Metode Addie

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Metode Addie

    1/29

    BAB 3

    METODE PENELITIHAN DAN PENGEMBANGAN

    A. Model pengembangan

    Model penelitihan dan pengembangan yang dipakai untuk membuat trainer

    Sensor dan Tranduser ini menggunakan metode penelitiaan dan pengembangan

    ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).

    Metode ini dipilih karena metode ini dirasa cocok untuk membuat sebuah trainer

    pembelajaran karena penelitian dan penggembangnya menggunakan langkah-

    langkah yang jelas, sistematis dan pada setiap tahap terdapat evaluasi yang

    nantinya digunakan untuk menyempurnakan tahap yang telah dikerjakan. Gambar

    3.1 merupakan metode pengembanganADDIE yang mempunyai 5 tahapan

    penting dalam penerapan trainer sensor dan tranduser yaitu: (1) Analisis

    kebutuhan media pembelajaran praktikum sensor dan tranduser di Jurusan Teknik

    Elektro Universitas Negeri Malang; (2) Desain media pembelajaran yang berupa

    trainer sensor dan tranduser dengan menggunakan sensor suhu, sensor cahaya,

    sensor kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya; (3) Pengembangan

    trainer sensor tranduser menggunakan sensor suhu, sensor cahaya, sensor

    kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya; (4) Impelentasi trainer

    sensor dan tranduser menggunakan sensor suhu, sensor cahaya, sensor

    kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya, dan; (5) Evaluasi pada

    setiap 5 tahap tersebut.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    2/29

    Gambar 3.1 Model PengembanganADDIE

    B. Prosedur Pengembangan

    1. Prosedur Pengembangan Trainer

    a. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Praktikum Sensor dan

    Tranduser

    Analisa kebutuhan media pembelajaran praktikum sensor dan tranduser

    dilakukan kntuk menggali potensi dan masalah dalam pembelajaran tersebut

    untuk mendapatkan keterangan atau gambaran yang jelas terkait media

    pembelajaran yang tepat untuk proses pembelajaran praktikum mata kuliah

    praktikum sensor dan tranduser. Peneliti memperkuat dasar peneliti untuk

    membuat trainerSensor dan Tranduser dengan cara membuat angket yang disebar

    kepada mahasiswa yang pernah memperoleh Matakuliah Sensor dan Tranduser.

    Peneliti juga mewawancarai secara lisan pembina mata kuliah sensor dan

    tranduser di Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yaitu Dr. Eng. Siti

    Sendari, S.T., M.T.

    Berdasarkan hasil wawancara dan pengalaman pelaksanaan praktikum sensor

    dan tranduser di tahun 2013 dan 2014, selama 2 periode dan angket yang disebar

    pada angkatan 2011, 2012 dan 2013 didapatkan bahwa trainersensor dan

    tranduser sudah ada, namun trainertersebut masih kurang lengkap dan

    Evaluate

    Analyze

    Develop

    Implement Design

  • 7/23/2019 Metode Addie

    3/29

    kondisinya tidak terawat, sehingga masih perlu ditambah dan dikembangkan lagi

    agar dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi praktikum dan agar

    kompetensi mahasiswa pada mata kuliah praktikum sensor dan tranduser dapat

    terpenuhi. Media pembelajaran yang dikembangkan berisi materi mengenai

    penguat Op Amp, sensor suhu, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor beban,

    sensor jarak dan sel surya

    TrainerSensor dan Tranduser ini adalah penyempurnaan dari traineryang

    ada saat ini, dengan menambah jenis komponen sensor yang belum ada di trainer

    sebelumnya dan disertai contoh aplikasi yang digunakan oleh sensor dan

    rangkaian pengondisi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk

    mengetahui, memahami, menguji dan membuat aplikasi yang berkaitan dengan

    sensor dan tranduser.

    Materi yang akan dikembangkan dalam trainer sensor dan tranduser ini

    berasal dari permintaan Dosen Pembina Matakuliah Sensor dan Tranduser yang

    mengacu pada katalog perkuliahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

    Sasaran dari penelitian dan pengembangan ini adalah mahasiswa prodi S1

    Pendidikan Teknik Elektro yang sedang menempuh Mata kuliah Praktikum

    Sensor dan Tranduser (PTEL658).

    b. Desain Media Pembelajaran

    Desain media pembelajaran ini berupa trainer sensor dan tranduser yang

    menggunakan beberapa sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor

    kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya. Perencanaan trainer ini

    meliputi diagram blok, perangkat keras(hardware),flowchart dan desain mekanik

  • 7/23/2019 Metode Addie

    4/29

    yang nantinya menggunakan bahan akrilik sebagai bahan dasar pembuatan media

    pembelajaran berupa trainer.

