14
7/6/2014 Foto Kronologi https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 1/14 Data Gratis Faisal Rizky KEJADIAN MENGERIKAN DIMANA INI? Bukan dimana-mana, bukan di luar negeri, apalagi di Hongkong, ini terjadi di bumi pertiwi (baca: Indonesia). Inilah tambang #Grasberg, di Tembagapura (Irian). Tambang ini adalah tambang emas TERBESAR di dunia, dan merupakan tambang tembaga KETIGA terbesar di dunia. Berapa luas dan kedalaman lubang tambang ini? Luas eksplorasi tambang #Grasberg (blok A & blok sekitar 212,343 hektar. Luas kedalaman lubangnya MELEBIHI 230 kilometer persegi. Bayangkan saja, lubangnya hingga bisa dilihat dari LUAR ANGKASA. Emang berapa cadangannya? Tambang #Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik. Berdasarkan produksi tahun 2008, tambang #Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton per- hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari. Kepemilikan siapa tambang bercadangan luar biasa ini? Tambang emas terbesar di dunia ini milik pemerintah RI 1%, kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9% dan kepemilikan PT FREEPORT MCMORAN (Amerika) 90,64%. Mengapa negara cuma dapat 1%? Kalau lebih dari 1% itu ada UDANG DI BALIK BATU. Tetapi belum selesai hanya sampai disitu (lah, emang ada lagi?). Untuk memenuhi ketamakan dan kerakusan manusia, jauh dibawah permukaan #Grasberg, hingga kedalaman 1.785 meter, terdapat pertambangan bawah tanah TERBESAR di dunia. Dengan jalur TEROWONGAN sepanjang 90 kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan. Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan #Grasberg : 1. Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS 2. Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d 26,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS 3. Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir) 4. Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d 80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)

Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 1/14

Data Gratis

Faisal Rizky

KEJADIAN MENGERIKAN DIMANA INI? Bukan dimana-mana, bukan di luar negeri, apalagi di

Hongkong, ini terjadi di bumi pertiwi (baca: Indonesia). Inilah tambang #Grasberg, di Tembagapura

(Irian). Tambang ini adalah tambang emas TERBESAR di dunia, dan merupakan tambang tembaga

KETIGA terbesar di dunia.

Berapa luas dan kedalaman lubang tambang ini? Luas eksplorasi tambang #Grasberg (blok A &

blok sekitar 212,343 hektar. Luas kedalaman lubangnya MELEBIHI 230 kilometer persegi.

Bayangkan saja, lubangnya hingga bisa dilihat dari LUAR ANGKASA.

Emang berapa cadangannya? Tambang #Grasberg memiliki cadangan 2,5 Milyar Ton Metrik.

Berdasarkan produksi tahun 2008, tambang #Grasberg dapat memproduksi EMAS 14,58 Ton per-

hari, PERAK 55,00 Ton per-hari, dan TEMBAGA 14297,75 Ton per-hari.

Kepemilikan siapa tambang bercadangan luar biasa ini? Tambang emas terbesar di dunia ini milik

pemerintah RI 1%, kepemilikan PT Indocopper Investama (swasta) 9% dan kepemilikan PT

FREEPORT MCMORAN (Amerika) 90,64%. Mengapa negara cuma dapat 1%? Kalau lebih dari 1%

itu ada UDANG DI BALIK BATU.

Tetapi belum selesai hanya sampai disitu (lah, emang ada lagi?). Untuk memenuhi ketamakan dan

kerakusan manusia, jauh dibawah permukaan #Grasberg, hingga kedalaman 1.785 meter, terdapat

pertambangan bawah tanah TERBESAR di dunia. Dengan jalur TEROWONGAN sepanjang 90

kilometer, dan pekerja sekitar 9.127 orang karyawan.

Dan secara tertulis, ini prosedur rencana pengembangan #Grasberg :

1. Gunung Bijih Timur (GBT) — Mine life 1980-1994, Production capacity of 28,000 Ton per-hari »

SUDAH HABIS

2. Intermediate Ore Zone (IOZ) — Mine life 1994-2003, dengan production capacity of 10,000 s/d

26,000 Ton per-hari » SUDAH HABIS

3. Deep Ore Zone (DOZ) — Mine life 2000-2018, dengan production capacity of 25,000 s/d 80,000

Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)

4. Ertsberg Stockwork Zone (ESZ) — Mine life 2008-2012, dengan production capacity of 35,000 s/d

80,000 Ton per-hari » SEDANG PRODUKSI (dikerat hingga keratan terakhir)

Page 2: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 2/14

5. Mill Level Zone (MLZ) — Mine life 2016-2026, dengan production capacity of 35,000 Ton per-hari

» SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)

6. Deep MLZ — Mine life 2021-2042, dengan production capacity of 40,000 s/d 50,000 Ton per-hari

» SEDANG PENGEMBANGAN (akan dikerat hingga keratan terakhir)

Coba tanya, dimana orang-orang yang mengatakan "NKRI HARGA MATI"? Mungkin itu hanya ada di

lapangan sepak bola, ketika keluar lapangan, Nasionalisme itu UTOPIA. Dan mengatakan Harga

mati terhadap Nasionalisme adalah bentuk KEBODOHAN berfikir yang memang sengaja ditanamkan

Barat . Pada buktinya mereka sedang DIJAJAH melalui sistem dan perundangan-undangan yang

melegalkan PENJAJAHAN-PENJARAHAN. Sadar dan kini saksikanlah kita belum lepas dari

PENJAJAHAN?

