44
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN : PPK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NAD SNVT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN NAD PEKERJAAN : DUKUNGAN PSD PENATAAN DAN REVITALISASI LOKASI : KAWASAN PEUNAYONG KOTA BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN : 2010 A. PENDAHULUAN 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan Dukungan Psd Penataan Dan Revitalisasi Kawasan Peunayong Kota Banda Aceh dikerjakan dengan masa waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Adapun pekerjaannya meliputi : I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN RE – TOUCH REK III. PEKERJAAN PENATAAN TROTOAR JALAN AHMAD YANI (SISI BARAT) IV. PEKERJAAN PENATAAN AREA PARKIR SUDUT JL. SUPRATMAN DAN JL. AHMAD YANI (PEUNAYONG) V. PEKERJAAN RE – TOUCH JEMBATAN PEUNAYONG VI. PEKERJAAN RE – TOUCH PASAR PEUNAYONG 2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN) Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan. Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : a. Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan b. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan c. Mudah dalam pengambilannya d. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan e. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja f. Terjamin kebersihannya Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu- rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas. 3. MANAJEMEN PROYEK Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga- tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan

METODE PELAKSANAAN peunayong.doc

Embed Size (px)

Citation preview

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN:PPK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NAD

SNVT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN NAD

PEKERJAAN:DUKUNGAN PSD PENATAAN DAN REVITALISASI

LOKASI:KAWASAN PEUNAYONG KOTA BANDA ACEH

TAHUN ANGGARAN:2010

A. PENDAHULUAN1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Dukungan Psd Penataan Dan Revitalisasi Kawasan Peunayong Kota Banda Aceh dikerjakan dengan masa waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Adapun pekerjaannya meliputi : I. PEKERJAAN PERSIAPANII. PEKERJAAN RE TOUCH REK III. PEKERJAAN PENATAAN TROTOAR JALAN AHMAD YANI (SISI BARAT)IV. PEKERJAAN PENATAAN AREA PARKIR SUDUT JL. SUPRATMAN DAN JL. AHMAD YANI (PEUNAYONG)V. PEKERJAAN RE TOUCH JEMBATAN PEUNAYONGVI. PEKERJAAN RE TOUCH PASAR PEUNAYONG2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan.

Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :

a. Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan

b. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan

c. Mudah dalam pengambilannya

d. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

e. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

f. Terjamin kebersihannya

Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.

3. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan

a. Struktur OrganisasiProyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu pembantunya. Struktur organisasi proyek tersebut adalah sebagaimana struktur dibawah ini sedangkan personil dapat dilihat dilampiran lain.

b. Koordinasi

Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan dengan pelaksaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.

Kepala proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :

Untuk masalah teknik, kepala proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.

Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan keuangan beserta stafnya

Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.

Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

4. METHODE PENCAPAIAN SASARANUntuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

a. Sistem pengendalian ProyekSarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, dilapangan dijabar lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemilihan AlatPemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan minimun yang ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.

c. MaterialKebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah semen dan dan besi. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti : pasir, kerikil, batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.

Sumber material :

Pasir dan kerikil/agregat didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Batu Gunung/Kali didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Material lain yang bersifat khusus akan didatangkan dari tempat khusus

Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.

Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara detail dan sarana angkutan yang ada.

d. Tenaga Kerja Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek

Tenaga operasional lapangan, pengawas,mekanik dan operator.

Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.

e. Pengaman ( Security )

Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :

1.Pengawas terhadap para pekerja

2.Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.

3.Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di proyek, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek.4.Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.

5.Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.

6.Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

7.Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan di lingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga keamanan.

Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.

f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja.

Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus yang dikoordinasi oleh bagian teknik

B. METODE PELAKSANAANI. PEKERJAAN PERSIAPAN1. Pondok KerjaPondok kerja/Direksi Keet diadakan dekat dengan lokasi pekerjaan yang berguna sebagai kantor lapangan. Kami juga akan menyediakan barak kerja dan lainnya lengkap dengan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Tenaga kerja yang diutamakan tenaga kerja lokal, sedangkan untuk tenaga ahli didatangkan dari luar sesuai kebutuhan lapangan. Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, akan digunakan gudang sebagai tempat penyimpanannya2. Pembersihan Lapangan

Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan dan Perataan. Lokasi kerja dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi.3. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Pelaksanaan pengukuran tersebut disaksikan oleh pengawas /pihak Direksi yang akan menunjukkan titik referensi. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00 Bangunan existing. Pelaksanaan Pekerjaan akan menggunakan alat-alat (instrumen) yang sesuai dengan keperluan (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank sebagai referensi untuk dasar patokan elevasi lantai.