    1) Diagram Blok

    Diagram blok pada trainer sensor dan tranduser yang akan dikembangkan

    pada mata kuliah praktikum sensor dan tranduser di Jurusan Teknik Elektro

    ditunjukkan pada Gambar 3.2.

    Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem

    2) Perangkat Keras (hardware)

    a) Sensor Cahaya LDR

    Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis

    resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami

    perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya

    LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang

    diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang

    berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Resistansi LDR idealpada tempat

    Start

    Sensor

    Aktuator

    set

    point

    Penguat

    Rangkaian

    Output

  • 7/23/2019 Metode Addie

    5/29

    yang gelapbiasanya mencapai sekitar 10 M, dan ditempat terang LDR

    mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 .

    Gambar 3.3 Struktur Dasar LDR dan Simbol Komponennya

    (Sumber : Circuitstoday.com Diakses tanggal 21/3/2015)

    b) Sensor Cahaya Photo Dioda

    Sensor photo dioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor

    photo diodaakan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas

    cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada

    umumnya. Sensor photo dioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya

    (photodetector).Photo dioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi

    linear terhadap intensitas cahaya yang diterima.

    Gambar 3.4 Komponen Photodioda dan Simbolnya

  • 7/23/2019 Metode Addie

    6/29

    c) Sensor Cahaya Photo Transistor

    Prisip kerja photo transistor untuk menjadi saklar yaitu saat pada basis

    menerima cahaya infra merah makaphoto transistorakan berada pada keadaan

    jenuh (saturasi dan saat tidak menerima cahaya infra merahphoto transistor

    berada dalam kondisi mati (cut off) Stukturphoto transistormirip dengan

    transistor bipolar (bipolar junctoin transistor). Photo transistormerupakan jenis

    transistor yang bias basisnya berupa cahaya infra merah. Besarnya arus yang

    mengalir di antara kolektor dan emitor sebanding dengan intensitas cahaya yang

    diterima photo transistor tersebut .

    Gambar 3.5 KomponenPhoto Transistor((sumber :http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-photo-

    transistor/ Diakses tanggal 21/3/2015)

    d) Sensor Suhu Thermistor PTC

    Positif Temperatur Coefisien atau biasa disingkat dengan PTC merupakan

    resistor dengan koefisien temperatur positif, hal ini berarti bahwa pelawanan

    meningkat ketika suhu meningkat juga. Thermistor PTC dikelompokkan menjadi

    dua yaitu Thermally Sensitive Silicon Resistor danPolycrystalline. Thermally

    Sensitive Silicon Resistor menunjukkan nilai koefisien suhu positif yang cukup

    seragam (sekitar 0.77% /C) kebanyakan dari PTC jenis ini melalui berbagai

    wilayah/rentang operasional, tetapi dapat juga menunjukkan koefisien suhu

    negatif di wilayah temperatur yang melebihi 150 C. Komponen ini paling sering

    http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-photo-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-photo-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-photo-transistor/http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-photo-transistor/
  • 7/23/2019 Metode Addie

    7/29

    digunakan untuk kompensasi terhadap komponen semikonduktor dalam kisaran

    range kerja temperatur antara -60 C ke 150.

    Gambar 3.6 Beberapa Komponen PTC

    (Sumber :www.amwei.com Diakses tanggal 21/3/2015)

    e) Sensor Suhu Thermistor NTC

    Negatif Temperatur Coefisien atau yang biasanya disingkat dengan NTC

    merupakan resistor dengan koefisien temperatur negatif. Hal ini berarti bahwa

    adanya kenaikan suhu yang dierima oleh NTC akan menyebabkan penurunan nilai

    resistansi. NTC umumnya terbuat dari keramik atau polimer. Bahan yang berbeda

    yang digunakan pada NTC mengakibatkan respon suhu yang berbeda pula.

