2
Nama: Putu Indah Lindiana Dewi R. Kelas: 2010 B NPM: 10700258 Mekanisme Frank-Starling Pada keadaan normal, jantung dapat menyesuaikan diri terhadapkebutuhan yang meningkat sampai 6-10kali lebih besar daripada waktu istirahat. Kelebihan daya ini disebut sebagai daya cadangan jantung. Payah jantung menunjukkan suatu keadaan di mans jantung telah gagal mengatasi beban yang diterimanya. Telah lama diketahui adanya faktor-faktor yang sangat mempengaruhi performance atau kemampuan fungsi jantung sebagai pampa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor preload, afterload, kontraksi otot jantung dan frekuensi serta irama jantung. Apabila salah satu faktor tersebut terganggu, akan mengakibatkan gangguan fungsi pompa dari jantung. Namun demikian sewaktu fungsi pompa dari jantung mulai terganggu, tubuh mengadakan kompensasi reflektoris dalam upaya penyelamatanperfusiorgan-organ vital. Dikenal beberapa macam mekanisme kompensasi dalam upaya mempertahankan fungsi pompa jantung, baik yang disebabkan oleh kemerosotan fungsi miokard maupun beban hemodinamik yang berlebihan (misalnya regurgitasi/stenosis aorta, hipertensi). Mekanisme kompensasi yang pertama kali bekerja adalah mekanisme Frank Starling di mana pada prinsipnya kemampuan miokard· bisa dioptimalkan sampai batas tertentu dengan memperpanjang panjang awal otot jantung (filamen actin dan

Mekanisme Frank Starling-Indah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Faal

Citation preview

Page 1: Mekanisme Frank Starling-Indah

Nama: Putu Indah Lindiana Dewi R.

Kelas: 2010 B

NPM: 10700258

Mekanisme Frank-Starling

Pada keadaan normal, jantung dapat menyesuaikan diri terhadapkebutuhan yang

meningkat sampai 6-10kali lebih besar daripada waktu istirahat. Kelebihan daya ini disebut

sebagai daya cadangan jantung. Payah jantung menunjukkan suatu keadaan di mans jantung

telah gagal mengatasi beban yang diterimanya. Telah lama diketahui adanya faktor-faktor

yang sangat mempengaruhi performance atau kemampuan fungsi jantung sebagai pampa.

Faktor-faktor tersebut adalah faktor preload, afterload, kontraksi otot jantung dan frekuensi

serta irama jantung. Apabila salah satu faktor tersebut terganggu, akan mengakibatkan

gangguan fungsi pompa dari jantung. Namun demikian sewaktu fungsi pompa dari jantung

mulai terganggu, tubuh mengadakan kompensasi reflektoris dalam upaya

penyelamatanperfusiorgan-organ vital.

Dikenal beberapa macam mekanisme kompensasi dalam upaya mempertahankan

fungsi pompa jantung, baik yang disebabkan oleh kemerosotan fungsi miokard maupun

beban hemodinamik yang berlebihan (misalnya regurgitasi/stenosis aorta, hipertensi).

Mekanisme kompensasi yang pertama kali bekerja adalah mekanisme Frank Starling

di mana pada prinsipnya kemampuan miokard· bisa dioptimalkan sampai batas tertentu

dengan memperpanjang panjang awal otot jantung (filamen actin dan miosin). Apabila

panjang sarkomer telah melampaui 2.0 um maka kemampuan miokard malah akan merosot.

Secara hemodinamik keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan/volume akhir

diastolik ventrikel kiri.

Mekanisme Frank-Starling meningkatkan stroke volume dimana terjadi peningkatan

volume ventricular end-diastolic. Bila terjadi peningkatan pengisian diastolik, berarti ada

peningkatan peregangan dari serat otot jantung, lebih optimal pada filamen aktin dan miosin,

dan resultannya meningkatkan tekanan pada kontraksi berikutnya. Pada keadaan normal,

mekanisme Frank-Starling mencocokan output dari dua ventrikel.

Page 2: Mekanisme Frank Starling-Indah

Pada gagal jantung, mekanisme Frank-Starling membantu mendukung cardiac output.

Cardiac output mungkin akan normal pada penderita gagal jantung yang sedang beristirahat,

dikarenakan terjadinya peningkatan volume ventricular end-diastolic dan mekanisme Frank-

Starling. Mekanisme ini menjadi tidak efektif ketika jantung mengalami pengisian yang

berlebihan dan serat otot mengalami peregangan yang berlebihan.

Hal penting yang menentukan konsumsi energi otot jantung adalah ketegangan dari

dinding ventrikular. Pengisian ventrikel yang berlebihan menurunkan ketebalan dinding

pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan dinding pembuluh darah. Peningkatan

ketegangan dinding pembuluh darah akan meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung

yang menyebabkan iskemia dan lebih lanjut lagi adanya gangguan fungsi jantung