16
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MODUL INTERAKTIF ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ANNISA RATNASARI A 210 140 098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MODUL

INTERAKTIF ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL

PENYESUAIAN KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1

BOYOLALI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ANNISA RATNASARI

A 210 140 098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

i

Page 3: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

ii

Page 4: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

iii

Page 5: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

1

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MODUL INTERAKTIF ADOBE

FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN KELAS X

AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan

belajar siswa dan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam

penggunaan media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6

dibandingkan pembelajaran konvensional pada materi Jurnal Penyesuaian kelas X

SMK Negeri 1 Boyolali

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

eksperimen) dengan desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group

design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Boyolali.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kelas

XAK3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XAK1 sebagai kelas kontrol. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis

untuk menguji hasil penelitian menggunakan uji independent sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan keaktifan belajar

siswa dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis modul

interaktif Adobe Flash CS6 dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal ini

ditunjukan dari hasil Uji t yang menunjukkan perbedaan siginifikan, nilai = 12,889 >

= 1,994 dengan taraf signifikansi 5%. Peningkatan keaktifan belajar siswa terletak

pada rata-rata skor kelas eksperimen 51,42, sedangkan kelas kontrol 40,3. (2) Ada

perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran

berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional. Hal ini ditunjukan dari hasl Uji t yang menunjukkan perbedaan

siginifikan, nilai = 14,254 > = 1,994 dengan taraf signifikansi 5%. Peningkatan hasil

belajar siswa terletak pada rata-rata nilai kelas eksperimen 89,72, sedangkan kelas

kontrol 71,25. Gain skor pada kelas eksperimen dalam kategori tinggi sedangkan

kelas control dalam kategori sedang.

Kata kunci: media pembelajaran, Adobe Flash CS6, keaktifan belajar siswa, hasil

belajar siswa.

Abstract

The aim of this research is to describe the improvement of students’ learning

activity and to describe the improvement of students’ learning outcome in using

learning media based on Adobe Flash CS6 interactive module than using

conventional learning in adjusting journal entry material of X grade in Public

Vocational School 1 Boyolali.

Page 6: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

2

The research methodology used was quasi experiment method with pretest-

posttest control group design. The population in this research was X grade students

of public vocational school 1 Boyolali. The sampling was using purposive sampling

technique with XAK3 as experiment class and XAK1 as control class. The data

collection technique was using observation, test, and documentation. The analysis

technique used to test the research result was independent sample t-test.

The research result indicate that (1) There is a different in students’ learning

activity using learning media based on Adobe Flash CS6 interactive module and

using conventional learning. This was proofed by the t test result which shown a

significant value of 12.888> = 1.994 with a significance level of 5%. Increasing the

activity of student learning lies in the average score of the experimental class 51.42,

while the control class was 40.3. (2) There were differences in student learning

outcomes in learning using Adobe Flash CS6 interactive module-based learning

media compared to conventional learning. This was proofed by the t test result which

shown the significant value of 14.254> = 1.994 with the significance level of 5%.

The improvement of student learning outcomes lies in the average experimental class

89.72, while the control class is 71.25. The gain score of experimental class was in

the high category while the control class was in the medium category.

Keywords: Instructional media, Adobe Flash CS6, students’ learning activity,

students’ learning outcome

1. PENDAHULUAN

Pendidik atau guru sebagai pengajar dituntut untuk mampu menyampaikan

materi secara optimal dan mampu mengaktifkan proses kegiatan belajar

mengajar. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan proses dua arah yang

tidak dapat dipisahkan antara siswa dan guru. Dalam proses tersebut, pendidik

menyampaikan suatu materi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

dengan maksud membelajarkan siswa. Guru yang paling baik memberikan

pembelajaran yang dapat dimengerti, mudah, menarik, menerapkan manajemen

kelas yang baik, dan membangun hubungan yang kuat dengan siswa (Macsuga-

Gage, Simonsen, & Briere, 2012).

Kurikulum di Indonesia telah banyak mengalami perubahan, hingga saat

ini kurikulum selalu mengutamakan peran peserta didik atau siswa dalam

kegiatan belajar mengajar serta mendapatkan informasi ataupun pengetahuan

lebih. Peran seorang pendidik lebih menjadi seorang fasilitator dan pembimbing

secara tidak langsung kepada peserta didik. Dari hasil penelitian Alexandra

Page 7: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

3

Kudryashova (2016) tugas utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan

pendidikan yang menyenangkan di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan

langsung dengan bimbingan guru. Pada dasarnya, peran aktif siswa dalam

pembelajaran di zaman yang serba modern ini merupakan suatu kebutuhan

utama.

