23
TUGAS MAKALAH AKHIR Sosiologi Politik Drs. H. CH. Faurozi, M.Si Pengaruh Dominasi Amerika sebagai Negara yang Hegemon terhadap Pembentukan Kondisi Interependensi Mutualisme dalam Penerapan Kebijakan dalam NAFTA Oleh: Nama : Hayo Tetuko NRP : 122030068 1

Makalah Sosilogi Politik Unpas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

paper

Citation preview

Page 1: Makalah Sosilogi Politik Unpas

TUGAS MAKALAH AKHIRSosiologi Politik

Drs. H. CH. Faurozi, M.Si

Pengaruh Dominasi Amerika sebagai Negara yang Hegemon terhadap Pembentukan Kondisi Interependensi Mutualisme dalam Penerapan

Kebijakan dalam NAFTA

Oleh:Nama : Hayo Tetuko

NRP : 122030068

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

1

Page 2: Makalah Sosilogi Politik Unpas

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembentukan North American Free Trade Area (NAFTA) sebagai free trade area

di kawasan Amerika Utara mengalami banyak kendala dalam pemebentukannya. Diawali

dengan masuknya Mexico sebagai salah satu aggota dari NAFTA yang menjajikan

kecerahan bagi perekonomian di negara tersebut, maka dengan mensubtitusi kebijakan

impornya dan secara radikal melakukan perubahan hubungan dengan negara Anglo-

American, Mexico menjadi salah satu negara yang menjadi perhatian Amerika untuk

masuk dalam usaha regionalisasi kedalam bentuk NAFTA. Dari awal pemebentukan

NAFTA yang dimana terdapat tiga pilar negara utama yakni Amerika Mexico dan

Canada, Amerika sudah dulu melakukan kerjasama intensive dengan Canada. Hal ini

juga merupakan sebuah bentuk perhatian dari Canada, bahwa munculnya Mexico

menjadi satu wilayah perdagangan bebas merupakan bentuk tantangan baru dalam

persaingan perdagangan dan investasi. Terbentuknya pola pikir Canada ini dikarenakan

Canada sebagai salah satu negara di NAFTA tidak memiliki kepentingan dalam

pemebntukan kerjasama dengan Mexico. Dengan begitu dapat dikatakan bahawa

masuknya Mexico dalam sebuah kerjasama regional yang terbentuk oleh inisiatif

Amerika, merupakan perpanjangan kepentingan dari kebijakan politik maupun ekonomi

secara sepihak oleh Amerika dan bukan atas keinginan dari salah satu anggota free trade

area ini (Canada).

Terlepas dari proses pembentukannya, NAFTA didirikan dalam upaya

pembentukan suatu organisasi kawasan yang nantinya dapat mendukung secara

komplementary terbentuknya kerjasama secara multilateral yang disuguhkan oleh World

Trade Organization (WTO) yang diimplementasikan dalam pertemuan di Uruguay

sebagai pemebentukan kerjasama secara multilateral.1 Perubahan kebijakan ini dapat

berupa perubahan struktur kebijakan ekonomi yang terlalu impor ataupun ekspor

oriented. Dengan pola berfikir secara comparative andvantage yang melihat dari aspek 1 Crawford and Laird provide a general overview of the treatment of agriculture in RTAs notified to the WTO. Sheffield (1998) reviews the treatment of agriculture in major RTAs and finds that most include agriculture in trade liberalization. Estevadeordal reviews the treatment of agriculture in Western Hemisphere RTAs, finding that most will eliminate internal barriers for almost all products.

