dalammarketing research dapat diklasifikasikan kedalam skala komparatif (comparativescales) dan skala non komparatif (noncomparative scales).

Gambar 5-1 : Klasifikasi Teknik-Teknik PenskalaanSumber : Malhotra, 1993, Marketing Research; An Applied Orientation, pp. 276.

ScallingTechniques

Non Comparative

Scales

Comparative

Scales

Paired

Comparison

ConstantSum

RankOrder

Q-Sort andOther

Procedures

ContinuousRatingScales

ItemizedRatingScales

Likert SemanticDifferential

Stapel

n

Page 100: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

63

1. Skala Komparatif

Skala komparatif melibatkan perbandingan langsung objek-objekstimulus. Misalnya, responden-responden ditanyakan apakah mereka lebihsuka “coke” atau “pepsi”. Data skala komparatif harus ditafsirkan dalamistilah yang relatif dan hanya mempunyai property-properti order yang ordinalatau yang berangking. Untuk alas an ini penskalaan komparatif dapatdipandang sebagai “nonmetric scalling”

Beberapa keunggulan dari penggunaan skala komparatif, antara lain; a)perbedaan-perbedaan kecil dari objek stimulus dapat dideteksi, b) skalakomparatif dapat dimengerti dengan mudah dan dapat diaplikasikan denganmudah, c) lebih sedikit menggunakan asumsi-asumsi, dan d) cenderungmengurangi pengaruh-pengaruh dari satu pendapat ke pendapat yang lain.Sedangkan kelemahan utama dari skala komparatif adalahketidakmampuannya untuk men-generalisasi objek-objek stimulus yangdiskala.

a. Paired comparison (skala perbandingan berpasangan)

Dalam skala perbandingan berpasangan, responden dihadapkanpada dua obyek dan diminta memilih salah satu sesuai dengan beberapakriteria. Jadi, responden diminta untuk membuat serangkaian pertimbanganberpasangan antara objek yang menyangkut preferensi, jumlah atribut yangada, dan lain sebagainya.

Prosedur pengumpulan data biasanya meminta para respondenmembandingkan seluruh pasangan obyek yang mungkin ada. Bila ada 5obyek (n=5) yang harus dievaluasi, berarti ada 10 perbandinganberpasangan yang dibutuhkan dalam perbandingan. Evaluasi 10 obyek ,berarti membutuhkan 45 perbandingan pasangan. Perluasan geometricdalam jumlah perbandingan pasangan membatasi dayaguna teknik inidalam mengevaluasi pasangan obyek yang besar.

Sebagai contoh, responden ditanya mengenai kesukaan berbelanja“apakan Anda sering berbelanja titoko “ABC” atau “CDE”? skalaperbandingan yang berpasangan sering dipakai bila objek stimulusmerupakan produk fisik dan data yang diperoleh bersifat ordinal. Skala inicenderung lebih banyak dipergunakan oleh peneliti.

b. Rank order (skala susunan rangking)

Dalam skala susunan rangking, responden-responden secarastimulus dihadapkan pada beberapa objek, dan diminta untuk menyusunatau merangking objek-objek tersebut sesuai dengan beberapa kriteria.Misalnya, responden diminta untuk merangking merk-merk sabun mandidengan segala penilaiannya. Seperti halnya pada skala perbandingan

Page 101: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

64

berpasangan, skala ini juga bersifat komparatif, dan daa yang digunakanadalah data ordinal. Skala ini memerlukan waktu yang relatif sedikit danmembatasi tanggapan-tanggapan yang tidak lengkap. Penggunaan skala initidak memperbolehkan adanya dua jenis objek yang menerima nomorrangking yang sama.

c. Constant sum scaling (Penskalaan jumlah konstant)

Dalam skala jumlah konstan, responden menempatkan sejumlahnilai-nilai konstan, seperti prosentase, nilai uang, dan lainnya. Jumlahkeseluruhan dari poin adalah 100. skala jumlah konstan memungkinkanadanya diskriminasi yang jelas antara objek-objek stimulus dengan tidakmemerlukan waktu lama.

d. Q-Sort scaling

Skala Q-Sort digunakan untuk melakukan pembedaan diantarasejumlah besar objek dengan tepat. Teknik ini menggunakan prosedursusunan ranking di mana objek-objek dipisah-pisahkan dandikelompokkan kembali pada kelompok yang memiliki kesamaan-kesamaan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Sebagai contoh,responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju dengansetiap rangkaian pertanyaan untuk mengukur sikap mereka terhadap tokotempat mereka berbelanja. Kemudian mereka menetapkan nomor-nomorantara 0 – 100 pada setiap rangkaian pertanyaan untuk menunjukkanintensitas dari kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka.

2. Skala Non-komparatif

Skala non-komparatif adalah teknik pembuatan skala di manasetiap objek bebas diukur atau ditentukan skalanya tanpa tergantung padaobjek lainnya dalam satu set objek atau objek yang dinilai tidak dapatdibandingkan dengan objek lainnya atau dibandingkan dengan standar khusus(Malhotra, 1993). Teknik penskalaan dalam Non-comparative scale meluputi :skala Likert, skala Guttman, Semantic differential scale, dan Skala Stapel

a. Skala Likert

Nama skala ini diberikan sesuai dengan nama pengembangnya,yaitu Rensis Likert. Skala likert digunakan secara luas yang mengharuskanresponden untuk menunjukkan derajat setuju atau tidak setuju kepadasetiap statemen yang berkaitan dengan objek yang dinilai. Bentuk asal dariskala likert memiliki lima kategori. Apabila di rangking, maka makasusunannya akan dimulai dari sangat tidak setuju (strongly disagree) sampaikepada sangat setuju (strongly agree). Tetapi ada juga penelitimengelompokkan derajat ini menjadi enam (Luck David J, 1993).

Sebagai ilustrasi, kita ingin mengetahui bagaimana sikappelanggan terhadap sebuah toko serba ada (toko Mitra). Untuk mengetahui

Page 102: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

65

tanggapan mereka maka dibuatlah beberapa kuesioner yang dapatdilakukan melalui surat, telepon atau wawancara. Bentuk kuesioner dantanggapan dari analisa tersebut dapat diamati dari tabel 5.2 berikut.

Tanggapan

pertanyaan

Sangattidaksetuju

Tidaksetuju

Netral Setuju Sangatsetuju

1. Mitra menjual barangyang berkualitas

2. Mitra memilikipelayanan yang baik

3. Barang di Mitra sangatlengkap

4. Harga jual barang diMitra relatif murah

1

1

1

1

2

2

2

2

3

3

3

3

4

4

4

4

5

5

5

5

Menjual barang yang berkualitas, pelayanan yang baik, barangnyalengkap, dan harga relatif murah merupakan atribut/variabel yang diberipenilaian dengan menjawab memilih salah satu jawaban diantara “sangattidak setuju” (STS), sampai “sangat setuju” (SS). Contoh dalam tabel diatas hanya mewakili satu responden. Kalau respondennya lebih dari satu,katakanlah 100 maka kita tinggal menghitung (total) berapa responden yangmemberikan tanggapan (STS, TS, N, S, dan SS). Tentang urutan angka 1untuk STS sampai 5 untuk SS hal ini merupakan suatu perumpamaan.Peneliti lain dapat merubah angka 1 itu menjadi SS dan 5 adalah STS.

Adapun keunggulan dari skala likert: 1) mudah dibuat dan diatur,2) responden mudah mengerti bagaimana cara menggunakan skala padakuesioner yang disediakan, 3) mengukur pada tingkat skala ordinal.Pelaksanaan pengisian kuesionernya dapat dilakukan melalui surat,telepon, maupun wawancara. Sedangkan kelemahan utamanya adalah 1)mengenai waktu pengisiannya yang lebih lama dibanding skala lain, 2)validitas skala masih dipertanyakan, dan 3) terdapat nilai yang sama padaciri yang berbeda.

Untuk membuat skala Likert, peneliti perlu mengikuti lima tahapberikut ini :

1) Peneliti mengumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengansikap yang akan diukur yang bisa diidentifikasikan dengan jelas(positif atau negatif).

2) Pernyataan-pernyataan tersebut diberikan kepada sekelompokresponden yang mewakili populasi dalam penelitian. Mereka memilihsetiap pernyataan dengan dasar skala setuju, tidak setuju. Pilihanmereka menunjukkan posisi sikap.

Page 103: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

66

3) Respon-respon diberbagai pernyataan dinilai dengan menjumlahkanangka-angka dari setiap pernyataan. Respon-respon tersebut harusdinilai sedemikian rupa sehingga respon yang positif akan menerimasecara konsisten nilai angka yang selalu sama (misalnya, selalu 5);begitu pun halnya dengan respon yang tidak positif (selalu menerima,misalnya 1). Penetapan masing-masing nilai untuk respon yang positifmaupun yang tidak positif bisa bervariasi tergantung dari pernyataanyang tercantum.

4) Setiap pernyataan dianalisis untuk menentukan pernyataan manayang paling memperdebadkan nilai angka tinggi dengan angkarendah. Pernyataan-pernyataan yang tidak menunjukkan korelasisubtansial dengan nilai total atau tidak menghasilkan respon dariresponden lengkap dengan nilai-nilainya lebih baik dihilangkan padariset berikutnya. Proses ini meningkatkan konsistensi atauketerhandalan dalam teknik pengukuran.

5) Pernyataan-pernyataan hasil seleksi akhir akan membentuk skalalikert, yang mana dapat dipergunakan untuk mengukur sikap dalamriset pemasaran.

Dalam menyusun pernyataan-pernyataan untuk skala likert,terdapat beberapa pedoman yang perlu diperhatikan:

1) Hindari pernyataan-pernyataan yang menunjukkan masa lalu.2) Hindari pernyataan-pernyataan tentang fakta atau yang dapat

ditafsirkan sebagai fakta.3) Hindari pernyataan-pernyataan yang dapat ditafsirkan

mempunyai lebih dari satu arti.4) Hindari pernyataan-pernyataan yang tidak relevan dengan

objek psikologis yang dipertimbangkan.5) Hindari pernyataan-pernyataan yang mungkin dibenarkan oleh

hampir semua orang atau hampir tak seorang pun.6) Pilih pernyataan-pernyataan yang diperkirakan mencakup

seluruh rentang skala efektif yang diteliti.7) Usahakan bahasa dalam pernyataan bersifat sederhana, jelas,

dan tidak merupakan kalimat majemuk.8) Pernyataan-pernyataan harus singkat, yaitu tidak lebih dari 20

kata.9) Setiap pernyataan harus berisi hanya satu pemikiran yang

lengkap.10)Hindari penggunaan kata-kata yang mungkin tidak dipahami

oleh mereka yang akan mengisi skala. (Edwards, 1969)

b. Skala Guttman

Louis Guttman adalah seorang ahli yang pertama kalimemperkenalkan teknik pengukuran dengan menggunakan skala Guttman.

Page 104: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

67

Istilah lain yang digunakan untuk menyatakan skala Guttman ini adalahskala kumulatif atau scalogram analysis. Ada satu perbedaan utama antaraskala likert dengan skala guttman ini adalah bahwa skala guttman hanyamengandung satu dimensi (unidimentional scale) dibanding skala likert yangmenggunakan lebih dari satu dimensi.

Pernyataan-pernyataan dalam skala guttman dapat membentukjawaban-jawaban yang tegas atau memiliki intensitas yang berbeda,misalnya; benar-salah, posistif negatif, setuju-tidak setuju, ya-tidak, danpernah-tidak pernah. jika responden setuju dengan pernyataan yang palingkuat, maka ia juga akan setuju dengan pernyataan yang tidak kuat ataulemah, demikian sebaliknya.

Contoh dari pernyataan-pernyataan dalam skala guttman adalahsebagai berikut:

1. Bagaimana pendapat anda bila jam kerja di perusahaan Andadikurangi?

a. setuju

b. tidak setuju

2. Apakah selama ini Anda pernah merasa dilibatkan dalampengambilan keputusan?

a. pernah

b. tidak pernah

Tanggapan-tanggapan terhadap pernyataan tadi dapat dirangkum dalamsebuah tabel (bentuk ceklist) sehingga mempermudah peneliti untuk meng-skor atau menjumlahkan setiap kelompok tanggapan tadi. Sedangkan untukmelakukan analisis terhadap data – data yang diperoleh (data interval ataudikothomi) dapat dilakukan seperti halnya dalam melakukan analisis datapada skala likert.

Mengenai keunggulan dan kelemahan dari skala guttman ini dapatdirinci sebagai berikut:

Keunggulan:

1) Skala Guttman merupakan skala dengan butir-butir dari satudimensi.

2) Skala Guttman mudah digunakan jika menggunakan jumlah butiryang terbatas, yaitu tidak lebih dari 12 butir.

3) Tanggapan-tanggapan yang tidak konsisten atau jawaban yang tidaksebenarnya dapat diidentifikasi.

Kelemahan:

Page 105: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

68

1) Skala Guttman tidak dapat memberikan kontinum sikap yang luasseperti pada skala likert.

2) Skala Guttman hanya mudah digunakan jika jumlah butir terbatasdan tanggapan bersifat dikotomi.

3) Apabila jumlah butir lebih dari 12 dan sampel cukup besar, yaitulebih dari 100, maka penilaian dan penentuan kesalahan akan sangatsulit.

(Balck & Champion, 1976)

c. Semantic Differential Scale

Semantic differential scale pada dasarnya digunakan untuk mengukurarti objek-objek psikologis, sosial, dan fisik. Penyusunan skala berdasarkansemantik ini menggunakan penilaian 7 titik skala yang memiliki dua kutubyang mana pada kedua ujung kutub dicantumkan kata sifat yang memilikiarti yang berlawanan, misalnya: panas-dingin, tinggi-rendah, mudah-susah,dan lain-lain. responden diminta untuk menjelaskan perasaan merekatentang apa saja yang dievaluasi dengan mencatat respon atau jawabanmereka pada skala yang dipilih.

Skala tipe ini biasanya dikelola dengan meminta para respondenmengevaluasi beberapa obyek berdasarkan skala pengharkatan 7 titik lajurdengan batas sisi kir dan sisi kanan berisi kata-kata yang berlawananmaknanya (bipolar objective). Contoh model umum untuk skalapembedaan ini diperlihatkan sebagai berikut:

1. Tidak menyenangkan:_:__:_:_:_:_:_:menyenangkan

2. Rasional:_:_:_:_:_:_:_:emosional

3. Tua:_:_:_:_:_:_:_:muda

4. Formal:_:_:_:_:_:_:_:tidak formal

5. Terpercaya:_:_:_:_:_:_:_:tidak terpercaya

6. Murah:_:_:_:_:_:_:_:_:mahal

Para responden dalam hal ini diminta untuk memberi tanda di salahsatu dari 7 titik lajur. Respoden bisa memberikan tanda X pada posisi lajursesuai dengan pilihannya. Perlu diingat bahwa data yang diperoleh dalamskala ini adalah berupa data interval, dan biasanya skala ini digunakanuntuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang,misalnya sikap karyawan terhadap pemimpinnya, bagaimana pengaruhrekan-rekan terhadap kepuasan kerja, atau pengaruh kebijakan perusahaanterhadap masa depan karyawan. Nilai skala pada semantik differensialboleh diberi skor –3 sampai +3 atau 1 sampai 7.

Page 106: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

69

d. Skala Stapel

Skala stapel merupakan modifikasi dari skala semantic differentialscale. Skala ini terdiri dari skala pengharkatan non verbal 10 titik unipolardengan nilai berkisar dari +5 sampai –5. Teknik penataan skalnyadirancang untuk mengukur arah dan intensitas sikap secara bersama-sama.Skala tipe ini berbeda dengan skala semantic dalam hal fungsi nilai-nilaiskala yang mampu mengidentifikasikan sampai di mana kata sifat cocokdengan obyek yang dievaluasi.

Tabel 5.3 menyajikan bentuk skala dari skala staple. Respondendiminta untuk mengevaluasi akurasi dari kata sifat/rasa yangmendiskripsikan obyek yang akan dievaluasi. Contoh intruksi untukresponden diberikan sebagai berikut :

Tabel 5-3 : Bentuk Skala Stapel

Pelayanan Bank+5 +5+4 +4+3 +3+2 +2+1 +1

Pelayanan bank yang cepatdan akurat

Pelayanan bank yangbersahabat dan ramah

+1 +1+2 +2+3 +3+4 +4+5 +5

Sumber : Kinnear and Taylor, 1987. Marketing Research; An Applied Approach.

Responden akan memilih bilangan dengan tanda (+) untuk perkataanyang dideskripsikannya telah tepat. Makin tepat deskripsinya, makin tinggibilangan dengan tanda (+) yang dipilih. Sebaliknya, responden akanmemilih bilangan dengan tanda (-) bila deskripsinya (bank) dianggap tidaktepat. Makin kurang ketepannya, makin tinggi bilangan dengan tanda (-)yang dipilih responden. Responden dapat memilih dari bilangan (+)tertinggi (+5) untuk diskripsi yang dianggap paling tepat sampai bilanganterendah (-5) untuk diskripsi yang dianggap paling tidak tepat.

Kelebihan skala staple terletak pada kemudahan pengelolaannya.Selain itu, skala staple juga tidak mengharuskan penggunaan kata sifatbipolar. Riset membuktikan bahwa skala staple dapat memberikan hasilyang sama dengan hasil skala semantic. Teknik ini memberikan hasil yang

Page 107: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

70

memuaskan bila dikelola melalui telpon. Meskipun lebih banyak positifnya,dalam riset pemasaran skala semantic masih lebih banyak digunakandibandingkan skala staple.

Untuk memilih skala yang digunakan dari berbagai skala yangtelah diuraikan sebelumya, peneliti harus melakukan enam keputusan utama,yaitu:

1. Jumlah kategori skala

Sebagian besar responden tidak dapat melaksanakan pemilihan utnukmengisi skala apabila kategorinya terlalu banyak. Pedoman tradisionalmenganjurkan bahwa jumlah kategori yang cocok adalah 7, ditambahatau dikurang 2 diantara 5 sampai 9 (Malhorta Naresh K, 1993).

2. Keseimbangan skala

Dalam suatu “balanced scale” jumlah kategori yang disenangi dan tidakdisenangi adalah sama. Dalam “unbalanced scale” kategori jumlahnyatidak sama. pada umumnya untuk mendapatkan hasil yang objektifsebaiknya dibuat seimbang.

3. Jumlah kategori ganjil atau genap

Keputusan untuk memakai jumlah kategori ganjil bergantung apakahbeberapa dari responden mungkin netral atau tidak memihak.Keputusan kategori ganjil jika peneliti percaya bahwa tidak adajawaban yang netral atau tidak memihak dari responden.

4. Forced versus non forced choice

Suatu “Forced rating scale” terjadi apabila responden tidak memilikipendapat tetapi dipaksa untuk menjelaskan sesuatu pendapat, atautidak memiliki pengetahuan.

5. Uraian verbal

Apakah kategori skala perlu dilengkapi dengan uraian verbal, penelitiperlu mempertimbangkan apakah uraian verbal itu diberikan padasetiap kategori atau hanya kepada beberapa kategori saja atau hanyakepada kategori yang ekstrem saja.

6. Bentuk fisik dari skala

Skala dapat disajikan vertikan atau horisontal, kategori dapatdijelaskan dengan garis putus-putus, kotak, menggunakan angka positifatau negatif.

Page 108: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

DESAIN SAMPLING

Tujuan utama dari sebuah riset adalah untuk memperoleh informasitentang karakteristik atau parameter dari populasi. Atau, hakikat dari sebuahpenelitian adalah ingin memperoleh informasi mengenai karakteristik atauparameter dari suatu objek yang diamati. Objek yang diamati itu dapat dilihatsecara keseluruhan (populasi) atau secara parsial (sampel). Dua pilihantersebut diambil bergantung pada beberapa hal. Artinya, peneliti dapatmemutuskan untuk menggunakan populasi sebagai sumber informasi atauhanya diambil sampelnya saja.

Dalam kehidupan sehari-hari penerapan dari metode populasi dansampling ini sering dijumpai. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang inginmengetahui apakah masakannya sudah cukup enak menurut seleranya atautidak. Untuk merasakan enak atau tidak, maka si ibu dapat mencoba seluruhsayur yang dimasaknya itu, atau cukup dengan satu sendok makan sajasehingga dapat mewakili rasa seluruh sayur yang dimasaknya.

Demikian juga halnya dalam proses penelitian. Misalnya seorangpeneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswamemilih Perguruan Tinggi tertentu. Untuk mengetahui jawabannya, makadapatlah ditanyakan langsung atau tidak langsung kepada mahasiswa tersebut(mencari informasi). Kalau jumlah mahasiswa yang ada cukup sedikit makapeneliti mungkin memutuskan untuk menggunakan sensus terhadap populasi,tetapi kalau jumlahnya banyak maka dapat ditanyakan pada sebagianmahasiswa (sampel).

Terkadang, walaupun jarang, pekerjaan periset pemasaran dapatdiselesaikan, dengan mensurvei seluruh populasi yang diinginkan. Jikamungkin, periset menyatakan dirinya dalam bentuk statistik deskriptif daridata yang belum dapat diungkapkannya. Akan tetapi, dalam situasi lain, akanmenjadi tidak praktis dan tidak bijaksana bagi periset untuk berusahamensurvei seluruh populasi.

BAB6

Page 109: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

68

Gambar 6.1. Pokok Bahasan dalam Desain Sampling

DEFINISI DAN ALASAN PENGAMBILAN SAMPELBerikut ini ada beberapa istilah atau definisi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan populasi, sensus, sampel, dan populasi target. Istilah-istilahitu harus dapat dipahami oleh peneliti secara mendalam. Mengingat adasebagian orang yang sulit untuk membedakan mana yang termasuk dalampengertian populasi, sampel, dan populasi target. Beberapa istilah yangdimaksud di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Populasi. Merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yangmemiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidanguntuk di teliti. Atau, populasi adalah keseluruhan kelompok dariorang-orang, peristiwa atau barang-barang yang diminati oleh penelitiuntuk diteliti (Malhotra : 1996). Dengan demikian, populasimerupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untukmembuat beberapa kesimpulan.

2) Sensus. Mencakup seluruh elemen dalam populasi atau objekpenelitian.

3) Elemen: elemen adalah unit dari mana data yang diperlukandikumpulkan. Suatu elemen dapat dianalogikan dengan unit analisa.Suatu unit analisa dapat menunjukkan pada suatu organisasi, obyek,benda mati atau individu-individu

4) Sampel. Merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilihuntuk digunakan dalam penelitian.

5) Unit Sampling: unit sampling adalah elemen elemen yang berbeda /tidak tumpang tindih dari suatu populasi. Suatu unit sampling dapatberupa suatu elemen individu atau seperangkat elemen

Page 110: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

69

6) Populasi target. Adalah sekumpulan elemen-elemen atau objek yangmemiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan akan digunakan untukmembuat kesimpulan.

7) Kerangka Sampling: kerangka sampling merupakan representasi fisikobyek, individu, atau kelompok yang penting bagi pengembangansample akhir yang dipelajari dan merupakan daftar sesungguhnya unit-unit sampling pada berbagai tahap dalam prosedur seleksi.

Beberapa hal yang mencakup populasi target antara lain: a) elemen,yaitu anggota tunggal dari populasi yang memiliki informasi yang diinginkan(responden), b) unit sampling, yaitu elemen atau sebuah unit yang berisielemen, yang tersedia untuk dipilih dari beberapa tahap dalam prosessampling.

Ilustrasi dari beberapa definisi di atas dapat dijelaskan melaluipengambilan sample empat tahap berikut ini ;

Tahap I : kota-kota dengan penduduk di atas 250.000 jiwa.Tahap 2 : wilayah-wilayah kota.Tahap 3 : rumah tangga.Tahap 4 : pria berusia 50 tahun ke atas

Ada beberapa alasan mengapa penggunaan pengambilan sampel adalahkepentingan utama bagi periset:

1. Mungkin hanya satu-satunya jalan. Dalam menghadapi berbagai permasalahanpemasaran populasi yang diinginkan didefinisikan sebagai ukuran yangsangat besar (jika tidak terbatas) atau didefinisikan sebagai berkesinam-bungan atau tidak berakhir. Contoh untuk hal ini adalah populasipenduduk India atau populasi penduduk dunia. Suatu contoh tentang suatupermasalahan tidak berbatas adalah jumlah orang yang berjalan melintasisuatu titik/tempat tertentu. Populasi jenis ini tidak ada batasnya (tidakberbatas). Jumlah orang yang telah melewati suatu tempat tertentu padawaktu yang lalu adalah informasi historis dan dapat dihitung tetapi jelaslahbahwa populasi orang yang melewati titik ini akan terus berkelanjutantanpa batas sampai masa mendatang. Setiap pengukuran bukti-buktitersedia harus mewakili suatu sample dari suatu populasi tak berbatas.

2. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya. Jika estimasi yang dapatdiandalkan dari suatu pengukuran populasi dapat diperoleh dari bagiantertentu dari suatu populasi, hal ini dapat dilakukan pada suatu biaya yangcukup rendah maka akan menjadi suatu kasus jika suatu sensus menyeluruhdilaksanakan untuk populasi. Akan tetapi, tes terakhir, adalah apakahinformasi berguna dan dapat diandalkan dapat diperoleh dari suatu sampelatau tidak. Hal ini akan dibahas secara rinci kemudian.

3. Pengambilan sampel dapat menghemat waktu yang dibutuhkan. Dengan jumlahsumberdaya tertentu, akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk

Page 111: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

70

mengukur semua item dalam populasi daripada pengukuran dalam sampleyang lebih sedikit. Dalam berbagai situasi, bahkan informasi yang palingdiandalkan yang dihasilkan dari survai seluruh populasi akan kurangberguna karena akan diperoleh hasil atau kesimpulan hanya karena sudahterlambatnya kesimpulan - kesimpulan ini berguna dalam kerangka kerjapengambilan keputusan manajemen. Pengambilan sampel dapatmempercepat pengupulan data dalam rangka membuat data memenuhitujuan penelitian.

4. Pengambilan sampel dapat meningkatkan ketepatan yang lebih tinggi. Ketepatanyang lebih tinggi untuk seluruh populasi dapat diperoleh melalui sampelyang terbatas. Jika suatu survai tentang perilaku konsumen akandilaksanakan dengan anggaran yang terbatas (suatu asumsi yang sangatnyata) dua alternatif yang timbul. Setiap anggota populasi dapatdiperlakukan dengan pertanyaan yang tidak mendalam (superficial) atausuatu bagian terbatas dari populasi (suatu sampel) dapat didekati lebihmendalam. Pilihan kedua (lebih rinci dari suatu sampel) adalahpengukuran yang sering kali lebih berguna dan tepat (akurat).

Tabel 6.1 berikut ini menyajikan beberapa pertimbangan apakah penelitiakan menggunakan metode sensus atau sampel. Pertimbagan-pertimbangan ituperlu diperhatikan oleh peneliti agar dalam pelaksanaan pencarianinformasinya nanti dapat menghasilkan informasi yang representatif sehinggapenelitiannya dapat dikategorikan penelitian yang valid dan reliabel.

Tabel 6-1 : Pertimbangan Dalam Memilih Sampel atau SensusPertimbangan Sampel Sensus

1. Anggaran Kecil Besar2. Waktu yang tersedia Singkat Panjang3. Ukuran populasi Besar Kecil4. Sifat dari pengukuran Destructive Nondestructive6. Biaya kesalahan sampling Rendah Tinggi7. biaya kesalahan nonsampling Tinggi Rendah

Sumber : Malhotra : 1993

Setelah peneliti mempertimbangkan apakah menggunakan sampel atausensus dari populasi yang ada, kegiatan berikutnya adalah melakukan desainsampling. Proses desain sampling meliputi 5 langkah, yang ditunjukkan dalamgambar 6.1.

Page 112: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

71

Gambar 6-1 : Proses Desain Sampling

a. Mendefinisikan populasi

Populasi target adalah sekumpulan elemen-elemen atau obyek yangmemiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan akan digunakandalam membuat kesimpulan. Populasi target harus didefinisikansecara tepat. Dalam mendefinisikan populasi target mencakupterjemahan dari definisi problem ke dalam pernyataan yang tepatyang akan dan tidak akan dimasukan dalam sample.

b. Menentukan kerangka sample

Kerangka sampling adalah elemen-elemen yang representatif daritarget populasi yang terdiri dari daftar elemen yang ditentukanuntuk mengidentifikasikan populasi target.

c. Seleksi teknik sampling

Seleksi teknik sampling meliputi beberapa keputusan yang sifatnyasangat luas. Peneliti harus memutuskan antara menggunakanpendekatan Bayesian atau pendekatan tradisional sampling, untuksample dengan atau tanpa repleacement, dan menggunakannonprobability atau probability sampling.

d. Menentukan ukuran sample

Ukuran sample berkenaan dengan jumlah elemen yang dimasukandalam penelitian. Pembentukan ukuran sample adalah kompleksdan meliputi beberapa pertimbangan kualitatif dan kuantitatif.

e. Pelaksanaan proses sampling

Define the Population

Determine the Sampling Frame

Select Sampling Technique

Determine the Sample Size

Execute the Sampling Process

Page 113: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

72

Proses pelaksanaan sampling menggunakan spesifikasi yang rincitentang bagaimana keputusan desain sampling berkenaan denganpopulasi, unit sampling, teknik sampling, dan ukuran sample untukdiimplementasikan.

KLASIFIKASI TEKNIK SAMPLINGSyarat utama yang menjadikan sampel itu dikatakan baik apabila sampel

itu memiliki sifat representatif. Untuk memenuhi syarat tersebut makadiperlukan cara pengambilan sampel yang baik pula. Pengambilan sampeldalam penelitian dapat dilakukan dengan berbagai teknik (sampling techniques).Adapun teknik pengambilan sampel secara umum dapat dikelompokkanmenjadi dua teknik, yaitu nonprobability sampling dan probability sampling.Gambar 6.2 memperlihatkan klasifikasi teknik sampling yang bisa digunakan.

Gambar 6-2 : Klasifikasi Teknik Sampling

Pengambilan sampel Non-Probabilitas dan Probabilitas

Suatu sampel yang diambil tanpa adanya probabilitas yang diketahuimengenai termasuknya satuan-satuan individu dalam populasi, dikenal sebagaisampel non-probabilitas. Sampel seperti ini mungkin akan berguna dalampengambilan keputusan tetapi ketidakpastian mengenai kekuatan dari sampelakan menggangu kepercayaan pemakai terhadap hasil.

Jika bagian terbatas suatu populasi secara menyeluruh dilibatkan dalamsampel dalam suatu cara tertentu yang mana pencantuman satuan-satuanindividual dalam populasi dapat dinyatakan sebagai probabilitas yangdiketahui, hal ini dikenal sebagai pengambilan sampel probabilitas.Pengambilan sampel sederhana secara acak dalam popupulasi adalah jenis

Non ProbabilitySampling

√ Conveniencesampling

√ Judgmental Sampling√ Quota Sampling√ Snowball Sampling

Probability Sampling

√ Simple RandomSampling

√ Systematic Sampling√ Stratified Sampling√ Cluster Sampling

SAMPLING

Page 114: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

73

tertentu dari pengambilan sampel probabilitas di mana setiap item dalampopulasi mememiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

Dengan pengambilan sampel probabilitas, ketidakpastian masih terjaditerhadap kesimpulan-kesimpulan yang dibuat tentang keseluruhan populasi.Akan tetapi, perbedaan penting adalah bahwa ketidakpastian dapat diukur dandinyatakan dalam bentuk probabilitas kebenarannya. Kemudian, pengambilansampel probabilitas tidak menghilangkan ketidakpastian yang berhubungandengan pengambilan sampel dari suatu populasi tetapi mengijinkan pensurvaiuntuk menyatakan bahwa ketidakpastian sebagai suatu pengukuranprobabilitas. Hal ini adalah perbedaan penting karena mengijinkan pensurvaiuntuk menyatakan kesimpulannya dalam bentuk suatu tingkat kepercayaanyang diketahui.

1. Nonprobability Sampling

Dalam nonprobability sampling, peneliti dapat sesukanya atau secara sadarmemutuskan apakah elemen-elemen masuk ke dalam sampel. Artinya,kemugkinan atau peluang seseorang atau benda untuk terpilih menjadi anggotasampel tidak diketahui. Hal ini dikarenakan pada teknik ini terlalu percayapada pendapat pribadi peneliti dari pada kesempatan untuk memilih elemen-elemen. Dalam teknik ini juga kurang memperhitungkan penilaian secaraobjektif dari sampel yang diperoleh secara tepat.

Adapun yang tergolong dalam teknik nonprobability sampling meliputi;a) convenience sampling, b) judgmental sampling, c) quota sampling, dan d) snowballsampling. Masing-masing teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Convenience sampling ( sampel secara kebetulan)

Convenience sampling sering juga disebut sebagai accidentalsampling technique. Dalam teknik sampling ini, yang diambil sebagaianggota sampel adalah orang-orang yang mudah ditemui atau yangberada pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau.Responden diambil biasanya karena mereka diharapkan berada padawaktu dan tempat yang tepat. Beberapa contoh yang termasukconvenience sampling adalah;

1) Kelompok siswa, remaja masjid, dan organisasi sosial.2) Melakukan wawancara mall intercep tanpa mengkualifikasi

responden.3) Departemen store yang menggunakan daftar akuntansi.4) Angket atau daftar pertanyaan di majalah.5) Wawancara dijalan.

b. Judgmental sampling (sampel menurut tujuan)

Judgmental sampling atau disebut purposive sampling merupakansalah satu bentuk dari convenience sampling. Dalam teknik ini sampeldipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari para ahli

Page 115: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

74

berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Peneliti memilihelemen-elemen yang dimasukan dalam sampel, karena dia percayabahwa elemen-elemen tersebut adalah wakil dari populasi. Contohdari judgmental sampling adalah sebagai berikut ;

1) Tes pasar yang dipilih untuk menentukan kekuatan/potensidari produk baru.

2) Watak yang dipilih dalam penelitian perilaku.

Perlu dicatat bahwa dengan memilih jenis penarikan samplepertimbangan, seorang peneliti sudah harus siap untuk menghadapiketidakpastian dalam hal bobot dan arah sample. Sebuahpertimbangan tidak memerlukan definisi. Yang utama hanyalahvalidasi pertimbangan. Dalam praktik, penarikan samplepertimbangan tidak banyak dipergunakan oleh peneliti.

c. Quota sampling (sampel beradasarkan jumlah)

Quota sampling mungkin kelihatan seperti two-stage restrictedjudgmental sampling. Tahap pertama terdiri dari pengembangankategori kontrol atau quota dari elemen-elemen populasi. Untukmengembangkan dan membuat quota ini, peneliti mendaftarkarakteristik kontrol yang relevan dan menentukan distribusi darikarakteristik ini dalam populasi target.

Karakteristik kontrol yang relevan misalnya, jenis kelamin,umur dan ras diidentifikasi berdasarkan penilaian peneliti. Teknikini seringkali mirip dengan teknik stratified random sampling,kecuali tanpa menggunakan teknik acak. Dengan kata lain, quotasampling menyatakan bnahwa komposisi dari sampel adalah samadengan komposisi populasi yang berkaitan dengan karakteristikminat.

Tahap kedua, elemen-elemen sampel dipilih berdasarkanconvenience atau judgment. Setelah quota-quota tersebutdikelompokkan, terdapat kebebasan untuk memilih elemen-elemenuntuk dimasukan dalam sampel. Satu-satunya persyaratan adalahelemen-elemen tersebut dipilih untuk disesuaikan dengankarakteristik kontrol.

Dalam proses ini peneliti secara eksplisit berupaya memperolehsample yang serupa dengan populasi yang didasari suatu tolok ukur,karakteristik pengendalian, yang sudah ditentukan sebelumnya.Contoh yang sederhana di mana peneliti hanya memakai satukarakteristik saja sebagai tolok ukur. Misalny, pewawancaramewawancarai separuh reponden yang diatas 30 tahun dan separuhlagi yang dibawah 30 tahun dengan demikian, pengendaliannyaadalah usia responden.

Page 116: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

75

d. Snowball sampling (sampel seperti bola salju)

Dalam snowball sampling, pertama-tama kelompok respondendipilih secara random. Setelah diwawancarai, responden-respondenini disuruh untuk mengidentifikasi responden-responden lain yangmerupakan bagian dari populasi target. Tujuan utama dari snowballsampling adalah untuk menafsirkan karakteristik yang jarang terjadidalam populasi. Keuntungan dari snowball sampling adalah adanyapeningkatan kecenderungan menempatkan karakteristik-karakteristik yang diinginkan dalam populasi.

2. Probability Sampling

Pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan secara random atauacak. Periset pemasaran perlu mengetahui teknik-teknik dimana dia dapatmemilih suatu sampel untuk setiap unit dalam populasi memiliki kesempatanyang sama untuk dipilih. Jika setiap unit dalam populasi diberi suatu angkayang berbeda, suatu roda seimbang yang sempurna dengan angka-angkaterhadapnya paralel dengan angka-angka dari populasi dapat dibangun danhasil pemutaran (pilihannya) dicatat. Jika roda berputar sebanyak item dalamsampel, setiap item dalam populasi yang akan diikutkan dalam sampel akandiidentifikasi.

