21
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Menimbang : bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi pemasaran Perantara Pedagang Efek untuk memanfaatkan potensi pasar guna peningkatan jumlah investor Pasar Modal Indonesia, maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Agen Pemasaran Efek; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: a. Agen Pemasaran Efek adalah Pihak yang dapat melakukan penawaran kepada investor/masyarakat untuk menjadi Nasabah Perusahaan Efek. b. Wakil Agen Pemasaran Efek adalah orang yang mewakili Agen Pemasaran Efek. c. Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang selanjutnya disebut PUJK adalah Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat,

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN … · penunjukan lembaga peradilan, lembaga alternatif penyelesaian sengketa di bidang Pasar Modal, atau lembaga alternatif penyelesaian

Embed Size (px)

Citation preview

OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2015

TENTANG

AGEN PEMASARAN EFEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Menimbang : bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi

pemasaran Perantara Pedagang Efek untuk memanfaatkan potensi pasar guna peningkatan

jumlah investor Pasar Modal Indonesia, maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Agen Pemasaran

Efek;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3608);

2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253);

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(1) Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud

dengan:

a. Agen Pemasaran Efek adalah Pihak yang dapat melakukan

penawaran kepada investor/masyarakat untuk menjadi

Nasabah Perusahaan Efek.

b. Wakil Agen Pemasaran Efek adalah orang yang mewakili

Agen Pemasaran Efek.

c. Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang selanjutnya disebut

PUJK adalah Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat,

Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Bank Kustodian,

Dana Pensiun, Perusahaan Asuransi, Perusahaan

Reasuransi, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Gadai, dan

Perusahaan Penjaminan, baik yang melaksanakan kegiatan

usahanya secara konvensional maupun secara syariah.

d. Gerai adalah lokasi lain kegiatan Agen Pemasaran Efek,

dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga bulan)

(2) Perantara Pedagang Efek bertanggung jawab atas perjanjian

kerja sama antara Perantara Pedagang Efek dan Agen

Pemasaran Efek.

(3) Perantara Pedagang Efek bertanggung jawab atas perilaku Agen

Pemasaran Efek orang perseorangan.

(4) Agen Pemasaran Efek hanya dapat melakukan penawaran

kepada investor/masyarakat untuk menjadi nasabah Perantara

Pedagang Efek.

(5) Kegiatan Agen Pemasaran Efek dapat dilakukan oleh PUJK di

kantor pusat, kantor lain selain kantor pusat, dan/atau lokasi

lain.

BAB II

PERSYARATAN AGEN PEMASARAN EFEK

Pasal 2

(1) Yang dapat melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek adalah:

a. PUJK; atau

b. Orang perseorangan;

yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen

Pemasaran Efek berdasarkan kontrak kerja sama dengan

Perantara Pedagang Efek.

(2) Pelaksanaan kegiatan Agen Pemasaran Efek oleh PUJK dapat

dilakukan pada kantor pusat yang telah terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan, kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi

lain Agen Pemasaran Efek yang telah disetujui oleh Otoritas

Jasa Keuangan.

(3) Dalam hal pelaksanaan kegiatan Agen Pemasaran Efek oleh

PUJK pada lokasi lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan pada Gerai, maka tidak perlu persetujuan OJK.

Pasal 3

Pihak yang melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek wajib

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Bagi PUJK

a. Memiliki Wakil Agen Pemasaran Efek di setiap kantor pusat,

kantor lain selain kantor pusat, dan/atau lokasi lain Agen

Pemasaran Efek yang melakukan kegiatan Agen Pemasaran

Efek;

b. Memiliki pejabat penanggung jawab kegiatan Agen

Pemasaran Efek untuk setiap kantor pusat, kantor lain

selain kantor pusat, dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran

Efek yang melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek;

c. Mendaftarkan kegiatan Agen Pemasaran Efek kepada

Otoritas Jasa Keuangan;

d. Memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk

melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor lain

selain kantor pusat dan/atau lokasi lain; dan

e. Telah dinyatakan layak melalui proses uji tuntas (due

diligence) oleh Perantara Pedagang Efek yang melakukan

kerjasama keagenan.

2. Bagi orang perseorangan

a. Paling kurang memiliki izin Wakil Perantara Pedagang Efek

Agen Pemasaran dari Otoritas Jasa Keuangan; dan

b. Telah dinyatakan layak melalui proses uji tuntas (due

diligence) oleh Perantara Pedagang Efek yang melakukan

kerjasama keagenan.

