122
Mekanika Bahan Bahan

Mekanika Bahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik sipil

Citation preview

Page 1: Mekanika Bahan

MekanikaBahanBahan

Page 2: Mekanika Bahan

Materi• Review Mekanika• Pengantar mekanika bahan• Sifat-sifat Penampang• Tegangan• Regangan• Regangan• Sifat-Sifat Mekanik Material• Beban Aksial• Torsi• Lentur• Tekuk pada kolom

Page 3: Mekanika Bahan

Gere & Timonshenko. (1996). Mekanika Bahan, Edisi Kedua Versi SI, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hibeller. (1997). Mechanics of Material. Third Edition. Printice Hall, Upper Saddle River, New Jersey 07458.

Literatur

Zainuri (2008). Kekuatan Bahan. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

Callister, W.D., 1994, Materials Science and Engineering, New York; John Wiley and Sons.

Gere dan Timoshenko, S.P., 1990 Mechanics of Materials.

Page 4: Mekanika Bahan

Hidgon, A., et. All., Engineering Mechanics, Vol. I : Static’s, Englewood cliff: Prentice Hall, 1976.

Meriam, J.L., Engineering mechanics, Vol, I: Static’s, New York : John Wiley and Sons, 1992.

Muvdi, B.B. dan McNabb, J.W., Engineering Mechanics of Materials, New York: Springer

Literatur

Mechanics of Materials, New York: Springer Verlag, 1991.

Popov, E.P., Mechanics of Materials, New Delhi: Prentice Hall, 1981.

Ugural, R.C. dan Fenster, S.K., Advanced Strength and Applied Elasticity, Englewood cliff: prentice Hall, 1987.

Page 5: Mekanika Bahan

Review Mekanika

Page 6: Mekanika Bahan

• Satuan tegangan : gaya / luas. • Dalam sistem internasional (SI) satuan tegangan :

–Pa = pascal = Newton/meter2 =

Satuan Gaya

–Pa = pascal = Newton/meter = N/m2

–1 kPa = 1 kilopascal = 103 Pa–1 MPa = 1 megapascal = 106 Pa = 106 N/m2 = 1 N/mm2

• 1 kg = 10 N

Page 7: Mekanika Bahan

• Mekanika bahan : studi tentang hubungan

antara beban luar yang bekerja pada suatu

benda serta tegangan dan regangan yang

disebabkan oleh gaya dalam benda

Definsi Mekanika Bahan

disebabkan oleh gaya dalam benda

tersebut.

• Beban luar yang bekerja pada suatu benda

dapat berupa beban merata terdistribusi

dan beban terpusat.

Page 8: Mekanika Bahan

Benda Kaku Benda Berdeformasi

A

B

∆∆∆∆S ∆∆∆∆S’

B’

A’

Benda Belum Dibebani :Konstan

Benda SudahDibebani :Berdeformasi

Page 9: Mekanika Bahan

Sifat-Sifat Penampang

• Luas penampang

• Statis momen• Statis momen

• Titik Berat penampang

• Momen inersia penampang

Page 10: Mekanika Bahan

Luas Penampang

p

l

a

td

Page 11: Mekanika Bahan

Statis Momen

• Statis momen : luas dikalikan jarak titik

berat potongan.

• Fungsi statis momen : mencari titik berat

potongan dan letak garis netral.

∫⋅±=

⋅±=

dAxSy

dAySx

Page 12: Mekanika Bahan

Contoh statis momen

y

Sx = d . A= ½ h (b.h)= ½ bh2

x

Sy = d . A= ½ b (b.h)= ½ b2h

h

b

Page 13: Mekanika Bahan

A

Syx =

Titik Berat Penampang

A

Sxy

A

=

Page 14: Mekanika Bahan

• Momen inersia (I) : luas dikalikan jarak

titik berat kuadrat.

• Satuan : mm4, cm4, m4, dsb.

• Momen inersia menggambarkan

Momen Inersia

kemampuan suatu bahan dalam

menahan beban luar.

∫=

=

dAxI

dAyI

2y

2x

Page 15: Mekanika Bahan

Momen Inersia Beberapa Penampang

Ix = (1/12) b h3

Ix = (1/36) b h3

Ix = (ππππd4/64)

Page 16: Mekanika Bahan

Contoh 1

30 cm

80 cm

60 cm

20 cm

Page 17: Mekanika Bahan

Titik Berat

Sumbu y : 40 cm

Sumbu x : ………?

