53
Prinsip Dasar PPI Prinsip Dasar PPI 1 KEWASPADAAN STANDAR & KEWASPADAAN STANDAR & ISOLASI BERDASARKAN ISOLASI BERDASARKAN TRANSMISI PENYAKIT TRANSMISI PENYAKIT TIM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI RSUP D R Sardjito Yogyakarta

Materi 2 Bu Hartati (Kewaspadaan Standar & Isolasi)

  • Upload
    didik

  • View
    201

  • Download
    42

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

  • Prinsip Dasar PPI*KEWASPADAAN STANDAR & ISOLASI BERDASARKAN TRANSMISI PENYAKITTIM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSIRSUP D R SardjitoYogyakarta

    Prinsip Dasar PPI

  • Curiculum VitaeNama : Tri HartatiPekerjaan : Ketua Tim PPI RSUP Dr Sardjito Tim Diabetes RSUP Dr Sardjito Tim PPRA RSUP Dr SardjitoRiwayat Pendidikan : AKPER Semarang 1886D IV Keperawatan UGM 1997S1 Psikologi Pendidikan IKIP 2000S2 Epedemiology Klinik UGM 2003Organisasi:Sekertaris Perdalin Cabang JogyakartaSekertaris Persadia Cabang JogyakartaSeksi Pendidikan dan Pelatihan PPNI Komisariat RSUP SardjitoAnggota PEDI & HIPPI

  • Prinsip Dasar PPI*Tahukah besarnya resiko bekerja di RS ?PendaftaranPemrosesan Alat-alatTindakan Bedah/RuanganPembersihan/PembersihPembuangan sampah

    Prinsip Dasar PPI

  • 2-*RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSIPejamu Rentan:Immunocompromised; Pasca bedah; Luka bakar; Penyakitkronik;Umur muda; LansiaAgen Penyebab InfeksiBakteri, Jamur, Virus, Riketsia, ParasitReservoir:Manusia; Air dan Larutan; Obat; PeralatanCara Penularan:Kontak; (langsung, tak langsung, droplet; melalui Udara; mel. Benda; VektorTempat Masuk:Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna; Sal. Kemih; Sal. nafasTempat Keluar:Ekskreta; Sekreta; Droplet

  • Prinsip Dasar PPI* PENDAHULUANMenjelaskan tentang peran pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk mengurangi risiko transmisi penyakit kepada klien, pasien dan pengunjung termasuk melindungi semua petugas kesehatan adalah TANGGUNG JAWAB bersama

    Prinsip Dasar PPI

  • 2-*kombinasiStandard Precautions /Kewaspadaan Standargabungan dari Universal Precautions/Kewaspadaan Universal Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuh berlaku untuk semua pasien

    Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi terhadap pasien ranap dengan tanda infeksi baruditentukan berdasar kriteria klinis & epidemiologis, sebelum hasil laboratorium mengkonfirmasi diagnosis

  • Prinsip Dasar PPI*Pengertian KewaspadaanKewaspadaan: sikap kehati-hatian untuk mencegah sesuatu dapat terjadi

    Isolasi: memisahkan antara yang satu dengan yang lainnya

    Kewaspadaan Isolasi: segala usaha yang dilakukan guna mencegah terjadinya sesuatu (infeksi) pada orang yang sensitif

    Prinsip Dasar PPI

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Definisi Kewaspadaan StandarPanduan yang dirancang untuk mencegah penyebaran infeksi dengan memutus siklus transmisi penyakit melalui pembatas fisik, mekanik, atau kimiawi antara mikroorganisme dan seseorang

    Contoh PembatasFisik: Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), sterilisasi Mekanik: Alat Pelindung Diri (APD) Kimiawi: Antiseptik , disinfektan

    Prinsip Dasar PPI

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Penerapan Kewaspadaan StandarSaat merawat semua klien dan pasien yang datang ke fasilitas kesehatanAlasan: Penderita HIV,emerging diseases dapat menular meskipun tidak tampak gejala.Terhadap cairan tubuh (kecuali keringat)Alasan: meningkatnya risiko paparan dengan menyentuh, luka tak sengaja (tertusuk jarum), atau kontak (percikan darah/cairan tubuh yang terkontaminasi)

