Upload
devin-smith
View
697
Download
81
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mastoiditis
Citation preview
MASTOIDITISPembimbing :
dr. Nurlina, Sp.THT-KL
Oleh :Tanti Adelia
FK UNTAR - 406112009
Anatomi Secara anatomi telinga dibagi menjadi tiga
bagian yaitu telinga luar, tengah dan dalam.
Telinga luar
• Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit
• Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 – 3 cm
Telinga tengah
terdiri dari : • Membran timpani • Kavum timpani• Tulang pendengaran : maleus, inkus, stapes• Tuba eustachius
Telinga dalam
Terdiri dari :• Kanalis semisirkularis• koklea (rumah siput)• vestibuler
Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.Skala vestibule dan skala timpani berisi perilimfa sedangkan skala media berisi endolimfa.
Tulang mastoid
• Tulang mastoid adalah tulang keras yang terletak di belakang telinga,
• didalamnya terdapat rongga (air cells) berisi udara, air cells terhubung dengan rongga besar yang disebut antrum mastoid.
• Kegunaan air cells : sebagai udara cadangan yang membantu pergerakan normal dari gendang telinga. Berhubungan dengan rongga telinga tengah mengakibatkan perluasan infeksi dari telinga tengah ke tulang
Mastoiditis
• Rongga telinga tengah dan rongga mastoid berhubungan melalui aditus ad antrum
• infeksi telinga tengah bisanya disertai infeksi di rongga mastoid (mastoiditis)
• Beberapa alhi menggolongkan mastoiditis ke dalam komplikasi OMSK
Etiologi
• Beberapa bakteri yang paling sering : Bakteri gram negative dan Streptococcus
• bakteri yang didapat pada mastoiditis biasanya sama dengan bakteri yang didapat pada infeksi telinga tengah
• Faktor predisposisi : - kebersihan pada telinga- Imunitas- faktor dari bakteri itu sendiri
Mastoiditis koalesens akut
Manifestasi klinis dari mastoiditis adalah :
• 1. Febris / subfebris• 2. Nyeri pada telinga • 3. Hilangnya sensasi pendengaran• 4. timbul suara berdenging pada 1 sisi telinga
(dapat juga pada sisi telinga yang lainnya)• 5. Kemerahan pada kompleks mastoid• 6. Keluarnya cairan (bening /lendir)• 7. Matinya jaringan keras (Tulang, Tulang Rawan).• 8. Adanya abses
Demam
Gangguan pendengaran
Nyeri
hilang dan timbul sebab : infeksi telinga tengah sebelumnya dan pemberian antibiotik. Jika demam tetap dirasakan setelah pemberian antibiotik kecurigaan mastoiditis lebih besar
menetap dan berdenyut
bergantung pada besarnya infeksi.Jika tidak diobati ketulian berkembang secara progresif, sepsis, meningitis, abses otak atau kematian.
• Membran timpani menonjol keluar, • dinding posterior kanalis menggantung, • pembengkakan post aurikula mendorong pinna keluar dan ke depan, • nyeri tekan pada mastoid,
Abses muncul 2 minggu atau lebih setelah otitis media akut
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
• gejala dan hasil pemeriksaan fisik
• CT scan : sel-sel udara terisi oleh cairan dan melebar
Tatalaksana
Pengobatan awal : • Miringotomi• Antibioltik intravena
Jika dalam 48 jam tidak didapatkan perbaikan mastoidektomi sederhana
Bila gambaran radiologis memperlihatkan hilangnya pola trabekular atau adanya progresi penyakit mastoidektomi lengkap untuk mencegah komplikasi serius seperti petrosis, labirintis, meningitis dan abses otak.
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
• maka otitis media kronik sering kali disertai mastoiditis kronik. Kedua peradangan ini dapat dianggap aktif atau inaktif.
• Aktif : infeksi + otorrhea akibat perubahan patologi dasar seperti kolesteatoma atau jaringan granulasi.
• Inaktif : sekuele dari infeksi aktif terdahulu, otorrhoe (-)
Pasien dengan otitis media kronik inaktif sering terdapat :
• gangguan pendengaran, vertigo, tinitus, atau suatu rasa penuh dalam telinga
• perforasi membrana timpani • timpanosklerosis (bercak-bercak putih pada
membrana timpani)• Hilang / terputusnya rangkaian osikula akibat infeksi
terdahulu
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
Otitis media kronik aktif terdapat otorrhoe Bentuk otorrhoe tergantung stadium
peradangannya,• Sekret mukoid (seperti air dan encer) dihasilkan oleh
aktivitas kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid • Sekret yang sangat bau, bewarna kuning abu-abu kotor
memberi kesan kolesteatoma dan produk degenerasinya• Sekret encer berair, tanpa nyeri curiga tuberkulosis• Sekret encer berbau busuk dan tercampur darah
curiga keganasan
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
• yaitu epitel skuamosa yang mengalami keratinisasi (“kulit”) yang terperangkap dalam rongga telinga tengah dan mastoid.
• kolesteatoma dapat mencapai ukuran yang cukup besar sebelum terinfeksi atau menimbulkan gangguan pendengaran, dengan akibat hilangnya tulang mastoid, osikula, dan pembungkus tulang saraf fasialis
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
kolesteatoma
• menyebabkan destruksi tulang dan perubahan dalam telinga tengah dan mastoid.
• Kelainan ini selalu diatasi dengan pembedahan dan memerlukan mastoidektomi.