Pasal 4

(1) Wakil Agen Pemasaran Efek dan/atau pejabat penanggung

jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1, wajib:

1. paling kurang memiliki izin Wakil Perantara Pedagang Efek

Agen Pemasaran dari Otoritas Jasa Keuangan; dan

2. mendapat penugasan khusus secara tertulis dari Agen

Pemasaran Efek untuk bertindak sebagai Wakil Agen

Pemasaran Efek dan/atau pejabat penanggung jawab.

(2) Setiap Wakil Agen Pemasaran Efek tidak boleh merangkap pada

lebih dari satu lokasi Agen Pemasaran Efek.

(3) Perangkapan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) tidak

berlaku untuk Gerai.

Pasal 5

Sistem pengendalian internal yang memadai bagi Agen Pemasaran

Efek wajib dituangkan secara tertulis paling kurang meliputi:

a. pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat

menghindari timbulnya benturan kepentingan (conflict of

interest);

b. prosedur operasi standar pelaksanaan kegiatan Agen Pemasaran

Efek; dan

c. upaya dan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki

penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

BAB III

TATA CARA PENDAFATARAN

Bagian Kesatu

Pendaftaran Agen Pemasaran Efek Pelaku Usaha Jasa Keuangan

Pasal 6

(1) Permohonan pendaftaran sebagai Agen Pemasaran Efek Pelaku

Usaha Jasa Keuangan diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan

sesuai dengan format surat Permohonan Pendaftaran Sebagai

Agen Pemasaran Efek Pelaku Usaha Jasa Keuangan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

ini disertai dokumen-dokumen sebagai berikut:

1. fotokopi akta pendirian yang telah disahkan oleh menteri

yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan

hak asasi manusia, serta perubahan anggaran dasar

terakhir sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

mengenai perseroan terbatas;

2. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Badan;

3. fotokopi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan;

4. data Kantor Pusat yang akan melakukan kegiatan Agen

Pemasaran Efek beserta alamat kantor dan

penanggungjawabnya serta daftar Wakil Agen Pemasaran

Efek;

5. dokumen pejabat penanggung jawab Agen Pemasaran Efek

yang meliputi:

a. daftar riwayat hidup terbaru yang telah ditandatangani;

b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor yang masih

berlaku;

c. fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA),

bagi warga negara asing;

d. fotokopi surat keputusan Direksi terkait pengangkatan

atau penempatan sebagai pejabat penanggung jawab

kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor pusat;

e. dokumen pendukung yang menunjukkan berpengalaman

dalam kegiatan pemasaran paling singkat 3 (tiga) tahun;

dan

f. fotokopi izin sebagai Wakil Perusahaan Efek dan/atau

Wakil Perantara Pedagang Efek Agen Pemasaran atas

nama yang bersangkutan;

6. dokumen Wakil Agen Pemasaran Efek yang meliputi:

a. daftar riwayat hidup terbaru yang telah ditandatangani;

b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor yang masih

berlaku;

c. fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA),

bagi warga negara asing;

d. fotokopi surat keputusan Direksi terkait pengangkatan

atau penempatan Wakil Agen Pemasaran Efek di kantor

pusat; dan

e. fotokopi izin sebagai Wakil Perusahaan Efek dan/atau

Wakil Perantara Pedagang Efek Agen Pemasaran atas

nama yang bersangkutan;

7. diagram struktur organisasi yang menunjukkan garis

pertanggungjawaban dari masing-masing fungsi kepada

penanggung jawab atau anggota direksi yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Agen Pemasaran Efek

beserta uraian tugasnya;

8. prosedur operasi standar pelaksanaan kegiatan Agen

Pemasaran Efek;

9. proyeksi rencana operasi kegiatan Agen Pemasaran Efek

paling singkat 1 (satu) tahun ke depan yang paling kurang

mencakup informasi sebagai berikut:

a. target jenis investor (pangsa pasar); dan

b. target jumlah investor;

10. fotokopi bukti pembayaran biaya pendaftaran sebagai Agen

Pemasaran Efek; dan

11. Dokumen yang menyatakan layak setelah dilakukan uji

tuntas (due diligence) oleh Perantara Pedagang Efek yang

melakukan kerjasama keagenan.

