100
MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA PONDOK INDAH JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : Intan Nur’aini Daeng Mata NIM : 207046100335 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA

BMT USAHA MULYA PONDOK INDAH

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

Intan Nur’aini Daeng Mata

NIM : 207046100335

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Page 3: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Page 4: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 November 2011

Intan Nur’aini

Page 5: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan anugrah dan

karunia yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Manajemen Dana Bergulir Dhuafa pada BMT Usaha Mulya Masjid

Pondok Indah Jakarta Selatan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Ekonomi Syariah pada jurusan Perbankan Syariah Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam senantiasa penulis sampaikan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabat serta para pengikutnya

hingga akhir zaman. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu, membimbing dan mendoakan hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu

Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma. SH, MA, MM yang penulis

hormati.

2. Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag, selaku Sekretaris Koordinator Teknis

Program Non Reguler sekaligus selaku dosen penguji seminar proposal.

3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag sebagai dosen Penasehat Akademik yang

telah membimbing dan memberikan banyak bantuan serta dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

iii

4. Dosen pembimbing Ibu Huzaemah yang telah membantu dan memberikan

informasi serta inspirasi yang begitu banyak dan baik untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Semua pihak internal BMT Usaha Mulya yang telah membantu penulis

menyelesaikan penelitian skripsi

6. Orang tuaku tercinta ayahku (Alm) Abdullah Daeng Mata yang senantiasa

menjadi inspirasi dan pahlawan terbaik dalam kehidupanku, I LOVE U

ALWAYS DAD. Buat mamaku (Aminah) tersayang yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan moral dan materiil serta kasih sayang yang tak

terhingga hingga saat ini padaku. Tak lupa Bapakku juga Wahyu Rudi, terima

kasih atas semua perhatian dan cinta yang tulus untukku dan keluargaku

hingga saat ini. Adik-adikku (Syahril, Mega, Mutia, Rahmat, Dewi, Jefri) serta

kakakku Ongen yang jauh di Ambon sana dan sepupuku Sandy di Makassar,

terima kasih karena kalian tetap menjadi semangat terbaikku dalam

menyelesaikan pendidikanku.

7. Oppa dan Oma Luturmas yang jauh disana, terima kasih karena menjadi

bagian dari semangatku tuk sukses,

8. Salam spesial tak lupa ku ucapkan untuk adikku tersayang (Phida_Nae) yang

senantiasa ada disampingku dan lalui setiap waktu bersama, terima kasih

karena kamu jadi inspirasi dan penyemangat terbaik buat Kania dalam segala

hal, kegiatan serta masa depan.

Page 7: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

iv

9. Dear (HM) yang senantiasa memberikan cinta dan ketulusan hati padaku dan

selalu ada disampingku dan menjadi penyemangatku juga.

10. Abi Jazuli, Umi Latifah serta keluarga besar yang sudah aku anggap orang tua

dan keluarga kedua selama aku mengecam pendidikan di Jakarta, terima kasih

karena telah ada di balik semua perjuangan dalam meraih gelar hingga sampai

di perguruan tinggi ini. Aku tak akan pernah lupakan semuanya.

11. Teman-teman di Al-Ummah Raisya, Wanul, Hafsah, dan spesial buat Dian

juga yang selalu menjadi penyemangatku.

12. Sahabat-sahabatku (Nely, Septie, Uni, Nitha, Vie dan Ema) yang selalu

berjuang bersama hingga saat ini, semoga semua harapan kita bisa secepatnya

lulus dapat terealisasi dan semoga persahabatan kita tetap utuh sampai nanti.

13. Teman-teman PS B-NR angkatan 2007 yang telah menjadi keluarga kedua di

kampus dan menjadi teman-teman yang baik dalam menjalankan studi di UIN

Jakarta. Serta, Arma dan Tary, terima kasih karena kalian juga cukup berarti

dalam perjuangan dan penyelesaian skripsi ini.

14. Teman-temanku juga (Andriani, Arjuna, Intan Kaufua, Aldy, K’Onggo, dll)

yang juga tetap memberi semangat terbaik untukku.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima

kasih untuk semuanya.

Jakarta, 24 Juni 2011 M

23 Rajab 1432 H

Penulis

Page 8: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7

D. Review Studi Terdahulu .................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ....................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 14

A. Manajemen (pengertian, dasar-dasar, unsur-unsur, fungsi-fungsi

manajemen) ....................................................................................... 14

B. Dana Bergulir (pengertian, tujuan, persyaratan pemberian

pinjaman, dll) .................................................................................... 23

C. Dhuafa .............................................................................................. 25

D. Dana Bergulir Dhuafa ...................................................................... 27

E. Analisis SWOT ................................................................................. 29

F. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) dengan semua aspeknya ................ 33

Page 9: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

vi

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 41

A. Sekilas tentang BMT Usaha Mulya .................................................. 41

B. Visi dan Misi BMT Usaha Mulya ..................................................... 42

C. Identitas BMT Usaha Mulya ............................................................. 43

D. Jaringan Kerja BMT Usaha Mulya ................................................... 43

E. Layanan BMT Usaha Mulya ............................................................ 44

F. Gambaran Layanan .......................................................................... 44

G. Produk Simpanan Syariah ................................................................. 45

H. Produk Pembiayaan Syari’ah ............................................................ 47

I. Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus ......................................... .50

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ..................... 51

A. Pengelolaan atau Manajemen Dana Bergulir Dhuafa ....................... 51

B. Analisis SWOT Dana Bergulir Dhuafa ............................................. 61

C. Keberhasilan dan Hambatan Pengelolaan Dana Bergulir Dhuafa .... 75

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 81

A. Kesimpulan ....................................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 87

Page 10: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era perkembangan zaman globalisasi yang saat ini sedang besar-

besarnya dan perkembangan dunia yang begitu pesat maka, semakin kita

merasakan persaingan-persaingan yang begitu kompetitif dan komplek yang

membawa dampak sangat kuat bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan

jasa dan perbankan di kancah perdagangan baik nasional maupun internasional.

Maka dari dampak ini perusahaan dari tahun ke tahun dituntut untuk melakukan

perbaikan di segala bidang baik dari segi infrastruktur maupun dari segi sistem

kinerjanya dari sisi operasional maupun keuangan untuk mempertahankan

eksistensinya.

Perkembangan bank dan lembaga keuangan lainya seperti koperasi serta

lembaga keuangan mikro lainnya seperti BMT, dll sangat bergantung pada

bagaimana cara pengelolaan lembaga yang tersebut. Kelancaran dan kestabilan

jalannya operasional merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

pencapaian tujuan, yaitu usaha pencapaian keuntungan yang maksimal dengan

menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki. Seiring dengan krisis multi

dimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai

dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah

menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada sektor perusahaan maupun

Page 11: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

2

lembaga sosial serta lembaga keuangan lainnya. Krisis moneter yang terus

menerus mengakibatkan krisis kepercayaan, akibatnya banyak perusahaan dan

lembaga-lembaga sosial dilanda penyakit yang sama. Hal ini menyebabkan

ekonomi negara ini lumpuh karena dihantam kredit macet hingga tahun 2008

kemarin. Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan usaha yang paling tahan

terhadap krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1998 dan paling

banyak dalam menyerap tenaga kerja sempai pada tingkat 80%. Oleh karena itu

sebagai komitmen Bank Syariah untuk membantu dalam memajukan usaha kecil

dan menengah di Indonesia maka Bank Syariah sudah lama bermitra dengan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam penyaluran pembiayaan

seperti BPR Syariah, BMT dan Koperasi.

Seiring dengan keadaan tersebut di atas, dampak krisis ekonomi yang

berkepanjangan yang melanda negeri Indonesia hampir dirasakan oleh seluruh

lapisan masyarakat. Meskipun besar kecilnya dampak tersebut berlainan antar

lapisan masyarakat. Namun, bagi masyarakat di lapisan bawah dampak yang

paling dirasakan adalah menurunnya daya beli karena harga-harga kebutuhan

pokok meningkat dari harga sebelum krisis terjadi. Apalagi belakangan ini harga

bahan bakar minyak (BBM) sangat menyekik perekonomian masyarakat kita

belum lagi bencana yang tak henti-hentinya menghujam berbagai daerah di

negara ini.

Bagi masyarakat pelaku ekonomi rakyat yang bergerak dalam

penyediaan kebutuhan pokok (bisnis retail) krisis ekonomi tidaklah

Page 12: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

3

menghancurkan usaha mereka, namun bagi pelaku yang bergerak dalam usaha di

luar kebutuhan pokok, seperti perbankan, dampak krisis ekonomi lebih terasa

dengan merosotnya pendapatan.

Kehadiran berbagai lembaga keuangan yang berprinsip syariah di

tengah-tengah perkembangan ekonomi negara yang semakin pesat adalah untuk

menawarkan sistem perekonomian alternatif bagi umat Islam, yang selama ini

menikmati pelayanan lembaga keuangan dengan sistem bunga. Namun sejak

tahun 1992 hingga sekarang umat Islam sudah dapat menikmati pelayanan jasa

bank yang tidak menggunakan sistem bunga, yaitu setelah didirikannya Bank

Muamalat Indonesia yang menjadi bank syariah pertama di Indonesia disusul

dengan berdirinya bank-bank berbasis syariah lain serta kemunculan lembaga

keuangan mikro juga tetap berbasis syariah yang kesemuanya dapat berkembang

hingga saat ini.

Pada tahun-tahun terakhir ini ekonomi syariah dengan lembaga

keuangannya di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, baik

dilihat dari jumlah pembukaan kantor baru, jenis usaha yang ditawarkan dan

volume kegiatan yang dilakukan semakin baik.

Dalam suasana perkembangan yang sangat pesat tersebut, maka lembaga

keuangan syariah terutama usaha mikro dan BMT dapat mempunyai potensi dan

peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

hasil dan investasi yang baik bagi perekonomian negara.

Page 13: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

4

Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya

memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh

masing-masing lembaga keuangan untuk menarik simpati masyarakat. Simpati

dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga keuangan termasuk BMT

tidak terlepas dari keadaan keuangan, termasuk didalamnya adalah dengan adanya

dana sosial yang dapat digunakan untuk membantu sesama sebagai muslim yang

baik, mapan dan taat.

Masalah keterbatasan pengetahuan masyarakatlah yang menjadi kendala

bagi pengembangan dana sosial pada lembaga keuangan. Seharusnya ada

pelatihan maupun seminar-seminar yang dapat digunakan sebagai sarana bagi

pakar ekonomi Islam untuk mengajarkan dan berbagi tentang lembaga keuangan

syariah terutama BMT dengan konsentrasi juga pada manajemen dana bergulir.

Sampai saat ini masih banyak keganjalan di hati masyarakat untuk

menjalankan ataupun bekerjasama dengan lembaga keuangan mikro syariah untuk

membantu memberikan modal kerja dan lain sebagainya, karena pemikiran

mereka yang minim tentang lembaga keuangan islami ini. Merupakan saalah satu

tantangan berat yang harus dilalui juga oleh kami calon sarjana ekonomi Islam

untuk mengatasi masalah-masalah diatas.

Lembaga Keuangan Syariah. Dalam mengelola dana mayarakat, lembaga

ini selain dituntut profesional juga harus sesuai dengan tuntunan syariah. Tidak

boleh ada pengelolaan dana yang terkait dengan riba, gharar, maysir, dan hal-hal

yang bathil yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Maka dalam operasionalnya,

Page 14: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

5

dana sosial ini akan selalu berhubungan dengan lembaga keuangan syariah baik

perbankan syariah, asuransi syariah, BMT, koperasi syariah, maupun lembaga

investasi syariah lainnya. Menjadi ironis bila selama ini dana sosial lembaga-

lembaga ini belum belum dapat dikelola dengan baik. Jika hal ini dapat

dilaksanakan maka dampak terhadap perkembangan lembaga keuangan syariah

akan sangat besar. Dengan mobilisasi dana lembaga keuangan syariah yang

semakin besar, maka dampak terhadap perekonomian akan semakin positif yaitu

dinamisasi sektor riil terutama UKM, stabilitas sektor keuangan, dan stabilitas

tingkat harga1.

Sudah menjadi rahasia umum, kalau negara kita ini hanya terdapat

banyak pemikir dan orang pintar namun sayangnya tidak ada realisasi dari

pemikiran dan pemahaman mereka tersebut untuk dituangkan menjadi satu hal

yang positif dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat negara ini supaya kelak

menjadi negara yang sejahtera.

Realisasi pada masyarakat melalui pelatihan, seminar dan media

periklanan dan promosi lain untuk mengembangkan produk ini agar diketahui dan

dinikmati masyarakat luas. Dalam hal ini, penulis akan mengkonsentrasikan diri

dalam mengetahui bagaimana manajemen dana bergulir dhuafa yang ada di

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT). Oleh karena itulah penulis tertarik

untuk mengangkat tema tentang dana bergulir untuk menjadi sebuah tugas

akademis sebagai syarat meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Syariah dan Hukum

1 Yusuf Wibisono, Republika Online : 25 Desember 2010.

Page 15: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Manajemen Dana Bergulir

Dhuafa pada Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Usaha Mulya Masjid Pondok

Indah Jakarta Selatan” dengan harapan agar dapat memperoleh gambaran dan

pengetahuan yang cukup tentang keberadaan dan optimalisasi dana sosial di

lembaga keuangan mikro syariah semoga dalam keberlangsungan penulisan

skripsi ini dilakukan dengan baik sampai selesai sehingga nantinya dapat

digunakan untuk memperluas khazananh kajian mengenai lembaga keuangan

syariah khususnya manajemen dana bergulir dhuafa di BMT Usaha Mulya

Pondok Indah Jakarta Selatan ini.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berhubung bahwa judul skripsi ini sangat luas dan agar pembahasannya

terarah maka penulis membatasinya pada manajemen dana bergulir, optimalisasi

pemanfaatan dana tersebut, bagaimana keberhasilan dan hambatan pemanfaatan

dana bergulir, serta strategi yang akan dilakukan dalam pengelolaan dana bergulir

yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan.