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
Jaringan granulasi
• biasanya konduktif / campuran. Gangguan pendengaran mungkin ringan, karena daerah yang sakit, ataupun kolesteatoma, dapat menghantarkan bunyi dengan efektif ke fenestra ovalis.
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
Gangguan pendengaran
Vertigo
Fistula
• Vertigo merupakan gejala serius memberi kesan adanya fistula, berarti ada erosi pada labirin tulang
• Fistula merupakan temuan yang serius , karena infeksi dapat berlanjut ke telinga dalam timbul labirintis (ketulian komplit) berlanjut menjadi meningitis
• Dapat sentral atau marginal• Jika perforasi marginal atau pada
attic curiga kolesteatoma • Jaringan granulasi dapat tampak
mengisi perforasi atau pada beberapa kasus, membentuk polip yang cukup besar dan menonjol ke dalam liang telinga.
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
Perforasi membran timpani
Infeksi kronik pada telinga tengah dan mastoidInfeksi kronik pada telinga tengah dan mastoid
Tatalaksana
• nasihat untuk menjaga telinga agar tetap kering, • pembersihan telinga dengan penghisap
Untuk membersihkan menggunakan hidrogen peroksida atau alkohol kemudian diberikan bubuk atau obat tetes yang biasanya mengandung antibiotik dan steroid.
• Antibiotik : membantu mengatasi eksaserbasi akut otitis media kronik namun tidak sepenuhnya berguna
• Jika direncanakan tindakan bedah pemberian antibiotik sistemik bebrapa minggu sebelum
• Pembedahan bertujuan membasmi infeksi, menghilangkan penyakit dan mendapatkan telinga yang kering, dan aman melalui berbagai prosedur timpanoplasti dan mastoidektomi.
• Tujuan mastoidektomi adalah menghilangkan jaringan infeksi, menciptakan telinga yang kering dan aman.
Tatalaksana
mastoidektomy
Tatalaksana
• Tujuan timpanoplasti : menyelamatkan dan memulihkan pendengaran, dengan cangkok membrana timpani dan rekonstruksi telinga tengah.
Tatalaksana
KOMPLIKASI
Komplikasi otitis media dan mastoiditis (akut dan kronik) : • perubahan langsung dalam telinga tengah dan mastoid, • infeksi sekunder pada struktur di sekitarnya
Biasanya komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna,
Komplikasi terjadi apabila sawar (barrier) dilewati infeksi menjalar ke struktur di sekitarnya
1. Pertahanan pertama : mukosa kavum timpani2. Pertahanan kedua : dinding tulang kavum timpani dan sel
mastoid. Bila sawar ini runtuh, maka struktur di sekitarnya akan terkena. – Runtuhnya periosteum abses sub-periosteal. – Bila infeksi ke tulang temporal paresis fasialis, labirintis– Bila ke arah kranial abses ekstradural, tromboflebitis sinus
lateralis, meningitis atau abses otak.
3. Bila sawar tulang terlampaui pertahanan ketiga, yaitu jaringan granulasi akan terbentuk
KOMPLIKASI
Complications in acute mastoiditis. Extension of the infectious process beyond the mastoid system leads to intracranial and extracranial suppurative complications, including :
- subperiosteal abscess (A),
- epidural abscess (B),
- subdural empyema (C),
- brain abscess (D),
- meningitis (E),
- lateral sinus thrombosis (F),
- carotid artery involvement (G),
- apical petrositis (H)
Beberapa pola penyebaran penyakit :• Penyebaran hematogen• Penyebaran melalui erosi tulang• Penyebaran melalui jalan yang sudah ada
Beberapa penulis mengemukakan klasifikasi komplikasi otitis media yang berlainan, tetapi dasarnya tetap sama.
KOMPLIKASI
Adams dkk (1989) mengmukakan klasifikasi sebagai berikut :
Komplikasi telinga tengah :• Perforasi membran tumpani
persisten• Erosi tulang pendengaran• Paralisis nervus fasialis
Komplikasi telinga dalam :• Fistula labirin• Labirintis supuratif• Tuli saraf (sensorineural)
Komplikasi ekstradural :• Abses ekstradural• Trombosis sinus lateralis• Petrosis
Komplikasi ke susunan saraf pusat :
• Meningitis• Abses otak• Hidrosefalus otitis
I. Komplikasi intratemporal– Komplikasi telinga tengah
• Paresis nervus fasialis• Kerusakan tulang pendengaran• Perforasi membran timpani
– Komplikasi ke rongga mastoid• Petrositis• Mastoiditis koalesen
– Komplikasi ke telinga dalam• Labirintis• Tuli saraf / sensorineural
II. Komplikasi ekstratemporal– Komplikasi intrakranial
• Abses ekstradura• Abses subdura• Abses otak• Meningitis• Tromboflebitis sinus lateralis• Hidrosefalus otikus
– Komplikasi ekstrakranial• Abses retroaurikular• Abses Bezold’s• Abses zygomatikus
Souza dkk (1999) membagi komplikasi otitis media menjadi :
Schambough (2003) membagi komplikasi otitis media sebagai berikut :
I. Komplikasi intratemporal• Perforasi membran timpani• Mastoiditis akut• Paresis nervus fasialis• Labirintis• Petrosis
II. Komplikasi ekstratemporal• Abses subperiosteal
III. Komplikasi intrakranial• Abses otak• Tromboflebitis• Hidrosefalus otikus• Empiema subdura• Abses subdura /
ekstradura
Terima kasih