Upload
rico-daniel-rotinggo
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 1/14
PANDUAN MAHASISWA
CLINICAL SKILL LAB (CSL)
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGIDiberikan pada Mahasiswa Semester V
NAMA :
NIM :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 2/14
2
PENGANTAR
Panduan clinical skill lab (CSL) Sistem Gastroenterohepatologi ini terdiri atas 5
(lima) keterampilan utama, yaitu :
1. Anamnesis keluhan utama yang berhubungan dengan sistem gastroenterohepatologi
dimana penggalian riwayat penyakit sudah lebih spesifik mengarah ke sistem
gastroenterohepatologi,
2. Keterampilan pemeriksaan fisik dan ketrampilan diagnostik. Diharapkan setelah
selesai mengikuti kegiatan ketrampilan klinik ini, mahasiswa mampu melakukan
anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik sehubungan sistem ini secara berurutan
serta mengetahui keadaan normal ataupun abnormal dari sistem ini.
3. Teknik pemasangan pipa nasogastrik yang tekniknya diperlihatkan dalam bentuk
audio-visual sehubungan dengan keterbatasan media yang ada pada saat ini
4. Teknik pemeriksaan rektum (colok dubur) yang juga diperlihatkan dalam bentuk
audio-visual
5. Keterampilan cara membaca foto rontgent yang berkaitan dengan kelainan-kelainan
sistem gasteroenterohepatologi.
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan ketrampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik sebagai
lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian akhir serta
membantu dalam menilai kemajuan tingkat ketrampilan yang dilatih.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan dan penyusunan buku panduan ini.
Makassar, Oktober 2008
Koordinator Clinical Skill Lab (CSL)
Sistem Gastroenterohepatologi FK UNHAS
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 3/14
3
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
Pengertian
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, terlebih dahulu dilakukan komunikasi
antara dokter (pemeriksa) dan pasien yang disebut sebagai anamnesis. Kegiatan ini sangat
penting sebagai langkah awal yang dapat membantu pemeriksa dalam mengarahkan
diagnosis penyakit pasien. Keluhan yang diajukan seorang pasien yang diambil dengan
teliti akan banyak membantu menentukan diagnosis dari suatu penyakit. Banyak macam
keluhan yang diajukan oleh seorang penderita sistem saluran cerna. Walaupun demikian
tidak selalu keluhan-keluhan mengenai perut yang berhubungan dengan kelainan pada
saluran cerna, sehingga diperlukan suatu kesabaran dalam mengambil anamnesis dari
seorang pasien.
Pemeriksaan fisik gastroenterohepatologi yang dalam hal ini abdomen umumnya
sama dengan pemeriksaan fisik secara umum meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi, namun banyak dokter lebih memilih auskultasi dahulu sebelum palpasi. Dalam
pemeriksaan selanjutnya pada abdomen di samping ditemukan hasil pemeriksaan normal,
juga dapat ditemukan kelainan antara lain: distensi abdomen, adanya massa, bunyi
peristaltik yang meningkat atau menghilang dan lain-lain.
Di samping anamnesis dan pemeriksaan fisik, keterampilan diagnostik dalam hal
ini pemasangan pipa nasogastrik serta pemeriksaan rektum (colok dubur) juga dapat
membantu dalam menegakkan diagnosis.
IndikasiAnamnesis dan pemeriksaan fisik gastroenterohepatologi dilakukan untuk :
1. Mengetahui diagnosis dari seorang pasien
2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya pada pasien
3. Mengetahui perkembangan serta kemajuan terapi pada pasien
4. Digunakan sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna
terhadap pasien
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 4/14
4
Tujuan pembelajaran
Tujuan Umum :Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu melakukan anamnesis lengkap dan
pemeriksaan fisik gastroenterohepatologi secara berurutan dan mampu mengetahui
keadaan normal dan abnormal pada sistem tersebut.
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi/anamnesis dengan pasien secara lengkap
2. Mempersiapkan pasien dalam rangka pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi secara terperinci
4. Melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada
5. Mengenal dan menentukan berbagai bentuk dan bunyi abnormal dari abdomen
Media dan alat bantu pembelajaran :
- Daftar panduan belajar anamnesis dan pemeriksaan fisik gastroenterohepatologi
- Stetoskop, handscoen (sarung tangan), pipa nasogastrik
- Jelly, lap, sabun dan wastafel (air mengalir) untuk simulasi mencuci tangan
- Status penderita, pena
- Audio-visual
Metode pembelajaran :
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3.