2

Page 3: Makalah Sosilogi Politik Unpas

perhitungan pada factor produk dan produktivitas. Dengan pola berfikir ini diharapakan

kerjasama perdagangan regional yang menuju kerjasama secara multilateral pun dapat

berupa kerjasama perdagangan yang bebas secara adil menurut teori tersebut. Adapun

pada implementasinya akan sulit, dikarenakan setiap negara terutama dalam NAFTA

seperti halnya Mexico dan Canada yang memiliki keunggulan dalam labor intensive

sedangkan Amerika memiliki capital dan labor intensive maka pola comparative pun

akan sulit. Adapun alternatif lain dapat dilakukan dengan penerapan teori yang diusung

oleh Hecksher-Ohlin yang berkonsentrasi dalam kerjasama yang disesuaikan dengan

factor kemampuannya baik itu secara capital maupun labor intensive. Dengan alternative

tersebut diharapkan dapat menguntungkan di berbagai pihak.

Pada awal terbentuknya kerjasama NAFTA ini terjadi memang pergolakan yang

sangat baik, pada negara yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam penetrasi ekonomi

seperti halnya Mexico. Dengan masuknya Mexico kedalam NAFTA menjadikan

perekonomian serta pemberdayaan tenaga kerja meningkat dengan baik. Hal ini terukur

dari peningkatan ekspor dan impor Mexico dengan NAFTA sebagai kawasan, dan

Amerika serta negara dibalahan dunia lainnya sebagai kerjasama diluar kawasannya.

Akan tetapi dibalik peningkatan tersebut terdapat pula tingkat kerjasama yang stagnasi

dengan sesama negara yang memfokuskan pada labor intensif yakni Mexico dan Canada.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan adanya dinamika perdagangan yang terjadi di kawasan Amerika Utara,

yang dimana terdapat sebuah organisasi kawasan sebagai pembuka pintu rezim

perdagangan internasional dengan adanya dominasi dan pentrasi kepentingandari negara-

negara yang cukup besar. Maka dalam makalah ini penulis mengangkat pertanyaan

masalah, “Bagaimana pengaruh dominasi Amerika sebagai negara yang hegemon

terhadap pemebentukan kondisi interependensi mutualisme dalam penerapan kebijakan

dalam NAFTA?”.

1.3 Kerangka Teori dan Konsep

3

Page 4: Makalah Sosilogi Politik Unpas

Teori Hegemoni Gramsci

Antonio Gramsci melalui pandangannya mengenai hegemoni, menganggap terlalu

sederhana apabila dikatakan sebagai sebuah proses bagaimana sebuah kelompok

mendominasi kelompok yang lain. Dalam karyanya yang terkenal, Prison Notebooks,

hegemoni digunakan untuk mejelaskan sebuah kedudukan tertinggi yang dicapai oleh

sebuah kelompok sosial yang diraih bukan hanya melalui kekuatan fisik, dengan

mendominasi kelompok yang lain, melainkan juga dengan konsensus dari kelompok yang

terdominasi, untuk menerima kepemimpinan tersebut.2 Dalam konteks ini, sebuah

kelompok dikatakan memiliki kekuatan hegemonis apabila ia mampu membentuk sistem

nilai dan kepercayaan yang terintegrasi yang mendukung terbentuknya sebuah tatanan

yang mampu melayani kepentingan kelompok tersebut.3

Kekuatan peran sistem nilai, kepercayaan, dan idiologi menjadi penting untuk

diterapkan negara hegemoni untuk menjelaskan dan menjustifikasi proses dominasi yang

terjadi, karena proses negosiasi menuju konsensus tidak akan pernah selesai, apalagi

dalam masa krisis dimana kelompok yang disubordinasikan dapat mempertanyakan

relevansi dominasi dari negara hegemon yang disebut Gramsci sebagai bagian dari

kelompok historis. 4 Dengan kata lain hegemoni tidak hanya dimengerti sebagai proses

dominasi satu kelompok terhadap kelompok yang lain, melainkan melibatkan peranan

penting idiologi dalam mempertahankan apa yang disebut “persetujuan” dari negara yang

tersubordinasi untuk menerima kondisi yang terbentuk.

Hegemoni merupakan konsep penting bagi keragaman intelektual gagasan sosial

modern dan merupakan salah satu masalah konseptual paling serius dalam Marxisme.