Martinis Yamin (2007: 77) menjelaskan bahwa keaktifan siswa dalam

pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya,

berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran diharapkan dapat menumbuhkan dan

meningkatkan peran aktif dan partisipasi siswa dalam rangka mengembangkan

kapasitas belajar, potensi dan bakat mereka. M Silberman (2010: 9)

menggambarkan saat belajar aktif, siswa melakukan banyak kegiatan. Mereka

menggunakan otak dalam mempelajari ide-ide, memecahkan masalah dan

menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif adalah mempelajari dengan

cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan keterlibatan secara pribadi untuk

mempelajari sesuatu dengan baik, harus mendengar, melihat, menjawab

pertanyaan dan mendiskusikanya dengan orang lain.

Dalam proses pembelajaran, keberhasilan dan ketuntasan belajar siswa

penting untuk diperhatikan, karena salah satu keberhasilan yang ingin dicapai

adalah peningkatan hasili belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar

menggambarkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, atau nilai yang dapat

diukur yang harus dikumpulkan oleh para siswa setelah menyelesaikan sebuah

pekerjaan (USC, 2010).

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung pada

suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting

sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Dari hasil penelitian George

(2012) dengan adanya media pembelajaran yang bervariasi, 38 guru memberikan

tanggapan sebagai berikut: menunjukkan 25 orang guru (65,8%) merasa sangat

terbantu, 5 orang guru (13,3%) merasa terbantu, 4 orang guru (10,5%)

memberikan kemudaham pemahaman materi pembelajaran, 2 orang guru (5,2%)

sedikit terbantu dan 1 orang guru (2,6%) tidak terbantu.

Page 8: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

4

Hasil obeservasi menunjukkan bahwa, kegiatan pembelajaran Akuntansi di

SMK Negeri 1 Boyolali, khususnya di kelas X Akuntansi 1, guru cenderung

menggunakan metode ceramah. Diduga kurangnya media pembelajaran yang

inovatif dan kreatif akan menempatkan siswa sebagai individu yang kurang aktif.

Hal ini menjadikan proses pembelajaran kurang menggairahkan, siswa cenderung

bosan dan terkesan monoton tanpa adanya variasi. Sehingga dampaknya juga

akan mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi menurun. Niemi (2016) meneliti

bahwa banyak faktor adalah hambatan untuk belajar aktif, seperti: media

pengajaran yang membuat siswa pasif; pendidik yang tidak kompeten; kurangnya

waktu dan tekanan waktu dalam belajar; kurangnya keterampilan guru.

Hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap yang dilaksanakan

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan

atau berada di bawah kriteria ketuntasan minimun yaitu 75. Diketahui bahwa

nilai ujian tengah semester (UTS) semester genap mata pelajaran jurnal

penyesuaian kelas X SMK Negeri 1 Boyolali menunjukkan bahwa kelas AK1

dengan jumlah 36 siswa dengan rata-rata nilai UTS 70,25, kelas AK2 dengan

rata-rata nilai UTS 71,10, dan kelas XAK3 dengan rata-rata nilai UTS 70,10.

Penggunaan media pembelajaran merupakan alternatif dalam mengatasi

berbagai persoalan yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Libaneo (1994), media pembelajaran adalah sarana yang memadai

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kepuasan siswa dalam pembealajaran

merupakan bagian penting dalam mengembangkan keterampilan dan

pengetahuan siswa untuk meningkatkanhasil belajar siswa (Letcher & Neves,

2010; Eom, 2009; Tam, 2007).

Pada penelitian ini modul interaktif yang dimaksud adalah modul yang

berbasis komputer dengan menggunakan software Adobe Flash CS6 sebagai

tampilan utama yang memuat teks, gambar, suara, animasi, video dan film sesuai

dengan kebutuhan dilengkapi tombol-tombol interaktif (Sharon E. Smaldino

2011: 279).