Dari pembatasan masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana manajemen dana bergulir yang dilakukan BMT Usaha Mulya

Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan?

2. Bagaimana optimalisasi pemanfaatan dana bergulir tersebut?

3. Bagaimana keberhasilan dan hambatan pengelolaannya?

Page 16: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan munculnya permasalahan yang ada, sehingga tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui manajemen dana bergulir dhuafa yang dilakukan BMT

Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui optimalisasi pemanfaatan dana bergulir di BMT tersebut.

3. Untuk menganalisis keberhasilan dan hambatan pengelolaan dana bergulir.

Sementara manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Manfaat Akademis. Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan di bidang ekonomi Islam, khususnya yang

berkenaan dengan lembaga Keuangan Mikro Syariah (BMT) serta dapat

menjadi bahan informatif bagi penulis atau peneliti lain yang memang konsen

terhadap masalah yang sama dan mampu memberikan kontribusi teori yang

baik dalam dunia akademik serta turut mengembangkan wacana ekonomi

Islam pada aplikasi dalam kehidupan.

2. Manfaat Praktis. Karya ilmiah ini dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk

para pelaku ekonomi syariah di Indonesia dalam menjalankan tugas dan

usahanya menuju lembaga keuangan syariah yang profesional sebagai

lembaga keuangan yang dapat memberikan banyak maafaat untuk

kesejahteraan umat, terutama dalam manajemen dana sosial dengan tetap

memberdayakan potensi ekonomi umat.

Page 17: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

8

D. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan yang telah direview terhadap beberapa sumber kepustakaan,

penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok penelitian ini tampak

sangat penting. Adapun review studi terdahulu dalam penelitian ini yaitu dengan

melihat beberapa penelitian terdahulu, antara lain :

1. Ahmad Chaidir. Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. “Strategi Pengumpulan

Dana BMT Ataawun Cipulir Jakarta Selatan”. Dalam penelitiannya, penulis

tersebut menyimpulkan bahwa kesuksesan dan keberhasilan dalam strategi

pengumpulan dana di BMT Ataawun sebagai lembaga lembaga keuangan

mikro syariah tergantung pada stakeholder sebagai pelaksana bukan pada

strategi sebagai sarana dan yang paling penting adalah memiliki tanggung

jawab dan komitmen yang tinggi terhadap pengumpulan dana di BMT

Attaawun. Dari skripsi ini dapat disimpulkan bahwa persamaannya dengan

skripsi yang penulis susun adalah sama-sama konsentasi pada BMT dalam

penghimpunan dana, sedangkan perbedaannya adalah bahwa pada skrispi

diatas hanya membahas secara umum dari penghimpunan dana berbeda

dengan yang penulis susun, lebih berkonsentrasi pada manajemen produk

yaitu manajemen dana bergulir dhuafa pada Masjid Pondok Indah Jakarta

Selatan.

2. Sri Indra Mulyati Tanjung. Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. “Tinjauan Ekonomi Islam

Page 18: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

9

terhadap Manajemen Keuangan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli

Ummat dalam Mengelola Dana Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS). Hasil penelitian

ini menyatakan bahwa LAZ Al-Azhar dalam mengelola dana ZISnya baik dari

sisi penghimpunan maupun penyalurannya sejalan dengan prinsip ekonomi

Islam yaitu keseimbangan dan pemerataan dengan mementingkan sektor

pendidikan dan dakwah, sosial, kemaslahatan umat serta pemberdayaan

ekonomi umat. Persamaannya dengan skripsi yang penulis susun adalah sama-

sama konsentrasi pada manajemen keuangan, perbedaannya adalah penulis

diatas lebih fokus pada pengelolaan Dana Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS)

sedangkan yang saya fokuskan adalah hanya pada salah satu alokasi dari dana

sosial yang dimiliki oleh Yayasan Pondok Mulya untuk mengembangkan

produk dana bergulir dhuafa pada BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah

Jakarta Selatan.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk

desain deskriptif2 yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari

pada data-data yang ada lalu dianalisis lebih lanjut kemudian diambil suatu

kesimpulan dan metode pengumpulan data dengan cara observasi. Deskriptif

menurut pengertiannya adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat

2 Lexi Moleong. Metodogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1997) h.

10.

Page 19: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

10

penulisan dan gambaran mengenai situasi atau kejadian. Penelitian dengan

menggunakan metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang

tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari

gejala terdahulu. Penelitian ini adalah panduan dari penelitian kepustakaan yakni

dengan penelusuran kepustakaan dimana penulis memperoleh data dengan

menggunakan dan mempelajari sumber-sumber yang berkaitan dengan judul

skripsi ini seperti buku-buku dan sumber bacaan lainnya3. Penulis juga

menggunakan penelitian lapangan yaitu pada BMT Usaha Mulya Masjid Pondok

Indah Jakarta Selatan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dapat juga disebut berdasarkan cara pengumpulan

datanya. Dalam hal ini penulis menggunakan jenis penelitian sebagai berikut :

a. Studi Kepustakaan (Library Research). Studi ini dilakukan dengan cara

menelaah buku-buku, makalah, website, karya ilmiah dan lainnya

terutama informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas serta

dihimpun dari catatan dan makalah pribadi untuk melengkapi bahan dan

untuk menemukan kerangka pustaka ilmiah mengenai konsep, pengertian

dan dasar hukum produk serta operasional lembaga keuangan mikro

syariah.

b. Penelitian Lapangan (Field Research). Merupakan pengamatan secara

langsung atau turun ke lapangan untuk menyelidiki berbagai fenomena

3 http://lowongankerjamu.info/search/contohpenelitianmetodepenelitiankualitatif-.pdf.

Page 20: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

11

yang berkaitan dengan manajemen dana bergulir dhuafa yang dilakukan

oleh BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan.

c. Wawancara. Metode ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang

berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan data-data tentang

manajemen dana bergulir dhuafa BMT Usaha Mulya Masjid Pondok

Indah Jakarta Selatan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

langsung yang dilakukan dengan cara survei pada BMT Usaha Mulya Masjid

Pondok Indah Jakarta Selatan. Pada penelitian ini digunakan juga pendekatan

dokumen yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui arsip

dokumen, laporan keuangan dan data-data atau sumber lainnya yang

memberikan kontribusi dalam penyelesaian penelitian ini.

3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menganalisis manajemen dana sosial khususnya dana

bergulir yang ada pada BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta

Selatan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis data yaitu

data kualitatif berupa kata-kata atau kalimat-kalimat serta gambar kalaupun

ada angka-angka yang sifatnya hanya sebagai penunjang seperti data kualitatif

berupa angka dalam laporan keuangan yang digunakan sebagai data

pendukung dan pelengkap.

Page 21: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

12

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Adapun pengolahan dan analisis data dengan mengubah data

kedalam bentuk yang dapat dipahami dengan menyusun, meringkas dan

menganalisis data hasil wawancara dan data atau informasi lain dengan

penjabarannya melalui uraian-uraian yang akan dianalisis secara kualitatif.

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada pedoman dan penulisan

skripsi Fakultas Syariah dan Hukum serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 sampai 2010. Lalu menggunakan

teknik penulisan secara kualitatif dengan memperoleh data dari berbagai

media baik buku, website ataupun artikel, studi lapangan di BMT Usaha

Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan dan yang lainnya yang dapat

membantu mempermudah penyelesaian penulisan skripsi ini.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini menguraikan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II Landasan Teori. Merupakan landasan dari apa yang dibahas, yang

mengungkap secara teortis tentang ide untuk menghadirkan

lembaga keuangan mikro syariah dengan segala yang ada

didalamnya lalu pengertian manajemen, konsep manajemen,

Page 22: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

13

pentingnya manajemen, serta segala hal yang berkaitan dengan

manajemen dana bergulir dhuafa di BMT Usaha Mulya Masjid

Pondok Indah Jakarta Selatan.

BAB III Gambaran Umum BMT Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan.

Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan, visi

dan misi, struktur organisasi serta produk-produk BMT Usaha

Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan, dll.

BAB IV Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian. Dalam bab ini

menguraikan tentang bagaimana manajemen dana bergulir dhuafa

di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan,

optimalisasi pemanfaatan dana bergulir, bagaimana keberhasilan

dan hambatan pengelolaan dana bergulir ini, juga strategi ke depan

dalam manajemen dana bergulir di BMT tersebut.

BAB V Penutup. Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang

diperoleh dari analisa data dari pembahasan masalah serta saran-

saran kepada BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta

Selatan yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menjaga dan mengelola semua produknya

terutama dana bergulir ini untuk meningkatkan pendapatan

lembaga keuangan mikro syariah tersebut sekaligus memanfaatkan

dana sosial untuk kesejahteraan umat terutama untuk kaum dhuafa.

Page 23: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang menyangkut manajemen secara

umum, meliputi : apa itu manajemen, apa fungsi manajemen dan tingkatan dalam

manajemen, tipe manajemen dan hal-hal lain yang terkait dengan manajemen.

1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk tujuan tertentu

dengan jalan menggunakan sumber-sumber daya yang tersedia dalam

organisasi dengan cara yang sebaik mungkin. Dalam pengertian “organisasi”

selalu terkandung unsur manusia maka manajemen pun biasanya digunakan

dalam hubungan usaha suatu kelompok manusia, walaupun manajemen itu

dapat pula ditetapkan terhadap usaha-usaha individu.

Setiap organisasi selalu membutuhkan manajemen karena tanpa

manajemen yang efektif tak akan ada usaha yang berhasil cukup lama.

Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi, sosial maupun politik,

sebagian besar tergantung pada kemampuan para manajer dalam organisasi

yang bersangkutan. Manajemen akan memberikan efektifitas pada usaha

manusia.

Untuk memperjelas arti manajemen, di bawah ini kutipan pendapat

beberapa pakar di bidang manajemen, pendapat yang satu dapat berbeda

Page 24: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

15

dengan yang lain walaupun terdapat unsur kesamaannya. Dari perbedaan-

perbedaan pendapat (yang disebabkan karena perbedaan dalam menentukan

titik berat sudut pandang) serta kesamaan-kesamaan itu diharapkan dapat

diperoleh pandangan yang jelas dan menyeluruh tentang manajemen.

Beberapa pandangan dan pendapat tentang manajemen :

John F. Mee

“Management is the art or securing maximum result with minimum of efforts

as to secure maximum prosperity and happiness for both employer and

employee and give the public the best posible service”

(Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha

yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan

maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan

pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat).

George R Terry

“Management is distinct process consisting of planning, organizing,

actuating, controling, utilizing in each both science and art and follow in

order to accomplish predetermined objectives”. (manajemen adalah proses

yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian yang masing-masing bidang tersebut

digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara

berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan

semula). 1

1 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1997), h. 109-110.

Page 25: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

16

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kesamaan-kesamaan yang

terdapat dalam defenisi di atas adalah bahwa :

a. Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu

kelompok manusia dan tidak terdapat suatu usaha seseorang tertentu

b. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu tujuan

tertentu yang akan dicapai oleh kelompok yang bersangkutan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen adalah persoalan

mencapai suatu tujuan tertentu dengan suatu kelompok orang. Manajemen

telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain. Defenisi ini, yang dikemukan oleh Mary Parker Follett,

mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan pekerjaan yang

diperlukan atau dengan kata lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan-

pekerjaan itu sendiri.

2. Dasar-Dasar Manajemen

Dalam istilah Barat disebutkan “ The Fundamental of Management “

adalah pernyataan atau kebenaran fundamental yang dipergunakan sebagai

pedoman bertindak bagi para manajer atau orang yang menjalankan kegiatan

manajemen. The Fundamental of Management atau dasar-dasar manajemen

terdiri dari :

a. Pembagian kerja secara tuntas (devision of works)

b. Adanya wewenang (authority)

c. Disiplin (dicipline)

Page 26: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

17

d. Kesatuan Perintah (unity of command)

e. Kesatuan Pengarahan (unity of direction)

f. Kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi (subordination of

individual interest to general interest)

g. Pemberian rangsangan kerja (renumeration)

h. Sentralisasi sebagian dari kekuasaan (centralization)

i. Garis wewenang jelas batasnya (line of authority)

j. Tatanan yang baik (order)

k. Stabilisasi anggotanya, jiwa kelompok yang tinggi harus dijaga (stability

of turn over personal)2.

Menurut Henry Fayol, dasar-dasar manajemen selain dari yang telah

disebutkan di atas terdapat 3 (tiga) dasar manajemen lainnya, yaitu :

a. Equity untuk merangsang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan

kesungguhan dan kesetiaan, mereka memerlukan keramahan dan keadilan,

kombinasi antara keramahan dan keadilan menghasilkan equity.

b. Initiative (inisiatif) merupakan kesanggupan untuk berfikir dan

kemampuan untuk melaksanakan.

c. Esprict de corps yaitu Persatuan.3

2 Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1994), cet. Ke-3, h.60.

3 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996), cet ke-15,

hal. 32.

Page 27: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

18

3. Unsur-Unsur Manajemen

Dari pengertian manajemen, dijelaskan bahwa proses manajemen

selalu diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam pencapaian

tujuan tersebut diperlukan unsur-unsur yang dapat menjalankan proses

manajemen. Ada beberapa unsur manajemen yang berkembang, diantaranya :

a. Manusia. Baik pimpinan, pelaksana atau pun manusia yang dijadikan

objek pelaksanaan

b. Tujuan yang ingin dicapai

c. Organisasi atau wadah tenpat manajemen dilaksanakan

d. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan4.

4. Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah Apa atau sesuatu yang harus dijalankan

guna memenuhi maksud dan tujuan. Manajemen memiliki beberapa fungsi

antara lain5 :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran

dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di

masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan. Pada hakekatnya perencanaan adalah proses penentuan cara-

cara terbaik yang dilakukan dalam pencapaian tujuan di antara berbagai

4 Gozali Saydam, Manajemen dan Kepemimpinan (Jakarta : Djambatan, 1993), hal.24.

5 Ernie Trisnawati, Kurniawan Sefullah, Pengantar Manajemen. (Jakarta : Kencana, 2005).

Page 28: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

19

cara (alternatif) yang tersedia. Adapun maksud dari perencanaan adalah

agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sistematis, tidak ada

tumpang tindih (overlapped) dan tidak ada yang terlewatkan (gap). Dalam

perencanaan, kegiatan yang ditentukan meliputi : apa yang dikerjakan,

bagaimana mengerjakannya, mengapa mengerjakan, siapa yang

mengerjakan, kapan harus dikerjakan dan dimana kegiatan itu harus

dilakukan.

Tahap pertama dalam perencanaan adalah mengidentifikasi alternatif-

alternatif yang tersedia, kemudian memilih salah satu dari berbagai

alternatif yang paling baik dan cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.6

b. Pengorganisasian (Organizing)

Menurut Dr. S.P. Siagian MPA, pengorganisasian (organizing) adalah

keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas dan

tanggung jawab serta wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu

organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian merupakan

langkah awal pelaksanaan rencana yang sudah disusun karena rencana

yang tersusun harus dilaksanakan oleh suatu tim (lebih dari satu orang)

sebelum fungsi penggerakan dan pengendalian dilakukan. Bagan

organisasi (organization chart) memberikan informasi yang digambarkan

6 Krismiaji, Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen, (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN, 2002), Cet ke-2, h.2.

Page 29: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

20

ke dalam bagan organisasi atau struktur organisasi. Proses

pengorganisasian meliputi perumusan tujuan, penetapan tugas pokok,

perincian kegiatan, pengelompokan kegiatan dalam fungsi-fungsi, staffing,

serta proses terakhir dari penyusunan organisasi ini adalah pemberian

kelengkapan berupa peralatan. Fasilitas yang harus diberikan dapat

berwujud material dan atau keuangan.

c. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan adalah kegiatan mendorong semangat kerja bawahan,

mengarahkan aktifitas bawahan, mengkoordinasikan berbagai aktifitas

bawahan menjadi aktifitas yang kompak dan singkron sehingga semua

kegiatan bawahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan di awal.

Jadi penggerakan (actuating) pada hakekatnya adalah menggerakkan

orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif

dan efisien, sasarannya adalah untuk mendapatkan ketaatan, disiplin,

kepatuhan dan kesediaan untuk mengerjakan tugas yang dilimpahkan

kepada seseorang dengan sebaik mungkin. Sedangkan tujuan dari

penggerakan adalah agar manajemen dapat berhasil secara efektif dan

efisisen dengan ditetapkannya fungsi penggerakan ini maka usaha untuk

merealisasi tujuan telah dimulai.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan

pekerjaan yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu

Page 30: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

21

mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

rencana semula. Pengawasan mutlak harus dilakukan untuk dapat

mengetahui hasil nyata dari proses manajemen, apa sesuai dengan rencana

atau tidak. Dalam pengawasan akan diperbandingkan hasil yang dicapai

dengan rencana jika terdapat penyimpangan maka harus dilakukan

tindakan perbaikan. Jadi bukan hanya mencari kesalahan namun yang

terpenting memperbaiki kesalahan itu. Pengawasan diterapkan agar

kesalahan dapat ditemukan sedini mungkin karena hal ini hanya dapat

dilakukan dengan baik jika atasan dan bawahan sama-sama berperan aktif

dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Manajemen strategi modern

ukurannya dilihat dari produktifitas termasuk kualitas dan kemampuan

memberikan pelayanan berkualitas secara berkesinambungan7.

5. Manajemen Dalam Islam

Perbuatan manusia menurut pendekatan syariah dapat berbentuk

ibadah dan berbentuk muamalah. Perbuatan ibadah adalah yang dinyatakan

oleh Al-Qur‟an dan Hadits tentang cara beribadah, shalat, puasa, ibadah haji

dan lainnya. Baik tata cara, waktu, tempatnya dengan tegas dan jelas telah

ditetapkan di dalam Al-Qur‟an dan Hadits. Tidak boleh ditambah, dikurangi

atau diubah. Sedangkan perbuatan mu‟amalah adalah semua perbuatan yang

bersifat manusiawi yang boleh dan dapat dilakukan dengan bebas waktunya

7 Hadari Nawawi, Manajemen SDM Untuk Bisnis Kompetitif, (Jakarta : UGM Press, 2004). h.

18.

Page 31: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

22

selama tidak ada larangan dalam Al-Qur‟an dan Hadits dan tidak bertentangan

dengan aturan-aturan akhlak.

Agama Islam mewajibkan para penguasa atau pengusaha untuk

menegakkan keadilan, kejujuran dalam bekerja dan menyampaikan amanat

demi tercapainya kesejahteraan umum. Untuk melaksanakan kewajiban-

kewajiban itu, para penguasa atau pengusaha wajib menjalankan manajemen

yang baik dan sehat, jauh dari unsur cidera atau khianat.

Manajemen yang baik harus memenuhi syarat yang tidak boleh

ditinggalkan demi mencapai hasil tugas atau kegiatan yang baik dan benar.

Karena itu, bagi orang-orang yang menjadi penguasa atau pengusaha wajib

mempelajari manajemen. 8

Allah berfirman :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(Q.S. Al-Hasyr : 18)

Pada ayat tersebut di atas terdapat rangkaian kata yang dicetak tebal

dan dengan maksud setiap diri manusia terutama yang beriman dan bertakwa

akan selalu berfungsi sebagai pemimpin. Berikutnya rangkaian kata

8 Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam (Jakarta :

Bhatara, 1996), cet . ke-2, h. 32-34.

Page 32: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

23

memperhatikan apa yang telah diperbuat, maksudnya mencakup kegiatan

proses mengawasi apa yang telah dilakukan.

Hasil pengawasan berguna sebagai bahan untuk kegiatan proses

melaporkan, Terutama melaporkan kepada diri sendiri guna meningkatkan

mutu kemampuan diri. Dimana kemampuan diri tersebut sangat berguna

untuk kegiatan proses kehidupan untuk hari esok.9

B. Dana Bergulir

1. Pengertian Dana Bergulir

Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh kementerian

Negara atau Lembaga atau Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk

kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah,

dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Kementerian Negara atau

Lembaga. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah, yang selanjutnya disebut LPDB-KUMKM adalah satuan

kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan Dana Bergulir untuk disalurkan dalam bentuk Pinjaman atau

Pembiayaan, atau dalam bentuk lainnya dan bertanggung jawab kepada

Menteri Negara Koperasi dan UKM 10.

9 Hasbullah Husain, Manajemen Menurut Islamologi, (Jakarta : Biro Konsultasi Islamologi,

1997), Cet ke-I, h.326.

10

Peraturan Direksi Lembaga Pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengah No. 010/PER/LPDB/2011 tentang petunjuk teknis pemberian tambahan pinjaman atau

pembiayaan kepada koperasi, direksi lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah RI.

Page 33: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

24

2. Tujuan Dana Bergulir

Tujuan pemberian tambahan Pinjaman atau Pembiayaan kepada

Koperasi adalah untuk memperkuat peran koperasi dan atau anggotanya

terutama dalam upaya perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan

dan pengentasan kemiskinan.

3. Persyaratan Pemberian Pinjaman

Persyaratan Koperasi yang dapat diberikan tambahan Pinjaman atau

Pembiayaan oleh LPDB-KUMKM adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pengembalian pokok pinjaman atau pembiayaan sebelumnya

minimal telah mencapai 40% dan atau telah melakukan pembayaran

secara lancar minimal selama satu tahun.

b. Pembayaran bunga termasuk kategori lancar.

c. Kepatuhan dalam menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi

(realisasi atau triwulanan atau fiducia).

d. Fasilitas pinjaman/pembiayaan terdahulu telah disalurkan atau

direalisasikan sesuai dengan tujuan penggunaannya 11.

C. Dhuafa

11

Peraturan Direksi Lembaga Pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengah No. 010/PER/LPDB/2011 tentang petunjuk teknis pemberian tambahan pinjaman atau

pembiayaan kepada koperasi, direksi lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah RI.

Page 34: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

25

1. Pengertian Dhuafa

Ada beberapa ayat Al Qur‟an yang menjelaskan arti kata dhuafa yang

berasal kata dh‟afa atau dhi‟afan. Salah satu firman Allah menyebutkan, “Dan

hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah (dhi’afan), yang mereka khawatir

terhadap (kesejahteraan) mereka”12. Dalam ayat yang lain “mengapa kamu

tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah

(mustadh’afin)”13. Berdasarkan ayat-ayat di atas, dapat ditarik satu kesimpulan

bahwa yang dimaksud kaum dhuafa adalah orang-orang lemah atau tertindas.

2. Macam-Macam Dhuafa

Mengenai orang-orang yang tergolong dhu‟afa, mereka antara lain

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (ibnussabil), orang yang

meminta-minta, hamba sahaya14, tunanetra, orang cacat fisik, orang sakit,

orang lanjut usia, janda miskin, tahanan atau tawanan, mualaf (orang yang

baru memeluk Islam, orang-orang fakir, orang-orang yang berutang

(gharimin), orang yang berjuang di jalan Allah (fii Sabilillah, buruh atau

pekerja kasar, nelayan, rakyat kecil yang tertindas, dll15.

3. Perintah berbuat baik kepada Dhuafa

12

Q.S. An-Nisa‟ ayat 9

13

Q.S. An Nisa‟ ayat 75.

14

Q.S Al-Baqarah ayat 177.

15

Media Amal Islam, Keberpihakan Islam Kepada Kaum Dhuafa, (Jakarta : Wordpress.com,

2011.

Page 35: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

26

Allah SWT dalam Al Qur‟an telah memerintahkan kepada umat-Nya

agar berbuat baik kepada kaum dhu‟afa. Salah satu ayatnya Q.S. Al-Baqarah

ayat 83 menyatakan :

...........

Artinya: .... “Dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-

anak yatim, dan orang-orang miskin.” (Q.S. Al Baqarah : 83)

Perintah berbuat baik kepada mereka ini seperti yang terdapat dalam

ayat diatas antara lain, mengucapkan perkataan yang baik kepada mereka

memuliakan mereka, memelihara, mengasuh, dan mengurus mereka secara

patut, memberikan mereka makan, membela dan melindungi mereka dari

kezaliman, memberikan mereka pendidikan dan pengajaran yang baik, serta

memberikan mereka nasehat dalam segala hal untuk kebaikan.

4. Imbalan dari Allah

Allah SWT menjanjikan dalam Al Quran bahwa mereka yang

berbuat baik, memenuhi hak, dan tidak melanggar larangan terhadap kaum

dhuafa akan diberi ganjaran. Ganjaran itu antara lain adalah menyebut mereka

sebagai orang yang berbakti, yang benar imannya, dan orang yang bertakwa

kepada-Nya16, mereka dipelihara dari kerusakan dan kehancuran, wajah

16

Q.S. Al Baqarah ayat 177.

Page 36: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

27

mereka jernih, hati mereka senantiasa bergembira (kebahagiaan di dunia) dan

memperoleh surga (kebahagiaan di akhirat) 17.

Keberpihakan Allah SWT kepada kaum dhuafa sedemikian detail

dan terperinci. Hal ini juga memberi gambaran bahwa sedemikian besar

perhatian, pembelaan, dan perlindungan yang Allah berikan kepada mereka.

Semuanya memperkuat dan memperjelas konsepsi Islam dalam mengatasi

masalah sosial kemanusiaan, khususnya pengentasan dan pemberdayaan kaum

dhuafa. Disini, Allah selain telah memberikan batasan yang jelas tentang

dhuafa yang biasanya dilakukan oleh manusia, juga telah memberikan cara-

cara konkret dalam memberi bantuan serta pertolongan kepada mereka.

Disamping itu, Allah juga memberikan penghargaan kepada orang-orang yang

memiliki keberpihakan dan kepeduliaan atas nasib kaum dhuafa dan

menentukan sanksi kepada mereka yang tidak mau membantu, menolong,

mempedulikan, membela dan melindungi golongan dhuafa ini di dunia dan

akhirat 18.

D. Dana Bergulir Dhuafa

Bergulir dalam bahasa Inggris berarti rolling sedangkan dalam bahasa

Indonesia berarti berguling, menggelincir, atau berputar. Sedangkan dhuafa

berasal dari bahasa Arab yaitu dhi’afan atau mustadh’afin yang berarti orang-

17

Q.S. Al Insaan ayat 7-12.

18

Media Amal Islam, Keberpihakan Islam Kepada Kaum Dhuafa, (Jakarta : Wordpress.com,

2011.

Page 37: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

28

orang lemah. Jadi Dana bergulir Dhuafa dapat diartikan sebagai dana yang dapat

digulirkan hanya kepada kaum dhuafa (orang-orang lemah) yang membutuhkan

bantuan permodalan atau dana untuk menjalankan usaha untuk meringankan

beban mereka dalam perekonomian.

Dana bergulir dhuafa merupakan dana yang diperoleh dari dana sosial

dan ZIS kemudian disalurkan ke masyarakat untuk kegiatan yang bersifat

produktif bukan konsumtif dan diharapkan dana tersebut juga dapat dipakai

secara bergantian atau bergulir19.