LI . y1 + LII . y2 = L . yLI . y1 + LII . y2 = L . y

(30 . 80) . 75 + (20 . 60) . 30 = 3600 . y

y = 60 cm

Jadi titik berat nya (60 cm, 40 cm)

Page 18: Mekanika Bahan

Momen Inersia benda Ix

( )

( )

( ) ( )423

423

231

144000030 60.2060.20.1

720000 15 30.8030.80.12

1

.12

1Ix

cmIx

cm

Yohbbh

+=+=

=+=

+=

( ) ( )4

4232

2160000 Ix total

144000030 60.2060.20.12

cm

cmIx

=

+=+=

Page 19: Mekanika Bahan

Momen Inersia benda ΙΙΙΙy

( )

( )

( ) ( )

43

231

1

12800000 80.3080.30.12

1

.12

1

=+=

+=

cm

XobhhbIy

( ) ( )4

432

cm 1320000 total

40000 20.6020.60.121

=

+=+=

Iy

cmIy

Page 20: Mekanika Bahan

Contoh 2

10 20 10

10

30

20Satuan : mm

Page 21: Mekanika Bahan

• Luas persegi luar = 40 . 60 = 2400 mm2

• Luas persegi lubang = 20 . 30 = 600 mm2

• Luas Total = 2400 – 600 = 1800 mm2

• Statis momen terhadap y dasar persegi

luar 2400 . 30 = 72000 mm3

• Statis momen terhadap y dasar persegi

lubang 600 . 35 = 21000 mm3

• Total statis momen = 72000 – 21000 =

51000 cm3

Page 22: Mekanika Bahan

mmA

Ayy 3.28

1800

51000===∑∑

Posisi letak titik berat :

Inersia untuk daerah persegi luar :Inersia untuk daerah persegi luar :

( ) 4433

10.7212

6040

12mm

bhIo ===

( ) 4422 10.69.03.28302400 mmAd =−=

Page 23: Mekanika Bahan

( ) 4433

10.50.412

3020

12mm

bhIo −=−=−=

( ) 4422 10.69.23.2835600 mmAd −=−−=

Inersia untuk daerah lubang

( ) ( )44

42

10.50.65

10.69.250.469.072

mm

IdAIiozz

=

−−+=+=∑

Inersia Total

Page 24: Mekanika Bahan

Tegangan Normal

• Tegangan normal : tegangan yang

bekerja tegak lurus terhadap sumbu

batang, dimana tegangan geser tidak

terjadi.terjadi.

• Besarnya tegangan normal :

A

Pσ =

Page 25: Mekanika Bahan

s

σσσσττττ

P3P4

Komponen-komponentegangan normal dan geser

Page 26: Mekanika Bahan

Sign Convention:

Positif (+) : tegangan tarik (tension)

Negatif(-) : tegangan tekan (compression)

Page 27: Mekanika Bahan
Page 28: Mekanika Bahan

ContohDiketahui struktur kabel seperti padagambar. Kabel AB dan BD mempunyaidiameter 8 mm. Hitung tegangannormal AB dan BD.

Page 29: Mekanika Bahan

ΣΣΣΣFy = TBD – 256 x 9,81 = 0

TBD = 2511,4 N

σσσσBD = P/A

= 2511,4 N

ππππ . (8 mm)2 / 4= 49,963 MPa

Page 30: Mekanika Bahan

ΣΣΣΣFy = TAB Sin 350 – TBD = 0

TAB = 2511,4 / sin 350

= 4378,5 N

σσσσBD = 4378,5 N

ππππ . (8 mm)2 / 4= 87,107 MPa

Page 31: Mekanika Bahan

Gaya Aksial Ijin(Allowable Axial Force)

• Komponen struktur tekan didesain untuk

menahan tegangan ijin maksimum.

• Beban ijin maksimum dapat diturunkan dari

persamaan tegangan normal.

σσσσijin = Pijin / A

Pijin = σσσσijin . A

• Pallow : beban aksial ijin

A : luas penampang

Page 32: Mekanika Bahan

Sebuah balok kaku AC memikul sebuah beban

P, perletakan titik C dan batang tarik BD

adalah sendi. σσσσijin untuk batang tarik BD

adalah 145 MPa.

a. Tentukan beban maksimum P yang dapat

Contoh

a. Tentukan beban maksimum P yang dapat

ditahan jika batang tarik mempunyai

penampang 25 mm x 25 mm.

b. Tentukan diameter batang tarik yang

diperlukan untuk menahan beban 85 kN.