4. Administrasi/ Dokumentasi

Administrasi meliputi laporan berkala mengenai kemajuan pekerjaan yang dianggap perlu. Dokumentasi akan dilakukan terhadap setiap item pekerjaan dari mulai tahap awal sampai selesainya pekerjaan.II. PEKERJAAN RE TOUCH REK

A. PEKERJAAN PENANAMAN POHON PALEM EKOR TUPAI1. Pengadaan + penanaman pohon palem ekor tupai, t = 3 mJenis pohon yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana, pada pekerjaan ini jenis pohon yang digunakan adalah phon palem ekor tupai dengan tinggi = 3 m. Letak dan tempat penanamannya harus disesuaikan dengan gambar rencana.2. Galian tanah Galian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian galian yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Tanah galian yang tidak bisa dipergunakan akan dibuang ketempat yang telah disediakan.

.

3. Urugan tanah

Setelah pekerjaan galian tanah selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan urugan tanah. Bahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

4. Urugan Tanah Humus

Tanah yang digunakan adalah tanah humus yang benar-benar subur dan memenuhi persyaratan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Tebal dan kedalaman urugan tanah humus ini disesuaikan dengan gambar rencana.5. Border Pasangan bata, t = 35 cm

a. Pekerjaan ini memerlukan bahan adukan semen dan pasir pasang untuk perekat. Bahan bahan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

b. Bata yang akan digunakan atau dipakai direndam dalam air sampai pada kondisi jenuh air. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 4.

c. Sistem ikatan pasangan bata 1/2 ( setengah ) batu adalah ikatan silang dimana lapisan yang satu dengan lapisan lainnya berbeda setengah panjang bata.

d. Untuk mendapatkan pasangan sesuai yang direncanakan, akan digunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi selang dan benang ukur serta memasang patok-patok / papan pedoman.

6. Plesteran Border, 1 Pc : 2 Ps, t = 15 mm

a. Setelah Border pasangan bata selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan plasteran sesuai petunjuk dalam gambar rencana.

b. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding.

c. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan agar terbentuk permukaan yang rata dan datar.

7. Acian Border

Setelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan acian yang menggunakan air semen. Sebelum pekerjaan acian dilaksanakan, permukaan plesteran terlebih dahulu dikasarkan agar lapisan acian dapat melekat dengan baik. Hasil pekerjaan acian harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata.

8. Pengecatan bordera. Permukaan border yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.B. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU1. Lampu, Pengadaan Tiang dan Instalasi Listrik

a. bahan dan jenis lampu yang digunakan harus diseusaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat syarat spesifikasi teknis.

b. Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya harus disesuaikan dengan design gambar rencana.

c. Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standard-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

2. Galian Tanah Pondasi

Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

3. Urugan Pasir

sebelum pekerjaan pasangan batu kosong dilakukan, dilakukan pekerjaan urugan pasir sebagai alas untuk pekerjaan pondasi mencegah tercampurnya tanah yang dapat mengurangi mutu beton pondasi. Urugan pasir ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.

4. Pondasi Batu belah/ gunung 1 pc : 5 ps

Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu demi satu dengan menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan akan dibuat sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.

5. Tropping Beton K 1251.Beton

a.Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

III. PEKERJAAN PENATAAN TROTOAR JALAN AHMAD YANI (SISI BARAT)A. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERBAIKAN SALURAN1. Pembersihan dan Perbaikan Saluran (tutup saluran)

Pembersihan dilakukan pada saluran saluran yang didalamnya terdapat sampah sampah dan lumpur - lumpur yang dapat menggangu aliran drainase pada saluran tersebut. Setelah dibersihkan sampah atau lumpur dibuang pada tempat yang telah ditentukan. Pekerjaan perbaikan tutup saluran harus dikondisikan dengan gambar rencana.2. Pembuatan Manhole Plat Beton K 225 dan Pembesian

Pekerjaan Beton Bertulang1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.