Dasar Hukum

Terkait dengan hal ini dalam Al-Qur‟an Surat An-Nisa ayat 29 dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Artinya: “Dan janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan

yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka atau saling meridhoi di antara kamu”. (Q.S. An-Nisa : 29)

Maksud dari ayat diatas adalah kita dilarang memakan harta sesama

umat manusia kecuali dengan jalan perdagangan atas dasar saling meridhai satu

sama lain, ini juga berlaku dalam pengelolaan dana bergulir dhuafa yang mana

dana tersebut diperoleh dari dana ZIS yang kemudian diproduktifkan untuk

pengembangan perekonomian umat namun lebih difokuskan pada kaum dhuafa

yang membutuhkan dana untuk usaha.

19 BMT Usaha Mulya, Produk Pembiayaan Dana Bergulir Dhuafa. Riset pada Mei-Juni

2011.

Page 38: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

29

E. Analisis SWOT

SWOT adalah analisis internal maupun eksternal organisasi yang

selanjutnya akan digambarkan sebagai dasar untuk merancang strategi dan

program kerja. Dalam analisis SWOT, meliputi elemen internal yaitu kekuatan

(strength), kelemahan (weakness) dan elemen eksternal yang terdiri dari peluang

(opportunity) dan ancaman (threat). Keempat elemen dari analisis tersebut

merupakan penjabaran dari manajemen strategi20.

Perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari

hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan

menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam

menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun ke depan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder.

Tujuan utama analisis SWOT adalah mengidentifikasi strategi

perusahaan secara keseluruhan. Hampir setiap perusahaan maupun pengamat

bisnis dalampendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT.

Kecenderungan ini tamoaknya akan terus semakin meningkat terutama dalam era

perdagangan bebas di abad 21, dimana satu dengan yang lain saling berhubungan

dan saling tergantung.

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan

perhatian pada kekuatan, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

20

Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen Syariah, (Jakarta : Khairul Bayan, 2002). h. 83.

Page 39: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

30

merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Dengan melakukan

identifikasi secara hati-hati pada faktor keberhasilan kritis (critical success

factors), para eksekutif dan manager dapat menemukan per bedaan-per bedaan

perdagangan. Contohnya apa yang dipandang beberapa manajer sebagai kekuatan

mungkin dipandang sebagai kelemahan oleh manajer lainnya. oleh karena itu,

analisis SWOT juga merupakan alat untuk mencapai pengertian yang lebih baik

danmungkin juga sebagai konsensus diantara para manajer berkaitan dengan

faktor-faktor yang krusial bagi keberhasilan perusahaan.

1. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matriks faktor strategi internal, perlu diketahui terlebih

dahulu faktor strategi eksternal (External Strategic Factors Analysis

Summary). Jadi, sebelum strategi diterapkan, perencana strategi harus

menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui beberapa peluang dan

ancaman. Masalah strategi yang akan dimonitor harus ditentukan karena

masalah ini mungkin dapat mempengaruhi organisasi di masa yang akan

datang.

2. Matriks Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi ekdternal suatu organisasi diidentifikasi, suatu

tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka strength

and weakness organisasi.

Page 40: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

31

Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan

threats yang dihadapi sebuah organisasi. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan

kelemahan.

Proses Analisis SWOT21

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Alat yang

dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah matriks SWOT.

Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kelemahan dan

kekuatan yang dimilikinya.

“Matriks SWOT”22

Strengths (S) Weaknesses (W)

21

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. (Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2006). h. 31. 22

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. h. 31-32.

Page 41: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

32

IFAS

EFAS

Tentukan faktor-

faktor kekuatan

internal.

Tentukan faktor-faktor

kelemahan internal.

Opportunities (O)

Tentukan faktor-

faktor peluang

eksternal

Strategi (SO)

Ciptakan strategi yang

menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang.

Strategi (WO)

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang.

Threats (T)

Tentukan faktor-

faktor ancaman

eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman.

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan untuk

memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada.

b. Strategi ST

Page 42: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

33

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Tidak mudah menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui situasi

internal dan eksternal perusahaan.kegagalan dalam melakukan analisis, berarti

gagal pula mencari titik temu faktor-faktor strategis yang terdapat dalam

lingkungan internal dan eksternal. Kendati demikian, diakui oleh para manajer

dan praktisi bahwa analisis SWOT merupakan salah satu media yang efektif guna

menyusun suatu Strategic management atau manajemen strategis perusahaan23.

F. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

1. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)

BMT adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan

prinsip bagi hasil (syari‟ah), menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dan

kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela

kepentingan kaum fakir miskin. Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi:

23

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. h. 32.

Page 43: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

34

Baitul Tamwil (Bait yaitu Rumah, at Tamwil adalah Pengembangan Harta)

melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi

dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama

dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya. Baitul Maal (Bait yaitu Rumah, Maal yang berarti Harta)

menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan

distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya24.

Visi BMT mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi

lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota (ibadah dalam

arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah

SWT. Titik tekan perumusan Visi BMT adalah mewujudkan lembaga yang

professional dan dapat meningkatkan kualitas ibadah. Misi BMT adalah

membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur

masyarakat madani yang adil berkemakmuran, serta berkeadilan berlandaskan

syari‟ah dan diridhoi Allah SWT. Dari pengertian tersebut dapat dipahami

bahwa misi BMT bukan semata-mata mencari keuntungan dan penumpukan

laba modal pada golongan orang kaya saja, tetapi lebih berorientasi pada

pendistribusian laba yang merata dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip

ekonomi Islam.

2. Sejarah Perkembangan Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

24

http://rumahdhuafa.org/baitulmal-rumah-dhuafa. Jum‟at, 4 Februari 2011.

Page 44: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

35

Masa Rasulullah SAW (1-11 H/622-632 M)

Pada masa Rasulullah SAW ini, Baitul Mal lebih mempunyai

pengertian sebagai pihak (al-jihat) yang menangani setiap harta benda kaum

muslimin, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran. Saat itu Baitul Mal

belum mempunyai tempat khusus untuk menyimpan harta, karena saat itu

harta yang diperoleh belum begitu banyak. Kalaupun ada, harta yang

diperoleh hampir selalu habis dibagi-bagikan kepada kaum muslimin serta

dibelanjakan untuk pemeliharaan urusan mereka. Rasulullah SAW senantiasa

membagikan ghanimah dan seperlima bagian darinya (al-akhmas) setelah

usainya peperangan, tanpa menunda-nundanya lagi. Dengan kata lain, beliau

segera menginfakkannya sesuai peruntukannya masing-masing.25

Masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq (11-13 H/632-634 M)

Abu Bakar dikenal sebagai Khalifah yang sangat wara‟ (hati-hati)

dalam masalah harta. Bahkan pada hari kedua setelah beliau dibai‟at sebagai

Khalifah, beliau tetap berdagang dan tidak mau mengambil harta umat dari

Baitul Mal untuk keperluan diri dan keluarganya. Diriwayatkan oleh lbnu

Sa‟ad (w. 230 H/844 M), penulis biografi para tokoh muslim, bahwa Abu

Bakar yang sebelumnya berprofesi sebagai pedagang membawa barang-

barang dagangannya yang berupa bahan pakaian di pundaknya dan pergi ke

pasar untuk menjualnya. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Umar bin

Khaththab. Umar bertanya, “Anda mau kemana, hai Khalifah?” Abu Bakar

25

Dahlan, Perkembangan Baitul Maal Wa Tamwil (Jakarta : Wordpress, 1999), h.12.

Page 45: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

36

menjawab, “Ke pasar.” Umar berkata, “Bagaimana mungkin Anda

melakukannya, padahal Anda telah memegang jabatan sebagai pemimpin

kaum muslimin?” Abu Bakar menjawab, “Lalu dari mana aku akan

memberikan nafkah untuk keluargaku?” Umar berkata, “Pergilah kepada Abu

Ubaidah (pengelola Baitul Mal), agar ia menetapkan sesuatu untukmu.”

Keduanya pun pergi menemui Abu Ubaidah, yang segera menetapkan

santunan (ta‟widh) yang cukup untuk Khalifah Abu Bakar, sesuai dengan

kebutuhan seseorang secara sederhana, yakni 4000 dirham setahun yang

diambil dan Baitul Mal.

Masa Khalifah Umar bin Khathab (13-23 H/634-644 M)

Selama memerintah, Umar bin Khathab tetap memelihara Baitul Mal

secara hati-hati, menerima pemasukan dan sesuatu yang halal sesuai dengan

aturan syariat dan mendistribusikannya kepada yang berhak menerimanya.

Dalam salah satu pidatonya, yang dicatat oleh lbnu Kasir (700-774 H/1300-

1373 M), penulis sejarah dan mufasir, tentang hak seorang Khalifah dalam

Baitul Mal, Umar berkata, “Tidak dihalalkan bagiku dari harta milik Allah ini

melainkan dua potong pakaian musim panas dan sepotong pakaian musim

dingin serta uang yang cukup untuk kehidupan sehari-hari seseorang di antara

orang-orang Quraisy biasa, dan aku adalah seorang biasa seperti kebanyakan

kaum muslimin.

Page 46: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

37

Masa Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)

Kondisi yang sama juga berlaku pada masa Utsman bin Affan.

Namun, karena pengaruh yang besar dan keluarganya, tindakan Usman

banyak mendapatkan protes dari umat dalam pengelolaan Baitul Mal. Dalam

hal ini, lbnu Sa‟ad menukilkan ucapan Ibnu Syihab Az Zuhri (51-123 H/670-

742 M), seorang yang sangat besar jasanya dalam mengumpulkan hadis, yang

menyatakan, “Usman telah mengangkat sanak kerabat dan keluarganya dalam

jabatan-jabatan tertentu pada enam tahun terakhir dari masa pemerintahannya.

Ia memberikan khumus (seperlima ghanimah) kepada Marwan yang kelak

menjadi Khalifah ke-4 Bani Umayyah, memerintah antara 684-685 M dari

penghasilan Mesir serta memberikan harta yang banyak sekali kepada

kerabatnya dan ia (Usman) menafsirkan tindakannya itu sebagai suatu bentuk

silaturahmi yang diperintahkan oleh Allah SWT. Ia juga menggunakan harta

dan meminjamnya dari Baitul Mal sambil berkata, „Abu Bakar dan Umar

tidak mengambil hak mereka dari Baitul Mal, sedangkan aku telah

mengambilnya dan membagi-bagikannya kepada sementara sanak kerabatku.‟

Itulah sebab rakyat memprotesnya.

Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)

Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Talib, kondisi Baitul Mal

ditempatkan kembali pada posisi yang sebelumnya. Ali, yang juga mendapat

santunan dari Baitul Mal, seperti disebutkan oleh lbnu Kasir, mendapatkan

Page 47: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

38

jatah pakaian yang hanya bisa menutupi tubuh sampai separo kakinya, dan

sering bajunya itu penuh dengan tambalan.

Masa Khalifah-Khalifah Sesudahnya

Ketika Dunia Islam berada di bawah kepemimpinan Khilafah Bani

Umayyah, kondisi Baitul Mal berubah. Al Maududi menyebutkan, jika pada

masa sebelumnya Baitul Mal dikelola dengan penuh kehati-hatian sebagai

amanat Allah SWT dan amanat rakyat, maka pada masa pemerintahan Bani

Umayyah Baitul Mal berada sepenuhnya di bawah kekuasaan Khalifah tanpa

dapat dipertanyakan atau dikritik oleh rakyat 26.

3. Sejarah BMT di Indonesia

Sejarah BMT ada di Indonesia, dimulai tahun 1984 dikembangkan

mahasiswa ITB di Masjid Salman yang mencoba menggulirkan lembaga

pembiayaan berdasarkan syari‟ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih di

berdayakan oleh ICMI sebagai sebuah gerakan yang secara operasional

ditindaklanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). BMT

adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil

(syari‟ah), menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka

mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir

miskin. Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi : Baitul Tamwil (Bait

artinya Rumah, at Tamwil arti Pengembangan Harta) berarti melakukan

kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

26

Dahlan, Perkembangan Baitul Maal Wa Tamwil (Jakarta : Wordpress, 1999), h.13-15.

Page 48: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

39

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan

mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya. Baitul Maal (Bait arti Rumah, Maal arti Harta) menerima titipan

dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai

dengan pertaturan dan amanahnya. Kehadiran BMT diharapkan mampu

menanggulagi masalah permodalan yang dialami oleh pengusaha kecil dan

menengah, sehingga distribusi modal dan pendapatan dapat dirasakan

masyarakat kecil yang tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah. BMT selain

sebagai lembaga alternatif penyalur modal juga memiliki misi yaitu

mewujudkan gerakan pembebasan masyarakat dari belenggu rentenir, jerat

kemiskinan, namun menggerakkan pemberdayaan peningkatan kapasitas

dalam kegiatan ekonomi dan kelembagaan menuju tatanan perekonomian

yang makmur dan maju serta gerakan keadilan membangun masyarakat

madani yang berlandaskan syari‟ah dan ridha Allah SWT 27.

4. Prospek Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Koperasi syariah atau akrab dikenal dengan sebutan Baitulmal

wattamwil (BMT) mengalami perkembangan cukup signifikan dalam

beberapa tahun terakhir. Bahkan, sebuah lembaga inkubasi bisnis BMT

mengestimasi saat ini terdapat sebanyak 3.200 BMT dengan nilai aset

mencapai Rp 3,2 triliun. Bisnis tersebut hingga akhir tahun ini diproyeksi

mencapai Rp 3,8 triliun. Meski demikian, Chief Secretary Organization

27

www.pikiran-rakyat.com, Mengenal Baitul Maal Wa Tamwil (9 Oktober 2005), h.1.

Page 49: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

40

(CSO) BMT Center, Noor Azis, yakin bahwa BMT di Indonesia masih bisa

terus dikembangkan. Syaratnya, adanya dukungan dan komitmen pemerintah

dalam mendorong perkembangan bisnis lembaga keuangan non bunga

tersebut. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melahirkan berbagai regulasi

yang melindungi binsis keuangan mikro.

Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan

perdagangan, konsep baitul mal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas

menerima dan menyalurkan harta tetapi juga mengelolanya secara lebih

produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. Penerimaannya

juga tidak terbatas pada zakat, infak dan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi

dari berbagai bentuk harta yang diperoleh dari peperangan. Lagi pula peran

pemberdayaan perekonomian tidak hanya dikerjakan oleh negara.

Selain itu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi

sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan

bersih, karena didasarkan pada kemudahan dan bebas riba/bunga,

memperbaiki/meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah, Lembaga

keuangan alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas

riba/bunga,Lembaga untuk memberdayakan ekonomi ummat,mengentaskan

kemiskinan,meningkatkan produktivitas 28

.

28

Dahlan, Perkembangan Baitul Maal Wa Tamwil (Jakarta : Wordpress, 1999), h.17.

Page 50: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

41

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sekilas Mengenai BMT Usaha Mulya

BMT Usaha Mulya berdiri pada tanggal 01 Agustus 2002 adalah

Lembaga Keuangan Mikro berbasis Syariah, berfungsi sebagai sarana

memberdayarakan perekonomian ummat melalui kerjasama antara pihak BMT

dengan masyarakat yang menjadi anggota atau nasabah dalam bentuk pembiayaan

usaha produktif, layanan konsumtif, simpanan atau tabungan ataupun transaksi

produk-produk syariah lainnya. Semua transaksi muamalat yang dilakukan

menggunakan beberapa mekanisme yang sesuai dengan standar muamalat syariah

seperti bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati, keuntungan selisih harga

jual dan ujrah atau upah. Sumber dana yang dikelola BMT berasal dari modal

BMT, dana pihak ketiga dan ZIS produktif.

BMT berupaya menghasilkan produk-produk yang praktis, kompetitif

serta kemudahan dalam bertransaksi dengan harapan dapat memenuhi setiap

kebutuhan anggota atau nasabah untuk bermuamalat secara aman, nyaman, penuh

berkah dan terhindar dari praktek ribawi.

BMT Usaha Mulya berupaya untuk fokus pada pemberdayaan serta

pengembangan kegiatan usaha produktif atau investasi di kalangan masyarakat

bawah menengah dalam bentuk permodalan atau pengelolaan usaha baik secara

finansial maupun non finansial dengan memadukan fungsi Baitul Maal (dalam

penghimpunan dana) dan Baitut Tamwiil (dalam pengembangan usaha).

Page 51: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

42

Kehadiran BMT Usaha Mulya ditengah hingar bingar metropolitan

Pondok Indah dapat menjadi solusi terbaik dan meraih kepercayaan para

wirausaha masyarakat bawah menengah melalui sinergi amanah sehingga

masyarakat dapat meningkatkan taraf perekonomian sejahtera ke arah yang lebih

baik melalui mekanisme muamalah yang sesuai dengan tuntunan syariah Islam1.

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi lembaga keuangan berbasis syariah terdepan serta terpercaya

dalam mensosialisasikan dan mengembangkan sistem keuangan sebagai solusi

efektif untuk meningkatkan perekonomian, produktifitas dan kesejahteraan

masyarakat bawah menengah.

Misi

1. Mengaplikasikan mekanisme bermuamalah menurut tuntunan syariah Islam

2. Memudahkan akses permodalan dan pengelolaan kegiatan usaha bagi

masyarakat bawah menengah secara finansial maupun non finansial

3. Mengembangkan potensi ummat untuk dapat berkiprah membangun

perekonomian dan mengentaskan kemiskinan.

4. Membangun budaya usaha yang amanah, bermartabat dan adil.

1 BMT Usaha Mulya, Sejarah Berdirinya BMT Usaha Mulya Msjid Pondok Indah, (Jakarta :

BMT Usaha Mulya, 2002) h. 1 profil BMT.

Page 52: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

43

C. Identitas Lembaga

Nama Lembaga : Koperasi Serba Usaha

Baitul Maal Wat Tamwiil Usaha Mulya

Alamat Kantor : Jl. Sultan Iskandar Muda No. 1 Pondok Indah

Jakarta Selatan 12310 Telp./ Fax 021-75905868

Tanggal Berdiri : 01 Agustus 2002

Badan Hukum : 467/BH/MENEG.1/2006

SIUP : 0685/1.824.271

NPWP : 02.503.943.9-013.000

TDP : 09.03.2.51.01043 2.

D. Jaringan Kerja Lembaga

Untuk mendukung usaha di bidang pelayanan jasa keuangan, BMT

Usaha Mulya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga antara lain :

1. PT. Asuransi Takaful

2. Bank Permata Syariah

3. Bank Muamalat Indonesia

4. Asosiasi BMT korwil Jakarta

2 Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Profil BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah (Jl.

Sultan Iskandar Muda No. 1 Pondok Indah Jakarta Selatan 12310).

Page 53: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

44

E. Layanan BMT Usaha Mulya

BMT Usaha Mulya adalah Lembaga Keuangan Mikro berbasis syariah,

berfungsi sebagai sarana memberdayakan perekonomian umat dengan

memberikan pelayanan jasa keuangan dalam bentuk pembiayaan usaha produktif,

layanan konsumtif, layanan jasa pembayaran seperti listrik, telepon, dan lain-lain,

penghimpunan dana dalam bentuk simpanan atau tabungan atau deposito ataupun

transaksi produk-produk syariah lainnya.

F. Gambaran Layanan

1. Penghimpunan Dana (Funding)

Penghimpunan dana yang dikelola oleh Lembaga BMT Usaha Mulya

diperoleh dari tiga unsur : 1. Penyertaan modal dari Yayasan Pondok Mulya,

2. Penghimpunan dana dari ZIS produktif bersinergi dengan Masjid Raya

Pondok Indah yang segmen pengelolaannya diperuntuhkan bagi usaha kaum

dhuafa atau para mustahik zakat, 3. Himpunan dana masyarakat dalam bentuk

simpanan atau deposito.

2. Pembiayaan (Landing)

BMT Usaha Mulya menyediakan jasa pembiayaan untuk berbagai jenis usaha

dan perniagaan. Usaha yang dibiayai diantaranya dalam bentuk perdagangan,

industri kerajinan atau home industri serta usaha yang bersifat jasa seperti

pendidikan dan jasa transportasi. Pada sisi lain BMT Usaha Mulya juga

Page 54: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

45

melayani pembiayaan konsumtif dengan prinsip jual beli serta kerjasama

usaha dengan pihak kedua melalui skema Musyarakah dan Mudharabah.3

G. Produk Simpanan Syari’ah

1. Simpanan Mudharabah

Adalah simpanan dengan konsep Mudharabah, simpanan anggota

atau nasabah yang disetorkan akan dikelola oleh BMT, anggota atau nasabah

akan mendapatkan keuntungan dari pengelolaan simpanan tersebut.

Keuntungan lainnya saldo simpanan dapat dijadikan jaminan pembiayaan atau

pinjaman. Setoran awal minimal Rp. 10.000,-.

2. Simpanan Pendidikan

Simpanan untuk biaya pendidikan mulai jenjang sekolah TK sampai

Perguruan Tinggi. Simpanan dapat diambil sesuai dengan tahapan periode

pendidikan (sepekan sebelum tahun ajaran baru, semester dan akhir semester),

bentuk simpanan tahapan pendidikan tersebut juga mendapatkan bagi hasil

atas pengelolaannya. Setoran awal minimal Rp. 10.000,-.

3. Simpanan Idul Fitri

Simpanan bagi pemenuhan segala kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.

Penarikan simpanannya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setoran

awal minimal Rp. 10.000,-.

3 Data dari Riset di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan pada Mei-Juni

2011.

Page 55: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

46

4. Simpanan Idul Qurban

Merupakan simpanan bagi pembelian hewan qurban, membantu

penabung dalam menyalurkan hewan qurban pada para mustahik serta

membuka kesempatan bagi siapa saja untuk melaksanakan ibadah qurban.

Penarikan simpanannya dilakukan menjelang hari raya Idul Adha. Setoran

awal minimal Rp. 50.000,00,-

5. Simpanan Walimah

Simpanan untuk memenuhi kebutuhan biaya pernikahan serta

penyelenggaraan resepsi. Penarikan simpanan dilakukan menjelang acara

pernikahan. Setoran awal minimal Rp. 50.000,-.

6. Simpanan Haji

Simpanan ini dikhususkan bagi nasabah yang berniat melaksanakan

ibadah haji, penarikannya dapat dilakukan menjelang keberangkatan ibadah

haji. Insya Allah melalui simpanan haji ini, niat anda beribadah ke tanah suci

dapat terwujud. Setoran awal minimal Rp. 500.000,-.

7. Simpanan Berjangka

Simpanan ini adalah investasi syariah yang penarikannya

berdasarkan jangka waktu tertentu (1, 3, 6, dan 12 bulan) setelah jatuh tempo

atau perjanjian dengan BMT. Nisbah bagi hasil yang akan diberikan BMT

kepada nasabah sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Minimal

simpanan Rp. 500.000,-.

Page 56: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

47

Perhitungan Nisbah Simpanan Berjangka

a. 1 bulan nisbah 65% (BMT) 35% untuk pemilik dana

b. 3 bulan nisbah 60% (BMT) 40% untuk pemilik dana

c. 6 bulan nisbah 55% (BMT) 45% untuk pemilik dana

d. 12 bulan nisbah 50% (BMT) 50% untuk pemilik dana. 4

H. Produk Pembiayaan Syari’ah

1. Pembiayaan Murabahah

a. Murabahah dengan pembayaran jatuh tempo adalah pembiayaan untuk

investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme akad jual beli. Pembayaran

dilakukan secara tunai dan sekaligus pada saat jatuh tempo dengan

tenggang waktu maksimal 3 bulan. BMT Usaha Mulya mendapatkan

selisih atau marjin dari harga jual.

b. Murabahah dengan pembayaran berangsur adalah pembiayaan untuk

investasi, usaha, konsumtif melalui mekanisme akad jual beli. Pembayaran

dilakukan secara angsur (harian, mingguan atau bulanan) dengan jangka

waktu pembayaran mulai dari 4 bulan atau lebih. BMT Usaha Mulya

mendapatkan selisih atau marjin dari harga jual.

4 Wawancara dengan Bpk. Warja selaku sekretaris BMT Usaha Mulya pada 6 Juni 2011

(pemberlakuan nisbah).

Page 57: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

48

2. Pembiayaan Ijarah

a. Ijarah Multi Jasa

Adalah pemindahan hak guna dan jasa. Pemohon atau nasabah dan BMT

melakukan kontrak ijarah dalam bentuk sewa jasa, seperti jasa pendidikan,

kesehatan, dll. BMT mendapat ujrah atau upah dari pemohon yang

mengacu pada kesepakatan kontrak ijarah yang dilakukan.

b. Ijarah Muntahiah Bit-tamlik

Adalah pemindahan hak guna atas barang. Nasabah atau pemohon dan

BMT melakukan kontrak ijarah. Dalam sewa barang dengan jangka waktu

sesuai kesepakatan kedua belah pihak. BMT mendapatkan ujrah atau upah

dan hasil sewa barang sesuai kesepakatan dalam akad. Pada akad

persewaan yang berakhir dengan kepemilikan, nasabah atau pemohon

dapat memiliki barang yang disewa bila dapat memenuhi ketentuan yang

telah disepakati oleh kedua belah pihak.

3. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan ini dalam bentuk penyertaan modal antara BMT dan

nasabah untuk menggarap suatu usaha. Tiap-tiap pihak menyertakan modal

dalam jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan. Mekanisme bagi

hasil dan keuntungan disesuaikan dengan jumlah nisbah yang disepakati

kedua belah pihak.

Page 58: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

49

4. Pembiayaan Mudharabah

Bentuk pembiayaan dari BMT untuk modal kerja atau investasi

sampai 100%, penerima pembiayaan adalah nasabah atau pemohon yang

memiliki kemampuan, skil yang layak dan bertanggung jawab dalam

mengelola usaha tersebut. pembagian keuntungan dibagi hasilkan sesuai

nisbah yang disepakati antara BMT dan pengelola.

5. Pembiayaan Dana bergulir Dhuafa

Merupakan bentuk pembiayaan yang diperoleh dari dana sosial dan

ZIS yang dipergunakan untuk usaha kaum dhuafa.

6. Melayani Jasa Pembayaran

a. Pembayaran Rekening PLN

b. Pembayaran Rekening Telepon

c. Pembayaran Rekening PDAM

d. Isi Ulang Pulsa Handphone

7. Teknologi

Untuk mendukung efektifitas, akurasi serta kualitas layanan maka

sistem kerja BMT Usaha Mulya dioperasikan mengacu pada sistem

standarisasi lembaga keuangan melalui perangkat teknologi informasi dan

komputerisasi.

Page 59: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

50

I. Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus

1. Pengawas Syariah

Prof. Dr. H. Achmad Sukardja, SH, MA

2. Pengawas Manajemen

a. M. Ridwan

b. H. Yusuf Sudono

3. Pengurus

a. Ketua : H. Ika Achmad Furqon, LC

b. Sekretaris : Warja, SE

c. Bendahara : Nur Baiti, Amd. 5

Dari susunan pengawas hingga pengurus seperti yang telah dicantumkan

diatas, dapat kita ketahui bahwa yang memiliki peranan paling tinggi adalah

direktur atau ketua yang dijabat oleh Bpk. H. Ika Achmad Furqon, LC dan

didampingi oleh staf-stafnya serta pihak-pihak lain yang bertugas untuk

mengawasi kinerja dan berjalannya usaha di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok

Indah Jakarta Selatan.

5 BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah. Produk dan Struktur Organisasi (Jakarta : BMT

Usaha Mulya, 2002). Wawancara dengan Bpk. Warja selaku sekretaris BMT Usaha Mulya pada 6 Juni

2011.