Hegemoni berkaitan dengan ideologi yang memiliki cakupan melebih semua bidang

sosial, budaya, dan ekonomi dalam suatu masyarakat. Hegemoni adalah konsep yang

digunakan untuk menjelaskan wawasan dunia yang bertujuan membekukan dominasi

suatu kelas ekonomi terhadap kelas yang lain. Dalam konteks inilah, gagasan Gramsci

tentang hegemoni budaya memiliki pengaruh yang sangat besar dewasa ini. Masalah

2 Douglas Litowitz, “Gramsci, Hegemony, and the Law”, dalam, Brigham Young University Law Review, (2000), p. 518 3 Daniel Egan, “Global Capitalism and The Internationalization of The state: some Lessons from the Defeat of the Multilateral Agreement on Investment”, makalah untuk International conference on The Work of Karl Marx and Challenges for the XXI Century, Havana, May, 2003), p.2 4 Ibid.,

4

Page 5: Makalah Sosilogi Politik Unpas

yang diidentifikasi Gramsci adalah dominasi mutlak kapitalisme sebagai suatu sistem

sosial dalam masyarakat yang gagal mengatasi berbagai permasalahan mendasar dalam

hal ketidakseimbangan politik, ekonomi dan sosial.

Interdependency

Perdebatan mengenai teori hubungan internasional sudah terjadi sejak tahun

1970-an. Ilmu hubungan internasional memang terus berkembang mengikuti isu dan

sejarah, sehingga dinamika dan perkembangan teori terus saja terjadi. Hanya saja, yang

menjadi permasalahan adalah perubahan fenomena yang ada di dunia terjadi lebih cepat

daripada perkembangan teori itu sendiri. Contohnya ada pada teori saling kebergantungan

(interdependency). Pemikiran liberal dengan argumentasinya mengenai perdamaian

karena saling keterkaitan antar negara adalah sebah argumentasi yang sangat bagus,

elaboratif dan masuk akal. Hanya saja, pemikiran ini tiba-tiba saja tidak diindahkan

ketika terjadi krisis hutang di Amerika Latin tahun 1930-an sampai tahun 1970-an

memunculkan sebuah teori baru : teori ketergantungan (dependency).5

Terlepas dari perdebatan yang ada, akhirnya Karl W. Deutsch menengahi bahwa

kedua konsep ini bukanlah konsep yang saling mematikan antara satu dengan yang lain.6

Maksudnya, pola hubungan yang terjadi antara negara di dunia bisa bervariasi, baik yang

seperti diprediksikan oleh teori interdependency atau teori dependency. Dengan

menekankan pada kualitas hubugan dua pihak antar negara, dia mengatakan bahwa

interdependency terjadi jika kualitas hubungan antara negara satu dengan yang lain saling

terkait dan seimbang. Maksudnya jika perubahan yang terjadi pada negara A cukup besar,

maka perubahan yang relatif sama akan terjadi di negara B. Jika yang terjadi adalah

sebaliknya (pol ahubungan yang tidak seimbang), maka yang terjadi adalah dependency.

Pola ketergantungan ini muncul karena arah pengaruh dan power yang terlalu satu arah,

sehingga posisi negara yang lebih lemah akan lebih rendah.

5 Teori ketergantungan mengatkan bahwa hubungan yang ada dalam interaksi antara Negara maju dan berkembang adalah tidak seimbang dan negara berkembang berada dalam posisi yang dirugkan dan diekspliotasi oleh Negara maju. Tentu saja hal ini sangat bertolak belakang dengan teori saling ketergantungan ayang mengatakan bahwa setiap Negara saling terkait satu dengan yang lain. Keterkaitan ini akan membentuk hubungan yang saling menguntungkan karena ketidaksempurnaan satu Negara yang bias tertutupi jika melakukan kerjasama. 6 Untuk lebih jelasnya lihat Karl W. Deutsch, The Analysis of International Relations (New Jersey : Prentice Hall International, Inc., 1988) p.293-299