3.Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

B. PEKERJAAN PENINGKATAN TROTOAR1. Pemasangan Keramika. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.2. Pemasangan Kanstin dan Pembuatan Ramp masuk lorong dan halaman1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b.Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.3. Pengecatan Kanstin

a. Permukaan kanstin yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.A. PEKERJAAN PENANAMAN POHON PALEM EKOR TUPAI

1. Pengadaan + penanaman pohon palem ekor tupai, t = 3 m

Jenis pohon yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana, pada pekerjaan ini jenis pohon yang digunakan adalah phon palem ekor tupai dengan tinggi = 3 m. Letak dan tempat penanamannya harus disesuaikan dengan gambar rencana.

2. Galian tanah

Galian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian galian yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Tanah galian yang tidak bisa dipergunakan akan dibuang ketempat yang telah disediakan.

.

3. Urugan tanah

Setelah pekerjaan galian tanah selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan urugan tanah. Bahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

4. Urugan Tanah Humus

Tanah yang digunakan adalah tanah humus yang benar-benar subur dan memenuhi persyaratan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Tebal dan kedalaman urugan tanah humus ini disesuaikan dengan gambar rencana.

5.Border Beton K 225 dan Pembesian

Pekerjaan Beton Bertulang1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.

3. Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

6. Pengecatan bordera. Permukaan border yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.D. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU

1. Lampu, Pengadaan Tiang dan Instalasi Listrik

a. bahan dan jenis lampu yang digunakan harus diseusaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat syarat spesifikasi teknis.

b. Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya harus disesuaikan dengan design gambar rencana.

c. Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standard-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

2. Galian Tanah Pondasi

Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

3.Urugan Pasir

sebelum pekerjaan pasangan batu kosong dilakukan, dilakukan pekerjaan urugan pasir sebagai alas untuk pekerjaan pondasi mencegah tercampurnya tanah yang dapat mengurangi mutu beton pondasi. Urugan pasir ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.

4. Pondasi Batu belah/ gunung 1 pc : 5 ps

Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu demi satu dengan menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan akan dibuat sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.

5. Tropping Beton K 1251.Beton

a.Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

IV. PEKERJAAN PENATAAN AREA PARKIR SUDUT JL. SUPRATMAN DAN JL. AHMAD YANI (PEUNAYONG)A. PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOCK AREA PARKIR1.Urugan TanahBahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

2.Urugan Pasir Sebelum pemasangan paving block dilakukan, ditaburkan pasir sebagai alas untuk dudukan paving block. Pasir alas ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.

3. Pemasangan Paving Block

Setelah pekerjaan urugan pasir selesai, pemasangan paving block dapat dilakukan. Paving block dipasang sesuai dengan gambar rencana dan saling mengunci antara paving block satu dengan paving block lainnya. 4. Pemasangan Kanstin

1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b.Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.5. Pengecatan Kanstin

a. Permukaan kanstin yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.6. Pengecatan Logo Penyandang Cacat dan Garis Batas Parkira. Permukaan atau bidang yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Pengecatan dilakukan sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar rencanac. Bahan cat yang digunakan adalah bahan cat termoplastis.B. PEKERJAAN PEMBUATAN JALUR PEDESTRIAN/ TROTOAR 1.Urugan TanahBahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

2.Urugan Pasir Sebelum pemasangan keramik dilakukan, ditaburkan pasir sebagai alas untuk dudukan keramik. Pasir alas ini diusahakan serata mungkin untuk memudahkan dalam pemasangan keramik dan sesuai dengan gambar rencana.

3.Pemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.4.Urugan Pasir Bawah lantai kerja Sebelum pekerjaan lantai kerja dilakukan, ditaburkan pasir (urugan pasir) sebagai alas untuk pekerjaan lantai kerja untuk mencegah tercampurnya tanah dengan beton yang dapat mengurangi mutu beton. Pasir alas ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.5. Lantai Kerja, Beton K 125 1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b.Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.6. Sloof 15 x 15Pekerjaan Beton Bertulang1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.

3. Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

7. Border Pasangan bata, t = 35 cm

a. Pekerjaan ini memerlukan bahan adukan semen dan pasir pasang untuk perekat. Bahan bahan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

b. Bata yang akan digunakan atau dipakai direndam dalam air sampai pada kondisi jenuh air. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 4.

c. Sistem ikatan pasangan bata 1/2 ( setengah ) batu adalah ikatan silang dimana lapisan yang satu dengan lapisan lainnya berbeda setengah panjang bata.

d. Untuk mendapatkan pasangan sesuai yang direncanakan, akan digunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi selang dan benang ukur serta memasang patok-patok / papan pedoman.