Page 60: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

51

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Pengelolaan atau Manajemen Dana Bergulir Dhuafa

1. Perencanaan (Planning)

Pengelolaan dana bergulir dhuafa yang dilakukan oleh BMT Usaha

Mulya adalah dimulai dengan merancang anggaran yang akan digunakan

dalam pembiayaan dana bergulir bagi kaum dhuafa yang dikhususkan

kemaksimalan dana ini bagi kaum dhuafa yang ada di sekitar kawasan Pondok

Indah Jakarta Selatan. Dengan tujuan agar dapat membantu meringankan

beban masyarakat terdekat dahulu sebelum berkonsentrasi untuk kawasan

lain.

Produk ini hadir untuk memberdayakan perekonomian ummat

melalui kerjasama antara pihak BMT dengan masyarakat yang menjadi

anggota atau nasabah dalam bentuk pembiayaan usaha produktif. Kesemua

transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme yang sesuai dengan

standar muamalat syariah seperti bagi hasil yang sesuai nisbah yang

disepakati, adanya ujrah/ fee, dll.

Pihak BMT berusaha memaksimalkan pemberdayaan produk dana

bergulir dhuafa yang memudahkan masyarakat dalam transaksi pembiayaan

dengan harapan dapat memenuhi setiap kebutuhan nasabah untuk

Page 61: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

52

bermuamalat secara aman, nyaman, penuh berkah dan terhindar dari praktek

ribawi.

Dalam tahap awal ini, BMT Usaha Mulya telah sedemikian rupa

mengatur sumber dana hingga pemanfaatan dana yang akan digunakan dalam

produk dana bergulir ini, antara lain :

a. Sumber Dana Bergulir Dhuafa

Dana bergulir yang bersumber dari dana sosial dan ZIS Yayasan

Pondok Mulya yang kemudian disalurkan ke BMT Usaha Mulya agar

dimanfaatkan untuk pembiayaan dana bergulir bagi kaum dhuafa. Cirinya:

1) Dana bergulir tidak dikenakan bunga

2) Pendapatan dana bergulir tersebut dapat digunakan untuk belanja atau

perguliran dana tersebut kembali.

b. Pemanfatan Dana Bergulir Dhuafa

Dana yang telah diterima oleh BMT Usaha Mulya yang diperoleh

dari dana sosial dan ZIS Yayasan Pondok Usaha Mulya yang setiap

tahunnya sebesar Rp. 50.000.000,00- yang kemudian disalurkan langsung

kepada kaum dhuafa untuk memulai atau penambahan modal untuk

menjalankan usaha.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan langkah awal pelaksanaan rencana

yang sudah disusun karena yang tersusun harus dilaksanakan oleh suatu tim

sebelum penggerakan dan pengendalian dilakukan. Proses pengorganisasian

Page 62: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

53

meliputi perumusan tujuan, penetapan tugas, perincian kegiatan ,

pengelompokan kegiatan serta pemberian kelengkapan berupa peralatan dan

fasilitas berwujud materiil atau keuangan.

Dalam hal ini dana bergulir dhuafa di BMT Usaha Mulya Pondok

Indah memiliki tujuan karakteristik sebagai berikut :

a. Tujuan Dana Bergulir Dhuafa

Membantu perkuatan modal usaha masyarakat khususnya kaum

dhuafa guna pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan

usaha lainnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pengangguran

dan pengembangan ekonomi nasional.

b. Karakteristik Dana Bergulir Dhuafa

1) Merupakan bagian dari keuangan BMT Usaha Mulya

2) Dicantumkan dalam Anggaran pendapatan dan belanja BMT juga

dalam laporan keuangan BMT.

3) Dikuasai, dimiliki dan atau dikendalikan oleh nasabah pengguna dana

bergulir dhuafa tersebut

4) Dana ini setelah disalurkan kepada nasabah dan masyarakat, ditagih

kembali dengan atau tanpa nilai tambah untuk selanjutnya disalurkan

kembali

5) BMT dapat menarik kembali dana bergulir yang telah disalurkan.

Page 63: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

54

3. Penggerakan (Actuating)

Penggerakan (actuating) pada hakekatnya adalah menggerakkan

orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan

efisien, sasarannya adalah untuk mendapatkan ketaatan, disiplin, kepatuhan

dan kesediaan untuk mengerjakan tugas yang dilimpahkan kepada seseorang

dengan sebaik mungkin.

Penentuan pembiayaan dana bergulir dhuafa yang dilakukan oleh

BMT Usaha Mulya Pondok Indah adalah dengan langsung mendatangi

nasabahnya dan mengetahui secara baik bagaimana penggunaan dana yang

dilakukan oleh nasabah produk dana bergulir ini.Sedangkan adapun

penyaluran Dana Bergulir dilakukan oleh BMT Usaha Mulya sebagai berikut :

a. BMT mendapat alokasi dana ini dari anggaran pendapatan Yayayasan

Pondok Mulya

b. Nasabah mengajukan pencairan dana kepada BMT untuk memulai usaha

atau sebagai modal tambahan untuk usaha.

c. Dana dicairkan dari Rekening Kas Umum BMT kepada rekening

pengelola dana bergulir.

d. Dana bergulir disalurkan pengelola dana bergulir kepada penerima dana

atau nasabah.

e. Dana bergulir merupakan pinjaman yang harus dikembalikan oleh

penerima dana yaitu kaum dhuafa.

Page 64: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

55

a. Prosedur Pemberian Dana Bergulir Dhuafa

Tabel 4.2

Alur Penyaluran Dana Bergulir Dhuafa 1

Tabel diatas menjelaskan skema penyaluran dana bergulir dhuafa

di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah yang mungkin skemanya

tidak jauh berbeda dengan produk di perbankan maupun di lembaga

keuangan lain, yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1) BMT harus menyeleksi nasabah dana bergulir, dengan langsung terjun

ke lapangan untuk lebih dekat mengetahui kondisi kehidupan dan

perekonomian calon nasabah yang akan dibantu tersebut, setelah itu

BMT memberikan modal untuk memulai atau menjalankan usaha

kepada nasabah yang telah lolos seleksi, baik tempat, latar belakang

ekonomi, dan sebagainya.

1 Data ini diambil berdasarkan riset di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah pada Mei-

Juni 2011.

BMT Usaha Mulya

Menyeleksi nasabah

Pembiayaan dan pembinaan

Konsultasi

Pengembangan usaha

Pengawasan

Nasabah Dana Bergulir

Page 65: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

56

2) Setelah nasabah mendapat modal usaha, BMT tidak lepas tangan

begitu saja, BMT harus melakukan pembinaan agar nasabah yang

telah diberikan dana tersebut tidak salah langkah dalam menjalankan

usahanya.

3) Dana yang telah diberikan oleh BMT, wajib digunakan dengan sebaik-

baiknya oleh nasabah.

4) Setelah BMT memberikan modal untuk usaha, BMT juga membuka

konsultasi bagi para nasabah pembiayaan supaya tetap berusaha

dengan mengembangkan usaha yang telah dijalankannya.

5) BMT juga berkewajiban mengembangkan usaha, agar nasabah yang

sudah diberikan modal usaha semakin maju dan berkembang.

6) BMT juga wajib melakukan pengawasan terhadap nasabah yang sudah

diberikan modal usaha, dengan memantau setiap perkembangan

kegiatan nasabah termasuk pengadaan kunjungan kepada mereka

dengan memberikan peringatan dini jika terjadi penurunan kualitas

penggunaan dana yang diperkirakan mengandung resiko bagi BMT.

Page 66: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

57

b. Pembiayaan Termasuk Dana Bergulir Dhuafa

Tabel 4.1

Tabel Angsuran Pembiayaan Usaha Produktif dan Konsumtif

Nominal

Pembiayaan

Jangka Waktu

100 hari 4 bln 6 bln 10 bln

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

3.000.000

5.000.000

10.000.000

15.000.000

17.500.000

20.000.000

25.000.000

30.000.000

5.500

11.000

16.500

22.000

33.000

55.000

-

-

-

-

-

-

137.500

275.000

412.500

550.000

825.000

1.375.000

-

-

-

-

-

-

-

-

383.333

575.000

958.333

1.916.667

2.875.000

3.266.667

3.733.333

4.666.667

5.600.000

-

-

-

250.000

375.000

625.000

1.250.000

1.875.000

2.100.000

2.400.000

3.000.000

3.600.000

Page 67: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

58

Nominal

Pembiayaan

Jangka Waktu

12 bln 18 bln 24 bln 30 bln 36 bln

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

3.000.000

5.000.000

10.000.000

15.000.000

17.500.000

20.000.000

25.000.000

30.000.000

-

-

-

216.667

325.000

541.667

1.083.333

1.625.000

1.808.333

2.066.667

2.583.333

3.100.000

-

-

-

-

-

-

805.556

1.208.333

1.322.222

1.511.111

1.888.889

2.266.667

-

-

-

-

-

-

666.667

1.000.000

1.079.167

1.233.333

1.541.667

1.850.000

-

-

-

-

-

-

-

-

933.333

1.066.667

1.333.333

1.600.000

-

-

-

-

-

-

-

-

836.111

955.556

1.194.444

1.433.333

Dari data tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa nasabah harus melakukan

penyetoran simpanan atau tabungan wajib minimal sebesar margin per bulan. Dengan

Plafon sebesar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 30.000.000,- bagi usaha kecil dan

menengah. Sedangkan plafon lebih dari Rp. 30.000.000,- untuk pembiayaan

menengah atas, perorangan atau corporate (perusahaan).

Page 68: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

59

Dengan persyaratan pengajuan sebagai berikut :

a. Usaha telah berjalan minimal 1 tahun

b. Mengisi formulir aplikasi dengan lampiran :

1) Foto copy KTP Suami dan Istri

2) Foto copy Kartu Keluarga

3) Surat keterangan domisili dari RT setempat

4) Foto copy berkas jaminan (BPKB, Sertifikat + SPPT, SK PNS) untuk

pembiayaan > Rp. 1.500.000,-.

5) Foto copy akta pendirian atau perubahan, SIUP, TDP, NPWP dan

domisili usaha untuk pembiayaan perusahaan atau lembaga.

6) Melampirkan rekening koran 3 bulan terakhir (lembaga)

7) Melampirkan laporan keuangan 2 tahun terakhir (lembaga)2.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan proses untuk memetapkan pekerjaan yang

sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud

supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana atau tidak.

a. Respon Masyarakat terhadap Dana Bergulir Dhuafa

Respon masyarakat cukup baik yaitu antara lain karena mereka

senang telah mendapatkan bantuan dana untuk usaha yang dilakukan oleh

BMT Usaha Mulya dalam pengembangan sektor usaha kecil mikro untuk

2 BMT Usaha Mulya Masjid Raya Pondok Indah, Profil dan Produk BMT Usaha Mulya

Pondok Indah. data diambil pada Selasa, 21 Juni 2011.

Page 69: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

60

mengentaskan kemiskinan di negara ini. Hingga saat ini dana yang telah

dikumpulkan dan disalurkan oleh BMT Usaha Mulya untuk produk dana

bergulir ini adalah sebesar Rp. 550.000.000,00-

b. Pemberdayaan Penggunaan Dana Sosial Dhuafa

Pemberdayaan BMT, usaha mikro, kecil, dan menengah

(UMKM) merupakan upaya strategis dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat karena UMKM merupakan bagian terbesar dari

aktivitas masyarakat Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan jumlah

UMKM pada tahun 2008 mencapai 51,3 juta unit usaha atau 99,9 persen

dari jumlah unit usaha di Indonesia. Sementara itu, jumlah tenaga kerjanya

yang terlibat mencapai 90,9 juta orang atau 97,0 persen dari seluruh

tenaga kerja Indonesia. Pada tahun yang sama, jumlah koperasi adalah

sebanyak 155 ribu unit, dengan jumlah anggota mencapai sekitar 26,8 juta

orang. Produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga

menunjukkan peningkatan sebesar 3,0 persen pada tahun 2008

dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan produktivitas ini masih

lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan produktivitas per unit

usaha secara nasional sebesar 3,2 persen. Sementara itu, peran ekspor

nonmigas UMKM pada tahun 2008 menunjukkan kontribusi yang cukup

besar, yaitu 20,2 persen dari total ekspor nonmigas nasional serta

pemberdayaan penggunaan dana sosial bergulir yang dilakukan oleh BMT

Page 70: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

61

Usaha Mulya yang telah memajukan sebagian masyarakat dhuafa yang

memerlukan dana untuk usaha.

Analisis SWOT juga termasuk dalam bagian dari manajemen yang mana

terdapat dalam pengawasan (controlling) untuk mengetahui seberapa kuat suatu

kegiatan atau usaha dapat berjalan atau sebaliknya. Dibawah ini akan membahas

lebih rinci tentang analisis SWOT Dana Bergulir Dhuafa BMT Usaha Mulya

Pondok Indah.

B. Analisis SWOT Dana Bergulir Dhuafa

Ananlisis SWOT dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki BMT yang dilakukan melalui telaah

terhadap kondisi internal lembaga BMT serta analisis mengenai peluang dan

ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap

kondisi eksternal lembaga BMT. Identifikasi kekuatan, kelemahan juga dapat

dilakukan dengan melihat masa lampau (past-performance) dan

membandingkannya dengan hasil-hasil perusahaan lain. Tantangan-tantangan

dapat juga diidentifikasi, misalnya melalui masalah-masalah manajerial yang

diakibatkan oleh keadaan lingkungan (ketentuan pemerintah, perkembangan

ekonomi, keinginan atau tingkah laku nasabah, perkembangan teknologi, dan

lain-lain).

