12
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20 9 MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA MELALUI PENDIDIKAN KETERAMPILAN Connie Chairunnisa Program Study Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UHAMKA Jl. Warung Buncit Raya No.17 Jakarta Selatan [email protected] Abstract:Emprower people in the middle complexity problem in Indonesia, needs of enormous energy very great, and needs collaboration traffic sector, like education sector, health sector, and sectors of the real, also include defence sucurity, and overseas. One of the weakness empowerment program in order poverty alleviation weak ability to entreprise in sociaty. Activities empowerment in Rusun Marunda north jakarta be conducted through eztention in three sphere ( cognitive, afective, and psikomotoric), in addition to be granted science, motivation, and intrepreneure also skill of making soap ekonomis, having excellence compared den other product . Empowerment through extension not the only just give information to society, but through the mother participants extensiont the domiciles in Rumah susun Marunda as much as 30 people, expected to may behaviour change towords that is expected to have skills can help family life. Keyword: Behavior, Rusun Marunda community, Skill. Abstrak:Memberdayakan masyarakat di tengah kompleksitasnya persoalan di Indonesia, membutuhkan tenaga yang sangat besar, dan dibutuhkan kerjasama lintas sektor, seperti sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor riil, termasuk juga sektor pertahanan keamanan dan luar negeri. Salah satu kelemahan program pemberdayaan dalam rangka pengentasan kemiskinan adalah lemahnya kemampuan wirausaha dalam masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di Rusun Marunda Jakarta Utara ini dilakukan melalui penyuluhan di tiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik), selain diberikan ilmu pengetahuan, motivasi untuk berwirausaha, juga diberikan keterampilan cara membuat sabun cuci ekonomis, yang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk lainnya. Pemberdayaan melalui penyuluhan bukanlah hanya sekedar memberikan informasi kepada masyarakat, akan tetapi melalui ibu-ibu peserta penyuluhan yang berdomisili di rumah susun Marunda sebanyak 30 orang, diharapkan dapat merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci : Perilaku, masyarakat Rusun Marunda, keterampilan. PENDAHULUAN Pemberdayaan sosial menurut Undang- undang RI Nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial pasal 12 ayat 1:(a) memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.(b) meningkatkan peran serta lembaga dan atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya dalam penyelenggara kesejahteraan sosial Ayat2 berbunyi, Pemberdayaan sosial dilakukan melalui: (a) peningkatan kemauan dan kemampuan; (b) penggalian potensi dan

MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

9

MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDAMELALUI PENDIDIKAN KETERAMPILAN

Connie ChairunnisaProgram Study Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana UHAMKA

Jl. Warung Buncit Raya No.17 Jakarta [email protected]

Abstract:Emprower people in the middle complexity problem in Indonesia, needs of enormousenergy very great, and needs collaboration traffic sector, like education sector, health sector,and sectors of the real, also include defence sucurity, and overseas. One of the weaknessempowerment program in order poverty alleviation weak ability to entreprise in sociaty.Activities empowerment in Rusun Marunda north jakarta be conducted through eztention inthree sphere ( cognitive, afective, and psikomotoric), in addition to be granted science,motivation, and intrepreneure also skill of making soap ekonomis, having excellence comparedden other product . Empowerment through extension not the only just give information tosociety, but through the mother participants extensiont the domiciles in Rumah susun Marundaas much as 30 people, expected to may behaviour change towords that is expected to haveskills can help family life.

Keyword: Behavior, Rusun Marunda community, Skill.

Abstrak:Memberdayakan masyarakat di tengah kompleksitasnya persoalan di Indonesia,membutuhkan tenaga yang sangat besar, dan dibutuhkan kerjasama lintas sektor, seperti sektorpendidikan, sektor kesehatan dan sektor riil, termasuk juga sektor pertahanan keamanan danluar negeri. Salah satu kelemahan program pemberdayaan dalam rangka pengentasan kemiskinanadalah lemahnya kemampuan wirausaha dalam masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaandi Rusun Marunda Jakarta Utara ini dilakukan melalui penyuluhan di tiga ranah (kognitif,afektif, dan psikomotorik), selain diberikan ilmu pengetahuan, motivasi untuk berwirausaha,juga diberikan keterampilan cara membuat sabun cuci ekonomis, yang memiliki keunggulantersendiri dibandingkan dengan produk lainnya. Pemberdayaan melalui penyuluhan bukanlahhanya sekedar memberikan informasi kepada masyarakat, akan tetapi melalui ibu-ibu pesertapenyuluhan yang berdomisili di rumah susun Marunda sebanyak 30 orang, diharapkan dapatmerubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantukehidupan keluarga.

Kata Kunci : Peri laku, masyarakat Rusun Marunda, keterampilan.

PENDAHULUANPemberdayaan sosial menurut Undang-

undang RI Nomor 11 tahun 2009 tentangkesejahteraan sosial pasal 12 ayat 1:(a)memberdayakan seseorang, keluarga,kelompok, dan masyarakat yang mengalamimasalah kesejahteraan sosial agar mampu

memenuhi kebutuhannya secara mandiri.(b)meningkatkan peran serta lembaga dan atauperseorangan sebagai potensi dan sumberdaya dalam penyelenggara kesejahteraansosial Ayat2 berbunyi, Pemberdayaan sosialdilakukan melalui: (a) peningkatan kemauandan kemampuan; (b) penggalian potensi dan

brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by e-Journal Universitas Indraprasta PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)

Page 2: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

10

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

sumber daya; (c) penggalian nilai-nilai dasar;(d) pemberian akses; dan atau (e) pemberianbantuan usaha.

Menurut Edi (2009: 57) secarak o n s e p t u a n , p e m b e r d a y a a n a t a upemberkuasaan (empowerment), berasal darikata “power” (kekuasaan atau keberdayaan).Karenanya, ide utama pemberdayaanbersentuhan dengan konsep mengenaikekuasaan.