(2) Dalam hal PUJK mengajukan kegiatan Agen Pemasaran Efek di

kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain wajib

memenuhi ketentuan terkait Kantor Lain Selain Kantor Pusat

Dan/Atau Lokasi Lain.

Bagian Kedua

Pendaftaran Agen Pemasaran Efek Orang Perseorangan

Pasal 7

Permohonan pendaftaran sebagai Agen Pemasaran Efek orang

perseorangan diajukan oleh Perantara Pedagang Efek yang

melakukan kerjasama keagenan pemasaran kepada Otoritas Jasa

Keuangan sesuai dengan format surat Permohonan Pendaftaran Agen

Pemasaran Efek Orang Perseorangan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini disertai dokumen sebagai berikut:

1. Daftar riwayat hidup terbaru Agen Pemasaran Efek orang

perseorangan yang telah ditandatangani;

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor Agen Pemasaran

Efek orang perseorangan yang masih berlaku;

3. Fotokopi izin sebagai Wakil Perusahaan Efek dan/atau Wakil

Perantara Pedagang Efek Agen Pemasaran atas nama Agen

Pemasaran Efek orang perseorangan ;

4. Kontrak kerja sama/perjanjian keagenan pemasaran Efek

dengan Agen Pemasaran Efek orang perseorangan; dan

5. Dokumen yang menyatakan layak setelah dilakukan uji tuntas

(due diligence) oleh Perantara Pedagang Efek yang melakukan

kerjasama keagenan.

Pasal 8

(1) Dokumen permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

dan Pasal 7 wajib pula disiapkan dalam format digital dan

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan

menggunakan media digital cakram padat (compact disk) atau

lainnya, atau surat elektronik (email) dengan alamat

[email protected].

(2) Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah menyediakan

sistem elektronik permohonan pendaftaran sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, permohonan wajib

diajukan melalui sistem elektronik dimaksud.

Pasal 9

(1) Dalam rangka memproses permohonan pendaftaran sebagai

Agen Pemasaran Efek, Otoritas Jasa Keuangan melakukan

penelitian atas kelengkapan dokumen permohonan.

(2) Dalam rangka menilai kesiapan pemohon sebagai Agen

Pemasaran Efek, Otoritas Jasa Keuangan berwenang:

a. melakukan pemeriksaan di kantor pemohon; dan

b. meminta pemohon untuk memaparkan rencana operasi

kegiatan perusahaan sebagai Agen Pemasaran Efek.

Pasal 10

Dalam hal permohonan pendaftaran sebagai Agen Pemasaran Efek

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 memenuhi syarat,

paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya

permohonan, Otoritas Jasa Keuangan memberikan Surat Tanda

Terdaftar sebagai Agen Pemasaran Efek kepada pemohon.

Pasal 11

Dalam hal permohonan pendaftaran sebagai Agen Pemasaran Efek

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 tidak memenuhi

syarat, paling lama 45 (empat puluh lima) hari sejak diterimanya

permohonan, Otoritas Jasa Keuangan memberikan surat

pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa:

a. permohonan tidak lengkap; atau

b. permohonan ditolak.

Pasal 12

(1) Pemohon wajib melengkapi kekurangan yang dipersyaratkan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a dalam waktu 45

(empat puluh lima) hari setelah tanggal surat pemberitahuan.

(2) Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan yang

dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah

tanggal surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dianggap telah membatalkan permohonan pendaftaran

sebagai Agen Pemasaran Efek.

Pasal 13

Agen Pemasaran Efek wajib melakukan kegiatan Agen Pemasaran

Efek paling lama 6 (enam) bulan setelah memperoleh surat

pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan.

BAB IV

KONTRAK KERJA SAMA

Pasal 14

Kegiatan Agen Pemasaran Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal

1 wajib didasarkan pada kontrak kerja sama antara Perantara

Pedagang Efek dengan Agen Pemasaran Efek.