Diskusi4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list / daftar tilik dengan sistem skor
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 5/14
5
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya &
jawab
30 menit 1. mengatur posisi duduk mahasiswa
2. dua orang instruktur, 1 sebagai
dokter & 1 sebagai pasien
memberikan contoh bagaimana cara
melakukan anamnesa lengkap
Mahasiswa menyimak/mengamati
3. memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan
instrukstur memberikan penjelasan
tentang aspek-aspek yang penting
4. kegiatan dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik pada manikin atau
probandus
5. mahasiswa dapat memperhatikan dan
menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti dan instruktur
menanggapinya
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 6/14
6
3. Praktek bermain peran
dengan umpan balik
100 menit 1. mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
pasangan. Seorang mentor diperlukanuntuk mengamati 2 pasang
2. setiap pasangan berpraktek, 1 orang
sebagai dokter (pemeriksa) dan 1
orang sebagai pasien secara serentak
3. mentor memberikan tema khusus atau
keluhan utama kepada pasien dan
selanjutnya akan ditanyakan oleh si
pemeriksa (dokter)
4. mentor berkeliling di antara
mahasiswa dan melakukan supervisi
menggunakan daftar tilik
5. setiap mahasiswa paling sedikit
berlatih 1 kali
4. Curah pendapat / diskusi 15 menit 1. curah pendapat/diskusi : apa yang
dirasakan mudah atau sulit ?
menanyakan bagaimana perasaan
mahasiswa yang berperan sebagai
pasien. Apa yang dilakukan oleh
dokter agar pasien merasa nyaman?
2. instruktur menyimpulkan dengan
menjawab pertanyaan terakhir dan
memperjelas hal-hal yang masihbelum dimengerti
Total waktu 150 menit
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 7/14
7
PENUNTUN BELAJAR
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI
( Digunakan oleh Peserta )
NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS
A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA 1 2 3
1. Ucapkan salam, pemeriksa berdiri & melakukan jabat tangan
2. Persilahkan duduk berseberangan/berhadapan
3. Ciptakan suasana membantu dan menyenangkan
4. Tanyakan identitas : nama, umur, alamat, pekerjaan
5. Tanyakan keluhan utama (muntah darah) dan menggali
riwayat penyakit saat ini.
Tanyakan :
- onset dan durasi muntah darah : sejak kapan danbagaimana timbulnya
- bentuk, warna dan jumlah muntah darah : bergumpal,bercak-bercak, merah segar, merah tua atau seperti
kopi
- gejala lain yang berhubungan :nyeri epigastrium atau rasa tidak enak pada
epigastrium, nyeri abdomen, rasa tertarik pada perut
perdarahan pada hidungbuang air besar warna hitam
6. Menggali penyakit dahulu dan yang berkaitan : sirosis,
kanker, koagulopati, pernah dilakukan operasi untuk tukak
peptik
Riwayat kebiasaan : minum alkohol, menggunakan
obat non-steroid antiinflamasi atau jamu, minum yang
bersifat korosif
Riwayat keluarga : penyakit yang dideritamenyebabkan perdarahan
7. Menggali penyakit dahulu dan yang berkaitan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan
efisien
TS (Tidak Sesuai) : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan
keadaan
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 8/14
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 9/14
9
Palpasi1. Tangan pemeriksa harus hangat sesuai suhu ruangan/tubuh
2. Pasien diminta melakukan fleksi panggul dan lutut, nafas
dilakukan dengan mulut terbuka
3. Lakukan percakapan dengan pasien sambil melakukan
palpasi
4. Lakukan palpasi ringan : Telapak tangan secara perlahan-lahan ditempatkan di
abdomen dengan jari-jari adduksi kemudian ditekan
lembut ke dinding abdomen dengan kedalaman 1 cm
Kuku jari jangan sampai menusuk dinding abdomen
5. Lakukan palpasi dalam dengan langkah yang sama padapalpasi ringan namun menekan lebih dalam
6. Pada saat gerakan menekan ke bawah, ujung jari masuk ke
dinding abdomen dan menemukan struktur dibawahnya
dengan rata-rata tekanan ke atas dan kebawah 4-5 cm
7. Perhatikan wajah atau ekspresi pasien saat melakukan
palpasi
8. Palpasi kuadran kiri abdomen :
• Tujuan : menemukan palpable lien, ginjal kiri
• Normal tidak ditemukan massa yang dapat di palpasi
• Lakukan bimanual palpasi dengan tangan kanan
dimasukkan di belakang margin kosta kiri pada garismidaksillaris, dan tangan kiri ditempatkan dibawah
toraks sehingga jari-jari dibengkokkan dibawah
tulang iga.