Ada beberapa kelemahan menurutElfindri (2002:12) yang menyebabkan hampirsebagian besar program pengentasankemiskinan tersebut tidak efektif, yaitu :(1)Lemahnya kemampuan lembaga terkaitdalam meng-implementasikan programbantuan kemiskinan; (2) Tidak transparannyapengelolaan bantuan dan lemahnya tanggungjawab terhadap pengelolaan;(3) Ditemukanpraktek-praktek korupsi dan penyelewengandalam setiap program kemiskinan;(4)Minimnya database kemiskinan sehiggamenyulitkan pemerintah untuk menyusunprogram yang efektif; (5) Birokrasi yang rumit;(6) Kurangnya partisipasi masyarakat dalamsetiap program yang dibuat; (7) Tidakberjalannya community development danprogram pendampingan sehingga setiapp r o g r a m m e n e m u k a n k e g a g a l a n ;(8)Lemahnya kemampuan wirausaha dalammasyarakat sehingga perekonomian lokalmenjadi macet dan masyarakat miskin terlenadengan setiap bantuan; (9) Kurangnyaperlibatan sektor swasta dalam programpenanggulangan kemiskinan; (10) Anggapanpemerintah dan masyarakat terhadap programkemiskinan sebagai sebuah proyek (project-to-project basis), sehingga tidak berkelanjutan.

Masalah pengangguran dan kemiskinanmasih merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini, danbeberapa tahun mendatang. Tingkatpengangguran meloncat terus dari tahun ketahun, demikian juga dengan jumlah pendudukmiskin sedikit menurun dari 37,2 juta orang

(16,6%) tahun 2007 menjadi 35juta orang (15,4%) tahun 2008 menjadi

32,5 juta orang (14,2 %) dalam tahun 2009.Disamping itu, angkatan kerja baru terusbertambah sekitar dua juta orang setiap tahun.

Kemiskinan dapat dibedakan menjaditiga dimensi, yaitu: (1) kemiskinan absolut,seseorang termasuk golongan miskin absolutapabila hasil pendapatannya berada di bawahgaris kemiskinan, tidak cukup untukmemenuhi kebutuhan hidup minimum:sandang, pangan, papan, kesehatan danpendidikan. (2) Kemiskinan Relatif adalahbilamana seseorang yang sebenarnya telahhidup di atas garis kemiskinan namun masihberada di bawah kemampuan masyarakat disekitarnya.(3) Kemiskinan Kultural, adalahbilamana seseornag atau sekelompokmasyarakat yang tidak mau berusahamemperbaiki tingkat kehidupannya sekalipunada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Faktor-faktor yang mempengaruhiterdapatnya Fakir Miskin di Indonesia:1. Ekonomi Nasional belum stabil

(Pertumbuhan Ekonomi masih di bawah6%)

2. Posisi Geografis rawan bencana3. Target MDGs tahun 2015, menurunkan

50% jumlah penduduk miskin, danRPJMN II (2010-2014): targetmenurunkan jumlah penduduk miskin 7juta orang, atau 1.666.000 KK. Tapihingga kini tahun 2015 belum tuntas.Kemiskinan memang telah berusia tua,

sama tuanya dengan peradaban masyarakat,selalu ada kelas-kelas masyarakat kelompok,masyarakat yang disebut kaya dan miskin.Ada negara kaya dan ada negara miskin.Sistim sosial masyarakat yang terbentukse jak adanya peradaban memangmenunjukkan penggolongan semacam ini.Dahulu pemahaman bahwa orang kayaberbeda dengan orang miskin yakni dalamhal pemilikan harta benda. Tetapi di zamanmodern ini, pemahaman itu berkembang.

Page 3: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

11

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

Orang miskin selain minim pemilikan hartabenda tetapi juga minim akses terhadappelayanan-pelayan publik, baik yangdisediakan negara maupun oleh lembaga-lembaga swasta. Sebagai contoh yang palingmudah, adalah orang miskin tidak mudahuntuk mendapatkan pelayanan berobat dirumah sakit. Warga miskin agar mendapatkanpelayanan dari RS harus menunjukkan kartukeluarga miskin yang diperoleh dari pejabatkelurahan dengan cara ngejelimet. Tetapiwarga yang kaya diperlakukan baik. Wargamiskin juga sulit mendapatkan aksesinformasi, misalnya pelayanan perbankan,pelayanan pendidikan, dan pelayanantransportasi umum. Kesulitan ini jelas yangdiberikan dari penyedia jasa swasta. Secarabisnis bisa dipahami, bahwa memang adaperlakuan yang berbeda antara golongankonsumen, oleh karena itu peran strategisuntuk pelayanan kepada warga miskin menjaditanggung jawab pemerintah. Meskipun negaratidak bisa melakukan sendiri,tetapiberkewajiban mengajak serta peranmasyarakat/ badan usaha swasta dalam bentukCSR (Coorperate Social Responsibility).

Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah untuk Daerah KhususIbukota Jakarta (RPJMD DKI Jakarta) secarakhusus memprioritaskan masalah banjirJakarta. Hal ini tidak terlepas dari kepentingancapaian-capaian pembangunannya. Isu banjirjuga tidak lepas dari isu perumahan,pemukiman serta kemiskinan kota yangmenjadi perhatian serius berikutnya. Masalahpelik dari kejadian bencana banjir, diantaranyaadalah transisi dari masyarakat terdampak,dari pengungsi menjadi migrasi. Masalahbanjir menahun di Jakarta tidak semata-mataterjadi akhir-akhir ini. Banjir telah menjadikeseharian sejak puluhan bahkan ratusan tahunlalu, dan melebur dalam budaya pluralitaspenduduknya. Masyarakat yang terkenadampak banjir kerap enggan pindah danmenerima setiap kejadian bencana sebagai

bagian dari keseharian. Maka menjadi pentinguntuk melihat bagaimana pada saat ini,populasi, kemiskinan dan tata kelolapemerintahan menemukan caranya untukmengatasi masalah pelik banjir danpembangunan di kota Jakarta.