Pasal 15

Dalam melakukan kerja sama dengan Agen Pemasaran Efek,

Perantara Pedagang Efek wajib:

a. meneliti pemenuhan persyaratan dan proses uji tuntas (due

diligence) terhadap calon Agen Pemasaran Efek;

b. memiliki perjanjian kerja sama secara tertulis dengan Agen

Pemasaran Efek;

c. memastikan Agen Pemasaran Efek kelembagaan menunjuk

pegawai yang bertanggung jawab atas kegiatan Agen Pemasaran

Efek;

d. bertanggung jawab atas perbuatan dan tindakan Agen Pemasaran

Efek yang termasuk dalam cakupan layanan Agen Pemasaran

Efek sesuai dengan yang dicantumkan dalam perjanjian kerja

sama; dan

e. memantau dan mengawasi kegiatan Agen Pemasaran Efek secara

langsung, baik secara berkala maupun insidentil.

Pasal 16

Kontrak kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 paling

kurang memuat hal sebagai berikut:

a. identitas masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak;

b. hak dan kewajiban masing-masing pihak;

c. kewajiban Agen Pemasaran Efek untuk memberikan informasi

data nasabah kepada Perantara Pedagang Efek;

d. komisi yang diterima Agen Pemasaran Efek dan biaya yang

menjadi beban Agen Pemasaran Efek;

e. jangka waktu kontrak keagenan;

f. penunjukan lembaga peradilan, lembaga alternatif penyelesaian

sengketa di bidang Pasar Modal, atau lembaga alternatif

penyelesaian sengketa lainnya sebagai lembaga untuk

menyelesaikan perselisihan dan sengketa perdata antar para

Pihak; dan

g. ketentuan pengakhiran kontrak.

Pasal 17

Agen Pemasaran Efek kelembagaan wajib melaporkan penambahan

dan/atau penghentian kontrak kerjasama dengan Perantara

Pedagang Efek kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7

(tujuh) hari kerja sejak efektif dimulainya kerja sama dan/atau

berakhirnya kerja sama.

BAB V

PEJABAT PENANGGUNG JAWAB

DAN WAKIL AGEN PEMASARAN EFEK

Pasal 18

(1) Agen Pemasaran Efek wajib menunjuk 1 (satu) orang pejabat

penanggung jawab atas kegiatan Agen Pemasaran Efek.

(2) Pihak yang dapat menjadi pejabat penanggung jawab kegiatan

Agen Pemasaran Efek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib mempunyai pengalaman dalam kegiatan pemasaran paling

singkat 3 (tiga) tahun.

(3) Pejabat penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memiliki tugas dan fungsi paling kurang sebagai berikut:

a. memastikan proses kegiatan Agen Pemasaran Efek telah

berjalan sesuai dengan:

1. kontrak kerja sama yang dibuat oleh Agen Pemasaran

Efek dengan Perantara Pedagang Efek;

2. prosedur operasi standar Agen Pemasaran Efek; dan

3. kontrak kerja sama yang dibuat oleh Agen Pemasaran

Efek dengan pihak lain yang memiliki jaringan luas

sebagai gerai Agen Pemasaran Efek, jika Agen Pemasaran

Efek menggunakan gerai Agen Pemasaran Efek;

b. memastikan dokumen atas proses pemasaran Efek

sebagaimana dimaksud pada huruf a telah lengkap; dan

c. memastikan proses kegiatan Agen Pemasaran Efek telah

berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang Pasar Modal.

(4) Pejabat penanggung jawab Agen Pemasaran Efek dilarang

merangkap bekerja pada perusahaan lain.

Pasal 19

Wakil Agen Pemasaran Efek dilarang merangkap bekerja pada

perusahaan lain.

BAB VI

KANTOR LAIN SELAIN KANTOR PUSAT DAN/ATAU LOKASI LAIN

Bagian Kesatu

Persetujuan

Pasal 20

(1) Kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor lain selain kantor

pusat dan/atau lokasi lain dapat dilakukan oleh Agen

Pemasaran Efek setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas

Jasa Keuangan.

(2) Permohonan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek di

kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain diajukan

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan format surat

Permohonan Persetujuan Kegiatan Agen Pemasaran Efek di

Kantor Lain Selain Kantor Pusat Dan/Atau Lokasi Lain

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

ini disertai dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. dokumen pejabat penanggung jawab Agen Pemasaran Efek

di kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain yang

meliputi:

1. daftar riwayat hidup terbaru yang telah ditandatangani;

2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor yang masih

berlaku;

3. fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA),

bagi warga negara asing;

4. fotokopi surat keputusan Direksi terkait pengangkatan

atau penempatan sebagai pejabat penanggung jawab

kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor lain selain

kantor pusat dan/atau lokasi lain;