Page 33: Mekanika Bahan
Page 34: Mekanika Bahan

Gaya-Gaya yang Bekerja pada Batang BD

Page 35: Mekanika Bahan

a) Beban Maksimum

ΣΣΣΣMC = P (2,1) - TBD (1,5) = 0

P = (1,5/2,1) . TBD

TBD ijin = σσσσijin . A

= (145 N/mm2) . (25 mm x 25 mm)= (145 N/mm2) . (25 mm x 25 mm)

= 90625 N

P = (1,5/2,1) . (90,625) kN

= 64,732 kN

Page 36: Mekanika Bahan

b) diameter batang tarik yang diperlukan untuk menahan beban 85 kN

TBD = (2,1/1,5) . P

= (2,1/1,5) . (85) = 119 kN

A = TBD / σσσσijin = 119000 N / 145 N/mm2A = TBD / σσσσijin = 119000 N / 145 N/mm

= 820,69 mm2

dimana A = (1/4) ππππ d2

mm32,325π

820,694

π

4Ad =×==

Page 37: Mekanika Bahan

Regangan Normal

•Batang dengan panjang L, bila dibebani

dengan gaya normal tarik (+), akan

bertambah panjang sebesar ∆∆∆∆L positif.bertambah panjang sebesar ∆∆∆∆L positif.

•Batang dengan panjang L, bila dibebani

dengan gaya normal tekan (-), akan

bertambah pendek sebesar ∆∆∆∆L negatif.

Page 38: Mekanika Bahan

• Perubahan panjang (∆∆∆∆L) :

EA

LP∆L

⋅⋅=

• Regangan normal/aksial (εεεε):

L

∆Lε =

P = Gaya AksialL = Panjang Batang AwalA = Luas PenampangE = Modulus Elastisitas

Page 39: Mekanika Bahan

L∆∆∆∆a ∆∆∆∆a

d

∆∆∆∆t

∆∆∆∆tP P

• Regangan dua arah :

Regangan Normal/Aksial

L

∆ε

aa =

Regangan Normal/Aksial

εεεεa = regangan normal/aksial

∆∆∆∆a = perubahan panjang arah

aksial

L = panjang awal

Page 40: Mekanika Bahan

L

∆ε

tt =

Regangan Lateral

Lεεεεt = regangan lateral

∆∆∆∆a = perubahan panjang arah lateral

L = panjang awal

Page 41: Mekanika Bahan

a

t

ε

ε-=υ

Poisson Ratio (υυυυ) (nu)

(regangan lateral)

(regangan aksial)aε

• Penemu : S.D. Poisson th 1800 (perancis)

• 0 ≤≤≤≤ υ ≥≥≥≥ 0,5

• Poisson ratio hanya berlaku pada daerah

elastis

Page 42: Mekanika Bahan

Poisson ratio berbagai material

Concrete : 0,20

Steel : 0,27 – 0,3

Stainless Steel : 0,30 – 0,31Stainless Steel : 0,30 – 0,31

Aluminium-Alloy : 0,33

Sand : 0,20 – 0,45

Clay : 0,30 – 0,45

Page 43: Mekanika Bahan

Hubungan Tegangan-Regangan

Hukum Hooke (Robert Hooke, 1676)εEσ ⋅=

Regangan (Strain)Regangan (Strain)

Modulus Elastisitas(Modulus of Elasticity)

Tegangan (Stress)

Page 44: Mekanika Bahan

•E Baja : 200000 MPa

•E Aluminium : 70000 MPa

Modulus Elastisitas Bahan

•E Aluminium : 70000 MPa

•E Kayu : 11000 MPa

•E beton : MPacf4700 '

Page 45: Mekanika Bahan
Page 46: Mekanika Bahan

Tegangan – Regangan Beton

Page 47: Mekanika Bahan
Page 48: Mekanika Bahan

SIFAT MEKANIS BAHAN

Kekakuan (stiffness),

• Merupakan sifat bahan yang mampu renggang pada

tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar. Ini

merupakan ketahanan terhadap deformasi.

• Kekakuan bahan merupakan fungsi dari modulus

elastisitas E.elastisitas E.

• Sebuah material yang mempunyai nilai E tinggi seperti

baja, E = 200000 MPa, akan berdeformasi lebih kecil

terhadap beban, sehingga kekakuan lebih tinggi

daripada material dengan nilai E lebih rendah, misalnya

kayu, dengan E = 7000 MPa atau kurang.