    Sebagian besar NTC biasanya cocok digunakan dalam kisaran suhu antara -55 C

    dan 200 C, namun ada juga NTC yang dapat digunakan pada suhu mendekati

    nol mutlak (-273,15 C).

    http://www.amwei.com/http://www.amwei.com/
  • 7/23/2019 Metode Addie

    8/29

    Gambar 3.7 Beberapa Komponen NTC(Sumber :www.amwei.com Diakses tanggal 21/3/2015)

    f) Sensor Suhu LM 35

    Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk

    mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Meskipun

    tegangan input sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke

    sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat menggunakan catu daya tunggal

    dengan ketentuan bahwa LM35 membutuhkan arus minimal sebesar 60 A.

    Gambar 3.8 Gambar Penampang Sensor Suhu LM 35

    (Kusnantomukti.blog.uns.ac.id Diakses tanggal 21/3/2015)

    http://www.amwei.com/http://www.amwei.com/
  • 7/23/2019 Metode Addie

    9/29

    g) Sensor Kelembaban HS15P

    Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan perubahan kapasitif dimana

    dengan adanya perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keeping,

    pergeseran posisi salah satu keeping dan luas kepingnya berhadapan langsung,

    atau dengan perubahan jarak antara kedua keeping. Karakteristik sensor HS15P

    adalah bekerja pada rating temperature 0 C-50C, bekerja pada rating kelembaban

    20%-100% RH, tegangan kerja adalah tegangan AC 1 Vrms, frekuensi kerjanya

    50 Hz-1 KHz, konsumsi dayanya sebesar 0,3 mW, dengan perubahan temperature

    dengan kenaikan 5C maka kurva karakteristik Relative Humidity akan bergeser

    berbanding terbalik dengan perubahan impedansi (Datasheet HS15P Procon,

    2005).

    Gambar 3.9 Humidity Sensor HS15P

    (Datasheet HS15P Procon, 2005)

    h) Sensor Jarak SRF-04

    Prinsip kerja SRF04 adalah transmitter memancarkan seberkas sinyal

    ultrasonic (40KHz) yang bebentuk pulsatic, kemudian jika di depan SRF04 ada

    objek padat maka receiver akan menerima pantulan sinyal ultrasonic tersebut.

    Receiver akan membaca lebar pulsa (dalam bentuk PWM) yang dipantulkan objek

    dan selisih waktu pemancaran.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    10/29

    Gambar 3.10 SRF-04 Pin Sensor Ultrasonic

    (sumber :http://www.robot-electronics.co.uk/htm/srf05tech.htm Diakses tanggal 21/3/2015)

    i) Sensor Beban Strain Gauge

    Strain gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur

    tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam

    yang bersifat insulatif (isolasi) dan ditempel pada benda yang akan diukur

    tekanannya. Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau

    kawat akan terdeformasi dan tahanan listrik alat ini akan berubah (Mateiu, el

    al.,2007). Ketika sebuah gaya luar dikenakan pada obyek yang diam, maka akan

    menghasilkan tegangan dan regangan (stress dan strain). Tekanan didefinisikan

    sebagai gaya lawan obyek sedangkanstrainadalah displacementdan deformasi

    yang terjadi. Untuk sebuah sebuah gaya internal yang uniform, stress (tegangan)

    dapat dihitung dengan membagi gaya yang diberikan (F) dengan luasan (A)

    (William, 1993).

    http://www.robot-electronics.co.uk/htm/srf05tech.htm%20Diakses%20tanggal%2021/3/2015http://www.robot-electronics.co.uk/htm/srf05tech.htm%20Diakses%20tanggal%2021/3/2015
  • 7/23/2019 Metode Addie

    11/29

    Gambar 3.11 Sensor Strain Gauge

    (sumber :www.sensorland.com diakses tanggal 21/3/2015)

    j) Solar Cell

    Solar cell atau selphotovoltaicadalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri

    dari sebagian besar dioda p-n junction dan dengan adanya cahaya matahari

    mampu menciptakan energi listrik. Perubahan ini disebut efekphotovoltaic.

    Terdapat 3 jenis dari solar cell diantaranya adalah Mono-Crystal, Poly-Crystal

    danAmourphous.

    Gambar 3.12 Struktur Photovoltaic atau Solar Cell

    (sumber : zanjuma.blogspot.com diakses tanggal 21/3/2015)

    http://www.sensorland.com/http://www.sensorland.com/
  • 7/23/2019 Metode Addie

    12/29

    k) Penguat Operational Amplif ier

    Penguat operasional atau sering disebut op-amp merupakan komponen

    elektronika yang berfungsi untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun

    arus bolak-balik (AC). Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor dan

    kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalamrangkaian terpadu (intregated

    circuit). Beberapa penguat Operational Amplifier yang digunakan pada

    pengembangan bahan ajar ini adalah penguat inverting, penguat non-inverting,

    penguat differensial, buffer dan penguat instrumentasi

    Gambar 3.13 Bagian Penguat Operational Amplifier

    3. Flowchart

    Flowcharttrainer sensor dan tranduser yang menggunakan beberapa sensor

    seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor beban, sensor

    jarak dan sel surya yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat pada gambar 3.14.