Jika rata-rata pendapatan yang diinginkan, rata-rata pendapatan dariyang terpilih dalam sampel akan dapat dihitung. Jika maksudnya adalahmenentukan proporsi dari populasi yang memeliki karakteristik tertentu,misalnya kepemilikan mobil tertentu, informasi akan dapat dicari dari orang-orang dalam populasi yang dipilih untuk diikutkan dalam sampel. Denganmenggunakan roda pemilihan sampel acak dengan setiap unit di dalampopulasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi dapatdimungkinkan (diwujudkan).

Keacakan adalah seringkali diperoleh oleh ahli statistik denganmenggunakan suatu tabel angka acak. Pemakai dapat memulai dari halaman,kolom atau baris mana saja dari tabel selama dia tidak dengan sengajamenetapkan terlebih dahulu suatu angka tertentu. Setelah memilih posisiuntuk melanjutkan pada salah satu arah untuk memilih nomor/angka untukdiikutkan dalam sampel. Suatu contoh untuk tehnik ini akan menggambarkanpenggunaannya.

Diasumsikan bahwa sampel sebanyak 20 akan diambil dari populasisebesar 300. Setiap unit dalam populasi diidentifikasi dengan suatuangka/nomor tertentu antara 1 dan 300. Karena 300 adalah nomor tiga digit,maka hal ini memerlukan pemilian nomor tiga digit untuk sampel kita. Jikanomor pertama yang terpilih adalah 161. Hal ini berarti bahwa nomor ke 161dari populasi kita telah terpilih untuk diikutkan dalam sampel. Selanjutnya,nomor 008 muncul, mewakili pemilihan anggota nomor ke 8 dalam populasi.Jika nomor yang sama muncul lebih dari sekali, kita abaikan kemunculnya lagi

Page 117: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

76

karena nomor tadi telah diikutkan dalam sampel. Jika suatu nomor sepeti 620muncul, hal ini diabaikan karena lebih besar dari ukuran populasi 300.

Probability sampling dapat digolongkan menjadi simple random sampling,systematic random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling.

a. Simple random sampling

Dalam simple random sampling, masing-masing elemen populasimempunyai kemungkinan pemilihan yang sama. selanjutnya setiapkemungkinan sampel dari ukuran tertentu ini mempunyai kemungkinanyang sama untuk dipilih. Hal ini berarti setiap elemen dipilih denganbebas dari setiap elemen lainnya. Sampelnya diperoleh dengan prosedurrandom dari kerangka sampling. Metode ini hampir sama dengan sistemlotre, yang nama-namanya ditempatkan dala suatu wadah, dan wadahtersebut dikocok-kocok. Nama dari pemenangnya diambil dengan carayang tidak mengandung bias.

Untuk melakukan simple random sampling, peneliti dapatmembuat kerangka sampling yang mana masing-masing elemennyadikelompokkan dalam nomor pengidentifikasian yang unik. Sebagaicontoh, kita memiliki 500 elemen populasi, sedangkan yang akan dipilihadalah sebanyak 50, maka setiap elemen mempunyai peluang 0,1 untukdipilih.

b. Systematic sampling

Dalam systematic sampling, sampel dipilih dengan caramenyeleksi poin-poin random awal dan kemudian mengambil beberapanomor tertentu untuk mendapatkan kerangka sampling. intervalsampling (i) ditentukan dengan cara membagi ukuran populasi (N)dengan ukuran sampel (n) dan meletakan disekitar bilangan-bilanganbulat yang terdekat.

Sebagai contoh, ada 1000 orang anggota populasi. Masing-masing diberi nomor dalam daftar. Jika akan diambil 100 dari 1000orang tersebut, dengan kata lain diambil 1 dari 10 atau 1/10. Secarasistematik ambilah angka-angka yang berjarak 10. Jika pertama kalidiambil dengan mata tertutup kebetulan kena angka 8. Maka sekarangambilah angka-angka yang berjarak 10 dengan angka 8 dan seterusnya,yaitu angka-angka 8, 18, 28, 38, 48, 58, 58, 78, dan 98. Atau, jika secarakebetulan yang terambil adalah angka 4, maka 10 orang yang disampelitu ialah orang-orang yang nomernya: 4, 14, 24, 34, 44, 54, 64, 74, 84,dan 94.

Lain halnya jika yang diambil dari 100 orang itu sampelnyasebanyak 25 orang, dengan kata lain ¼, maka ambila dari tiap empatorang itu, atau ambilah dari nomer-nomer itu berurutan berjarak 4.Misalnya untuk menentukan angka yang pertama secara random dengan

Page 118: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

77

mat tertutup, anda mengambil angka 5, maka yang diambil ialah angka-angka: 05, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 85, 90,95, 01, dan 05. Karena tidak ada nomer/orang di atas 100 maka turunlagi ke angka paling bawah.

Systematic sampling memiliki kemiripan dengan simple randomsampling, dimana masing-masing elemen populasi mempunyaikemungkinan pemilihan yang sama. perbedaannya terletak pada sampelukuran n yang dapat diperoleh mempunyai kemungkinan pemilihanyang sama. sampel ukuran n yang lainnya mempunyai kemungkinan noluntuk dipilih.

c. Stratified sampling

Stratified sampling (sampel bertingkat) merupakan suatu prosesdua langkah yang mana populasi dibagi dalam sub populasi ataustrata/tingkatan. Artinya, peneliti harus mengetahui bahwa dalampopulasi ada strata, klas, lapisan, atau ras, misalnya ada klas pegawainegeri, mahasiswa, dan petani. Strata tersebut harus bersifat mutuallyexclusive dan elemen-elemen dalam setiap populasi seharusnyadikelompokkan menjadi satu dan hanya satu strata tidak ada elemenpopulasi yang dihilangkan.

Sebagai contoh, peneliti ingin mengetahui alasan mahasiswa(populasi) memilih salah satu perguruan tinggi. Di dalam perguruantinggi tersebut terdapat 1000 orang mahasiswa yang terdiri dari duakelompok, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Kelompok laki-lakisebanyak 600 orang (60%), dan perempuan sebanyak 400 orang (40%).Jika sampelnya ditetapkan sebanyak 500 dari 1000 orang mahasiswa,maka dalam sampel itu banyaknya masing-masing kelompok harusseimbang sama dengan dalam populasi. Kelompok laki-laki sebanyak300 orang (60%), dan kelompok perempuan sebanyak 200 orang (40%).Mengenai penetapan siapa-siapa dari masing-masing golongandilakukan secara acak (random) seperti dalam simple random sampling.

Perlu dipahami bahwa sampling bertingkat berbeda denganquota sampling. Hal ini dikarenakan elemen-elemen sampel lebihcenderung dipilih berdasarkan kemungkinan dari pada di dasarkan padapenilaian atau keinginan peneliti. Tujuan utama dari sampling bertingkatadalah untuk meningkatkan ketepatan tanpa meningkatkan biaya.

d. Cluster sampling

Berbeda dengan teknik-teknik sampling sebelumnya, dalamteknik sampling ini yang menjadi unit sampling dalam kerangkasampling adalah kelompok-kelompok, bukan individu atau unsur-unsursampling itu sendiri. Dalam cluster sampling, populasi target pertama-tama dibagi kedalam sub kelompok atau cluster yang eksklusif.

Page 119: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

78

Kemudian sampel acak dari cluster tersebut dipilih berdasarkan teknikprobability sampling, misalnya dengan menggunakan random sampling.

Perbedaan pokok dari cluster sampling dengan samplingbertingkat adalah dalam cluster sampling hanya sampel dari sub populasi(cluster) yang dipilih, sedangkan pada sampling bertingkat semua subpopulasi (strata) dipilih untuk sampling/pengambilan sampel lebihlanjut. Tujuan utama dari cluster sampling adalah untuk meningkatkanketepatan.

Sebagai contoh, di kota Malang terdapat 200 kelompok usahakeramik, mereka ini akan diminta tanggapannya tentang kondisi usahadi Malang. Setelah dipertimbangkan, besarnya sampel representative ialahsebanyak 30 kelompok usaha. 30 kelompok usaha inilah yang disebutsebagau cluster sampling. Jadi, bukan individu dalam kelompoknya yangmenjadi sampel, akan tetapi kelompok usahanya.

Untuk menetapkan apakah kita akan memilih nonprobability samplingatau-kah probability sampling, sangat tergantung pada faktor-faktor pembedadan kondisi yang menguntungkan bagi penggunaan kedua jenis tekniksampling tersebut (Malhotra : 1993), seperti yang terlihat dalam tabel 6.2berikut ini:

Tabel 6-2 : Kondisi Pemilihan Teknik Sampling

Faktor-faktor Kondisi yang menguntungkan

Nonprobability sampling Probability sampling

Sifat penelitian Eksplorasi Konklusif

Relatif besarnyasampling dannonsampling error

Kesalahan non sampling lebihbesar

Kesalahan sampling lebihbesar

Variabilitas dalampopulasi

Homogen (rendah) Heterogen (tinggi)

Pertimbangan statistik Tidak menguntungkan Menguntungkan

Pertimbanganoperasional

Menguntungkan Tidak menguntungkan

Penelitian yang berusaha mengungkap pasar nasional yangmemberikan keterangan tentang kategori produksi dan anggaran pemakaiansuatu merek dagang serta profil psikografis dan demografis dari pemakaiproduk, cenderung menggunakan probability sampling. Penelitian yangmenggunakan probability sampling biasanya menggunakan wawancaratelepon. Stratified sampling dan sistematic sampling digabungkan denganbeberapa bentuk digit random untuk memilih responden.

Page 120: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

79

MENENTUKAN UKURAN SAMPELUkuran sampel (sample size) adalah banyaknya individu, subyek atau

elemen dari populasi yang diambil sebagai sampel. Jika ukuran sampel yang diambil terlalu besar atau terlalu kecil maka akan menjadi masalah dalampenelitian itu. Oleh karena itu, ukuran sampel harus betul-betul diperhatikanoleh peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Tentang berapa ukuran ideal untuk sampel penelitian?, sampai saat inibelum ada kesepakatan atau ketentuan yang bisa diterima secara umum.Penetapan ukuran sampel merupakan masalah yang komplek dan mencakupbanyak pertimbangan kualitatif dan kuantitatif. Yang jelas, sampel yang baikadalah sampel yang memberikan pencerminan optimal terhadap populasinya(representative). Representative suatu sampel tidak pernah dapat dibuktikan,melainkan hanya didekati secara metodologi melalui parameter yang diketahuidan diakui kebaikannya secara teoritik maupun eksperimental. Berikut inidisajikan pendapat beberapa ahli tentang ukuran sampel;

1. Gay & Diehl (1992 : 146) berpendapat bahwa sampel haruslahsebesar-besarnya. Pendapat ini mengasumsikan bahwa semakinbanyak sampel yang diambil, maka akan semakin representatif, danhasilnya dapat di generalisir. Namun, ukuran sampel yang dapatditerima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya; a) apabilapenelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimunnya adalah10% dari populasi, b) penelitian yang bersifat korelasional, sampelminimunnya 30 subyek, c) penelitian kausal-perbandingan,sampelnya sebanyak 30 subyek per group, dan d) penelitianeksperimental, sampel minimunnya adalah 15 subyek per group.

2. Roscoe (1975) memberikan panduan untuk menentukan ukuransampel :

a. Pada setiap penelitian, ukuran sampel harus berkisar antara30 dan 500.

b. Apabila faktor yang digunakan dalam penelitian itu banyak,maka ukuran sampel minimal 10 kali atau lebih dari jumlahfaktor.

c. Jika sampel akan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian,maka ukuran sampel minimum 30 untuk tiap bagian yangdiperlukan.

3. Slovin (1960), dalam Sevila (2007) menentukan ukuran sampel darisuatu populasi dengan rumus sebagai berikut:

Page 121: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

80

Di mana : n = jumlah sampelN = ukuran populasie = batas kesalahan

4. Fraenkel & Wallen (1993:92) menyarankan, besar sampel minimumuntuk:

a. Penelitian deskriptif sebanyak 100.b. Penelitian korelasional sebanyak 50.c. Penelitian kausal-perbandingan 30 / group.d. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15.

5. Malhotra (1993), besarnya jumlah sampel yang diambil dapatditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5X jumlah variabel. Jika variabel yang diamati berjumlah 20, makasampel minimalnya adalah 200 (5 X 20).

Faktor-faktor kualitatif yang penting dipertimbangkan dalam penentuanukuran sampel adalah:

a. Pentingnya keputusan.b. Sifat dari penelitian.c. Jumlah variabeld. Sifat dari analisa.e. Ukuran sample dalam penelitian sejenisf. Tingkat luasnya akibat.g. Tingkat penyelesaian.h. Keterbatasan sumber.

Umumnya, untuk keputusan yang lebih penting, banyak informasi yangdiperlukan, dan informasi yang akan diperoleh sangat tepat. Sifat daripenelitian juga mempengaruhi ukuran sample. Untuk explaratory research design,seperti yang digunakan dalam riset kualitatif, ukuran sample adalah khususkecil. Untuk conclusive research, seperti survey deskriptif, sample besar yangakan digunakan.

Keputusan tentang ukuran yang digunakan juga ditentukan olehpertimbangan-pertimbangan keterbatasan sumber daya yang tersedia, misalnyamasalah biaya dan waktu yang terbatas. Keterbatasan yang lain termasukketersediaan personel yang berkualitas untuk mengumpulkan data. Faktorterpenting dalam menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan untukmengestimasi sebuah parameter populasi adalah ukuran dari varians populasi.Semakin besar dispersi atau varians dalam populasi, semakin besar pulajumlah sampel yang diperlukan untuk menghasilkan ketepatan estimasi(Cooper & Emory : 1995).

n = N1 + N (e)2

Page 122: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

81

Walaupun periset pemasaran seringkali dipengaruhi oleh keuangandalam keputusan terhadap ukuran sampel, pada beberapa kejadian dia akanmenghitung ukuran sampel yang diperlukan dalam rangka untuk memberikandia terhadap keluasan interval yang dia inginkan dan derajat kepercayaan yangdiinginkan. Hubungan antara tiga pertimbangan ini telah siap timbul jikadiketahui bahwa (untuk populasi terbatas) setengah dari lebar estimasi interval

(h) adalah sama dengan z.^x­. Dalam persamaan ini simbol untuk x­ estimasi

dinyatakan sebagai z ^x­. dan h = z^x­ = z^/n.

Simpangan baku harus merupakan suatu angka estimasi karean sampeltidak akan terpilih sementara periset mencoba untuk memutuskan ukuransampel. Biasanya estimasinya tentang simpangan baku akan berdasarkan padapengalaman sebelumnya dalam bekerja dengan populasi yang sama.

Tiga komponen tentang hubungan di atas membentuk dasar untukmengijinkan periset dalam mengembangkan dua tingkat yang diinginkannyapada saat yang ketiga diijinkan untuk mencari tingkatnya sendiri. Jika perisetmenetapkan kepercayaan (z) yang dia inginkan dan ukuran interval, dia haruskemudian terikat pada ukuran sampel yang telah ditetapkan dengan persamaan yangdapat dinyatakan dalam bentuk n

n = z² ^²/h²

Contoh

Periset berharap untuk mengambil suatu sampel dari populasi tetapi sedangmencoba memutuskan berapa besar sampel yang akan diambil. Diamemutuskan untuk suatu tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan jugamenginginkan lebar intervalnya tidak lebih besar dari 5. Jika dia mengestimasibahwa populasinya memiliki suatu simpangan baku sebesar 7, berapa besarsampel yang akan diperlukan?

Pemecahan:

n = z² ^²/h² = (1.96)²(7)²/(2.5)² = 30.1

Dengan dasar pada perhitungan ini periset akan mungkin memilih pendekatankonservatif untuk kebutuhannya dan menetapkan ukuran sampel sebesar 31.

Pada kasus populasi terbatas, harus dicatat bahwa keputusan pada ukuransampel mungkin (jika n 0.05 N) membutuhkan penyelesaian untuk n dalampersamaan:

h = z. x = z. N nN 1

. xn

Jika bekerja dengan proporsi maka perlu dicatat bahwa interval setengahdinyatakan sebagai:

Page 123: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

82

h = z. x

h = zpqn

Jika diselesaikan untuk n persamaan ini:

z² (pq)

n = ­­­­­­­­­­

Karena periset belum memiliki nilai sampel untuk p dan q, dia membuatestimasi untuk kedua komponen tersebut. Kekurangan akan dasar untukmengestimasi dia mungkin akan mengambil pendekatan konservatif untukmenjamin bahwa dia mendapatkan suatu sampel yang cukup besar. Dalamkasus estimasi sehubungan dengan proporsi, pendekatan ini memakai untunilai p = 0.5 dan q = 0.5. Yang perlu dicatat bahwa hasil kali p dan q adalahpada tingkat terbesar jika p = 0.5. Jika hasil kali adalah pada hasil terbesarnya,ukuran sampel adalah terbesar.

Teori Limit Tengah

Dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan penuh dari pengambilansampel, akan diperlukan untuk mengambil satu sampel dan menarikkesimpulan tentang keseluruhan populasi. Akan tetapi, sebelummelaksanakan hal ini, perlu untuk mengenal teori yang membuat pengambilancontoh menjadi berarti. Jantung dari teori ini adalah Teori Limit Tengah(Central Limit Theorem) yang menyatakan bahwa, tidak perduli apapun jenis

distribusinya populasi aslinya adalah, distribusi dari X­ akan mempunyai

distribusi normal dengan rerata µ dan simpangan baku /n. Pengetahuantentang seluruh nilai yang mungkin dari X­ akan menyebar normal dengan

rerata µ memungkinkan periset memperhitungkan keuntungan dalamkemampuan mereka memperhitungkan area di bawah kurva normal walaupunpopulasi aslinya sendiri tidaklah berdistribusi normal.

Dalam bab ini, kita telah menggunakan dan mendefinisikan simbol-simbolstatistik. Di bawah ini ringkasan untuk memudahkan:

N = jumlah elemen dalam seluruh populasiµ = rerata sebenarnya dari seluruh populasi = “Rerata Populasi” = Simpangan baku dari seluruh populasi = “simpangan bakupopulasi”n = jumlah elemen dalam sampel = “ukuran sampel”xi = pengamatan yang dicatat untuk setiap elemen sampel (i = 1,....,n)

X­ = rerata arithmatik (hitung) dari sample = “rerata sampel

Page 124: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

83

n xi

i=1

= ­­­---­­­-n

Sx atau x = estimator tak bias dari simpangan baku sampel =“simpangan baku sampel”.

( )xi X

ni

n

2

11 ­

Catatan: rerata sample X­ adalah berdistribusi normal dengan rerata µ

dan simpangan baku x / n, atau jika di-estimasikan dari sampel,Sx

x = ­-­­­n

KESALAHAN DALAM MENENTUKAN SAMPELWalaupun peneliti telah banyak memperoleh petunjuk teori tentang

teknik penetapan jumlah sampel, namun ada sebagian orang yang masihmelakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahan umum yang sering dijumpaidalam menentukan besarnya jumlah sampel adalah sebagai berikut:

1) Peneliti gagal dalam menetapkan jumlah anggota populasi yangdapat dipercaya.

2) Peneliti menggunakan anggota sampel yang terlalu kecil untuk setiapsubgroupnya, sehingga analisis statistika parameter tidak berlaku,padahal populasi sebenarnya cukup besar.

3) Peneliti tidak menggunakan teknik sampling stratified yangdisyaratkan untuk menentukan anggota sampel subgroupnya.

4) Peneliti merubah prosedur teknik samplingnya.5) Peneliti merubah rumus untuk menghitung besarnya anggota

sampel.6) Peneliti memilih anggota sampel yang tidak sesuai dengan tujuan

penelitian.7) Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh

perhitungannya.

Page 125: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

84

8) Peneliti memilih group eksperimen dan group kelompok daripopulasi yang berbeda.

9) Peneliti tidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan tekniksampling yang digunakan di dalam penelitian itu.

Pada umumnya, Teknik-teknik riset pemasaran berkenaan denganpembuatan estimasi statistik tentang populasi. Dalam sebagai besar kasusadalah tidak mungkin untuk mensurvai seluruh populasi, dan tidak jugaberarti terhadap waktu dan biaya yang terlibat. Keterbatasan sumberdayayang tersedia mungkin dapat diletakkan pada penggunaan yang lebih baikdalam meningkatkan ketepatan dalam suatu sampel yang terbatas. Untukalasan ini, daripada mensurvai seluruh populasi yang diinginkan, datadikumpulkan dari sampel yang terbatas.

Page 126: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

SUMBER DAN TEKNIKPENGUMPULAN DATA

Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalahketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation(menerangkan, menjelaskan), karena itu bersifat to learn about the people(masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding(memahami) terhadap fenomena atau gejala sosial, karena bersifat to learnabout the people (masyarakat sebagai subyek).

Dalam desain penelitian kuantitatif, setelah peneliti menetapkanpopulasi dan sampel yang akan digunakan dalam proses penelitian, makalangkah berikutnya adalah memperoleh data dari orang-orang (responden)yang telah ditetapkan sebagai sampel tersebut. Data dalam pengertian disiniadalah sejumlah informasi-informasi yang menjelaskan mengenai karakteristikdari suatu objek (orang dan benda) untuk keperluan penelitian (Amirullah:2013).

Informasi adalah sumber utama dalam pengambilan keputusanmanajerial. Sebagian besar orang mungkin akan setuju dengan pernyataanbahwa hampir setiap keputusan manajemen profesional yang dibuat di negaraini memerlukan penggunaan informasi. Akan tetapi, seseorang tidak bolehterlalu terkesan terhadap generalisasi keadaan ini. Banyak informasi yangmembentuk dasar keputusan manajerial mungkin kualitasnya rendah; jugamungkin kurang lengkap untuk pembuatan keputusan. Sayang sekali bagipemakai informasi tersebut, hasil analisis mereka dan keputusan mereka hanyasebaik kualitas dan kelengkapan informasi yang digunakan.

Pihak-pihak yang berprofesi dalam pengolahan data (data processing)sering menggunakan ungkapan "Garbage in Garbage Out" (sampah yang masuk,sampah yang keluar), yang merupakan cara mereka mengatakan: "jangansalahkan kami karena hasil yang jelek-datanya juga jelek". Kedengarannya halini seperti mereka "melemparkan kesalahan". Jikalau pun ya, akan adil jikapengolah datanya tidak dipersalahkan karena data yang jelek. Periset yangbertanggung jawab tidak boleh melemparkan tanggung jawabnya kepada oranglain. Periset pemasaran harus bertanggung jawab terhadap data yang merekakumpulkan dan mereka gunakan.

BAB7

Page 127: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

118

Oleh karena itu Bab ini ditujukan untuk pembahasan berbagaimetode pengumpulan data yang ada/tersedia, sehingga peneliti dapat memilihsalah satu yang paling cocok untuk permasalahan penelitian.

Gambar 7.1. Pokok Bahasan dalam Sumber dan Teknik Data

SUMBER DATA PRIMER DAN DATA SEKUNDER

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atauwawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebutresponden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti,baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknikobservasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu.Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanyaadalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian d iatas adalah subyek penelitiandimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia,tempat dan sebagainya.

Walaupun terdapat sejumlah klasifikasi data yang dilakukan olehpara ahli, namun secara umum data yang tersedia bagi seorang penelititerutama dalam riset bisnis dan manajemen dapat dikelompokkan menjadi duasumber, yaitu: data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data).Data primer adalah data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhanriset yang sedang berjalan. Sedangkan data sekunder merupakan data yangdikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja.

Tentang perbedaan antara kedua jenis data tersebut, dapat ditinjauberdasarkan pada empat kriteria, yaitu: a) tujuan pengumpulan data, b) prosespengumpulan, c) biaya yang dibutuhkan, dan d) waktu. Tujuan utama daripengumpulan data primer adalah untuk keperluan riset yang sedang

Page 128: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

119

berlangsung, sementara data sekunder adalah untuk keperluan lain juga.Dalam proses pengumpulannya, data primer seringkali sulit dilakukandibanding data sekunder yang prosesnya cepat dan mudah. Untukmemperoleh data primer, peneliti perlu menyediakan biaya dan waktu yangbanyak dibandingkan dengan apabila peneliti mencoba memperoleh datasekunder. Yang jelas, kedua jenis data itu memiliki keunggulan dan kelemahanyang harus dipertimbangkan oleh peneliti.

Uraian di bawah ini mungkin dapat memberikan perbedaan yangjelas antara data primer dan data sekunder. Kita ambil contoh kasusperusahaan Consumer Product (kebutuhan rumah tangga), yang inginmengevaluasi pengaruh promosi terhadap deterjen mereka. Dalam rangkauntuk mengestimasi/memperkirakan pengaruh promosi di wilayah tertentu,Manajer Pemasaran mungkin ingin memonitor penjualan eceran kepadakonsumen di daerah itu, sebelum dan sesudah dilakukannya promosi. Salahsatu cara untuk memonitor penjualan adalah memilih sampel toko eceran, danmemeriksa catatan mereka tentang penjualan kepada konsumen untuk suatuperiode Studi. Inilah yang disebut dengan pengumpulan data primer karenadilakukan pengumpulan informasi untuk memenuhi kebutuhan data bagipenyelidikan yang sedang ditangani.

Metode alternatif untuk pengumpulan data yang membutuhkan datapenjualan adalah dengan membeli dari "Operation Research Group (ORG)", yangsecara reguler mengumpulkan informasi tersebut dengan cara audit tokoeceran. Jika perusahaan "Consumer Product" itu membeli informasi ini dariORG (tidak mengumpulkannya secara langsung dari toko-toko eceran),perusahaan dapat dikatakan telah menggunakan data sekunder.

Keuntungan Relatif Data Primer dan Data Sekunder

Data sekunder memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan dataprimer. Keuntungan data sekunder umumnya :

a. Relatif lebih murah;b. Membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk mengumpulkannya;

dan,c. Memberikan informasi yang mungkin sangat sulit atau tidak layak

untuk perusahaan biasa/umumnya untuk mengumpulkannya,misalnya, data sensus atau informasi pesaing.

Di lain pihak, ada kelemahan-kelemahan dari data sekunder yangkadang-kadang sulit, bahkan tidak mungkin, digunakan;

a. Data sekunder lebih kaku/kurang fleksibel dalam hal data yangtersedia harus cocok/sesuai dengan masalah. Pengumpulan dataprimer mungkin dapat dihindarkan hanya jika informasi yang

Page 129: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

120

dibutuhkan untuk penyelesaian masalah tersedia, satuan ukuran dandefinisi yang digunakan dalam data sekunder konsisten dengankebutuhan perusahaan, dan kerangka waktu data sekunder relevandengan permasalahan yang sedang ditangani. Pada kasus data primer,studi dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sesuaidengan permasalahan yang sedang diselidiki.

b. Ketepatan data sekunder sering kali tidak diketahui. Pada kasus dataprimer ketepatan data dan batas kesalahan (selang kepercayaan)biasanya dapat ditentukan. Kadang-kadang kesalahan menjalarkepada laporan riset eksternal dimana seorang manajer dapatmengambil kesimpulan yang sangat salah, karena kesalahan-kesalahan ini tidak diketahui oleh pemakai.

Gambar 7.1 adalah gambaran dari metode-metode utamapengumpulan data. Hal ini tidaklah ditujukan untuk memberikan daftar yanglengkap dari seluruh metode pengumpulan data. Bahkan, gambar ini memilikiperan penting tersendiri. Pembaca disarankan untuk memperhatikan gambar7.1 dari waktu ke waktu untuk membantu menempatkan teknik pengumpulandata dalam perspektif yang tepat.

Gambar 7-1 : Metoda Perolehan DataSumber : Sethana, Beheruz N and Groeneveld, L., 1984. Research Methods

in Marketing and Management. Tata McGraw-Hill PublishingCompany Limited, New Delhi.

Projective Techniques

Judgments

Audits

Measuring Devices

Direct Observation of Facts

Commercial Research Agencies

Business Reference Sources

Government Sources andPublication

Company Records

Depth InterviewSubjective

Objective

Subjective

Objective

Structured InterviewInterview

Observation

Eksternal Data

Internal Data

Data

PrimaryData

SecondaryData

Page 130: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

121

KLASIFIKASI DATA SEKUNDER

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa data sekunder mempunyaibeberapa keuntungan dibandingkan dengan data primer. Data sekundermudah diperoleh, relatif murah dan cepat diperoleh. Walaupun terdapatkeunggulan-keunggulan dalan data sekunder, peneliti juga harus dapatmenentukan apakah data sekunder itu cukup akurat untuk sasaran proyek risetyang sedang dilakukan.

Keterbatasan utama dari data sekunder adalah bagaimanamengevaluasi akurasi data. Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi akurasidata itu sendiri dapat berupa kesalahan dalam penarikan sampel, pengumpulandata, analisis dan pelaporan dalam tahap proses riset. Kesalahan-kesalahantersebut akan bisa dievaluasi apabila peneliti langsung berpartisipasi secaraaktif.

Adapun sumber utama dari data sekunder dapat diklasifikasikanmenjadi dua macam, yaitu a) data internal sekunder, dan 2) data eksternalsekunder. Data internal sekunder merupakan data yang tersedia didalamorganisasi dimana penelitian dilakukan. Sebaliknya, data eksternal sekundermerupakan data yang tersedia di luar organisasi. Klasifikasi data sekundersecara jelas dapat dilihat pada gambar 7.2 berikut:

Gambar 7-2: Klasifikasi Data Sekunder

1. Data Internal Sekunder

Data (Sekunder) Internal berkenaan dengan informasi yang telah adadi dalam perusahaan dimana permasalahan riset muncul. Sebagai contoh,dalam beberapa perusahaan, salesman secara rutin mencatat dan melaporkanpenjualannya. Contoh dari data sekunder adalah catatan penjualan, anggaran,pengeluaran periklanan dan promosi, studi-studi riset pemasaran sebelumnya

Data Sekunder

Internal Eksternal

Siap untukdigunakan

Perludiproses lagi

Publikasi Databasekomputer

Jasa pelayananinformasi

Page 131: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

122

dan laporan-laporan sejenis. Penggunaan data sekunder dapat membantumanajer pemasaran dalam menganalisa pengaruh elemen-elemen berbedadalam bauran pemasaran, membuat alokasi anggaran dan area penjualan, dansecara umum membantu dalam pengambilan keputusan manajerial.

Jika data tersedia sesuai dengan kebutuhan permasalahan, informasidapat dipenuhi dengan sedikit atau bahkan tanpa biaya. Keunggulan utamapenggunaan data internal adalah karena biaya dan waktu yang digunakanrendah. Harus ditekankan bahwa kalimat sebelumnya berhubungan dengankenaikan (incremental) biaya dan waktu yang terlibat. Pengembangan suatusistem informasi pemasaran yang berkesinambungan (terus menerus), yangakan mencatat dan menyimpan data sepanjang tahun, jelaslah merupakanpekerjaan sangat mahal dan menghabiskan waktu. Akan tetapi, kenaikan biayadan waktu yang terlibat untuk mendapatkan informasi setiap adanya permasa-lahan pemasaran muncul, sangat kecil dibandingkan dengan metodepengumpulan data lainnya. Argumen sebelumnya menekankan kebutuhanuntuk memiliki suatu sistem informasi pemasaran yang baik, cukup memadaiuntuk memenuhi kebutuhan riset perusahaan. Keuntungan tambahanpenggunaan data internal adalah adanya kontrol yang lebih baik terhadapketepatan informasi daripada teknik-teknik Data Sekunder lainnya.

Keterbatasan (kekurangan) utama data sekunder internal adalahfleksibilitas periset sangat terbatas. Hanya jika tersedia data yang berhubungantepat dengan kebutuhan permasalahan, periset dapat menggunakannya.Sebaliknya, dia harus mendapatkan data dari tempat lain. Dalam kasus-kasustertentu, mungkin secara berlawanan azas, data internal hanyalah satu-satunyasumber. Sebagai contoh, perusahaan pemasaran industri sering kali perlumendapatkan hubungan antara pelatihan tenaga penjualan mereka denganpenjualan yang dihasilkan. Untuk tujuan ini, manajer membutuhkan datapenjualan historis dan informasi jumlah jam (waktu) yang dihabiskan padapelatihan tenaga penjualan.

Data Penjualan, pada umumnya, seharusnya tidak menggambarkansuatu permasalahan. Akan tetapi, jika data pelatihan historis tidak terdapatsecara internal (di dalam), periset benar-benar mengalami masalah data yangserius. Suatu hal yang tidak mungkin sumber-sumber eksternal dapatmemenuhi informasi tersebut. Alternatif satu-satunya, pada kasus ini, adalahmulai mengumpulkan data dari waktu munculnya permasalahan, ataumerancang percobaan yang lebih cocok. Ilustrasi di atas lagi-lagi menekankankebutuhan sistem informasi pemasaran yang memadai.

2. Data Eksternal Sekunder

Data (Sekunder) Eksternal berhubungan dengan informasi yangdikumpulkan oleh sumber di luar perusahaan (yang tujuan utamanya adalahbukan merupakan pemecahan terhadap permasalahan riset tertentu yang

Page 132: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

123

dihadapi perusahaan). Ada tiga kategori utama dari data eksternal sekunder,yaitu:

a. Publikasi. Informasi-informasi yang diperoleh melalui media masadan publikasi pemerintah seperti data statistik, hasil sensus, laporantahunan Bank Indonesia, dan lain-lain. Dalam data statistik, penelitidapat memperoleh informasi, seperti jumlah penduduk, komposisiwanita pria, tingkat pendapatan, dan lain-lain.

Kekurangan utama sehubungan dengan penggunaan data publikasipemerintah adalah selalu adanya masalah dengan kekinianinformasi, adanya selang waktu yang cukup berarti, biasanya lebihdari dua tahun, antara pengumpulan data dengan waktu publikasi.Masalah lain yang cukup serius adalah frekuensi pengumpulan yangdilakukan setiap lima atau sepuluh tahunan. Sebagian besar risetpemasaran membutuhkan data bulanan, dua bulanan, triwulan,semester atau tahunan. Penggunaan data yang dicatat setiap limaatau sepuluh tahun sekali biasanya menghasilkankekuranglengkapan pengamatan untuk sesuatu analisis yang berarti.Sebagai tambahan, data pemerintah memiliki kekurangan sepertidata sekunder lainnya yaitu informasi yang tidak fleksibel.

Akan tetapi, periset pemasaran seharusnya tidak mengabaikansumber-sumber pemerintahan. Index-index ekonomi tertentu sepertiProduk Domestik Bruto (Gross National Product), Personal DisposableIncome, Personal Discretionary Income, Pengangguran, Inflasi, danIndikator-indikator ekonomi utama, memiliki sumbangan pentingdalam riset pemasaran. Tentunya, tidak ada lembaga lain akandianggap cukup layak untuk mengumpulkan informasi yangditerbitkan oleh pemerintah. Keuntungan utama terhadappenggunaan sumber-sumber pemerintah adalah biayanya yangrendah untuk perusahaan.

b. Database komputer (computerized database). Informasi ini dapatdiperoleh melalui on-line dan off-line. On-line database terdiri daripusat bank data yang dihubungkan dengan suatu komputer (dumbterminal) melalui jaringan telekomunikasi. Perkembanganpemakaian jaringan internet dewasa ini membantu para mahasiswadan peneliti untuk memperoleh data secara mudah dan cepat.Sementara off-line database membuat informasi tersedia dalamdiskette dan CD Rome disk. Off-line data ini dapat dihubungkan ketempat pemakai tanpa menggunakan jaringan telekomunikasieksternal.

Page 133: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

124

c. Jasa pelayanan informasi. Pelayanan informasi ditawarkan olehorganisasi penelitian (research organization), dimana merekamengumpulkan dan menjual data publikasi yang dirancang khususuntuk melayani kebutuhan informasi yang diminati oleh perusahaan(klien).

Terdapat banyak lembaga-lembaga riset komersial yang bergerakdalam bisnis pembangkitan data (menghasilkan data) dan penjualandata riset pemasaran. Informasi ini termasuk data kependudukan,audit eceran, panel konsumen, data pembaca, pendengar danpemirsa dari berbagai media, dan beberapa item lain yang mungkindapat membantu manajer dalam mengevaluasi elemen-elemenbauran pemasarannya atau strategi pemasaran.

d. Sumber-sumber referensi bisnis. Sumber-sumber referensi bisnistermasuk sumber-sumber data yang diterbitkan, seperti jurnal-jurnal,laporan bisnis, data industri, dsb. Seperti yang disebutkan terdahulu,tidak mungkin untuk membuat daftar seluruh sumber-sumberreferensi bisnis karena banyaknya jumlah sumber-sumber tersebutyang tersedia. Trade Associations (asosiasi perdagangan) mempunyaicatatan mengenai industri-industri tertentu mereka seperti penjualanindustri, tingkat pertumbuhan, dan bahkan tingkat laba.