Page 49: Mekanika Bahan

Kekuatan (Strength)

• Sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan maksimum

material mampu renggang sebelum rusak (failure).

• Tidak ada satu nilai yang cukup untuk dapat

mendefinisikan kekuatan, karena perilaku bahan

berbeda terhadap beban dan sifat pembebanan.

Elastis (Elasticity)

• Sifat material yang dapat kembali ke dimensi awal

setelah beban dihilangkan.

• Sangat sulit menentukan nilai secara tepat elastisitas.

Yang bisa dilakukan adalah menentukan rentang

elastisitas atau batas elastisitas.

Page 50: Mekanika Bahan

Keuletan (Ductility)

• Sifat bahan yang mampu berdeformasi terhadap

beban tarik sebelum benar-benar patah (rupture).

Kegetasan (Brittleness)

• Menunjukkan tidak adanya deformasi plastis sebelurn

rusak.rusak.

• Contohnya: besi cor, batu, semen cor.

Kelunakan (Malleability)

• Sifat bahan yang mengalami deformasi plastis

terhadap beban tekan yang bekerja sebelum

benarbenar patah.

Page 51: Mekanika Bahan

Ketangguhan (Toughness)

• Sifat material yang mampu menahan beban impak

tinggi atau beban kejut.

• Jika sebuah benda mendapat beban impak, sebagian

energi diserap dan sebagian dipindahkan.

Kelenturan (resilience)Kelenturan (resilience)

• Sifat material yang mampu menerima beban impak

tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih pada batas

elastis.

• Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap selama.

pembebanan disimpan dan dikeluarkan jika material

tidak dibebani

Page 52: Mekanika Bahan

Ketangguhan

Batas Elastis

Patah

Teg

an

ga

n

Kelenturan

Regangan

Teg

an

ga

n

Kelenturan dan Ketangguhan

Page 53: Mekanika Bahan

Soal 1

100 kNDiameter 25 mm

3.5 m

Sebuah batang prismatis dengan penampang bulat

dibebani dengan aksial tarik 100 kN dan mengalami

perubahan panjang sebesar 1.5 mm. Hitungan

tegangan dan regangan tariknya ?

Page 54: Mekanika Bahan

Tegangan

Regangan

Page 55: Mekanika Bahan

Soal 2Diketahui diagram tegangan regangan untuk polyester resin. Jika

balok AC rigid dan dibebani 80 kN. Batang AB dan CD terbuat

dari material tersebut. Hitung perubahan panjang batang AB dan

CD. (diameter strut (AB) = 40 mm dan Diameter post (CD) = 80

mm.

Page 56: Mekanika Bahan

Dari tegangan – regangan,

mm/mm009885.0)3.22(10

)31.83(10

E

MPa31.83π(0.04)

)40(10

A

Pa)3.22(100.01

32.2(10)E

9

6AB

AB

241

3

AB

ABAB

96

===

===

==

σε

Free Body Diagram

19.77mm000)0.009885(2Lεδ

19.77mm000)0.009885(2Lεδ

mm/mm002471.0)3.22(10

)7.958(10

E

MPa958.7π(0.08)

)40(10

A

)3.22(10E

CDCDCD

ABABAB

9

6CD

CD

241

3

CD

CDCD

======

===

===

σε

Page 57: Mekanika Bahan

Soal 3

Diketahui sebuah batang dengan modulus Ebr = 100 GPa.

Jika panjang batang adalah 3 m dibebani beban aksial 2

kN. Hitung pertambahan panjang batang tersebut.

Page 58: Mekanika Bahan

Sebuah kolom beton bertulang dengan diamter tulangan

adalah 18 mm. Hitung tegangan pada baja dan beton jika

kolom tersebut dibebani beban aksial 800 kN. Est = 200

GPa dan Ec = 25 GPa.

Soal 4

Page 59: Mekanika Bahan
Page 60: Mekanika Bahan

Soal 5

Page 61: Mekanika Bahan
Page 62: Mekanika Bahan

Soal 6

Page 63: Mekanika Bahan
Page 64: Mekanika Bahan

Soal 7

Page 65: Mekanika Bahan
Page 66: Mekanika Bahan

Soal 8

Page 67: Mekanika Bahan
Page 68: Mekanika Bahan

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER

• Tegangan geser : tegangan yang bekerja sejajar atau

menyinggung permukaan.