    START

    PowerON

    Set Point

    Trainer

    Kalibrasi Sensor

    (otomatis/manual)

    Kalibrasi

    Aktuator

    (Manual)

  • 7/23/2019 Metode Addie

    13/29

    END

    Gambar 3.14 Flowchart Sistem

    4. Desain Mekanik

    Desain mekanik pada trainer sensor dan tranduser yang menggunakan

    beberapa sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor

    beban, sensor jarak dan sel surya menggunakan PCB, Aluminium, Akrilik sebagai

    bahan dasarnya. Gambar 3.15, 3.16, 3.17, 3.18, 3.19, dan 3.20 akan menjelaskan

    bagaimana penampang layoutsetiap sensor dan tranduser ini dibuat.

    Penguat

    Operasional

    Output Data

    Sensor yang

    telah dikuatkan

  • 7/23/2019 Metode Addie

    14/29

    a) Sensor Beban (Load Cell)

    Strain Gauge Sensor(Load Cell)

    PTEL 658

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PRAKTIKUM

    SENSOR DAN

    TRANDUSER

    GND

    Whitestone

    Bridge

    Voltage

    Out

    Resistance

    Out

    LOAD AREA

    (+) 5,0

    ALUMUNIUM

    STICK

    ALUMUNIUM

    STICK

    Max Load.

    700 Gram

    Gambar 3.15 Layout Sensor Beban (Strain Gauge)

  • 7/23/2019 Metode Addie

    15/29

    b) Sensor Jarak Ultrasonic SR-04

    SR-04 SensorRange Modul

    PTEL 658

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PRAKTIKUM

    SENSOR DAN

    TRANDUSER

    Gambar 3.16 Layout Sensor Jarak SR-04

  • 7/23/2019 Metode Addie

    16/29

    c) Solar Cell

    SOLAR CELL TRAINER

    PTEL 658

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PRAKTIKUM

    SENSOR DAN

    TRANDUSER

    V Out Lamp Vout Solar Cell

    Potentiometer Resistance(+) 12.0

    Switching Lamp

    SolarCell

    Module

    Covered

    Area

    + -

    Lamp 1

    Lamp 2

    Lamp 3

    Gambar 3.17 Layout Modul Solar Cell

  • 7/23/2019 Metode Addie

    17/29

    d) Sensor Suhu LM35 & Thermistor

    VCC

    VCC

    VCC

    Vout

    Vout

    Vout

    PTC

    NTC

    LM35

    Vin

    Vout

    R2

    LM358

    BUFFERPTC

    NTC

    LM35

    Vin 1

    Vout1K

    VR 1K

    5K6

    LM358

    PENGUAT DIFERENSIAL

    Gnd

    GND

    GND

    GND

    Vin 2

    1K

    R2

    Vin 1

    Vout1K

    VR 1K

    5K6

    LM358

    PENGUAT DIFERENSIAL

    Gnd

    Vin 2

    1K

    R2

    Vin 1

    Vout1K

    VR 1K

    5K6

    LM358

    PENGUAT DIFERENSIAL

    Gnd

    Vin 2

    1K

    1K

    1K

    Vin

    Vout

    LM358

    BUFFER

    Vin

    Vout

    LM358

    BUFFER

    Gnd

    Gnd

    Gnd

    Vcc

    Vcc

    Vcc

    Thermal Sensor

    Thermistor & LM35

    PTEL 658

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PRAKTIKUM

    SENSOR DAN

    TRANDUSER

    Gambar 3.18 Layout Sensor Suhu LM35 & Thermistor

  • 7/23/2019 Metode Addie

    18/29

    e) Sensor Kelembaban HS15P

    Humidity SensorHS15P

    OUTPUT

    2k 1k

    LM 324

    10 nF 10 k

    10 k10 nF

    (+) 5.0 V

    (-) 5.0 V

    GND

    OSCILLATOR

    V1

    V2

    1k1k

    1nF

    HS 15 P

    GND

    1k

    JEMBATAN

    ACOSCILLATOR

    WIEN

    10 k

    10 k

    10 k

    10 k

    10 k20 k

    20 k

    LM 324

    LM 324

    LM 324

    + 5,0 V

    + 5,0 V

    + 5,0 V

    - 5,0 V

    - 5,0 V

    - 5,0 VOutput

    ke

    Penyearah

    GND (-) VEE

    5,0 V

    (+) VCC

    5,0 V

    10 k

    10 k 10 k 10 k

    10 k

    10 k

    10 uF/25 V

    LM 324 LM 324

    (+) 5,0 V (-) 5,0 V

    GND

    OUTPUT

    INPUT

    VCC (+)