Berdasarkan uraian di atas dapat diasumsikan bahwa media pembelajaran

dengan berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 dapat meningkatkan tingkat

Page 9: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

5

keaktifan siswa, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan judul

“Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran

Berbasis Modul Interaktif Adobe Flash CS6 pada Materi Jurnal Penyesuaian

Kelas X Akuntansi dI SMK Negeri 1 Boyolali”

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi

experiment). Penelitian eksperimen semu digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu dalam kondisi peniliti tidak dapat mengontrol sepenuhnya dan

memanipulasi secara bebas dan intensif (Hamid Darmadi, 2011: 37). Penelitian

ini menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design

(Sutama 2016: 56). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas

(media pembelajaran) dan variabel terikatnya (keaktifan dan hasil belajar siswa).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Boyolali yang

terbagi dalam 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

melalui pertimbangan dan pengamatan, maka diperoleh kelas kontrol yaitu kelas

XAK1 dan kelas eksperimen yaitu kelas XAK3 SMK Negeri 1 Boyolali.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolali. Waktu penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Mei. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi. Uji coba instrumen

yang digunakan adalah uji validitas instrumen dan uji reliabilitas instrumen.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pra syarat

analisis yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas, uji hipotesis menggunakan

uji independent sample t-test dengan taraf signifikansi 5%, dan gain score

variabel hasil belajar siswa. Perhitungan dengan program SPSS versi 16.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program yang digunakan untuk membuat multimedia interaktif adalah

program Adobe Flash CS6. Flash biasanya digunakan untuk membuat animasi,

iklan, dan beragam komponen halaman web. Adobe Flash CS6 mempunyai

Page 10: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

6

ekstensi .swf dan dapat dimainkan pada Flash Player. Kelebihan dari media

pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS6 yaitu: file flash memiliki ukuran

yang kecil., mampu memasukkan semua file gambar dan file-file audio, animasi

dapat dikontrol sesuai dengan keinginan, mampu membuat file executabe (*.exe)

sehingga dapat dijalankan pada PC manapun tanpa harus meng-install Font

presentasi tidak akan berubah-ubah pada jenis PC manapun. Media pembelajaran

menggunakan Adobe Flash CS6 memiliki banyak kelebihan. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan software Adobe Flash

Professional CS6 karena akan sangat membantu dalam proses pembuatan media

pembelajaran.

Gambar 1. Tampilan Media Pembelajaran Berbasis Modul Interaktif Adobe

Flash CS6 Materi Jurnal Penyesuaian

Media pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS6 memiliki fitur-fitur

menarik yang dapat membantu proses pembelajaran. Fitur-fitur tersebut terdiri

dari petunjuk penggunaan media pembelajaran Adobe Flash CS6, Kompetensi

berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian dan tujuan pembelajaran, materi

yang berisi penjelasan materi jurnal penyesuaian, latihan yang berisi contoh soal,

evaluasi yang berisi soal pre-test dan post-test, dan profil pembuat media

pembelajaran.

Page 11: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

7

3.1 Perbedaan atau peningkatan Keaktifan Belajar dengan Menggunakan

Media Pembelajaran Berbasis Modul Interaktif Adobe Flash CS6

Tabel 1.

Data Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor keaktifan belajar

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan, yaitu rata-rata skor

keaktifan kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Selain itu,

berdasarkan uji Independent Sampe t-Test diperoleh thitung sebesar 12,889 dan ttabel

sebesar 1,994 (thitung > ttabel). Nilai taraf signifikansi juga menunjukkan 0,000

yang bererti Ho ditolak, berarti menunjukkan ada perbedaan yang signifikan skor

keaktifan belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 dengan pembelajaran

konvensional.

Penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 lebih baik

dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut

dibuktikan dengan perbedaan skor rata-rata keaktifan belajar kelas eksperimen

lebih tinggi dari pada skor rata-rata keaktifan belajar siswa kelas kontrol. Adanya

media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 mampu

menciptakan suasana belajar yang aktif sehingga siswa antusias dalam mengikuti

pempelajaran, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya pada saat proses

Sumber

Variasi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 36 36

Mean 51.42 40.31

Median 52.50 41.00

Mode 53 41

Std. Deviation 3.237 4.034

Minimum 39 34

Maximum 56 53

Page 12: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

8

pembelajaran, partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas. Sedangkan pada kelas

dengan pembelajaran konvensional belum mampu menjadikan siswa aktif. Hal

tersebut menjadikan keaktifan belajar siswa di antara kelas yang menggunakan

media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 dengan kelas

yang menggunakan pembelajaran konvensional menjadi berbeda.

