4
Luqman Abdurrahman – Manajemen Pertahanan Membangun Keamanan di kawasan asia pasifik melalui perjanjian kerjasama persahabatan Asia Pasifik Melalui sebuah conference yang dilaksanakan di Washington D.C, Matyr Natalegawa memproposalkan suatu perjanjian kerjasama persahabatan di Asia Pasifik sebagai solusi untuk mengurangi tensi dan menjaga keutuhan keamanan bersama di kawasan asia pasifik, serta meningkatkan ketersaling-kepercayaan antara bangsa di wilayah asia pasifik dengan mematuhi suatu norma- norma tertentu yang disepakati bersama. Proposal tersebut merupakan sebuah manifestasi akan kepedulian bangsa Indonesia terhadap tensi dan konflik oleh para superpower di kawasan Asia Pasifik, hal tersebut pula merupakan pengembangan model yang diperluas dari model keamanan bersama Asean. Proposal tersebut juga merupakan pengembangand dari doktrin “Dynamic Equilibrium’’ (ekuilibrium dinamis) yang dikumandangkan Matyr sebelumnya. Menurut the diplomat.com 1 , sebuah situs internasional menyatakan bahwa ide dan gagasan Matyr Natalegawa merupakan gagasan yang berbeda dan mengarah kepada keamanan yang berkelanjutan. 3 hal yang menjadi kunci penting kerjasama tersebut adalah pengelolaan defisit kepercayaan, pengelolaan konflik perbatasan dan pengelolaan serta manajemen perkembangan dan perubahan. Pengelolaan kepercayaan menjadi sangat penting karena tanpa ketersaling-kepercayaan antara Negara maka akan terjadi konflik yang berujung kepada kerugian antara pihak. Ke saling percayaan membutuhkan komunikasi terbuka antara pihak. Matyr menuturkan bahwa konflik perbatasan pun merupakan suatu hal yang lazim karena itu perlu di berikan solusi bersama dengan 1 http://thediplomat.com/2013/05/an-indo-pacific-treaty-an-idea-whose-time- has-come/

Membangun Keamanan Di Kawasan Asia Pasifik Melalui Perjanjian Kerjasama Persahabatan Asia Pasifik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Asia pacific

Citation preview

Page 1: Membangun Keamanan Di Kawasan Asia Pasifik Melalui Perjanjian Kerjasama Persahabatan Asia Pasifik

Luqman Abdurrahman – Manajemen Pertahanan

Membangun Keamanan di kawasan asia pasifik melalui perjanjian kerjasama persahabatan Asia Pasifik

Melalui sebuah conference yang dilaksanakan di Washington D.C, Matyr Natalegawa memproposalkan suatu perjanjian kerjasama persahabatan di Asia Pasifik sebagai solusi untuk mengurangi tensi dan menjaga keutuhan keamanan bersama di kawasan asia pasifik, serta meningkatkan ketersaling-kepercayaan antara bangsa di wilayah asia pasifik dengan mematuhi suatu norma-norma tertentu yang disepakati bersama.

Proposal tersebut merupakan sebuah manifestasi akan kepedulian bangsa Indonesia terhadap tensi dan konflik oleh para superpower di kawasan Asia Pasifik, hal tersebut pula merupakan pengembangan model yang diperluas dari model keamanan bersama Asean. Proposal tersebut juga merupakan pengembangand dari doktrin “Dynamic Equilibrium’’ (ekuilibrium dinamis) yang dikumandangkan Matyr sebelumnya.

Menurut the diplomat.com1, sebuah situs internasional menyatakan bahwa ide dan gagasan Matyr Natalegawa merupakan gagasan yang berbeda dan mengarah kepada keamanan yang berkelanjutan. 3 hal yang menjadi kunci penting kerjasama tersebut adalah pengelolaan defisit kepercayaan, pengelolaan konflik perbatasan dan pengelolaan serta manajemen perkembangan dan perubahan.

Pengelolaan kepercayaan menjadi sangat penting karena tanpa ketersaling-kepercayaan antara Negara maka akan terjadi konflik yang berujung kepada kerugian antara pihak. Ke saling percayaan membutuhkan komunikasi terbuka antara pihak. Matyr menuturkan bahwa konflik perbatasan pun merupakan suatu hal yang lazim karena itu perlu di berikan solusi bersama dengan mengedepankan perdamaian berdasarkan kesepakatan dan perjanjian bersama.

Melalui pengembangan dan pengelolaan 3 hal tersebut sangat memungkinkan untuk menjaga keamanan bersama berdasarkan asaz saling kepercayaan. Gagasan tersebut dibandingkan dengan Gagasan Kevin Rudd untuk membentuk suatu Organisasi regional dan menggabungkan kawasan Asia Pasifik didalamnya, yang ditolak oleh Republik Tiongkok dan sangat tidak popular yang kemudian pun pada akhirnya ternyata gagasan Kevin Rudd tersebut merupakan rencana untuk menghadapi dan menghambat perkembangan Tiongkok.

Indonesia telah berusaha keras untuk memberikan solusi dan gagasan untuk menjadi pemain penting dan berperan dalam menjaga perdamaian di Kawasan Asia Pasifik, dikarenakan perdamaian di Asia Pasifik sangatlah penting demi keutuhan dan kemajuan bangsa-bangsa didalamnya. Apabila terjadi perang antara super power di kawasan tersebut maka bangsa-bangsa berkembang akan menjadi imbas dan kerusakaan yang hanya akan didapatkan.