    5 V

    VEE (-)

    5 V

    GND

    PTEL 658

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PRAKTIKUM

    SENSOR DAN

    TRANDUSER

    PENYEARAH

    PRESISIPENGUAT

    INSTRUMENTASI

    Gambar 3.19 Layout Sensor Kelembaban HS15P

  • 7/23/2019 Metode Addie

    19/29

    f) Sensor Cahaya Photo Dioda, Photo Transistor, L DR

    Light Sensor

    + 5V

    +

    -

    LM741V2

    V1

    Vout3

    2

    6

    PENGUAT DIFERENSIAL

    +5 v

    PHOTODIODA

    PHOTO

    TRANSISTOR

    +5 v LDR

    +

    -

    LM 324

    V1

    V2

    Vout

    10

    9

    8

    LDR

    + 5V

    + 5V

    - 5V

    - 5V

    +5 v

    +

    -

    LM 324

    V1

    V2

    Vout

    5

    6

    7

    Photodioda

    +5 v

    +

    -

    LM 324

    V1

    V2

    Vout

    2

    3

    1

    PhotoTransistor

    4

    11

    4

    11

    4

    11

    8

    4

    1 K 1 K 1 K

    1 K

    1 K

    1k

    1k

    PTEL658PRAKTIKUM SENSOR

    DAN TRANDUSERJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    V LAMPU

    Potensiometer

    Variabel

    resistor

    PENGUAT BUFFER

    Gambar 3.20 Sensor Cahaya Photo Dioda, Photo Transistor, LDR

  • 7/23/2019 Metode Addie

    20/29

    c. Pengembangan Trainer Sensor dan Tranduser

    Trainer sensor dan tranduser ini mempunyai beberapa hal yang telah

    dikembangkan dalam kurun waktu 2 periode yaitu tahun 2012 dan tahun 2013.

    Hal-hal yang telah dikembangkan di dalam trainer adalah sensor suhu, sensor

    cahaya, sensor kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya yang

    teringtegrasi dengan penguat Operational Amplifier seperti penguat inverting,

    penguat non-inverting, penguat differensial,Buffer dan penguat instrumentasi.

    Trainer sensor dan tranduser ini dilengkapi dengan modul pendukung

    penggunaan trainer serta jobsheet dosen dan jobsheet mahasiswa yang sudah

    terstruktur mengingat pada periode 2012 dan periode 2013 pada saat praktikum

    mata kuliah sensor dan tranduser peserta didik kurang bisa memahami materi

    diakibatkan karena tidak adanya modul dan jobsheet yang terstruktur.

    d. Implementasi

    Setelah trainer telah divalidasi dan dinyatakan valid oleh ahli media yaitu

    ............., maka langkah selanjutnya adalah pengimplementasian trainer sensor dan

    tranduser pada subjek uji coba. Kevalidan dari trainer menunjukkan bahwa

    trainer tersebut telah layak dalam membantu dalam pembelajaran praktikum

    sensor dan tranduser.

    e. Evaluasi

    Evaluasi merupakan tahap dimana peniliti dituntut dapat mengolah data yang

    telah diambil untuk dapat menganalisis apakah trainer yang dikembangkan sudah

    sesuai yang telah diharapkan sejak awal. Jika belum sesuai dengan apa yang

    diharapkan, maka dapat dilakukan revisi pada trainer yang dikembangkan. Revisi

  • 7/23/2019 Metode Addie

    21/29

    terdiri dari revisi ahli media dan revisi dari mahasiswa yang berlaku sebagai

    subjek penelitian. Fungsi utama dari langkah evaluasi adalah dapat menghasilkan

    trainer yang benar-benar valid untuk dijadikan salah satu media ajar pada mata

    kuliah praktikum sensor dan tranduser.