PERUBAHAN STRATEGI PENJAJAHAN

Berkaitan dengan perubahan strategi (uslub) penjajahan, menjelang berakhirnya perang Dunia II,

muncul kesadaran di kalangan orang-orang yang memahami percaturan politik internasional, bahwa

penjajahan/imperialism harus dihapuskan. Sebab, serangan Rusia atas sistem penjajahan itu telah

melemahkan penjajahan itu sendiri. Saat sekutu meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, maka

di antara program Rusia adalah melanjutkan serangan terhadap sistem kapitalisme, imperialism

Barat, menggerakkan penduduk tanah jajahan agar melakukan revolusi/pemberontakan sekaligus

merekayasa sejumlah peristiwa agar merepotkan negara-negara Barat. Karena itulah, Amerika

mulai berfikir bahwa untuk melestarikan penjajahannya tidak ada cara lain untuk mengambil kembali

daerah-daerah jajahannya dari sisa-sisa Negara terjajah kecuali dengan strategi yang baru

tersebut.

Terkait hal ini, John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS saat itu, dalam bukunya, Perang dan

Damai (War and Peace), di bawah judul, “Evolusi Penjajahan Barat sebagai Alternatif untuk

Menghadapi Revolusi yang Keras.” Menyatakan, “Sesungguhnya kondisi imperialism Barat selalu

diawasi oleh para pemimpin Uni Sovyet sebagai sebuah titik incaran. Pada titik ini Sovyet bisa

melancarkan pukulan mematikan.”

Ia menambahkan, “Saat menjelang berakhirnya Perang Dunia II, satu-satunya kondisi politik yang

mendapatkan perhatian serius adalah kondisi daerah-daerah jajahan. Jika Negara-negara Barat

mempertahankan daerah-daerah jajahannya dengan cara-cara yang sudah ada, dapat dipastikan

terjadinya pemberontakan bersenjata, dan Barat pasti kalah. Karena itu, satu-satunya strategi yang

mungkin berhasil adalah dengan memberikan kemerdekaan secara damai dan terhormat kepada

700 juta jiwa manusia yang berada di bawah kekuasaan penjajahan Barat.”

Sejak itu, AS kemudian mengadopsi taktik baru ini untuk mengembangkan imperialismenya (neo-

imperialisme), mulai menerapkan serta mulai mengikat Negara-negara yang dimerdekaan dengan

berbagai utang dan bantuan.

Memang pada saat awal, taktik baru penjajahan (neo-imperialisme) ini terlihat samar bagi

kebanyakan orang, karena memang dibungkus dengan ‘topeng pembebasan dari cengkeraman

imperialisme’ dan ‘baju bantuan untuk membangun perekonomian negara’. Semua ini tidak banyak

disadari kecuali oleh para pengamat politik internasional.

Namun, setelah kemerdekaan Negara-negara Afrika secara umum dan setelah peristiwa Kongo,

neo-imperialisme ini sudah mulai disadari oleh kebanyakan orang. Sungguh tampak jelas sekali

taktik baru AS dalam melancarkan imperialismenya. AS mengubah taktiknya: dari pemaksaan

dominasi secara militer berupa pengiriman pasukan dan kekuatan militer atas bangsa-bangsa yang

lemah untuk dieksploitasi ke pemaksaan dominasi melalui cara lain berupa pemberian kemerdekaan

kepada negeri-negeri jajahan secara formal (kemerdekaan semu). Padahal secara real, AS tetap

memaksakan dominasinya (penjajahannya) melalui berbagai bentuk perangkap utang dan bantuan.

Dengan demikian, tidak samar lagi bagi siapapun, bahwa ide pemberian kemerdekaan kepada

bangsa-bangsa terjajah dan uluran bantuan kepada Negara-negara yang baru merdeka merupakan

Page 3: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 3/14

taktik baru imperialism. Jelas pula bagi siapapun bahwa AS menguntit Negara-negara imperialism

lain yaitu Inggris, Prancis. Belgia, Belanda, dan Portugal demi merenggut daerah-daerah jajahan

mereka dari tangan mereka. Caranya adalah dengan memberikan kemerdekaan dan uluran

bantuan kepada daerah-daerah jajahan itu. Sejumlah peristiwa politik seperti peristiwa Kongo.

Angola, dan gerakan-gerakan PBB menentang Inggris di Afrika, seperti Rodesia, serta peristiwa

Pembebasan Irian Barat saat PBB menggabungkannya ke Indonesia merupakan bukti yang jelas

atas langkah-langkah AS dalam mengawali neo-imperialismenya. Caranya adalah dengan

memberikan kemerdekaan kepada suatu bangsa, lalu mengikatnya (baca: menjajah kembali)

dengan utang.