    Prinsip Dasar PPI

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Cuci tangan Sarung tangan Masker, pelindung mata & wajahGaun/apron Peralatan perawatan Pasien

    Pengendalian lingkungan Penanganan linen Penanganan limbah Kesehatan karyawan Penempatan pasienEtika batukPraktek menjuntik yg aman Pencegahan infeksi pd prosedur LP

    Prinsip Dasar PPI

  • 2-*Kewaspadaan berdasar transmisi3 kewaspadaan - kewaspadaan kontak - kewaspadaan droplet - kewaspadaan airborneDapat terjadi kombinasi transmisiPemilihan APD :selalu ukur risiko sebelum melakukan tindakan/pelayanan

  • Kunci kewaspadaan berbasis transmisiTambahan Kewaspadaan StandarTergantung tampilan gejala klinis dan epidemiologisKontak: sarung tangan & gaunDroplet: pelindung mata & masker wajahAirborne: respirator N95, pengaturan udaraCuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien

  • 2-*Transmisi KontakKontak:MRSA,VRE, resisten E coli ISK, diare karena suspek Clostridium difficile, virusKontak langsung: pasien petugas , pasien pasien, pasien-pengunjungKontak tidak langsung:Pasien/petugas permukaan terkontaminasi-petugas/pasien

  • Kewaspadaan transmisi kontakSebagai tambahan kewaspadaan standarTerapkan saat merawat pasien suspek/konfirm penyakit menular melalui kontak dg permukaan terkontaminasiBatasi gerak pasien keluar R.rawatMinimalisasi kontak antar pasien

  • Kewaspadaan Transmisi kontakPermukaan lingkungan dapat terkontaminasi melalui kontak dengan tangan pasien atau petugas, gaun/alat /saputangan /tissue yang telah dipakai dan benda yang terkontaminasi cairan tubuh

    APDsarung tangan, gaun lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan Kontrol lingkungan: cleaning & disinfeksi permukaan terkontaminasi

  • Kewaspadaan transmisi dropletPenyakit menular lewat droplet ,ditularkan melalui batuk,bersin dan berbicara droplet kecil dan droplet besarDroplet:Percikan >5m melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata, hidung atau mulut orang tanpa pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol mis suction,bronkoskopi,nebulising,intubasi

    Pertussis,Meningococcus,Avian Influenza, Streptococcus grup A, Adenovirus

  • Kewaspadaan transmisi dropletDroplet besar dari sekret akan jatuh dipermukaan sekitar pasien pada jarak < 1 mDroplet kecil dikeluarkan ke udaraAPDmasker bedah/mediksarung tangangaun

  • Pedoman kewaspadaan transmisi airborneTempatkan pasien di ruang dg ventilasi memadai atau ruang dg 12X pertukaran udara/jam (bila mungkin),pisahkan dari pasien lainPakai respirator partikulat saat memasuki ruang dg risiko tinggi, check tiap akan pakaiBatasi gerak pasien, edukasi untuk etika batuk, pakai masker bila keluar rawatCek aliran udara dengan selembar tisu

  • Kewaspadaan transmisi airborneSebagai komplemen dan tambahan Kewaspadaan Standard diterapkan pd pasien dg penyakit ditularkan melalui airborne.Beberapa patogen ditransmisikan dg inhalasi droplet nuklei yang dapat infeksius lebih jauh dari 1 mBila didapatkan infeksi BARU,belum pernah dilaporkanHARUS dijalankan kewaspadaan transmisi airborne

  • Partikel kecil < 5mm mengandung mikroba melayang/menetap di udara beberapa jam ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m

    TB paru,Campak,Cacar AirTindakan menimbulkan aerosol pada suspek TB, Influenza, SARS (intubasi,suction,bronkoskopi)

    Kewaspadaan transmisi Airborne

  • Kewaspadaan transmisi AirborneAPDmasker bedah ( minimal )respirator partikulat ( mis N95 )sarung tangangaunapron ( menghadapi cairan jumlah banyak )

    Cuci tangan: wash in wash out(WIWA)

  • 2-*Kewaspadaan transmisi airbornePenempatan pasien :Di ruangan dengan tekanan negatif Pertukaran udara >12 x/jam,aliran udara yang terkontrolJangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter HEPA Terpisah bila memungkinkan atau kohorting