• Sifat bahan dalam keadaan geser dapat ditentukan

secara eksprimental dari uji geser langsung (direct

shear) atau puntiran (torsion).

tegangan

normal

tegangan

geser

Page 69: Mekanika Bahan

• Pada daerah elastis kurva tegangan – regangan geser,

tegangan geser berbanding lurus dengan regangan

• Besarnya tegangan geser (ττττ) :

A

Fsτ =

τ : tegangan geser (MPa)

Fs : gaya geser (N)

A : luas bidang geser (mm2)

geser. Menurut hukum Hooke’s :

ττττ = G γγγγ τ : tegangan geser (MPa)

γ : regangan geser (rad)

G : modulus geser (MPa)

Page 70: Mekanika Bahan

Soal 1

Sebuah sambungan seperti pada gambar. Jika P = 30 kN,

hitung tegangan geser pada potongan a-a.

450

P

a

300 mm

a

a

MPa35,0200300

103,21

A

30 cosPτ

30

=⋅⋅==

Page 71: Mekanika Bahan

Soal 2

Sebuah sambungan baut seperti pada gambar. Jika gaya

tarik = 30 kN, diameter baut = 10 mm. Tentukan tegangan

geser rata-rata pada bidang a-a atau b-b.

a a

b bP P

Page 72: Mekanika Bahan

Luas bidang a-a atau b-b

= 0,25*3,14*(10)2 = 78,6 mm2

Gaya yang bekerja pada bidang a-a

= 0,5*30 = 15 kN

Jadi tegangan geser rata-rata :

MPa1926,78

1015

A

Fsτ

3

=⋅==

Page 73: Mekanika Bahan

TEGANGAN LENTURBALOK

Page 74: Mekanika Bahan

TEGANGAN LENTUR BALOK

• Apabila suatu balok dua tumpuan atau balok kantilever

dibebani dengan beban luar, maka balok tersebut akan

mengalami lentur/lendutan, yang mengakibatkan tegangan

lentur pada balok tersebut.

• Persamaan tegangan lentur pada suatu titik yang berjarak

y dari garis netral adalah :

dimana :

σ : Tegangan

M : momen, y : jarak, I : Inersia penampang

I

yM ⋅=σ

Page 75: Mekanika Bahan

Contoh soal

Diketahui suatu balok kantilever dengan geometri dan

beban seperti pada gambar.

2 m

q = 1 t/m c

50 cm

a

b2 m

c30 cm

1,5 m

Hitung dan gambar tegangan lentur pada potongan c-c

b

Page 76: Mekanika Bahan

Penyelesaian :

1. Hitung momen pada potongan c-c

Mc = (+2.1,5) - (0,5.1.1,52) = 1,875 tm

2. Hitung ya dan yb

ya = 0,25 m; yb = 0,25 m

3. Hitung momen inersia penampang3. Hitung momen inersia penampang

I = 1/12.(0.3)(0.5)3 = 0,003125 m4

4. Hitung tegangan serat atas dan serat bawah

penampang

Page 77: Mekanika Bahan

2b

2a

t/m5010,003125

(0,25)875,1σ

t/m5010,003125

(0,25)875,1σ

−=⋅−=

=⋅=

+

150 t/m2

+

-150 t/m2

Diagram momen lentur potongan c-c

Page 78: Mekanika Bahan

TUGAS KELOMPOK 1Sebuah balok dengan geometri dan pembebanan seperti pada

gambar. Hitung tegangan lentur dan geser maksimum serta

gambarkan distribusi tegangannya.5 kN/m

A B

6 m

Page 79: Mekanika Bahan

TUGAS KELOMPOK 2Sebuah balok dengan geometri dan pembebanan seperti pada

gambar. Hitung tegangan lentur dan geser maksimum serta

gambarkan distribusi tegangannya.

5 kN/m15 kN

AB

C

80 kN

5 m

B

5 m

Page 80: Mekanika Bahan

TUGAS KELOMPOK 3Sebuah balok dengan geometri dan pembebanan seperti pada

gambar. Hitung tegangan lentur dan geser maksimum serta

gambarkan distribusi tegangannya.

8 kN

AC

E

8 kN

DB18 kNm

3 m

C

2 m

DB18 kNm

2 m3 m

Page 81: Mekanika Bahan

TUGAS KELOMPOK 4Sebuah balok dengan geometri dan pembebanan seperti pada

gambar. Hitung tegangan lentur dan geser maksimum serta

gambarkan distribusi tegangannya.