Pada umumnya, sumber-sumber referensi bisnis tidak mempunyaimasalah seperti yang dialami oleh publikasi pemerintahan. Merekacukup 'up to date' dalam melaporkan informasi, dan frekuensipengumpulan dan penyebaran informasi biasanya cukup tinggi; jauhlebih kurang dari frekuensi lima tahunan yang biasa terjadi padasumber-sumber data pemerintah. Terdapat kurang fleksibilitas yangcukup berarti dalam rangka menemukan data yang cocok denganpermasalahan. Mungkin, karena besarnya variasi dan jumlahsumber yang tersedia, keterbatasan ini tidak separah seperti dalamkasus sumber-sumber pemerintah. Keuntungan utama terhadappenggunaan sumber-sumber bisnis adalah rendahnya biaya untukmemperoleh informasi; walaupun biaya ini mungkin lebih tinggidari pada data pemerintah, dan mungkin juga lebih tinggi dari padapenggunaan data internal.

KLASIFIKASI DATA PRIMER

Dalam sejumlah kasus, data sekunder tersedia mungkin tidak cocokdengan kebutuhan informasi setepat-tepatnya terhadap masalah yang sedangdiriset. Dalam keadaan ini, pengumpulan data primer menjadi perlu. Suatucontoh situasi tersebut mungkin dapat muncul pada saat produk baru sedang

Page 134: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

125

diperkenalkan oleh perusahaan. Pada kasus ini, lembaga eksternal (bisnis ataupemerintah) akan, pada umumnya, tidak mengetahui adanya produk tersebutdan, akibatnya, tidak ada data tentang produk baru tersebut. Jika manajerproduk yang bertanggung jawab terhadap produk ini membutuhkan datatentang sikap dan penerimaan konsumen terhadap produk baru tersebut, makadata primer harus dikumpulkan. Bahkan jika produk yang sudah ada, datasekunder yang tersedia mungkin mendefinisikan variabel pemasaran, wilayahgeografis, kerangka waktu analisis, dsb, dalam bentuk yang tidak sesuaidengan definisi perusahaan untuk istilah-istilah ini.

Akibatnya, penggunaan data sekunder untuk permasalahan yangsedang ditangani menjadi tidak mungkin. Pada umumnya, jika informasi yangtersedia dari sumber-sumber sekunder tidak memadai atau tidak dapatditerapkan pada suatu kebutuhan riset tertentu, Data Primer harusdikumpulkan langsung dari konsumen, pembeli industrial, perantara, ataupelaku-pelaku pemasaran lainnya yang relevan terhadap masalah yang diriset.

Metode pengumpulan data primer dapat juga diklasifikasikan ataudigolongkan sebagai teknik-teknik Pengamatan (observation) atau Interview.Teknik-Teknik Pengamatan adalah teknik pengukuran dan pencatatanPerilaku (behavior) dengan mencatat apa yang dilakukan responden dalamsuatu situasi tertentu. Teknik Interview mengukur dan mencatat jawabanverbal - dengan cara mencatat apa yang dikatakan atau ditulis seseorang dalammenjawab sebuah pertanyaan atau sebuah pembahasan pada topik yangrelevan. Beberapa ahli berpendapat bahwa data primer dapat diperoleh melaluitiga alternatif metode yaitu Pengamatan (observasi), Survai (Interview) danPercobaan. Percobaan disini lebih dianggap sebagai metodologi riset daripadateknik pengumpulan data. Dasar pemikiran dari metode klasifikasi ini adalahbahwa data mungkin diperoleh melalui Pengamatan (observasi) atau Interview(diskusi verbal) dalam sebuah situasi Percobaan (eksperimental) dan jugadalam situasi bukan-percobaan (non-experimental).

TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRIMER

Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka perludibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada di lapangan. Data-datatersebut dikumpulkan dengan metode tertentu yang disebut dengan teknikpengumpulan data. Selanjutnya data-data itu dianalisis dan disimpulkan secarainduktif. Dan akhirnya dapatlah kita memutuskan bahwa hipotesis ditolakatau diterima.

Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, makametode pengumpulan dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), survey

Page 135: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

126

(wawancara), kuesioner (angket). Masing-masing metode tersebut dapatdijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

Dalam pengertian yang sederhana, observasi meliputi kegiatanpencatatan pola perilaku orang, objek dan kejadian-kejadian dalam suatu carasistematis untuk mendapatkan informasi tentang fenomena-fenomena yangdiminati. Observer tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan atauberkomunikasi dengan yang diobservasi. Informasi hanya dicatat berdasarkankejadian-kejadian yang terjadi atau dari catatan kejadian masa lalu. Metodeobservasi dapat dilakukan secara terstruktur atau tidak terstruktur, tersembunyiatau terang-terangan,

a. Observasi terstruktur dan tidak terstruktur

Observasi terstruktur, peneliti menetapkan secara rinci apa yangakan di observasi dan bagaimana pengukuran akan dicatat, seperti jikaseorang audit melakukan analisa inventory di sebuah toko. Observasiterstruktur sangat tepat jika permasalahan dalam penelitian telahdidefinisikan dengan jelas dan informasi yang dibutuhkan telahditetapkan. Dalam keadaan ini, rincian fenomena-fenomena yang diobservasi dapat diidentifikasi dengan jelas. Observasi terstruktur tepatdigunakan untuk riset konklusif.

Observasi tidak terstruktur, merupakan observasi yang meliputikegiatan peneliti memonitor seluruh fenomena yang relevan, tanpapenetapan rincian terlebih dahulu atau tidak dipersiapkan secarasistematis tentang apa yang akan di observasi. Bentuk observasi iniadalah tepat jika masalah dirumuskan dengan tepat dan jika fleksibilitasyang dibutuhkan dalam observasi untuk mengidentifikasi komponenkunci dari masalah dan pengembangan hipotesis. Bentuk observasi iniberpotensi bias tinggi bagi observer. Observasi jenis ini sangat tepatuntuk riset eksploratori.

b. Observasi tersembunyi dan terang-terangan

Dalam observasi tersembunyi, responden tidak sadar bahwamereka sedang diamati. Dengan observasi jenis ini, memungkinkanresponden berkelakuan secara wajar, sebab orang cenderung untukberkelakukan berbeda jika mereka mengetahui sedang di observasi.Sebagai contoh, observer mengamati kelompok ibu rumah tanggaberbelanja di supermarket. Untuk mengetahui bagaimana perilakumereka berbelanja, maka responden tidak diberitahu kalau mereka akandi amati.

Dalam observasi terang-terangan, responden sengaja diberitahubahwa mereka akan diamati. Biasanya, observer memperlihatkan diri

Page 136: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

127

mereka agar nampak oleh responden yang akan diamati itu. Cara sepertiini seringkali menjadikan responden berperilaku tidak sewajarnya. Danini mempengaruhi validitas dari hasil pengamatan itu sendiri.

Disamping pengelompokkan jenis observasi seperti yang dijelaksan diatas, metode observasi juga dapat diklasifikasikan secara administrasi, yangmeliputi:

a. Observasi personal. Observasi ini merupakan sebuah strategi risetobservasi dimana manusia sebagai observer mencatat fenomenayang di observasi pada saat kejadian. Observer tidak berusaha ataumemanipulasi fenomena yang di observasi tetapi mencatat kejadianyang sedang berlangsung. Seperti, peneliti mencatat alur uang danlalu lintas dalam suatu toko. Informasi ini dapat memberikan suaturancangan layout dalam suatu toko.

b. Observasi mekanikal. Suatu strategi observasi dengan menggunakanalat-alat mekanik, lebih dari sekedar manusia sebagai observer.Pencatatan fenomena dilakukan dengan bantuan alat mekanik,seperti robot atau mesin otomatis.

c. Audit. Data riset dikumpulkan dengan pencatatan secara fisik ataumelakukan analisis inventory. Audit dibedakan dalam duakeistimewaan. Pertama, data dikumpulkan secara pribadi olehpeneliti. Kedua, data didasarkan pada perhitungan yang sedangberlangsung, biasanya obyek fisik.

d. Analisis content. Merupakan sebuah metode yang sangat tepat jikafenomena-fenomena yang diobservasi adalah komunikasi, lebih darisekedar perilaku atau obyek fisik. Analisis content didefinisikansebagai sasaran, sistematis dan gambaran kuantitatif dari daftarkomunikasi. Unit-unit yang dianalisis seperti kata-kata (perbedaankata-kata atau tipe kata dalam sebuah pesan), karakter (individuatau obyek), ruang dan waktu pengukuran (lama durasi pesan), dantopik (subyek pesan).

e. Analisis trace. Dalam analisis trace, pengumpulan data didasarkanpada jejak fisik atau pada fakta-fakta perilaku masa lalu. Pendekatanini dilakukan jika pendekatan lain tidak dapat digunakan.

Metode observasi juga dapat dikelompokkan dalam dua jenis lain,yaitu observasi subyektif dan observasi obyektif :

a. Metode Pengamatan (observasi) Obyektif

Pengamatan Obyektif mungkin dapat diklasifikasikan sebagaipenggunaan suatu pengamatan langsung suatu fakta, alat-alatpengukuran atau suatu pemeriksaan (pengamatan atau catatan). Metode

Page 137: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

128

obyektif mungkin melibatkan pencatatan sederhana suatu fakta yangdiamati. Sebagai contoh, periset yang berharap untuk mengetahui berapaorang yang memasuki suatu toko kaset antara jam 10 dan jam 11 padasuatu hari, mungkin perlu menyewa seseorang untuk berdiri di pintu danmenghitung konsumen yang datang. Contoh tersebut merupakan metodepaling sederhana dan dapat dilakukan oleh seorang siswa sekolah dasar.

Cara lain ialah, periset dapat memperoleh perhitungan secaratidak langsung dengan memasang alat pengukur pada pintu (berputarataupun bilah) toko untuk mencatat jumlah terbukanya pintu. Hal inimerupakan penggunaan alat mekanis yang sederhana. Pada situasitertentu dapat digunakan alat pengukur elektronik atau elektromekanikyang lebih canggih. Sebagai contoh, penggunaan suatu peralatan yangdisebut psychogalvanometer adalah untuk memperkirakan (estimasi)kenikmatan (excitement) yang dihasilkan oleh suatu iklan denganmencatat jika adanya perubahan tahanan listrik dalam tubuh subyek.Asumsinya adalah bahwa peningkatan kesenangan menyebabkannaiknya tingkat pernafasan tubuh yang merubah tahanan listrik tubuh.Ada pula alat yang lebih canggih untuk mengestimasi respon terhadapiklan, misalnya pengukuran pembesaran pupil mata, atau denganmencatat gerakan mata dengan menggunakan kamera pupilometric.

Alat-alat pengukuran ini termasuk ke dalam katagoripengukuran tidak langsung. Teknik-teknik pengukuran tidak langsungmencatat suatu pengukuran pengganti. Sebagai contoh,psychogalvanometer sebenarnya mencatat tahanan listrik tubuh. Perisetmenggunakan pengukuran pengganti untuk kenikmatan/kesenanganyang dihasilkan dengan menonton sebuah iklan. Pengukuran tidaklangsung atau pengukuran pengganti tidak hanya berhubungan denganalat pengukur saja. Sebagai contoh, cara untuk menentukan konsumsiminuman keras di suatu kota yang resmi "bebas" minuman mungkindengan jalan menyewa seseorang untuk membeli botol kosong minumankeras. Jumlah botol-botol ini sebagai suatu pengukuran pengganti darikonsumsi minuman keras.

Permasalahan potensial dengan penggunaan alat-alatpengukuran canggih seperti psychogalvanometer dan camerapupilometer adalah bahwa alat-alat tersebut biasa digunakan di dalamlaboratorium. Pengamatan tersebut mungkin cenderung mengubahjawaban. Inilah kerugian utama sehubungan dengan pengamatan yangterlihat (obtrusive). Pengamatan yang telihat terjadi jika subyek tahubahwa Peri Laku (behavior) mereka sedang dicatat. Kewaspadaan inimenyebabkan subyek bertingkah dengan cara yang lebih diterima umumatau merubah Perilakunya dalam beberapa cara tertentu. Metodepengamatan Tidak Terlihat (unobtrusive) tidak memiliki masalah ini

Page 138: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

129

karena subyek tidak sadar bahwa mereka sedang dipelajari. “Kamerafilm yang tersembunyi yang mencatat perilaku dalam suatu toko kasetadalah suatu contoh alat pengukur tak terlihat”, karena subyek tidaktahu bahwa perilaku mereka sedang dicatat atau direkam dengan alatpengukur tak terlihat, periset pemasaran akan berhadapan dengantuntutan hukum etis terhadap penyerangan hak pribadi (jika tidak sesuaihukum).

Pembaca harus menyadari bahwa, walaupun interpretasi hasilpengukuran diperoleh dari alat-alat pengukuran canggih cukup subyektif,pengukuran hasil-hasilnya adalah obyektif. Akan tetapi pada umumnya,permintaan akan ketrampilan pencatat lebih tinggi jika menggunakanalat-alat pengukuran daripada pengamatan langsung (misalnya jumlahorang yang memasuki toko kaset atau jumlah kaset rekaman yangdiambil dari rak). Contoh lain dari metode pengamatan yangmembutuhkan tingkat kecerdasan dan kemampuan yang cukupmemadai adalah Audit Pemasaran. Audit pemasaran meliputipengamatan catatan yang disimpan di berbagai tingkat organisasipemasaran- tingkat pabrikan, tingkat distributor atau tingkat eceran.Dalam kasus audit pemasaran, demikian pula pada metode pengamatanobyektif lainnya, setelah studi riset dirancang, kebutuhan informasisebenarnya ditentukan dan sumber-sumber informasi diidentifikasi,seseorang yang memiliki pengetahuan dasar tentang istilah-istilah yangdigunakan dalam riset dapat dipekerjakan untuk mengumpulkan datayang dibutuhkan.

b. Metode Pengamatan Subyektif

Metode pengamatan diuraikan pada paragraf-paragraf di ataspengukurannya Obyektif, walaupun Interpretasi hasilnya masih bisadiperdebatkan. Bahkan dalam Metode Pengamatan Langsung (directobservation methods), hanya fakta-fakta pasar yang dicatat. Sebaliknya,pengamat tidak selalu harus mencatat jumlah semua kedatangan (orangyang datang) ke toko. Pada keadaan tertentu, periset harusmengandalkan pada pengamatan subyektif. Data-data seperti pembelian,berat badan, klas sosial, umur, jenis kelamin atau ras seseorang yangsedang diamati memerlukan penaksiran tersendiri. Subklasifikasi yangdisebut sebelumnya, berdasarkan tingkat keterlihatannya, langsungtidaknya, sifat dan strukturnya, diterapkan juga pada metodepengamatan subyektif. Walaupun pengukuran obyektif, karena sifatnya,lebih tepat, pada prakteknya kadang-kadang memerlukan penggunaanprosedur pengamatan subyektif. Alat-alat pencatatan canggih mungkinmenjadi tidak praktis, mahal dan sia-sia.

Page 139: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

130

Menggunakan observasi sebagai salah satu metode di dalammengumpulkan data, tidak terlepas dari adanya kelebihan dan kekurangannya.Mengingat metode atau teknik ini menuntut adanya kemampuan observerdalam hal memahami dan sekaligus terampil dalam mencatat setiap fenomenayang terjadi (obyek).

Keunggulan utama Teknik Pengamatan (observation techniques)dibandingkan dengan Teknik Interview pada umumnya adalah bahwa perisetdapat mengamati kejadian-kejadian dan Peri Laku, tanpa harus mengandalkanpada ingatan atau kejujuran subyek untuk memberikan jawaban yang benar.Pengukuran Peri Laku juga merupakan keterbatasan utamanya. Periset,khususnya dalam Peri Laku konsumen (consumer behavior), seringkali perlumenentukan persepsi konsumen (cara konsumen menanggapi sesuatu),sikapnya terhadap dan pendapatnya pada produk yang sedang dipelajari,kepuasan dengan suatu merek dan kegemaran.

Teknik-teknik pengamatan tidak dapat digunakan dalam studi ini.Dengan kata lain, teknik pengamatan mungkin dapat mengukur "apa" tetapibukan "mengapa" dari Perilaku. Metode pengamatan juga gagal jika perisetmenginginkan informasi tentang perilaku sebelumnya, misalnya waktu makansebelumnya (seperti pada studi perilaku belanja), liburan sebelumnya, dansebagainya. Keterbatasan lain dari teknik pengamatan menjadi jelas pada saatperilaku seseorang diperhatikan, misalnya pasta gigi atau sabun mandi yangdipergunakan. Teknik-Teknik pengamatan bahkan makin tidak berdaya jikapermasalahan riset membutuhkan suatu pengertian tentang nilai-nilai ataumotivasi seseorang, sebagaimana kadang-kadang diperlukan dalam studiPerilaku konsumen.

Dalam rangka memperoleh jenis informasi yang baru saja dijabarkan,diperlukan Teknik Interview. Hal ini akan diketahui bahwa satu kekuranganyang disebut di atas belum dibahas pada paragraf-paragraf di atas. Metodepengamatan, khususnya pengamatan "terlihat" (obstrusive), mungkin akanmerubah respon dan membuat hasil menjadi bias (tidak tepat sasaran).Keterbatasan ini tidak hanya berlaku pada metode pengamatan saja, tetapiberpengaruh juga untuk sebagian besar teknik-teknik Interview, sebagaimanayang akan kita lihat pada bagian berikut.

Keunggulan metode observasi.

Keunggulan metode observasi salah satunya adalah kemampuannyadalam mengukur perilaku yang terjadi pada saat itu (aktual). Artinya, datayang dikumpulkan diperoleh dari subyek pada saat terjadinya tingkah laku.Karena tidak adanya proses wawancara, menyebabkan teknik ini minim akanpotensi bias. Data dikumpulkan hanya dengan observasi, disini termasuk poladimana responden tidak sadar diobservasi dan tidak dapat berkomunikasi.Misal, informasi tentang kelompok bermain anak-anak lebih baik didapatkan

Page 140: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

131

dengan observasi pada saat anak-anak bermain, sebab mereka tidak sadarkalau pada saat itu mereka sedang diobsrrvasi. Lebih-lebih jika frekwensiterjadinya fenomena yang diobservasi durasinya pendek. Metode observasibiayanya lebih rendah dan lebih cepat dari metode atau teknik-teknik lainnya.

Kelemahan metode observasi

Kelemahan utama metode observasi adalah bahwa alasan perilakuyang di observasi tidak dapat ditentukan, karena sedikitnya pengetahuan yangdimiliki, seperti tentang motivasi, kepercayaan, sikap dan preferensi yangsedang di observasi. Misal, orang di observasi membeli merek tertentumungkin tidak untuk dirinya, tetapi untuk orang lain. keterbatasan lain darimetode observasi adalah menyangkut persepsi (bias dalam persepsi peneliti )dapat membiaskan data. Lagi pula data observasi sering pada saat konsumsidah biayanya mahal, serta sulit untuk mengobservasi bentuk perilaku yangpasti seperti aktivitas pribadi. Metode observasi juga dipandang tidak etiskarena dalam memonitor perilaku orang tanpa meminta persetujuan merekayang di observasi.

Berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki dalan metodeobservasi, maka untuk mencapai hasil data yang diharapkan, disarankanpenggunaan teknik observasi sebaiknya dilengkapi dengan metode atau teknikpengumpulan data lainnya, seperti metode wawancara (interview) danpertanyaan (quetionare).

2. Wawancara (interview)

Metode wawancara merupakan metode yang memberi pertanyaanterstruktur kepada sampel dari populasi dan dirancang untuk memperolehinformasi (data) dari responden. Seperti pada Metode Pengamatan yangdibahas sebelumnya, Metode Interview juga dapat diklasifikasikan sebagaimetode obyektif atau metode subyektif. Alasan dari klasifikasi ini adalah samadengan sebelumnya. Teknik-Teknik Obyektif adalah teknik yang sedikitmenggunakan penaksiran dan bias Peng-interview. Teknik-Teknik subyektifadalah teknik yang sangat mengandalkan pada penaksiran dan ketrampilanPeng-interview. Masing-masing mempunyai peran penting dalam risetpemasaran.

Teknik Interview kadang-kadang diklasifikasikan berdasarkan metodepeng-administrasian atau komunikasinya. Interview biasanya dilakukansecara: (a) dengan tatap muka, (b) dengan telepon, atau (c) dengan surat.Secara teoritis, ketiga metode administrasi ini dapat diterapkan pada semuateknik interview.

Untuk melakukan proses wawancara, peneliti dapat menggunakantiga kemungkinan berikut sesuai dengan kondisi yang dihadapi dan jenis datayang diinginkan;

Page 141: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

132

a. Wawancara melalui telpon

Setelah sampel ditetapkan, maka pewawancara menelponsampel tersebut dan memberikan beberapa pertanyaan kepada mereka.Pewawancara menggunakan kertas pertanyaan dan mencatat tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh responden tersebut (traditional telephone).Atau peneliti dapat menggunakan wawancara telpon yang dibantudengan komputer, dimana pewawancara langsung mencatat jawabanatau tanggapan langsung ke dalam komputer. Komputer secarasistematis akan mengarahkan pewawancara, dan langsung memeriksaketepatan dan konsistensi tanggapan responden.

b. Wawancara personal

Wawancara personal ini dapat dilakukan dengan tiga cara,yaitu di rumah, mall-intercept atau dibantu komputer. Wawancara dirumah dilakukan langsung dan bertatap muka di rumah tempatresponden berada. Pewawancara menghubungi responden, mengajukanpertanyaan, dan mencatat tanggapan mereka.

Dalam cara kedua, pewawancara mencegat responden di Mallatau toko sambil mereka berbelanja. Pewawancara kemudian mengolahpertanyaan seperti yang dilakukan dalam wawancara di rumah.Keunggulan wawancara ini adalah lebih efisien, karena respondendatang sendiri ke mall atau toko dan kemudian pewawancaramendatangi responden. Wawancara ini secara khusus sangat tepat jikaresponden dibutuhkan untuk dilihat, ditangani atau mengkonsumsiproduk sebelum mereka memberi informasi yang berarti.

Beberapa keunggulan dari metode wawancara dapat dirangkumsebagai berikut:

a. Pertanyaan yang dibuat mudah untuk dikelola.b. Data yang didapatkan reliabel, karena tanggapan dibatasi pada

alternatif pertanyaan.c. Dengan menggunakan tanggapan pertanyaan, maka akan

menurunkan variabilitas dalam hasil, yang disebbkan oleh perbedaanpewawancara.

d. Coding, analisis dan interpretasi data relatif sederhana.

Yang menjadi kelemahan utama metode wawancara adalah bahwaresponden tidak dapat atau tidak mau memberikan informasi yang diinginkan.Misalnya, pertanyaan yang menyangkut motiv mereka memilih merk tertentuatau mengapa berbelanja pada toko tertentu. Sehingga mereka tidak dapatmemberi jawaban yang akurat tentang pertanyaan motiv tersebut. respondenmungkin mau untuk menanggapi, jika informasi tersebut diminta secara

Page 142: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

133

pribadi. Juga struktur pertanyaan dan alternatif tanggapan mungkinmenghasilkan validitas yang kurang dari data tertentu seperti menyangkutkepercayaan dan perasaan.

Kelemahan lain dari wawancara adalah menyangkut waktu, biaya,dan tenaga yang tidak efisien, sangat tergantung kepada kesediaan responden,proses wawancara sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan, dan untuk obyekyang luas diperlukan pewawancara yang banyak. Terakhir, metode wawancaraakan menemui kesulitan apabila pewawancara sulit untuk membuat susunankata secara tepat.

Beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam mengadakanwawancara adalah sebagai berikut:

1) Interviewer harus mengenalkan dirinya kepada interviewee baiklangsung maupun tidak langsung serta menyampaikan maksudpenelitian untuk kemajuan ilmu dan kepentingan bersama, sertasekaligus meminta kesediaan kapan waktu wawancara bolehdimulai.

2) Interviewer harus menciptakan hubungan baik dengan intervieweedengan cara saling menghormati, kerja sama, mempercayai,memberi, dan menerima.

3) Ciptakan suasana santai dan tidak tergesa-gesa dalam mengajukanpertanyaan.

4) Hendaklah menjadi pendengar yang baik dan tidak memotongataupun menggiring interviewee kepada jawaban yang diharapkan.

5) Harus terampil dalam bertanya. Agar terampil, maka harusmempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: adakanlah pembicaraanpembukaan, gaya berbicara jangan berbelit-belit, aturlah nada suaraagar tidak membosankan, sikap bertanya jangan seperti menghakimiatau menggurui, mengadakan prodding atau penggalian yang lebihmendalam, mencatat, dan menilai jawaban, serta aturlah waktubertanya, jangan lupa buatlah pedoman sebagai bimbingan untukmengajukan pertanyaan

3. Metode Pertanyaan (questionare)

Questionare merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan untukmendapatkan informasi dari para responden. Dalam istilah lain, kuesioneradalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada respondenbaik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara) untukmemperoleh informasi yang dibutuhkan. Dua alasan utama mengapa metodekuesioner ini digunakan adalah: a) memberi motivasi yang tinggi kepadaresponden untuk memberikan jawaban yang jujur dan menghindarkan

Page 143: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

134

kejenuhan, kebosanan, serta ketidakpekaan dari responden, dan b)memperkecil kesalahan tanggapan, seperti jawaban tidak akurat, jawabansalah dicatat dan juga salah analisa.

Metode pengumpulan informasi ini meliputi menanyakan sejumlahpertanyaan tertentu yang dapat hanya dijawab dengan cara yang sudahditentukan. Contoh-contoh pertanyaan tersebut adalah :

1. Apakah anda bermaksud membeli kalkulator bulan depan?(Ya/Tidak/Mungkin)

2. Bagaimana pendapatan anda terhadap kinerja peralatan baru yangdipasang bulan lalu?

Sangat tidak +­­+­­+­­+­­+­­+­­+ Sangat dapat

dapat diandalkan 1 2 3 4 5 6 7 Diandalkan

3. Secara umum, apakah anda menyukai sabun merek X

Tidak +­­+­­+­­+­­+­­+­­+ Sangat

Sama sekali 1 2 3 4 5 6 7

Hal-hal di atas hanyalah ditujukan sebagai contoh pertanyaan yangkadang-kadang ditemukan dalam suatu Kuesioner Contoh tersebut hanyalahditujukan untuk menggambarkan bahwa jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu biasanya cukup terstruktur, walaupun, dalam kasus-kasustertentu, responden mungkin diminta untuk menuliskan beberapa baris tentangpandangannya terhadap suatu topik tertentu.

Perlu dicatat bahwa, walaupun persiapan efektif dari pertanyaan-pertanyaan tersebut membutuhkan kemampuan yang cukup tinggi, permintaanakan kemampuan Peng-interview tidaklah terlalu penting. Karena biaya dankemampuan yang rendah untuk melaksanakan metode ini, sangat tepat untukmempergunakannya pada pengamatan dalam jumlah yang cukup besar.Pertanyaan terstruktur langsung (direct structured question) akan dapatdipergunakan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi, sikap,keinginan, kepuasan, dan sebagainya, terhadap suatu merek atau suatu kelasproduk (product class).

Akan tetapi, terdapat beberapa keberatan yang perlu diingat. Perisetharus hati-hati bahwa keabsahan (validity) jawaban agar tidak terjebak olehpertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat. Keabsahan sehubungan denganmasalah apakah nilai yang dilaporkan tentang suatu variabel berbeda dari nilaivariabel yang sedang diteliti sebenarnya atau tidak. Dengan kata lain, apakahkita mengukur secara benar apa yang kita tetapkan untuk diukur?Permasalahan yang berhubungan dengan Metode Interview Obyektif dapatmuncul jika responden tidak dapat atau tidak mau memberikan jawaban yang

Page 144: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

135

benar. Sesuatu pertanyaan mungkin akan sulit atau tidak mungkin dijawab.Contoh-contoh pertanyaan tersebut adalah:

"Berapa jumlah telur yang anda beli dalam dua bulan ini?"

"Berapa jumlah iklan TV yang anda tonton selama dua bulan ini?"

Kadang-kadang responden tidak mau untuk menjawab pertanyaan yangungkapannya tidak mengena (tidak disukai) oleh responden:

"Berapa tepatnya pendapatan anda?"

Sedangkan suatu penyusunan pertanyaan secara sederhana mungkinmendatangkan jawaban yang benar:

Dapatkah anda memberitahukan kami kira-kira berapa total pendapatan keluargaanda tahun lalu?

Kurang dari Rs.8.000 ­­­­­­­­­­­

Rs.8.000 s/d Rs.14.999 ­­­­­­­­­­­

Rs.15.000 s/d Rs.24.999 ­­­­­­­­­­­

Rs.25.000 atau lebih ­­­­­­­­­­­

Akan tetapi, dalam situasi lain penyusunan pertanyaan mungkintidak membantu. Contoh-contoh untuk situasi ini terjadi ketika suatu topikyang sangat sensitif (misalnya masalah "keibuan" atau "keluarga berencana")yang sedang diteliti, atau jika periset berusaha untuk memperoleh pengertiantentang nilai pribadi dan motivasi seseorang. Pada kasus ini, metode obyektifterstruktur gagal, dan lebih banyak teknik-teknik subyektif yang diperlukan.

Page 145: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

METODEANALISIS DATA

Data yang telah terkumpul melalui proses pengumpulan data, baikmelalui observasi, kuesioner, wawancara atau bentuk-betuk lainnya kemudiandiolah dengan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan desainpenelitian sehingga diperoleh hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalahdan tujuan penelitian. Metode analisis daya yang akan digunakan peneliti bisamenggunakan salah satu dari metode yang ada atau kombinasi dari metodeanalisis data yang tersedia. Untuk penelitian kuantitatif metode analisis datayang digunakan biasanya menggunakan pendekatan statistik (uji statistik) atauinferensial. Oleh karena itu, pada bab ini akan disajikan pilihan penggunaanmetode analissi data yang umum digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Gambar 8.1. Pokok Bahasan dalam Metode Analisis Data

ANALISIS REGRESI

Penelitian dalam bidang bisnis pada umumnya bertujuan untukmengetahui pengaruh suatu variabel atau faktor terhadap variabel lainya.Misalkan, pengaruh kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ujipegaruh faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham perusahaanyang go public, pengaruh iklan terhadap minat konsumen, pengaruh Trainingterhadap kepuasan kerja dan produktifitas. Metode analisis yang bisamembantu untuk menjawab permasalahan penelitinan tersebut adalah analisisregresi (Regression Analysis).

BAB8

Page 146: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

143

Dalam konsep yang sederhana regresi tidak lain merupakan suatu alatyang digunakan untuk mendekati fakta empiris yang terkadang sulit untukdijelaskan. Regresi adalah metode atau cara melakukan fitting dari suatu faktaempiris yang dalam konsep matematis geometris digambarkan dalam ScarterGraph. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa regresi adalah cara untuk bisamenggambarkan secara lebih dekat (pendekatan) dari fakta yang ada. Olehkarena regresi itu pendekatan dan merupakan fitting, maka tidak akan mungkinpendekatan tersebut tepat betul-betul menggambarkan kejadian yangsebenarnya. Proses atau hasil fitting yang paling baik adalah memberikan hasil(dalam arti geometris adalah garis) yang simpanganya (Error) kecil .

Bagaimana kita mengetahui bahwa hasil fitting tersebut paling kecilsimpangannya, paling sesuai dengan fakta empiris dan paling cocok garisnya,diperlukan pemahaman berbagai konsep statistik, yang salah satunya adalahkoefisien determinasi dan korelasi. Besarnya Koefisien Determinasi (R2)seringkali dipakai sebagai acuan untuk melihat ketepatan fiting regresi yangkita lakukan. Semakin besar (maksimal 100%) nilai tersebut akan semakintepat garis (makna geometris) regresi dengan fakta empiris. Namun demikianseringkali muncul pertanyaan, bagaimana membuktikan bahwa itu betul-betulfit. Pertanyaan itu muncul karena anggapan atas konsep tentang koefisiendeterminasi dipandang sebagai besarnya variasi yang bisa menjelaskan satuvariabel dengan variabel lainya. Dengan kata lain koefisien determinasi lebihdipandang sebagai suatu variabel naik atau turun akan berdampak pada naikatau turunnya variabel yang lainya.

Sebelum membahas lebih mendalam analisis regresi, kiranya perluuntuk memberikan preview terhadap berbagai permasalahan dalam konseppenelitian kausalitas, yakni:

1. Kapan terjadinya sebab-akibat

Apakah akibat yang muncul itu benar-benar disebabkan olehvariabel tertentu yang kita duga atau variabel lainya. Apakah Y padaperiode t disebabkan atau dipengaruhi oleh (Xt) pada periode t atauvariabel lain diluar model yang kita tentukan. Sebagai contoh, naikturunnya kurs mata uang tertentu pada periode t akan berdampak padanaik atau turunnya indeks harga saham pada periode t juga. Namundemikian, tidak selalu kejadian tersebut demikian, akan sangat mungkinterjadi kejadian pada periode t baru akan berdampak pada periode t+1,t+2 dan seterusnya.

Contoh lain, dalam bidang manajemen sumber daya manusia,pelatihan atau training yang dilakukan dalam rangka mengasah danmempertajam skill karyawan dan pengetahuan yang dilaksanakana padaperiode tertentu (t), dampak dari training tersebut tidak langsung timbulpada periode t juga, namun dampak training bisa pada periode t+1, t+2

Page 147: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

144

atau bisa pada periode t+3. Hal ini mengandung makna bahwa hasiltraining baru bisa dirasakan satu atau lebih periode setelah training.

Pada pasar modal yang belum efisien kuat, secara teoritis dibenarkanbahwa kurs (sebagai variabel penyebab) periode terdahulu akan berpengaruhpada IHSG pada periode sekarang. Dalam istilah yang tepat, kurs berpengaruhterhadap IHSG dengan pola distribusi lag (Lag Distribution). Peneliti yangbijaksana dalam melakukan pelitian kausalitas yang demikian ini, akanmengajukan alternatip model dengan Time lag. Bilamana kita mengabaikankondisi tersebut maka simpulannya-pun akan tidak memuaskan.

2. Urutan kejadian

Dalam penelitian kausalitas hubungan resiprokal akan sangatmungkin terjadi. Dalam penyimpulan dari proses pendekatan atau jauhketika akan melakukan pendekatan (melalui regresi), harus dipahamiterlebih dahulu bagaimana urutan kejadian variabel tersebut. Apakah betulX (sebagai variabel) sebagai penyebab variabel Y, atau sebaliknya, ataumungkin saling mempengaruhi. Selain itu juga sangat mungkin terjadifenomena penelitian bisnis, variabel tertentu mempengaruhi variabel lain,dan selanjutnya mempengaruhi variabel lainnya lagi. Bilamana itu terjadi,maka proses pendekatan harus lebih hati-hati sehingga memberikan hasilyang memuaskan. Contoh, Sebagaimana diketahui bahwa tingkat inflasiatau perbedaan tingkat inflasi antara dua negara akan menyebabkan matauang negara tersebut terdepresiasi atau terapresiasi. Diketahui pula bahwakurs berpengaruh terhadap kinerja saham dalam hal ini indeks hargasaham. Bila dicermati antara tingkat inflasi dengan Indeks harga Saham(IHSG), ternyata juga ada keterkaitan. Pada kondisi tersebut tingkat inflasitidak berpengaruh langsung terhadap IHSG, namun ada variabel antara(X2). Peneliti memang bisa melakukan penelitian dengan mengabaikan X2,namun alangkah baiknya jika tidak mengabaikan (memperhatikan) X2

dalam analisis.

Dalam bidang pemasaran juga didapatkan, misalkan programpromosi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Secara teoritis bahwa promosiakan berdampak atau mempengaruhi pencapaian volume penjualan.Dalam arti bahwa besar kecilnya penjualan yang diperoleh oleh perusahaansalah satunya ditentukan oleh promosi yang dilakukan. Dengan demikiansecara sederhana dapat dikatakan bahwa promosi berpengaruh terhadappenjualan (volume penjualan). Namun perlu kita kaji lebih dalam. Misalkanprogram promosi yang dilaksanakan sebuah perusahaan, program tersebutmengeluarkan jutaan rupiah, namun hasil (perolehan) volume penjualanbelum tentu signifikan pada periode dimana promosi itu dilaksanakan. Halini terjadi karena promosi tidak secara spontan menghasilkan volumepenjualan. Promosi mungkin pada periode tersebut baru mengubah

Page 148: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

145

kesadaran, kemudian minat beli dan pada saatnya nanti akan terjadipembelian.