Page 71: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

62

Tabel 4.3

Matriks IFAS BMT Usaha Mulya.3

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Bagi hasil yang kompetitif

pembiayaan dana bergulir

2. Produk dana bergulir ini dapat

divariasikan dengan beragam skim

yang ada

3. Pelayanan dari pegawai yang baik,

berkualitas dan memiliki dedikasi

serta komitmen untuk memajukan

perusahaan

4. Lembaga swasta independen yang

memiliki nama yang cukup familiar di

masyarakat sekitar

5. Tingkat kesehatan BMT yang berada

pada kondisi yang sehat dan memiliki

tingkat likuiditas yang baik

6. Birokrasi yang begitu teratur di bawah

Yayasan Pondok Mulya

1. Belum memiliki izin resmi

untuk produk pembiayaan dana

bergulir dhuafa

2. Belum memiliki jaringan

pemasaran yang luas

3. Kurangnya sosialisasi pada

masyarakat sekitar

4. Jaringan kantor terbatas

5. Pola pembiayaan yang belum

familiar

6. Jaringan komunikasi dan

informasi yang masih terbatas

3 Data ini diambil berdasarkan riset di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah pada Mei-

Juni 2011.

Page 72: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

63

Tabel 4.4

Matriks EFAS BMT Usaha Mulya

Peluang (O) Ancaman (T)

1. Adanya peraturan yang

memungkinkan Koperasi dan BMT

mendapat suntikan dana dari

pemerintah maupun pihak luar.

2. Memanfaatkan event dan acara bazar

3. Hubungan yang baik dengan berbagai

pihak karena lokasi yang strategis di

kawasan pusat perbelanjaan

4. Kondisi ekonomi yang mulai

membaik

5. Fatwa MUI bahwa “Bunga itu

Haram”

1. Krisis ekonomi global yang

terjadi beberapa waktu lalu

2. Semakin meluasnya

perkembangan BMT dimana-

mana

3. Mengembangkan produk

4. Adanya peraturan yang sah

terhadap keberadaan BMT

beserta semua produknya

5. Memperluas jaringan dan kantor

cabang

1. Matriks Faktor Strategi Internal

Sebelum membuat matriks faktor strategi internal, kita perlu

mengetahui terlebih dahulu faktor strategi internal (Internal Strategic Factors

Analysis Summary atau IFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor

strategis internal (IFAS) :

Page 73: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

64

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom I

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-

faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan. (Semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variable yang masuk

kategori kekuatan) diberikan nilai mulai dari +1 sampai +4 (sangat baik)

membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan persaingan

utama. Sedangkan variable yang bersifat negatif, kebalikannya.

Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan

rata-rata lembaga keuangan, nilainya adalah I sedangkan jika kelemahan

perusahaan dibawah rata-rata sektor lemabaga keuangan nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

Page 74: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

65

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai bobot ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama4.

Tabel 4.5

Penghitungan Matriks IFAS

Faktor-faktor strategi

internal

bobot rating Bobot x

Rating

Komentar

Kekuatan

1. Bagi hasil yang

kompetitif pembiayaan

dana bergulir

2. Produk dana bergulir ini

dapat divariasikan

0,10

0,10

4

4

0,40

0,40

Strategi Pemasaran

Inovasi Produk

4 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. h. 24-25.

Page 75: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

66

dengan beragam skim

yang ada

3. Pelayanan dari pegawai

yang baik, berkualitas

dan memiliki dedikasi

serta komitmen untuk

memajukan perusahaan

4. Lembaga swasta

independen yang

memiliki nama yang

cukup familiar di

masyarakat sekitar

5. Tingkat kesehatan BMT

yang berada pada

kondisi yang sehat dan

memiliki tingkat

likuiditas yang baik

6. Birokrasi yang begitu

teratur di bawah

Yayasan Pondok Mulya

0,10

0,10

0,05

0,05

3

3

2

2

0,30

0,30

0,10

0,10

Reputasi yang baik

Reputasi yang baik

Manajemen resiko

yang baik

Strategi Pemasaran

Page 76: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

67

Kelemahan

1. Belum memiliki izin

resmi untuk produk

pembiayaan dana

bergulir dhuafa

2. Belum memiliki

jaringan pemasaran

yang luas

3. Kurangnya sosialisasi

pada masyarakat sekitar

4. Jaringan kantor terbatas

5. Pola pembiayaan yang

belum familiar

6. Jaringan komunikasi

dan informasi yang

masih terbatas

0,10

0,10

0,10

0,05

0,10

0,05

3

3

3

2

1

2

0,30

0,30

0,30

0,10

0,10

0,10

Implikasi, kurangnya

strategi pemasaran

Menghambat

pemasaran

Strategi pemasaran

Perluas jaringan

Akad masih asing di

masyarakat

Perluas jaringan dan

komunikasi

Total 1,00 2,80

2. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Setelah faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan

diidentifikasi, suatu tabel EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis

Page 77: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

68

Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut

dalam kerangka opportunity and threat perusahaan. Tahapannya adalah :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan. Pemberian

nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin

besar diberi nilai +4, tetapi juga peluangnya kecil diberi rating +1).

Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, jika ancamannya

sedikit ratingnya +4 dan jika ancamannya besar, ratingnya adalah +1.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4, hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

Page 78: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

69

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok lainnya dalam kelompok industri yang sama5.

Jika manajer strategis telah menyelesaikan analisis faktor-faktor

strategis eksternalnnya (peluang dan ancaman), ia juga harus menganalisis

faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan cara yang

sama. Agar lebih jelas, maka lihatlah tabel EFAS dibawah ini.

Tabel 4.6

Perhitungan Matriks EFAS

Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot

X

Rating

Komentar

Peluang

1. Adanya peraturan yang

memungkinkan

Koperasi dan BMT

mendapat suntikan

dana dari pemerintah

maupun pihak luar.

2. Memanfaatkan event

dan acara bazar

0,20

0,10

4

4

0,80

0,40

Dukungan Pemerintah

Peluang Pemasaran

5 Ibid. h. 22-23.

Page 79: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

70

3. Hubungan yang baik

dengan berbagai pihak

karena lokasi yang

strategis di kawasan

pusat perbelanjaan

4. Kondisi ekonomi yang

mulai membaik

5. Fatwa MUI bahwa

“Bunga bank itu

Haram”

0,10

0,05

0,05

3

3

2

0,30

0,15

0,10

Pangsa pasar luas

Kondisi yang stabil

Pangsa Pasar Luas

Ancaman

1. Krisis ekonomi global

yang terjadi beberapa

waktu lalu

2. Semakin meluasnya

perkembangan BMT

dimana-mana

3. Mengembangkan

produk

4. Adanya peraturan yang

sah terhadap

keberadaan BMT

beserta semua

produknya

5. Memperluas jaringan

dan kantor cabang

0,15

0,10

0,10

0,10

0,05

3

2

2

1

1

0,45

0,20

0,20

0,10

0,05

Menghambat pemasaran

Persaingan ketat

Strategi pemasaran

Pengembangan produk

Perluas komunikasi

Total 1,00 1

Page 80: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

71

Setelah manajemen strategis menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis

eksternal (peluang dan ancaman), ia juga harus menganalisis faktor strategis internal

(kekuatan dan kelemahan).

Keunggulan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing harus

diintegrasikan ke dalam budaya organisasi sedemikian rupa sehingga perusahaan

lain tidak mudah menirunya. Selanjutnya, sebelum suatu perencanaan strategis

dikembangkan, manajemen puncak perlu menganalisis hubungan antara fungsi

manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur perusahaan (corporate

structure), budaya perusahaan (corporate culture) dan sumber daya perusahaan

(corporate resources).

Tabel 4.7

Diagram Matriks SWOT

IFAS

STRENGTHS (S)

1. Bagi hasil yang kompetitif

pembiayaan dana bergulir

2. Produk dana bergulir ini dapat

divariasikan dengan beragam

skim yang ada

3. Pelayanan dari pegawai yang

baik, berkualitas dan memiliki

dedikasi serta komitmen untuk

WEAKNESS (W)

1. Belum memiliki izin resmi untuk

produk pembiayaan dana bergulir

dhuafa

2. Belum memiliki jaringan pemasaran

yang luas

3. Kurangnya sosialisasi pada masyarakat

sekitar

4. Jaringan kantor terbatas

Page 81: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

72

EFAS

memajukan perusahaan

4. Lembaga swasta independen

yang memiliki nama yang cukup

familiar di masyarakat sekitar

5. Tingkat kesehatan BMT yang

berada pada kondisi yang sehat

dan memiliki tingkat likuiditas

yang baik

6. Birokrasi yang begitu teratur di

bawah Yayasan Pondok Mulya.

5. Pola pembiayaan yang belum familiar

6. Jaringan komunikasi dan informasi

yang masih terbatas.

Page 82: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

73

OPPORTUNITY (O)

1. Adanya peraturan

yang memungkinkan

Koperasi dan BMT

mendapat suntikan

dana dari pemerintah

maupun pihak luar.

2. Memanfaatkan event

dan acara bazar

3. Hubungan yang baik

dengan berbagai

pihak karena lokasi

yang strategis di

kawasan pusat

perbelanjaan

4. Kondisi ekonomi

yang mulai membaik

5. Fatwa MUI bahwa

“Bunga bank itu

Haram”

STRATEGI SO

1. Membangun brand image

yang baik di benak nasabah

dengan memanfaatkan event

dan acara-acara bazar

2. Mulai mengenalkan dan

mengembangkan produk-

produk unggulan bagi

masyarakat melalui pelatihan

dan seminar-seminar.

3. Mengembangkan sistem

informasi dan jaringan

komunikasi yang baik dan

luas

STRATEGI WO

1. Pemanfaatan event dan bazar-bazar

untuk mensosialisasikan produk dana

bergulir dhuafa bagi masayarakat

2. Mempermudah pelayanan dan

persyaratan agar menarik minat

nasabah dan masyarakat

3. Meningkatkan hubungan baik dengan

berbagai pihak agar suntikan dana

dapat mengalir dengan baik.

Page 83: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

74

THREATS (T)

1. Krisis ekonomi global

yang terjadi beberapa

waktu lalu

2. Semakin meluasnya

perkembangan BMT

dimana-mana

3. Mengembangkan

produk

4. Adanya peraturan

yang sah terhadap

keberadaan BMT

beserta semua

produknya

5. Memperluas jaringan

dan kantor cabang

STRATEGI ST

1. Memberikan kemudahan bagi

masyarakat yang tengah

kesulitan dana usaha agar

bisa membangun brand image

yang baik.

2. Optimalkan pelayanan yang

baik agar nasabah merasa

aman dan nyaman

3. Inovasi produk perlu

dilakukan

STRATEGI WT

1. Memperbaiki sistem dan prosedur

pelayanan nasabah sehingga pelayanan

dapat berjalan dengan mudah, cepat

dan efisisen

2. Melakukan penyempurnaan di

berbagai aspek untuk menata kinerja

BMT agar lebih baik lagi

3. Perkuat manajemen SDM yang handal

agar BMT tetap mampu bersaing

dengan lembaga maupun BMT lain.

Page 84: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

75

C. Keberhasilan dan Hambatan Pengelolaan Dana Bergulir Dhuafa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen yang

dilakukan oleh BMT Usaha Mulya dalam menjalankan usahanya terutama fokus

pada produk dana bergulir dhuafa ini.

1. Permasalahan yang Dihadapi

Upaya pemberdayaan BMT dan Dana bergulir dhuafa telah

dilakukan dengan langkah-langkah yang nyata. Namun, hingga saat ini

keduanya masih menghadapi beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Permasalahan yang terkait dengan iklim usaha yang kurang kondusif

menjadi penghambat bagi tumbuhnya produk ini. Salah satunya adalah

masih besarnya biaya transaksi usaha sebagai akibat dari ketidakpastian

dan ketidakjelasan prosedur perizinan, panjangnya proses perizinan dan

timbulnya berbagai pungutan tidak resmi, serta masih adanya praktik

bisnis serta persaingan usaha yang tidak sehat di masyarakat.

Produktivitas UMKM sudah menunjukkan peningkatan, tetapi nilainya

masih sangat kecil dibandingkan dengan produktivitas usaha besar. Hal ini

mengakibatkan produk yang dihasilkan kurang memiliki kemampuan

untuk bersaing dan kualitas yang baik yang dapat memenuhi permintaan

masyarakat khususnya kaum dhuafa.

b. Masih rendahnya produktivitas UMKM ini diakibatkan antara lain, oleh

rendahnya kualitas dan kompetensi kewirausahaan sumber daya manusia.

Page 85: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

76

c. Selain itu, keterbatasan modal dan penguasaan teknologi pada sektor

usaha kaum dhuafa di masyarakat berakibat sangat sulit untuk

meningkatkan nilai tambah usahanya sehingga pendapatan yang diperoleh

juga masih rendah.

d. Kualitas kerja yang kurang baik berdampak pada lingkungan kerja dan

produk yang dihasilkan menjadi kurang berdaya saing. Produk ini juga

masih menghadapi kendala keterbatasan pada akses pemasaran yang

mempengaruhi pendapatan nasabah produk dana bergulir dhuafa ini.

e. Permasalahan khusus yang dihadapi dalam pemberdayaan dana bergulir

dhuafa adalah belum meluasnya pemahaman tentang dana bergulir

sehingga BMT harus menggunakan istilah yang lebih mudah seperti

talangan dana untuk mempermudah pemahaman nasabah dan masyarakat

tentang dana bergulir yang hanya diperunuthkan untuk kaum dhuafa ini.

2. Keberhasilan yang Telah Dicapai

Kebijakan pemberdayaan Baitul Maal Wa Tamwil secara umum diarahkan

terutama untuk mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional

melalui :

a. Peningkatan ekonomi ummat dengan mengembangkan usaha skala mikro

khususnya dana bergulir dhuafa dalam rangka mendukung peningkatan

pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah

b. Peningkatan produktivitas dan akses BMT sebagai sumber daya produktif

untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi daerah,

Page 86: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

77

sekaligus menciptakan lapangan kerja khususnya bagi masyarakat kurang

mampu atau kaum dhuafa. Dalam rangka mendukung peningkatan

pendapatan masyarakat berpendapatan rendah melalui pemberdayaa

ekonomi lokal, kota, dan perdesaan, pemberdayaan usaha mikro pada

produk dana bergulir dhuafa difokuskan untuk mendorong pertumbuhan

yang berpihak pada rakyat miskin.