AS tentu resah jika Negara yang dia merdekakan itu menolak untuk mengambil utang. Karena itu,

AS lalu merekayasa sejumlah krisis dan guncangan atas Negara itu hingga ia tunduk dan dengan

terpaksa mengambil utang dari AS (atau lembaga-lembaga keuangan internasional yang dikuasai

IMF dan World Bank; biasanya untuk recovery ekonomi, peny.). Artinya, AS mengikat dengan

wasilah berupa utang, sebagaimana yang terjadi pada Indonesia.

Saat Indonesia untuk pertama kalinya merdeka pada tahun 1945, Indonesia menolak untuk

mengambil utang dari Amerika. Sikap ini mendorong AS untuk merekayasa sejumlah

pemberontakan dan kekacauan hingga Indonesia tunduk pada AS pada tahun 1958. Sejak itulah

Indonesia diikat oleh AS dengan utang dan ‘bantuan ekonomi’.

Negara-negara yang baru merdeka yang akan diikat oleh utang itu tentu harus membuat justifikasi

lebih dulu. Karena itulah, mereka berupaya membentuk opini public (public opinion) tentang

perencanaan dan pengembangan perekonomian di bekas Negara jajahan atau bekas Negara yang

berada di bawah pengaruh Barat. Dengan begitu terciptalah motivasi dalam diri warga Negara itu

untuk turut menyukseskan upaya perencanaan dan pengembangan perekonomian, yakni dengan

mengambil modal asing, khususnya dari AS. Dengan cara ini, AS dapat dengan mudah

memaksakan dominasi suatu Negara dan selanjutnya mengekploitasinya. Karena itu, propaganda

tentang perencanaan dan pengembangan perekonomiann merupakan propaganda yang menipu,

yang menyembunyikan maksud sebenarnya, yakni membuka jalan bagi masuknya modal asing

untuk menggantikan posisi tentara dan kekuatan militer dalam upayanya memaksakan dominasi

(penjajahan) atas negeri-negeri Islam.

Perlu diketahui, bahwa semua ini terkait dengan propaganda imperialism, dan sama sekali tidak

terkait dengan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kekayaan nasional. Pasalnya,

menyusun kebijakan ekonomi untuk mengembangkan kekayaan Negara dan memenuhi berbagai

kebutuhan material merupakan perkara yang penting dan mendesak, dan tidak perlu diperdebatkan

lagi. Akan tetapi, akan menguras kekayaan Negara dan melarikannya ke luar negeri. Kebijakan itu

pun seharusnya disusun hanya berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan negeri-negeri Islam, dan

tidak dibenarkan muncul dari pengarahan musuh-musuh kaum Muslim. Ini persis seperti kebijakan

untuk meningkatkan taraf pengetahuan di negeri-negeri Muslim, kebijakan untuk menambah

kemampuan militer mereka, pengaruh dalam percaturan politik internasional sekaligus bisa digiring

kearah dan tujuan tertentu. Demikian juga menyangkut sejumlah kebijakan lainnya.

Adanya pemaksaan propaganda pengembangan ekonomi dengan model yang justru menghabiskan

kekayaan Negara ini, yang datang kepada kita dengan pengarahan dari luar, juga dengan

penerapan sejumlah rencana imperialism tertentu yang sudah dikaji, semua itu menunjukkan

dengan jelas bahwa propaganda ini tidak lain dimaksudkan untuk memaksakan negeri-negeri

imperialis atas negeri-negeri Muslim.

Inilah aspek penjajahan yang hendak dikokohkan di balik opini umum tentang perencanaan dan

pengembangan ekonomi yang disebarluaskan. [Bab 2 buku Politik Ekonomi Islam]

— bersama Idjon Djanbi (hapus)

Foto Kronologi · 15 November 2013 · Tandai Foto · Tampilkan Ukuran Penuh · Jadikan Foto Profil · Sunting Foto · Kirim sebagai Pesan

Page 4: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 4/14

Batal Suka · Komentari · Bagikan · Hentikan Pemberitahuan

Anda, Agung Adiyatma dan 191 lainnya menyukai ini.

Ahmad Rifai

andainya dikelola bangsa sendiri ..

Suka · Hapus · 15 November 2013

Kirana Quarine

MiRiS & SaNgaT MeNgeRiKaN.

Suka · Hapus · 15 November 2013

Hoesni Kasdoet

mau jadi apa nantinya ndan ???? alam dirusak seperti itu...

Suka · Hapus · 15 November 2013

Eko Fitri Yulianto

ganyang!

Suka · Hapus · 15 November 2013

Robbie Patirani

Cuma manusia-manusia bangsat aja yg membiarkan semua itu berlaku tanpa hasil yg setimpal !!!!!

'Mereka slalu menjual kata-kata -atas nama Rakyat / demi kemakmuran rakyat- ' sehingga mereka

slalu terpandang dlm koridor hukum yg benar. Padahal mah BUSUK. "KEBUSUKAN YANG

DIBUNGKUS OLEH PROSEDUR YANG RESMI" LICIK.