Perpindahan warga KecamatanPenjaringan ke Administratif Marunda,Kecamatan Cilincing berjarak sekitar 20 km.(Sumber: Bappeda DKI Jakarta) padaumumnya melakukan tindakan mengungsisetiap terjadi banjir yang cukup parah, namuntidak sampai migrasi, atau pindah dari tempattinggal asal ke tempat tinggal baru untukmendapatkan tempat tinggal bebas banjir. Halini terkait berbagai hal, termasuk di dalamnyaakses terhadap perekonomian yang dianggaplebih baik ketika mereka tinggal di kawasanbanjir, sehingga konsekuensi tinggal bersamabanjir seolah menjadi satu-satunya pilihan.

Penduduk Wilayah Kecamatan Cilincingmerupakan potensi Sumber Daya Manusia(SDM) yang dimliki wilayah tersebut, tetapipertumbuhan jumlah penduduk yang tidakterkendali akan menjadi salah satu yangmenghambat pembangunan. Oleh sebab itudiperlukan upaya pengendalian jumlahpenduduk dan jumlah pengangguran yangsemakin lama semakin meningkat.

Lokasi tempat pengabdian adalah diKelurahan Marunda yang termasuk satu daritujuh Kelurahan yang berada di KecamatanCilincing, Jakarta Utara. Sesuai denganKeputusan Gubernur Prov.DKI Jakarta Nomor1251 Tahun 1986 tanggal 29 Juli 1986Marunda menjadi salah satu Kelurahan bagiandari Provinsi DKI Jakarta. Dimana Marundasebelumnya masuk dalam Kabupaten BekasiUtara, Jawa Barat.

Kelurahan Marunda yang mempunyailuas wilayah 7,9169 Km². Dari luas wilayahtersebut hanya 30% yang di huni olehmasyarakat dan sisanya masih lahanpersawahan serta rawa-rawa. Makanya tidakheran jika mata pencaharian masyarakatnya

Page 4: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

12

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

dominan pada kelompok tani tambak, nelayan,tani sawah, peternak itik dan kelompok baganputar.

Kelurahan Marunda mempunyai daerahperbatasan sebagai berikut:1. Sebelah Utara : Laut Jawa2. Sebelah Timur : Desa Segara Makmur

(Bekasi Utara)3. Sebelah Selatan : Kelurahan Rorotan4. Sebelah Barat : Kelurahan Cilincing.

Persentase luas tanah menurut statusnyadapat dibagi dua yaitu bersertifikat dan nonsertifikat. Di Kelurahan Marunda, (KecamatanCilincing dalam Angka, 2007) tanahbersertifikat (30,93%) terdiri dari hak milik(11,21%), hak guna bangunan (18,72%) danhak pakai (1,00%), sedang sisanya adalah nonsertifikat (69,07%).

Dari hasil survei inventarisasi kelurahantahun 2006, penduduk Kelurahan Marundaberjumlah 15.816 jiwa dengan jumlah KepalaKeluarga 4.889 KK. Mata pencaharianpenduduk Kelurahan Marunda di dominasioleh pekerja industri yang berjumlah sebanyak1.716 orang, sementara urutan kedua adalahpertanian (termasuk didalamnya kelompoktani tambak, nelayan, tani sawah, peternakitik dan kelompok bagan putar) yangberjumlah 1.208 orang. Selengkapnya tersajidalam tabel berikut:

Tabel: 1Jenis Mata Pencaharian Penduduk

Kelurahan MarundaNo. Jenis Mata Jumlah

Pencaharian (Orang)1 Pertanian 1.2082 Industri 1.7163 Bangunan 1064 Perdagangan 1.1685 Transportasi dan Komunikasi 1596 Keuangan dan Perbankan 47 Pemerintahan 1418 Jasa-Jasa 1179 Lain-Lainnya 270

Total 4.889Sumber: Kecamatan Cilincing dalam Angka.

Gambaran Umum Rumah SusunMarunda.

Rumah susun (Rusun) Marunda initerletak di kawasan industri strategis, berjaraksekitar 20 kilometer dari KelurahanPenjaringan yaitu wilayah tinggal semula parakorban banjir yang kini menetap di Rusun.Salah satu dari perusahaan yang cukup besardan diminta pemerintah DKI Jakarta untukmelibatkan warga Rusun adalah PT KBN(Kawasan Berikat Nusantara). FasilitasMarunda Center sebagai kawasanpergudangan juga dibangun di wilayah ini.Selain itu, terdapat sekolah tinggi ilmupelayaran, STIP. Kawasan Rusun Marundajuga di tepi laut, sehingga memungkinkanbagi warganya membuka usaha sampingan .

Rusun ini merupakan programpemerintah DKI yaitu terkait dengan rencana1000 Tower. Saat ini, sudah terdapat ClusterA, Cluster B, dan Cluster C. Di Cluster Ahingga tahun 2014 sudah dihuni oleh 900 KK.Sedangkan di Cluster C pada umumnya dihunisatu tahun setengah ini, setelah kejadianbencana banjir 2014 lalu.

Dari hasil survey di lapangan dapatdiketahui alasan warga untuk memutuskanpindah ke Rusun Marunda adalah: (1) Tidakpunya tempat tinggal lain, selain disini 27%; (2) Dekat dengan lokasi kegiatan usaha/kerja6%; (3) Karena tetangga yang lain pindahdisini saya mengikuti juga pindah 1%; (4)Mentaati keputusan pemerintah yangmemindahkan ke Rusun ini 37%; (5) Lain-lainnya 29 %.