Langkah kebijakannya yaitu :

a. Meningkatkan kapasitas dan memperluas jangkauan lembaga keuangan

mikro yaitu BMT melalui dana bergulir dhuafa

b. Meningkatkan kemampuan pengusaha kecil dan mikro dalam aspek

manajemen usaha unthasilkan pendapatan yang layak untuk

melangsungkan hidup para dhuafa

c. Meningkatkan fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana BMT sebagai

bagian dari usaha kecil mikro

d. Meningkatkan fasilitasis pembinaan sentra-sentra produksi tradisional dan

usaha ekonomi produktif dan daerah tertinggal yang membutuhkan dana

untuk usaha. Dalam kaitannya dengan peningkatan akses BMT dan

UMKM kepada sumber daya produktif dalam masyarakat.

Saat ini, cukup banyak lembaga keuangan mikro syariah atau

Baitulmal Wat Tamwil (BMT) yang sengaja berkantor di dekat pasar.

Alasannya, karena pasar merupakan tempat sejumlah pedagang mengadu

untung meraih rupiah dengan berjualan dari pagi hingga petang hari. Hingga

Page 87: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

78

kini, mereka merupakan salah satu konsumen utama penyerap pembiayaan

BMT. Namun, pasar bukan satu-satunya lokasi strategis. Karena ada juga

BMT yang menjadikan masjid sebagai pusat operasi.

Bagi BMT Usaha Mulya, menjalankan operasi bisnis keuangan

mikro syariah di Masjid Pondok Indah adalah satu pilihan bisnis yang penting

dijalankan. Hal itu karena pengembangan usaha masyarakat ekonomi

menengah kecil dan ibadah merupakan dua hal yang berjalan beriringan.

Salah satu alasan pengurus BMT Usaha Mulya memilih majid karena

diharapkan bisa mendorong pengembangan usaha keuangan mikro syariah

sekaligus meningkatkan kualitas keimanan baik bagi BMT maupun

nasabahnya. „‟Kami ingin masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah saja, tapi

juga menjadi pusat pengembangan masyarakat,‟‟ kata Kabid Usaha BMT

Usaha Mulya, Faisal Qosim, beberapa waktu lalu.

BMT Usaha Mulya pertama kali didirikan pada Agustus 2002.

Pendirian dilakukan oleh Yayasan Pondok Mulya yang bergerak pada

pengembangan sektor pendidikan, kemasjidan, dan usaha. Saat itu, modal

awal yang digunakan BMT untuk memulai operasi bisnis keuangan mikro

syariahnya tercatat sebesar Rp 200 juta.

Modal awal itu, digunakan sebagai dana pembiayaan bagi penguatan

permodalan usaha kecil dan mikro masyarakat. Selain itu, dana tersebut juga

digunakan untuk membiayai kegiatan operasional harian BMT. Menurut

Faisal, alasan utama pendirian BMT Usaha Mulya adalah untuk membantu

Page 88: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

79

pengembangan perekonomian masyarakat usaha kecil dan mikro. Hingga kini,

cukup banyak masyarakat Indonesia yang mencari nafkah melalui usaha jenis

kecil dan mikro. Namun, banyak dari mereka yang tidak memiliki akses

penguatan permodalan ke sektor perbankan.

Karena itulah, BMT hadir untuk membantu pengembangan usaha

mereka. „‟Melalui BMT, kami ingin membantu pengembangan usaha

masyarakat menengah ke bawah,‟‟ ujarnya. Menurutnya, sebelum BMT ini

didirikan, masyarakat usaha menengah ke atas sebetulnya sudah ingin

memiliki akses kepada layanan perbankan berbasis syariah. Namun, saat itu,

layanan keuangan mikro syariah belum banyak hadir. Padahal, mereka juga

berhak mengakses layanan keuangan syariah. „‟Karena itu, bisa dibilang,

BMT Usaha Mulya hadir untuk melayani masyarakat ekonomi menengah ke

bawah.

Hingga Mei lalu, BMT Usaha Mulya telah menyalurkan pembiayaan

hampir Rp 3 miliar. Dana itu disalurkan bagi ribuan nasabah dengan nilai

pembiayaan masing-masing paling kecil sebesar Rp 500 ribu, dan paling besar

Rp 50 juta. Namun rata-rata rata-rata pembiayaan per nasabah berkisar Rp 2

juta.

Faisal menyebutkan, nasabah pembiayaan BMT berasal dari berbagai

profesi. Tapi, mereka umumnya merupakan pelaku usaha kecil dan mikro. Di

antaranya adah pedagang sayur mayur di pasar dan pengusaha toko kelontong.

Page 89: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

80

Selain itu, ada juga pengusaha industri kerajinan kayu rumahan yang juga

menjadi nasabah BMT.

Selain di Masjid Pondok Indah, Yayasan Pondok Mulya juga

mengelola beberapa masjid lainnya di wilayah Jadebotabek. Di antaranya

adalah Masjid Akbar Kemayoran, Masjid Al Huriyah Puri Kembangan, dan

Masjid Al Furqon Bekasi.

Rencananya, usaha BMT juga akan dikembangkan di beberapa

masjid tersebut. Tujuannya adalah agar layanan keuangan mikro syariah dapat

diakses oleh banyak masyarakat di Jadebotabek. Dengan demikian, masjid

tidak hanya menjadi solusi keimanan, tapi juga solusi bagi perekonomian

masyarakat. BMT kini dapat menjadi salah satu lembaga ekonomi yang

berlandaskan syariah dan memiliki target untuk menumbuh-kembangkan

perekonomian khususnya usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia6

6 Baihaqi Abdullah Majid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Gagasan

dan Gerakan BMT di Indonesia (Jakarta : PINBUK, 2002). h. 275.

Page 90: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

BMT merupakan badan atau lembaga yang dapat meningkatkan kinerja

perekonomian dan sekaligus dapat mengentaskan kemiskinan sehingga tercapai

kesejahteraan ummat. Oleh karena itu, untuk mewujudkan peran BMT dalam

perekonomian tersebut diperlukan peranan pemerintah yang intensif terhadap

eksistensi BMT itu sendiri.

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang manajemen dana

bergulir dhuafa BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah dapat disimpulkan

secara keseluruhan bahwa :

1. Manajemen yang dilakukan oleh BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah-

Jakarta Selatan pada produk dana bergulir dhuafa sudah berjalan dengan baik

namun tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat khususnya ummat

Islam untuk lebih mengembangkannya baik dari segi permodalan maupun

peningkatan kualitas sumber daya manusianya (SDM) dalam menjalankan

amanah agama untuk senantiasa membantu sesama manusia dalam kebaikan.

2. BMT Usaha Mulya telah dapat menjadi inspirasi bagi sebagian masyarakat

untuk membuka usahanya yang tidak hanya di dekat pasar namun juga dapat

dilakukan di masjid agar dapat tercipta sinergi antara ibadah sekaligus

meningkatkan optimalisasi pemanfaatan dana bergulir terhadap perekonomian

Page 91: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

82

masyarakat khususnya bagi sebagian kaum dhuafa yang mau dan ingin untuk

mendapatkan dana dalam memulai usaha atau menjalankan bisnisnya.

3. Produk unggulan yang ditawarkan oleh BMT Usaha Mulya Pondok Indah ini

adalah Dana Bergulir Dhuafa yang hingga saat ini berkembang pesat dengan

tingkat keberhasilan yang baik dalam manajemennya bahkan jika dana yang

terkumpul dari produk ini telah mencapai 1 milyar rupiah maka pihak BMT

Berjanji akan membagi habis dana tersebut ke seluruh nasabah dana bergulir

untuk kemudian digunakan dalam mengembangkan usahanya. Subhanallah

semoga semua niat dari BMT ini dapat terealisasi agar dapat mengurangi

sedikit kemiskinan yang terjadi di negara kita ini. Namun dibalik semua

kesuksesan maupun keberhasilan yang diraih tiap orang atau lembaga pasti

ada saja kendala dan tantangan yang dihadapi pada kenyataannya, hal ini pula

yang dialami BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah, kendala atau

hambatan dalam hal ini berhubungan dengan masalah teknis seperti belum

adanya akses internet dan website yang dapat mempermudah nasabah dan

pihak-pihak lain untuk menerima informasi lebih banyak lagi tentang semua

aspek terkait dengan BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah, dll yang

mungkin bisa jadi masukan pada BMT tersebut agar kinerjanya ke depan akan

lebih baik dan maju.

Page 92: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

83

B. Saran

Penciptaan Iklim yang baik bagi usaha yang dilakukan oleh BMT Usaha

Mulya Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan dapat dilakukan dengan berbagai

kegiatan yaitu :

1. Penguatan status badan hukum harus dilakukan BMT Usaha Mulya Masjid

Pondok Indah agar produk-produknya dapat diakui dan berkembang dengan

baik.

2. Lebih ditekankan lagi dengan pengembangan teknologi informasi yaitu

mungkin membuat website sendiri untuk BMT Usaha Mulya Masjid Pondok

Indah agar semua info tentang BMT ini dapat diakses oleh siapapun,

kapanpun dan dimanapun, jika membutuhkan info.

3. Penelaahan peraturan perundang-undangan. Orientasi pembinaan BMT dan

Usaha kecil mikro lebih diarahkan pada penciptaan iklim usaha yang kondusif

dan pemberian kesempatan yang seluasluasnya kepada masyarakat di bidang

perkoperasian. Untuk itu, Pemerintah telah melakukan upaya penguatan status

badan hukum BMT karena hingga saat ini badan hukum BMT masih dibawah

naungan Undang-Undang Perkoperasian.

4. Perluasan usaha, dalam hal ini mungkin membuka cabang BMT Usaha Mulya

Masjid Pondok Indah di tempat lain agar memudahkan masyarakat untuk

menjangkau lembaga ini

Page 93: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

84

5. Dari sisi produk dana bergulir sendiri, masih banyak kekurangan di sana-sini

yang harus dibenahi, misalnya dasar hukum yang masih kurang, serta para

nasabah masih kurang mengetahui apa dana yang mereka gunakan.

6. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang dana bergulir dhuafa ini, sehingga

ke depan harus ada penyuluhan yang dilakukan oleh pihak BMT Usaha Mulya

Masjid Pondok Indah untuk mengembangkan produk dana bergulir dhuafa

yang sangat berpotensi dengan baik ini.

Page 94: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

85

DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Surabaya :

Risalah Gusti, 1996.

Baihaqi Abdullah Majid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah,

Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia. Jakarta : PINBUK, 2002.

Dahlan, Perkembangan Baitul Maal Wa Tamwil. Jakarta : Wordpress, 1999.

Ernie Trisnawati, Kurniawan Sefullah, Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana,

2005.

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Ghafur, Muhammad. Potret Perbankan Syariah Indonesia Terkini, Yogyakarta :

Biruni Press, 2007. Cetakan.1.

Gozali Saydam, Manajemen dan Kepemimpinan. Jakarta : Djambatan, 1993.

Hadari Nawawi, Manajemen SDM Untuk Bisnis Kompetitif. Jakarta : UGM Press,

2004.

Hasbullah Husain, Manajemen Menurut Islamologi. Jakarta : Biro Konsultasi

Islamologi, 1997. Cet ke-1.

Ibnu Syamsi, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1994. Cet. Ke-3.

Ismail Yusanto, Pengantar Manajemen Syariah. Jakarta : Khairul Bayan, 2002.

Hasan Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik 2-Statistik Inferensif . Jakarta : Bumi

Aksara 2003. Cet ke-2.

Krismiaji, Dasar-dasar Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Unit Penerbit dan

Percetakan AMP YKPN, 2002. Cet ke-2.

Lexi, Moleong, Metodogi Penelitian Kuantitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya,

1997.

Page 95: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

86

Media Amal Islam, Keberpihakan Islam Kepada Kaum Dhuafa. Jakarta :

Wordpress.com, 2011.

M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996. Cet ke-

15.

Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam.Jakarta :

Bhatara, 1996. Cet . ke-2.

Nazaruddin Umar , Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dalam kuliah

umumnya.

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis. Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1997.

Peraturan Direksi Lembaga Pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah No. 010/PER/LPDB/2011 tentang petunjuk teknis pemberian

tambahan pinjaman atau pembiayaan kepada koperasi, direksi lembaga

pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah RI.

Presley, John. Perbankan Syariah : Membahas Prinsip, Praktik dan Prospek. Jakarta

: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.

Suhendi, Hendri, Fiqh Muamalah : membahas Ekonomi Islam. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2002.

Sunyoto, Danang. Analisis Regresi dan Korelasi. Yogyakarta : Amara Books. 2007.

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh. Jakarta : Logos Wawancara Ilmu, 1997. Jilid 1.

Yusuf Wibisono, Sumber: Republika Online : 25 Desember 2010.

Zulkarnaen, Perekonomian Indonesia, Jakarta : LPFE, 1989.

http://hendrakholid.net-tabung-haji-perbankan-syariah-2010.

http://lowongankerjamu.info/search/contohpenelitianmetodepenelitiankuantitati-.pdf

http://www.pikiran-rakyat.com, Mengenal Baitul Maal Wa Tamwil (9 Oktober 2005)

http://rumahdhuafa.org/baitulmal-rumah-dhuafa/

Page 96: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

87

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 97: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Page 98: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Page 99: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
Page 100: MANAJEMEN DANA BERGULIR DHUAFA BMT USAHA MULYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4297/1/INTAN NUR...Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya