14
BAB I PENDAHULUAN Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhai di sisi Allah SWT. Agama Islam juga mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam menjalani asspek kehidupan. Ia mengajarkan bagaimana melakukan hubungan baik antara manusia dengan sang Khaliq, sesama manusia, dan manusia dengan makhluk lainnya. Kebenaran diridhainya agama Islam ini, sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitabkecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” Di kalangan masyarakat barat, Islam diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Istilah 1

Makalah Studi Islam 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Studi Islam 3

BAB I

PENDAHULUAN

Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhai di sisi Allah SWT.

Agama Islam juga mengatur berbagai dimensi hubungan manusia dalam

menjalani asspek kehidupan. Ia mengajarkan bagaimana melakukan hubungan

baik antara manusia dengan sang Khaliq, sesama manusia, dan manusia dengan

makhluk lainnya. Kebenaran diridhainya agama Islam ini, sebagaimana firman

Allah SWT:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada

berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitabkecuali sesudah datang

pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.

Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah

sangat cepat hisab-Nya.”

Di kalangan masyarakat barat, Islam diidentikkan dengan istilah

Muhammadanism dan Muhammedan. Istilah ini dinisbahkan pada agama diluar

Islam yang namanya disandarkan pada nama pendiri atau yang mengembangkan

agama tersebut. Penyebutan istilah itu (menurut Nasrudin Razaq) bukan saja tidak

tepat, tetapi secara prinsipil salah. Istilah itu bisa mengandung arti bahwa Islam

adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana

Budha yang mengandung arti agama, yang diambil dari nama pendirinya yaitu

Sidharta Gautama Budha. Analogi nama pendiri dengan agama-agama lainnya

sangat tidak sesuai bagi islam.

1

Page 2: Makalah Studi Islam 3

Atas dasar itulah, kami menyusun makalah ini untuk kembali meluruskan

dan melihat kembali agama Islam secara hakiki supaya tidak terjadi lagi salah

persepsi tentang Islam. Selain itu juga, kami menyusun makalah ini sebagai salah

satu tugas kelompok mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Studi Islam 3.

2

Page 3: Makalah Studi Islam 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Islam dan Muslim

1. Pengertian Islam dan Muslim

Agama islam mempunyai pengertian yang lebih luas dari pengertian agama

pada umumnya. Kata Islam berasal dari bahasa Arab yang mempunyai berbagai

macam arti, di antaranya ialah:

Salam yang berarti selamat, aman sentosa, sejahtera, yaitu aturan hidup yang

dapat menyelamatkan manusi di dunia dan di akhirat. Kata Salam terdapat

dalam Al Quran Surat Al An’am ayat 54, Surah Al A’raf ayat 46, dan Surah

An Nahl ayat 32.

Aslama, yang artinya menyerah, tunduk atau masuk Islam, yaitu agama yang

mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, tunduk, dan taat kepada hukum-

hukum Allah tanpa tawar-menawar. Kata Aslama terdapat dalam Al Quran

Surah Al Baqoroh ayat 112, Surah Ali ‘Imrân ayat 20 dan 83, Surah An Nisâ’

ayat 125, dan Surah Al An’am ayat 14.

Silmun, yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni agama yang

mengajarkan hidup yang damai dan selamat. Kata Silmun terdapat dalam Surah

Al Baqarah ayat 128 dan Surah Muhammad ayat 35.

Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat

mengangkat derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada

kehidupan yang bahagia.

Sedangkan secara epistimologi, Islam adalah agama Allah yang

diturunkan/diwahyukan kepada manusia melalui utusannya, nabi Muhammad

SAW sebagaimana telah dijabarkan dalam Al Quran dan dijabarkan dalam

haditsnya. Namun secara luasnya, Islam adalah agama yang diturunkan kepada

manusia dari waktu ke waktu melalui utusannya (yang terakhir melalui Nabi

Muhammad SAW), untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia baik di dunia,

3

Page 4: Makalah Studi Islam 3

amupun di akhirat, yang terdiri dari akidah, syari’ah (ibadah dan muamalah), dan

akhlak.

Dengan demikian, orang yang baru saja masuk islam dapat disebut sebagai

muslim, yaitu sama seperti halnya orang berserah diri sepenuhnya kepada Allah

dan melaksanakan segala perintah-Nya dengan menaklukan hawa nafsunya

kepada kehendak Allah SWT.

2. Karakteristik Ajaran Islam

Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari

agama yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki Islam meliputi karakteristik ilmu

dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan

disiplin ilmu. Karakteristik ini terdapat dalam Al Quran dan Hadits.