Selama ini warga Rusun merasa kesulitanuntuk menjangkau pasar yang berjarak 2 kilometer dari Rusun. Selain itu, saranatransportasi berupa angkutan umumpunterbatas. Bus gratis sudah ada, tetapi hanyatersedia pada pagi dan sore hari untukmengatar jemput warga yang bekerja.Angkutan kota hanya masuk ke kawasanRusun sampai jam 18.00. Sopir angkot engganmasuk kompleks Rusun pada malam hari

Page 5: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

13

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

karena harus berbagi rezeki dengan paratukang ojek. Ongkos ojek dari pangkalan ojekke dalam Rusun ini Rp.10.000 sekali jalan.

Permasalahan Masyarakat RusunMarunda.

Banyak Warga Rusun Marunda yangmengaku hidup di rusun menjadi lebih sulit.Sebagian di antaranya mengaku kehilanganpekerjaan. Di saat mereka ingin membukausaha, ketiadaan modal menjadi masalahutama. Pemprov DKI sebetulnya memberikanfasilitas berjualan berupa gerobak. Namun,warga mengaku sulit berjualan karena jarangada pembeli. Sebenarnya Presiden Jokowisudah memfasilitasi 250 warga RusunMarunda untuk bekerja di Kawasan BerikatNusantara (KBN) Marunda. Namun, masakontrak kerja mereka hanya 3 bulan. Setelahmasa kontrak habis, hanya sekitar 40 pekerjayang masing bertahan di KBN. Sisanyakembali menjadi pengangguran.

Di Rusun Marunda berbagai faktorpersoalan kesulitan bayar Rusun terjadi padawarga. Rata-rata punya masalah yang adaadalah persoalan penghasilan rendah, bahkanada yang hampir tidak punya penghasilan.

Rata rata warga rusun Marunda dimanaIbu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaansampingan, hal ini yang perlu diberdayakanguna membantu penghasilan kepala keluarga,sehingga dapat membantu mensejahterakankeluarga, dengan dibekali ilmu pengetahuantentang kewirausahaan dan keterampilanmembuat sabun untuk tahap awal ini, TimPemberdayaan Uhamka akan berupaya agardapat dibentuk Kelompok Usaha Bersama(KUBE) dan bila dimungkinkan mendapatkanbantuan modal dari Dinas Sosial ProvinsiDKI Jakarta. Jalan masih cukup panjang untukmembantu mengakat harkat dan derajatmasyarakat Rusun yang belum terjangkaupembinaannya oleh Dinas terkait. Semoga

usaha dan upaya pemberdayaan masyarakatRusun Marunda ini mendapatkan ridho dariAllah SWT, Amin YRA.

Solusi teori dan praksis yang di tawarkanUntuk mengatasi permasalahan yang

telah diuraikan tersebut di atas, TimPemberdayaan UHAMKA, memberikansolusi dan metode pendekatan, sebagi berikut:

Solusi bagi ibu-ibu penghuni rusunmarunda adalah diberikan motivasi melaluipenyu luhan penge tahuan t en t angkewirausahaan dan manajemen keuangansederhana serta pelatihan keterampilanmembuat sabun cuci ekonomis, selama duahari.

Adapun metode pendekatan yangdiberikan oleh Tim Pemberdayaan Uhamkaadalah:

Melalui Ranah Kognitif :Pemberdayaan melalui ranah kognitif,

para peserta diberikan pembekalan ilmupengetahuan dasar dari manajemenkewirausahaan, dan manajemen keuangansederhana, serta teori-teori tentang caramembuat sabun krim diterjen (sabun cuciekonomis), mudah dipahami dan bahan nyamudah di dapat di toko kimia terdekat.Pembekalan ini tentunya disesuaikan dengandaya tangkap para peserta pemberdayaan yangpada umumnya berpendidikan dasar danmenengah.

Melalui Ranah Afektif :Pemberdayaan melalui ranah afektif,

diberikan kepada para peserta gunamenumbuh kan minat dan berubah sikap sertanilai-nilai dari kepribadian yang inovatif danpenuh dengan daya juang untuk merubahnasib dan melepaskan dari belenggungkemiskinan yang selama ini di rasakan olehsebagian masyarakat Rusun Marunda. Bentuk

Page 6: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

14

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

pemberdayaannya adalah memberikanceramah motivasi tentang hakikat membangunjiwa Entrepreneur (Kewirausahaan).

Melalui Ranah Psikomotor:Pemberdayaan melalui ranah psikomotor

ini, diberikan kepada para peserta gunamengasah keterampilan (skill) dan potensiyang dimiliki masing-masing individu untukberinovasi/menciptakan dan membuat sabuncuci ekonomis, yang memiliki keunggulantersendiri dibandingkan dengan produk sabuncuci yang di jual di pasaran.

Ibu-ibu peserta pemberdayaan penghunirusun marunda ini yang terdiri dari 30 orang,dibagi menjadi 6 kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Masing-masing kelompok diberikan ember, dan bahan-bahan dasar untuk membuat krim diterjentersebut, melalui panduan dari timp e m b e r d a y a a n U h a m k a , i b u - i b umempraktikkan cara membuat sabun denganserius dan gembira.

Melalui ke tiga ranah pemberdayaantersebut di atas, sesuai teori Toxonomy dariBenyamin S.Bloom (1977: 39) Arts or skill+ knowledge = abilities, artinya melaluiketerampilan dan ilmu pengetahuan adalahkemampuan, bisa juga kita sebut “Intelectualabilities” atau kemampuan kecerdasan.