    2. Prosedur Pengembangan Modul Ajar

    a. Analisis Kebutuhan Matakuliah Sensor dan Tranduser

    Berdasarkan hasil interview dari apa yang telah persepsikan oleh dosen

    pengampu mata kuliah praktikum sensor dan tranduser Ibu Siti Sendari, di dapat

    bahwa selama tahun 2012 dan 2013 Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri

    Malang kekurangan trainer yang terawat, terstruktur dan easy to usebagi

    mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah sensor dan tranduser. Sehingga

    akan lebih efektif apabila dalam proses pembelajaran praktikum sensor dan

    tranduser terdapat sekumpulan trainer yang dapat mendukung pemahaman terkait

    karakteristik dari masing-masing sensor. Oleh karena itu penulis mengembangkan

    trainersensor dan tranduser dengan menggunakan beberapa sensor yang

    digunakan di kehidupan sehari-hari seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor

    kelembaban, sensor beban, sensor jarak dan sel surya yang diharapkan dengan

    adanya trainer ini mahasiswa pada tahun berikutnya akan lebih mudah dalam

    memahami karakteristik dari berbagai macam sensor. Dengan adanya trainer yang

    dikembangkan ini maka perlu dibuat modul pegangan dosen serta jobsheet

    pegangan mahasiswa dalam penggunaan trainer sensor dan tranduser yang

    diharapkan dengan jobsheet dan modul yang lebih terstruktur dari sebelumnya

    pemahaman dari mahasiswa terkait karakteristik masing-masing sensor akan lebih

    baik dari sebelumnya.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    22/29

    b. Desain Modul Ajar

    Sedangkan desain modul praktikum dibuat dengan mengacu sub indikator

    pada silabus perkuliahan dengan susunan sebagai berikut:

    1. Deskripsi judulyang berisi nama dan ruang lingkup isi modul, kaitan

    antar modul, kompetensi yang dicapai setelah menyelesaikan modul, serta

    manfaat yang akan diberikan dalam proses pembelajaran.

    2. Prasyarat yang berisi tentang kemampuan awal yang

    disyaratkan/dibutuhkan untuk mempelajari modul serta matakuliah yang

    harus ditempuh sebelum mempelajari materi yang ada dalam modul.

    3. Petunjuk penggunaan modul yang berisi tentang langkah-langkah

    menggunakan trainer rangkaian sensor beserta dengan perlengkapannya.

    4. Tujuan pembelajaran yangberisi tentang tujuan yang ingin dicapai

    setelah menyelesaikan modul Matakuliah Praktikum Sensor dan Tranduser

    (PTEL658).

    5. Diagram pencapaian kompetensi yang berisi tentang kedudukan

    Matakuliah Praktikum Sensor dan Tranduser (PTEL658) dalam bentuk

    diagram.

    6. Peta kedudukan modul yang berisi tentang tata letak kedudukan modul

    praktikum.

    7. Lembar kerja praktikum ke-n tang berisi tentang kegiatan/jobsheet

    praktikum yang terdiri atas: (1) tujuan; (2) dasar teori; (3) lembar

    praktikum yang terdiri dari: alat dan bahan, K3, langkah percobaan, hasil

    percobaan, analisis, kesimpulan; (4) latihan; (5) kunci jawaban: (6) daftar

    pustaka; dan (7) rubrik penilaian.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    23/29

    c. Pengembangan Modul Ajar

    Desain mekanik pada trainer sensor dan tranduser yang menggunakan

    beberapa sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor

    beban, sensor jarak dan sel surya terdiri dari ....... halaman termasuk halaman

    depan (cover), kata pengantar, dan daftar isi. Berdasarkankan pengembangannya,

    modul ajar ini harus melewati uji validasi oleh ahli materi sebelum modul ini di

    uji cobakan kepada mahasiswa sebagai subjek uji coba.

    d. Impelentasi Modul Ajar

    Sebelum modul ajar divalidasi dan dinyatakan valid oleh ahli media yaitu

    .................. dan ......................, maka selanjutnya adalah langkah

    pengimplementasian modul ajar tersebut dalam mata kuliah praktikum sensor dan

    tranduser. Jika pada proses validasi modul tersebut sudah dinyatakan valid oleh

    ahli media maka modul ajar tersebut di prediksi dapat membantu dosen atau

    assisten dosen serta mahasiswa dalam mengajar dan menempuh mata kuliah

    praktikum sensor dan tranduser di Jurusan Teknik Elektro Univeristas Negeri

    Malang.