Pada bidang sumber daya manusia, antara kepuasan kerja, prestasikerja dan pemberian reward serta penciptaan lingkungan kerja salingberkaitan. Variasi prestasi kerja bisa dipengaruhi oleh sistem penggajian(reward). Namun demikian system penggajian tidak berpengaruh secaralangsung terhadap prestasi kerja. Tetapi Sistem penggajian berpengaruhterhadap kepuasan kerja dan selanjutnya berpengaruh terhadap prestasikerja. Dari model-model hubungan kausalitas tersebut diatas, denganmemperhatikan variabel antara tersebut maka peneliti harusmempertimbangkan metode analisisnya. Metode analisis yang bisadigunakan dalam kondisi demikian itu adalah analisis jalur (Path Analysis).

Ketiga, suatu kejadian terkadang disebabkan oleh tidak hanyasatu sebab, namun bisa lebih dari satu sebab. Kehadiran sebab secarabersama-sama, atau mungkin secara sendiri-sendiri harus dipahami, untukbisa menghasilkan simpulan yang memuaskan. Dengan kata lain dalammelihat kejadian kausalitas tidak selalu harus menghadirkan variabel sebabsecara bersama-sama. Hal ini dikarenakan hadirnya atau masuknya variabelsebab secara bersama-sama terkadang malah menetralisir akibat dan malahsulit dideteksi akibat yang muncul.

Pada analisis regresi dihadapkan pada pilihan apakah memakairegresi sederhana atau regresi ganda. Penelitian apakah regresi sederhanaatau ganda tidak saja hanya melihat keinginan peneliti untuk menghadirkanlebih dari satu variabel bebas secara serentak, namun harus juga dikajibenarkah kalau dihadirkan secara bersamaan. Dengan kata lain, tidakselalau tepat memasukan variabel bebas secara bersamaan.

Seringkali peneliti ingin mengetahui suatu obyek penelitiandengan mengaplikasikan suatu alat analisis (dalam hal ini regresi), namunpeneliti tidak mengetahui asumsi yang semustinya berkaitan dengan alattersebut, dan peneliti memaksa untuk tetap memakai. Hal ini dapat terjadidikarenakan ketidak-tahuan peneliti atau mungkin menganggap entengpelanggaran asumsi tersebut. Bila hal ini terjadi keabsahan hasil penelitianmasih patut dipertanyakan.

Disi lain, dalam penelitian kausalitas seringkali bertujuan bukanhanya untuk melihat apa yang menyebabkan secara signifikan, namun jugasering dalam rangka mencari yang paling berpengaruh (menyebabkan) dansekaligus mencari besarnya pengaruh masing-masing variabel penyebab bilavariabel penyebab lebih dari satu. Pertanyaan yang muncul adalahbagaimana bisa mencapai tujuan tersebut.

Page 149: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

146

Ilustrasi tentang hubungan kausalitas yang dikemukakan di atas telahmengantar kita pada pemahaman mengenai regresi. Sebelum memulaipembahasan kita pada regresi linier, kiranya perlu memahami hubungaanlinier dua variabel yang tertuang dalam fungsi y=f(x) terlebih dahulu. Dalamfungsi tersebu, y merupakan notasi dari variabel terikat (dependent variable)dan x merupakan notasi dari variabel bebas (indeppendent variable). Variasi ydalam fungsi tersebut dipengaruhi oleh variasi x.

Regresi linier sederhana merupakan regresi dasar, oleh karena hanyaterdiri dari dua variabel dan berupa garis lurus. Banyak orang yang telahmemahami makna geometris garis lurus dalam sumbu koordinat. Secaraformula garis lurus dapat dituangkan dalam persamaan y = b0 + b1x1 , dimanab0 adalah intersep dan b1 adalah kemiringan garis atau slope. Nilai y akansama dengan b0 bilamana x sama dengan nol.

Kemiringan garis atau slope (b1 ) merupakan jumlah unit perubahany yang diakibatkan oleh kenaikan atau penurunan satu satuan x. Misalkan, y= 60 +4x. Bilamana nilai x sama dengan nol maka nilai y akan sama dengan60. Jika x naik menjadi 1 (dari o menjadi 1) maka akan berdampak padakenaikan y sebanyak 4 unit, dari 60 menjadi 64. Jika nilai kemiringan garisnegatif, maka nilai y akan mengalami penurunan sebanyak 4 unit setiapperubahan kenaikan dalam x. Jika x sama dengan nol maka nilai y samadengan 60, dan seandainya x menjadi satu maka y akan menjadi 56 (olehkarena kemiringan garis negatif), yakni y = 60 – 4(1).

Secara umum model regresi adalah :

yi = 0 + 1xi + iDimana :yi = nilai variabel terikat ke ixi = nilai variabel bebas ke i0,1 = parameteri = nilai error term ke i dari observasi y.

Kita asumsikan bahwa error term (i) merupakan variabel randomyang berdistribusi normal dengan nilai mean serta variance sama dengan noluntuk observasi ke 1 sampai ke i. Error term pada pengamatan i ( i ) tidaktergantung dengan error term pengamatan ke j (j).

Tahap-tahap dalam analisis regresi sederhana meliputi:1. Buat plot (Scarter pot) atau diagram scater grap dari data yang

sudah ada. Cara ini dilakukan dalam rangka melihat pola dataapakah linier atau tidak.

2. Dari scater grap yang sudah dibentuk, kita perlu mengestimasi nilaiintersep (0) dan koefisien regresi (1). Jika dihitung secara manualformulasi yang digunakan adalah :

bxy n x y

x n x1

2 2

_ __

_

by b xn01

_

Page 150: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

147

Lakukan pengujian signifikansi kemiringan garis (koefisien regresi).Dengan jalan membandingkan t hitung dengan t tabel pada derajatbebas n-2. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis nolditolak. t hitung diperoleh dari :

dimana : b1 : koefisien regresi dari variabel x1 = 0

H0 : 1.= 0; tidak ada pengaruh linier antara variabel x dan yH1 : 1. 0 ; ada pengaruh linier antara variabel x dan y.

ANALISIS FAKTOR

Analisa faktor telah banyak dipergunakan dalam penelitianpemasaran, terutama menyangkut :

1) Analisis terhadap segmentasi pasar untuk mengidentifikasi variabelkunci pada kelompok konsumen. Misalnya, para pembeli mobil barudapat dikelompokkan berdasarkan atas hal-hal tertentu yang merekainginkan dari mobil yang hendak dibeli, misalnya, mobil yang irit,praktis, kinerjanya bagus, nyaman dan mewah.

2) Dalam riset produk, analisa faktor dapat digunakan untuk menentukanatribut-atribut merk yang akan mempengaruhi pilihan konsumen.Misalnya, merk-merk pasta gigi akan dievaluasi oleh konsumenberdasarkan kriteria seperti perlindungan terhadap gigi berlubang, gigiputih, napas lega, dan lainnya.

3) Dalam riset iklan, analisa faktor dapat digunakan untuk mempelajariperilaku konsumen media dari segmen sasaran. Para pengguna

t bb

1 1

1

b

x nx

2

2 2_

( )

^y yni

2

2

Page 151: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

148

makanan kalengan, misalnya, mungkin adalah pemirsa televisi kabel,suka menonton bioskop dan hiburan musik.

4) Dalam penelitian harga, analisa faktor dapat digunakan untukmengidentifikasi karakteristik dari sensifitas harga konsumen.

Dengan demikian, analisis faktor merupakan alat analisis yangbanyak digunakan pada penelitian-penelitian eksploratori (ExploratoryResearch). Namun demikian juga tidak menutup kemungkinan menggunakananalisis faktor untuk penelitian eksplanatori (Explanatory Research) ataupunhanya sekedar menguji instrumen atau alat untuk mengambil data penelitian,yakni validitas Instrumen.

Seorang peneliti sering dihadapkan pada permasalahanpenggalian/eskplorasi atau pengujian apakah benar faktor yang diduga berasaldari teori yang sudah ditetapkan. Misalkan, Faktor apa saja yangdipertimbangkan konsumen dalam memilih produk tertentu. Padapermasalahan tersebut terdapat suatu permasalahan yang mana penelitiberangkat dari keadaan yang tidak jelas, dalam arti tidak ditetapkan terlebihdahulu faktor-faktornya. Faktor-faktor yang hendak diduga pada permasalahantersebut bisa berjumlah 1, 2, 3 atau lebih dari seribu faktor yang berpengaruh.Dengan demikian peneliti akan menggali, mengekplorasi faktor-faktor yangbanyak jumlahnya tersebut.

Untuk bisa mereduksi banyaknya variabel kedalam beberapa faktortidaklah mudah. Kesimpulan dari Statistik DeskriptiF tidaklah cukup untukbisa mereduksi variabel ke dalam faktor dalam jumlah tertentu. Oleh karenaitu peneliti harus bisa menyederhanakan permasalahan tersebut dan harusmelakukan dengan pendekatan yang memadai. Pendekatan secara statistikyang bisa dilakukan untuk mereduksi banyak variabel kedalam beberapa atausatu faktor adalah Analisis Faktor (Factor Analysis), dalam software SPSSdimasukan ke dalam menu Statistik Data Reduction. Proses mereduksisejumlah(banyak) variabel hingga menjadi satu atau beberapa faktor adalahmerupakan konsep model analisis faktor. Dengan kata lain, analisis faktoradalah suatu analisis yang digunakan untuk mereduksi, meringkas daribanyak variabel kedalam satu atau beberapa faktor, proses ini identik denganproses penggalian faktor dari kumpulan variabel yang ada. Namun demikianproses penggalian faktor ini tidak mudah, selain dibutuhkan pemahamanterhadap teori yang mungkin sudah mapan, juag dibutuhkan kemampuanuntuk memunculkan banyak variabel. yang nantinya akan dilakukan reduksi(direduksi) hingga menghasilkan suatu faktor.

Secara matematis analisis faktor sepertihalnya analisis regresi,masing-masing variabel diekspresikan secara kombinasi linier dengan suatufaktor. Secara lebih jelas model analisis faktor dapat diformulasikan sebagaiberikut, (Malhotra, 1993):

Page 152: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

149

Xi = Ai1 F1 + Ai2 F2 + Ai3 F3 + ……+ Aim Fm +V iUi

Dimana :Xi : variabel terstandar ke iA ij : koefisien regresi dari variabel ke i pada common faktor jF : Common faktorVi : koefisien regresi terstandar dari variabel i pada faktor unik ke iUi : Faktor unik untuk variabel ke i.m : jumlah common faktor.

Faktor unik adalah faktor yang tidak mempunyai korelasi atau hubungandengan common factor, sedangkan common factor adalah merupakan kombinasilinier dari variabel-variabel. Secara jelas Common faktor dapat diformulasikansebagai berikut:

Fi = Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 + ……+ Wik Xk

Dimana:Fi : Faktor ke i estimasiW :bobot faktor atau skor koefisien faktork : jumlah variabel

Seperti dikemukakan pada bahasan di atas, bahwa analisis faktor tidaklain adalah proses reduksi sejumlah variabel kedalam beberapa faktor.Langkah-langkah dalam proses reduksi tersebut terdiri dari:

1) Formulasi permasalahan

Beberapa kegiatan dalam formulasi permasalahan meliputi,identifikasi tujuan analisis faktor. Variabel-variabel yang akan dilakukanreduksi dalam analisis faktor harus didasarkan pada penelitian terdahulu,teori, atau justifikasi penelitian yang sudah ada. Perlu ditegaskan bahwaanalisis faktor ditekankan pada pada skala interval atau rasio.

2) Menyusun matrik korelasi

Proses analisis faktor didasarkan pada korelasi antar variabel atauobjek. Faktor yang dibentuk atau diestimasikan adalah variabel-variabelatau objek-objek yang berkorelasi signifikan. Namun demikian seringkalitidak mudah untuk mengidentifikasi signifikansi korelasi antar variabel,oleh karena dimungkinkan variabel yang satu dengan yang lainya salingberkorelasi tidak hanya dengan dua variabel, namun bisa lebih dari duavariabel atau objek.

Metode Statistik dapat digunakan untuk membantu mengujimodel faktor yang dibentuk berdasarkan korelasi antar variabel. Uji yang

Page 153: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

150

sering digunakan adalah KMO ( Kaiser-Meyer-Olkin) atau Bartlett’s Test.Pengujian ini didasarkan pada matrik korelasi. Matrik korelasi dalamanalisis faktor harus merupakan matrik identitas. Dalam matrikidentitias, seluruh diagonal matrik adalah satu, sedangkan off-diagonalsama dengan nol. Nilai KMO yang rendah menunjukkan bahwa analisisfaktor tidak tepat untuk digunakan. Secara empiris besarnya KMOminimal 0,5. Bila KMO dibawah 0,5 maka penelitian tersebut tidaksemestinya menggunakan analisis faktor. KMO tersebut dapat dihitungdengan formulasi sebagai berikut:

3. Metode ekstraksi dalam analisis faktor

Dalam analisis faktor peneliti harus menentukan metode yangakan digunakan. Dua metode dasar yang bisa digunakan dalam analisisfaktor adalah Principal Components Analysis dan Common Factor Analysis.Pada Principal Components Analysis digunakan untuk menentukan jumlahfaktor minimal dengan varian maksimal, sehingga menghasilkan faktoryang disebut Principal Components. Sedangkan pada common factor analysisfaktor yang diestimasikan didasarkan pada common variance. Hasil bagiantara eigen value dengan jumlah faktor yang dibentuk menghasilkanvariance.

Beberapa metode yang bisa digunakan untuk ekstraksi faktorumum (Common Factor), antara lain adalah Principle Component. Dalammetode ini diagonal matrik kerelasi diganti dengan Cummunality. Prosesini dilakukan berulang-ulang sampai besarnya angka komunaliti tidakmengalami perubahan. Besarnya Komunaliti dapat dicari denganformulasi sebagai berikut:

ijij

ij

ijji

ar

rKMO 22

2

ijij

ijij

ij ij

ar

rMSA 22

2

Page 154: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

151

Xi =1F1 +2F2+……+nFm + eF dan e tidak berkorelasi.

Metode lain yang bisa digunakan adalah Unweighted Least SquareProcedur, Maximum Likelihood

4. Menentukan jumlah faktor

Pertanyaan yang muncul dalam analisis faktor adalah darisejumlah variabel yang direduksi akan menjadi berapa faktor. Beberapaprosedur yang bisa digunakan untuk menentukan jumlah faktor yangdibentuk adalah:

a) A Priori Determination. Terkadang peneliti telah mengetahui ataumempunyai banyak pengetahuan tentang jumlah faktor yang dianalisis.Dengan demikian peneliti dalam melakukan ekstraksi sudah dapatmenentukan berapa faktor yang akan dibentuk dari hasil reduksi.

b) Determination Based on Eigenvalue. Pada pendekatan ini, hanya faktoryang mempunyai nilai Eigen (Eigen Value) lebih besar dari 1,00 yangdipakai, sedangkan faktor yang mempunyai nilai eigen kurang dari1,00 tidak dimasukan dalam model.

c) Determination Based on Scree plot, Scree plot antara eigen value denganjumlah faktor berguna bagi peneliti dalam menentukan jumlah faktordalam model.

d) Percentase of variance,Pada pendekatan ini jumlah faktor yangterekstraksi ditentukan berdasarkan Prosentase varian komulatif.Berapa jumlah varian yang diidnginkan tergantung dari permaslahanpeneliti. Namun demikian terkadang digunakan patokan adalahsebesar 60 % (minimal)

e) Split half reliability, Pada pendekatan ini jumlah faktor yang dipakaidalam model tergantung dari korespondensi antara sampel. Jikanilainya tinggi maka faktor tersebut diterima sebagai model.

f) Significance test. Hal ini bisa dilakukan pengujian siknifikansi faktor.Untuk bisa menghasilkan uji signifikansi bisanya menggunakansampel besar (minim 200).

5. Rotasi faktor

Salah satu keluaran (Out put) yang penting dalam analisis faktoradalah matrik faktor (Factor Matrix) atau sering disebut dengan FactorPattern Matrix. Faktor matrik ini tidak lain adalah koefisien atau disebutfactor loading, yang mencerminkan korelasi antara variabel dengan faktor

)(()(1

1

m

jijij eVarFVarXVar

Page 155: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

152

yang dibentuk. Nilai loading absolut yang tinggi menunjukkan variabeldengan faktor tersebut berkorelasi tinggi.

Dalam analisis faktor sebelum dilakukan rotasi juga sudahmembentuk loading faktor, namun terkadang masih sulit dilakukaninterpretasi karena ada satu atau beberapa variabel yang mempunyaikorelasi tinggi dengan lebih dari satu faktor. Kondisi demikian inimenuntut peneliti untuk melakukan tindakan agar tidak terjadi suatukorelasi tinggi suatu variabel dengan lebih dari satu faktor, caranya adalahdengan melakukan rotasi (secara geometris tidak dibahas pada makalahini). Rotasi yang dilakukan tidak akan me-rubah atau berdampak padaGoodness of Fit, sekalipun Factor Matrix berubah, Cummunality danpersentase varian tidak berubah.

Beberapa metode rotasi yang bisa digunakan dapatdikelompokan kedalam dua katagori yakni Orthogonal dan Oblique.

a. Orthogonal, pada metode rotasi ini setiap sumbu faktor salingberpotongan tegak lurus (Orthogonal) diputar, dengan catatan sumbufaktor tetap tegak lurus.

b. Varimax, Pada metode rotasi ini variasi loading factor disederhanakanuntuk kolom yang sama.

c. Quartimax, adalah prinsip penyederhanaan variasi faktor loading tiapvariabel (variasi pada baris yang sama dalam factor matrix). Tiapsumbu faktor dengan cara tertentu (sudut tertentu) sehinggamenghasilkan sejumlah faktor, yang mana setiap variabel menpunyailoading yang menyolok pada satu faktor tertentu.

d. Oblique (condong), metode ini menggunakan prinsip penyederhanaanvariasi loading factor menurut ba-ris dan kolom, namun tidak salingtegak lurus.

e. Equamax. Pada metode ini penyederhaan loading faktor didasarkanpada kolom serta baris.

Kelima metode rotasi tersebut merupakan alternatif dan tergantungdari kasus yang diteliti. Indikator baiknya metode rotasi bisa dilihat darikeluaran atau out put loading factor yang benar-benar terpisah, dalam artitidak ada variabel yang masuk kedalam lebih dari satu faktor. Untukmemperjelas bagaimana rotasi faktor dilakukan, maka dapat diihat padagambar 8.2.

6. Menghitung faktor skor

Analisis faktor, seperti dikemukakan pada bahasan di atas adalahditujukan untuk mereduksi variabel kedalam beberapa faktor. Faktor pada

Page 156: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

153

hal ini tidak lain merupakan kombinasi linier dari variabel asal. Secaramatematis adalah sebagi berikut:

Fi = Wi1 X1 + Wi2 X2 + Wi3 X3 + ……+ Wik Xk

Gambar 8.2 : Ilustrasi Rotasi Faktor

Berdasarkan persamaan faktor tersebut maka dapat ditentukan faktorskor untuk masing-masing responden atau cases.

7. Menentukan ketepatan model analisis faktor

Langkah selanjutnya dalam analisis faktor adalah mendeteksiapakah faktor yang dibentuk sudah Fit. Untuk mendeteksi Fit-nya faktoryang dibentuk adalah dengan melihat Reproduce Correlation. Per-bedaanantara korelasi awal dengan Reproduce Correlation disebut sebagai residu.Jika dalam residu mengandung banyak nilai yang besar maka modelfaktor tidak Fit.

Bilamana Faktor diekstraksi dengan menggunakan GeneralizedLeast Square atau Maksimum Likelihood asumsi yang harus dipegangadalah sampel berasal dari populasi normal multivariate danmemungkinkan untuk mengujian Goodness of fit dalam model. Untuksampel yang besar Goodness of fit cenderung digunakan Chi Square. NilaiChi Square Goodness of Fit secara langsung berasal dari Proporsi ukuransampel dan variabel, dengan derajat bebas jumlah Common factor danvariabel.

Faktor 1

Faktor 2

Faktor1

Faktor 2

ijji

p

iXW

1

Page 157: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

154

Dari keseluruhan tahap analisis faktor diatas dapat dipermudahdengan skema sebagai berikut:

Gambar 8.2 : Diagram Tahapan Analisis Faktor

ANALISIS DISKRIMINAN

Analisa diskriminan (discriminant analysis) seringkali digunakanuntuk membedakan sejumlah kelompok dengan jalan menganalisa datavariabel dependen dalam bentuk kategori dan variabel independen yangberbentuk skala interval. Analisa diskriminan merupakan teknik untukmenganalisa data, di mana variabel dependen (kriteria) adalah berkategoridan variabel independennya (predictor) adalah dalam bentuk interval(matrik). Sebagai contoh, variabel dependennya boleh dipilih sebagai merk

Formulasi Permasalahan Penelitian

Pembentukan Matrik Korelasi antarVariabel/Objek

Penentuan Metode Analisis Faktor

Penentuan jumlah Faktor

Deteksi Ketepatan Model (Goodness ofFit)

Rotasi faktor

Perhitungan Skor faktor

Page 158: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

155

personal komputer (merk A,B atau C) dan variabel depdendennya bisamerupakan kelas (tingkatan) atribut PC dalam tujuh tingkatan skala.

Dalam penelitian pemasaran dan keuangan, analisis diskriminanbertujuan sebagai berikut :

a) Membangun fungsi diskriminan atau kombinasi linier dari independenvariabel yang akan membedakannya dengan baik antara dependenvariabel yang berkategori.

b) Menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kelompok(group) dalam bentuk variabel prediktor.

c) Menentukan manakah variabel independen yang memberikankontribusi terbanyak terhadap kelompok yang berbeda tersebut.

d) Mengklasifikasikan kasus-kasus dalam satu kelompok yang didasarkanpada nilai dari variabel independen.

e) Mengevaluasi keakuratan dan pengklasifikasiannya.

Teknik analisa diskriminan dapat dikelompokkan dalam dua jenis.Jenis pertama disebut dengan “analisa diskriminan dua – kelompok”, yaitujika variabel kriteria (dependen) mempunyai dua kategori, jenis keduadisebut “analisis diskriminan ganda”, yaitu jika melibatkan tiga atau lebihkategori. Perbedaan utama dua jenis analisis diskriminan tersebut adalahbahwa dalam kasus dua kelompok memungkinkan untuk menurunkanhanya satu fungsi diskriminan, sedangkan analisa diskriminan ganda lebihdari satu fungsi diskriminan harus dihitung.

Jika dikaitkan dengan dua metode analisis sebelumnya, yaituanalisis regresi dan analisa varian (ANOVA), maka perbedaan danpersamaan antara analisis diskriminan dengan dua metode analisis tersebutdapat diringkas sebagai berikut :

Tabel 8.1 : Perbedaan dan Persamaan Analisis Regresi, Varian, danDiskriminan

Pembeda Anova Regresi DiskriminanPersamaan ;Jumlah variabel depend Satu Satu SatuJumlah variabel independ Banyak Banyak Banyak

Perbedaan ;Sifat variabel depend Matrik Matrik KategoriSifat variabel independ Kategori Matrik Matrik

Ketiga jenis metode analisa tersebut melibatkan variabel dependen(kriteria) yang tunggal dan variabel independen yang banyak (ganda).

Page 159: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

156

Namun, sifat variabelnya yang berbeda. Pada analisa varian dan regresi,variabel dependennya adalah metrik atau skala interval, sedangkan analisadiskriminan variabel dependennya adalah dikategorikan. Dalam hal inianalisa varian variabel independennya dikategorikan, seperti umur danpendapatan dikategorikan dalam tinggi, sedang, dan rendah. Matrik dalamanalisa regresi dan diskriminan keduanya diukur dalam skala rasio.

Tahap-tahap dalam melakukan analisa diskriminan dimulai dariperumusan masalah, estimasi, menentukan signifikan, interpretasi hasil,dan validasi, seperti ditunjukkan dalah gambar 8.3 sebagai berikut ;

Gambar 8.3 : Tahap-Tahap dalam Analisis DiskriminanSumber : Malhotra (1996 : 621)

1. Formulasi masalah

Langkah pertama dalam analisa diskriminan adalah merumuskanmasalah dengan mengidentifikasikan tujuan, variabel dependen danvariabel independen. Variabel dependen harus terdiri dari dua atau lebihmutually exclusive dan pemilihan kategori yang sempurna. Bila variabeldependen adalah skala interval atau skala rasio, variabel tersebut pertamakali harus dikonversikan kedalam kategori-kategori. Sebagai contoh, sikapterhadap merek yang diukur dalam tujuh skala, yaitu skala 1,2,3,4,5,6, dan7.

Langkah berikutnya adalah membagi sample menjadi dua bagian. Bagianpertama yaitu estimasi atau sample analisis yang digunakan sebagai

Formulate of Problem

Estimate the discriminanFunction Coeficients

Determine the Significance ofthe Discriminant Function

Interpret the Result

Assess Validity of DiscriminantAnalysis

Page 160: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

157

estimasi dari fungsi diskriminan. Bagian yang lainnya adalah Holdout atausample validasi. Bila sampelnya cukup besar, maka sample dapat dibagimenjadi dua. Sebagiannya sebagai sample analisis dan sisanya sebagisample validasi. Bila yang sebagian tadi ditukar tempatnya dan anlisisnyadiulang, maka hal tersebut dikatakan sebagai validasi silang ganda. Prosesberikutnya sama dengan yang dibahas pada bagian sebelumnya (analisisregresi).

2. Mengestimasi fungsi koefisien diskriminan

Setelah sample analisa diidentifikasi, peneliti dapat mengestimasikankoefisien-koefisien fungsi diskriminan. Terdapat dua pendekatan yangdigunakan dalam mengestimasi, yaitu metode langsung (direct method) danstepwise discriminant analysis. Dalam hal ini setiap variabel independen yangdimasukan, tanpa kekuatan perbedaan. Metode ini cocok jika didasarkanpada penelitian terdahulu atau model teoritik, di mana penelitimenginginkan perbedaan itu didasarkan pada semua predictor.

Pada pendekatan stepwise, variabel prepdiktornya dimasukan secara urut,berdasarkan kemampuannya dalam membedakan antara kelompok.Metode ini cocok jika para peneliti menginginkan untuk memilih sebagiandari predictor untuk diperhitungkan dalam fungsi diskriminan.

3. Menentukan signifikansi fungsi diskriminan

Untuk menginterpretasikan suatu analisa, maka fungsidiskriminan yang diestimasi haruslah signifikan secara statistik. Hipotesanull di dalam populasi, rata-rata dari semua fungsi diskriminan dalamsemua kelompok adalah sama dan dapat di test secara statistik. DalamSPSS, test ini didasarkan pada Wilks λ. Jika beberapa fungsi di test secarabersama-sama, Wilks λ tersebut merupakan hasil analisa dari univariteuntuk tiap-tiap fungsi.

4. Interpretasi hasil

Interpretasi terhadap bobot diskriminan atau koefisien adalah samahalnya dengan analisa regresi berganda. Nilai koefisien pada satu bagianpredictor tergantung pada predictor-prediktor yang lain, termasuk juga padafungsi diskriminan. Tanda koefisien bisa bebas, akan tetapi hal inimenunjukkan di mana besar kecilnya nilai fungsi akan berhubungan denganbagian-bagian kelompok tersebut.

Adanya multikolinierity dalam variabel predictor, di mana tidakterdapat pengukuran yang ambigius yang relaitf cukup penting daripredictor dalam membedakan antar kelompok (group). Dengan dasarpemikiran inilah peneliti dapat memperoleh gagasan tentang kepentinganyang relatif dari variabel-variebl tersebut dengan jalan memberlakukan nilaiabsolut dari koefisien standar yang relatif besar memberikan sumbangan

Page 161: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

158

yang lebih terhadap kuatnya perbedaan pada fungsi tersebut jika dibandingdengan prediktor yang memiliki koefisien yang lebih kecil.

5. Validasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, data secara random dibagimenjadi sub sample, yang satu adalah sample analisa yang digunakanuntuk mengestimasi fungsi diskriminan, dan yang satu lagi adalah samplevalidasi yang digunakan untuk membangun matrik klasifikasi. Bobotdiskriminan diestimasikan dengan menggunakan sample analisis yangdikalikan dengan nilai-nilai dari variabel prediktor sample untukmenghasilkan skor diskriminan.

ANALISIS STRUKTURAL EQUATION MODELINGStructural Equation Modelling (SEM) Digunakan untuk menganalisis

hubungan kausal antar variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. adabeberapa Pertimbangan ketika peneliti akan menggunakan Structural EquationModeling (SEM) sebagai metode analisis data dalam penelitian, yaitu:

1) Hubungan kausal yang dirumuskan dalam penelitian menggunakanmodel yang tidak sederhana, hal ini terlihat adanya variabel yangberperan ganda dalam model. Di satu sisi, variabel tersebut sebagaivariabel dependen dalam kaitannya dengan variabel independen,namun di sisi lain menjadi variabel independent dalam kaitannyadengan variabel dependen. Bentuk hubungan kausal tersebutmembutuhkan alat analisis yang mampu melakukan pengujian suaturangkaian hubungan saling ketergantungan antar variabel secarasimultan, sehingga digunakan metode SEM dalam analisis data, danteknik ini terutama sangat berguna apabila satu variabel dependenjuga menjadi variabel independent dalam persamaan selanjutnya(Solimun, 2002).

2) SEM merupakan perluasan atau kombinasi dari beberapa teknikmultivariate, dimana model persamaan struktural (SEM) merupakankumpulan teknik-teknik yang memungkinkan pengujian sebuahrangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubunganyang rumit tersebut dapat berbentuk antara satu atau beberapavariabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independent.Masing-masing variabel dependen dan independen tersebut dapatberbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa variabelindikator. Tentu saja variabel-variabel tersebut dapat berbentuksebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsungdalam sebuah proses penelitian (Ferdinand, 2006).

Page 162: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

159

3) Selain didasarkan pada alasan kerumitan model yang mencerminkanhubungan kausal antar variabel penelitian, juga didasarkan adanyaketerbatasan dari alat analisis multidimensi yang sering digunakandalam penelitian kuantitatif, seperti multiple regression, factor analysis,descriminant analysis, atau lainnya. Secara umum, kelemahan utamadari beberapa alat analisis tersebut adalah hanya mampumenganalisis satu hubungan pada satu waktu, dalam bahasapenelitian dapat dinyatakan bahwa teknik analisis tersebut hanyadapat menguji satu variabel dependen melalui beberapa variabelindependen. Kenyataannya, pihak manajemen perusahaandihadapkan pada situasi bahwa ada lebih dari satu variabel dependenyang harus saling dihubungkan untuk diketahui derajat interrelasinya(Ferdinand, 2006), begitu pula dengan studi yang dilakukan penulis.

4) SEM merupakan pendekatan terintegrasi anatara analisis faktor,model struktural, dan analisis path. Di sisi lain, SEM jugamerupakan pendekatan yang terintegrasi anatara analisis data dengankonstruk konsep. Di dalam SEM peneliti dapat melakukan tigakegiatan secara serempak, yaitu melakukan konfirmasi pengukuranterhadap konstruk (setara dengan confirmatory factor analysis),mendapatkan model hubungan antar variabel laten (setara denganpath analysis), dan mendapatkan model yang bermanfaat untukestimasi (setara dengan model struktural dalam analisis regresi)(Solimun, 2002).

SEM dari paket software statistik AMOS dapat digunakan dalammodel dan pengujian hipotesis. Hal ini disebabkan oleh adanyakemampuan untuk:

a) memperkirakan koefisien yang tidak diketahui daripersamaan linear struktural;

b) mengakomodasi model yang meliputi latent variabel;c) mengakomodasi kesalahan pengukuran pada variabel

dependen dan independen;d) mengakomodasi peringatan yang timbal balik, simultan dan

saling ketergantungan (Ferdinand, 2006).

Adapun prosedur dalam analisis SEM adalah sebagai berikut(Hair et al., 1992; Ferdinand, 2006; Solimun, 2002), yaitu:

1) Melakukan pengembangan model teoritis

Pada tahap ini dilakukan pencarian atau pengembangan sebuahmodel berdasarkan justifikasi teoritis yang kuat. Setelah itu, modeltersebut divalidasi secara empirik melalui pemrograman SEM,karena tanpa dasar teoritis yang kuat SEM tidak dapat digunakan.

Page 163: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

160

Hal ini disebabkan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkansebuah model, tetapi untuk mengkonfirmasi model teoritis melaluipengujian dengan data empirik. Walaupun tidak ada batasanteoritisan mengenai jumlah variabel untuk sebuah model, tetapiketerbatasan pada aplikasi program komputer harus diperhatikan.Sebagi sebuah pertimbangan praktis, bila jumlahfaktor/konsep/konstruk yang dikembangkan terlalu banyak (lebihdari 20) intepretasi hasil analisis, khususnya tingkat signifikansistatistiknya menjadi sangat sulit.

2) Mengembangkan diagram alur.

Model teoritis yang telah dibangun sebelumnya, kemudiandigambarkan dalam sebuah diagram alur, yang berfungsi untukmenunjukkan alur hubungan kausal antar variabel exogen danendogen yang akan diuji. Hubungan kausal tersebut biasanyadinyatakan dalam bentuk persamaan, tapi dalam SEM (denganprogram AMOS) hubungan kausalitas cukup digambarkan dalamsebuah diagram alur dan selanjutnya bahasa program akanmengkonversi gambar menjadi persamaan, dan persamaan menjadiestimasi. Seperti halnya dalam analisis jalur, maka dalam SEM,panah satu arah menunjukkan hubungan pengaruh kausalitas antarkonstruk, sedangkan garis melengkung dengan tanda panah bolakbalik menunjukkan korelasi. Konstruk yang dibangun dalam diagramalur dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Konstruk eksogen, dikenal juga sebagi source variabel atauindependen variabel yang tidak diprediksi oleh variabel laindalam model.

b. Konstruk endogen, merupakan faktor-faktor yang diprediksi olehsatu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapatmemprediksi satau atau beberapa konstruk endogen lainnya,tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausalitasdengan konstruk endogen. Penentuan yang termasuk dalamkonstruk endogen dan konstruk eksogen didasarkan pada teoriyang cukup.

Diagram jalur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut(Gambar 8.4) :

Keterangan simbol-simbol dari Gambar 8.4. adalah sebagaiberikut :

: adalah tanda yang menunujukkan faktor/konstruk/latentvariabel/

Page 164: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

161

unobserved variabel yaitu variabel yang tidak diukur secaralangsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atauindikator-indikator yang diamati.

: adalah tanda yang menunjukkan variabel terukur/ observerdvariabel yaitu variabel yang datanya harus harus dicarimalalui lapangan, misalnya melalui instrumen-instrumen.

: menunjukkan adanya hubungan yang dihipotesakan antaradua variabel, variabel yang dituju oleh anak panahmerupakan variabel dependen.

3) Mengkonversi diagram alur ke dalam persamaan struktural dan modelpengukuran. Persamaan yang dibangun mencakup;

a. Persamaan struktural (structural equation), yang dirumuskan untukmenyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman;

variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error

b. Persamaan spesifik model pengukuran (measurement model),dimana peneliti menentukan variabel yang mengukur konstrukdan menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasiyang dihipotesiskan atar konstruk atau variabel.

4) Memilih matriks input dan estimasi model.

Data input untuk SEM berupa matriks varians/kovarians atau matrikkorelasi untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan. Input databerupa matrik kovarians, maka intepretasi hasil analisis setaradengan pendugaan parameter pada model rekrusif. Dengandemikian, hasil analisis SEM mirip dengan analisis regresi, dimanamodel yang diperoleh dapat digunakan untuk penjelasan fenomenayang dikaji atau dapat digunakan untuk kepentingan prediksi.Sedangkan dengan input matrik korelasi dapat digunakan untuktujuan analisis ingin mendapatkan penjelasan mengenai polahubungan kausal antar variabel laten. Dengan input tersebut, penelitidapat melakukan eksplorasi jalur-jalur mana yang memiliki pengaruhkausalitas dominan dibandingkan jalur lainnya. Demikian juga dapatdiketahui variabel eksogen mana yang kontribusinya lebih besarterhadap variabel endogen dibandingkan lainnya. Perbandingan inidapat dilakukan karena semua variabel ditransformasikan ke dalamvariabel baku (standardized) sehingga semua tidak memiliki satuandan mempunyai skala yang sama. Sementara itu Hair et al. (1992)menyarankan menggunakan matriks varians dalam pengujian teorisebab lebih memenuhi asumsi-asumsi metodologi dan merupakanbentuk data yang lebih sesuai untuk mevalidasi hubungan-hubungan

Page 165: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

162

kausalitas. Walaupun observasi individual tidak menjadi inputanalisis, tetapi ukuran sampel memegang peranan penting dalamestimasi dan intepretasi hasil SEM. Hair et al. (1992) mengemukakanukuran sampel yang sesuai adalah antara 100-200.