1 http://thediplomat.com/2013/05/an-indo-pacific-treaty-an-idea-whose-time-has-come/

Page 2: Membangun Keamanan Di Kawasan Asia Pasifik Melalui Perjanjian Kerjasama Persahabatan Asia Pasifik

Luqman Abdurrahman – Manajemen Pertahanan

Menelusuri sejarah dan letak strategis bangsa Indonesia, Indonesia dapat menjadi penengah diantara bangsa-bangsa yang bertikai. Namun apakah para Negara adidaya tersebut akan mengikuti dan menyetujui gagasan perjanjian kerjasama tersebut yang akan mengikat para Negara didalamnya. Hal tersebut sangatlah memungkinkan untuk sukses mengingat ASEAN telah berhasil menjaga perdamaian bersama nya dengan gagasan Perjanjian ‘treaty for amity and cooperation’ atau disebut juga dengan TAC.

Tantangan besar selain daripada selain perlombaan peningkatan persenjataan yang diakibatkan perubahan dan perkembangan ekonomi dikawasan Asia pasifik, yaitu pula bahwa apakah kepentingan strategis bangsa-bangsa adidaya tersebut mau dirubah untuk menyamakan langkah dengan gagasan perjanjian kerjasama perdamaian tersebut? Gagasan tersebut juga menuntut perkembangan bersama antara bangsa-bangsa di asia pasifik untuk mengarah kepada “dynamic equilibrium’’ dimana tidak ada satu atau hanya beberapa kelompok Negara-negara yang mengambil keuntungan dari permasalahan yang ada, namun kerjasama dan kepercayaan kolektif yang diberikan sebagai modal pembangunan kesejahteraan bersama.

Memperhatikan gagasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa arah tujuan dari gagasan kerjasama tersebut adalah untuk menciptakan kerjasama multipolar untuk mencapai keamanan bersama yang berkelanjutan. Gagasan tersebut sangat lah sependapat dengan theory konsep Keamanan Negara yang berkelanjutan yang digagas seorang ahli dari Geneva Centre for Security Study bernama Professor Nayef. 2 Gagasannya memberikan pemikiran bahwa keamanan bersama yang berkelanjutan dapat dicapai dengan memperhatikan 3 poin penting yaitu: 1) prinsip keamanan multi-sum berdasarkan keadilan di semua tingkatan, multilateralisme dan multidimensionality (termasuk manusia, lingkungan, nasional, transnasional dan transkultural / transcivilizational keamanan); 2) realisme simbiosis dalam hubungan internasional, dimana kerja sama antara negara-negara untuk mencapai hasil keuntungan absolut non-konfliktual; dan 3) sinergi antar peradaban yang dihasilkan dengan azas saling menghormati, multikulturalisme, kosmopolitanisme dan fertilisasi silang, dan akan mengarah pada keadilan global, keamanan dan kemakmuran.

Gagasan tersebut dapat menjadi ide segar yang bias dipergunakan untuk menjaga perdamaian dikawasan asia pasifik dan Indonesia dapat menjadi pemeran penting dalam mengembangkan gagasan tersebut. Kelihaian berdiplomasi Indonesia harus pula didukung dengan strategi nasional sehingga Indonesia akan dapat lebih diakui dan dipercaya. Apabila konsep kerjasama tersebut berhasil disetujui para Negara maka risiko ketegangan politik atau konflik besar dapat dihindari sehingga permasalahan seperti permasalahan perbatasan antara Jepang dan Tiongkok, Antara Tiongkok dan Taiwan serta permasalahan di laut Tiongkok selatan dapat diminimalisir dengan selalu mengedepankan asaz saling percaya dan memilih perdamaian sebagai opsi yang paling utama.

2 http://www.gcsp.ch/About-Us-Qui-sommes-nous/Staff/Staff/Dr-Nayef-AL-RODHAN/Publications/Books/Faculty-Publications/Books-and-Edited-Volumes/The-Three-Pillars-of-Sustainable-National-Security-in-a-Transnational-World

Page 3: Membangun Keamanan Di Kawasan Asia Pasifik Melalui Perjanjian Kerjasama Persahabatan Asia Pasifik

Luqman Abdurrahman – Manajemen Pertahanan

Indonesia telah sukses dalam memainkan perananan pentingnya dikancang perdamaian dunia, sebagai contoh perundingan pertikaian suriah dan perjanjian dengan republic Islam Iran, kemudian Indonesia bersama Hungaria pun mendorong kerjasama anti kawasan nuklir untuk menjaga perdamaian dunia.

Ada 3 hal paling mendasar dihadapan Indonesia adalah pemeliharaan perdamaian dan keamanan di kawasan. Hal ini telah, dan akan terus menjadi, prioritas utama politik luar negeri Indonesia di tahun 2014. hal ini merupakan prasyarat bagi kelanjutan kemajuan ekonomi dan kemakmuran kawasan. Kenyataan ini telah terbuktikan dalam beberapa dekade terakhir.

Lebih dari satu pertiga perdagangan dunia melewati selat malaka dan itu merupakan potensi geopolitik yang sangat strategis bagi perkembangan Indonesia. Tanpa pengelolaan perdamaian yang baik maka kesejahteraan tidak akan tercapai. Gagasan perjanjian kerjasama persahabatan dan perdamaian tersebut sangatlah penting dan harus menjadi prioritas Negara apabila bangsa ini ingin mendapatkan keuntungan dimasa depan bersama secara kolektif. Tantangannya adalah untuk meyakinkan Negara-negara adidaya tersebut.