3. Pokok-Pokok Ajaran Islam

Pokok-pokok ajaran Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan, seperti yang

diucapkan oleh Nabi Muhammad dalam suatu haditsnya, yaitu:

: الله صلى الله رسول عند جلوس نحن بينما عنه الله رضى عمر عن

. . سواد شديد الثياب بياد شديد رجل علينا طلع اذ يوم ذات وسلم عليه

. . النبي. الى جلس حتى احد منا يعرفه وال السفر اثار عليه يرى ال الشعر

. . فخذيه على كفيه ووضع ربتيه الى ركبتيه فاسند وسلم عليه الله صلى

. : عليه الله صلى الله رسول فقال اإلسالم عن اخبرني محمد يا وقال

وتقيم : الله، رسول محمدا وان الله إال إله ال ان تشهد ان اإلسالم وسلم

إليه استطعت إن البيت وتحج رمضان، وتصوم وتئتيالزكاة، الصالة،

. . . اإليمان . : عن اخبرني قال ويصدقه يساله له فعجبنا صدقت قال سبيال

و : بالقدر وتؤمن االخر واليوم ورسله وكتبه ومالئكته بالله، تؤمن ان قال

: . . كانك. : الله تعبد ان قال اإلحسان عن اخبرني قال صدقت قال شره

( مسلم . ( رواه يراك فانه تراه تكن لم فان تراه

Artinya: “Dari Umar ra berkata: Pada satu hari ketika kami sedang duduk-duduk

dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba dating seorang laki-laki yang berpakaian

sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak diketahui bekas perjalanannya dan

tak seorang pun mengetahuinya. Kemudian dia duduk dekat Nabi SAW dan

4

Page 5: Makalah Studi Islam 3

disandarkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di

atas paha Nabi, lalu ia berkata: Hai Muhammad, ceritakanlah kepadaku apa

yang dimaksud dengan Islam? Rasulullah SAW menjawab: islam yaitu

mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat,

berpuasa di bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke baitullah jika mampu.

Kemudian orang itu berkata: Kamu benar. Maka kami terkejut memperhatikan

orang itu, dia bertanya sekaligus membenarkan. Lalu orang itu bertanya lagi:

Ceritakan kepadaku, apa yang dimaksud dengan iman? Rasulullah menjawab:

Iman yaitu, percaya kepada Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik dan buruk-Nya. Orang itu berkata.:

kamu benar. Kwmudian orang itu bertanya lagi: Ceritakanlah kepadaku apa yang

dimaksud dengan Ihsan? Rasulullah menjawab: Ihsan yaitu beribadah kepada

Allah SWT, seakan engkau melihat-Nya, dan jika tidak melihatnya, maka

sesungguhnya Ia (Allah) selalu melihatmu”. (HR Muslim)

B. Iman, Islam, dan Ihsan

1. Definisi Iman, islam, dan Ihsan

a. Definisi Iman (Ketauhidan)

Menurut bahasa, iman adalah percaya atau mempercayai sesuatu, sedangkan

menurut istilah, iman adalah menyakini dengan sepenuh hati, mengucapkan

dengan lisan, dan mengamalkan dengan dalam tindakan sehari-hari.

Iman merupakan awal dan akhir dari semua unsure ajaran islam. Suatu

kepercayaan yang menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menciptakan,

memberi hukum-hukum, mengatur dan mendidik alam semesta (tauhid

rububiyah).oleh karena itu, Tuhanlah satu-satunya yang wajib disembah, dimohon

petunjuk dan pertolongan-Nya, serta harus ditaati (tauhid uluhiyah).

Dengan tauhid (iman), manusia akan terbebas dari segala macam kejahatan

duniawi. Tauhid akan membebaskan manusia dari penjajahan, perbudakan, dan

perhambaan, baik oleh sesama manusia, maupun oleh hawa nafsu dan harta

bendanya. Dengan jiwa tauhid yang tinggi dan kokoh, seseorang akan terbebas

5

Page 6: Makalah Studi Islam 3

dari belenggu ketakutan dan duka cita dalam kemiskinan harta benda. Karena ia

yakin bahwa setiap makhluk yang ada di dunia ini, termasuk manusia, akan

mendapat rezeki dar Tuhan.

b. Definisi Islam (Ibadah)

Setelah dapat uraian di atas, kita mengetahui bahwa iman berarti keyakinan

hati dan islam mempunyai makna tunduk atau pasrah. Islam sangat erat kaitannya

dengan perbuatan, yaitu perbuatan yang baik semata-mata karena Allah SWT

(ibadah). Jadi, Islam dalam prakteknya sama dengan ibadah. Hal ini, dapat kita

lihat dan perhatikan dalam uraian rukun Islam yang lima, setiap rukun dari rukun

Islam itu merupakan perbuatan nyata (amaliah), jika dilaksanakan secara baik dan

sempurna berarti telah melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Sebagaimana

firman Allah SWT:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan

aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah

Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”

c. Definisi Ihsan

Kata ‘Ihsan’ biasa diartikan berbakti kepada Allah SWT, seolah-olah kita

melihat Allah dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang demikian ini, niscaya

akan merasa malu berpaling dari Allah, dan dalam hatinya tidak ada keraguan

sedikit pun. Dengan kata lain, ihsan adalah menggambarkan suatu sikap batin

yang dipenuhi oleh rasa ketuhanan yang sangat mendalam, sehingga di mana pun

dan kapan berada orang itu selalu merasa diperhatikan oleh Allah SWT, dan hal

seperti itulah yang mendorong dia untuk menjauhi perbuatan yang bertentangan

dengan kehendak-Nya.