5) Menilai masalah identifikasi

Masalah identifikasi adalah masalah tentang ketidakmampuan darimodel yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik.Bila setiap kali estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, makasebaiknya model dipertimbangkan ulang dengan mengembangkanlebih banyak konstruk. Masalah identifikasi muncul dengan gejala;

a) standard error dari parameter sangat besar;b) ketidakmampuan program menyajikan matriks informasi yang

seharusnya disajikan;c) muncul angka-angka aneh, seperti adanya varians error yang

negatif, dan;d) terjadi korelasi yang tinggi (>0,9) antara koefisien hasil dugaan.

cara menguji ada tidaknya masalah identifikasi; a) model diestimasiberulang-ulang dan setiap kali estimasi dilakukan dengan nilai awalyang berbeda-beda. Jika setiap pengulangan hasilnya tidak sama,maka merupakan indikasi adanya masalah identifikasi yang kuat;dan b) mencoba mengestimasi model, kemudian mencatat angkakoefisien dari salah satu variabel sebagai nilai fix untuk kemudiandilakukan estimasi ulang. Jika hasil estimasi ulang, overall fit-indeksnya berbeda terlalu besar dengan sebelumnya, maka terdapatmasalah identifikasi.

6) Evaluasi kriteria goodness of fit

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian modelmelalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit. Berikut inibeberapa indeks kesesuaian dan cut-off value untuk menguji apakahsebuah model dapat diterima atau tidak. Analisis denganmenggunakan SEM memerlukan beberapa fit indeks untukmengukur kebenaran model yang diajukan. Ada beberapa indekskesesuaian dan cut-off valuenya untuk menguji diterima atauditolaknya sebuah model (uji kelayakan model) seperti yang disajikandalam Tabel 8.2

Uji Asumsi Model (Structural Equation)

1) Uji Validitas dan reliabilitas tahap survei

Sebelum dilakukan pengolahan data maka perlu dilakukanpengujian data terhadap variabel tersebut. Uji validitas

Page 166: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

163

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu dapat mengukurvariabel yang akan diukur. Untuk mengukur validitas danrealibilitas menggunakan koefisien Cronbach Alpha untukmengestimesi realibilitas dan validitas setiap skala (indikatorobservarian). Pengujian validitas menggunakan teknik correcteditem-total correlation, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap itemdengan skor totalnya. Kriteria valid atau tidak valid adalah bilakorelasi r kurang dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi α =5%, berarti butir pertanyaan tidak valid (Santoso, 2001).

Tabel 8.3: Indeks Kelayakan Model

NO GOODNESS OF FITINDEX

KETERANGAN CUT OFPOINT

1 X2 - Chi Square Menguji apakah kovarians populasi yangdiestimasi sama dengan kovarians sample(apakah model sesuai dengan data)

Diharapkan kecil

2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matrikkovarians data dengan matriks kovariansyang diestimasi

≥ 0,05

3 RMSEA (the Root MeanSquare Error ofApproximation)

Mengkompensasi kelemahan chi-squarepada sampel yang besar (Hair, et al, 1998)

0,08

4 GFI (good of Fit Index) Menghitung proporsi tertimbang variansdalam matriks sample yang dijelaskan olehmatriks kovarians populasi yang diestimasi

≥ 0,90

5 AGFI (Adjusted Goodnessof Fit Indices)

Merupakan GFI yang disesuaikan terhadapDegree of Freedom. Analog dengan R2 danregresi berganda.

≥ 0,90

6 CMIN/DF (TheMinimum SampleDiscrepancy Function) Kesesuaian antara data dengan model

2,00

7 TLI (Tucker Lewis Index) Perbandingan antara model yang di ujiterhadap baseline model

≥ 0,95

8 CFI (Comparative FitIndex)

Uji kelayakan model yang tidak sensitifterhadap besarnya sampel dan kerumitanmodel

≥ 0,94

Sumber : Hair (1992) dalam Ferdinand (2006)

Page 167: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

164

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dariindikator – indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajadsampai dimana masingmasing indikator itu mengindikasikansebuah konstruk/faktor laten yang umum. Dengan kata lainbagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalammenjelaskan sebuah fenomena yang umum. Composite Reliabilitydiperoleh melalui rumus berikut (Ferdinand, 2002) :

(

Construct-reliability =

( j

Keterangan :

a. standard loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator yang didapat dari hasil perhitungan komputer.

b. j adalah measurement error dari tiap indikator. Measurementerror dapat diperoleh dari 1 – reliabilitas indikator.Nilai batas tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah ≥ 0,7.

3) Uji Normalitas

Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsinormalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut padapath diagram. Uji normalitas dapat dilakukan dengan metode-metode statistik. Pengujian yang paling mudah adalah denganmengamati skewness value dan kurtosis. Nilai statistik yangdigunakan untuk menguji normalitas adalah Z-value yangdihasilkan melalui rumus berikut :

Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka diduga distribusi dataadalah tidak normal. Nilai kristis dapat digunakan berdasarkantingkat signifikansi yang dikehendaki, misalnya yang digunakannilai kritisnya ± 2,58 (tingkat signifikansi 0,01 (1%) berarti kitadapat menolak asumsi normalitas pada probability level (Hair et al,1998).

4) Uji Outliers

Uji outliers dilakukan untuk menghilangkan nilai-nilai ekstrimpada hasil observasi. Menurut Hair et al (1998), outliers terjadi

Page 168: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

165

karena kombinasi unik yang terjadi dan nilai-nilai yang dihasilkandari observasi tersebut sangat berbeda dari observasi-observasilainnya. Apabila ditemukan outliers, maka data yang bersangkutanharus dikeluarkan dari perhitungan lebih lanjut. Dalam analisismultivariat, outliers dapat diuji dengan membandingkan nilaimahalanobis distance squared dengan nilai 2 –tabel pada jumlahtertentu dan tingkat p < 0,001 ( Hair et al., 1998). Pengujianmahalanobis distance squared dapt dilakukan dengan menggunakanprogram aplikasi statistik SPSS atau AMOS Version 4.01.Sedangkan untuk Univariate akan dikategorikan sebagai outliersdengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam Z-score,yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi satu.

5) Multikollinearitas dan Singularitas

Untuk melihat apakah data penelitian terdapat multikonearitas(multicollinearity) atau (singularity) dalam kombinasi-kombinasivariabel, maka yang perlu diamati adalah determinan dari matrikskovarians sampelnya. Determinan yang kecil atau mendekati 0akan mengindikasikan adanya multikolinearitas atau singularitas,sehingga data itu tidak dapat digunakan untuk penelitian(Ferdinand, 2006).

7) Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

a. Pengaruh langsung (koefisien jalur ) diamati dari bobot regresiterstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR(Critical Ratio) yang sama dengan nilai t-hitung dengan t-tabel,apabila thitung lebih besar dari t tabel berarti signifikan.

b. Dari keluaran program Amos 4.01 (Analysis of Moment Structure)akan diamati hubungan kausal antar variabel dengan melihatefek langsung maupun efek tak langsung dan efek total.

Pengujian hipotesis penelitian yang dirumuskan dalam penelitianini dilakukan dengan menggunakan t-tes, adapun taraf signifikansi yangdigunakan adalah 5% yang diberlakukan untuk setiap loading factor ataustandardized regression weight. Untuk pengaruh variabel eksogen terhadapvariabel ensdogen dengan mencermati koefisien у, sedangkan untukpengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen lain denganmencermati koefisien ß. Nilai tersebut diperoleh dari hasil analisis SEM.

Page 169: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

PARADIGMA PENELITIANKUALITATIF

PENELITIAN KUALITATIF VS KUANTITATIF

Ketika membicarakan dan mempelajarai penelitian kualitatif maka tidakakan terlepas dari membicarakan dan memperbandingkannya denganpenelitian kuantitatif. Hal tersebut dikarenakan munculnya penelitian kualitatifsetelah penelitian kuantitatif telah banyak digunakan dan eksis sebagaipenelitian yang banyak digunakan oleh masyarakat pendidikan. Apalagi untukranah penelitian bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi,penggunaan metode penelitian kualitatif masih dirasa sangat baru apabiladibandingkan dengan metode penelitian kuantitatif.

Apabila memperbandingkan antara metode penelitian kualitatif denganmetode penelitian kuantitatif layaknya mempertentangkan dua kutub utaradan kutub selatan. Keduanya saling bertentangan dan saling berjauhan.Demikian pula dengan metode penelitian kualitatif dengan metode penelitiankuantitatif. Perbedaan tersebut dimulai dari hal yang sangat prinsip ataumendasar sampai hal yang sifatnya teknis operasional penelitian. Beberapaperbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

BAB9

Page 170: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Tabel 9.1 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif

Tujuan

Mengembangkan konsep danteori

Menguji Hipotesis dan Teori

Mengembangkan pemahamandan makna

Menunjukkan hubunganantar variabel ataumemprediksi

Memeriksa realitas ganda Menstabilkan fakta

RancanganPenelitian

Berkembang, lentur, umum Terstruktur, ditentukan diawal, formal

Rancangan sebagai panduanproses penelitian

Rancangan sebagai rencanakerja operasional

Usulan Penelitian

Singkat Panjang lebarSpekulatif Fokus, rinci, dan khususSering ditulis setelah ada dataterkumpul

Melalui tinjauan pustakayang substantif

Kajian pustaka yang substantifsingkat

Ditulis sebelum adanya data

Proposisi atau keyakinan penelitidinyatakan secara umum

Hipotesis dinyatakan secarajelas

Data

Deskriptif KuantitatifDokumen pribadi Kode kuantitatifCatatan lapangan Bilangan, ukuranFoto Variabel operasionalKata-kata pelaku sendiri Statistik

Sampel

Kecil BesarTidak mewakili BerstratifikasiSampel bola salju Tepat, cermatBertujuan menurut peneliti ataujustifikasi peneliti

Dipilih acak atau bertujuan

Taktik atauMetode

Observasi, wawancara EksperimenPenjelasan sumber pertama Survei atau dokumentasiTinjauan atas berbagai dokumen Eksperimen semu

Hubungan dengansubyek

Empati dan dekat Ada pembatasanKesetaraan Ada jarakSubyek sebagai sahabat Subyek – penelitiHubungan dekat Musiman

Instrumen dan alatpenelitian

Peneliti itu sendiri, TapeRecorder, Video, Alat PenyalinTulisan, Komputer

Kuisioner, Inventory,Komputer

Analisis DataBerkelanjutan Dikerjakan setelah

pengumpulan data selesaiData Reduction, Non Statistik Statistik

Sumber : Diadaptasi dari Dawud (2010)

Page 171: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

HAKEKAT PENELITIAN KUALITATIFPenelitian di bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi lebih

banyak dimasukkan dalam ranah bidang ilmu sosial daripada ilmu eksakta.Dengan dimasukkannya ke dalam ranah bidang ilmu sosial maka penelitianyang dilakukan lebih banyak memahami realitas sosial dan memberikanmakna atas hasil penelitian tersebut. Pada beberapa aspek perbedaan penelitiankuantitatif dan kualitatif tersebut, yang harus dipahami adalah keluasanlingkup penelitian. Penelitian kuantitatif dengan segala aspek penelitian yangdijalankan memiliki wilayah yang luas, variasi permasalahan yang lebihkompleks namun “dangkal” dalam mengurai kedalaman sebuah permasalahan.Sebaliknya, untuk penelitian kualitatif memiliki wilayah yang sempit denganvariasi permasalahan yang rendah juga namun memiliki kedalaman yang takterbatas dalam mengurai sebuah permasalahan. Dengan bahasa yang mudahbahwa kalau ingin meneliti sesuatu yang luas namun “dangkal” makapenelitian kuantitatif sangat cocok, sebaliknya kalau ingin meneliti sesuatuyang dalam namun sempit maka penelitian kualitatif yang cocok.

Sementara itu, berdasarkan banyak pengertian dari para ahli tentangpenelitian kualitatif maka dapat dirangkum bahwa penelitian kualitatif adalahproses penelitian yang didasarkan pada fakta sosial dan alamiah (naturalistik)dengan peneliti sebagai instrumen kunci, data deskriptif, tidak berdasarkananalisis statistik, dan dilaporkan secara naratif. Berdasarkan pada pengertiandiatas ada beberapa kata kunci, yakni penelitian kualitatif dilakukanberdasarkan fakta sosial yang alamiah. Hal tersebut berarti bahwa obyekpenelitian tidak dapat dipaksakan seperti kemauan peneliti namun penelitiyang harus bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan penelitian karenabersifat alamiah atau naturalistik. Ciri berikutnya adalah peneliti sebagaiinstrumen penelitian yang berarti peneliti sendiri yang bisa menentukankedalaman materi penelitian dan keabsahan data yang diperoleh serta dapatmenentukan selesai tidaknya sebuah penelitian.

Data deskriptif adalah ciri berikutnya dari pengertian penelitiankualitatif. Maksudnya adalah bahwa data yang diperoleh dari proses penelitiankualitatif adalah data deskriptif bukan data kuantitatif berupa angka-angka.Hal tersebut dikarenakan data kualitatif berupa pendapat, komentar, hasilwawancara, dan hasil observasi terhadap obyek penelitian yang sedangdihadapi oleh peneliti kualitatif. Ciri berikutnya adalah analisis tidakberdasarkan statistik. Maksudnya jelas bahwa analisis data yang dilakukanpada penelitian kualitatif bukanlah didasarkan pada analisis data statistiknamun berupa pemahaman peneliti terhadap obyek penelitian dan secarateknis banyak dilakukan dengan teknik data reduction. Ciri yang terakhir adalahdilaporkan secara kuantitatif. Maksudnya bahwa laporan penelitian kualitatifdisajikan dalam bentuk uraian deskriptif tentang suatu tema penelitian denganberbagai kutipan wawancara atau juga kutipan pengamatan yang menunjukkankealamiahan suatu penelitian kualitatif.

Page 172: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

JUDUL DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF

Banyak ahli menyatakan jangan terlalu cepat menentukan jenispenelitiaan dari judulnya. Namun ada ciri-ciri khusus yang dapat dikenali darijudul penelitiannya. Misalnya hal yang paling mudah dan jamak dilakukanoleh banyak orang adalah kalau judul awalnya “pengaruh atau hubungan”maka jenis penelitian tersebut adalah kuantitatif. Sebaliknya, apabila awaljudul penelitian adalah “makna” maka jenis penelitian tersebut adalahkualitatif.

Memang memberikan judul dalam penelitian kualitatif berbeda denganketika memberikan judul penelitian kuantitatif. Judul penelitian kuantitatifcenderung bahkan dapat dikatakan tidak berubah dari awal penyusunanproposal sampai akhir laporan penelitian. Misalnya judul penelitian “PengaruhTingkat Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Sanksi PajakTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan KegiatanUsaha”maka dari judul tersebut sejak awal penelitian sampai akhirpun tidakakan berubah. Judul tersebut akan tetap memiliki tiga variabel independen dansatu variabel dependen. Hal tersebut dikarenakan pada penelitian kuantitatif,permasalahan penelitian sudah ditetapkan sejak awal sehingga tidak akanberubah sepanjang penelitian. Berdasarkan judul penelitian tersebut jugasebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang diteliti, teori yangdigunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, dankesimpulan. Dengan demikian sejak awal penelitian, judul penelitiankuantitatif haruslah sudah jelas, spesifik, mencerminkan permasalahan, danvariabel yang akan diteliti.

Sementara itu, untuk judul penelitian kualitatif lebih abstrak dan tidakada kata-kata baku yang dapat dipedomani. Hal tersebut karena dalampenelitian kualitatif, permasalahan yang dibawa masih remang-remang, bersifatsementara, dan holistik serta dapat berkembang ketika berada di lapanganpenelitian. Akibatnya judul penelitian kualitatif bisa berubah antara awalpenelitian dengan akhir penelitian sehingga ada tiga keadaan terhadap judulpenelitian kualitatif, yakni judul tetap, judul berubah sebagian, atau judulberubah total. Judul penelitian kualitatif tidak harus mencerminkanpermasalahan dan variabel yang diteliti namun lebih pada usaha peneliti untukmengungkapkan fenomena yang ada di situasi sosial atau obyek penelitian.Berikut judul penelitian kualitatif yang pernah penulis atau juga mahasiswabimbingan penulis :

1) Perilaku Curang Mahasiswa Jurusan Akuntansi Yang BerpotensiUntuk Melakukan Fraud di Masa Mendapat dan UpayaPencegahannya.

2) Motivasi Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Brevet Pajak A dan BIkatan Akuntan Indonesia Jawa Timur

Page 173: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

3) Pelaksanaan Perkuliahan Akuntansi Pengantar Berbasis KonvergensiIFRS Pada Empat Program Studi Akuntansi Terakreditasi APerguruan Tinggi Swasta di Surabaya

4) Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP KoperasiINTAKO dan Respon Pihak Eksternal

5) Analisis Pembelajaran Akuntansi Berdasarkan Aspek Sosiologi Kritis,Kreativitas, dan Mentalitas

6) Makna Intellectual Capital Perspektif The Role Theory dan The ResourceBased Theory

Sejalan dengan jenis penelitian, untuk rumusan masalah juga berbedaantara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Untuk rumusanmasalah penelitian kuantitatif dapat ditetapkan di awal penelitian dan tidakberubah sampai penelitian selesai namun tidak demikian dengan penelitiankualitatif. Rumusan masalah dapat berubah ketika berada di lapanganpenelitian. Hal tersebut dikarenakan peneliti harus memahami situasi sosialatau obyek penelitian. Penulis juga pernah mengalami hal serupa. Karena temapenelitian berubah sebagian maka rumusan masalahnya juga berubah pula.

Secara teknis aplikatif bahwa rumusan masalah penelitian kualitatiflebih banyak menggunakan kata “how” and “why” atau bagaimana danmengapa. Bahkan pada penelitian studi kasus versi Robert K Yin secaraeksplisit bahwa rumusan masalah yang digunakan adalah “how” and “why”.Memang rumusan masalah dengan kata bagaimana dan mengapamembutuhkan jawaban yang cukup panjang dan mendalam. Dengan demikianpeneliti harus menggali informasi dengan wawancara mendalam pada keyinformant maka penelitian kualitatif sangat tepat untuk menjawab rumusanmasalah tersebut. Sementara itu untuk rumusan masalah penelitian kuantitatiflebih banyak menggunakan kata “apakah”. Dengan pertanyaan apakah makapeneliti tidak butuh jawaban yang mendalam seperti halnya penelitiankualitatif.

FOKUS PENELITIAN KUALITATIF DAN UNIT ANALISIS

Fokus penelitian sangat penting bagi peneliti kualitatif dalam memandupelaksanaan penelitian. Menurut penulis, fokus penelitian adalah teknisoperasional pelaksanaan penelitian kualitatif yang didasarkan pada judul,rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Fokus penelitian juga menjadikanpeneliti lebih memahami arah penelitian sehingga tidak melebar kemana-mana.Hal ini penting karena sangat sulit untuk dapat membatasi penelitian kualitatifkarena sifatnya yang holistik. Dengan adanya fokus penelitian ini akan sangatmembantu peneliti untuk “membatasi” penelitian kualitatif yang sedangdikerjakan. Bahkan oleh beberapa peneliti kualitatif, fokus penelitian inidiibaratkan sebagai batasan masalah kalau dalam penelitian kuantitatif.

Page 174: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Berikut diberikan contoh penulisan fokus penelitian seperti yang dilakukanHermawan (2012).

“Penelitian ini fokus untuk menggali informasi, memahami, danmenganalisis pendapat informan atas peran IC, pengelolaan danpemberdayaan IC, keterkaitan IC dengan tujuan strategis perusahaan,dan memberi usulan pemikiran tentang langkah perbaikan praktik bisnisindustri farmasi berdasarkan pengelolaan IC berbasis etika dan moral,serta adanya dukungan stakeholders. Peran IC yang dimaksud adalahpentingnya dan kontribusi IC terhadap keseluruhan kegiatan perusahaan,peningkatkan kinerja, dan daya saing perusahaan. Pengelolaan danpemberdayaan IC yang dimaksud adalah pengelolaan atas HC, SC, danRC yang dilakukan oleh perusahaan farmasi, dan memberdayakannyamelalui tahapan CICM. Keterkaitan IC dengan tujuan strategisperusahaan yang dimaksud adalah keterkaitan tiap komponen IC (HC,SC, dan RC) dengan tujuan strategis yang telah ditetapkan olehperusahaan. Perbaikan praktik bisnis industri farmasi yang dimaksudadalah langkah perbaikan praktik bisnis industri farmasi berdasarkanpengelolaan IC berbasis etika dan moral, serta dukungan stakeholders.”(Hermawan, 2012)

Sementara itu, unit analisis juga sangat penting untuk memudahkanpeneliti tentang apa yang sedang diteliti. Hal itu karena unit analisis adalah“apa yang diteliti” oleh peneliti (Basuki, 2011). Berikut diberikan contohpenulisan unit analisis seperti yang pernah dilakukan oleh Hermawan(2012).

“Unit analisis penelitian ini adalah pendapat informan kunci yangterdiri atas manajer dan supervisor perusahaan farmasi, mantanmanajer perusahaan farmasi, pengamat industri farmasi, peneliti IC,pengurus GP Farmasi Indonesia Jawa Timur, kepala bidangpemeriksaan dan penyidikan BBPOM Surabaya, dan ketua majelispembina etik Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur. Pendapatyang diteliti adalah tentang peran IC, pengelolaan dan pemberdayaanIC di perusahaan farmasi, keterkaitan IC dengan tujuan strategisperusahaan, dan langkah perbaikan praktik bisnis industri farmasi.Penggunaan unit analisis seperti ini memang sesuai dengan pendapatBabbie (2001) dan diperkuat oleh Basuki (2011) yang menyatakanbahwa unit analisis berhubungan dengan “apa yang diteliti”. Denganmenggunakan unit analisis seperti ini maka tujuan penelitian yangtelah dirumuskan akan lebih mudah untuk dicapai” (Hermawan, 2012)

Page 175: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

CONTOH PENULISAN JENIS PENELITIAN KUALITATIF

Menurut banyak ahli bahwa menulis kualitatif ibaratnya adalah senimenulis. Namun untuk meyakinkan pembaca lebih mudah denganangka-angka daripada dengan kata-kata sehingga ada juga yang menyatakanbahwa penelitian kualitatif lebih sulit dibanding dengan kata-kata. Oleh karenaitu tugas peneliti kualitatif adalah meyakinkan pembaca dengan kata-kata yangmemiliki alasan yang sangat kuat dengan didukung oleh referensi. Berikutdiberikan contoh penulisan jenis penelitian yang dilakukan oleh Hermawan(2012). Perhatikan bagaimana Hermawan (2012) meyakinkan pembaca bahwajenis penelitian yang dipilih adalah sangat tepat.

“Sesuai dengan tujuan penelitian maka penelitian ini hanya dapatdilakukan dengan jenis penelitian kualitatif. Karena peneliti inginmenggali informasi, memahami pendapat informan, menganalisis, danmemberi usulan pemikiran tentang berbagai hal terkait dengan IC diperusahaan farmasi. Untuk dapat melakukan hal tersebut, peneliti harusmenggali informasi langsung dari sumbernya, melakukan pemahamanatas informasi yang telah diperoleh, menganalisis hasil penelitian, danmenjelaskan temuan yang ada. Hal ini sangat dimungkinkan karenapeneliti berperan sebagai instrumen penelitian.

Penelitian kualitatif ini juga sangat tepat digunakan karenamengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpunbelum diketahui. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mendapatkanwawasan tentang sesuatu yang baru sedikit diketahui dan dapat memberirincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkap olehmetode kuantitatif (Strauss and Corbin, 2003:5). Pada penelitian inibanyak mengungkap fenomena kaitannya dengan IC dan praktik bisnis diindustri farmasi. Misalnya, adanya kekhasan atas komponen HC, SC, danRC di perusahaan farmasi yang sangat berbeda dengan perusahaanlainnya. Berdasarkan kekhasan tersebutlah, perhatian utama ataspengelolaan IC harus dilakukan pada komponen HC, SC, dan RC.Berikutnya adalah adanya pendapat dari para informan tentang ciri-ciriperusahaan farmasi berdasarkan tingkatannya yang kemudian dapatdikaitkan dengan pemberdayaan IC dalam konteks CICM model.Fenomena yang paling akhir adalah adanya praktik penyimpangan diindustri farmasi yang menyalahi aturan dan kode etik pemasaran farmasiIndonesia yang berarti adanya kesalahan dalam mengelola komponenHC, SC, dan RC.

Jenis penelitian kualitatif yang peneliti pilih ini sangat tepat biladikaitkan dengan pendapat Kong and Ramia (2010) tentang alasanpenggunaan metode kualitatif dalam penelitian IC. Alasannya adalahbahwa IC lebih banyak terkait dengan tacit knowledge atau pengetahuantak tampak yang sering bersifat non verbal atau secara intuitif tidak dapat

Page 176: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

diverbalkan. Selain itu, IC juga sangat sulit untuk dikuantifikasikansehingga metode kualitatif dipilih untuk mengatasi masalah tersebut.Penelitian Nelson (2007) mendukung hal tersebut bahwa dibutuhkanmetode kualitatif karena kebutuhan untuk menggali informasi,melakukan wawancara, dan mengidentifikasi dimensi yang sulit tentangaliran pengetahuan (baik yang eksplisit maupun implisit) yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari IC. Demikian puladengan penelitian ini yang akan menggali informasi, memahamipendapat informan, menganalisis, dan memberi usulan pemikirantentang berbagai hal terkait dengan IC di perusahaan farmasi.”(Hermawan, 2012)

Kesimpulan tentang paradigma penelitian adalah bahwa apabilamembicarakan penelitian kualitatif maka akan selalu diperbandingkandengan penelitian kuantitatif. Ibarat kutub utara dan kutub selatan. Haltersebut karena munculnya penelitian kualitatif sebagai anti tesiskeberadaan penelitian kuantitatif utamanya pada bidang ekonomi,manajemen, bisnis, dan akuntansi. Perbedaan tersebut mulai dari ide dasarsampai pelaksanaan teknis, semuanya berbeda sama sekali antara penelitiankuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Page 177: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

TEKINIK PENGUMPULANDATA KUALITATIF

TEKNIK PENGUMPULAN DATAProses pengumpulan data merupakan tahapan yang penting dalam

penelitian kualitatif karena berdasarkan data yang diperoleh inilah yang akandiolah dan menjadi hasil penelitian. Pengambilan data dalam penelitiankualitatif lebih fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja, dengan settingseperti apa, dan dengan informan yang telah dipilih sebelumnya ataumenyesuaikan keadaan di lapangan penelitian.

Proses pengumpulan data di penelitian kualitatif lebih banyakmembutuhkan peneliti langsung yang mengambil data penelitian. Hal tersebutdikarenakan peneliti kualitatif harus melihat langsung, mengalami, melihatmimik muka key informant, dan benar-benar berada dalam setting temapenelitian yang sedang dikerjakan.

Peneliti kualitatif akan kehilangan rasa dan kehilangan makna apabilapengambilan data dilakukan oleh pihak lain. Misalnya untuk mewawancaraimanajer Human Resource Development (HRD) diwakilkan pada asisten penelitidan kemudian asisten peneliti diminta untuk bercerita pada peneliti ataumembuat transkripsi wawancara dan diberikan pada peneliti utama. Haltersebut akan sangat berbeda apabila yang mewawancarai adalah penelitilangsung dengan manajer HRD. Karena pasti akan sangat banyak yang“tertinggal” baik dari luasan tema penelitan atau juga kedalaman isi materipenelitian. Inilah beda antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatifyang proses pengambilan data dapat diwakilkan pada asisten peneliti ataupihak lain.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIFAda beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.

Kebanyakan pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan secaraalamiah atau natural setting, tidak dibuat-buat dan dapat berjalan apa adanya.Beberapa teknik pengumpulan data tersebut adalah wawancara, focus groupdiscussion (FGD), observasi, dan pendokumentasian. Untuk wawancara, FGD,dan observasi sebaiknya dilakukan sendiri oleh peneliti. Sementara itu untuk

BAB10

Page 178: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pendokumentasian dapat diwakilkan pada asisten peneliti walapun tetap akanlebih baik hasilnya bila dilakukan sendiri oleh peneliti bukan diwakilkankepada asisten peneliti. Gambar 2.1 menjelaskan tentang teknik pengumpulandata dalam penelitian kualitatif.

Gambar 10.1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif

1. Wawancara Mendalam (In Depth Interview)

Wawancara mendalam atau in depth interview memiliki posisiyang penting dan strategis dalam penelitian kualiatif. Hampir semuapenelitian kualitatif di semua bidang dilakukan dengan wawancara.Wawancara adalah bertemunya dua orang atau lebih untukmemperbincangkan suatu topik atau permasalahan atau bertukarinformasi sehingga akan diperoleh makna tertentu dari proseswawancara tersebut. Proses wawancara dapat dilakukan dalam kondisiformal dan diketahui oleh kedua belah pihak atau juga dalam kondisisangat tidak format, seperti perbincangan biasa sehari hari karenasetting alamiah inilah yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif.

Ada tiga macam wawancara dalam penelitian kualitatif, yakniwawancara tak terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancaraterstruktur. Gambar 10.2 menjelaskan tentang macam teknikwawancara.

TeknikPengumpulan Data

WawancaraMendalam

Focus GroupDiscussion

Pendokumentasian

Observasi

Page 179: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Gambar 10.2. Macam-Macam Wawancara

a. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang dilakukansecara alamiah (natural setting), dilakukan dimana saja, dan penelititidak mengunakan pedoman wawancara. Dengan tidakdigunakannya pedoman wawancara membawa konsekuensi bahwapeneliti harus sudah hafal dan memahami apa yang akandiwawacarakan pada informan. Tujuan pelaksanaan wawancara takterstruktur ini adalah untuk mendapatkan data wawancara yangsealamiah mungkin, apa adanya, dan tidak dibuat-buat. Untukmendapatkan data wawancara yang demikian diharuskan suasanayang benar-benar alamiah dan informan tidak merasa sedangdiwawancarai. Salah satu caranya adalah peneliti harus menjadibagian dari informan atau komunitas informan yang sedangdiwawancarai. Oleh karena itu, untuk penelitian skripsi, tesis, dandisertasi akan lebih baik hasilnya apabila peneliti melakukanmagang pada perusahaan yang sedang menjadi obyek penelitianatau menjadi bagian dari komunitas yang sedang diteliti.

b. Wawancara Semi Terstruktur

Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yangdilakukan antara formal dan tidak formal. Yang dimaksud semiterstruktur adalah proses melakukan wawancaranya tidak terstrukturseperti halnya yang ada di pedoman wawancara yang telah disusunsebelumnya. Pada pelaksanaannya, peneliti secara bebas melakukanwawancara tetapi topik pembicaraan tetap harus dipegang olehpeneliti selama wawancara. Peneliti hanya melihat sesekali sajapedoman wawancara yang telah dibuatnya.

Macam-MacamWawancara

Wawancara TakTerstruktur

Wawancara SemiTerstruktur

WawancaraTerstruktur

Page 180: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

c. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukansecara formal, ketat pada aturan wawancara, dan sesuai panduanwawancara yang telah dibuat. Pada wawancara terstruktur inipeneliti tidak boleh melakukan wawancara yang keluar dari temapenelitian yang sudah dibuat. Peneliti harus melihat danmemberikan pertanyaan yang sama seperti yang ada di pedomanwawancara. Apabila peneliti melakukan wawancara denganbeberapa informan kunci maka pertanyaan yang diberikan harussama antara satu informan dengan informan lain karena wawancarayang digunakan adalah wawancara terstruktur.

2. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terbatasadalah teknik pengumpulan data kualitatif dengan cara melakukandiskusi mendalam dalam kelompok yang telah diorganisir tentang topikpermasalahan yang terfokus dengan dipandu oleh fasilitator ataumoderator. Dengan memperhatikan definisi tersebut dapat diperolehbeberapa hal penting dalam FGD, yakni adanya diskusi mendalam,kelompok diskusi yang telah diorganisir, ada topik permasalahan yangfokus untuk dibahas, dan dipandu oleh fasilitator atau moderator.

Yang dimaksud dengan adanya diskusi mendalam adalah diskusiyang terjadi pada saat FGD dapat dilakukan secara mendalam sehinggadiperoleh makna, persepsi, dan pendapat para informan tentang suatutopik permasalahan tertentu. Yang dimaksud kelompok diskusi yangtelah diorganisir adalah kelompok yang terdiri dari peserta diskusi yangtelah direncanakan dan diminta untuk hadir pada FGD bahkan topikpermasalahan diskusi juga sudah diberitahukan sebelumnya agarpeserta siap untuk berdiskusi. Sementara itu topik permasalahan yangfokus adalah permasalahan penelitian yang sedang dikerjakan olehpeneliti dan diskusi harus fokus pada permasalahan penelitian tersebutsehingga pada saat FGD diperlukan pedoman wawancara dan jugafasilitator atau moderator. Untuk fasilitator atau moderator dapatdipercayakan pada orang lain namun yang paling baik adalah penelitiitu sendiri.

Beberapa hal yang harus dipahami dalam pelaksanaan FGDadalah :

a. Jumlah peserta FGD antara 6 – 9 orang. Jumlah peserta janganterlalu sedikit tapi juga jangan terlalu banyak. Kalau terlalu banyakdikhawatirkan pendapat yang disampaikan tidak fokus dan melebar.Kalau terlalu sedikit dikhawatirkan tidak banyak menghasilkanpendapat yang dapat digali dari FGD tersebut.

Page 181: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

b. Peserta FGD berasal dari instansi atau status kepegawaian yangberbeda. Hal tersebut dikarenakan penelitian kualitatifmembutuhkan keholistikan atas sebuah permasalahan. Karenakeholistikan hanya dapat didapat dari sudut yang berbeda. Misalnyayang pernah dilakukan oleh Hermawan (2012) yangmenyelenggarakan FGD dengan mengundang peserta dari berbagai“background”, yakni dari manajer perusahaan farmasi, mantanmanajer perusahaan farmasi, pengamat industri farmasi, danpeneliti IC. Dengan peserta FGD yang demikian maka diperolehhasil penelitian yang holistik tentang Intellectual Capital diPerusahaan Farmasi.

c. Waktu pelaksanaan FGD paling baik adalah antara 60 menit – 90menit. Pelaksanaan FGD yang lebih dari waktu itu akan membuatpeserta menjadi letih dan bosan. Sementara itu waktu pelaksanaankurang dari 60 menit dikhawatirkan materi FGD yang sedangdibahas menjadi sangat dangkal.

d. Tempat penyelenggaraan FGD sebaiknya di lokasi yang netral.Pertimbangan tempat yang netral agar tidak ada lagi perasaaan takutdari peserta FGD dalam mengeluarkan pendapatnya. MisalnyaFGD tentang banyaknya permasalahan di dunia pendidikanbertempat di Kantor Dinas Pendidikan. Tentunya hal ini akanmembuat peserta merasa tidak bebas dalam mengeluarkan pendapattentang rumitnya permasalahan di dunia pendidikan.

e. Peralatan FGD yang digunakan harus dipersiapkan oleh peneliti.Peralatan yang harus dipersiapkan misalnya LCD proyektor, kamera,handycame, atau juga buku catatan. Untuk mendukung kegiatanFGD tersebut peneliti juga harus sudah mempersiapkanbahan-bahan presentasi dalam bentuk file Microsoft Power Point.

f.Untuk tata letak meja peserta FGD dapat dibuat model huruf “U”atau huruf “O” dengan peneliti berada di tengah-tengah dan dapatmelihat semua mimik muka dari peserta FGD. Peneliti ini dapatjuga sebagai moderator FGD. Apabila peneliti sebagai moderatormaka diperlukan asisten peneliti yang bertugas mengkondisikanseluruh kegiatan FGD ketika sedang berlangsung.

3. Obsevasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara penelitidatang langsung, melihat, dan merasakan apa yang terjadi di obyekpenelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi ini sangatlahbaik karena dapat menggabungkan antara teknik wawancara dengandokumentasi dan sekaligus mengkonfirmasikan kebenarannya. Adatiga jenis observasi yang digunakan dalam teknik pengumpulan data,yakni observasi partisipasi, observasi terus terang atau tersamar, dan

Page 182: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

observasi tak berstruktur (Sugiyono, 2008). Gambar 10.3, menjelaskantentang hal tersebut.