8. Plesteran Border, 1 Pc : 2 Ps, t = 15 mm

a. Setelah Border pasangan bata selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan plasteran sesuai petunjuk dalam gambar rencana.

b. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding.

c. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan agar terbentuk permukaan yang rata dan datar.

9. Acian Border

Setelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan acian yang menggunakan air semen. Sebelum pekerjaan acian dilaksanakan, permukaan plesteran terlebih dahulu dikasarkan agar lapisan acian dapat melekat dengan baik. Hasil pekerjaan acian harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata.

10. Pengecatan bordera. Permukaan border yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.C. PEKERJAAN PENINGKATAN TROTOAR JL. SUPRATMAN (KIRI)

Pemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.D. PEKERJAAN PENINGKATAN SELASAR TOKOPemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.E. PEKERJAAN PEMBUATAN TAMAN1. Urugan tanah

Bahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

2. Urugan Tanah Humus

Tanah yang digunakan adalah tanah humus yang benar-benar subur dan memenuhi persyaratan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Tebal dan kedalaman urugan tanah humus ini disesuaikan dengan gambar rencana.

3. Pengadaan dan Penanaman Tanaman dan Perawatannyaa. Untuk pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Tanaman jenis dan ukuran tanaman/ pohon harus memenuhi syarat syarat yang telah ditentukan dan sesuai dengan gambar rencana.

b. Jarak antara satu pohon dengan pohon yang lainnya harus sesuai dengan gambar rencana.

c. Dalam penanaman tanaman, dipastikan tanaman dalam keadaan baik agar dapat tumbuh dalam keadaan yang baik pula.d. Untuk rumput jenis dan bentuknya disesuaikan dengan gambar rencana.

e. Pohon dan tanaman beserta rumput harus dirawat dengan baik, disiram dan diberi pupuk hingga tumbuh dengan baik sampai berumur minimal 6 bulan terhitung sejak waktu mulai ditanam.

4. Bangku Taman (bahan besi) + angker besi

Pada taman ini juga dibuat bangku taman yang terbuat dari bahan besi yang dilengkapi dengan angker.Bentuk, letak dan jumlah bangku taman ini disesuaikan dengan gambar rencana.F. PEKERJAAN PEMBUATAN TANGGA DAN RAMP1. Pekerjaan Beton

Lingkup pekerjaan beton ini terdiri dari pekerjaan Ramp dan Tangga.

1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b.Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.2. Dinding Samping Ram Pasangan Bata

a. Pekerjaan ini memerlukan bahan adukan semen dan pasir pasang untuk perekat. Bahan bahan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

b. Bata yang akan digunakan atau dipakai direndam dalam air sampai pada kondisi jenuh air. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 4.

c. Sistem ikatan pasangan bata 1/2 ( setengah ) batu adalah ikatan silang dimana lapisan yang satu dengan lapisan lainnya berbeda setengah panjang bata.

d. Untuk mendapatkan pasangan sesuai yang direncanakan, akan digunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi selang dan benang ukur serta memasang patok-patok / papan3. Dinding Samping Ram, 1 Pc : 2 Ps, t = 15 mm

a. Setelah Dinding ram pasangan bata selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan plasteran sesuai petunjuk dalam gambar rencana.

b. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding.

c. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan agar terbentuk permukaan yang rata dan datar.

4.Acian RampSetelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan acian yang menggunakan air semen. Sebelum pekerjaan acian dilaksanakan, permukaan plesteran terlebih dahulu dikasarkan agar lapisan acian dapat melekat dengan baik. Hasil pekerjaan acian harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata.5.Urugan tanah

Bahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

6. Railling Ramp Stainlees Steel (terpasang)Bahan yang digunakan adalah bahan stailess steel. Railling harus dipasang dengan hati-hati, sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan oleh gambar rencana. Railling harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat. Penyambungan dilakukan dengan cara pengelasan atau dengan menggunakan sambungan khusus untuk stainless steel. 7. Pemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.G. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU

1. Lampu, Pengadaan Tiang dan Instalasi Listrik

a. bahan dan jenis lampu yang digunakan harus diseusaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat syarat spesifikasi teknis.

b. Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya harus disesuaikan dengan design gambar rencana.

c. Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standard-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

2. Galian Tanah Pondasi

Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

3.Urugan Pasir

sebelum pekerjaan pasangan batu kosong dilakukan, dilakukan pekerjaan urugan pasir sebagai alas untuk pekerjaan pondasi mencegah tercampurnya tanah yang dapat mengurangi mutu beton pondasi. Urugan pasir ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.