10 kN

A C

8 kN

B

2 m

A CB

3 m

15 kNm

Page 82: Mekanika Bahan

TEGANGAN GESERBALOKBALOK

Page 83: Mekanika Bahan

Tegangan Geser Balok

• Persyaratan keseimbangan momen pada

elemen persegi tercapai apabila ada gaya

geser dalam // sumbu balok yang

besarnya sama dan arahnya melawan

momen kopel akibat V tegak lurus sumbu.

Page 84: Mekanika Bahan

• Dari keseimbangan gaya, V ⊥⊥⊥⊥ sumbu

mengimbangi gaya-gaya pada arah ⊥⊥⊥⊥

sumbu.

• Sedangkan V // sumbu mengimbangi

selisih tegangan lentur dari duaselisih tegangan lentur dari dua

penampang balok bersebelahan. Gaya

geser pada arah // sumbu balok

berfungsi menyatukan penampang

balok sebagai satu kesatuan.

Page 85: Mekanika Bahan
Page 86: Mekanika Bahan
Page 87: Mekanika Bahan
Page 88: Mekanika Bahan
Page 89: Mekanika Bahan

Resultant tegangan lentur pada daerah fghj:

dimana Q adalah statis momen daerah fghj

I

QMdAy

I

MdA

I

yMF B

fghjluas

B

fghjluas

BB === ∫∫

dimana Q adalah statis momen daerah fghjterhadap garis netral.

Resultant tegangan lentur pada daerah abde:

I

QMdAy

I

MdA

I

yMF A

abdeluas

A

abdeluas

AA === ∫∫

Page 90: Mekanika Bahan

• Dimana Q = statis momen daerah abde

yang besarnya sama dengan daerah

fghj terhadap garis netral. Hal ini

disebabkan penampang prismatis

(pada setiap titik sepanjang balok(pada setiap titik sepanjang balok

tidak mengalami perubahan bentuk).

• Besarnya tegangan geser (v) diperoleh

dari persamaan keseimbangan gaya-

gaya arah horizontal.

Page 91: Mekanika Bahan

( )bI

Q

dx

MMv

0v.b.dxI

QM

I

QM

0RFF

AB

AB

AB

−=

=−−

=−−• Dari hubungan momen dan geser :

• Dari hubungan momen dan geser, maka :

bIdx

( )V

dx

dM

dx

MM AB ==−bI

QVv =

Page 92: Mekanika Bahan

=== ∫∫h/2

yfghjdaerah

dyybbI

VdAy

bI

V

bI

VQv

1

• Tegangan geser pada garis berjarak

y1 dari garis netral sebesar :

== 21

2h/2

y

2

fghj

y2

h

I2

V

2

y

I

V

1

• Persamaan ini menunjukkan distribusi

tegangan geser berbentuk parabola.

Page 93: Mekanika Bahan

• Tegangan geser maximum diperoleh

jika y1 = 0:

bh

V

2

3

12bh

8

hV

I8

hVv 3

22

max ===A

V

2

3vmax =

• vmax penampang persegi lebih besar dari v :

128

A

Vv =

Page 94: Mekanika Bahan

Tegangan Ijin

• Salah satu karakteristik material struktur adalah

kemampuan memikul gaya aksial tarik. Besarnya

beban yang menimbulkan keruntuhan disebut

beban batas (ultimate load).beban batas (ultimate load).

• Tegangan batas (ultimate stress) dapat dihitung

dengan membagi beban batas dengan luas

penampang specimen.

Page 95: Mekanika Bahan

• Dalam perencanaan, tegangan ijin < tegangan batas

karena beberapa alasan:

1. Besarnya beban yang bekerja pada struktur tidak

dapat diketahui dengan akurat.

2. Material struktur tidak seragam.

3. Ada hal-hal yang tidak dapat diuji dengan cepat,

misalnya kelelahan material akibat beban berubah

besar/arah.

4. Proses pembentukan elemen struktur menimbulkan

ketidaksempurnaan ukuran, kelurusan, tegangan

sisa dan lain-lain.

5. Kesulitan menentukan besarnya tegangan secara

akurat pada struktur yang rumit.

6. Kesalahan-kesalahan pada saat konstruksi.

Page 96: Mekanika Bahan

Faktor Keamanan

ijinteganganbatastegangan

factor)(SafetykeamananFaktor ==

i

i

vv

ff

ijinteganganrencanaTegangan

≤≤≤

Page 97: Mekanika Bahan

T E K U K (BUCKLING)

• Tekuk terjadi apabila batang tekan memilikipanjang tertentu yang jauh lebih besardibandingkan dengan penampang lintangnya.