5

Page 6: Makalah Sosilogi Politik Unpas

Dari penjelasan diatas, maka jelas konsep interdependency masih valid jika

digunakan. Hanya saja, kita harus mengakui bahwa di dalam hubungan yang saling

bergantung, terdapat resiko hubungan yang cenderung satu arah sehingga malah terjadi

pola dependency. Artinya, bentuk-bentuk hubungan antar negara adalah bervariasi dalam

dimensi “kualitas” hubungan tersebut. Apakah dalam hubungan tersebut yang terbentuk

adalah pengaruh yang seimbang dan saling mempengaruhi sesuai dampak yang muncul

(positive interdependency) atau sebaliknya : hubungan yang ada tidak seimbang dan

berpengaruh sebaliknya dalam hubungan yang ada (negative interdependency).7 Tentu

saja, hubungan yang terjadi dalam perdangan internasional antar negara satu dengan

yang lain adalah hubungan positive interdependency. Karena dampak langsung yang

dirasakan dua negara dalam hubungan perdagangan yang ada.

7 I bid p. 285

6

Page 7: Makalah Sosilogi Politik Unpas

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Keberdaan NAFTA sebagai organisasi perdagangan bebas di Amerika Utara

NAFTA merupakan suatu bentuk organisasi kerjasama perdagangan bebas negara-

negara Amerika Utara: Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Pada hakekatnya NAFTA

telah terbentuk sejak tahun 1988, karena sejak tahun tersebut telah dimulai kerjasama

pedagangan bebas antara Amerika Serikat dan Kanada. Pada saat itu kerjasama ekonomi

antara Kanada dan Amerika tersebut masih bersifat bilateral, dalam rangka memperbaiki

kondisi perekonomian Kanada yang semakin memburuk diakibatkan meningkatnya

pengangguran dan banyaknya perusahaaan-perusahaan Kanada yang memindahkan

investasi ke Amerika Serikat.

Pada dasarnya NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi

negara-negara persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan tarif

bea masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil terhadap

penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-masing negara

peserta. NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di Washington DC oleh wakil-

wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan rumah yaitu Amerika Serikat.

Dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994.

Saat masih direncanakan, NAFTA adalah topik yang sering diperdebatkan diantara

ketiga negara. Saat Presiden George Bush (yang berperan utama pada perencanaan) dan

Presiden Bill Clinton (yang membantu mempromosikan dan mengimplementasikan

NAFTA) mendukung perjanjian, milyuner Texas Roos Perot dan politikal Pat Buchanan

menentangnya. Banyak yang berfikir NAFTA akan menyebabkan hilangnya pekerjaan di

Amerika karena kebanyakan perusahan berpindah ke utara dengan alasan murahnya

tenaga kerja dan deregulasi pasar.8 Dan juga meningkatnya ekploitasi tenaga kerja dan

pelanggaran hak asasi manusia. Alasan lain adalah membantu menyelesaikan masalah

ekonomi Meksiko dan ketiga negara akan mendapat keuntungan dengan meningkatnya

perdagangan. Pakar lingkungan berpendapat dengan meningkatnya perdagangan akan

8 North American Free Trade Agreement, Supplemental Agreements and Additional Documents: Message from the President of the United States Transmitting North American Free Trade Agreement, Supplemental Agreements, and Additional Documents. House Document 103-160.

7

Page 8: Makalah Sosilogi Politik Unpas

berdampak pula pada berkembangnya industri di Rio Grande yang akan menyebabkan

masalah polusi semakin bertambah. Pendukung NAFTA malah berpendapat bahwa

dengan diimplementasikannya perjanjian ini akan lebih mudah mengatur dan memonitor

polusi sepanjang perbatasan.