5. dokumen pendukung yang menunjukkan berpengalaman

dalam kegiatan pemasaran paling singkat 3 (tiga) tahun;

dan

6. fotokopi izin sebagai Wakil Perusahaan Efek dan/atau

Wakil Perantara Pedagang Efek Agen Pemasaran atas

nama yang bersangkutan;

b. dokumen Wakil Agen Pemasaran Efek di kantor lain selain

kantor pusat dan/atau lokasi lain yang meliputi:

1. daftar riwayat hidup terbaru yang telah ditandatangani;

2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Paspor yang masih

berlaku;

3. fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA),

bagi warga negara asing;

4. fotokopi surat keputusan Direksi terkait pengangkatan

atau penempatan Wakil Agen Pemasaran Efek di kantor

lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain; dan

5. fotokopi izin sebagai Wakil Perusahaan Efek dan/atau

Wakil Perantara Pedagang Efek Agen Pemasaran atas

nama yang bersangkutan;

c. surat keterangan domisili kantor lain selain kantor pusat

dan/atau lokasi lain dari pengelola gedung atau instansi

berwenang; dan

d. daftar kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain

beserta alamat kantor dan penanggungjawabnya serta daftar

Wakil Agen Pemasaran Efek, sesuai dengan format Daftar

Kantor Lain Selain Kantor Pusat Dan/Atau Lokasi Lain Agen

Pemasaran Efek sebagaimana tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 21

Dokumen permohonan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek di

kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) wajib pula disiapkan dalam format

digital dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan

menggunakan media digital cakram padat (compact disk) atau

lainnya, atau surat elektronik (email) dengan alamat

[email protected].

Pasal 22

(1) Dalam rangka memproses permohonan persetujuan kegiatan

Agen Pemasaran Efek di kantor lain selain kantor pusat

dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek, Otoritas Jasa

Keuangan melakukan penelitian atas kelengkapan dokumen

permohonan.

(2) Dalam rangka menilai kesiapan kantor lain selain kantor pusat

dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek untuk

menyelenggarakan kegiatan Agen Pemasaran Efek, Otoritas Jasa

Keuangan berwenang melakukan pemeriksaan kantor lain selain

kantor pusat dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek

dimaksud.

Pasal 23

Dalam hal permohonan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek

di kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain Agen

Pemasaran Efek memenuhi syarat, paling lama 45 (empat puluh

lima) hari sejak diterimanya permohonan, Otoritas Jasa Keuangan

memberikan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor

lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek.

Pasal 24

Dalam hal permohonan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek

di kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain Agen

Pemasaran Efek tidak memenuhi syarat, paling lama 45 (empat

puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan, Otoritas Jasa

Keuangan memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang

menyatakan bahwa:

1. permohonan tidak lengkap; atau

2. permohonan ditolak.

Pasal 25

Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen yang

dipersyaratkan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah

tanggal surat pemberitahuan, dianggap telah membatalkan

permohonan persetujuan kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor

lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek.

Pasal 26

Otoritas Jasa Keuangan berwenang membatalkan persetujuan atas

kegiatan Agen Pemasaran Efek di kantor lain selain kantor pusat

dan/atau lokasi lain berdasarkan atas hal-hal antara lain:

a. Agen Pemasaran Efek mengembalikan Surat Tanda Persetujuan

yang dimilikinya;

b. kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain tersebut

tidak ditemukan;

c. kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain tersebut

ditemukan, namun dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan

berturut-turut tidak aktif melakukan kegiatan kegiatan Agen

Pemasaran Efek;

d. kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain tersebut

tidak memiliki pejabat penanggung jawab dan/atau Wakil Agen

Pemasaran Efek; dan/atau

e. kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain tersebut

tidak dapat memenuhi syarat sebagai kantor lain selain kantor

pusat dan/atau lokasi lain Agen Pemasaran Efek sesuai dengan

peraturan yang berlaku setelah kesempatan dan jangka waktu

yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan terlewati.

Bagian Kedua

Gerai Agen Pemasaran Efek

Pasal 27

(1) Dalam melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek, Agen

Pemasaran Efek dapat membuka gerai dengan cara melakukan

kerja sama dengan pihak lain.

(2) Kerja sama dengan pihak lain untuk membuka gerai

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan setelah

memperoleh persetujuan Perantara Pedagang Efek.