4.Pondasi Batu belah/ gunung 1 pc : 5 ps

Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu demi satu dengan menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan akan dibuat sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.

5.Tropping Beton K 1251.Beton

a.Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

V. RE TOUCH JEMBATAN PEUNAYONGA. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU

Lampu, Pengadaan Tiang dan Instalasi Listrik

a. bahan dan jenis lampu yang digunakan harus diseusaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat syarat spesifikasi teknis.

b. Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya harus disesuaikan dengan design gambar rencana.c. Pada pemasangan tiang lampu jalan jarak dan titik pemasangannya disesuaikan dengan gambar rencana.d. Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standar-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.B. PEKERJAAN REDESIGN PAGAR JEMBATAN1. Ukuran, bentuk dan model beis pagar disesuaikan dengan gambar rencana.2. Pada jembatan dipasang motif pinto aceh yang terbuat dari plat stainless steel.3. Tiang tiang utama pagar adalah dari kolom beton bertulang dengan finishing relief dan acian beton.4. Pekerjaan profil dan ornamen harus dilakukan oleh tenaga ahli agar hasil pekerjaan tersebut lebih baik. Bentuk profil dan ornamen harus disesuaikan dengan gambar rencana.5. Pekerjaan Pengecatan :a. Permukaan pagar jembatan, kolom/ tiang pagar, profil dan ornamen yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya untuk dinding beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas. Sedangkan pada besi (pagar jembatan) hanya diamplas saja.c. Pada dinding tembok (kolom/tiang pagar) setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Pada besi (pagar jembatan) setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat menie.e. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.C. PEKERJAAN PENINGKATAN TROTOAR JEMBATAN

Pemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.VI. RE TOUCH PASAR PEUNAYONG

A. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK PELATARAN PASAR

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.B. PEKERJAAN PENINGKATAN TROTOAR DEPAN PASAR

1. Pemasangan Keramik

a. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.2. Pembuatan Manhole Plat Beton K 225 dan Pembesian

Pekerjaan Beton Bertulang1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.

3.Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.4. Pengecoran Jalan Masuk Area Parkir Samping Pasar Dan Pemasangan Kanstin

1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b.Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.3. Pengecatan Kanstin

a. Permukaan kanstin yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.C. PEKERJAAN PENINGKATAN TROTOAR JL. SUPRATMAN ( KANAN)

Pemasangan Keramika. Material keramik memiliki warna, motif yang sama, tidak ada gumpil/retak/pecah/cacat lainnya, mempunyai lapisan keras cukup tebal, sisi-sisinya saling tegak lurus, dan memiliki ukuran yang relatif sama. Ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.b. Bahan perekat keramik terdiri atas spesi, campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 dan air yang cukup,

c. Bahan pengisi nad (siar) keramik menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh direksi pekerjaan.

d. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam dalam air sampai jenuh..

e. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik dibersihkan dari debu, cat dan kotoran lainnya. Kemudian dikasarkan agar pelekat adukan spesi lebih sempurna. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan keramik pada waktu pengecoran naad, segera dibersihkan sebelum mengering/mengeras.D. PEKERJAAN PENATAAN TAMAN

1. Pengadaan + Penanaman Tanaman a. Untuk pekerjaan Pengadaan dan Penanaman Tanaman jenis dan ukuran tanaman/ pohon harus memenuhi syarat syarat yang telah ditentukan dan sesuai dengan gambar rencana.

b. Jarak antara satu pohon dengan pohon yang lainnya harus sesuai dengan gambar rencana.

c. Dalam penanaman tanaman, dipastikan tanaman dalam keadaan baik agar dapat tumbuh dalam keadaan yang baik pula.

2. Galian Tanah Untuk Bak Tanaman Baru Dan EksisitingGalian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian galian yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Tanah galian yang tidak bisa dipergunakan akan dibuang ketempat yang telah disediakan.