Temuan penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Diki Trihayatni Putri, Siswandari, dan Binti Muchsini (2016)

yang menyatakan adanya media flash dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa untuk mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian rata-

rata persentase keaktifan mengalami peningkatan 68,31% pada siklus I dan

87,12% pada siklus II. Persentase siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan

minimal dalam prestasi belajar akuntansi meningkat sebesar 33,33% dari 54,55%

ke 87,88%. Hal tersebut memiliki kesamaan bahwa dengan adanya penerapan

pembelajaran menggunakan Adobe Flash dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa, khususnya dalam mata pelajaran Akuntansi.

3.2 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media

Pembelajaran Berbasis Modul Interaktif Adobe Flash CS6

Tabel 2.

Data Hasil Belajar Siswa

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pre-test dan post-test

hasil belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan yang

Sumber

Variasi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

N 36 36 36 36

Mean 52.64 89.72 52.08 71.25

Median 52.50 90.00 50.00 70.00

Mode 50 95 50a 70

Std. Deviation 4.998 6.088 4.837 4.837

Minimum 40 75 40 60

Maximum 65 100 65 85

Page 13: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

9

signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata pre-test pada kelas eksperimen

dengan media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 yaitu 52,64

berubah menjadi 89,72 pada post-test. Sedangkan pada kelas kontrol dengan

pembelajaran konvensional rata-rata pre-test yang diperoleh sebesar 52,08 berubah

menjadi 71,25 pada posttest. Berdasarkan uji Independent Sampe t-Test diperoleh

thitung sebesar 14,254 dan ttabel sebesar 1,994 (thitung > ttabel). Nilai taraf signifikansi

juga menunjukkan 0,000 yang bererti Ho ditolak, berarti menunjukkan ada

perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang

menggunakan media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6

dengan pembelajaran konvensional. Selain itu dari perhitungan Gain Score yang

diperoleh kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol yaitu 0,78>0,39.

Gain Score kelas eksperimen dalam kategori tinggi sedangkan pada kelas kontrol

tergolong sedang.

Penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 lebih baik

dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut

dibuktikan dengan perbedaan dan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Adanya media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6

mempengaruhi perbedaan hasil belajar diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah

satu diantaranya adalah penyampaian materi dengan konsep yang berbeda.

Pembelajaran dengan media berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 mampu

menampilkan materi yang menarik sehingga siswa dapat memahami materi lebih

baik. Sedangkan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional

cenderung belum mampu menjadikan siswa lebih paham mengenai materi yang

disampaikan. Penyebabnya yaitu pembelajaran konvensional terkesan

membosankan dan konsep penyampaian materi kurang menarik. Hal tersebut

menjadikan hasil belajar siswa di antara kelas eksperimen yang menggunakan

media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 dengan kelas

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional menjadi berbeda.

Page 14: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

10

Temuan penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh M. Iwan Priyadana dan Agus Suharmanto (2015) yang

menyatakan adanya peningkatan hasil belajar setelah diterapkannya media

pembelajaran media berbasis adobeflash. Dimana peningkatan kelas yang

menggunakan adobeflash (kelas eksperimen meningkat 25%, sedangkan kelas

kontrol yang menggunakan metode konvensional meningkat hanya 8%. Hal

tersebut memiliki kesamaan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa

setelah diterapkannya pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan

aplikasi Adobe Flash.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan media

pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6 pada materi jurnal

penyesuaian mata pelajaran Akuntansi pada siswa SMK dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional. Peningkatan keaktifan belajar siswa terletak pada

rata-rata skor kelas eksperimen 51,42, sedangkan skor rata-rata kelas kontrol

hanya 40,31. Selain itu, ada perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis modul interaktif Adobe Flash CS6

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas. Peningkatan hasil

belajar siswa terletak pada rata-rata nilai kelas eksperimen 89,72, sedangkan nilai

rata-rata kelas kontrol 71,25. Gain skor pada kelas eksperimen dalam kategori

tinggi sedangkan kelas kontrol dalam kategori sedang.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi guru untuk lebih

inovatif dalam penggunaan modul interaktif khususnya Adobe Flash.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, M. P., & Vilma, G. S. (2013). Active Learning Methods An Analysis of

Applications and Experiences in Brazilian Accounting Teaching. Journal

Creative Education, 4(12B), 20-27.