Gambar 10.3. Macam-Macam Observasi

a. Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi adalah teknik pengumpulan data dengancara peneliti ikut menjadi bagian dari obyek penelitian. Padaobservasi ini peneliti ikut melihat dan merasakan kejadian atauproses yang terjadi dalam sebuah obyek penelitian. Misalnyamahasiswa magang pada sebuah perusahaan dan ditempatkansebagai customer service (CS). Namun selain magang, mahasiswatersebut juga sedang mengambil data untuk penelitian skripsinyatentang kepuasan konsumen pada perusahaan tersebut. Hal sepertiinilah yang dinamakan observasi partisipasi. Dengan melakukanobservasi partisipasi maka mahasiswa tersebut dapat memperolehdata dengan sesungguhnya, tidak dibuat-buat, dan natural.

b. Obervasi Terus Terang atau Tersamar

Observasi terus terang atau tersamar adalah teknikpengumpulan data dengan cara peneliti terus terang menyampaikanmaksudnya untuk melakukan observasi pada obyek penelitian ataumalah sebaliknya dengan cara tersamar dalam pengambilan dataobservasi. Terus terang yang dimaksud adalah penelitimenyampaikan secara langsung dan apa adanya kalau akan atausedang melakukan penelitian terkait dengan obyek yang sedangdituju. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak kenal sama sekalidengan obyek penelitian atau tema penelitian yang sedangdikerjakan tidak mengharuskan dilakukan dengan cara tersamar.Sementara itu, maksud dari observasi tersamar adalah peneliti tidakmemberitahukan pada obyek penelitian kalau sedang melakukan

Macam-MacamObservasi

Observasi TakBerstruktur

Observasi TerusTerang atau

Tersamar

ObservasiPartisipasi

Page 183: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

penelitian. Hal ini dilakukan karena peneliti sudah kenal baikdengan obyek penelitian atau tema penelitian yang sedangdikerjakan menuntut untuk dilakukan dengan cara tersamar untukmendapatkan data sealamiah mungkin.

c. Observasi Tak Berstruktur

Observasi tak berstruktur adalah teknik pengumpulan datadengan cara peneliti melakukan observasi yang tidak dipersiapkansebelumnya secara sistematis. Artinya peneliti hanya membuatpedoman secara garis besar tentang observasi yang akan dilakukan.Hal tersebut karena dalam penelitian kualiatatif akan terjadi banyakhal yang tidak diduga sebelumnya. Dengan cara yang demikian,peneliti menjadi lebih fleksibel ketika berada di lapangan penelitian.

4. Pendokumentasian

Dokumentasi adalah barang atau hasil dari prosespendokumentasian. Sementara itu pendokumentasian adalah teknikpengumpulan data atau proses untuk mengambil data dokumentasi.Dokumentasi sendiri berarti catatan atas peristiwa masa lalu.Dokumentasi tersebut dapat berupa laporan perusahaan, laporankeuangan, foto-foto kegiatan, catatan harian, buku besar, companyprofile, atau data yang lainnya yang terkait dengan tema penelitian.Cara pendokumentasian atas data dokumen dapat dilakukan denganmemfoto kopi data baik hard copy ataupun soft copy, Data dokumentasiyang diperoleh oleh peneliti akan lebih memperkuat data wawancara,observasi dan bahkan FGD.

CONTOH PENULISAN TEKNIK PENGUMPULANDATA

Berikut diberikan contoh cara penulisan teknik pengumpulan data yangpernah dilakukan Hermawan (2012).

“Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancaramendalam atau in depth interview, focus group discussion (FGD), danpendokumentasian (Marshall, 2006). Proses pengumpulan datadilakukan pada bulan Maret sampai Oktober 2012. In depthinterview dilakukan dengan semua informan kunci. Pelaksanaanwawancara dapat dilakukan di mana saja termasuk di kantorinforman atau juga di luar kantor informan, seperti rumahmakan. Wawancara dilakukan dengan semi terstruktur denganmenggunakan pedoman wawancara. Peneliti menggunakanhandycame, tape recorder, voice notes recorder BlackBerry, dan formwawancara untuk merekam data hasil wawancara.

Page 184: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Focus group discussion (FGD) dilakukan dengan tujuan untukmemfokuskan atau mempertajam kembali data yang telahdiperoleh sebelumnya. Pada proses ini juga digunakan olehpeneliti untuk melakukan triangulasi metode dan triangulasisumber. FGD dilaksanakan pada Sabtu, 9 Juni 2012 yang diikutioleh lima orang informan, yakni KK, AP, ER, ZF, dan DH.Peneliti menggunakan handycam untuk merekam data hasilwawancara. FGD diselenggarakan di rumah makan “Ayam BakarWong Solo” Jalan Pahlawan Sidoarjo dengan alasan kemudahanakses bagi para peserta FGD.

Dokumentasi dilakukan dengan menggali informasi dariberbagai sumber tentang perundangan, peraturan, tata laksana,dan juga berbagai artikel, berita online, dan dokumen lain yangmendukung. Pendokumentasian data dilakukan melaluipencarian di situs internet, di kantor GP Farmasi Indonesia JawaTimur, dan di kantor BBPOM Surabaya. Hasilnya adalahdokumen dalam bentuk hard copy yang diperoleh dari kantor GPFarmasi Jawa Timur dan juga dokumentasi dalam bentuk softcopy yang diperoleh melalui situs internet.

Pada penelitian ini pengumpulan data tidak dapatdilakukan dengan observasi karena para manajer perusahaanfarmasi yang masih aktif tidak mengizinkan peneliti untukmelakukan observasi di perusahaan. Observasi yang dimaksudadalah observasi berperan serta yang menjadi bagian darikehidupan informan di perusahaan. Hal ini dapat dipahami olehpeneliti karena intensitas kesibukan para manajer dan jugakarena kehadiran peneliti akan sangat mengganggupekerjaan-pekerjaan di perusahaan. Walaupun demikian, haltersebut tidak mengurangi arti penelitian ini karena sesuaidengan fokus dan unit analisis yang sudah ditetapkan bahwapenelitian ini menggali informasi, memahami, dan menganalisispendapat para informan atas peran IC, pengelolaan, danpemberdayaan IC, serta langkah perbaikan praktik industrifarmasi.

Penelitian kualitatif tanpa melakukan observasi banyakjuga dilakukan seperti penelitian Barrow (2004), Nelson (2007),Kong and Ramia (2010), dan Hunter, et al. (2011).Penelitian-penelitian tersebut hanya dilakukan dengan in depthinterview tanpa observasi. Bahkan untuk penelitian Kong andRamia (2010), beberapa wawancara hanya dilakukan melaluitelepon namun hal tersebut juga tidak mengurangi arti penelitiankualitatif itu sendiri.

Page 185: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi bab ini adalah bahwateknik pengumpulan data adalah proses yang penting dalam sebuahpenelitian, termasuk penelitian kualitatif. Ada beberapa teknikpengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yakni wawancaramendalam (in depth interview), Focus Group Discussion, observasi, danpendokumentasian. Untuk teknik pengumpulan wawancara dapatdilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara tak terstruktur, wawancarasemi terstruktur, dan wawancara terstruktur. Sementara itu, FGD atauDiskusi Kelompok Terbatas adalah teknik pengumpulan data kualitatifdengan cara melakukan diskusi mendalam dalam kelompok yang telahdiorganisir tentang topik permasalahan yang terfokus dengan dipanduoleh fasilitator atau moderator. Untuk observasi dapat dilakukan dengantiga cara, yakni observasi partisipasi, observasi terus terang atau tersamar,dan observasi tak berstruktur. Untuk pendokumentasian adalah teknikpengumpulan data atau proses untuk mengambil data dokumentasi.

Page 186: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

INFORMAN PENELITIAN

Informan penelitian adalah orang atau pihak tertentu di luar peneliti yangmenguasai tema atau masalah penelitian. Istilah lain ada yang menyebutdengan informan kunci (key informant) karena yang bersangkutan sangatmenguasai materi atau tema yang sedang diteliti. Ada juga yang menyebutnyadengan partisipan. Namun penulis lebih suka menggunakan istilah informankunci atau key informant dalam penelitian-penelitian yang dilakukan selama initermasuk dalam buku ini karena hal tersebut menunjukkan pemahaman danpengetahuan yang dimilikinya melebihi pihak lain sehingga disebut keyinformant. Informan penelitian ini dalam penelitian kuantitatif sering disebutdengan responden.

JUMLAH DAN KRITERIA INFORMAN KUNCI

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mensyaratkan jumlah tertentuuntuk responden, informan kunci dalam penelitian kualitatif tidak ditentukanjumlahnya. Jumlah informan kunci dalam penelitian kualitatif disesuaikandengan setting penelitian dan kebutuhan data. Apabila dirasa oleh penelitibahwa data yang dikumpulkan kurang dan pihak lain dapat memberikaninformasi yang lebih lengkap, peneliti dapat menambah jumlah informan kunci.Hal tersebut sering disebut dengan tekni snowball atau bola salju.

Informan kunci sangat berperan dan menentukan kualitas penelitiankualitatif karena dari pendapat dan pemahaman informan kuncilah penelitidapat mengumpulkan data untuk dianalisis. Oleh karena itu diperlukan kriteriayang tepat dalam menentukan informan kunci. Kriteria yang digunakan dapatbersifat umum atau juga berdasarkan subjektivitas peneliti. Kriteria yangbersifat umum maksudnya adalah kriteria yang berkaitan langsung dengantema penelitian. Sedangkan kriteria yang bersifat subyektifitas penelitimaksudnya adalah kriteria yang ditetapkan oleh peneliti guna mendukunginforman utama yang telah ditetapkan.

Kriteria yang bersifat umum misalnya untuk memahami pengelolaanhuman capital (HC) maka informan kunci yang dipilih adalah manajer humanresource development (HRD) (Hermawan, 2013). Demikian juga untukmemahami interaksi relational (customer) capital dengan kinerja bisnis maka

BAB11

Page 187: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

informan kunci yang dipilih adalah General Manajer Marketing and Sales(Hermawan dan Herlina, 2013). Sementara itu, kriteria pemilihan informankunci berdasarkan subjektivitas peneliti misalnya adalah penggunaan mantanmanajer perusahaan farmasi karena untuk memahami praktik kotor bisnis yangada di industri farmasi (Hermawan, 2013).

Dengan adanya informan kunci dari pihak yang sudah tidak lagi aktif diperusahaan farmasi (mantan manajer) diharapkan akan mendapatkaninformasi seobyektif mungkin karena tidak adanya konflik kepentinganterhadap tempatnya bekerja. Dengan demikian penggunaan kriteria informankunci berdasarkan subyektifitas peneliti dapat dibenarkan sepanjang dalamkoridor untuk pemenuhan data penelitian.

TEKNIK PENENTUAN INFORMANTeknik penentuan informan kunci dalam penelitian kualitatif dapat

dilakukan sebelum atau ketika melakukan penelitian lapangan (Hermawan,2012). Teknik yang digunakan sebelum penelitian lapangan adalah judgmentpeneliti (Marshall, 1996). Sedangkan untuk teknik penentuan informan kuncipada saat penelitian lapangan adalah snowball atau teknik bola salju (Voicu andBabonea, 2011). Teknik jugment dilakukan dengan menggunakankriteria-kriteria tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti.Sementara itu, teknik snowball atau bola salju dilakukan pada saat penelitimemiliki pengetahuan yang terbatas atau tidak memiliki pengetahuan samasekali tentang target obyek penelitian yang dituju.

Secara teoritis, menurut Marshall (1996) ada tiga pendekatan dalammenentukan sampel dalam penelitian kualitatif. (Menurut penulis, penggunaankata “sampel” dalam ranah penelitian kualitatif tidak tepat, lebih baik menggunakankata “informan kunci”). Tiga pendekatan tersebut adalah convenience sample,judgment sample, dan theoritical sample.

1. Convenience Sample

Teknik penentuan sampel atau informan kunci berdasarkan“kenyamanan”. Maksud kenyamanan karena peneliti memilih sampelatau informan kunci yang mudah dan dekat dengan peneliti. Teknik inidapat menghasilkan kualitas dan kredibitas data yang rendah.

2. Judgment Sample

Judgment sample ini paling banyak dikenal oleh para peneliti. Judgmentini terkenal dengan sebutan purposive sample (sampel bertujuan). Penelitiyang menggunakan teknik judgment ini menyeleksi sampel (informankunci) yang benar-benar produktif sehingga diharapkan dapatmembantu dalam menjawab rumusan masalah secara tepat.

Page 188: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

3. Theoretical Sample

Penentuan dengan theoretical sample adalah proses berulang-ulangdalam desain penelitian kualitatif dengan menggunakan aspek tinjauanteori lebih banyak. Teknik ini membutuhkan “bangunan intepretasiteoritis” dari data yang muncul dan mengelaborasinya dalam teori.Teknik ini lebih banyak digunakan dalam penelitian kualitatifgrounded (grounded research theory) dan penelitian kualitatif investigasiyang membutuhkan intepretasi.

Sementara itu, menurut Voicu and Babonea (2011) ada tiga macamteknik snowball, yakni the linier method, non discriminative exponentialmethod, and discriminative exponential method.

4. The Linier Method

Maksud dari metode ini adalah peneliti meminta pendapat dariinforman pertama tentang sesuatu hal yang selanjutnya informanpertama akan merekomendasikan satu pihak yang harus diwawancaraioleh peneliti dan begitu seterusnya sampai data jenuh. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat di Gambar 11.1.

Gambar 11.1. The Linier Version of “Snowball” Method

1. Non discriminative exponential method

Maksud dari metode ini adalah peneliti meminta pendapat pada satupihak dan meminta pihak tersebut menunjuk semua orang yang merekakenal untuk kemudian diwawancarai oleh peneliti sampai data jenuh.Untuk lebih jelaskan dapat dilihat pada Gambar 11.2.

Gambar 11.2. The Non Discriminative Exponential Version of The“Snowball” Method

Page 189: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

2. Discriminative Exponential Method

Metode ini hampir sama dengan non discriminative exponentian methodnamun perbedaannya adalah tidak semua pihak yang direkomendasikanoleh pihak pertama akan diwawancarai oleh peneliti. Peneliti memilihsecara acak pihak yang akan diwawancarai berdasarkan arahan dariinforman sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar11.3.

Gambar 11.3. The Discriminative Exponential Version of The“Snowball” Method

Aplikasi kedua cara tersebut (judgment dan snowball) disajikan di contohpenulisan penentuan informan kunci. Pada tahapan awal ketika peneliti akan“turun lapangan”, peneliti dapat menetapkan kriteria pihak yang akandijadikan informan kunci. Hal inilah yang disebut dengan “judgment” peneliti.Namun pada saat peneliti sudah berada di “lapangan penelitian” maka penelititersebut dapat menggunakan snowball untuk mendapatkan key informant.

CONTOH PENULISAN INFORMAN PENELITIANUntuk memberikan pemahaman aplikatif penulisan informan kunci

penelitian, berikut disajikan contoh penulisan informan penelitian dari hasilpenelitian Hermawan (2012).

“Informan kunci dalam penelitian ini adalah manajerperusahaan farmasi, supervisor, mantan manajer perusahaanfarmasi, pengurus GP Farmasi Indonesia Jawa Timur, peneliti IC,pengamat industri farmasi, dan kepala pemeriksaan danpenyidikan BBPOM Surabaya, dan ketua majelis pembina etikIkatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Timur. Penggunaaninforman kunci yang seperti ini dimaksudkan agar penelitimemperoleh informasi yang lengkap dan lebih holistiksebagaimana kekhasan penelitian kualitatif yang menekankanpada aspek keholistikan. Berikut informan kunci pada penelitianini:

Page 190: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Tabel 11.1. Data Informan KunciNo Nama Informan Keterangan1 KK Manajer di PT “I”, Tbk2 ER Manajer di PT “I”, Tbk3 DS Manajer di PT “I”, Tbk4 AP Manajer di PT “BF” Group5 NA Supervisor di PT “EPM”6 YAS Mantan Manajer di PT “BF”7 DH Mantan manajer di PT. “H”

Pharmaceutical (PMA), dan pengamatindustri farmasi

8 UA Pengamat industri farmasi9 ZF Peneliti Intellectual Capital10 WH Peneliti Intellectual Capital11 M Pengurus GPFI Jatim dan Manajer PT.

“AP”12 AS Pengurus GPFI Jatim13 TK Kepala Bidang Pemeriksaan dan

Penyidikan BBPOM Surabaya14 S Pakar Farmasi dan Ketua Program Studi

S3 Ilmu Farmasi PTN di SurabayaSumber : Data In Depth Interview

Pada proses penelitian ini memang penggunaan informankunci dari berbagai unsur sangat membantu dalam memahamikeseluruhan aspek dalam bisnis industri farmasi termasukmenggali “yang tersirat dibalik yang tersurat”. Setiap informanmemiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing terkaitinformasi yang diberikan. Hal ini disebabkan setiap informanmemiliki perbedaan cara pandang dan keterbatasan-keterbatasan.Misalnya, manajer yang masih aktif, pengurus GP FarmasiIndonesia, dan kepala bidang penyidikan dan pemeriksaanBBPOM Surabaya. Status mereka yang masih aktif di jabatanmasing-masing menjadikan mereka memilikiketerbatasan-keterbatasan. Untuk mengatasi keterbatasantersebut, peneliti menggunakan informan dari berbagai pihakyang berhubungan dengan industri farmasi agar mendapatkaninformasi yang lebih lengkap.

Penggunaan manajer perusahaan farmasi yang masih aktifbekerja di perusahaan sebagai informan kunci dimaksudkanuntuk menggali dan memperoleh informasi tentang pengelolaandan pemberdayaan IC yang ada pada saat ini. Pada penelitian inibanyak informasi yang disampaikan oleh para manajer ini terkait

Page 191: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

dengan pengelolaan dan pemberdayaan IC di perusahaan farmasisecara keseluruhan. Penggunaan manajer sebagai informanpenelitian memang sesuai dengan Sofian et al. (2005). Namununtuk pertanyaan yang menjurus pada praktik penyimpangan diindustri farmasi, para manajer yang masih aktif ini tidak banyakmemberikan komentar, berusaha menutup-nutupi, bahkanmenganggap sebagai sesuatu yang wajar. Hal ini dapat dipahamioleh peneliti karena status mereka masih sebagai karyawan diperusahaan farmasi atau masih dalam lingkaran praktik bisnisfarmasi sehingga terjadilah “conflict of interest” dan juga karenadekatnya mereka dengan permasalahan yang kemudianmenyebabkan mereka “rabun dekat”.

Hal ini berbeda dengan informan mantan manajerperusahaan farmasi, pengamat industri farmasi, dan peneliti IC.Penggunaan informan ini sangat bermanfaat untuk mengatasimasalah “rabun dekat” yang terjadi pada para manajer yangmasih aktif di perusahaan. Demikian pula dengan penelitian iniyang tujuan awal menggunakan informan dari berbagai pihakadalah untuk mencapai keholistikan informasi, tetapi karenaadanya praktik penyimpangan di industri farmasi, penggunaaninforman mantan manajer perusahaan farmasi sangatlahbermanfaat untuk menggali informasi tersebut. Disamping itu,penggunaan informan tersebut dapat memberikan informasi,usulan, dan pendapat tentang pengelolaan dan pemberdayaan ICyang lebih baik, objektif, lugas, dan solutif.

Penggunaan mantan manajer sangat bermanfaat karenabisa jadi para manajer yang masih aktif tidak bisa melihatkekurangan yang ada di perusahaan. Hal ini lebih disebabkanoleh mantan manajer yang sudah keluar dari perusahaan dapatmelihat permasalahan dari luar lingkup perusahaan, danmembandingkan dengan perusahaan yang lain, yang tentunyadapat melihat kekurangan dan kelebihan tiap-tiap perusahaan.Namun, peneliti juga berhati-hati tentang motivasi mantanmanajer keluar dari perusahaan.

Pada penelitian ini ada dua mantan manajer perusahaanfarmasi yang digunakan sebagai informan, yakni YAS dan DH.Alasan informan YAS keluar dari perusahaan farmasi karenaketidaksesuaian atas reward yang diberikan. Menurut YAS bahwatanggung jawab yang diberikan kepadanya semakin besar, tetapireward yang diterima tidak sebanding dengan tanggung jawabtersebut, akhirnya YAS mengundurkan diri. Karena mengetahuimotif informan YAS keluar dari perusahaan, peneliti berhati-hatidan kemudian mereduksi data pernyataan YAS yang mengarah

Page 192: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pada ketidakpuasan terhadap perusahaan. Sementara itu,informan DH mengundurkan diri karena ada tugas tambahanyang diembannya sebagai dosen dan juga agar bisa lebih dekatdengan keluarga. Perlu diketahui bahwa informan DH ini selainsebagai manajer perusahaan farmasi juga sebagai dosen. Tidakada ganjalan yang memberatkan ketika DH melepaskan jabatansebagai manajer perusahaan farmasi sehingga informasi, usulan,dan pendapatnya tidak tendensius mengarah pada ketidakpuasanterhadap perusahaan. Hal ini berbeda dengan informan YAS.Namun, secara keseluruhan penggunaan mantan manajer inisangat bermanfaat untuk melihat dari sisi yang berbeda,membandingkan dengan yang lebih baik, dan dapat melihat dari“kejauhan” untuk mengatasi masalah yang kadang dari dekatpuntidak nampak.

Informan kunci yang lain adalah peneliti IC (informan ZFdan WH), pengamat industri farmasi (UA dan DH), danpengurus GP Farmasi Indonesia Jawa Timur (informan M danAS), kepala bidang penyidikan dan pemeriksaan BBPOMSurabaya (informan TK), dan pakar industri farmasi (informanS). Penggunaan informan kunci ZF dan WH sebagai peneliti ICkarena yang bersangkutan selama dua tahun (2010/2011 dan2011/2012) melakukan penelitian IC dalam skim penelitianhibah pekerti DIKTI Kemendikbud RI. Judul penelitiannyaadalah “Model Pengelolaan dan Pengembangan IntellectualCapital Guna Meningkatkan Kinerja Bisnis Industri Farmasi danMeraih Keunggulan Bisnis Tingkat Global”. Penggunaaninforman-informan kunci tersebut sangat membantu dalammemahami keseluruhan aspek yang diteliti terkait denganpengelolaan, pemberdayaan IC, praktik penyimpangan, dantuntutan etika moral di bisnis industri farmasi.Informan-informan tersebut juga sangat bermanfaathubungannya dengan proses uji credibility khususnya pada crosscheck atau member check baik antar informan dan atau dengandata dokumentasi. Artinya, tidak hanya bermanfaat untukmemberikan pemahaman atas keholistikan materi penelitian,tetapi juga digunakan oleh peneliti untuk menunjang keabsahandata.” (Hermawan, 2012)

Apabila dicermati lebih lanjut cara penulisan informan kunci diatas begitudetil dan rinci, Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca atau peneliti lainmemahami alasan peneliti menggunakan setiap informan kunci besertaalasannya. Alasan lain agar informasi lebih lengkap dan lebih holistik dalammelihat sebuah masalah atau fenomena. Aspek keholistikan inilah yangmenjadi syarat utama sebuah penelitian kualitatif.

Page 193: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

CONTOH PENULISAN PENENTUAN INFORMANKUNCI

Penulisan penentuan informan kunci juga sangat penting dalampenelitian kualitatif. Hal ini dimaksudkan agar pembaca atau peneliti lainmemahami cara peneliti melakukan penentuan informan kunci pada saatpenelitian. Karena dalam penelitian kualitatif, informan dapat dibagi menjadidua, yakni infoman kunci utama dan informan kunci penunjang. Berikutdisajikan contoh cara penulisan penentuan informan kunci dari hasil penelitianHermawan (2012).

“Penelitian ini menggunakan informan kunci utama daninforman penunjang. Penentuan informan dilakukan denganjudgement untuk informan kunci utama dan snowball untukinforman penunjang (Marshall, 1996). Informan kunci utamadibagi dua yakni informan kunci yang disesuaikan dengan tujuanpenelitian dan informan kunci yang digunakan peneliti untukmemahami industri farmasi dan keholistikan penelitian. Kriteriapemilihan informan kunci utama yang disesuaikan dengan tujuanpenelitian, yakni terkait dengan pengelolaan dan pemberdayaanIC (HC, SC, dan RC) sehingga informan kunci yang dipilih adalahmanajer HRD untuk HC, manajer produksi untuk SC, danmanajer penjualan untuk RC. Ketiga manajer tersebutlah yangpaling memahami dan memiliki banyak informasi tentangpengelolaan dan pemberdayaan HC, SC, dan RC di perusahaanfarmasi. Informan tersebut adalah informan KK, DS, dan AP.Informan kunci yang digunakan peneliti untuk memahamiindustri farmasi dan keholistikan penelitian adalah pengamatindustri farmasi (informan UA), peneliti IC (informan WH), danpengurus GPFI Jawa Timur (Informan M). Jadi, pada awalpenelitian telah ditetapkan enam informan yang akan dimintaipendapat terkait penelitian ini. Penentuan informan kunci utamaini dilakukan pada awal peneliti akan memasuki lapanganpenelitian, yakni pada 26 Februari 2012.

Informan penunjang dalam penelitian ini adalah manajerProduction Planning Inventory Control atau PPIC (informan ER),supervisor finance and accounting (informan NA), mantan manajerEnvironment Health and Safety atau EHS (informan YAS),pengurus GPFI Jawa Timur (informan AS), pengamat industrifarmasi (informan DH), peneliti IC (informan ZF), pakar farmasi(informan S), dan dari BBPOM Surabaya (informan TK).Penentuan informan penunjang ini didasarkan berbagai alasanyang berbeda-beda, tetapi secara umum lebih banyak diarahkan

Page 194: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pada penambahan informasi untuk keholistikan penelitian, crosscheck data, member check, dan keabsahan data. Penentuaninforman penunjang ini berkembang pada saat penelitian, yakniantara bulan Maret sampai Oktober 2012.

Penentuan informan penunjang dengan snowball ini sudahlazim dilakukan dalam penelitian kualitatif seperti halnya yangpernah dilakukan oleh Barrow (2004). Sementara itu, padapenelitian kualitatif tingkat kecukupan (representasi) informantidak ditentukan oleh jumlah atau kuantitas informan, tetapilebih ditentukan oleh kualitas informan yang memberikaninformasi (Riduwan, 2010). Pada penelitian ini para informankunci di atas dipandang cukup cakap dan layak untukmemberikan informasi yang diperlukan. Diharapkan denganmenggunakan informan yang demikian maka tujuan penelitianyang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peneliti.

Tabel 4.2. Penentuan Informan Kunci

No Nama Jenis Informan Cara WaktuPenentuan

1 KK Informan kunci utama sesuaitujuan penelitian

Judgment 26 Februari 20122 DS3 AP4 UA Informan kunci utama untuk

memahami industri farmasi dankeholistikan penelitian

5 WH6 M7 ER Informan penunjang untuk

keholistikan penelitian danmenunjang keabsahan data(triangulasi)

Snowball Maret – Oktober20128 NA

9 YAS10 ZF11 DF12 AS13 TK14 S

Sumber : Data In Depth Interview

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi bab ini adalah bahwainforman penelitian adalah orang atau pihak tertentu di luar peneliti yangmenguasai tema atau masalah penelitian. Informan penelitian sangatdiperlukan pada saat teknik pengumpulan data dengan wawancaramendalam (in depth interview), dan Focus Group Discussion (FGD). Teknikpenentuan informan kunci (key informant) dapat dilakukan dengan dua cara,yakni judgment dan snowball. Untuk judgment lebih banyak dilakukan padasaat sebelum penelitian dimulai sementara untuk snawball dilakukan padasaat penelitian sedang berlangsung dan peneliti membutuhkan informankunci tambahan.

Page 195: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

UJI KEABSAHAN DATA

Banyak pandangan dan pendapat yang berbeda dari para ahli atau jugadari peneliti kualitatif tentang uji keabsahan data penelitian kualitatif. Adapara ahli atau peneliti kualitatif yang berpendapat bahwa uji keabsahan datapenelitian kualitatif tidak perlu disampaikan secara eksplisit dalam laporanpenelitian. Hal tersebut karena peneliti adalah instrumen penelitian yang bisamerasakan sendiri bahwa suatu data sudah valid atau belum, sudah sah ataubelum dinyatakan sebagai sebuah data penelitian. Bahkan ada ahli atau penelitikualitatif yang sangat eksterm menyatakan bahwa apabila ada pihak yangmempertanyakan uji keabsahan data penelitian kualitatif maka pihak tersebutbelumlah memahami apa itu penelitian kualitatif.

Sementara itu di pihak yang ada, ada juga para ahli atau penelitikualitatif yang berpendapat bahwa peneliti perlu untuk menyampaikancara-cara atau metode dalam menguji validitas atau keabsahan data penelitiankualitatif. Hal tersebut karena pembaca laporan penelitian kualitatif tidakhanya peneliti kualitatif saja namun juga dari peneliti kuantitatif dan jugapeneliti lainnya sehingga perlu adanya pembuktian tentang cara-cara ataumetode memperoleh dan juga menguji data penelitian. Penulis setuju danberada pada posisi sebagai peneliti kualitatif yang harus menuliskan cara-caraatau metode uji keabsahan data.

JENIS UJI KEABSAHAN DATABanyak pihak yang menyamakan penggunaan istilah validitas dan

keabsahan data dalam laporan penelitian. Hal tersebut harusnya dibedakandengan jelas tentang penggunaan istilah uji validitas dan uji keabsahan data.Untuk penelitian kuantitatif, istilah uji validitas adalah kata yang tepat untukmenggambarkan bahwa proses pengujian validitas data. Sementara itu untukuji keabsahan data hanya dapat digunakan dalam penelitian kualitatif.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya ketika membahas penelitiankualitatif maka akan disandingkan dan dibandingkan dengan penelitiankuantitatif. Apalagi untuk penelitian-penelitian tema ekonomi, manajemen,akuntansi, dan bisnis yang mana penggunaan metode penelitian kualitatifmasih dianggap baru dibandingkan dengan metode penelitian kuantitatif.Untuk itu, agar lebih mudah memahami tentang uji keabsahan data dalam

BAB12

Page 196: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

penelitian kualitatif maka perlu disandingkan dengan uji validitas danreliabilitas data yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif. Berikutdisajikan perbandingan uji kualitas data dalam penelitian kuantitatif denganpenelitian kualitatif.

Tabel 12.1. Perbedaan Uji Kualitas Data Penelitian Kuantitatif denganPenelitian Kualitatif

Aspek Metode Kualitatif Metode KuantitatifNilai Kebenaran Uji Kredibilitas (Credibility) Uji Validitas InternalPenerapan Uji Keteralihan (Transferability) Uji Validitas EksternalKonsistensi Uji Dependability (Auditability) Uji ReliabilitasNetralitas Uji Confirmability Uji Obyektivitas

Sumber : Sugiyono (2008:459)

Apabila dicermati Tabel 12.1 terlihat bahwa aspek nilai kebenaran padametode kualitatif dilakukan dengan uji kredibitas sedangkan pada metodekuantitatif dilakukan dengan uji validitas internal. Untuk aspek penerapanpada metode kualitatif dilakukan dengan uji keteralihan atau uji transferabilitysedangkan pada metode kuantitatif dilakukan dengan uji validitas eksternal.Untuk aspek konsistensi pada metode kualitatif dilakukan dengan ujidependability (auditability) sedangkan pada metode kuantitatif dilakukandengan uji reliabilitas. Untuk aspek netralitas pada metode kualitatif dilakukandengan uji confirmability sedangkan pada metode kuantitatif dilakukan denganuji obyektivitas. Untuk metode uji kualitas data pada penelitian kuantitatifsudah dibahas pada materi sebelumnya. Sementara itu untuk uji keabsahandata dapat digambarkan seperti berikut ini.

Gambar 4.1. Jenis Uji Keabsahan Data Penelitian Kualitatif

Uji KeabsahanData

Uji Kredibilitas

Uji Kredibilitas

Uji Dependability

Uji Transferability

Page 197: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

1. Uji Kredibilitas (Credibility)

Tujuan uji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif adalahberkenaan dengan derajat kepercayaan atau derajat akurasi data dalamdesain penelitian kualitatif. Dengan kata lain bahwa data yang diperolehdalam proses penelitian tersebut apakah sudah dianggap kredibel ataubelum. Walaupun untuk mengukur kredibel atau tidaknya data dalampenelitian kualitatif itu sulit namun peneliti perlu menjelaskan tentang caraatau metode yang membuat peneliti yakin bahwa data tersebut dipilih danlayak untuk menjadi data penelitian. Beberapa cara untuk melakukan ujikredibilitas data adalah dengan triangulasi, member check, perpanjanganpengamatan, peningkatan ketekunan, diskusi dengan teman sejawat, dananalisis kasus negatif.

Gambar 12.2. Jenis Uji Kredibilitas

a. Triangulasi

Triangulasi adalah proses uji keabsahan data yang memberikankeyakinan pada peneliti bahwa data telah dikonfirmasikan pada sumber,metode, teori, dan antar peneliti lain serta waktu yang berbeda. Dengancara seperti itu peneliti akan lebih yakin bahwa data yang diperolehnya

Uji KredibilitasData

PerpanjanganPengamatan

PeningkatanKetekunan

Diskusi RekanSejawat

Analisis KasusNegatif

Member Check

Triangulasi

Page 198: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

telah sesuai dengan kenyataan di lapangan penelitian. Ada beberapajenis triangulasi, yakni triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasiteori, dan triangulasi antar peneliti (Hussien, 2009; Rahardjo, 2010).Sementara itu, Sugiyono (2008:465) menambahkan satu triangulasi lagi,yakni triangulasi waktu.

Gambar 12.3. Jenis Triangulasi

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah proses uji keabsahan data dengancara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh padasumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memberi keyakinanpada peneliti bahwa data tersebut memang sudah sah dan layak untukmenjadi data penelitian yang akan dianalisis. Cara yang dilakukanadalah dengan mengonfirmasi atau mewawancarai sumber atau pihakyang berbeda dengan sumber atau pihak yang pertama kali datamemberikan data.

Misalnya peneliti memperoleh data dari hasil wawancaradengan staf akuntansi dan keuangan bahwa koperasi “BerlianSentosa” sudah menggunakan software akuntansi dalam prosespenyusunan laporan keuangannya. Berdasarkan data tersebut penelitimelakukan triangulasi sumber dengan cara melakukan wawancarapada bendahara koperasi dan ketua koperasi tentang prosespenyusunan laporan keuangan di koperasi tersebut. Dengan caratersebut peneliti meyakinkan dirinya sendiri bahwa koperasi “BahagiaSentosa” sudah menggunakan software akuntansi dalam proses

Triangulasi

TriangulasiSumber

TriangulasiMetode

Triangulasi Teori

TriangulasiAntar Peneliti

TriangulasiWaktu

Hussien (2009) &Rahardjo (2010)

Sugiyono (2008)

Page 199: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

penyusunan laporan keuangan adalah benar adanya. Berikut gambarproses triangulasi sumber.

Gambar 12.4. Proses Triangulasi Sumber

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah proses uji keabsahan data dengancara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperoleh denganmetode yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memberikankeyakinan pada peneliti bahwa data yang diperoleh sudah sah danlayak untuk teruskan menjadi data penelitian yang akan dianalisis.Cara yang dilakukan adalah dengan mengonfirmasi data yangdiperoleh pertama kali dengan metode yang berbeda.

Misalnya peneliti memperoleh data hasil wawancara denganstaf akuntansi dan keuangan bahwa koperasi “Berlian Sentosa” sudahmenggunakan software akuntansi dalam proses penyusunan laporankeuangannya. Berdasarkan data tersebut peneliti melakukantriangulasi metode dengan cara melihat data dokumentasi padalaporan keuangan koperasi dan melakukan observasi pada saat stafkeuangan melakukan proses input transaksi keuangan. Dengantriangulasi metode (wawancara – pendokumentasian – observasi)tersebut akan memberikan keyakinan pada peneliti bahwa datatersebut memang sudah benar dan sah sebagai data penelitian. Berikutgambar proses triangulasi metode.

Staf Akuntansidan Keuangan

KetuaKoperasi

BendaharaKoperasi

Page 200: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Gambar 12.5. Proses Triangulasi Metode

3. Triangulasi Teori

Triangulasi teori adalah proses uji keabsahan data dengan caramengonfirmasi data penelitian yang diperoleh dengan teori yangdigunakan dalam penelitian tersebut. Proses memperoleh data bisadari observasi, pendokumentasian, atau wawancara. Misalnya padasaat wawancara diperoleh data bahwa tenaga pemasaran dalamperusahaan farmasi yakni medical representatif (med rep) adalah ujungtombak keberhasilan perusahaan farmasi. Med rep adalah modalmanusia atau human capital bagi perusahaan farmasi yang berartisebagai aset tak berwujud atau intangible asset bagi perusahaan.Berdasarkan data penelitian tersebut peneliti mengonfirmasi padateori yang digunakan, yakni the resources based theory (RBT) danternyata benar bahwa apabila ditinjau dari RBT bahwa human capitaladalah bagian penting dari sumber daya perusahaan yang dapatmeningkatkan kinerja dan daya saing. Berikut gambar prosestriangulasi teori.

Gambar 12.6. Proses Triangulasi Teori

4. Triangulasi Antar Peneliti

Triangulasi antar peneliti adalah proses uji keabsahan datadengan cara mengonfirmasi data penelitian yang sudah diperolehdengan peneliti lain yang sebidang atau pernah melakukan penelitiandengan tema yang sama. Perlu dibatasi bahwa pada proses ini

Wawancara Observasi

Pendokumentasian

HasilWawancara /

Dokumentasi /Observasi

Teori YangDigunakan

Page 201: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

penelitian belum selesai. Proses penelitian masih pada tahapmemperoleh dan mengonfirmasi data. Hal ini berbeda dengan prosesuji confirmability atau derajat kesepakatan antar peneliti yangprosesnya dilakukan apabila penelitian sudah hampir selesai danpeneliti butuh kesepakatan bersama dengan peneliti lain yangsebidang ilmu.