• Pasien diminta bernafas dalam, pada saat tercapaiinspirasi dalam, tangan kanan dimasukkan lebihdalam dibelakang margin kosta dan dinaikkan,
sementara tangan kiri menaikkan toraks bagian
belakang.
• Dilakukan beberapa kali sesuai irama inspirasi sambilmenempatkan posisi tangan kanan berganti
tempat/arah 9. Palpasi kuadran kanan abdomen :
Tujuan: menemukan palpable hepar, ginjal kanan
Tangan kanan dengan jari-jari adduksi dimasukkan
dibawah margin tulang rusuk kanan dengan
permukaan volar tangan menyentuh permukaan
abdomen, sensasi taktil akan diterima ujung-ujung
jari.
Supinasi tangan kiri ditempatkan dibawah toraks
kanan
Saat inspirasi dalam, tangan kanan digerakkan naik
dan masuk pada saat inspirasi akhir tercapai, secara
bersamaan toraks kanan dinaikkan oleh tangan kiri
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 10/14
10
10. Apabila ditemukan nyeri yang langsung terjadi pada saat
melakukan palpasi abdomen, kepala pasien dapat ditinggikanlagi memakai bantal
11. Palpasi rebound (nyeri memantul) : menekan ujung jariperlahan-lahan ke dinding abdomen kemudian secara tiba-
tiba menarik kembali jari-jari, disebut sebagai Blumberg sign
12. Apabila ditemukan massa pada abdomen, dilakukan
penilaian dalam hal : lokasi, ukuran, besar, konsistensi,
kekenyalan, mobilitas dan pulsasi
Perkusi
1. Lakukan perkusi pada ke empat kuadran abdomen
2. Perkusi batas atas hepar di garis midklavikula kanan, dimulai
dari pertengahan dada, dari atas ke bawah
3. Bunyi resonan dada menjadi redup ketika mencapai hepar,
dilanjutkan ke bawah, bunyi redup menjadi tympani bila
perkusi di atas kolon
4. Tentukan lokasi dan ukuran hepar
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 11/14
11
PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK ( NASOGASTRIC TUBE /NGT)
Indikasi
• Pasien tidak dapat menelan oleh karena berbagai sebab
• Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairanlambung)
• Pasien ileus obstruktif/ileus paralitik dan pankreatitis akut untuk dekompresi/menyalurkan cairan lambung keluar.
KontraindikasiPasien tidak kooperatif
Bahan dan Alat
• Selang nasogastrik (Nasogastric tube)
• Jeli silokain atau K-Y jelly
• Stetoscope
• Spoit 10 cc
C. PEMERIKSAAN KHUSUS ASITES 1 2 3
1. Puddle sign :
• Pasien berbaring dengan prone posisi (tiarap) selama5 menit dengan siku dan lutut naik
• Diafragma stetoskop diletakkan pada bagian tengahbawah perut
• Pemeriksa kemudian mendengarkan suara yangdibuat oleh jari-jari yang diketukkan pada sisi
lateral abdomen
• Ketukan jari dilanjutkan terus sambil sementarasteteskop digerakkan menjauhi pemeriksa
• Apabila pinggiran dari kumpulan (puddle) cairandicapai, intensitas suara akan lebih keras
2. Shifting dullness
- Perkusi dari daerah mid-abdomen ke arah lateral,
tentukan batas bunyi timpani dan redup- Minta pasien berbaring pada posisi lateral
- Ascites (+) bila terjadi perubahan bunyi dari tympanike redup pada lokasi yang sama
3. Fluid Wave (undulasi test) :
• Tangan pemeriksa atau tangan pasien sendiridiletakkan di bagian tengah abdomen secara vertikal
• Tekan tangan tsb pada dinding abdomen
• Mengetuk salah satu pinggang, sementara tangan
yang satu mempalpasi sisi yang lain
• Rasakan ada tidaknya gelombang cairan
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 12/14
12
Prosedur Tindakan
1. Pasien dalam posisi telentang atau miring ke kiri atau ke kanan dengan kepalasedikit di tekuk ke depan.
2. Dilakukan pengukuran / perkiraan batas lambung, yaitu dari hidung ke telinga,
lalu dari telinga ke processus xiphoideus.