6

Page 7: Makalah Studi Islam 3

2. Integrasi dan Keterkaitan antara Iman, Islam, dan Ihsan

Hadits di atas memberikan ide kepada umat islam sunni tentang rukun iman

yang enam, rukun islam yang lima, dan penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha

Hadir dalam hidup. Ketiga hal tersebut dapat dibedakan akan tetapi tidak dapat

dipisahkan, karena adanya keterkaitan satu sama lainnya.

Setiap pemeluk agama islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak

abash tanpa iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah

mustahil tanpa iman, dan iman mustahil tanpa islam. NurCholis madjid (1994:

463) melihat iman, islam, dan ihsan sebagai trilogy ajaran Ilahi.

Ibnu taimiah menjelaskan bahwa agama itu terdiri dari tiga unsure, yaitu

islam, iman, dan ihsan. Dalam tiga unsure itu tersirat makna kejenjangan

(tingkatan), yaitu orang memulainya dengan islam, kemudian berkembang ke arah

iman, dan puncaknya adalah ihsan. Hal tersebut berdasarkan surat al Fathir [35]

ayat 32:

“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih

di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri

mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka

ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian

itu adalah karunia yang Amat besar.”

Menurut Ibnu Taimiah, ayat di atas berisi penjelasan tentang: pertama,

orang-orang yang menerima warisan kitab suci dengan mempercayai dan

berpegang teguh pada ajaran-ajarannya, anamun masih melakukan perbuatan-

perbuatan zalim, adalah orang baru masuk islam, suatu tingkat permulaan dalam

kebenaran. Kedua, orang yang menerima kitab suci itu dapat berkembang menjadi

seorang mukminm, tingkat menengah, yaitu orang telah terbebas dari perbuatan

zalim, namun perbuatan kebajikannya masih kurang. Ketiga, perjalanan mukmin

itu (yang terbebas dari perbuatan zalim) berkembang perbuatan kebajikannya

7

Page 8: Makalah Studi Islam 3

sehingga ia menjadi pelomba (sabiq) perbuatan kebajikan, maka ia mencapai

derajat ihsan. “Orang yang telah mencapai tingkatan ihsan”, kata Ibnu Taimiah,

“akan masuk surge tanpa mengalami azab.” (NurCholis Madjid dalam Budhy

Munawar Rachman (ed.), 1994: 465).

Imam al-Shahrastani dalam kitabnya, al-Milal wa an Nihal, menjelaskan

bahwa Islam adalah menyerahkan diri secara lahir. Oleh karena itu, baik mukmin

maupun munafik adalah muslim. Sedangkan iman adalah pembenaran terhadap

Allah SWT, para utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat, dan menerima qadha

dan qadar. Integrasi Islam dan iman adalah keseempurnaan (al-Kamal). Atas dasar

itulah, beliau menggolongkan bahwa Islam adalah mabda’ (pemula), iman adalah

wasath (menengah), dan ihsan adalah al-kamal (kesempurnaan).

BAB III PENUTUP

8

Page 9: Makalah Studi Islam 3

1. Islam adalah agama yang diturunkan kepada manusia dari waktu ke waktu

melalui utusannya (yang terakhir melalui Nabi Muhammad SAW), untuk

kebaikan dan kebahagiaan manusia baik di dunia, amupun di akhirat, yang

terdiri dari akidah, syari’ah (ibadah dan muamalah), dan akhlak. Sedangkan

muslim adalah orang yang berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan

melaksanakan segala perintah-Nya dengan menaklukan hawa nafsunya kepada

kehendak Allah SWT.

2. Karakteristik ajaran Islam meliputi karakteristik ilmu dan kebudayaan,

pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan disiplin ilmu.

Karakteristik ini terdapat dalam Al Quran dan Hadits.

3. Pokok-pokok ajaran Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan.

4. Setiap pemeluk agama islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak abash

tanpa iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah

mustahil tanpa iman, dan iman mustahil tanpa islam. NurCholis madjid (1994:

463) melihat iman, islam, dan ihsan sebagai trilogy ajaran Ilahi.

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Makalah Studi Islam 3

Abdullah, M. Y. (2006). Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Penerbit Amzah.

'Ali, M. M. (1977). Islamologi (Dinu' Islam). Jakarta: PT. Ichtiar baro - Van Hoeve.

Hakim, Atang Abd.; Mubarok, Jaih;. (2000). Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

M. Ali Hasan. (1994). Materi Pokok Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

10