Kegiatan pemberdayaan ini berlangsungdengan baik dan para peserta penuh antusiasmengikuti pemberdayaan ini, mereka merasasenang mendapatkan ilmu dan dapatmembawa pulang hasil pembuatan sabun cuciyang dibuat sendiri melalui bimbingannarasumber tim penyuluh Uhamka.

Target dan luaranDalam bentuk Jasa (Ilmu Pengetahuan) :(1) Ibu-ibu warga Rusun Marunda di

Kelurahan Marunda, KecamatanCilincing Wilayah Jakarta Utara yang diwakili sebanyak 30 orang peserta, dapatmemahami ilmu kewirausahaan, dan cara

membuat sabun krim diterjen (sabun cuciekonomis)

(2) Perbaikan sikap dan motivasi berprestasi(3) Menunjukkan sikap percaya diri.(4) Dapat mempunyai nalar bisnis, atau dapat

memanfaatkan peluang-peluangusaha/bisnis.

(5) Tentunya dapat meningkatkanpenghasilan keluarga dengan menjualsabun tersebut atau digunakan sendiri,sehingga menghemat pengeluarankeluarga untuk membeli sabun cuci.

Dalam bentuk Produk :(1) Dapat membuat sabun cuci ekonomis

yang mempunyai keunggulan tersendiri, selainaroma jeruk lemon, anti bakteri dapatmembersihkan noda di baju juga tidakmerusak kulit tangan, dan denganmenggunakan bahan-bahan yang relatif tidakmahal (terjangkau) namun berdaya saingtinggi dengan sabun cuci lainnya. (2) Produksabun cuci dengan berbagai aroma dankegunaaan, (3) Dikemas dalam bentuk yanginovatif dan menarik. (4) Disukai ibu-ibukarena ekonomis, dengan menggunakansedikit sabun dapat mencuci banyak. (5)Dengan biaya yang relat i f murah(Rp.100.000,-) dapat menghasilkan 3,5 kgsabun krim diterjen (sabun cuci ekonomis)

METODE KEGIATANBentuk kegiatanPengamatan Lapangan dan rekrutmenpeserta.

Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaanmasayarakat rusun marunda melalui pelatihanketerampilan ke wirausahaan membuat sabuncuci ekonomis ini, dimulai dari pengamatanlapangan dan rekrutmen peserta,sehinggadapat diketahui kebutuhan dan permasalahanmitra. Pelaksanaan pengamatan lapangan danrekrutmen peserta ini selama dua hari, yaitupada tanggal 10 Juni 2015 dan tanggal 11Juni 2015, dan dapat diperoleh peserta

Page 7: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

15

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

sebanyak 30 orang peserta,dengan perhitunganwaktu kegiatan pengamatan lapangan danrekrumen peserta = 2 hari x 5 jam = 10 jam.

Pembuatan Proposal.Setelah pengamatan lapangan, dan

rekrutmen peserta, tim membuat proposalpemberdayaan masyarakat rusun marundamelalui pelatihan keterampilan kewirausahaanmembuat sabun cuci ekonomis. Pembuatanproposal pemberdayaan ini di mulai dari tgl.15 Juni; sampai dengan tgl.16 Juni 2015,dengan perhitungan waktu kegiatanpembuatan proposal = 2 hari x 5 jam = 10jam

Pelaksanaan Pelatihan.Pelaksanaan pelatihannya adalah selama

dua hari, yaitu pada tgl. 27 juli s.d. 28 juli2015 bertempat di halaman rusun marundakelurahan marunda, kecamatan cilincing.Dengan perhitungan waktu = 2 hari x 8 jam= 16 jam

Adapun keg ia tan pe laksanaanpelatihannya adalah sebagai berikut:a. Pada hari pertama tanggal 27 Juli 2015,

kegiatan berlangsung dari jam 08.00 s.d.jam 16.00 WIB, yang didahului denganlaporan ketua panitia, dan sambutan ketuaRW Rusun Marunda, serta tokohmasyarakat yang hadir pada saat itu (PakM.Sodik/Gareng). Setelah itu dimulai,dengan narasumber/ pelatih Dr.Hj.ConnieChairunnisa,MM yang memberikanpelatihan tentang Kewirausahaan, danpengelolaan keuangan keluarga secarasederhana. Motivasi jiwa kewirausahaan.Pada pemberdayaan kognitif ini,diharapkan para peserta dapat termotivasidan dapat meningkatkan semangat juanguntuk kehidupan di masa yang akandatang lebih baik dari saat ini.

b. Pada hari ke dua tanggl 28 Juli 2015,kegiatan berlangsung dari jam 08.00 s.d.

jam 16.00 WIB dengan narasumber/pelatih Anen Tumanggung Ph.D.Adapun materi yang diberikan adalah

sebagai berikut:v Pemahaman tentang sabun.

Sabun adalah bahan pembersih yangsudah sangat umum digunakan dalammasyarakat. Sabun digunakan sebagai bahanbantu pembersih digunakan oleh kalanganmasyarakaat bawah, masyarakat menengahsampai dengan masyarakat atas, mulai dariharga yang sangat murah sampai denga sabunyang harganya mahal. Kepopuleran sabunsebagai alat pembersih sudah tidak diragukanlagi dan penggunaannya pun sudah sangatluas, mulai dari skala rumah tangga sampaidengan skala industri. Sedemikian rupakepopuleran penggunaan sabun, sehinggabenda ini digunakan setiap hari. Dapat kitabayangkan betapa banyak volume sabun yangdigunakan dalam kehidupan perharinya.