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Ami Belajar Istiqomah

TERIMA KASIH kami ucapkan kepada para PEJABAT Negeri ini yang TELAH MENJUAL KEKAYAAN

negeri ini kepada negara asing.

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Tengku Rizal Mursyid

izin share bang

Suka · Hapus · 15 November 2013

Husni Rapikah

Kasihan negri ini hbs se hbs nya di makan sama negara asing

Suka · Hapus · 15 November 2013

Deni Yudianto

sy pernah dengar "kabar burung" katanya disana jg mengandung uranium.. entah betul atau tidak,

namanya jg "kabar burung"

Suka · Hapus · 15 November 2013

Choky Hg

satukan tekad, wujudkan kemandirian dinegara ini, baru negara ini akan maju.

Suka · Hapus · 15 November 2013

Inasetya Abdi

habis org indo pada malas2

Page 5: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 5/14

Suka · Hapus · 15 November 2013

Dedy Sagarmatha

Coba kalau saham negara 90 % ..kita mungkin jadi negara terkuat di dunia..kasihan

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Inasetya Abdi

pada KORUPSI

Suka · Hapus · 15 November 2013

Inasetya Abdi

MAKANYA GENERASI MUDANYA YG SEMANGAT BELAJAR UNTUK MEMIMPIN BANGSA INI KELAK,

JGN CUMA PADA MAKSIAT, MALAS,

Suka · Hapus · 15 November 2013

Inasetya Abdi

BUMI INDO KAYA, RAKYAT MISKIN, PEJABAT BISANYA KORUPSI

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Dwi Rahayu

Miris !!

Suka · Hapus · 15 November 2013

Ryo Fernandez

Bukan hanya berkomentar tapi kita harus betindak. Bagaimana cara'nya??? Mulai mnyadarkan

rakyat yg belum sadar atas apa yg di alami saat ini. Bahwa kita blm merdeka tapi kita masih di jajah

oleh imperialisme yaitu amerika. Dan kita harus melawan segala bentuk ketertindasan.

Suka · Hapus · 15 November 2013

Ririn Bunda Khumaira

Dan kita hanya bisa diem,liat dan ngumpat.

Suka · Hapus · 15 November 2013

Ragil Mujiadi

apa yg anda lakukan?

Suka · Hapus · 15 November 2013

Faisal Rizky

opini umum mempunyai kekuatan moral yang kuat, mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi

hukum-hukum hasil demokrasi yg telah melegalkan penjajahan tersebut. suatu saat akan ada

revolusi menuju kebenaran. gambar itu adalah sumur terdalam dan terluas di dunia, yg dahulunya

adalah 2 gunung emas raksasa dan menyimpan berbagai material berharga lainnya

Suka · 1 · Lainnya · 15 November 2013

ReTno S Azis

Sediiih yaa liat milik kita di makan orang asing....sementara rakyat kita kelaparan miskin pendidikan

nya terbelakang.....padahal kita Negeri KAYA

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Jhony Prasetyo

Siapa yg bErtanggungjawaB dg semua ini,,,,!!!!:!rakus,kejam,bodoh,

,,,

Page 6: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 6/14

Suka · Hapus · 15 November 2013

Mahfudz ElBarca

mudah2an hsl pemilu 2014 nnti akn muncul sosok pemimpin yg berani

Suka · Hapus · 15 November 2013

Tebe Mbarepe Mbah Min

lha dibom piye pak jon?? tk gawekne bom.

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Awell Eighteen's

Mulailah dari hal yang kecil #thinkagain

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Itulah ORBa, !

Suka · Hapus · 15 November 2013

Darojat

bisa jadi ini buah dari salah urus negara.

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Itulah Mahasiswa UI antek2 amerika itu tahun 1969 yg demo utk melengserkan soekarno...

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Goblok itu,,, jdi gimana klo perang senjata militer angkatan laut & udara harus kuat, tak ush

angkatan darat ,,, 2 angkatan saja ,, cepat dukung Sukhoi Indonesia 60 unit ...

Suka · Hapus · 15 November 2013

Surya D. Sitompul

Ijin Share ya Bung.

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Maka itu perkuat senjata angkatan laut & udara karena 2 angkatan perang ini sangat - sangat di

andalkan ....

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Armada jaya ! Itu harus 300 unit KRI .... & KRI IRIAN harus kembali ..m

Suka · Hapus · 15 November 2013

Herit Nasution

isi air aja, jadi danau tur pelihara lele dumbo dan ikan mas, utk kecukupan protein...

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Sekarang / kita akan kacau oleh 10 unit Kapal induk USS amerika ,..

Suka · Hapus · 15 November 2013

Sri Hastuti

Page 7: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 7/14

Sri Hastuti

Miris...kita msh sibuk urus negara penuh korupsi..d irian org asik sibuk mencuri milik kita tanpa bs

kita berbuat apa3

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Soekarno berkata amerika kita setrika & Inggris kita linggis !

Suka · Hapus · 15 November 2013

Bayu Meiga

Hei pemuda - pemudi Indonesia ! (Pahlawan Indonesia) ...