Page 15: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

11

Alexandra, K. (2016). Teacher’s Roles to Facilitate Active Learning. Journal of

Social Sciences MCSER Publishing, 7(1), 99-110.

Allison, P. (2015). Enhancing Teaching Effectiveness and Student Learning

Outcomes. The Journal of Effective Teaching, 15(1), 20-33.

Asgari, M. (2013). Evaluating the Learning Outcomes of International Students as

Educational Tourists. Journal of Business Studies Quarterly, 5(2).

Craswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Emda, A. (2011). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Biologi di Sekolah.

Jurnal Ilmiah, 12(1), 149-162.

Fatwati, H. (2014). Implementasi Pembelajaran STAD Berbantu Permainan Ular

Tangga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Akuntansi.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 12(1).

George, O. Y. (2012). Integration of Media and Technology in Teaching and

Learning Kiswahili Language in Secondary Schools in Siaya County,

Kenya. International Journal of Information and Communication

Technology Research, 2(10), 21-33.

Jennifer, F., Donald, E., & Ashley S.M. (2014). Pre-Service Teacher Training in

Classroom Management: A Review of State Accreditation Policy and

Teacher Preparation Program. Journal Teacher Education and Special

Education, 37(2), 106-120.

Lee, Tien Tien., & Osman, Kamisah. (2012). Interactive Multimedia Module the

Pedagogical Agents: Formative Evaluation. Journal International Education

Studies, 5(6), 11-20.

Leow, Fui-Theng. (2014). Interactive Multimedia Learning: Innovating Classroom

Education in a Malaysian University. Journal of Educational Technology,

13(2), 72-81.

Mohamad B. A., Noor., & Nurbiha. (2013). The Development of Active Learning

Website for Learning Science. International Journal of Machine Learning

and Computing, 3(3), 41-62.

Niemi, Hannela. 2016. Why The Turkish is Active Case Learning So Difficult to

Implement. Australian Journal of Teacher Education, 41(4), 42-55.

Priyadana, M. I., & Agus. S. (2015). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash

Professional CS5 untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Page 16: MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA …eprints.ums.ac.id/68477/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BOYOLALI ... dibandingkan pembelajaran konvensional

12

Pembelajaran Kompetensi Rack Gear Lurus. Jurnal Pendidikan Teknik

Mesin, 16(2), 11-20.

Putri, D., Siswandari., & Muchsini. (2016). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar

Akuntansi melalui Pendekatan CTL dengan Media Flash di SMK. Jurnal “Tata

Arta” UNS, 2(1), 162-172.

Rositasari, T., Aceng R., & Emzir. (2018). Keterbacaan Bahan E-modul dalam

Pengajaran Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus Program Studi Pendidikan

Biologi, Universitas Muhammadiyah Palembang. Jurnal Penelitian Ilmu

Sosial, 5(5), 26-31.

Rosmaidah, I., & Henni, D. (2017.) Perancangan Animasi Interaktif Belajar

Mengenal Huruf Hijaiyah Pada TKQ Al-Khoiriyah. Jurnal Teknik

Komputer, 3(1), 33-43.

Sutama. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.

Surakarta: Fairuz Media.

Sunhaji. (2014). Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam Pembelajaran.

Jurnal Kependidikan, 2(2), 81-90.

Syahida, N., & Anisa, R. S. dkk. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Ular

Tangga untuk Siswa Kelas x Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel. Jurnal

Pendidikan Akuntansi Indonesia, 13(2), 71-80.

Utomo, S. W. (2012). Pengaruh Prestasi Belajar Perencanaan Pengajaran dan Micro

Teaching terhadap Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Pendidikan

Akuntansi IKIP PGRI Madiun. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 1(1), 76-

85.

Wibowo, N. (2016). Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran

Berdasarkan Gaya Belajar di SMK Negeri 1 Saptosari. Jurnal Electronics,

Informatics, and Vocational Education (ELINVO), 1(2), 91-100.

Wijayanto, P. A. (2017). Efektivitas Metode Debat Aktif dan Strategi Penerapannya

dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Geografi. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, 2(1), 33-43.

Wulandari, E., & Sukirno. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe

Student Teams Achievement Sivision (STAD) Berbantu Media Monopoli

dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2

SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan

Akuntansi Indonesia, 10(1).