16
MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041

Makalah Studi Kelayakan Bisnis Tentang Penilaian Investasi Dan Resiko Investasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Studi kelayakan bisnis

Citation preview

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNISPENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

Disusun Oleh:

Paulina Sari 201210170311004Aulia Pratiwi 201210170311033Satria Sukanda 201210170311041

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014/2015PEMBAHASANPengertian InvestasiBanyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.Investasi adalah pengaitan sumber sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Muljadi (2001:284).Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru.2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.Jenis- jenis investasiDalam investasi terdapat empat penggolongan investasi, yaitu:1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanya tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Contohnya karena air limbah yang telah digunakan dalam proses produksi jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum dibuang keluar pabrik.

2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measureable profit investment) Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti. Contohnya adalah pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian, dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Sulit untuk mengukur tambahan laba yag dapat diperoleh dengan adanya pengeluaran biaya promosi produk , begitu juga sulit untuk mengukur penghematan biaya (karena adanya efisiensi) akibat adanya program pelatihan.

3. Investasi dalam penggantian ekuipment (replacement investment)Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin dan ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat yang terjadi biaya operasi mesin dan ekuipmen menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan yang baru, atau produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan.

4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment) Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pandapatan diferensial, yang berupa tambahan pendapatan (revenues), serta memerlukan biaya diferensial, yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.Pengertian Arti Penting Cash FlowAda berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntungan yang dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu:1. Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan)Ialah pengeluaran pengeluaran untuk investasi pada awal periode.2. Operastional Cash Flow (aliran kas operational)Ialah aliran kas yang timbul selama proyek investasi tersebut berjalan3. Terminal Cash Flow (aliran kas terminal)Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek.

Risiko InvestasiRisiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapakan. Dalam konteks Manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapakan (expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya bearti semakin besar tingkat risikonya. Risiko juga merupakan keadaan dimana kemungkinanya timbulnya kerugian/bahaya itu didapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data/informasi yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia. Adapun konteks resiko dibedakan menjadi 2, yaitu:1. Risiko sistematis (systematic risk)Risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karean perubahan pasar secara keseluruhan dan terjadi karena kejadian diluar perusahaan. Risiko ini tidak bisa didiversifikasi atau dikurangi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya risiko inflasi, resiko tingkat suk bunga, risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini juga disebut Undiversifiable risk2. Risiko non sistematis (unsystematic risk)Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu sendiri. Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara membentuk portfolio, karena risiko ini dipengaruhi pasar secara local atau regional. Misalnya kebijakan di suatu daerah tertentu mengenai perubahan tingkat retribusi dan pajak daerah. Risiko ini juga disebut Diversifiable risk.Metode Penilaian Investasi1. Metode Payback Period (PP) atau Periode PengembalianMetode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek di tolak atau tidak diterima .Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya berbeda a b Periode pengambalian = n + x 1 tahun c - bn = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke nc = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya sama investasi awal Periode pengambalian = x 1 tahun arus kas Usulan proyek investasi Periode pengembalian lebih cepat : layak Periode pengembalian lebih lama : tidak layak Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih

2. Metode Net Present Value (NPV)Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya(initial investment). Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present Value).Perhitungan NPV NPV= PV Proceeds PV OutlaysNPV = (arus kas x faktor diskonto ) Investasi awal Keputusan NPV positif - diterima Jika PV arus kas lebih tinggi dari PV investasi awal NPV negatif - ditolak Jika PV arus kas lebih kecil dari PV investasi awal

3. Internal Rate of Return (IRR) atau Tingkat Pengembalian InternalIRR ialah menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if capital outlays).Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial dan error. Yaitu dengan cara coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya

4. Profitability Index (PI)Model ini adalah menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai investasi. Jika nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut dianggap layak, dan sebaliknya.Rumus:PI= PI= PV = present valueIO = Investasi awal Jika PI lebih besar (>) dari 1 maka Investasi diterimaJika PI lebih kecil (