Suka · Hapus · 15 November 2013

Denny Darongke

Ini namanya penjajahan zaman modern

Suka · Hapus · 15 November 2013

Yima AyRoe

Astaghfirlloh rakus dan tamak sekali

Ijin Share Bung

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Omreg Sun Regar

Kita buruh harus cerdas dan berani menabuh gemuruh kemarahan melawan ketidakadilan...jk tidak

kita hanya melihat dan membiarkan anak-anak kita miskin dan kelaparan di ladang kita sendiri.

Buruh marah buruh anak bangsa...lawan lawan lawan

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Anthoni Akbar

memang penjajahan dahulu kita menderita tapi penderitaannya lehih menyakitkan pada zaman ini,

sungguh kasihan negaraku ini. ya ALLaH berikanlah negeri ini kemakmuran dan keadilan sepanjang

massa AMIN

Suka · Hapus · 15 November 2013

Eka Widianti

ijin share ya..

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Syahbudin Abam

izin share

Suka · 1 · Hapus · 15 November 2013

Blues Darbo

semua hanya bisa komentar ... itu perjanjian Amerika - Indonesia saat menumbangkan Presiden 1

Republik Indonesia syarat utama dibalik Skenario malari & sebagainya

Suka · 2 · Hapus · 15 November 2013

Ginanjar Ragil Imanda

soeharto asuuuu

Suka · Hapus · 16 November 2013

Setyo Pranoto

Page 8: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 8/14

Setyo Pranoto

Ijin share boss...

Suka · Hapus · 16 November 2013

Faisal Rizky

PERUBAHAN STRATEGI PENJAJAHAN

Berkaitan dengan perubahan strategi (uslub) penjajahan, menjelang berakhirnya perang Dunia II,

muncul kesadaran di kalangan orang-orang yang memahami percaturan politik internasional, bahwa

penjajahan/imperialism harus dihapuskan. Sebab, serangan Rusia atas sistem penjajahan itu telah

melemahkan penjajahan itu sendiri. Saat sekutu meraih kemenangan dalam Perang Dunia II, maka

di antara program Rusia adalah melanjutkan serangan terhadap sistem kapitalisme, imperialism

Barat, menggerakkan penduduk tanah jajahan agar melakukan revolusi/pemberontakan sekaligus

merekayasa sejumlah peristiwa agar merepotkan negara-negara Barat. Karena itulah, Amerika

mulai berfikir bahwa untuk melestarikan penjajahannya tidak ada cara lain untuk mengambil kembali

daerah-daerah jajahannya dari sisa-sisa Negara terjajah kecuali dengan strategi yang baru

tersebut.

Terkait hal ini, John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS saat itu, dalam bukunya, Perang dan

Damai (War and Peace), di bawah judul, “Evolusi Penjajahan Barat sebagai Alternatif untuk

Menghadapi Revolusi yang Keras.” Menyatakan, “Sesungguhnya kondisi imperialism Barat selalu

diawasi oleh para pemimpin Uni Sovyet sebagai sebuah titik incaran. Pada titik ini Sovyet bisa

melancarkan pukulan mematikan.”

Ia menambahkan, “Saat menjelang berakhirnya Perang Dunia II, satu-satunya kondisi politik yang

mendapatkan perhatian serius adalah kondisi daerah-daerah jajahan. Jika Negara-negara Barat

mempertahankan daerah-daerah jajahannya dengan cara-cara yang sudah ada, dapat dipastikan

terjadinya pemberontakan bersenjata, dan Barat pasti kalah. Karena itu, satu-satunya strategi yang

mungkin berhasil adalah dengan memberikan kemerdekaan secara damai dan terhormat kepada

700 juta jiwa manusia yang berada di bawah kekuasaan penjajahan Barat.”

Sejak itu, AS kemudian mengadopsi taktik baru ini untuk mengembangkan imperialismenya (neo-

imperialisme), mulai menerapkan serta mulai mengikat Negara-negara yang dimerdekaan dengan

berbagai utang dan bantuan.

Memang pada saat awal, taktik baru penjajahan (neo-imperialisme) ini terlihat samar bagi

kebanyakan orang, karena memang dibungkus dengan ‘topeng pembebasan dari cengkeraman

imperialisme’ dan ‘baju bantuan untuk membangun perekonomian negara’. Semua ini tidak banyak

disadari kecuali oleh para pengamat politik internasional.

Namun, setelah kemerdekaan Negara-negara Afrika secara umum dan setelah peristiwa Kongo,

neo-imperialisme ini sudah mulai disadari oleh kebanyakan orang. Sungguh tampak jelas sekali

taktik baru AS dalam melancarkan imperialismenya. AS mengubah taktiknya: dari pemaksaan

dominasi secara militer berupa pengiriman pasukan dan kekuatan militer atas bangsa-bangsa yang

lemah untuk dieksploitasi ke pemaksaan dominasi melalui cara lain berupa pemberian kemerdekaan

kepada negeri-negeri jajahan secara formal (kemerdekaan semu). Padahal secara real, AS tetap

memaksakan dominasinya (penjajahannya) melalui berbagai bentuk perangkap utang dan bantuan.