F

h b b F h b l l F (a) Tekan F (b) Tekuk

Page 98: Mekanika Bahan

• Secara teoritis, tekuk ditentukan oleh hargakoefisien kelangsingan (slenderness ratio), yangbesarnya ditentukan oleh panjang batang, bentukdan dimensi penampang, serta kondisi tumpuan.

λ = l

r

λλλλ : koefisien kelangsingan

l : panjang tekuk (mm)λ =r

rI

A

l k L

=

= .

r : jari-jari girasi (mm)

I : momen inersia penampang (mm4)

A : luas penampang (mm2)

k : koefisien pemasangan, tergantung kondisi

tumpuan ujung batang

L : panjang batang (mm)

Page 99: Mekanika Bahan

• Teori tekuk Euler, yang dikemukakan olehseorang ahli matematika Swiss Loenhard Euler,pada tahun 1757.

• Teori ini digunakan untuk menyelesaikanpersoalan-persoalan tekuk.

• Teori ini menggunakan asumsi bahwa tegangantekan langsung yang terjadi kecil sehinggatekan langsung yang terjadi kecil sehinggadapat diabaikan, dan beban tidak lebih daribeban kritis yang dapat menyebabkanterjadinya tekukan. Selain itu, bahan batangbersifat isotropis, penampang lintang batangmerata sepanjang batang, serta tegangan yangterjadi masih berada dalam batas proporsionalsehingga hukum Hooke masih berlaku.

Page 100: Mekanika Bahan

Kondisi Tumpuan

F F x B B B y l/2 l/2 F C C

• Kedua Ujung Sendi

C C l l/2 a F A A F F (a) Tanpa Beban (b) Superposisi (c) (d)

Page 101: Mekanika Bahan

Fcr : beban kritis (N)

E : modulus elastistas (MPa)

I : momen inersia minimum penampang(mm4)

FEI

lcr = π2

2

.

l : panjang tekuk (mm), dengan l = k.L.

k : koefisien pemasangan, k = 1 (sendi - sendi)

L : panjang batang (mm), k = L (sendi – sendi)

Karena l = L , persamaan menjadi :

FEI

Lcr = π2

2

.

Page 102: Mekanika Bahan

Satu Ujung Dijepit dan Ujung lain Bebas

l = 2 L k = 2

FEI

Lcr = π2

24

.

Page 103: Mekanika Bahan

Kedua Ujung Terjepit

F F F B B F l L 2 l F F F A A F

l = 2 L k = 2

F F F

(a) Tanpa Beban (b) Superposisi

FEI

Lcr = 4 2

2

π .

Page 104: Mekanika Bahan

F F B l/2 B F L l/2 F F F A A

Jepit - Sendi

A A F F (a) Tanpa Beban (b) Pembebanan (c) Penyederhanaan

lL= 2

3F

EI

Lcr = 9

4

2

2

π .

Page 105: Mekanika Bahan

• Batas harga kerampingan untuk berlakunya

Euler adalah :

λ πσbatas

p

E= .dengan σσσσp adalah teganganpada batas proporsionalbahan (MPa)

Page 106: Mekanika Bahan

Contoh Soal: Tiang penyangga berbentuk pipa dengan diameter dalam 90% dari

diameter luarnya, atau d = 0,9 D. Mudulus elestisitas Young 200 GPa, tegangan

pada batas proporsional 700 MPa. Tinggi tiang tinggal 3 m sedangkan faktor

keamanan diambil 4. Tentukan ukuran diameter luar dan diameter dalam tiang

tersebut bila penumpuan ujung-ujung dengan: (a) satu jepit ujung lain bebas, (b)

kedua ujung berengsel, (c) satu ujung jepit ujung lain engsel, dan (d) kedua ujung

jepit.

