27
Masalah Kebutaan di Indonesia dan Upaya Kesehatan Mata – Penanggulangan Kebutaan Dr. dr. Nila F Moeloek, SpM

Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata

Citation preview

Page 1: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Masalah Kebutaan di Indonesia dan Upaya

Kesehatan Mata – Penanggulangan Kebutaan

Dr. dr. Nila F Moeloek, SpM

Page 2: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

SEHAT

Sehat – Sakit

Sehat – Fisik

Sehat Fisik – Mental

Sehat Produktif (sosial dan ekonomi)

Page 3: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Proteksi masyarakat

Memandu dokter

Pemberdayaan profesi

PERANAN DOKTER

Page 4: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

SEHAT- SAKITKONSEP KONTINUM *

ILMU & TEKNOLOGIILMU & TEKNOLOGI

SEHATPRODUKTIF

3/4SEHAT

1/2SEHAT SAKIT

SEMBUH/ SEMBUH/ CACATCACAT

PROMOTIF, PREVENTIF, REHABILITATIF

• Consumption or investment• Ahli Kesmas Medical trap• IPTEK Kesmas

Ancaman :• Lingkungan Tidak Sehat• Perilaku Tidak Sehat• Penyakit Menular

Memerlukanketerlibatan lintassektor

UPAYAKURATIF

HEALTH SERVICE MODEL

Keluarga Individu

*) Prof. Dr. dr. FA Moeloek, SpOG

Page 5: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

KERUGIAN KARENA SAKIT(INDONESIA, SEBULAN) *

USIA 16-25 TH 26-40 TH 40-55 TH

Hari hilang 17.680.665 31.685.930 28.450.369Produksi Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000Berobat Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000

Total (juta) 353.613,3 792.148,25 995.762,92

Grandtotal: Rp. 2.141.524.465.000,-

Kehilangan hari produktif (KHP): =1,05 harikerja/orang/bulan

Sumber: Data Susenas 1995, untuk usia produktif *) Dr. Widyastuti Wibisana MSc (PH)

Page 6: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

KERUGIAN KRN SAKIT/TAHUN *

BALI 405 MNTB 520 MNTT 495 MKALBAR 525 MKALTENG 245 MKALSEL 385 MKALTIM 323 MSULUT258 MSULTENG 286 MSULSEL 1.039 MSULTERA 241 MGORONTALO108 MMALUKU 22 MMLK UTARA 21 MPAPUA 21 M

NAD 28 MSUMUT 1.498 MSUMBAR 541 MRIAU 669 MJAMBI 312 MSUMSEL 903 MBENGKULU 207 MLAMPUNG 865 M B-BELITUNG 115 MJAKARTA 1.056 MJABAR 4.651 MJATENG 3.994 MDI YOGYA 398 MJATIM 4.429 MBANTEN 1.075 M

NASIONAL: 1,05Khp X 200Juta X 12Bln X Rp10000= Rp 25,6 M

BANYAK DANA HILANG KARENA SAKIT. PERLU JAGA KESEHATAN DENGAN EFISIEN !

*) Dr. Widyastuti Wibisana MSc (PH)

Page 7: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

PEMBIAYAAN KESEHATAN NEGARA-NEGARA ASEAN *Negara $/kapita %PDB %Pem

%Masy

Brunei 490 3.10 2.48 0.62Cambodia 19 8.10 1.98 6.12Indonesia 19 2.70 0.64

2.06Laos 11 3.40 1.29 2.11Malaysia 101 2.50 1.18 1.32Myanmar 153 2.20 0.38 1.82Philipina 33 3.40 1.55 1.85Thailand 814 3.50 1.25

2.25Singapura 71 3.70 2.12 1.58Vietnam 21 5.20 1.34 3.86

Sumber: World Health Report 2002 *) Dr. Widyastuti Wibisana MSc (PH)

Page 8: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

STATUS KES & MUTU SDM NEGARA-NEGARA

ASEAN *Negara UHH HDI HDI-

rank

Brunei 76 0.872 31Cambodia 57 0.556 130Indonesia 66 0,682 112Laos 54 0.525 135Malaysia 73 0.790 58Myanmar 57 0.549 131Philipina 70 0.751 85Thailand 78 0.884 28Singapura 69 0.768 74Vietnam 67 0.688 109

Sumber: World Development Report 2003

*) Dr. Widyastuti Wibisana MSc (PH)

Page 9: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

PARADIGM SHIFT IN OPHTHALMOLOGY

Blindness’ Rehabilitation Prevention of Blindness

Visual Optimization

*) dr. Tjahyono D.G. PhD

Page 10: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

World’s Fact & Challenges

Page 11: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

1950 : trachoma (problem)• Strategi “safe”• Surgery• Antibiotic• Facial cleaning• Enviroment

1970: (trachoma), xerophthalmia

1972: Cataract: blinding giants

1975: terbentuk International Assembly Prevention of Blindness (IAPB)

1976: WHO: foresight prevent of blindness

Page 12: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

1978: WHO: set-up program prevention of blindness “primary eye care”

WHO & IAPB joint

1990: 39 juta buta 110 juta low vision

90% di negara berkembang80% bisa diobati dan dicegah50% katarak

1996: 45 juta buta ( < 3/60)135 juta low vision (6/18)