Dengan demikian, tidak samar lagi bagi siapapun, bahwa ide pemberian kemerdekaan kepada

bangsa-bangsa terjajah dan uluran bantuan kepada Negara-negara yang baru merdeka merupakan

taktik baru imperialism. Jelas pula bagi siapapun bahwa AS menguntit Negara-negara imperialism

lain yaitu Inggris, Prancis. Belgia, Belanda, dan Portugal demi merenggut daerah-daerah jajahan

mereka dari tangan mereka. Caranya adalah dengan memberikan kemerdekaan dan uluran

bantuan kepada daerah-daerah jajahan itu. Sejumlah peristiwa politik seperti peristiwa Kongo.

Angola, dan gerakan-gerakan PBB menentang Inggris di Afrika, seperti Rodesia, serta peristiwa

Pembebasan Irian Barat saat PBB menggabungkannya ke Indonesia merupakan bukti yang jelas

atas langkah-langkah AS dalam mengawali neo-imperialismenya. Caranya adalah dengan

memberikan kemerdekaan kepada suatu bangsa, lalu mengikatnya (baca: menjajah kembali)

Page 9: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 9/14

dengan utang.

AS tentu resah jika Negara yang dia merdekakan itu menolak untuk mengambil utang. Karena itu,

AS lalu merekayasa sejumlah krisis dan guncangan atas Negara itu hingga ia tunduk dan dengan

terpaksa mengambil utang dari AS (atau lembaga-lembaga keuangan internasional yang dikuasai

IMF dan World Bank; biasanya untuk recovery ekonomi, peny.). Artinya, AS mengikat dengan

wasilah berupa utang, sebagaimana yang terjadi pada Indonesia.

Saat Indonesia untuk pertama kalinya merdeka pada tahun 1945, Indonesia menolak untuk

mengambil utang dari Amerika. Sikap ini mendorong AS untuk merekayasa sejumlah

pemberontakan dan kekacauan hingga Indonesia tunduk pada AS pada tahun 1958. Sejak itulah

Indonesia diikat oleh AS dengan utang dan ‘bantuan ekonomi’.

Negara-negara yang baru merdeka yang akan diikat oleh utang itu tentu harus membuat justifikasi

lebih dulu. Karena itulah, mereka berupaya membentuk opini public (public opinion) tentang

perencanaan dan pengembangan perekonomian di bekas Negara jajahan atau bekas Negara yang

berada di bawah pengaruh Barat. Dengan begitu terciptalah motivasi dalam diri warga Negara itu

untuk turut menyukseskan upaya perencanaan dan pengembangan perekonomian, yakni dengan

mengambil modal asing, khususnya dari AS. Dengan cara ini, AS dapat dengan mudah

memaksakan dominasi suatu Negara dan selanjutnya mengekploitasinya. Karena itu, propaganda

tentang perencanaan dan pengembangan perekonomiann merupakan propaganda yang menipu,

yang menyembunyikan maksud sebenarnya, yakni membuka jalan bagi masuknya modal asing

untuk menggantikan posisi tentara dan kekuatan militer dalam upayanya memaksakan dominasi

(penjajahan) atas negeri-negeri Islam.

Perlu diketahui, bahwa semua ini terkait dengan propaganda imperialism, dan sama sekali tidak

terkait dengan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kekayaan nasional. Pasalnya,

menyusun kebijakan ekonomi untuk mengembangkan kekayaan Negara dan memenuhi berbagai

kebutuhan material merupakan perkara yang penting dan mendesak, dan tidak perlu diperdebatkan

lagi. Akan tetapi, akan menguras kekayaan Negara dan melarikannya ke luar negeri. Kebijakan itu

pun seharusnya disusun hanya berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan negeri-negeri Islam, dan

tidak dibenarkan muncul dari pengarahan musuh-musuh kaum Muslim. Ini persis seperti kebijakan

untuk meningkatkan taraf pengetahuan di negeri-negeri Muslim, kebijakan untuk menambah

kemampuan militer mereka, pengaruh dalam percaturan politik internasional sekaligus bisa digiring

kearah dan tujuan tertentu. Demikian juga menyangkut sejumlah kebijakan lainnya.

Adanya pemaksaan propaganda pengembangan ekonomi dengan model yang justru menghabiskan

kekayaan Negara ini, yang datang kepada kita dengan pengarahan dari luar, juga dengan

penerapan sejumlah rencana imperialism tertentu yang sudah dikaji, semua itu menunjukkan

dengan jelas bahwa propaganda ini tidak lain dimaksudkan untuk memaksakan negeri-negeri

imperialis atas negeri-negeri Muslim.

Inilah aspek penjajahan yang hendak dikokohkan di balik opini umum tentang perencanaan dan

pengembangan ekonomi yang disebarluaskan. []

Suka · Lainnya · 16 November 2013

Micki Plasma

Ijin share

Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Ibnu Sulaiman

satu kata #turut prihatin#

Suka · Hapus · 16 November 2013

Markodel Kodel

Perlu dicari akar permasalahannya, mengapa hal ini terjadi..

Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Page 10: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 10/14

Djoko Budi Prijanto

Ini namanya # penjajahan...

Batal Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Dicx Tawheed

itulah tololnya indonesia

Suka · Hapus · 16 November 2013

Rubbi Bin Hartono

-4.053317,137.108962 ini koordinatnya...

Suka · Hapus · 16 November 2013

Nasution Alex

Makanya jangan pada mata duitan, kasih duit diam, indonesia bisa maju jika engineer2 kita bekerja

u negara bukan orang asing, ngomongnya aja pada pinter, tapi apa yg dilakukan? Nol besar....

Potensi negeri ini sangat berlimpah tapi yg memanfaatkan pihak asing semua, ayo mulai cintai

produk dlm negeri, cetak engineer2 yg cinta tanah air bukan cinta uang n materi, semoga harapan

itu masih ada

Suka · 3 · Hapus · 16 November 2013

Nana Goez Noel

Jongos dinegeri sendiri

Suka · Hapus · 16 November 2013

Nana Goez Noel

Sdh tdk bs berkata apa2 lagi...semoga Alloh SWT.mengampuni semua pemimpin negeri ini yg tamak

Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Sudirman Sar

Innalilahi wainailaihirojiun ini akibat para pemimpin yang tidak amanah,sidik dan fathonah.mudah

kita semua selalu dalam lindungaNya

Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Rohmah Yuliati

Sangat memprihatinkan;)

Suka · Hapus · 16 November 2013

Aidil Burhan

jiah cerita lama... silahkan berterima kasih pd suharto yg pd awal pmerintahannya tlah menyetorkan

upeti pada mat solar...

Suka · Hapus · 16 November 2013

Puspita Kusuma

apa ya yg mesti dilakukan pemuda bangsa..krn kalo cm berharap tunggu pemimpin aj ga akan

cukup berpengaruh..

Suka · Hapus · 16 November 2013

Subi Yanti

Dajjal dunia,negara mana yg tunduk pada dajjal ini bkln hancur termasuk negri kita tercinta,ya alloh

hancurknlh mereka sepert halnya engka mnghancurkn kaummu sebelum kami ciptaknlh hakim

didunia ini yg bs mngadili seadil" nya diatas muka bumi ini aminn

Page 11: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 11/14

Suka · Hapus · 16 November 2013

Iwan Kartiwan

Tinggal menunggu datangnya kehancuran..... sangat mengerikan!!!!!!!

Suka · Hapus · 16 November 2013

Bukhori Bukhori

CARI,.PILIH.. pemimpin yg bener2 mampu mengembalikan jati diri bangsa Indonesia,pemimpin yang

kuat,pemimpin yang keras dalam menjaga kehormatan bangsa,pemimpin yg mampu mengembalikan

kepercayaan rakyat,........(Yg bagus2).ini adalah menu untuk 2014..klu kita tambah syarat wajib

menjadi pemimpin indonesia.1..MAMPU Mengembalikan tambang emas di irian menjadi milik

sepenuhnya pemerintahan Indonesia,2 MAMPU menstabilkan perekonomian tanpa harus menjajah

rakyat sendiri/meminjam pinjaman dari LN, 3.MAMPU menghancurkan mafia di eksutif,yudikat

if,legislatif.4.MAMPU BERDEMI ALLAH mencintai rakyat dan bumi pertiwi INDONESIA setiap

hembusan nafas sang pemimpin.5.Mampu berdzikir hati secara terus menerus minimal selama

memimpin bangsa indonesia.(Ada yg mampu????)

6.Mampu dlm 5 tahun menjadi Negara terkuat dlm bidang ekonomi,pertahanan keamanan,seASIA.

Suka · 1 · Hapus · 16 November 2013

Cimpol Punyacintaygtulus

Hidup PKI.....!!!!!

Suka · Hapus · 16 November 2013

Harsuda Yudha

Jangan menyalah kan pemimpin yg udah ada...!!! Di rubah aja pola fikir kita,, dan Keturunan Kita,,,

Suka · Hapus · 16 November 2013

Eman Ragamang

Brapo pripot...

Suka · Hapus · 16 November 2013

Dadang Djumarno

Sekarang kita jadi tahu kualitas esbeye itu pemimpin seperti apa negara senditi yg katanya

berdaulat kok bisa kekayaan negara dikuras negara lain tapi tetap diam saja aneh ya yg katanya

patriotisme dan NKRI harga mati tapi malah mati rasa begini kita heran sebenarnya siapa sih orang

bodoh di negri ini? Kok bisa ya? Aneh bin ajaib kekayaan sebuah negara yg katanya berdaulat bisa

dikuras negara lain dan anehnya pemimpinnya diam saja anehkan kita ini sebenarnya berdaulat tdk

sih? Inikah yg katanya NKRI HARGA MATI?

Suka · 2 · Hapus · 16 November 2013

Rustamnya Lynda Dovizioso

pastid timika...

Suka · Hapus · 16 November 2013

Mirza Arup

Izin share ya....mudah2an bs terpecahkan smua ini.