Penyelesaian:

F = 50 kN = 50 000 N d = 0.9 D (a) k = 2

E = 200 GPa = 2.105 MPa. L = 3 m = 3000 mm (b) k = 1

σp = 700 Mpa ν = 4 (c) k = 2/3

(d) k = 1/2

( ) ( ){ }( )

( ) ( )

I D d D D

rI

A

D d

D dD d

= − = − =

= =−

−= +

π π

π

π

64 640 9 0 0168811

64

4

1

4

4 4 4 4 4

4 4

2 22 2

, ,

FF

F Fcrcr= ⇒ = = =

νν. . .4 50000 2 105 kN

Page 107: Mekanika Bahan

λπ

σπ

batasp

E= = =2 2

2 10

70026 55

5.,

Dari persamaan (7.11), FcrEI

lI

l FcrE

= ⇒ =π

π

2

2

2

2

. . (A)

(a) l = k L = 2 . 3 000 = 6 000 mm

Dari persamaan (A) akan didapat

0 01688116000 2 10

2102 16110 121 244

2 5

2 584,

( ) .( . )

.( . ), . ,D D= ⇒ = =

π mm

210.( . )π

d = 0,9 D = 109,12 mm

Dibuat D = 122 mm dan d = 109 mm

Pemeriksaan: Dari persamaan r di atas akan didapat ( )r= + =1

4122 109 40 902 2 , m

λ = (l/r) = (6000/40,90) = 146,70

Ternyata bahwa λ > λbatas, sehingga teori Euler berlaku.

Page 108: Mekanika Bahan

(b) l = k L = 1 . 3 000 = 3 000 mm

Dari persamaan (A) akan didapat

0 01688113000 2 10

2 105 40310 85 744

2 5

2 574,

( ) .( . )

.( . ), . ,D D= ⇒ = =

π mm

d = 0,9 D = 77,16 mm

Dibuat D = 86 mm dan d = 77 mm

Pemeriksaan: Dari persamaan r di atas akan didapat

( )r = + =1

486 77 28 862 2 , mm

λ = (l/r) = (3000/28,86) = 103,95

Ternyata bahwa λ > λbatas, sehingga teori Euler berlaku.

(c) l = k L = (2/3) . 3 000 = 2 000 mm

Dari persamaan (A) akan didapat

0 01688112000 2 10

2 102 40110 70 004

2 5

2 574,

( ) .( . )

.( . ), . ,D D= ⇒ = =

π mm

d = 0,9 D = 63,00 mm

Dibuat D = 70 mm dan d = 63 mm

Page 109: Mekanika Bahan

Pemeriksaan: Dari persamaan r di atas akan didapat ( )r = + =1

470 60 23 052 2 ,

mm

λ = (l/r) = (2000/23,05) = 86,77

Ternyata bahwa λ > λbatas, sehingga teori Euler berlaku

(d) l = k L = (1/2) . 3 000 = 1 500 mm

Dari persamaan (A) akan didapat

0 01688111500 210

1 35110 60 6242 5

74,( ) .( . )

, . ,D D= ⇒ = = mm 0 01688112 10

1 35110 60 622 5

,.( . )

, . ,D D= ⇒ = =π

mm

d = 0,9 D = 54,56 mm

Dibuat D = 61 mm dan d = 54 mm

Pemeriksaan: Dari persamaan r di atas akan didapat ( )r = + =1

461 54 20 372 2 ,

mm

λ = (l/r) = (1500/20,37) = 73,65

Ternyata bahwa λ > λbatas, sehingga teori Euler berlaku

Page 110: Mekanika Bahan

JAWABAN

TUGASTUGAS

Page 111: Mekanika Bahan

Bidang Momen

Page 112: Mekanika Bahan
Page 113: Mekanika Bahan

JAWABAN TUGAS KELOMPOK 1Sebuah balok dengan geometri dan pembebanan seperti pada

gambar. Hitung tegangan lentur dan geser maksimum serta

gambarkan distribusi tegangannya.5 kN/m

A B

6 m

Page 114: Mekanika Bahan

• Bidang momen

• Bidang gaya geser

Page 115: Mekanika Bahan

1. Momen maksimum = 1/8*5*62 = 22,5 kNm

2. Momen inersia penampang

3. Tegangan Lentur

Page 116: Mekanika Bahan

4. Tegangan lentur pada titik B

5. Diagram tegangan lentur

Page 117: Mekanika Bahan

30

100

80 40 80

100

Hitung titik berat dan momen inersia penampang

Page 118: Mekanika Bahan

130

9

15020

Hitung titik berat dan momen inersia penampang

Page 119: Mekanika Bahan

20

160

200

160

20

Hitung titik berat dan momen inersia penampang

Page 120: Mekanika Bahan

200

30

200

Hitung titik berat dan momen inersia penampang

Page 121: Mekanika Bahan

10

40

40 40 40

10

Hitung titik berat dan momen inersia penampang

Page 122: Mekanika Bahan