NAFTA menghilangkan semua batas-batas nontarif bagi perdagangan sektor

pertanian antara Amerika dan Meksiko. Ketentuan-ketentuan agrikultural Amerika-

Kanada (FTA, Free Trade Agreement) berdampak sejak 1989 digabungkan dengan

NAFTA. Dengan ketentuan ini semua tarif pada perdagangan sektor pertanian antara

Kanada dan Amerika dicakup oleh tariff-rate quotas (TRQ’s) dihapus sejak 1 Januari

1998. Meksiko dan Kanada mencapai kesepakatan NAFTA bilateral yang terpisah pada

akses pasar bagi produk-produk sektor pertanian. Perjanjian Kanada-Meksiko

menghilangkan hampir semua tarif baik secara langsung atau selama 5, 10, 15 tahun.

Tarif kedua negara tersebut berdampak pada perdagangan susu, ayam, telur, dan gula.

2.2 Sisi positif NAFTA bagi negara anggota

Dengan semakin intensifnya kerjasama yang dibangun oleh negara-negara

anggota NAFTA maka terdapat beberapa keuntungan yang dapat dirasakan langsung. Hal

ini dapat terlihat dari :

Sektor Pertanian Amerika

Kanada dan Meksiko adalah pasar eksport kedua dan ketiga terbesar bagi Amerika.

Gabungan kedua eksport tersebut lebih besar dibanding eksport ke Jepang atau 15-

anggota Europian Union. Sejak tahun fiskal (1992-1998), nilai eksport keluar sektor

pertanian Amerika meningkat 26 persen. Selama periode tersebut eksport pertanian dan

makanan pada kedua pasar NAFTA meningkat 48 persen.9

Perdagangan dengan Meksiko

Selama tahun fiskal 1997-1998 eksport makanan dan pangan Amerika ke Meksiko

meningkat dari 881 juta dolar menjadi 5,9 milyar dolar – level terbesar selama 5 tahun

dalam NAFTA. Amerika banyak mengeksport produk pangan ke Meksiko dibanding

China, Hongkong dan Rusia tahun lalu. Sekarang Amerika mensuplai hampir 75 persen

9 Inter-American Trade Report. Tucson, AZ: National Law Center for Inter-American Free Trade, 1997-. News of developments, plus summaries of selected new laws and regulations.

8

Page 9: Makalah Sosilogi Politik Unpas

impor pangan Meksiko.10 NAFTA menjaga pasar Meksiko tetap terbuka bagi produksi

pangan Amerika walaupun sejarah krisis ekonomi terburuk Meksiko modern. Saat

melemahnya peso eksport pangan Amerika turun sampai 11 persen tahun 1995, dan

meningkat kembali 60 persen tahun 1998. Meski perdagangan pangan telah meningkat

pada dua arah dibawah NAFTA, eksport Amerika ke Meksiko meningkat dengan cepat

dibanding impor dari Meksiko. Surplus perdagangan pangan Amerika dengan Meksiko

adalah 1,32 milyar dolar pada tahun 1998.

Perdagangan dengan Kanada

Kanada telah menjadi pasar yang stabil bagi perdagangan pangan Amerika dibawah

FTA, dengan bertambahnya eksport pangan 10 persen setiap tahun sejak tahun 1990-98.

Eksport Amerika mencapai rekor 7 milyar dolar ke Kanada tahun 1998, dan bertambah

lebih dari 89 persen sejak 1990. Buah-buahan dan sayuran segar, makanan ringan, dan

konsumsi makanan lainnya mendekati hampir tiga perempat penjualan di Amerika.11

Beberapa ketentuan NAFTA:

1. Perlindungan (Protection for Import-Sensitive Crop): Perlindungan terhadap

hasil sensitif import.

2. Ukuran sanitasi (Sanitary and Phytosanitary Measures): Ukuran ini digunakan

untuk melindung manusia, binatang atau kesehatan dari resiko yang mungkin

ditimbulkan oleh penyakit binatang atau tanaman, zat tambahan makanan atau

terkena kontaminasi.

3. Subsidi Eksport (Eksport Subsidies)

4. Dukungan Internal (Internal Support)

5. Angka dan Standar Kualitas (Grade and Quality Standard): Amerika dan

Meksiko setuju bahwa jika antara kedua negara menggunakan suatu ukuran

mengenai klasifikasi, angka atau pasar produk domestik untuk diolah, akan

memberikan perlakuan yang menguntungkan produk import yang sama untuk

diolah.

6. Syarat asal (Rules of Origin): Kebanyakan peraturan bahan produksi pangan

berasal dari antara negara-negara NAFTA.10 Mexican Law: A Treatise for Legal Practitioners and International Investors. (St. Paul, Minn.: West Group, 1998).p.4611 Castel, J.-G. The Canadian Law and Practice of International Trade, with Particular Emphasis on Export and Import of Goods and Services. 2d ed. (Toronto: Emond Montgomery Pubs, Ltd., 1997)., p.157

9

Page 10: Makalah Sosilogi Politik Unpas

7. Komoditas Besar (Bulk Commodities): Seluruh komoditas pangan dalam

jumlah besar dan produk-produk yang pasti diolah seperti jus jeruk dan keju

dibebaskan dari ketentuan de minimis, yang memperbolehkan sampai 7 persen

produk asal non-NAFTA dilibatkan pada pangan NAFTA. Citrus: Seluruh jus-

jus tunggal (segar, beku, terkonsentrasi, rekonstitusi dan fortified) harus terbuat

dari 100 persen buah-buahan yang berasal dari NAFTA.

2.3 Sisi negatif NAFTA bagi negara anggota

Selain adanya keuntungan yang terlihat merata bagi seluruh anggota NAFTA.

Ternyata dalam perkembangannya, terdapat beberapa anggota NAFTA yang mengalami

kerugian sebagai akibat standarisasi NAFTA yang secara implisit dipenuhi oleh

kepenitngan AS yang lebih dominan dibandingkan negara-negara lainnya. Hal ini dapat

terlihat dari :

Kemiskinan di Meksiko

Meskipun banyak keutungan yang dijanjikan NAFTA, rata-rata warga Meksiko

tidak merasakan manfaatnya sejak dilaksanakannya perjanjian ini. Pada dua bulan

pertama tahun 1995 stok pasar jatuh 24%, ratusan perusahaan tutup, dan lebih dari

250000 warga Meksiko kehilangan pekerjaan.

Pekerja Amerika juga tidak melihat manfaatnya dari perjanjian perdagangan ini.

Satu setengah tahun pertama dilaksanakannya NAFTA terlihat perdagangan Amerika

menjadi defisit hampir 80000 pekerja Amerika kehilangan pekerjaannya. Para pekerja

dari utara juga tidak mendapat kebaikan: upah di Meksiko menurun sekitar 40%-50%.

Sementara biaya hidup meningkat 80% pendapatan hanya meningkat 30%. Tingkat

inflasi tahun 1996 meningkat lebih dari 51% dan 20000 usaha bisnis kecil dan sedang

mulai bangkrut dengen meningkatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan

multinasional.12 Sampai dengan tahun 1996 lebih dari 2.3 juta warga Meksiko kehilangan

pekerjaanya sejak dilaksanakannya NAFTA. Harga kebutuhan dasar seperti bahan bakar

dan listrik meningkat pada tingkatan yang tidak terduga. Setahun setelah jatuhnya mata

uang peso, tiga perempat keluarga Meksiko tidak mampu mendapatkan makanan dasar

dan pelayanan dibutuhan agar menjaganya tetap di atas garis kemiskinan. Selain itu juga

12 Op.,Cit., p.50

10

Page 11: Makalah Sosilogi Politik Unpas

terdapat kerugian lain yang diderita Meksiko, yakni sebelum dilaksanakannya NAFTA,

sebagian lahan Meksiko digunakan untuk produksi jagung yang dihasilkan oleh 2,5 juta

petani.13 Tahun 1996 Meksiko mengimpor senilai 1,1 milyar dolar jagung, yang

merupakan salah satu produksi terkuatnya. Dan hal ini tidak terjadi pada masa NAFTA

mengintervensi kebijakan di negara Meksiko tersebut.

2.4 Peran dominan Amerika dalam pembentukan interdependensi di kawasan

Amerika Utara

Walaupun NAFTA memiliki dua sisi muka yang sangat bertolak belakang

terutama bagi Meksiko. NAFTA tetap dibutuhkan sebagai suatu blok ekonomi, NAFTA

memang merupakan ajang kompetisi antar anggota. Hal tersebut terlihat dari

kekhawatiran Kanada terhadap Meksiko atau Meksiko terhadap Kanada dan pengaruh

campurtangan Amerika yang akan memperburuk roda perekonomian di negaranya

masing-masing. Mereka membutuhkan Amerika sebagai penyokong dana dan bantuan

ekonomi kedua negara yang memburuk tadi, dalam rangka mendapatkan dukungan dana

perekonomian dari Amerika sebagai negara yang kuat dan super power. Pada

kenyataannya Kanada dan Meksiko berhasil menyelenggarakan penyesuaian dan

konsolodasi ekonomi, sehingga mampu memanfaatkan NAFTA sebagai unsur kekuatan

peluang yang terbuka bagi masing-masing negara. Oleh karena itu pada saat ini dapat kita

lihat negara Meksiko dan Kanada mampu bangkit menjadi negara yang maju dengan roda

perekonomian yang baik.14

Dengan kata lain dominasi Amerika dalam pergerakan NAFTA bersifat dominan.

Hal ini terlihat dari pola interdependensi yang telah berhasil dibangun oleh Amerika

dengan Kanada dan Meksiko. Pemebentukan ini juga didasari oleh kepentingan Amerika

terhadap kerjasama anatara sesama negara di kawasan Amerika Utara. Begitu pentingnya

kawasan ini menjadikan Amerikapun memiliki ketergantungan dengan pola perdagangan

yang telah dibentuk didalam NAFTA. Walaupun dominasi Amerika memang terlihat

lebih besar dibandingkan dnegan negara anggota lainnya, akan tetapi tanpa adanya

13 Armonk , Joseph A.M , “Created from NAFTA: The Structure, Function, and Significance of the Treaty's Related Institutions”., (N.Y.: M.E. Sharpe, 2000).,p.7914 Ibid., p.76

11

Page 12: Makalah Sosilogi Politik Unpas

persetujuan dari negara-negara anggotanya Amerika tidak akan memiliki kekuatan dalam

mempengaruhi kebijakan perdagangan di kawasan Amerika Utara tersebut.

BAB 3

12

Page 13: Makalah Sosilogi Politik Unpas

PENUTUP

3.1 Simpulan

Ada beberapa catatan penting yang dapat dilihat dari perkembangan NAFTA. Hal

ini dapat dilihat dari keberhasilan NAFTA, yang dimana sebelumnya mengalami

kesulitan dalam pembentukannya, sebagai akibat dari perbedaan kepentingan dari

masing-masing anggota NAFTA, pada akhirnya kebuntuan ini dapat diatasi oleh

pengaruh dominan Amerika dalam penerapan kebijakan di NAFTA. Dengan adanya

netralitas ini maka NAFTA pun terbentuk, walaupun masih terdapat perang kepentingan

didalamnya. Selain itu juga keberhasilan dapat dilihat dari adanya pertumbuhan ekonomi

yang positif dari pola kebijakan yang dibangun dalam NAFTA. Pertumbuhan ekonomi

yang positif ini menjadikan negara-negara anggota NAFTA memiliki interdepensi satu

sama lain sehingga timbul sebuah kondisi saling membutuhkan antara negara anggota

NAFTA. Walaupun secara eksplisit dapat dilihat bahwa kebutuhan yang dimiliki oleh

masing-masing negara anggota berbeda. Akan tetapi dalam implementasinya kebijakan

dalam NAFTA tetap mendominasi kepentingan-kepentingan tersebut.

Akan tetapi selain dari keberhasilan pemebntukan NAFTA, terdapat negara yang

mengalami kerugian akibat dari penetrasi kebijakan yang terdapat dalam NAFTA. Hal ini

terjadi di Meksiko, yang dimana dengan adanya berbagai standar persyaratan bentuk

kerjasama perdagangan yang menyebabkan ketidaksiapan Meksiko untuk meningkatkan

standar kelayakannya. Maka walaupun secara intesitas perdagangan terus meningkat akan

tetapi secara kesejahteraan tenaga kerja di Meksiko mengalami kerugian. Dimana makin

meningkatnya jumlah kemiskinan yang terjadi di Meksiko sebagai akibat dari

ketidakmampuan untuk berkompetisi dengan negara anggota NAFTA lainnya. Sehingga

dapat disimpulkan disini, bahwa Amerika tetap menjadi negara hegemon yang berkuasa

secara adidaya, walaupun sudah tergabung dalam sebuah kerjasama kawasan. Yang

dimana secara teori dengan adanya kerjasama kawasan seperti halnya di Uni Eropa dan di

ASEAN setiap negara anggota memiliki andil yang cukup besar dalam mempengaruhi

kebijakan perdagangan kawasannya tersebut. Akan tetapi hal ini berbeda dengan

NAFTA, dimana dalam pembuatan kebijakannya Amerika tetap dominan, akan tetapi

dengan dibentuknya sistem interdependensi yang dibangun oleh Amerika Serikat, yang

13

Page 14: Makalah Sosilogi Politik Unpas

dimana menjadikan negara-negara anggota NAFTA tersebut menjadi tergantung akan

bantuan ataupun kerjasama perdagangan. Maka perjalanan NAFTApun terus positif

dengan adanya ketergantungan pula yang dimiliki oleh Amerika untuk memperluas akses

pasarnya terutama dalam kerjasama kawasan.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Makalah Sosilogi Politik Unpas

Armonk , Joseph A.M , “Created from NAFTA: The Structure, Function, and

Significance of the Treaty's Related Institutions”., (N.Y.: M.E. Sharpe, 2000)

Castel, J.-G. The Canadian Law and Practice of International Trade, with

Particular Emphasis on Export and Import of Goods and Services. 2d ed.

(Toronto: Emond Montgomery Pubs, Ltd., 1997)

Crawford and Laird provide a general overview of the treatment of agriculture in

RTAs notified to the WTO. Sheffield (1998) reviews the treatment of agriculture

in major RTAs and finds that most include agriculture in trade liberalization.

Estevadeordal reviews the treatment of agriculture in Western Hemisphere RTAs,

finding that most will eliminate internal barriers for almost all products.

Daniel Egan, “Global Capitalism and The Internationalization of The state: some

Lessons from the Defeat of the Multilateral Agreement on Investment”, makalah

untuk International conference on The Work of Karl Marx and Challenges for the

XXI Century, Havana, May, 2003)

Douglas Litowitz, “Gramsci, Hegemony, and the Law”, dalam, Brigham Young

University Law Review, (2000)

Inter-American Trade Report. Tucson, AZ: National Law Center for Inter-

American Free Trade, 1997-. News of developments, plus summaries of selected

new laws and regulations.

Mexican Law: A Treatise for Legal Practitioners and International Investors. (St.

Paul, Minn.: West Group, 1998).

North American Free Trade Agreement, Supplemental Agreements and Additional

Documents: Message from the President of the United States Transmitting North

American Free Trade Agreement, Supplemental Agreements, and Additional

Documents. House Document 103-160.

15