.

3. Urugan Tanah Bak Tanaman Baru Dan EksistingSetelah pekerjaan galian tanah selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan urugan tanah. Bahan urugan yang digunakan adalah bahan tanah bekas galian yang masih bisa digunakan atau bahan urugan yang didatangkan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Urugan tanah ini akan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan yang diinginkan pada gambar rencana dengan menggunakan stamper.

4. Urugan Tanah Humus Bak Tanaman Baru Dan EksistingTanah yang digunakan adalah tanah humus yang benar-benar subur dan memenuhi persyaratan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Tebal dan kedalaman urugan tanah humus ini disesuaikan dengan gambar rencana.5.Bak Tanaman Pasangan bata, 90x90, t = 115 cm

a. Pekerjaan ini memerlukan bahan adukan semen dan pasir pasang untuk perekat. Bahan bahan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

b. Bata yang akan digunakan atau dipakai direndam dalam air sampai pada kondisi jenuh air. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 4.

c. Sistem ikatan pasangan bata 1/2 ( setengah ) batu adalah ikatan silang dimana lapisan yang satu dengan lapisan lainnya berbeda setengah panjang bata.

d. Untuk mendapatkan pasangan sesuai yang direncanakan, akan digunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi selang dan benang ukur serta memasang patok-patok / papan pedoman.

6.Plesteran Bak Tanaman, 1 Pc : 2 Ps, t = 15 mm

a. Setelah pasangan bata selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan plasteran sesuai petunjuk dalam gambar rencana.

b. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 2 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding.

c. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan agar terbentuk permukaan yang rata dan datar.

7.Acian Bak TanamanSetelah pekerjaan plesteran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan acian yang menggunakan air semen. Sebelum pekerjaan acian dilaksanakan, permukaan plesteran terlebih dahulu dikasarkan agar lapisan acian dapat melekat dengan baik. Hasil pekerjaan acian harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata.

8.Pengecatan Bak Tanamana. Permukaan border yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.

b. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.

c. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

d. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup sesuai dengan gambar rencana.E. PEKERJAAN PEMASANGAN LAMPU

1. Lampu, Pengadaan Tiang dan Instalasi Listrik

a. bahan dan jenis lampu yang digunakan harus diseusaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat syarat spesifikasi teknis.

b. Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya harus disesuaikan dengan design gambar rencana.

c. Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standard-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

2. Galian Tanah Pondasi

Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan dibongkar dan dibuang. Galian tanah untuk pondasi lampu ini dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

3.Urugan Pasir

sebelum pekerjaan pasangan batu kosong dilakukan, dilakukan pekerjaan urugan pasir sebagai alas untuk pekerjaan pondasi mencegah tercampurnya tanah yang dapat mengurangi mutu beton pondasi. Urugan pasir ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana.

4. Pondasi Batu belah/ gunung 1 pc : 5 ps

a. Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

b. Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

c. Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

d. Pemasangan akan dilakukan dengan menyusun batu satu demi satu dengan menempatkan adukan semen/mortal diantara batu. Pasangan akan dibuat sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar rencana.

5. Tropping Beton K 1251.Beton

a.Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c.Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.

2.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

PEMBERSIHAN AKHIRSebelum pekerjaan diserah terimakan, pada semua lokasi pekerjaan akan dibersihkan dari segala sisa bahan bangunan dan kotoran lainnya yang ada dilokasi pekerjaan hingga bersih dan rapi. Bahan sisa tersebut akan dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disediakanBanda Aceh, 14 April 2010PT.Indrapurindo Marga Bakti UtamaRizal FahmiDirektur Utama

_1332062910.xlsD.Simak PQ

DAFTAR SIMAK DOKUMEN KUALIFIKASI

KEGIATAN:PPK Penataan Lingkungan Permukiman NAD

SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan NAD

PEKERJAAN:Dukungan PSD Kawasan Tradisional Kawasan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya

LOKASI:Kabupaten Pidie Jaya

URAIANADATIDAK

Formulir 1Surat Pernyataan Minat

Formulir 2Formulir Isian Penilaian Kualifikasi, terdiri dari :

a.Data Administrasi

b.Ijin Usaha Jasa Konstruksi

c.Landasan Hukum Pendirian Perusahaan