Misalnya pada proses penelitian intellectual capital (IC) diperusahaan farmasi sebagaimana dilakukan oleh Hermawan (2012).Pada saat penelitian tersebut, peneliti melakukan triangulasi antarpeneliti untuk mengonfirmasi beberapa hal terkait dengan data yangdiperoleh pada saat penelitian dengan cara mewawancarai penelitiyang pernah melakukan penelitian IC. Pada waktu itu penelitimelakukan wawancara dengan Bapak Dr. Zaenal Fanani, MSA., Ak.,(Dosen FEB Unair Surabaya) dan Bapak Wiwit Hariyanto, SE., M.Si(Dosen UMSIDA Sidoarjo). Keduanya pernah melakukan penelitianIC. Dengan cara tersebut peneliti dapat meyakinkan dirinya sendiribahwa proses penelitian yang sedang berlangsung tetap dalam koridortema penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut gambarproses triangulasi antar peneliti.

Gambar 12.7. Proses Triangulasi Antara Peneliti (Hermawan, 2012)

5. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu adalah proses uji keabsahan data dengancara mengonfirmasi data yang sudah diperoleh pada waktu yangberbeda. Maksud waktu yang berbeda adalah beda waktu antara pagi,siang atau malam bahkan bisa beda waktu antara hari ini, minggudepan atau bulan depan. Triangulasi waktu ini penting dilakukanguna melihat konsistensi data penelitian apalagi bila data tersebutberupa pendapat atau komentar dari informan yang sangat mungkinberubah karena informan juga makhluk sosial.

Sigit Hermawan, SE.,M.Si (Peneliti)

Dr. Zaenal Fanani,M.SA., Ak (Peneliti IC)

Wiwit Hariyanto, SE.,M.Si (Peneliti IC)

Page 202: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

b. Member Check

Member check atau pengecekan keanggotaan adalah proses ujikeabsahan data dengan cara mengonfirmasi data pada pemberi data.Tujuan member check adalah menguji kebenaran atau derajatkepercayaan data tersebut kepada pemberi data. Member check iniberbeda dengan triangulasi sumber karena triangulasi sumber dilakukanpada saat pengumpulan data sedangkan member check pada saat datasudah diperoleh semua dan peneliti tinggal melakukan konfirmasi akhiratas data tersebut.

Hermawan (2012) pernah melakukan member check atas kegiatanpenelitiannya. Pada saat itu data wawancara sudah diperoleh dari keyinformant “A”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dijadikan dasarpada saat Focus Group Discussion (FGD) dengan key informant lain. Namunhasil FGD berbeda dengan hasil wawancara pada key informant “A”maka peneliti melakukan wawancara kembali pada informant “A”sebagai bentuk dari member check.

c. Perpanjangan Pengamatan

Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistik atau penelitiansecara alamiah, tidak ditutup-tutupi, atau apa adanya. Dengan prosesperpanjangan pengamatan ini berarti peneliti secara terus menerus dankontinyu berinteraksi dengan obyek penelitian. Perpanjanganpengamatan berarti peneliti akan selalu berinteraksi dengan subyekpenelitian bahkan bisa menjadi bagian dari anggota masyarakat tersebut.Misalnya dalam bentuk magang, praktik kerja lapangan atau yanglainnya.

Pada awal peneliti memasuki obyek penelitian maka akandianggap sebagai pihak luar yang biasanya ada jarak antara penelitidengan pemberi data sehingga banyak data yang ditutup-tutupi. Namundengan berjalannya waktu dan seringnya peneliti berinteraksi denganpemberi data maka sedikit demi sedikit data yang awalnya dirahasiakanakan terungkap dengan sendirinya. Untuk itu penelitian kualitatifmengharuskan antara peneliti dengan obyek penelitian tidak ada jaraklagi. Hal tersebut adalah penelitian kualitatif yang terbaik. Oleh karenaitu banyak saran yang menyebutkan kalau melakukan penelitian kualiatif,obyek penelitiannya haruslah yang dekat dengan peneliti dan penelitibisa masuk serta melakukan wawancara mendalam, observasi dan jugatentuya perpanjangan pengamatan.

d. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti secara terus menerusmemperhatikan kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain.Proses seperti ini dilakukan pada saat pengumpulan data sekaligus

Page 203: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

melakukan proses reduksi dalam analisis data. Karena dalam penelitiankualitatif proses analisis data dapat dilakukan bersamaan dengan prosespengumpulan data.

Peningkatan ketekunan dapat berarti juga meningkatkanpengamatan atau observasi atau juga wawancara dengan cermat dansecara terus menerus sampai data tersebut jenuh. Maksud dari data jenuhadalah data tersebut tidak ada yang berubah dari waktu ke waktu atautidak ada data baru terkait dengan sebuah fenomena. Contoh prosespeningkatan ketekunan pada penelitian kualitatif adalah data yang sudahdiperoleh kemudian ditranskripsikan dan kemudian dibuat data display.Apabila data tersebut kurang maka peneliti datang lagi ke obyekpenelitian untuk mencari data sampai data tersebut jenuh. Oleh karenaitu peneliti harus melakukan peningkatan ketekunan terhadap data yangdiperolehnya.

e. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Diskusi dengan teman sejawat diperlukan dalam rangka untukmeningkatkan keabsahan data penelitian kualitatif. Proses ini miripdengan triangulasi antar peneliti namun pada proses ini tidak diperlukanjumlah teman sejawat tertentu untuk keabsahan data. Diskusi lebihditekankan pada proses untuk mencari dan mengonfirmasi berbagai halbaik terkait dengan data penelitian yang telah diperoleh atau juga teoriyang akan dibangun oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian.

f. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif berarti memberikan sebuah kasus yang bertentangandengan tema atau topik penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti.Maksud dari kasus negatif adalah untuk memberikan konfrontasisehingga key informant akan terus mempertahankan pendapatnya.Dengan demikian semua informasi yang dimiliki oleh key informant akankeluar semua termasuk komentar atau informasi negatif tentang temaatau topik penelitian.

Untuk dapat melakukan analisis kasus negatif, peneliti harusbenar-benar memahami topik penelitian yang sedang dikerjakan danjuga harus memahami obyek penelitiannya. Dengan memahami secaramendalam topik dan obyek penelitian maka peneliti akan lebihmengungkapkan kasus negatif pada informan kunci. Misalnya padapenelitian IC di perusahaan farmasi dimana menurut Hermawan (2013)banyak terjadi penyimpangan. Untuk dapat melakukan penelitiantersebut maka peneliti harus memahami seluk beluk bisnis perusahaanfarmasi mulai pembuatan obat sampai obat sampai di tangan pasien ataukonsumen. Dengan banyak memahami permasalahan di perusahaanfarmasi maka peneliti dapat melakukan “analisis kasus negatif ” padasaat melakukan wawancara dengan para manajer perusahaan farmasi.

Page 204: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

2. Uji Keteralihan (Transferability)

Uji keteralihan atau transferability adalah uji keabsahan databerkenaan dengan derajat ketepatan atau juga sejauh mana hasil penelitiankualitatif dapat diterapkan pada situasi lain. Dalam perspektif penelitiankuantitatif, uji keteralihan ini disebut juga dengan validitas eksternal, yakniderajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian pada populasidimana sampel diambil. Sementara itu, untuk hasil penelitian kualitatif,nilai transfer suatu penelitian tergantung pada pemakai atau pembacapenelitian hingga mana hasil penelitian tersebut dapat diterapkan padasituasi lain.

Oleh karena itu tugas peneliti kualitatif adalah membuat danmenyusun laporan penelitian yang mudah dipahami oleh peneliti lainsehingga memungkinkan untuk menerapkannya pada situasi yang berbeda.Laporan penelitian yang mudah dipahami adalah laporan yang disusunsecara parsimoni (menyederhanakan hal yang rumit), terinci, jelas,sistematis, dan dapat dipercaya. Semakin mudah dipahami sebuah laporanpenelitian kualitatif maka semakin baik juga nilai transferability sebuahlaporan penelitian.

3. Uji Dependability (Auditability)

Uji dependability atau auditability adalah uji keabsahan data berkenaandengan apakah peneliti lain dari mereplikasi proses penelitian kualitatiftersebut. Dalam persepktif penelitian kuantitatif, uji dependability ini disebutjuga dengan reliabilitas. Suatu penelitian dikatakan reliabel apabilapenelitian tersebut dapat direplikasi pada penelitian yang berbeda. Ujidependability ini disebut juga dengan uji auditability yang berarti bahwapenelitian kualitatif yang baik apabila telah diaudit oleh pihak lain. Pihaklain tersebut bisa pihak independen yang secara khusus diminta untukmengaudit proses penelitian atau pihak pembimbing atau promotor apabilapenelitian tersebut adalah skripsi, tesis atau disertasi. Hermawan (2012)menggunakan promotor dan co promotor sebagai pihak yang mengauditproses penelitian disertasinya untuk uji dependability atau auditability.

4. Uji Confirmability

Uji confirmability adalah uji keabsahan data berkaitan dengan derajatkesepakatan banyak orang terkait dengan topik penelitian yang sama.Dalam perspektif penelitian kuantitatif, uji confirmability ini juga disebutdengan uji obyektivitas. Pada aplikasinya uji confirmability ini dapatdilakukan dengan meminta pendapat dari para pakar atau peneliti yangpernah melakukan topik penelitian yang sama. Perbedaan uji confirmabilityini dengan triangulasi antar peneliti adalah pada waktu untuk memintapendapat. Kalau trianguasi antar peneliti, permintaan pendapat dilakukan

Page 205: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pada saat proses pengumpulan data sedangkan pada uji confirmability padasaat penelitian sudah hampir selesai. Hermawan (2012) pernahmenggunakan uji confirmability ini dengan meminta pendapat pada pakarIC dan pihak yang pernah melakukan penelitian dengan tema IC. Pendapatdari pakar dan peneliti IC (berupa balasan email) tersebut kemudiandilampirkan pada laporan hasil peneltian sebagai bentuk laporan yangparsimoni, terinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Berikut gambarproses uji confirmability sebagaimana dilakukan oleh Hermawan (2012).

Gambar 12.8. Proses Uji Confirmability (Hermawan, 2012)

Berikut diberikan contoh penulisan uji keabsahan data, sebagaimanadikutip dari Hermawan (2012).

“Keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan ujicredibility, transferability, dependability, dan confirmability (Senton,2004). Uji kredibilitas (credibility) berkenaan dengan derajatakurasi data dalam desain penelitian dengan hasil yang dicapai.Cara yang dilakukan dalam uji kredibilitas data penelitian iniadalah dengan melakukan triangulasi. Ada empat triangulasiyang peneliti lakukan, yakni triangulasi metode, triangulasisumber data, triangulasi teori, dan triangulasi antar peneliti(Hussien, 2009; Rahardjo, 2010). Triangulasi metode dilakukandengan membandingkan metode pengumpulan data yakni indepth interview, pendokumentasian, dan FGD. Triangulasi sumberdata dilakukan dengan cross check antara data pendapat parainforman hasil dari in depth interview dengan data dokumentasi,dan dengan data pendapat informan hasil dari FGD. Triangulasiteori dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian denganteori, pandangan (view of the firm), dan perspektif yang digunakandalam penelitian ini yakni the role theory, the resources based theory,the knowledge based theory, the human capital theory, an intellectualcapital view of the firm, an intangible perspective, dan teleologytheory.Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan melakukan

Sigit Hermawan(Peneliti)

Sri Layla Wahyu(Peneliti IC)

Maharis Wahyuaji(Peneliti IC)

Ihyaul Ulum (PenulisBuku IC)

Page 206: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

wawancara dan berdiskusi dengan peneliti IC yakni informan ZFdan WH.

Uji transferability berkenaan dengan sejauh mana hasilpenelitian dapat diterapkan dalam situasi lain. Dalam perspektifpenelitian naturalistik atau kualitatif, nilai transfer suatupenelitian tergantung pada pemakai, hingga mana hasil suatupenelitian dapat diterapkan pada situasi yang lain. Terkaitdengan penelitian kualitatif ini, peneliti tidak bisa menjaminderajat transferability hasil penelitian. Oleh karena itu, yang dapatdilakukan oleh peneliti agar pemakai lain dapat memahami dankemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian adalah denganmembuat laporan penelitian ini secara parsimoni(menyederhanakan hal yang rumit), terinci, jelas, sistematis, dandapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca atau pemakai akanmemperoleh gambaran secara utuh dari hasil penelitian. Denganpemahaman secara utuh akan memudahkan pembaca hasilpenelitian untuk dapat melakukan transferability. Untuk hal itu,dalam penelitian ini disertakan juga transkrip wawancara tiapinforman dan transkrip FGD, data display hasil coding dan datareduction, pedoman wawancara, yang semuanya ada di lampiran.Beberapa bukti adanya proses triangulasi metode, triangulasisumber, triangulasi teori, dan triangulasi antar peneliti disajikandi Bab 5, yang juga dilengkapi petikan wawancara para informan.Kesemuanya dilakukan agar memudahkan pembaca untukmelakukan transferability.

Uji dependability berkenaan dengan apakah orang laindapat mereplikasi proses penelitian tersebut. Uji dependabilitydalam penelitian kualitatif dilakukan melalui pemeriksaan (audit)terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit proses ini dapatdilakukan oleh pihak independen maupun oleh komisipembimbing disertasi. Hal seperti ini juga pernah dilakukan olehMuawanah (2010).

Uji confirmability berkenaan dengan derajat kesepakatanantar banyak orang terhadap suatu data. Hasil penelitiankualitatif dikatakan objektif bila hasil penelitian disepakati olehbanyak orang. Uji confirmability dalam penelitian ini dilakukandengan melibatkan beberapa orang yang pernah melakukanpenelitian IC, yakni peneliti IU, SLWI, MBW, dan SH. Denganmelibatkan beberapa orang tersebut diharapkan penelitian inidapat lebih objektif sebagaimana tujuan uji confirmability.”(Hermawan, 2012)

Page 207: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Kesimpulan yang bisa diambil dari bab ini adalah bahwa posisi ujikeabsahan data dalam penelitian kualitatif sangatlah penting walaupun adajuga peneliti kualitatif yang mempermasalahkan hal tersebut. Namunsebagai bagian dari proses ilmiah maka proses uji keabsahan data dalampenelitian kualitatif tetap harus dilakukan. Uji keabsahan data dapatdilakukan dengan uji credibility, uji transferability, uji dependability /auditability, dan uji confirmability. Untuk uji credibility dapat dilakukandengan uji triangulasi, member check, perpanjangan pengamatan,peningkatan ketekunan, diskusi dengan teman sejawat, dan analisis kasusnegatif. Dengan melakukan sejumlah prosedur dalam uji keabsahan data inimemungkinkan untuk meningkatkan kredibilitas atau derajat kepercayaanatas penelitian tersebut.

Page 208: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

UJI TEKNIKANALISA DATA

Analisis data adalah tahapan yang tersulit dalam rangkaian penelitiankualitatif. Hal ini dikarenakan belum bakunya analisis data dalam penelitiankualitatif atau masih “remang-remangnya” analisis data yang harus dilakukanpeneliti kualitatif dalam menjawab rumusan masalah. Sementara itu, hal yangberbeda terjadi pada penelitian kuantitatif. Untuk analisisnya sudah sangatbaku bahkan terstandar sehingga apabila tidak menggunakan analisis data yangsesuai maka analisis datanya salah. Hal itulah yang menjadi penyebab analisisdata dalam penelitian kualitatif dinyatakan sebagai analisis data yang sulit.Bahkan banyak peneliti enggan untuk melakukan penelitian kualitatif, salahsatunya penyebabnya karena kebingungan dengan analisis data yang belumjelas atau belum baku.

TEKNIK ANALISIS DATAAnalisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sepanjang proses

penelitian berlangsung. Hal ini juga yang membedakan antara penelitiankualitatif dengan penelitian kuantitatif. Kalau pada penelitian kuantitatif,proses analisis data dilakukan setelah data diperoleh. Ada beberapa analisisdata yang dapat menjadi referensi untuk penelitian kualitatif, yakni analisisdata selama di lapangan menurut Miles and Huberman, analisis data selama dilapangan menurut Spradley, analisis komponensial, dan analisis tema budaya(Sugiyono, 2008).

1. Analisis Data Selama di Lapangan Menurut Miles and Huberman

Analisis data selama di lapangan penelitian menurut Miles andHuberman (1984) merupakan analisis data yang banyak dilakukan olehpeneliti kualitatif. Hal tersebut karena dirasa cukup sederhana danmudah. Ada empat tahapan dalam analisis penelitian selama di lapanganpenelitian menurut Miles and Huberman (1984), yakni data collection,data reduction, data display, dan conclusion. Berikut disajikan bagan alir dariempat tahapan analisis data versi Miles and Huberman (1984).

BAB13

Page 209: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Gambar 13.1. Tahapan dan Bagan Alir Analisis Data Versi Miles andHuberman (1984)

a. Data Collection

Data collection atau pengumpulan data adalah proses pertamadalam analisis data dalam penelitian kualitatif. Hal ini yangmembedakan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.Kalau dalam penelitian kuantitatif, proses analisis data dilakukanpada saat data sudah diperoleh dengan lengkap sedangkan itu untukanalisis data di penelitian kualitatif dilakukan ketika sejak awalpengumpulan data. Hal tersebut dikarenakan peneliti juga sebagaiinstrumen penelitian yang dapat merasakan situasi, memahamimakna, dan memahami keseluruhan pesan yang terisi ketika prosespengumpulan data. Pada saat pengumpulan data juga dilakukanproses analisis data. Jadi peneliti kualitatif mengumpulkan datasambil juga menganalisis data yang ada.

Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik indepth interview, FGD, observasi, dan pendokumentasian sebagaimanayang pernah dibahas pada bab sebelumnya di buku ini. Sementara ituproses analisis data pada saat pengumpulan data dapat dilakukandengan membandingkan hasil pengumpulan data sementara yangtelah diperoleh dengan rumusan masalah, tujuan dan fokus penelitian,serta analisis dengan teori yang ada. Apabila dirasa jawabansementara dari proses pengumpulan data tersebut kurang sesuai makapeneliti akan kembali mencari data penelitian di “lapangan”. Haltersebut akan dilakukan secara terus menerus sampai penelitimemiliki keyakinan bahwa data tersebut sudah sesuai dengan tujuanpenelitian. Hasil dari data colletion ini dapat berupa rekamanwawancara, data transkripsi setiap key informant atau juga notulenhasil wawancara, transkripsi FGD, notulen dan rekaman hasilobservasi, dan data dokumentasi.

Conclusion

Data Display

Data Reduction

Data Collection

Page 210: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

b. Data Reduction

Data reduction atau reduksi data adalah aktivitas analisis datadengan cara mereduksi atau mengurangi data yang ada. Aktivitasreduksi data ini lebih banyak pada aktivitas menyeleksi data yangtelah diperoleh dan disesuaikan dengan rumusan masalah, tujuan,dan fokus penelitian. Data dirangkum, diseleksi, dipilih yangpokok-pokok saja, tema yang sama dan kateori yang sesuai. Datayang tidak relevan dibuang. Pada proses data reduction ini juga sangatmemungkinkan untuk melakukan data collection kembali atau penelitikembali mencari data penelitian di “lapangan” sebagaimana yangdijelaskan dalam bagan alir Gambar 13.1.

Proses untuk data reduction dapat diawali dengan proses coding(memberikan kode) pada samping tabel transkripsi wawancara per keyinformant. Biasanya coding dimulai dengan kode “A”, lalu “A1”,kemudian “A1.1” untuk tema-tema yang sama atau satu bagian darisatu rumusan masalah yang diuraikan dalam bentukpertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara. Berdasarkanproses coding tersebutlah banyak terjadi data reduction ataumembuang data yang tidak relevan. Contohnya adalah pernyataanatau komentar key informant yang “melenceng” jauh dari tema ataufokus penelitian atau juga contoh-contoh yang diberikan oleh keyinformant yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh penelitipada saaat in depth interview atau FGD. Hasil dari proses datareduction ini berupa petikan-petikan wawancara untuk tema, pola, dankategori yang sama.

c. Data Display

Data display adalah aktivitas menampilkan data-data hasil daridata reduction pada laporan penelitian. Data yang ditampikan adalahpetikan-petikan wawancara untuk tiap-tiap ide dalam topik penelitiandan juga data display untuk konsep atau tema-tema yang sama dalampenelitian tersebut. Maksud dari menyajikan (display) petikan-petikanwawancara asli yang diungkapkan oleh key informant tersebut gunamenunjukkan kealamiahan (naturalistik) dari penelitian kualitatif.

Pada tahapan data display ini pencarian data masih belumberakhir. Walaupun peneliti sudah menampilkan petikan-petikanwawancara namun peneliti juga masih dapat mengambil data-datayang dianggap kurang seperti halnya dijelaskan pada bagan alirGambar 13.1. Peneliti dapat melakukan data reduction dan juga datacollection. Proses seperti ini selain dimaksudkan untuk pengumpulandata juga untuk uji credibility (uji kredibilitas) dengan cara triangulasisumber atau juga member check.

Page 211: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Untuk memberikan gambaran lebih jelas berikut disajikanbeberapa cara peneliti melakukan data display. Seperti hasil penelitianHermawan dan Herlina (2013) yang menampilkan data display berupapetikan wawancara berikut ini :

“Elemen intellectual capital asset untuk human capital yang sangatpenting dan dominan pada saat ini ialah frameworks danpsychometric assessment. Bisnis proses di SBU MMF masihdibenahi karena dikhawatirkan masih banyak kegiatan yangtidak efisien. Untuk pendidikan pada saat ini masih belum diSBU MMF. Karena pada dasarnya pendidikan itu penting tapisementara masalah faktornya kita masih butuh hidup duluselanjutnya pengembangannya seperti apa. Dan setelahframework sudah jelas, efisien dan efektif juga lainnyamengikuti.” (Petikan wawancara dengan Bapak AS, GM Finance& Administration tanggal 6 Juli 2012).

Demikian juga dengan hasil penelitian Hermawan (2013) yangmenampilkan data display berupa petikan wawancara berikut ini :

“Tentunya tetap berhubungan erat karena keberlangsunganhuman resource (human capital) sendiri tergantung dari bagianmarketing. Karena marketing yang menyiapkan jumlah produksiyang harus disiapkan berapa, dia yang jual produk, dia yangtentukan produk apa yang harus di develop, mengembangkanproduk apa, kapasitasnya bagaimana? Pasti ada keterkaitan,tidak bisa terpisah” (Petikan wawancara dengan KK, 08-03-2012).

Contoh lain dari data display berupa konsep atau pola yang sama dariproses coding dan data reduction disajikan di bawah ini dalam bentuktabel (Hermawan, 2013)

Tabel Konsep Atau Pola Yang Sama Hasil Dari Proses Coding

Coding Tema atau Konsep

Tema atau Konsep Utama

A Peran Intellectual Capital di Perusahaan Farmasi

A.1 a. Peran Penting Untuk Perusahaan Farmasi SecaraKeseluruhan

A.2 b. Peran dan Kontribusi Untuk Menunjang Operasionaldan Inovasi

A.3 c. Peran dan Kontribusi Untuk Meningkatkan Kinerja,Daya Saing Perusahaan Farmasi, dan Kesejahteraan

Sumber: Hasil Coding dan Data Reduction

Page 212: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

d. Conclusion / Verifying Data

Conclusion atau verifying data adalah tahapan terakhir darianalisis data. Pada tahapan ini peneliti sudah mulai menyampaikanhasil penelitiannya dalam bentuk uraian atau narasi yang didasarkanpada konsep atau pola yang sama ditambah dengan penjelasan daripetikan-petikan wawancara. Pada tahapan ini peneliti juga masihdapat mengambil data yang dirasa masih kurang. Data yangdimaksud adalah data tambahan sebagai pendukung data utama yangsudah diperoleh. Apabila dirasa data sudah cukup maka simpulanpenelitian dapat dituliskan dalam laporan penelitian. Simpulan padatahap analisis data ini dilakukan dengan memberikan gambaran hasilpenelitian secara menyeluruh yang dihubungkan dengan logis baiksecara teoritis, empirik, dan non empirik sehingga dapat menjawabrumusan masalah, tujuan penelitian, dan fokus penelitian.

2. Analisis Data Penelitian Studi Kasus Menurut Robert K Yin (1989)

Pada banyak penelitian di bidang ekonomi, manajemen, bisnis,dan akuntansi dilakukan dengan dengan pendekatan studi kasus merujukpada bukunya Robert K Yin (1989). Adapun analisis data dalam studikasus dapat dilakukan dengan empat bentuk, yakni (Kusmarni, 2005)

a) pengumpulan kategori; peneliti mencari suatu kumpulan daricontoh-contoh data serta berharap menemukan makna yang relevandengan isu yang akan muncul;

b) interpretasi langsung; peneliti studi kasus melihat pada satu contohserta menarik makna darinya tanpa mencari banyak contoh. Hal inimerupakan suatu proses dalam menarik data secara terpisah danmenempatkannya kembali secara bersama-sama agar lebih bermakna;

c) peneliti membentuk pola; dan mencari kesepadanan antara dua ataulebih kategori. Kesepadanan ini dapat dilaksanakan melalui tabel2x2 yang menunjukkan hubungan antara dua kategori

d) peneliti mengembangkan generalisasi naturalistic melalui analisadata, generalisasi ini diambil melalui orang-orang yang dapat belajardari suatu kasus, apakah kasus mereka sendiri atau menerapkannyapada sebuah populasi kasus.

Sementara itu, Yin (1998) membagi tiga teknik analisis data untukstudi kasus, yaitu 1) penjodohan pola; 2) pembuatan eksplanasi; dan 3)analisis deret waktu. Yang dimaksud dengan penjodohan pola adalahbeberapa pola yang sama “dijodohkan” atau disinkronkan sehingga adaketerkaitan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Logika seperti inimembandingkan pola yang didasarkan atas data empirik dengan polayang diprediksikan atau dengan beberapa prediksi alternatif). Jika kedua

Page 213: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pola ini ada persamaan, hasilnya dapat menguatkan validitas internalstudi kasus yang bersangkutan. Sementara itu yang dimaksud denganpembuatan eksplanasi bertujuan untuk menganalisis data studi kasusdengan cara membuat suatu eksplanasi tentang kasus yang bersangkutan.Selanjutnya, yang dimaksud dengan analisis deret waktu bahwa makinrumit dan tepat pola, makin tertumpu analisis deret waktu pada landasanyang kokoh bagi penarikan konklusi studi kasus.

CONTOH PENULISAN TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF

Untuk memberikan gambaran tentang penulisan teknik analisis data diproposal penelitian kualitatif, berikut ini disajikan contoh penulisan teknikanalisis data kualitatif selama pengumpulan data di lapangan menurut Milesand Huberman (1984) yang dikutip dari Hermawan (2012).

“Analisis data dalam penelitian ini mengikuti metode analisis datakualitatif dari Miles and Huberman (1984), yaitu melakukan analisisselama tahapan proses pengumpulan data. Analisis data dilakukansecara interaktif dan dilakukan secara terus menerus selama proses dansampai tuntas penelitian dilakukan sehingga situasi atau konteks dalamsuatu fenomena tidak tertinggal dalam analisis. Aktivitas analisis dataselama proses pengumpulan data meliputi data collection, data reduction,data display, dan conclusion. Analisis data seperti ini pernah dilakukanoleh Muawanah (2010).

Adapun proses analisis pada saat pengumpulan data adalah sebagaiberikut :

1. Data CollectionAnalisis pada saat data collection dilakukan dengan selalumemperhatikan hasil wawancara sementara dan membandingkandengan rumusan masalah, tujuan dan fokus penelitian, serta analisisdengan teori yang ada. Apabila hasil wawancara belum sesuai denganrumusan, tujuan dan fokus penelitian, peneliti akan mencari kembalidata dengan cara melakukan wawancara kembali. Hasil data collectionberbentuk transkripsi wawancara untuk tiap informan kunci dan jugadata transkripsi wawancara saat FGD.

2. Data Reduction

Aktivitas data reduction dilakukan pada saat melakukan data collection.Berdasarkan data transkripsi wawancara yang telah ada maka padatahapan ini data dikurangi (reduksi) untuk data yang tidak releven,dirangkum, dipilih yang pokok, dicari tema, pola dan kategori yangsama. Data hasil dari reduksi akan memberi gambaran yang lebihtajam tentang hasil wawancara dan mempermudah peneliti mencari

Page 214: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

kembali data yang diperlukan. Pada penelitian ini hasil reduksi databerupa petikan-petikan wawancara untuk tema, pola, dan kategoriyang sama.

3. Data Display

Proses data display dilakukan dengan menyusun petikan-petikanwawancara untuk tiap-tiap ide yang ada di pola atau tema yang sama.Penyusunan hasil penelitian dengan menampilkan petikan-petikanwawancara tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambarankealamiahan (naturalistik) penelitian yang bersumber dari wawancaraasli dengan para informan kunci. Penyusunan hasil penelitian dengancara yang demikian juga dimaksudkan untuk menunjukkan tentangproses uji credibility khususnya cross check dan member check sebagaibagian dari keabsahan data.

4. Conclusion

Tahap simpulan dan verifikasi merupakan tahap akhir dari analisisdata. Pada tahap ini peneliti mengambil simpulan, pada awalnyasangat tentatif, kabur, diragukan. Akan tetapi dengan bertambahnyadata, simpulan akan lebih lengkap. Jadi, simpulan pada tahap analisisdata ini dilakukan dengan memberikan gambaran hasil penelitiansecara menyeluruh yang dihubungkan dengan logis baik secarateoritis, empirik, dan non empirik sehingga dapat menjawab rumusanmasalah, tujuan penelitian, dan fokus penelitian.” (Hermawan, 2012)

CONTOH PENULISAN PENJODOHAN POLA

SEBAGAI ANALISIS DATA MENURUT YIN (1998)

Untuk memberikan contoh penjodohan pola, berikut ini diberikan

contoh dari hasil penelitian Hariyanto (2005).

Research Question Proposisi Data YangDibutuhkan

Logika PengaitanData dan Proposisi

1. Bagaimanapenerapan tindaklanjut temuanaudit fungsipema- saran PTKereta Api DaopVIII Surabayadalam rangkame- ningkatkanminat kon sumen

1. Penentuanpeningkatan produk,peningkatan harga,peningkatandistribusi,peningkatan promosidan pening- katanpelayanan yang baikdan sesuai dengankebutuhan dapat

- Daftar temuan auditpe- nentuan produk

- Daftar temuan auditpe- nentuan harga

- Daftar temuan auditpe- nentuandistribusi

- Daftar temuan auditpe- nentuan promosi

- Daftar temuan audit

- Daftar temuan auditpenen tuan produk

- Daftar temuan auditpenen tuan harga

- Daftar temuan auditpenen tuan distribusi

- Daftar temuan auditpenen tuan promosi

- Daftar temuan auditpenen tuan

Page 215: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

pengguna jasakereta api kelaseksekutif.

2. Apakahpenentuanpeningkatanproduk,peningkatanharga,peningkatandistribusi,peningkatanpromosi danpeningkatanpelayanan dapatdigunakansebagai tindaklanjut temuanaudit fungsipemasaran PTKereta Api DaopVIII Surabaya.

mening katkanminat konsumenpengguna jasa KA.Ekse kutif dari PTKereta Api DaopVIII Surabaya.

2. Penyampaianpenentuanpeningkatan produk,peningkatan harga,peningkatandistribusi,peningkatan promosidan peningkatanpelayanan yang baikdapat digunakansebagai penerapantindak lanjut temuanaudit fungsipemasaran PTKereta Api DaopVIII Surabaya

pe- nentuanpelayanan

- Laporanpemeliharaan keretaeksekutif jangkawaktu mingguan,setengah tahun dansetahun

- Laporanpemeliharaan sarana

- Laporan syaratpenetapan tarifkereta

- Laporan okupansitarif

- Laporan anggaran &program promosi

- Laporan kelambatankereta

Cara pengumpulandata : dokumentasi

- Proses penentuanpeningkatan produk

- Proses penentuanpeningkatan harga

- Proses penentuanpeningkatandistribusi

- Proses penentuanpeningkatan promosi

- Proses penentuanpeningkatanpelayanan

Cara pengumpulandata : observasi

- Efektifitas produk- Efektifitas harga- Efektifitas distribusi- Efektifitas promosi- Efektifitas pelayanan

Cara pengumpulandata : wawancara

pelayanan- Laporan

pemeliharaan kereta- Laporan

pemeliharaan sarana- Laporan syaraf

penetapan tarif- Laporan okupansi

tarif- Laporan anggaran &

program promosi- Laporan kelambatan

kereta- Data hasil

wawancara- Data hasil observasi

Penentuan produk,

harga, distribusi,

promosi dan

pelayanan yang baik

dan sesuai dengan

kebutuhan

Tindak lanjut temuanaudit fungsipemasaran

Page 216: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Sumber : Hariyanto (2005)

CONTOH PENULISAN TRANSKRIPSI WAWANCARA

Salah satu tahapan analisis data versi Miles and Huberman (1984)adalah data collection. Pada saat data collection inilah, peneliti melakukantranskripsi wawancara sebagai tindak lanjut dari perekaman data pada saatwawancara atau FGD. Transkripsi wawancara adalah tulisan yang dilakukanoleh peneliti dengan menuliskan apapun yang ada di hasil rekaman padasaat wawancara atau FGD. Untuk memberikan contoh yang lebih jelasberikut adalah contoh transkripsi wawancara yang dikutip dari Hermawan(2012).

Transkrip Wawancara 5Peneliti dengan Ir. AP, MBAT (PT “B” Group)

Jumat, 30 Maret 2012

Pada hari, Jumat, 30 Maret 2012 jam 19.15 WIB, penelitimelakukan penelitian dengan mewawancarai informan 6 yakni Ir.AP, MBAT, Area Sales Manager PT. “B” Group. Beliau telahbekerja di PT. “B” Group selama 3 tahun. Perlu diketahui bahwabeliau pernah terlibat sebagai informan kunci dan peserta FocusGroup Discussion (FGD) penelitian hibah pekerti Dikti Kemendikbudtahun 2010/2011 dan 2011/2012 dengan judul “ModelPengembangan dan Pengelolaan Intellectual Capital GunaMeningkatkan Kinerja Bisnis dan Memenangkan PersainganTingkat Global Industri Farmasi”. Dengan beberapa kali menjadiinforman kunci dan peserta FGD dalam penelitian hibah pekertitersebut maka beliau sudah memahami konsep intellectual capital.Hal ini tentunya memudahkan peneliti untuk menggali informasilebih dalam terkait dengan intellectual capital di perusahaan farmasi.

Biodata Informan 6 :

Nama : Ir. AP, MBATUmur : 50 tahunLama Bekerja : 3 tahunDepartemen : Area Sales ManagerTempat Wawancara : Rumah Makan IBC (Ikan Bakar Cianjur) SidoarjoKeterangan : P = Peneliti; AP = Inisial Nama Key Informant

P Bagaimanakah sebenarnya modal pengetahuan atau juga modalintelektual untuk perusahaan farmasi pak? Jadi disini ada modal

Page 217: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

manusia, modal relasi dan modal struktural terhadap keseluruhanperusahaan farmasi. Jadi tentang pentingnya dan kontribusinyabagaimana pendapat pak ?

AP Jadi memang, human capital (HC) khususnya di industri farmasimemegang peran sangat penting sekali karena, pertama adalahbahwa industri farmasi itu adalah industri padat pengetahuan jadikalau kita lihat dari sisi segi produksinya itu bahwa obat itu adalahjenis bahan yang ditelan oleh manusia tentunya hal itu akansangat beda bila produk itu tidak ditelan oleh manusia sehinggadari situ secara tidak sadar industri farmasi sudahmengkapling-kapling human capital-nya atau SDM-nya menurutkemampuan yang dimiliki. Kemampuan orang untuk meracikobat itu merupakan suatu aset yang sudah dipetakan, distrik sesuaidengan kemampuannya. Analoginya itu seperti di perusahaanminuman ada orang yang tugasnya mengetes rasa minumansehingga asuransinya tinggi karena lidahnya tidak boleh berubahsedikitpun. Di perusahaan farmasi juga seperti itu yang sudahsenior dan sangat sepuh dan dia sudah menguasai formula obatitu.

P Memang ada ya pak orang seperti itu di perusaahan farmasi ?AP Ya ada pak, itu asset bagi perusahaan farmasi. Kemudian di sisi

lain, ada fungsi suporting yakni bagian marketing yang bertugasbagaimana agar produk yang dibuat ini laku dipasaran baiklangsung atau tidak langsung. Yang tidak langsung adalah melaluidokter dan yang langsung itu melalui apotik dan toko-toko obat,yang istilahnya OTC (Over The Counter) itu. Di marketingpun jugaterlevelkan. Ada yang dari sisi marketing strategis dan nonstrategis, seperti medical rapresentatif itu bukan faktor kunci karenaturn over-nya tinggi dan yang pada level marketing strategic ini,itulah yang merupakan aset bagi perusahaan yang istilahnyakemudian dikapitalisasi.