Suka · Hapus · 16 November 2013

Adrianus Terulin Ginting

"ini terjadi karena Pemimpin Negeri ini TIDAK MAMPU MANDIRI......hanya mampu menjadi JONGOS

para Penjajah"

Suka · Hapus · 16 November 2013

Page 12: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 12/14

Eko Puji

Ijin share ya ...moga bermanfaat...

Suka · Hapus · 17 November 2013

Harun Aha

Ganti dg sistem Islam ,syariah dan Khilafah, sistem dr Allah SWT. krn kehancuran ini terjadi krn

diiterapkannya sistem sekuler demokrasi yg melahirkan pemimlpin spt hari ini

Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013

Harun Aha

Selama sistemnya ga diganti mk memilih siapapaun hasilnya akan sama sj

Suka · Hapus · 17 November 2013

Isma Shandi

Ini lah sistem pemerintahan d indonesia..

Gak jelas managment ny.

Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013

Aungstar Banjar

massa allah...habis...habis harta kita.

Suka · Hapus · 17 November 2013

Anjar Kurniawan

Sudahkah Anda-Anda ini berpartisipasi dalam mengusir para penjajah di saat masih muda ??

Berpikirlah gimana menguasai Amerika dengan akidah dan syariah Islam.

Suka · 1 · Hapus · 17 November 2013

Syafrial Iyal

MERDEKAKAN negri ini jangan biarkan penjajahan merajalela dinegeri kita.

Suka · Hapus · 17 November 2013

Ali Umarsikumbang Nonaktif

Kalau diganti dengan syariah berarti melegalkan sekelompok orang menguasai orang lain atas

nama agama. Kemerdekaan mengemukakan pendapat akan dibatasi menurut selera khilafah lokal.

Suka · Hapus · 17 November 2013

Ali Umarsikumbang Nonaktif

Khilafah itu seharusnya digagas oleh orang2 dari turunan Quraisy sesuai dengan hadis Nabi

األئمة من قریش

Suka · Hapus · 17 November 2013

Hari Bravo Siera

belum ada pandega~pandega negri ini yg berani melawan arus!?!?! yg ada cuman aji mumpung

bisa ikut menikmati arus yg nikmat.

Suka · Hapus · 17 November 2013

Syafrizal OyaRadja

ah cuma sabotase...

Suka · Hapus · 17 November 2013

Syafrizal OyaRadja

Page 13: Mari sadarkan masyarakat, agar tidak terbodohi hukum hukum hasil demokrasi

7/6/2014 Foto Kronologi

https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10200234187616595&id=1809750657&set=a.1456974723581.56596.1809750657 13/14

hanya orang bodoh yg bisa dibodoh2in oleh artikel ini, jika SDM kamu Indonesia mampu, lakukan

sendiri.. olah sendiri itu Alam, SDM Indonesia hanya bisa untuk Memporak poranda bung

Suka · 4 · Hapus · 17 November 2013

Syafrizal OyaRadja

Penjajah Negeri ini yg sesungguhnya adalah Orang Indonesia itu sendiri, anda lihat saja

KEmiskinan ini disebabkan para Koruptor yg jauh lebih Kejam dari PENJAJAH

Suka · 2 · Hapus · 17 November 2013

Kelik Windarto

Harusnya indonesia kembali ke ajaran dan hukum islam aja biar AS dan para sekutunya kebakaran

jenggot

Suka · 2 · Hapus · 18 November 2013

Forester Guntur

Pada prinsipnya kita telusuri dimana kelemahan sistem negara kita ini kok sampai ini bisa terjadi??

apakah ada MOU kita dengan mereka sebelumnya atau bagai mana disini bukan masalah berani

dan tidak berani sebelum bertindak segera cari dasarnya dulu saya pada prinsipnya setuju dengan

ide2 bapak semua tapi kita harus pelajari hal yang lebih detail.

Suka · 1 · Hapus · 18 November 2013

Susan Alexandria

Owhhhh,, miris !!!!!

Suka · Hapus · 19 November 2013

Fannist's Erfan Virgo

Orang bilang tanah kita Tanah Surga, Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Suka · Hapus · 19 November 2013

Albert Hdci

ini akibat pemerintahan yg korup... hanya penguasa dan kroni nya yg sedikit di untungkan oleh

asing, akibat nya masyarakat yg akan menanggung....

Suka · 1 · Hapus · 20 November 2013

Aldrin Rasyid

ngehe

Suka · Hapus · 20 November 2013

Tarmizi Tahir

sumberx dari mana??

Suka · 1 · Hapus · 20 November 2013

Wiwin Romi

Kok baru nyadar ya mas....dulu2 kemana?

Suka · Hapus · 21 November 2013

Mulyadi Tuen

bukan hanya emas, perak & tembaga, rupanya uranium yg hrg nya 100 x lipat emas pun USA

kejar!!! kemana pemimpin bangsa ini yang kontraknya hny tambang tembaga dengan royalti 10 %

Suka · Hapus · 13 Desember 2013

Hadhie Gobang