(3) Pemasaran Efek di gerai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib dilakukan oleh Wakil Agen Pemasaran Efek yang

mempunyai izin paling kurang sebagai Wakil Perantara Pedagang

Efek Agen Pemasaran.

(4) Agen Pemasaran Efek yang melakukan kegiatan Agen Pemasaran

Efek pada gerai wajib melaporkan kegiatan Agen Pemasaran Efek

kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) hari kerja

sejak dimulainya kegiatan kegiatan Agen Pemasaran Efek.

BAB VII

PERILAKU AGEN PEMASARAN EFEK

Bagian Kesatu

Kewajiban

Pasal 28

Bagi Agen Pemasaran Efek:

1. PUJK wajib:

a. melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap

pegawai dan/atau Pihak lain yang bekerja untuk Agen

Pemasaran Efek tersebut;

b. bertanggung jawab atas segala tindakan yang berkaitan

dengan kegiatan Agen Pemasaran Efek yang dilakukan oleh

pegawai dan/atau Pihak lain yang bekerja untuk Agen

Pemasaran Efek tersebut;

c. mempunyai sistem pengawasan atas kegiatan para Wakil

Agen Pemasaran Efek dan setiap pegawainya untuk menjamin

dipatuhinya semua ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang Pasar Modal;

d. menjalankan tugas sebaik mungkin dengan itikad baik dan

penuh tanggung jawab sesuai dengan kontrak kerja sama

dengan Perantara Pedagang Efek;

e. bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena

tidak melaksanakan kewajibannya; dan

f. memberikan akses kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk

melakukan pemeriksaan Agen Pemasaran Efek.

2. Orang Perseorangan wajib:

a. bertanggung jawab atas segala tindakan yang berkaitan

dengan kegiatan Agen Pemasaran Efek;

b. menjalankan tugas sebaik mungkin dengan itikad baik dan

penuh tanggung jawab sesuai dengan kontrak kerja sama

dengan Perantara Pedagang Efek; dan

c. bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul karena

tidak melaksanakan kewajibannya.

Bagian Kedua

Larangan

Pasal 29

Bagi Agen Pemasaran Efek:

1. PUJK dilarang:

a. menerima pesanan dari nasabah atau meneruskan transaksi

nasabah;

b. memungut penerimaan dari nasabah dan membagi komisi

dengan nasabah (profit sharing);

c. memberikan penjelasan yang tidak benar dan ungkapan yang

berlebihan terkait investasi di Pasar Modal;

d. memastikan dan menjanjikan hasil investasi;

e. menyarankan untuk melakukan transaksi yang berlebihan

untuk memperoleh komisi yang besar;

f. membuat pernyataan yang negatif terhadap Perantara

Pedagang Efek tertentu;

g. memberikan rekomendasi atas Efek atau jasa Perantara

Pedagang Efek tertentu kepada calon nasabah atau nasabah

untuk mendapatkan keuntungan; dan

h. memberikan potongan komisi atau hadiah kepada calon

nasabah.

2. Orang perseorangan dilarang:

a. menerima pesanan dari nasabah atau meneruskan transaksi

nasabah;

b. memungut penerimaan dari nasabah dan membagi komisi

dengan nasabah (profit sharing);

c. memberikan penjelasan yang tidak benar dan ungkapan yang

berlebihan terkait investasi di Pasar Modal;

d. memastikan dan menjanjikan hasil investasi;

e. menyarankan untuk melakukan transaksi yang berlebihan

untuk memperoleh komisi yang besar;

f. memberikan potongan komisi atau hadiah kepada calon

nasabah; dan

g. bertindak sebagai Agen Pemasaran Efek terhadap lebih dari 1

(satu) Perantara Pedagang Efek.

BAB VIII

PELAPORAN

Bagian Kesatu

Pelaporan Bagi Agen Pemasaran Efek Kelembagaab

Pasal 30

Agen Pemasaran Efek kelembagaan wajib melaporkan kepada

Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat:

1. perubahan identitas Perseroan, yang meliputi nama dan/atau

logo;

2. perubahan alamat kantor pusat, kantor lain selain kantor pusat

dan/atau lokasi lain;

3. perubahan pejabat penanggung jawab dan Wakil Agen Pemasaran

Efek; dan

4. penutupan kantor lain selain kantor pusat dan/atau lokasi lain;

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadinya perubahan kepada

Otoritas Jasa Keuangan.