P Di marketing itu apa yang disebut marketing strategic itu pak ?AP Yang strategic itu adalah yang dia mampu membuat kebijakan,

yang mampu menalisis pasar, dia mampu melakukan negosiasidengan para dokter dan KPDM yakni (key person decision making)itu sekmen perusahaan. Sedang untuk OTC, mereka yang mampuyang melakukan freeface tidak pakai cannel tidak pakai koneksiseperti itu. Yang dilevel strategi ini harus bener-benar dikapitalisasi

P Kalo yang ini structural capital pak andi? bagaimana perannya, kayakbudaya organisasi, struktur organisasi, dan teknologi ?

AP Menurut saya budaya perusahaan memegang peran penting untukmenciptakan iklim kerja yang baik. Tapi pada kenyataannyakarena PT “B” Group ini adalah perusahaan keluarga sehingga itutidak perlu diperhatikan yang penting adalah hasil. Kemudian

Page 218: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

tanpa sadar budaya ini diciptakan oleh owner-nya. Ada sisinegatifnya dan sisi positifnya. Sisi positifnya adalah spirit dariowner tersebut mulai dari hanya mempunyai 1 mesin sampaisekarang sudah menjadi besar. Sisi negatifnya adalah keadaansudah berubah, spirit yang dibawa oleh owner ini adalah berbedadengan para pekerjanya yang sudah spirit professional. Nah disinikadang-kadang tidak ketemu spirit yang masih lama dengan spiritprofesional dari sisi owner. Kamu harus bekerja keras, kamu harusikuti saya, saya dulu kerja keras, disisi lain mereka pegawai.Disinilah kadang-kadang tidak saling ketemu.

P Ini pak Andi, terkait dengan hubungan dengan HC,SC dan RCbagaimana daya dukung 3 komponen tersebut di perusahaan farmasi ?

AP SC dalam hal ini budaya perusahaan banyak dikendalikan olehorang–orang inti atau lingkaran dalam perusahaan keluarga itu.Tapi mungkin itu tidak terjadi pada perusahaan profesional yangbelakangnya ada Tbk-nya. Kalau selama itu faktor utamannyaadalah orang – orang tertentu yakni owner orang orang yangmengerakkan itu. Sedangkan HC lebih pada bagaimanamengerakan kebijakan kebijakan itu, jadi sebenarnya otaknyacuma 1 untuk mengerakan itu. Otaknya ada dilingkaran owner inibisa jadi ada 3 / 4 orang tapi tidak dari 10 orang, pak

P Kalo sekarang human capital mendukung relational capital bagaimanakaitannya pak ?

AP HC itu dimarketing punya compliance yang tinggi (patuh)menjalankan semua instruksi. Toh walaupun mereka (karyawan)nanti salah maka mereka (owner) akan bertanggung jawab. Yangpenting patuh. Itu yang selama ini saya amati. Jadi disini yangharus digaris bawahi adalah perusahaan farmasi yang cukup besartapi masih dikendalikan oleh keluarga sehingga bisa dikatakandibawah level strategic ini yakni para manager yang dituntut adalahkepatuhan dalam menjalankan kebijakan tim inti ini.

P Sekarang terkait dengan transfer pengetahuannya itu pak, misalnya darisenior ke yunior, dari owner ke para manager melalui meeting ato melaluiapa itu pak?

AP Ya melalui meeting, meeting itu banyak sekali di perusahaanfarmasi. Meeting itu bisa terjadi dalam beberapa kali dalamseminggu. Selanjutnya turun lapangan dan itu berlangsung terusdan nanti ada meeting nasional. Meeting nasional itu setahun 2 kali.Di situlah terjadi transfer knowledge bahkan kadang dipanggilnarasumber dari luar perusahaan. Pelatihan juga ada rutin. Jadipara tenaga marketing baru ini dididik selama 1 bulan setelah itumereka turun lapangan, kemudian dipantau secara berkala,bagaimana progresnya. Di lapangan para managerpunmenindaklanjuti kebijakan yang dibuat oleh owner itu bagaimana

Page 219: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

merealisasikannya. Jadi tranfer knowledge-nya bagus, pak.P Untuk di PT “B” Group lebih kuat mana pak, apakah HC ,SC,atau

RC-nya?AP Menurut saya kuat di-RC-nya, di-relation-nya. Kedua

diteknologinya. Kalau SDM-nya sebenarnya yang dituntut adalahkepatuhannya. Jadi dinilai lebih lanjut dalam tanda petik ya yakniada beberapa deviasi. Cuma karena ini belum perusahaan terbukaada hal bila bisa dilakukan biar lebih efisien.

P Di PT “B” ini pak, kan ada orang yang expert di HC, kan pasti adaorang yang ahli tho pak?

AP Ada pak, khususnya di bagian R&D, di pabriknya maksudnyayang khusus untuk teknologinya. Kemudian untuk peralatan, atauyang juga untuk menunjang permesinan juga ada. Tetapi inovasiyang sifatnya invension atau penemuan baru itu belum dilakukanjadi itu sifatnya hanya ada teknologi kemudian diambil kemudianditiru lalu dipasarkan. Jadi seperti me too produk. Jadi merekamengambil me too produk. Kemudian mereka kuat direlasinya. Metoo produk itu bukan invension atau penemuan baru,marketingnya ini yang kuat dan betul-betul bisa menembus pasar.

P Kalau dengan teknologi bagaimana pak ?Apakah sudah canggihteknologinya?

AP Kalau canggih sih belum ya, karena masih mee to tadi itu ya. Tapikalau dari permesinannya kalau mee too itu sudah cukup untukmemenuhi GMP yakni good manufacturing product.

P Terkait dengan knowledge management pak. Bagaimana cara untukmemberdayakan masing-masing HC, SC, dan RC untuk tahapanknowledge management atau pengelolaan pengetahuan?

AP Ya ini memang ada program pelatihan yang rutin karena yangditekankan itu adalah skill, attitude, dan knowledge. Skill kalau dimarketing ya akan diberdayakan di marketingnya. Kalau dia bagianproduksi maka akan dilatih untuk bagian produksinya.Keselamatan kerja juga ada training rutin. Training juga diadakanoleh orang-orang internal perusahaan. Untuk knowledgekadang-kadang ada tugas belajar, dalam arti kata ya short course,bisa jadi kadang-kadang ke perguruan tinggi di Jakarta, di ITB.Kemudian untuk attitude itu tentang bagaimana menanamkankedisiplinan kepada karyawan. Nah tiga hal ini yang terusdicanangkan oleh perusahaan.

P Kalau yang untuk teknologi , apakah ada update teknologi terus?AP Untuk teknologinya, sebenarnya sudah generic kok pak. Jadi selama

tidak ada produk baru dalam tanda petik yang invention tadi itu yateknologinya generic saja pak. Paling ya branding, mixing, ya gitusaja.

P Kalau untuk budaya organisasi, owner-nya sangat berperan ya pak?

Page 220: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

AP Ya ini, owner-nya sangat-sangat dominan sekali karena perusahaankeluarga sehingga ya itu tadi, karyawan diharapkan dapatmenjalankan kebijakan-kebijakan owner.

P Kemudian untuk relational capital, bagaimana pemberdayaannya pak?AP Untuk relational capital dengan KPDM itu mereka bagus, sangat

bagus sekali.P Contohnya seperti apa pak ?

AP Ya, misalnya kebutuhan-kebutuhan teknis mereka penuhi. Kalaudalam marketing, “need-nya merekalah” yang diperhatikan. Dan itubisa “macem-macem” pak.

P Ada juga aspek moral pak AP. Apakah itu juga ditanamkan di dalamperusahaan farmasi ?

AP Kalau masalah moral itu di perusahaan terutama dalam masalahkeuangan ya. Tentang hal itu (moral) ditanamkan hal yang sangattinggi sekali ya. Misalnya kalau karyawan itu membuat kesalahandalam arti kata berkaitan dengan uang, itu tanpa ampun. Tapikalau misalnya ada kesalahan terkait dengan sakit atau ijin, itumasih ada toleransi. Tapi kalau sudah menyangkut uang itusudah, tanpa ampun.

P Lha inikan moral dalam arti terkait dengan obat. Maksudnya oh obatyang harusnya kualitas tinggi kemudian dibuat tidak sesuai standar,inikan masalah moral, bagaimana menurut Bapak ?

AP Wah kalau itu terkait dengan QC-nya pak (Quality Control). Itusangat berat pak, tidak bisa itu karena sangat ketat sekali pak. Jadiada QC inilah yang mengontrol dan benar-benar selektif. Sehinggabenar-benar dikontrol agar tidak terjadi kesalahan yangmengakibatkan user mengalami sesuatu yang tidakmenyenangkanlah.

P Apakah hanya aspek moral dalam hal keuangan yang dipentingkan pak?AP Iya betul itu.P Kan ini ada tiga tahap Pak (sambil menunjukkan gambar CICM Model),

itu namanya CICM pak Andi, Comprehensive Intellectual CapitalManagement atau pengelolaan modal pengetahuan yang komprehensif.Tahapannya dari bawah ke atas pak Andi, mulai knowledgemanagement, innovation management, dan intellectual propertymanagement. Tadi kita sudah membahas yang knowledge management.Nah sekarang kita membahas yang innovation management pak. Tentanginovasi-inovasi di perusahana itu dimulai dari mana pak Andi?Apakahdari customer, dari karyawan internal atau dari kebutuhan teknologi ?

AP Ya, kalau kita lihat dari market pak. Itu dilakukan kalau merekamelihat sesuatu. Misalnya, oh dirumah sakit itu banyak yangmemakai infus. Nah kalau mereka sudah membikin infus makadari sisi produksi maka akan ditingkatkan kapasitas produksinya.Kemudian ada permintaan lain dari apotik misalnya kemasannya

Page 221: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

kok gampang robek maka barangnya akan dikembalikan kepabrik. Trus mereka buat kemasan yang lebih kuat.

P Berarti kalau begitu lebih pada keinginan customer ya pak ?AP Tapi kalau dari dalam karyawan terkait produksi biasanya lebih

pada keandalan, performance mesin-mesinnya. Misalnya, waduhmesin ini harus diganti geer-nya, rantainya, lebih pada hal-hal itu.

P Artinya inovasi itu gabungan ya Pak. Jadi inovasi bisa berasal daricustomer, dan juga bias berasal dari internal karyawan ya pak. Nahkalau seperti itu, inovasi itu lebih banyak dilakukan dengan top downatau bottom up Pak ?

AP Inovasi seperti itu, pada level produksi lebih banyak dilakukandengan bottom up. Ya kemudian pada sisi relational capital-pun,marketing, usulannya juga banyak dari bottom up. Ya, dari medicalrepresentative itu kita olah dan kita naikkan ke manajemen. Truskemudian dari atas di-adjust, ini yang harus dilakukan,begini-begini dan lain sebagainya.

P Kalau dari atas bisa juga ya pak Andi, misalnya ketika dari luar negeri,oh ini ada hal-hal baru begitu, bagaimana pak?

AP Itu biasanya mesin-mesin pak, begitu. Misalnya mesin pembuatkapsul ada yang baru, kemudian owner memerintahkan tolongdipelajari untuk di-adjust di PT. B, misalnya. Kalau itu biasanyaada supplier-supplier luar negeri.

P Tapi kalau secara khusus HC dikirim kemana untuk inovasi baru,bagaimana pak?

AP Oh gak ada pak. Kalau selama ini ditempat kami itu lebih suka keproduk me too – nya tadi itu. Karena resikonya dianggap terlalutinggi untuk invension atau produk baru. Misalnya menggunakanbetacarotin itu biayanya sangat tinggi. Jadi sebenarnya yang dipakaiitu adalah teknologi-teknologi yang sudah standarlah. Misalnyaekstrak jahe, semua sudah bisa trus yang penting marketnya tadiitu.

P Trus untuk strategi-strategi marketing baru pak Andi, apakah dipakaiatau tidak Pak ?

AP Gak dipakai pak. Lebih banyak pada sales oriented pak, daripadamarketing. Jadi mereka lebih suka bertarung “face to face” pak. Jadikalau ada perang diskon akan mereka ikuti dengan perang diskonpak. Tapi kemudian tidak ada upaya untuk blue ocean-nya. Sayatidak tahu pertimbangan dari pimpinan ini kok lebih suka head tohead, ayo perang ya perang, sampai bawahannya kalau perlubunuh-bunuhan , hehe…Senengannya begitu memang.

P Tidak ada upaya untuk mencari strategi yang kayak blue ocean tadi ya?AP Tidak ada, mungkin juga belum kesana arahnya.Wacana itu juga

pernah kita berikan tapi mereka bilang ini akan lama prosesnya.Marketing itu lama. Pinginnya itu shorterm-shorterm.

Page 222: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

P Oh yang penting sales-nya naik, sales-nya tinggi gitu ya pak?AP Ya ini juga pernah saya usulkan. Misalnya saya pernah usulkan

penggunaan IT untuk mediasi pasar, khususnya untuk obat OTCitu. Tapi mereka bilang itukan tergantung dari orang lain, jadiyang penting itu kakimu melangkah kemana. Jadi mereka senangmelihat orang lain berkeringat. Karyawan itu berkeringat. Merekasuka yang seperti itu daripada kita berpikir pakai teknologi ya.Misalnya juga pernah saya usulkan untuk SMS ke banyak orang,ke berjuta-juta orang. Tapi katanya itukan tergantung orang lain,kamukan gak bekerja. Masih seperti itu. Mereka senang kalauanak buahnya itu turun lapangan. Mereka belum smart kalaumenurut saya, belum mengarah ke IT. Tapi kalau dalam internalperusahaan seperti untuk keuangan, sudah ada IT. Sedangkanuntuk marketing ini masih belum. Spiritnya itu masih sepertipendirinya itu. Betul-betul karyawan itu harus berkeringat.

P Trus Pak AP, ini tahap yang paling atas dari CICM. Gambarannya kanbagaimana perusahaan ini memiliki produk-produk yang paten, brandimage-nya, kemudian juga produk yang mudah diingat, misalnya ketikaorang sakit kepala gitu mereka harus minum apa gitu?Gimana itu pAndi?

AP Jadi ini yang juga belum dilakukan untuk marketing. Jadi brandingstrategy, branding awareness itu belum dilakukan. Karena menurutmereka itu sangat-sangat costly. Jadi ini merk produknya kanbanyak pak, mereka lebih suka pendekatan personal ke paradokter itu. Yang penting dokter itu loyal maka konsumen akanngikut saja apa kata dokter.

P Kalau untuk OTC juga seperti itukah pak?AP OTC juga sama seperti itu pak. Jadi kebijakan untuk brand

awareness itu masih belum pak.P Tapi untuk biolisin itu kan lumayan pak.

AP Iya, tapi untuk biolisin, iklannya di TV sudah kita turunkan pak.Starmag misalnya yang bintangnya Rhoma Irama itu sudah tidakada pak. Karena mahal. Vitalong C itu juga sudah jarang, karenaitu juga pakai model.

P Tapi kalau itu terjadi kan enak pak. Misalnya kalau orang sakit kepalamaka mereka akan teringat Bodrex, misalnya. Karena memang daritahapan paling tinggi untuk CICM itu pak. Jadi brand image perusahaanitu dikenal masyarakat kan begitu. Kemudian ada produk-produk patenmisalnya.

AP Sebetulnya ya gitu pak. Karena mereka suka seperti itu. Karenakalau bapak amati saja, vitalong C misalnya, itukan kemasannyatidak banyak berubah, untuk teknologinya sama yakni time release.Itu sudah generasi lama, sekarang sudah ada vitamin C yangmerknya Ester C. Trus ada juga vitamin C yang herbal. Sebenarnya

Page 223: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

teknologi yang lama ini harus diganti kemasan. Nah inilah yangbelum digarap total oleh mereka terkait dengan pasar-pasar obatOTC ini.

P Terkait dengan inovasi produk pak, misalnya ada bodrexin, trus diberiinovasi jadi bodrexin rasa jeruk. Bagaimana dengan produk-produk di PT“B” pak?

AP Ya ada pak. Misalnya biolisin kemudian diinovasi menjadi yangbentuk tablet. Kemudian dari rasa diinovasi jadi ada rasastrawberry, rasa anggur. Tapi masalahnya basic strateginya masihbelum berani misalnya dengan mass marketing ya. Jadi masih kayakbegini ya, dia datang ke sekolah untuk promosi, kalau ada produkbaru trus datang ke kantor-kantor. Lha tindakan ini tidakdidukung oleh mass promotion melalui mass media itu tadi.Sehingga pertumbuhannya tidak begitu bagus dibanding denganethical dan generic yang di rumah sakit itu yang betul-betulmelakukan relational capital melalui dokter-dokter itu.

P Lha trus bagaimana caranya agar bisa mencapai hal itu pak?Maksudnyaupaya apa atau pemberdayaan yang bagaimana agar dapat mencapailevel CICM yang paling tinggi yakni intellectual property itu pak?

AP Menurut saya harus dilakukan business process engineering, harusditata ulang kembali proses bisnisnya. Harus dirombak, dalam artiatau dalam praktiknya mungkin tidak langsung ya. Karenamenurut saya selama ini yang dilakukan adalah parsial-parsial.Yang ini dibenahi tapi yang ini, outputnya gak bisa, gak match.Maka menurut saya harus dirombak secara keseluruhan.

P Trus dari human capital-nya, apa yang harus dilakukan untuk bisasampai pada IP tadi itu ?

AP Menurut saya yang harus diberdayakan brainware–nya. Nah initadi berhubungan dengan yang saya maksud tadi itu, yakni harusdilakukan business process engineering, artinya percepatan dimarketing tidak diikuti dengan pemberdayaan brain ware tadi itu.Dengan cara peningkatan brain ware karena brain ware-nya masihada di orang-orang tertentu tadi itu. Ini jangka panjang berbahaya.

P Apakah termasuk juga keputusan-keputusan strategisnya ya pak?AP Ya, benar. Ini jangka panjang akan sangat berbahaya. Meskipun

telah beroperasi lebih dari 30 tahun tapi generasi pertama atauowner-nya masih ada ya. Kemudian generasi kedua, anaknya sudahmulai aktif tapi ini belum terbukti. Kalau dia bisa bertahan padagenerasi kelima itu baru terbukti dengan manajemen tradisional.Ini sangat berbahaya kalau tidak segera dilengkapi olehorang-orang professional.

P Generasi kedua atau ketiga harusnya sudah bisa pak?Seperti Sampoerna,itu pak.

AP Hehe…generasi kedua atau ketiganya dijual pak…hehe…Memang

Page 224: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

saya pernah dengar akan ambil orang professional tapi gak taukapan

P Kalau dari structural capital pak Andi, dari budaya perusahaan, dariteknologi biar bisa mencapai IP tadi itu, bagaimana pemberdayaannyapak?

A Dari tiga hal tadi itu, saya melihat yang harus diirubah dahuluadalah budayanya. Karena budaya inikan top down kan pak. Nahbudaya ini harus diubah.

PP Disana apakah ada budaya mengkritisi itu ada pak?AP Gak ada pak. Mereka pingin semua harus patuh. Itu yang terjadi

pakP Kalau terkait dengan relational capital, apa yang harus dilakukan dan

diberdayakan pak?AP Menurut saya harus ada upaya untuk mencari blue ocean-nya. Ya

kalau kita pelajari sejarahnya semen Holcim ya, kok sampai bisamelawan semen gresik, meskipun belum menang ya. Dia sadarbahwa dia tidak akan bisa menang bila berhadap-hadapanlangsung dengan Semen Gresik. Maka dia tidak hanya berpikirsale tapi juga berpikir blue ocean. Misalnya dia bikinkan, sepertisolusi rumah, holcim bertanya sehingga branding-nya holcim,holcim, holcim. Dia tidak mengikuti perang diskon. Nah inilahyang seharusnya oleh PT “B” itu tadi yakni mencari blueoceannya tadi itu.Ini juga saya tambahkan pak, bahwa terkait dengan business processengineering tadi itu harus dimulai dari budayanya. Yakni menuju kebudaya profesionalisme maka dimungkinkan akan tumbuhinovasi-inovasi tadi itu, sehingga manajemen bisa mengelola danakan terus naik (sambil menunjukkan tahapan CICM). Kalaubudaya ini tidak dibangun maka susah pak. Jadi harus dibangunbudaya dulu pak. Harus diubah dari budaya manajemen keluargake budaya manajemen professional. Karena pemain di industrifarmasi ini semakin banyak. Industri kesehatan ke depan iniprospeknya semakin bagus. Dan sekarang trendnya kan ke herbal.

P Di PT “B” apa tidak buat apotik dan diversifikasi usaha gitu pak?AP Oh sudah pak. Jadi ada apotik, lab, dan praktik dokter.P Oh ya pak, terkait dengan relational capital tadi pak, apa yang biasanya

diberikan ke dokter itu?AP Ya macam-macam pak. Biasanya untuk dokter dan juga untuk

rumah sakitnya. Misalnya untuk training perawat, karyawan. Dankalau untuk dokternya biasanya fasilitas diberikan juga baik cashmaupun non cash itu juga dilakukan.

P Kalau hubungan antara perusahaan farmasi dan distributor?Itubagaimana pak Andi?

AP Jadi begini posisinya (sambil menggunakan dua tangan). Sini ada

Page 225: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

perusahaan farmasi dan yang satunya ada perusahaan distributor.Perusahaan ini mempunyai tim marketing-nya sendiri, tapi kodeatau barang harus dari distributor.

P Oh begitu ya, tapi ini marketing-nya siapa pak?AP Marketing-nya perusahaan farmasi pak.P Kenapa kok seperti itu?

AP Ya begitu, orang distributor bilang oke tak ambil barangmu tapikamu juga harus menciptakan demand. Dan itu harus diciptakanoleh orang-orang pabrik ini. Nah perusahaan distributor jugapunya orang marketing yang bertugas delivery saja, yang sebenarnyabukan marketing.

P Kalau yang harus minta tanda tangan dokter itu apa pak?AP Itu medical representative.P Itu orangnya siapa?

AP Orangnya pabrik, perusahaan farmasi. Dia bertugasmempromosikan, memperkenalkan supaya dokternya nulis resep,resep diambil di apotik, apotik dari distributor. OTC juga sepertiitu pak. Dia ambil di distributor, distributor dari farmasi.

P Oke Pak Ap, cukup sekian wawancara ini dan terima kasihAP Baik pak, sama-sama

Kesimpulan dari materi teknis analisis data ini adalah bahwa tidakmudah melakukan analisis data dalam penelitian kualitatif. Hal tersebutdikarenakan belum bakunya analisis data dalam penelitian kualitatif. Iniyang membedakan dengan analisis data pada penelitian kuantitatif yangsudah baku dan terstandar. Sementara itu memang banyak teknikanalisis data untuk penelitian kualitatif. Namun pada buku ini hanyamenyajikan dua teknik analisis data yang paling banyak dipakai dalampenelitian kualitatif bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi.Adapun kedua analisis tersebut adalah analisis data selamapengumpulan data versi Miles and Huberman (1984) dan analisis datastudi kasus versi Robert K Yin (1998).

Page 226: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

DAFTAR PUSTAKA

Aaker D. A. And Day G. S. 1986. Marketing Research, John Wiley & SonNew York.

Albaum G., Green P., E., Tull D., S. 1988. Research For Marketing Decisions,Fifth Edition, Prentice Hall Inc. Ney Jersey.

Amirullah. 2013. Metode Penelitian Manajemen; disertai contoh judulpenelitian dan proposal penelitian. Malang, Bayumedia Publishing.

Amirullah. 2015. Metode dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian.Malang, Media Nusa Creativ

Anggraini, Novi. 2015. Perilaku Curang Mahasiswa Jurusan Akuntansi YangBerpotensi Untuk Melakukan Fraud di Masa Mendapat dan UpayaPencegahannya. Skripsi. Fakultas Ekonomi. UniversitasMuhammadiyah Sidoarjo

Arifin, Z.E. 2000. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. PT. GramediaWidiasarana Indonesia, Jakarta.

Ary, Donald, et al., Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Terjemahan AriefFurchan. 2004. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basuki. 2011. Metodologi Studi Kasus, Desain Penelitian. Modul. PelatihanMetodologi Riset. 6 – 7 Desember. Departemen Ekonomi Syariah.FEB Unair Surabaya.

Black W. C., Tatham R. L., Anderson R. E., Hair J. F. 1998. Multivariate DataAnalysis, Fifth Edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey.

Churchill, Jr. G. A., 1995. Marketing Research Methodological Foundations, SixthEdition, The Dyrden Pres, Tokyo.

Creswell, J.W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, and MixedMethods Approaches (volume. 2). Thousand Oaks, CA: Sage.

Creswell, J.W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design; Choosingamong Five Approaches (3rd ed). Thousand Oaks, CA: Sage

Davis J.J (1989), Advertising Research: Theory & Practice (2nd Edition)

Dawud. 2010. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.http://berkarya.um.ac.id.

Dermawan Wibisono., 2000. Riset Bisnis, BPFE – Yogyakarta.

Draper Norman Dan Smith Harry, 1992. Analisis Regresi Terapan, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Page 227: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Emory, C. William, & R. Cooper, 1995. Business Research Methods, Foruth Ed.Homewood, Illions. Irwin.

Faisal, Sanapiah. 1999. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ferdinand, A.T, 2006, SEM Dalam Penelitian Manajemen, Badan PenerbitUniversitas Diponegoro Semarang, Indonesia.

Fraenkel, J. & Wallen, N. (1993). How to Design and evaluate research ineducation. (2nd ed). New York: McGraw-Hill Inc.

Frankfort-Nachmias, C. & Nachmias, D. 1996. Research Methods in theSocial Sciences, St. Martin's Press

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. 1992. Research Methods for Business and. Management,MacMillan Publishing Company, New York

Gilbreath Glenn H and Van Matre Joseph G., 1983. Statistics for Business andEconomics, Business Publications Inc. Texas.

Green W., H., 2000. Econometric Analysis, Fourth Edition, Prentice Hall Inc.,New Jersey.

Greenacre J. Michael. 1984. Theory and Applications of Correspondence Analysis,Academic Press Inc., London.

Gunawan Sumodoningrat, 1994. Ekonometrika Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit BPFE , Yogjakarta.

Haber Audry and Runyan Richard P. 1982. Business Statistics, Richard DIrwin, Honewood Ilinois.

Haber A. And Runyon R. P., 1982. Business Statistics, Ricard D. Irwin, Inc.Homewood, Illinois.

Hair, J.F., W.C. Black, B.J. Babin, R.E. anderson, R.L.Tatham, (2006).Multivariate Data Analysis, 6 Ed., New Jersey : Prentice Hall

Hariyanto, Wiwit. 2005. Analisis Tindak Lanjut Temuan Audit FungsiPemasaran PT. KAI DAOP VIII Untuk Meningkatkan MinatKonsumen Pengguna KA Eksekutif. Tesis. Program MagisterAkuntansi. Universitas Airlangga Surabaya

Hermawan, Sigit. 2012. Peran, Pengelolaan, dan Pemberdayaan IntellectualCapital, Serta Perbaikan Praktik Bisnis Industri Farmasi. Disertasi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

_____, dan Silvia Herlina. 2013. Studi Intepretif Identifikasi dan InteraksiIntellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Reviu Akuntansidan Keuangan. Vol 3 No 1, pp 335 - 347.

Page 228: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

_____. 2013. Makna Intellectual Capital Perspektif The Role Theory dan TheResource Based Theory. Jurnal EKUITAS. Jurnal Ekonomi dan Keuangan.Vol 17 No 2, pp 256 - 275.

_____. 2013. Praktik Kotor Bisnis Industri Farmasi dalam Bingkai IntellectualCapital dan Teleology Theory. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Vol 4 No 1,pp 40 - 54.

Huck S., Cormier W., Bounds W. G., 1974. Reading Statistics and Research,Harper & Row Publisher Inc, USA.

Husaini Usman dan Purnomo S., 1996. Metodologi Penelitian Sosial. BumiAksara, Jakarta.

Indawatika, Feri. 2014. Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAPKoperasi INTAKO dan Respon Pihak Eksternal. Skripsi. UniversitasMuhammadiyah Sidoarjo

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis:Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogayakarta: BPFEE.

Irawan Suhartono. 2000. Metode Penelitian Sosial. Remaja Rosdakarya,Bandung.

Juliani. 2013. Analisis Pembelajaran Akuntansi Berdasarkan Aspek SosiologiKritis, Kreativitas, dan Mentalitas. Skripsi. UniversitasMuhammadiyah Sidoarjo

Karson J. Marvin, 1982. Multivariate Statistical Methode, The IOWA StateUniversity Press, Iowa USA.

Kerlinger Fred N., 1986. Azas-azas Penelitian Behavioral, Gadjah MadaUniversity Pres, Yogjakarta.

Khotari, C.R. 1990. Research Methodology; Methods and Techniques. NewAge International Publisher.

Khuzaimah, Ninik. 2014. Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak,Kesadaran Wajib Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan WajibPajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha. Skripsi.Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Kinnear, Thomas C. and Taylor, James R. 1987. Marketing Research; An AppliedApproach, Third edition. McGraw-Hill, Inc.

Kotler P., 1994. Marketing Management Analysis, Planing, Implementation andControl, Prentice Hall International Inc., Ney Jersey.

Kotler P., Hoon A., S., Leong M., S., Tan C., T., 1996. Marketing ManagementAn Asian Perspective, Prentice Hall Inc., Singapore.

Page 229: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Kusmarni, Yani. 2005. Studi Kasus (John W. Creswell).http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131990012-YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_Kasus.pdf

Maddala G. S., 1988. Econometrics, Mc Graw-Hill International Edition,Singapore.

Malhotra K. Naresh, 1993. Marketing Research An Applied Orientation, PrenticeHall International, Inc, Ney Jersey.

Malhotra K. Norest, 1996. Marketing Research an Applied Orientation, SecondEdition, Prentice Hall International Inc, New Jersey.

Marshall, C. and Ronsman, G. 2014. Designing Qualitative Research. SagePublication.

Marshall, Martin N. 1996. Sampling for Qualitative Research. Family Practice,An International Journal. Vol 13, No 6. Oxford University Press.

Massey Jr., F. J. And Dixon W. J., 1983. Introduction to Statistical Analysis.,Fourth Edition Mc-Graw Hill.

Melinda, Septa. 2014. Motivasi Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Brevet PajakA dan B Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Timur. Skripsi. FakultasEkonomi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Miles, Matthew B., and A Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis.Sage Publication, Inc.

Murdick, Robert G., 1996. Business Research: concept and Practice, New York:International Harper & Row Publishers.

Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nisbett and Kanouse, 1981. Obesity, Hunger and Supermarket ShoppingBehavior", dalam Kassarjian dan Roberson (Eds), Prespectives inConsumer Behavior, Scott, Foreman and Company, Glenview, Ill., 3rdedn, 1981, pp 143-145.

Norusis J. Marija. 1990. SPSS/PC+ Advanced Statistics 4.0 Guide, SPSS Inc.Chicago.

Nurosis M., J., 1990. SPSS, SPSS Inc. Minchigen Avenue Chicago Illinois.

Poerwadi, Lanna Prety. 2014. Pelaksanaan Perkuliahan Akuntansi PengantarBerbasis Konvergensi IFRS Pada Empat Program Studi AkuntansiTerakreditasi A Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Skripsi. FakultasEkonomi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Page 230: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Roscoe dikutip dari Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta :Salemba Empat. p :

Rosenthal, R, & Rosnow, R.L. 1991. Essential of Behavioral Research;Methods and Data Analysis. New York; McGraw-Hill

Sarwono, J. 2003. “Perbedaan Dasar antara Pendekatan Kualitatif danKuantitatif“. http://www.w3.org/TR/REChtml40. Dikunjungi 13Desember 2006.

Sekaran, Uma. 1992. Research Methods for Business, A Skill Building Approach,Second Edition John Woley and Sons Inc., New York.

Sethana, Beheruz N and Groeneveld, L., 1984. Research Methods inMarketing and Management. Tata McGraw-Hill Publishing CompanyLimited, New Delhi.

Sevila, Consuelo G, et. Al. 2007. Research Methods. Rex Printing Company.Quezon City.

Soehardi Sigit., 1999. Metodologi Penelitian Sosial, Bisnis, dan Manajemen. FE –Universitas Sarjanawiyata Taman Siawa, Yogyakarta.

Solimun, 2003. Statistik Non Paramterik dan Analisis Korespondensi. Makalahdalam Penataran Penelitian dan Statistik Bagi Dosen Kopertis WilayahVII.

Sritua Arief, 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi, Penerbit UniversitasIndonesia Pres.

Sudjana, 1995. Desain dan Analisis Eksperimen, Penerbit Tarsito, bandung.

Sudrajat M. SW., 1985. Statistik Nonparametrik, Armico Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung

Supranto J., 1995. Ekonometrik , Buku dua, Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Taylor S.J and Bogdan R. 2015. Introduction to Qualitative ResearchMethods. Jhon Wiley & Sons

Voicu, Mirela Cristina., and Alina Mihaela Babonea. 2011. Using TheSnowball Method In Marketing Research On Hidden Populations.Conference Proceeding. International Conference, Challenges of TheKnowledge Society. Economy, pp 1341 - 1351.

Yin, Robert K. 1998. Case Study Research Design and Methods. COSMOSCorporation : Washington.

Zikmund, William G., 1997. Business Research Methods, Fifth Ed., New York:The Dryden Press, Harcourt Brace College Publishers.

Page 231: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang.Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitupenelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dua pendekatan tersebut dapatdigunakan secara terpisah, namun juga dapat digunakan secara bersama-sama (mixmethods). Pilihan mana yang akan digunakan oleh peneliti sangat bergantung padaproblematik yang dikaji dan tujuan penelitian.

Buku ini menyajikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang dibahassecara komprehensif dalam metode penelitian bisnis. Materi yang dibahas dalambuku ini lebih fokus pada kajian dalam bidang Manajemen dan Akuntansi,sehingga sangat tepat digunakan oleh mahasiswa yang menempuh mata kuliahmetode penelitian di lingkungan Ekonomi dan Bisnis.

Materi yang dibahas dalam buku ini terdiri dari 13 bab, dengan susunan babsebagai berikut: Pengantar Penelitian Bisnis Rancangan Penelitian Identifikasi dan Merumuskan Masalah Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Variabel Penelitian Desain Sampling Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis Data Paradigma Penelitian kualitatif Teknik Pengumpulan Data

Kualitatif Informan Penelitian Uji Keabsahan Data Uji Teknik Analisis Data

Dr. Sigit Hermawan, SE, M.Si, lahir di Bojonegoro, 03 Desember 1975.Penulis adalah Dosen PNS Kopertis Wilayah VII Jawa TimurDiperbantukan (DPK) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasMuhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Penulis menyelesaikan Studi Strata3 (S3) Ilmu Ekonomi Minat Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Airlangga Surabaya 2012.

Penulis memiliki banyak pengalaman dalam melakukan penelitian, diantara pernahmemperoleh hibah penelitian dalam skim Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, dan HibahFundamental dari Ditjen DIKTI Kemendiknas sejak tahun 2005 hingga 2015. Penulis saatini juga sebagai Reviewer Penelitian Hibah di Kemenristek DIKTI. Prestasi lain yangdiperoleh adalah Best Paper Award (2013). Peraih The Best Paper Award dalam “The 1stInternational Joint Conference of Indonesia – Malaysia – Bangladesh – Ireland 2015”, Penulis jugasudah memiliki HAKI (Ciptaan). Buku yang telah dihasilkan, yakni PusparagamManajemen Indonesia (2011), Modul Manual dan Komputerisasi, Penyusunan laporanAnggaran Berbasis Kinerja dan Laporan Keuangan Sekolah (2009), Aplikasi Mudah danPraktis MYOB Accounting Untuk Perusahaan Dagang (2008), Akuntansi PerusahaanManufaktur (2008), dan Akuntansi Perusahaan Jasa (2006).

Page 232: METODE PENELITIAN BISNISeprints.umsida.ac.id/6233/1/Buku Metpen Sigit dan... · 2019-05-13 · D. Metode Penelitian Eksperimen ... metodologi penelitian (research methods), menjadikan

Amirullah, SE., M.M adalah penulis kelahiran Dompu – NTB. Sampaisaat ini penulis telah menulis beberapa buku ekonomi sebanyak 14 judulbuku yang diterbitkan pada sejumlah penerbit nasional. Beberapa bukuyang ditulis antara lain “Metodologi Penelitian Manajemen” dan“Pengantar Manajemen”. Dua buku tersebut telah memperoleh HibahBuku Teks dari Dirjen DP2M Dikti tahun 2014 dan 2015.

Kompetensi utama penulis adalah pada bidang Metodologi dan Manajemen Strategi.Penulis juga aktif memberikan pelatihan terkait dengan metode penelitian dan penulisanbuku ajar di kalangan Perguruan Tinggi. Aktifitas lainnya adalah sebagai pimpinan redaksibeberapa jurnal ilmiah dan sebagai editor buku pada penerbitan buku nasional.