1999: Global population ageing

orangtua >>

Page 13: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Kebutaan di Indonesia berhubungan erat dengan kemungkinan penanganannya sehingga memerlukan beberapa pengertian, seperti:

apa dan siapa yang dikatakan buta bagaimana prevalensi utama di

Indonesia jenis kebutaan utama di Indonesia Kemungkinan perkembangan kebutaan

di masa yang akan datang Kesadaran individu dan akibat penyebab

kebutaan yang terjadi Penanganan yang perlu di masyarakat,

pemerintah dan non pemerintah

Page 14: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

WHO membedakan 2 jenis buta: Tajam penglihatan kurang dari 3/60 Lapang pandangan kurang -- 20 derajat

• tajam penglihatan dapat lebih baik dari 3/60

• masih mengenali warna• masih mengenal bentuk yang dilihat

Rehabilitasi sosial:terdapatnya cacat penglihatan dilihat dari segi sosial

Rehabilitasi medis: pengobatan dan pembedahan

Page 15: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Vision 2020, The right to sight Setiap 5 detik 1 orang jadi buta di dunia WHO: 2020 prevalensi kebutaan 2x lipat

• Saat ini di dunia ada 45 juta orang buta• 60% ada di negara miskin• 135 juta dengan “Low Vision”• 9 dari 10 Tunanetra tinggal di negara

berkembang• 75% kebutaan dapat dicegah/diobati• dari angka ini 16 juta (48%) karena

Katarak

Page 16: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Katarak dan Glaukoma merupakan penyebab Kebutaan

Pelayanan terhadap Katarak dan Glaukoma belum tuntas

Meningkatnya usia lanjut

Transisi penyakit

Page 17: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Intervensi PUSKESMAS akan merubah pola Infeksi-defisiensi ke proses

degenerasi (Katarak, Glaukoma, Retinopati)

Meningkatnya kesadaran dan pendidikan masyarakat• dibandingkan survei 1982 prevalensi

disebabkan Glaukoma, Refraksi, dan Retina meningkat 2 kali lipat

Tidak terdapat Prevalensi Defisiensi Vit A

Page 18: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Tabel-1Angka Kebutaan Di Kawasan Asia Selatan (Data WHO 1998)

Populasi (Ribuan) Angka Kebutaan (%)

BangladeshBhutanKorea Utara IndiaIndonesiaMaldivesMyanmar Nepal Sri Lanka Thailand

124.000654

23.917961.000200.596

283 48.900 23.000 18.584 61.000

1.000.800.400.701.470.800.900.800.500.31

Page 19: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Distribusi % Penyebab Kebutaan(Di Beberapa Provinsi di Indonesia 1997)

Penyebab Presentase

RefraksiKorneaLensa Saraf Mata Retina Lain-lain

9.5% 6.4%52.0%13.4% 8.5%10.0%

Page 20: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

0.78%0.20%0.14%0.13%0.15%

Prevalensi (%) Kebutaan Berdasarkan Penyebab

Penyebab Presentase

LensaSaraf Mata/GlaukomaRefraksiKorneaLain-lain

Page 21: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Kondisi Kebutaan Di Indonesia Dibandingkan negara lain di Asia dan

Asean PALING BURUK Di seluruh dunia TERBURUK KETIGA Prevalensi Buta Katarak 1.1% Katarak Backlog 1% (selain Glaukoma,

penyakit Retina dan kelainan REFRAKSI) Sebagai perbandingan Singapura paling

baik• Dengan penduduk 2.5 juta –

angka kebutaan 0.0005% Penyebab:

• Kondisi sosial ekonomi• Kesadaran dan perilaku masyarakat &

petugas kesehatan• Terbatasnya SDM Terlatih

Page 22: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Laki-laki Perempuan 195019982045

Perubahan Susunan Usia

Tahun 1997 Tahun 2000

Usia > 65 tahunUsia > 55 tahun

41.8 tahun65.2 tahun77.8 tahun

Harapan Hidup Laki-Perempuan

4%10%

3%8%

40.1 tahun62.1 tahun73.2 tahun

Page 23: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Diketahui 4 perjalanan Penyakit Mata: Kebutaan yang dapat dicegah dan dapat

disembuhkan

Kebutaan yang dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan

Kebutaan yang tidak dapat dicegah dan dapat disembuhkan

Kebutaan yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan

•Kebutaan Refraksi•Saraf Mata dan Glaukoma•Lensa•Kebutaan Retina

Perjalanan Penyebab Kebutaan

Page 24: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

4 Masalah yang harus diupayakan

Mendukung upaya keluar dari krisis multidimensi

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat

Memacu Pendidikan SDM Dalam UKMP/PKKP

Menyusun Strategi yang tepat

Page 25: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

•Pemberdayaan bersifat multi unsur

•Sifat pemberdayaan: berorientasi pada proses

•Sifat holistik pemberdayaan adalah, bekerja secara sinergis menuju tujuan bersama

merupakan suatu proses dinamis dan berlangsung terus yang hanya dapat ditandai dengan adanya serangkaian proses

Page 26: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

1 2 3

4 5 6

Sifat pemberdayaan-berorientasi pada proses

Page 27: Masalah Kebutaan Di Indonesia Dan Upaya Kesehatan Mata - Penanggulangan Kebutaan

Pemikiran bagi model-model Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan1. Selama ini program kesehatan termasuk

pencegahan dan pemberantasan penyakit mata selalu dirancang menurut persepsi dan pemahaman manager program dan pengambil keputusan sehingga banyak program yang mengalami kesulitan bahkan gagal.

2. Program akan lebih efektif dan efisien apabila dirancang sesuai dengan masalah dan kebutuhan masyarakat setempat.

3. Organisasi Masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi program pencegahan dan pemberantasan penyakit mata di masa yang akan datang khususnya melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.