Bagian Kesatu

Pelaporan Bagi Perantara Pedagang Efek

Pasal 31

(1) Perantara Pedagang Efek wajib melaporakan kepada Otoritas

Jasa Keuangan perkembangan penyelenggaraan kegiatan Agen

Pemasaran Efek.

(2) Laporan perkembangan penyelenggaraan kegiatan Agen

Pemasaran Efek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni,

September, dan Desember, dan disampaikan paling lambat

setiap tanggal 15 (lima belas) setelah akhir bulan laporan

(3) Dalam hal tanggal 15 (lima belas) jatuh pada hari libur, laporan

paling lambat disampaikan pada hari kerja terakhir sebelumnya.

Pasal 32

Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah menyediakan sistem

elektronik pelaporan Agen Pemasaran Efek, pelaporan seperti yang

disebutkan di Pasal 29 dan Pasal 30 dapat disampaikan melalui

sistem elektronik dimaksud.

BAB IX

BERAKHIRNYA KEGIATAN SEBAGAI AGEN PEMASARAN EFEK

Bagian Kesatu

Berakhirnya Kegiatan Sebagai Agen Pemasaran Efek Orang

Perseorangan

Pasal 33

Otoritas Jasa Keuangan berwenang membatalkan Surat Tanda

Terdaftar apabila:

a. Perantara Pedagang Efek yang mengajukan pendaftaran Agen

Pemasaran Efek orang perseorangan telah mengembalikan Surat

Tanda Terdaftar yang dimilikinya;

b. Agen Pemasaran Efek orang perseorangan telah menyampaikan

surat penghentian kerja sama kegiatan Agen Pemasaran Efek

yang ada kepada Otoritas Jasa Keuangan; atau

c. Agen Pemasaran Efek orang perseorangan melakukan

pelanggaran terhadap peraturan Perundang Undangan di bidang

Pasar Modal.

Bagian Kedua

Berakhirnya Kegiatan Sebagai Agen Pemasaran Efek Kelembagaan

Pasal 34

Otoritas Jasa Keuangan berwenang membatalkan Surat Tanda

Terdaftar apabila:

a. Agen Pemasaran Efek mengembalikan Surat Tanda Terdaftar

yang dimilikinya;

b. Agen Pemasaran Efek melakukan pelanggaran terhadap

peraturan Perundang Undangan di bidang Pasar Modal;

c. Badan hukum Pihak yang melakukan kegiatan sebagai Agen

Pemasaran Efek bubar; dan/atau

Izin utama pihak yang melakukan kegiatan Agen Pemasaran Efek

dicabut oleh instansi yang berwenang.

BAB X

SANKSI

Pasal 35

(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar

Modal, Otoritas Jasa Keuangan berwenang mengenakan sanksi

administratif terhadap setiap pihak yang melakukan

pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak-pihak

yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut berupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang

tertentu;

c. pembatasan kegiatan usaha;

d. pembekuan kegiatan usaha;

e. pencabutan izin usaha;

f. pembatalan persetujuan; dan

g. pembatalan pendaftaran.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g dapat

dikenakan dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi

administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a.

(3) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b dapat dikenakan secara tersendiri atau secara

bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e,

huruf f, atau huruf g.

Pasal 36

Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36

ayat (1), Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan tindakan tertentu

terhadap setiap pihak yang melakukan pelanggaran ketentuan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 37

Otoritas Jasa Keuangan dapat mengumumkan pengenaan sanksi

administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dan

tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 kepada

masyarakat.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam

Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di .........

pada tanggal ..........

KETUA DEWAN KOMISIONER

OTORITAS JASA KEUANGAN,

Ttd.

MULIAMAN D. HADAD

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal.....................

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

ttd

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR...

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2015

TENTANG

AGEN PEMASARAN EFEK

I. UMUM

Salah satu penyebab rendahnya jumlah investor Pasar Modal di Indonesia adalah terbatasnya akses masyarakat Indonesia untuk

menjadi investor di Pasar Modal. Terbatasnya jaring pemasaran Perantara Pedagang Efek yang hanya terfokus di kota-kota besar

menyebabkan calon-calon investor potensial yang berada di daerah sulit untuk terjangkau.

Dalam rangka memperluas fungsi pemasaran Perantara

Pedagang Efek, diperlukan pengaturan yang memungkinkan Perantara Pedagang Efek melakukan kerja sama dengan Pihak

lain yang memiliki akses untuk menjangkau calon nasabah terutama calon nasabah yang berada di daerah.

Peraturan ini membuka kesempatan bagi Pihak lain untuk

menjadi Agen Pemasaran Efek dengan melakukan kerjasama dengan Perantara Pedagang Efek untuk melakukan penawaran kepada masyarakat untuk menjadi nasabah Perantara Pedagang

Efek. Pihak-pihak tersebut dapat berupa orang perseorangan maupun badan hukum yang merupakan Pelaku Usaha Jasa

Keuangan, seperti Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Bank Kustodian, Dana Pensiun, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi,

Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Gadai, dan Perusahaan Penjaminan.

Kerja sama antara Agen Pemasaran Efek dan Perantara

Pedagang Efek didasarkan oleh kontrak/perjanjian tertulis, yang menyebutkan minimal klausa yang wajib tercantum dalam

perjanjian kedua belah pihak. Agen Pemasaran Efek dapat menawarkan dan memproses penerimaan sebagai nasabah Perantara Pedagang Efek, serta menyampaikan informasi suatu

Efek sebagai referensi nasabah untuk transaksi Efek. Akan tetapi transaksi Efek tetap dilakukan oleh Perantara Pedagang

Efek.

Disamping membuka kesempatan bagi Pihak lain untuk menjadi Agen Pemasaran Efek, dalam peraturan ini juga diatur terkait

kegiatan dan perilaku Agen Pemasaran Efek. Pengaturan tersebut diharapkan dapat lebih menjamin kepastian hukum dan kepatuhan Agen Pemasaran Efek terhadap peraturan

perundang-undangan sehingga pada akhirnya dapat melindungi masyarakat pemodal dari praktik yang merugikan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut dan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Agen Pemasaran Efek serta untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul, perlu pengaturan

tentang Agen Pemasaran Efek dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Hal ini menghindari adanya pengertian keikutsertaan

PUJK dalam suatu pameran/promosi yang waktu

pelaksanaannya hanya sementara.

Pasal 3

Angka 1

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Dalam hal PUJK yang terdaftar sebagai Agen

Pemasaran Efek hanya akan melakukan kegiatan

pada Gerai, maka kewajiban ini tidak berlaku.

Huruf e

Cukup jelas

Angka 2

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Cukup Jelas

Pasal 11

Cukup Jelas

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

Cukup Jelas

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15

Cukup Jelas

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17

Cukup Jelas

Pasal 18

Ayat (1)

Pejabat Penanggung Jawab dapat ditunjuk sebagai

pihak yang bertanggung jawab pada 1 atau lebih lokasi

kegiatan Agen Pemasaran Efek.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup Jelas

Pasal 20

Cukup Jelas

Pasal 21

Cukup Jelas

Pasal 22

Cukup Jelas

Pasal 23

Cukup Jelas

Pasal 24

Cukup Jelas

Pasal 25

Cukup Jelas

Pasal 26

Cukup Jelas

Pasal 27

Cukup Jelas

Pasal 28

Cukup Jelas

Pasal 29

Cukup Jelas

Pasal 30

Cukup Jelas

Pasal 31

Ayat (1)

Laporan perkembangan penyelenggaraan kegiatan

Agen Pemasaran Efek paling kurang menjelaskan

perkembangan:

a. jumlah kerjasama dengan Agen Pemasaran Efek

yang ada;

b. jumlah calon nasabah yang diajukan Agen

Pemasaran Efek ke Perantara Pedagang Efek;

c. jumlah calon nasabah yang disetujui untuk

menjadi nasabah; dan

d. nilai transaksi.

Pasal 32

Cukup Jelas

Pasal 33

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Yang dimaksud dengan kerjasama kegiatan Agen

Pemasaran Efek yang ada adalah kerja sama yang

sedang berlaku antara Agen Pemasaran Efek orang

perseorangan dimaksud dengan Perantara Pedagang

Efek dimaksud.

Huruf c

Cukup jelas

Pasal 34

Cukup Jelas

Pasal 35

Cukup Jelas

Pasal 36

Cukup Jelas

Pasal 37

Cukup Jelas

Pasal 38

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR.....