  • Kamar terpisah,terbukti cegah transmisiPerawatan tekanan negatif sulit tidak membuktikan lebih efektif mencegah penyebaranVentilasi dg airlock ventilated anteroom menurunkan penyebaran, Lebih mahal membangunnya Terpisah dengan jendela terbuka (TBC )Kewaspadaan transmisi airborne

  • 3 tipe ventilasi lingkunganVentilasi mekanik : exhaust fan mendorong udara keluar gedung, dapat dikombinasi dg AC + sistem filterVentilasi natural : dorongan alami aliran udara keluar angin, Chimney effect perbedaan tekanan udara di luar dan didalam ruangan,murah, > efektifVentilasi campuran, kombinasi 1&2

  • Desain ruangan

    Dibangun untuk memfasilitasi kewaspadaan standar.Alkohol handrub disediakan di tempat yg mudah diraih. 1 wastafel tiap 6 TT pasien, 1 wastafel tiap TT di R. High Care Jarak ideal antar tempat tidur 2,5 mBila jarak diturunkan menjadi 1,9m peningkatan transfer MRSA 3,15 kali sering dihubungkan dengan penempatan pasien yang padat.

  • KohortingMenempatkan pasien terinfeksi atau kolonisasi dengan patogen yang sama di ruang yang samaPasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk

  • Kewaspadaan Standard1.Kebersihan Tangan

    indikator kualitas Patient Safety Tangan :media transmisi patogen tersering di RS

  • Kebersihan tanganCuci tangan 6 langkahProsedur terpenting untuk mencegah transmisi penyebab infeksi (orang ke orang;objek ke orangAntiseptik, dan air mengalir atau handrub berbasis alkohol bila tidak tampak kotorClean care is safer careBukti :cuci tangan menunjang penurunan insiden MRSA,VRE di ICU

  • 2-* 2. Sarung tanganBersih,tidak steril darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, benda terkontaminasi

    Steril mukosa membran,kulit tidak utuh

    Pilih ukuran sesuai dg tanganPasang sp menutup pergelangan gaun

  • 2-*3. Masker, goggle, pelindung wajahMelindungi mukosa membran mata, hidung,mulut dari kemungkinan percikan / semprotan darah/cairan tubuh selama prosedur tindakan/perawatan pasien

  • 2-* 4. Gaun/apronBersih, non sterilmelindungi kulit,cegah baju terkontaminasi

    Steril mencegah kontaminasi dari petugas pasien, pasien petugas

    Penutup kaki lindungi dr tumpahan/percikan bahan infeksius

  • 5.Peralatan perawatan pasienKriteria SpauldingNon kritikalSemikritikalKritikalDekontaminasidisinfeksicleaningDTT/Sterilisasi

  • 2-*SterilisasiKimiawi AutoklafPanas KeringKering/Dinginkan dan Simpan Dekontaminasi alat

  • 2-*6. Pengendalian lingkunganDisinfektan untuk pembersihan harus standar Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuhPembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran Fogging dengan disinfektan seharusnya tidak dikerjakan

  • 2-*7. Penanganan LinenPenanganan & transportCegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi mikroba terhadap pasien lain serta lingkungan pakaiAPDPenyimpanan jaga kebersihanTransportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah (warna berbeda ? tulisan identifikasi), tertutup

  • 2-*

    Kuning:sampah InfeksiusHitam:non infeksius/ domestikMerah:RadioaktifUngu :CytotoksikTahan bocor dan tusukanAda pegangan Ada tutup Dibuang setelah terisi 2/3 bagian WadahPenanganan limbah

  • 2-*Penanganan benda tajamJangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai.Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam

  • 8. Kesehatan petugasVaksinasi MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan penularan melalui airbornePenanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan penata laksanaan) petugas yang dihubungi? Pem Lab,laporan ke?Petugas sakit ,berapa lama diliburkan? Batasi kontak langsung dengan pasien

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Imunisasi petugas kesehatan Kewaspadaan Standar termasuk:

    Prinsip Dasar PPI

  • 2-*9. Penempatan pasienPasien infeksius di ruang terpisahKohorting bila tidak memungkinkanbila ke2nya tidak memungkinkan konsultasi dg petugas PPIRS sesuai cara transmisi penyebab infeksi