Pada jaman dahulu, sabun dibuat sendirioleh masyarakat pengguna secara tradisionaldengan bahan alami yang sangat sederhana.Di masyarakat pedesaan bahan sabun alamiini disebut lerek. Lerek adalah buah yangmemiliki daya pembersih. Jika buah yangsudah tua itu diremas dengan air. Air remasanlerek inilah yang digunakan masyarakattradisional untuk membersihkan pakaianmereka sehari-hari. Karena bahan dan carayang sederhana ini sabun lerek tidakdiproduksi secara masal. Lagi pula buah lereksusah d idapatkan , karena kurangdibudidayakan oleh masyarakat . merekememperoleh lerek dari alam liar yang tumbuhsecara kebetulan di tepian sawah atau dikebun-kebun.

Dengan kemajuan teknologi, terutamadi bidang kimia, sabun dibuat dengan bahankimia. Sehingga sekarang sabun sudah denganmudah diproleh di pasaran dengan harga yangrelative sangat muruah. Karena bahan sabunterbuat dari bahan kimia maka tentu hanya

Page 8: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

16

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

sedikit sekali orang yang bisa membuat sabun.Karena tidak semua orang mengetahui resepkimia pembuatan sabun. Oleh karena itu,sabun hanya dibuat oleh pabrik sabun danpembuatannya dilakukan dengan mesin sertadibuat secara masal. Harga sabun sekarangsudah sangat murah dan sudah sangat mudahdiperoleh walaupun di pelosok terpencil.Penggunaan sabun kimia sudah demikianpopular pada saat sekarang ini.

Sekalipun kepopuleran sabun sudahdemikian tingginya, namun masyarkat hanyabisa sebagai pengguna atau pemakai saja.Sehingga biaya penggunaan pembersih alatrumah tangga tersebut menjadi bagian yangcukup besar. Padahal kalau sabun itu dibuatsendiri oleh pengguna tentunya biayapengeluaran untuk membeli sabun dapatdihemat. Karena membuat sendiri sabun akanjauh lebih murah daripada kalua kita mebelidari pasar. Karena kita tidak perlu membayarburuh, membayar pajak, membayar reklamedan juga tidak perlu membayar kemasan sertaiklan. Kemungkinan membuat sabun padaskala rumah tangga sangat dimungkinkan,karena teknologinya sangat sederhana,bahannya sekarang sudah banyak di pasarandan tenaga pembuatnya juga tidak banyak,bahkan proses pembuatannya juga dapatdikerjakan oleh satu orang, apa lagi modalpembuatannya serta peralatannya juga sangatminimal. Jadi tunggu apa lagi, mari kitamembuat sabun sendiri, untuk keprluansendiri. Nanti kalau kita sudah mahir, tentupembuatannya dapat kita arahkan kepadaproduksi untuk kita jual pada skala tetanggakita atau bahkan ke pasar yang lebih luas lagi.Jenis Sabun:Jenis sabun yang kita kenal di pasaran sangatbanyak, misalnya:

a. Sabun batanganb. Sabun cairc. Sabun bubukd. Sabun krim

Sabun juga dapat digolongkan menjadi:a. Sabun mandib. Sabun cuci pakaianc. Sabun cuci piringd. Sabun cuci rambute. Sabun cuci mobilf. Sabun obat/kesehatang. Sabun industri

v Cara sederhana membuat sabun krimdeterjen

Berikut ini akan dipaparkan bagaimanakita membuat sabun krim deterjen dengancara yang sederhana atau cara manual denganmenggunakan bahan kimia. Akan dijelaskanbeberapa hal sebagai berikut:

a. Bahanb. Peralatanc. Cara pembuatand. Hasil, dane. Kemasan

Bahan sabun.Bahan sabun dapat dengan mudah kita

peroleh di toko-toko kimia. Agar diperhatikandalam berhubungan dengan bahan kimia.Karena semua bahan yang digunakan adalahbahan kimia maka bahan-bahan tersebut agardigunakan dengan hati-hati, sebagian besarbahan tersebut akan merusak kulit atau tangankalau disentuh langsung dengan tangantelanjang. Oleh karena itu gunakan sendokplastik (jangan gunakan sendok yang terbuatdari logam) untuk memindahkan/menyentuhbahan-bahan tersebut pada saat dilakukanproses pembuatan.

Bahan dan takaran bahan yang digunakanadalah sebagi berikut:1. CMC (Carboxy-Methyl-Cellulose)

Bubuk granul berwarna putih sedikit keruh,akan mengembang jika diberi air dan jikadiaduk akan mengental. Berfungsi sebagaipengental. CMC banyak digunakan dalam

Page 9: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

17

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

industry deterjen, tinta, lem kertas, emulsicat. Dalam farmasi digunaan sebagaipenstabil.

2. Soda Api Disebut juga Caustic Soda atauNatrium hidroksida (NaOH)Berbentuk emping putih, terasa panas bilad i p e g a n g . D i g u n a k a n u n t u kmenghilangkan politur kayu atau cat.Digunakan untuk membuat sabunbatangan, melancarkan WC mampet danmencuci/melunturkan monil sablon.

3. Soda Abu atau soda ashBubuk putih, biasa digunakan untukmembuat mie.

4. STPP5. Sodium Sulfat6. ABS ( Alkyl Benzene Sulphonic acid)

cairan kental berwarna hitam. Digunakanuntuk membuat sabun, berbusa bila kenaair, terasa panas apabila kena tangan.

7. Kaolin / Bolus Alba, bubuk putih, bahanuntuk membuat keramik. Bahan inidigunakan untuk pengisi dan pemberatproduk.

8. Waterglass nama lain adalah Natriumsilicat untuk pembuatan perekat porselen.

9. Pewarna pilih warna favorit, kuning, hijauatau biru

10. Parfum pilih pewangi yang disukai

Takaran bahan1. CMC 50 gr2. Soda Api 50 gr3. Soda Abu 250 gr4. STPP 150 gr5. Sodium sulfat 50 gr6. Air 1000 cc7. ABS 500 gr8. Kaolin 1000 gr9. Waterglass 50 gr10. Pewarna secukupnya11. Pewangi secukupnya

Peralatan1. Ember plastic (jangan gunakan ember

logam)2. Pengaduk kayu3. Gelas takar4. Timbangan kecil5. Cup untuk produk jadi

Proses pembuatan1. Siapkan ember plastik.2. Timbang dengan tepat bahan-bahan yang

ada.Tuangkan bahan No. 1, 2, 3, 4, dan 5 kedalam ember yang telah disediakan.

3. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata,perhatikan bahan jangan terhirup sewaktubernafas dan jangan kena mata atau kenatangan.

4. Tambahkan air 1000 cc sedikit demisedikit dan aduk sehingga merata. Bahandan air akan bereaksi dan ember terasapanas.

5. Aduk terus sampai merata6. Masukan bahan No. 6 atau ABS sedikit

demi sedidkit dan terus diaduk perlahan-lahan sehingga rata. Bahan akan terlihatmengental dan berwarna putih sepertibubur.

7. Aduk terus sehingga semua bahan dan airserta ABS menyatu.

8. Pada saat ini biang sabun telah jadi.9. Tambahkan Kaolin sedikit-demi sedikit

dan aduk terus sampai seluruh kaolin yangberjumlah 1000 gr tercampur denganbahan-bahan tersebut di atas.

10. Setelah semua bahan menajdi kalis (larutmenyatu), tambahkan pewarna danpewangi dan aduk sehingga merata.

11. Pembuatan sabun krim deterjen selesai.12. Lakukan tes/uji produk dengan mencolek

sedikit produk jadi di tangan dan cucitangan dengan air bersih.

13. Perhatikan apakah sabun dapat mencucidengan bersih da nada busanya.

14. Masukkan produk jadi ke dalam cup yang

Page 10: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

18

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

telah disediakan, dan kalau perlu cupkemudian diberi label setelah ditutuprapat-rapat.

15. Bersihkan semua peralatan dan ruangkerja dengan bersih dan rapih untukselanjutnya dapat dimulai pembuatanproduk baru.

Hasil1. Dengan bahan yang relatif murah

(Rp.100.000) dan mudah di beli di tokokimia terdekat serta proses pembuatannyaseperti di uraikan tersebut di atas akanterbentuk produk sabun krim deterjensebayak 3,1 KG.

2. Berikan kemasan pada produk denganmenggunakan label yang menarikmenggunakan warna yang cemerlang.Bisa dimasukkan juga foto-foto kegiatanpara peserta.

Evaluasi Kegiatan.Evaluasi kegiatan diperlukan guna dapat

mengetahui sampai sejauh mana kegiatan iniberjalan sesuai dengan target dan luaran yangingin dicapai. Dari evaluasi kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari , dari tanggal 30Juli s.d. tanggal 31 Juli 2015, dengan waktuyang dipergunakan untuk kegiatan evaluasi= 2 hari x 5 jam = 10 jam. Dapat di evaluasisebagai berikut:(1). Pelaksanaan kegiatan pelatihan inikewirausahaan ini, selain meningkatkankemampuan dan kemauan ibu-ibu penghunirusun marunda untuk berkarya danmeningkatkan kesejahteraan, juga merupakankebutuhan yang selama ini sedang ditunggu-tunggu oleh para ibu-ibu baik yang sudahbekerja dengan penghasilan kurangmencukupi maupun yang belum bekerja .(2). Kegiatan pelat ihan sepert i inimendapatkan tanggapan yang positif daritokoh masyarakat, untuk itu sebagai evaluasi,perlu dikembangkan pelaksanaannya di masayang akan datang di lokasi kelompok ibu-ibu

rusun marunda dengan berbagai keterampilanlainnya serta ilmu pengetahuan yang dapatmeningkatkan motivasi dan semangat juang,sehingga terdapat perubahan yang terlihatdari sikap maupun kepribadian.(3) Kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakanbekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta,khususnya Dinas Sosial, untuk membentukkelompok usaha bersama (KUBE) dan bilamemungkinkan mendapat bantuan danastimulan, sebagai modal awal untuk membukausaha. Masyarakat rusun marunda yang padaumumnya adalah kaum marjinal, yang selamaini belum terjangkau oleh Dinas SosialProp.DKI Jakarta, diharapkan mendapatperhatian dan pembinaan secara terus menerusdan berkelanjutan, sehingga cita-cita bangsaIndonesia ini untuk men sejahterakan rakyatdan menuntaskan kemiskinan dapat terwujud.

Pelaporan hasil kegiatan.Penyusunan pelaporan hasil kegiatan

pemberdayaan masyarakat Rusun Marundaberlangsung selama dua hari, tanggal 03Setember s.d.tanggal 04 September 2015berkumpul di kampus Pasar Rebo untukmerampungkan tugas akhir dari pelaksanaanpelatihan ini, yaitu membuat laporan hasilpelaksanaan. Waktu yang di gunakan untukpelaksanaan kegiatan ini, adalah berlangsungselama 2 hari x 4,5 jam = 9 jam

Total keseluruhan penggunaan waktuuntuk kegiatan pembedayaan masyarakatRusun Marunda ini adalah: 10 jam + 10 jam+ 16 jam + 10 jam + 10 jam = 56 jam.

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASANHasil dari pembedayaan masyarakat

Rusun Marunda ini adalah dapat menambahpengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yangdiwakili sebanyak 30 orang, untuk membuatsabun cuci ekonomis, sehingga diharapkandengan keterampilan ini ibu-ibu rusunmarunda dapat membuat sendiri untukkeperluan di rumah tangga serta dapat di jual

Page 11: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

19

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 5 No. 1 Maret 2018, hal 9-20

di warung terdekat untuk menambahpenghasilan keluarga.