3. Selang dimasukkan melalui hidung, setelah ujungnya diolesi jeli.
4. Setelah mencapai lambung (biasanya pada tanda 3 strip hitam yaitu kira-kira 50cm dari lambung) dimasukkan udara melalui selang. Hal ini menimbulkan suara
yang bisa didengar dengan meletakkan steteskop kira-kira di atas lambung (perut
kiri atas/sedikit agak ke epigastrium) jika terdapat banyak cairan lambung, cairan
lambung keluar dari selang.
PenyulitErosi pada esophagus atau lambung
Colok Dubur ( Rectal Touche /RT)
Perlengkapan
• Sarung tangan
• K-Y Jelly
Posisi penderita
• Berbaring terlentang dalam keadaan rileks
Posisi pemeriksa
• Berdiri disebelah kanan penderita
Cara pemeriksaan • Pemeriksaan dimulai dengan inspeksi anus dibawah penerangan yang baik
• Keadaan tonus anal diobservasi pada saat istirahat dan kontraksi volunter
• Penderita diminta untuk “mengejan” seperti pada saat defekasi, untuk
memperlihatkan desensus perineal, prolapsus hemoroid atau lesi-lesi yangmenonjol seperti prolaps rekti dan tumor• Jari telunjuk tangan kanan yang memakai sarung tangan dan dilubrikasi dengan
K_Y jelly, disentuhkan perlahan ke anus.
• Tekanan yang lembut diberikan sampai sfingter terbuka dan jari dimasuk lurus keanus.
• Evaluasi keadaan ampula rekti
• Isi rektal dan mukosa yang bisa dicapai oleh jari, dipalpasi.
• Prostat dan serviks diperhatikan, bersama-sama dengan beberapa lesi diluar
rektum.
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 13/14
13
TEKNIK PENILAIAN FOTO RADIOLOGI GASTROENTEROHEPATOLOGI
1. FOTO BNO
1. Periksa identitas pasien (nama/umur)
2. Periksa ada tidaknya marker pada foto yang akan dinilai
3. Pasang foto pada light box seolah-olah penderita didepan pemeriksa
4. Lakukan penilaian terhadap distribusi udara dalam abdomen (apakah ada
obstruksi, atau udara sampai ke distal).
5. Identifikasi adanya gambaran herring bone, step leader, air fluid level, dan tanda-
tanda distensi dari usus (dan adanya udara bebas pada subdiafragma)
6. Perhatikan psoas line kiri dan kanan serta pre peritonid line kiri dan kanan7. Buat kesimpulan dari gambaran radiologi yang ada.
2. FOTO MD (Barium meal)
1. Periksa identitas pasien (nama/umur)
2. Periksa ada tidaknya marker pada foto yang akan dinilai
3. Pasang foto pada light box seolah-olah penderita didepan pemeriksa
4. Nilai posisi penderita berdasarkan posisi kontras (supine, prone dan erect)
Massa
feces
Gambar 1. Pemeriksaan colok dubur
8/8/2019 Manual Gastroenterohepatologi
http://slidepdf.com/reader/full/manual-gastroenterohepatologi 14/14
14
5. Perhatikan mukosa gaster dan duodenum (apakah ada filling defect maupun
additional shadow)
6. Buat kesimpulan dari gambaran radiologi yang ada
3. FOTO COLON IN LOOP (Barium enema)
1. Periksa identitas pasien (nama/umur)
2. Periksa ada tidaknya marker pada foto yang akan dinilai
3. Pasang foto pada light box seolah-olah penderita didepan pemeriksa
4. Lakukan terlebih dahulu penilaian foto BNO pasien
5. Perhatikan posisi kontras sampai dimana.
6. Perhatikan mukosa, hanstrasi, incisura dan kaliber lumen colon (apakah ada filling
defect, additional shadow)
7. Buat kesimpulan dari gambaran radiologi yang ada