    e. Evaluasi

    Evaluasi merupakan tahap dimana peniliti dituntut dapat mengolah

    data yang telah diambil untuk dapat menganalisis apakah modul ajaryang

    dikembangkan sudah sesuai yang telah diharapkan sejak awal. Jika belum sesuai

    dengan apa yang diharapkan, maka dapat dilakukan revisi pada modul ajaryang

    dikembangkan. Revisi terdiri dari revisi ahli materi dan revisi dari mahasiswa

    yang berlaku sebagai subjek penelitian. Fungsi utama dari langkah evaluasi adalah

  • 7/23/2019 Metode Addie

    24/29

    dapat menghasilkantrainer yang benar-benar valid untuk dijadikan salah satu

    media ajar pada mata kuliah praktikum sensor dan tranduser. Kegiatan evaluasi ini

    harus selalu dilakukan agar diperoleh modul ajaryang benar-benar sesuai dengan

    kebutuhan di matakuliah sensor dan tranduser kedepannya.

    C. Uji Coba Produk

    Uji coba produk dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan mahasiswa. Ahli

    materi dan ahli media sebagai subjek validasi. Sedangkan subjek uji coba adalah

    Mahasiwa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

    1. Desain uji coba

    Validasi yang digunakan adalah validasi deskriptif kualitatif dengan

    persentase. Hal ini dilakukan untuk menjelaskan kelayakan dari produk yang

    dihasilkan menggunakan persentase. Pelaksanaan uji kelayakan dilakukan dengan

    menyerahkan angket kepada ahli materi dan ahli media untuk dilakukan penilaian

    dan memutuskan layak atau tidaknya trainer yang telah dibuat. Uji coba

    pemakaian dilakukan setelah ada keputusan dari ahli media dan ahli materi, jika

    keduanya memutuskan layak maka uji coba pemakaian dilakukan melalui dua

    tahapan yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

    2. Subjek validasi

    Subjek validasi adalah validator yang melakukan validasi terhadap produk

    yang dikembangkan. Sehingga subjek validasi dalam penelitian ini terpilih dua

    ahli yakni Dr.......... selaku dosen Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro

  • 7/23/2019 Metode Addie

    25/29

    sebagai ahli media dan Dr. Siti Sendari S.T., M.T. selaku dosen pembina

    Matakuliah Praktikum Sensor dan Tranduser (PTEL658) sebagai ahli materi.

    3. Subjek ujicoba

    Subjek pada uji coba ini merupakan sampel acak yang diambil dari seluruh

    mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

    yang telah menempuh MatakuliahPraktikum Sensor dan Tranduser (PTEL658).

    sebagai populasi. Pada uji coba kelompok kecil dipilih 5 orang mahasiswa yang

    telah menempuh MatakuliahPraktikum Sensor dan Tranduser (PTEL658) dan

    untuk uji coba kelompok besar dipilih 20 orang mahasiswa yang sedang

    menempuh MatakuliahPraktikum Sensor dan Tranduser (PTEL658).

    4. Jenis data

    Jenis data yang didapat dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

    merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah tanggapan

    yang diberikan oleh validator yang berupa kritikan maupun saran tentang produk

    hasil penelitian dan pengembangan tersebut.

    Data kuantitatif adalah persentase dari nilai rata-rata angket yang telah

    disebarkan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya produk hasil penelitian

    dan pengembangan tersebut. Data kuantitatif didapatkan dari penilaian draft

    validitas trainer dari validator berupa skor 4, 3, 2 dan 1. Penelitian ini tersebar

    pada masing-masing sub pokok bahasan produk hasil pengembangan. Untuk

    memperjelas perhatikan Tabel 3.1.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    26/29

    Tabel 3.1 Tingkat Penilaian (Sumber :Arikuntor, 2010:285)

    No. Skor Keterangan

    1. 4 Sub pokok bahasan sangat baik/sangat layak/sangat menarik/sangat

    mudah/sangat sesuai/sangat tepat/ sangat jelas

    2. 3 Sub pokok bahasan baik/jelas/layak/menarik/mudah/sesuai/tepat.

    3. 2 Sub pokok bahasan kurang baik/kurang layak/kurang

    menarik/kurang mudah/kurangs esuai/kurang tepat.

    4. 1 Sub topic bahasan sangat kurang baik/sangat kurang layak/sangat

    kurang menarik/sangat kurang mudah/sangat kurang sesuai/sangat

    kurang tepat.