Selain dari pada itu Ibu-ibu RusunMarunda dapat membuat sabun cuciekonomis yang mempunyai keunggulantersendiri, selain aroma jeruk lemon, antibakteri dapat membersihkan noda di baju,tidak merusak kulit tangan, berdaya saingtinggi, sehingga tidak kalah hebatnya sepertisabun cuci yang ada di toko-toko swalayan,dan warung-warung kecil yang berada dikomunitas masyarakat marginal.

Dengan biaya yang relatif murah(Ro.100.000,-) dapat menghasilkan 5 kg sabunkrim diterjen (sabun cuci ekonomis). Jika dijual di warung satu tube sabun cuci ekonomisini sekitar tujuh ribuan berisikan 250 gram.Jika 5 kg bisa menjadi 20 tube @ Rp.7.000,-= Rp. 140.000,- Sehingga terdapat laba sebesarRp.40.000,-

Setelah selesai pelaksanaan kegiatanpemberdayaan, ibu-ibu peserta pemberdayaanrusun marunda, dengan hati senang dangembira dapat membawa pulang, sabun colekyang sudah siap dikonsumsi untuk sekeluargadi rusun marunda.

SIMPULANPertama , Pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan di Wilayah Jakarta Utara inidapat berlangsung sesuai rencana dengantertib dan kondusif, yaitu selama 3 (tiga)bulan, dimulai dari bulan juni, sampai denganbulan agustus 2015. Kedua, Kegiatanpemberdayaan masyarakat rusun marundamelalui pelatihan keterampilan membuatsabun cuci ekonomis, dimulai dari pembekalanilmu pengetahuan untuk dapat terjadinyainteraksi menuju perubahan perilaku memilikiketerampilan untuk membantu kehidupankeluarga. Ketiga, Metode pendekatannyaadalah melalui ranah kognitif, afektif danpsikomotorik, dengan melalui transferknowledge, para peserta diharapkan dapatmemahami dengan mudah materi yang

diberikan oleh para nara sumber dari Uhamka.Keempat, Dalam kegiatan pemberdayaan ini,ibu-ibu dilatih untuk dapat membuat sabuncuci ekonomis dengan harga yang relatifterjangkau, dan bahan-bahan mudah di dapatdi toko kimia terdekat dengan lokasi rusunmarunda. Kelima, Dari hasil evaluasi kamibahwa ibu-ibu yang berdomisili di rusunmarunda ada hakikatnya membutuhkanbimbingan dan pelatihan, sehingga terampildan percaya diri dalam menghadapi kehidupanyang serba sulit saat ini.

SARANPetama; Seyogyanya pelaksanaan ini

dapat berlangsung secara berkesinambungan,mengingat animo dari ibu-ibu rusun marundasangat tinggi dan sangat mengharapkandiadakan lagi semacam itu.

Kedua; Kegiatan pelatihan ini hendaknyadapat didukung penuh baik oleh lembagapendidikan, dan pemerintah setempat.

Ketiga; Sebaiknya pelaksanaan kegiatanpelatihan ini dapat dijadikan sebagai saranapengembangan diri untuk dapat meningkatkantaraf hidup dan mengangkat masyarakat darikemiskinan, dan kebodohan.

Keempat; Dapat dibentuk KelompokUsaha Bersama (KUBE)

PELAKSANAAN KEGIATAN

Ibu-Ibu Sedang Mengikuti Pelatihan

Page 12: MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT RUSUN MARUNDA ...merubah perilaku ke arah yang diharapkan yaitu memiliki keterampilan yang dapat membantu kehidupan keluarga. Kata Kunci: Perilaku, masyarakat

20

Connie Chairunnisa, Merubah Perilaku Masyrakat Rusun Marunda Melalui Pendidikan Keterampilan

H a s i l P ro d u k s i P e m b e r d a y a a nKeterampilan Pembuatan Sabun.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur.2011, PenelitianTindakan Kelas, Laksana, Yogyakarta.

Anshari. 2010, Transformasi PendididikanIslam, Jakarta: Gaung Persada Press.

Bahri, Syaiful Djamarah.2008, PsikologiBelajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayatullah, M. Furqan. 2010. PendidikanKarakter; Membangun PeradabanBangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Hariwijaya, M. 2006. Pedoman TeknisPenulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis,dan Disertasi, Yogyakarta: CitraPustaka.

Khan, D.Yahya. 2010. Pendidikan KarakterBerbasis Potensi Diri; MendongkrakKualitas Pendidikan, Yogyakarta:Pelangi Publishing.

Kusmayadi, Ismail. 2011. Guru juga bisamenulis, PT.Reka, Ciganjur,Jagakarsa,Jaksel.

Mastuhu M, 2007. Sistem PendidikanNasional Visioner, Tangerang: LanteraHati.

Mulyasa, E.2005. Menjadi Guru Profesional,Menciptakan Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan. Bandung: Rosda.

Mulyadi, Seto.2008.” Peran Pendidikandalam membangun Karakter Anak”,dalam tinjauan BerbagaiAspekCharacter Building; BagaimanaMendidik Anak Berkarakter ?Yogyakarta: Tiara Wacana.

Samani Muchlas & Hariyanto 2011, Konsepdan Model Pendidikan Karakter,PTRemaja Rosdakarya.

Subyantoro. 2009, Penelitian Tindakan Kelas.Semarang: UNDIP

Suyanto, Agus. 1989. Psikologi Umum.Jakarta: Bumi Aksara.

Soewadji, Yusuf. 2012, Pengantar MetodologiPenelitian, Jakarta:Penerbit MitraWacana Media.

Tarigan, Hendry Guntur. 200, Menulis sebagaisuatu keterampilan berbahasa. Bandung:Angkasa.