  • 10.Higiene sal nafas/Etika batuk

    Komponen baru (2007)Target:pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal nafas yg dapat di transmisikan1.edukasi pasien,keluarga,pengunjung2.beri gambar dg bahasa mudah difahami 3.menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk,pakai masker4.cuci tangan setelah kontak dg sekresi sal nafas5.beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal nafas di R tunggu bila perlu pakaikan masker

  • Efektif menurunkan transmisi patogen droplet melalui saluran nafas (influenza, adenovirus, B pertusis, Mycoplasma pneumoniae)

    Petugas dg infeksi sal nafas menjauhi kontak langsung dg mengenakan masker10.Higiene sal nafas/Etika batuk

  • Beban TB secara globalIndonesia terbanyak no 3 didunia1 orang terinfeksi tiap detik9 juta orang infeksi baru /tahun4 juta kasus yang infeksius /tahunMenyebabkan >25% kematian yang dapat dicegah pd orang dewasa

  • ETIKA BATUK

  • 11.Praktek menyuntik yang amanCegah KLB akibatPemakaian ulang jarum steril untuk peralatan suntik IV beberapa pasienjarum pakai ulang obat/cairan multidose

  • 12.Pencegahan infeksi prosedur LPMasker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentralMencegah bakterial meningitisCegah droplet flora orofaring

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Menciptakan tempat kerja yang amanIdentifikasi risiko berkesinambungan.Selalu gunakan Kewaspadaan StandarAjarkan pasien bahwa dia boleh mengingatkan petugas kesehatan untuk mencuci tangan & memakai sarung tangan.Berperan aktif sebagai contoh & mendukung praktek-praktek Pencegahan Infeksi.

    Prinsip Dasar PPI

  • Prinsip Dasar PPI*2-*Dukungan agar tempat kerja lebih amanDukungan dari managemen,klinisi, semua petugas RS/FasilitasKesehatan

    Umpan balik positif dari supervisor

    Prinsip Dasar PPI

  • Prinsip Dasar PPI*

    Prinsip Dasar PPI

    **********After use, instruments and other items should be decontaminated by soaking them in a 0.5% bleach solution for 10 minutes. Decontamination will help protect the person who is cleaning the instruments.

    Then, physically wash the items until they are visibly clean.

    Finally, either sterilize or high-level disinfect the instruments. For a step-by-step description of this process, see the document Instrument Processing on the Resources page.

    **Other items you need to process are linens, including scrubs from surgery or sheets and towels from patient care. You want to handle them in a manner that prevents skin and mucous membrane exposure. When handling soiled linens, wear gloves, hold linens away from your body, and do not shake them. Wash linens in hot, soapy water and dry them. The procedures for handling linens are the same both in the hospital and at home.

    **Standard precautions recommend that when handling needles and sharps, health care workers should:

    Discuss or agree on a plan for handling sharps before surgery begins; Use a safe or neutral zone for passing sharps; Know that even saying pass or sharps when passing sharps during surgery can prevent injuries. This is communicating effectively as a team.

    *Correct, the Hepatitis B vaccine.

    **To make our workplace safer we can:

    Identify risks and try to reduce them; Use standard precautions with every patient we take care of; Teach our patients it is okay to remind us to wash our hands and to use gloves if we forget; and Be an actively role model of the infection prevention practices we believe in.

    If the chiefs or senior staff (nurses and doctors) actively use personal protective equipment and actively support IP practices, then other health care workers will feel that this is the correct way to work and will actively copy them. For example, if health care workers see the chief of surgery wash her/his hands, then they will also wash their hands all the timenot just when someone is looking.

    Also, patients coming into the hospital will see that the practices the health care workers use to protect themselves and the patient as well.

    *How else can we make our workplace safer?

    We can get administrative support. The administration needs to make infection prevention a part of the health care workers performance evaluation. The administration also needs to make sure the necessary supplies are available.

    Positive feedback from supervisors on individual behaviorperhaps verbal praise or with other awards or incentivescan help health care workers change their behavior.

    Who do you think is responsible for providing the health care worker with personal protective equipment? Obviously, the administration is, but if they cannot or will not, each person individually is responsible for her/ his own safety. The next life you save may be your own.