    5. Instrumen pengumpulan data

    Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuisioner/angket.

    Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, yakni kuisioner yang telah

    disediakan pilihan jawabanya sehingga responden tinggal memilih jawaban

    dengan hanya memberi tanda cek pada kolom-kolom jawaban yang telah

    disediakan. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan

    data dengan cara memberikan angket kepada para validator, kemudian angket

    diberikan ke mahasiswa sebagai subjek uji coba.

    Tabel 3.2 Instrumen pengumpulan data

    No. Subjek Uji

    coba

    Jenis Data Instrumen Pengumpulan

    DataData

    KuantitatifData

    Kualitatif

    1. Ahli Media Angket

    2. Ahli Materi Angket

    3. Responden Angket

    Arikunto (2010:268) menyatakan bahwa sebelum menyusun angket ada

    beberapa prosedur yang harus dilalui yaitu:

  • 7/23/2019 Metode Addie

    27/29

    a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket. Rumusan dari tujuan

    yang akan dicapai dalam angket ini adalah untuk mengetahui kelayakan

    trainer rangkaian sensor, modul praktikum pegangan dosen, modul praktikum

    (jobsheet) untuk mahasiswa dan buku manualpenggunaan alat.

    b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket. Variabel

    tersebut adalah tingkat kelayakan atau validitas media pembelajaran.

    c.

    Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan

    tunggal (indikator atau sub indikator).

    d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan

    teknik analisisnya. Jenis data yang dikumpulkan untuk dianalisis adalah data

    kuantitatif.

    Dengan demikian, dalam angket penelitian ini nantinya berisi pertanyaan

    tentang standar isi bahan ajar yang dinilai/divalidasi. Jenis angket yang disebarkan

    terdiri dari 2 jenis yaitu angket untuk ahli media dan untuk ahli materi, kemudian

    kedua angket tersebut diberikan kepada mahasiswa. Produk yang divalidasi adalah

    trainer, modul praktikum pegangan dosen, modul praktikum untuk mahasiswa dan

    buku manual penggunaan trainer.

    6. Teknik analis data

    Setelah media pembelajaran selesai dibuat/diproduksi maka akan dilakukan

    validasi kepada ahli media dan ahli materi. Validasi tersebut bertujuan untuk

    mengukur validitas atau kelayakan media pembelajaran sebelum diuji lapangan

    dengan menggunakan instrument berupa angket. Adapun rumus yang digunakan

    untuk mengolah data dari ahli media dan ahli materi serta mahasiswa sebagai

    pengguna berdasaarkan Sadun Akbar (2013:158) adalah:

  • 7/23/2019 Metode Addie

    28/29

    a. Rumus untuk mengolah data ahli materi dan ahli media

    Va =TSe

    TSh 100%

    Keterangan:

    Va : Validitasdariahli

    TSe : Total skorempiris (hasilvalidasidari validator)

    TSh : Total skormaksimal yang diharapkan

    100% : Konstanta

    b. Rumus untuk mengolah data dari pengguna (mahasiswa)

    Vp =TSe

    TSh 100%

    Keterangan:

    Vp: Validitasdaripengguna

    TSe : Total skorempiris (hasilvalidasidari validator)

    TSh : Total skormaksimal yang diharapkan

    100% : Konstanta

    Media ajar trainer rangkaian sensor ini sudah dapat dimanfaatkan dalam

    proses pembelajaran apabila sudah mencapai kriteria valid yaitu 62,51% - 81,25%

    atau sangat valid yaitu 81,26% - 100%. Pedoman pengambilan keputusan dalama

    nalisis data ini menggunakan skala kualifikasi untuk menentukan hasil yang telah

    dicapai. Kriteria presentase dengan menggunakan skala kualifikasi ini ditunjukkan

    pada Tabel 3.3.

  • 7/23/2019 Metode Addie

    29/29

    Tabel 3.3 T ingkat penilaian bahan ajar (Sumber : Akbar 2013:41-78)

    No. KriteriaValiditas Tingkat Validitas

    1. 81,26% - 100,00% Sangat valid, atau dapat digunakan tanpa

    revisi

    2. 62,51% - 81,25% Valid, atau dapat digunakan namun perlu

    revisi kecil

    3. 43,76% - 62,50% Tidak valid, disarankan tidak dipergunakan

    karena perlu revisibesar

    4. 25,00% - 43,75% Sangat tidak valid, atau tidak boleh

    dipergunakan