26
MAKALAH SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI Disusun oleh : Ardiawan Rusdiyanto (XI IPA 2/07) Arditya Dwi Mei Hendra (XI IPA 2/08) Dita Kurnia Putri (XI IPA 2/12)

Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

  • Upload
    husnul

  • View
    271

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI

LAKI-LAKI

Disusun oleh :

Ardiawan Rusdiyanto (XI IPA 2/07)

Arditya Dwi Mei Hendra (XI IPA 2/08)

Dita Kurnia Putri (XI IPA 2/12)

SMA N 2 WONOSARI

TAHUN AJARAN 2013/1014

Page 2: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan hidayahnya yang Allah SWT anugerahkan kepada

kita sehingga dapat menyusun makalah biologi tentang sistem reproduksi laki-

laki. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memahami

bab sistem reproduksi pada laki-laki dan memberi pengetahuan tentang bab

tersebut.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang sudah mendukung  penyusunan makalah ini sehingga

makalah ini dapat terselesaikan. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat

Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.

Wonosari, 23 Januari 2014

Penulis

1

Page 3: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar .............................................................1

Daftar Isi .......................................................................2

Sistem Reproduksi Laki-Laki ......................................3

A. Alat Reproduksi Laki-Laki ...............................3

B. Spermatogensis .................................................6

Proses Spermatogenesis ....................................7

C. Hormon Sistem Reproduksi Laki-Laki .............8

Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki ............9

Teknologi Sistem Reproduksi Laki-Laki .....................13

Gaya Hidup Sehat ........................................................14

Daftar Pustaka ..............................................................16

2

Page 4: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Sistem Reproduksi Laki-Laki

Sistem reproduksi laki-laki terdiri atas alat-alat reproduksi, proses

pembentukan sel sperma (spermatogenesis), dan berbagai hormon yang ikut

berperan dalam sistem reproduksi.

A. Alat (Organ) Reproduksi Laki-laki

Alat reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin pria yakni

sperma. Disamping itu, alat reproduksi pria juga berfungsi dalam proses pelepasan

sperma ke saluran sel kelamin wanita. Pria memiliki serangkaian alat reproduksi

dan di dalam alat ini berlangsung pula proses pembentukan sperma. Dalam proses

pembentukan sperma tidak lepas dari peran hormon-hormon seksual. Alat

reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar (eksternal)

dan alat kelamin bagian dalam (internal).

Struktur internal dari sistem reproduksi pria terdiri dari testis, saluran

pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar

asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper)

1. Testis

3

Page 5: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Testis terdapat dalam kantong skrotum yang berfungsi untuk

memproduksi sperma. Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus

seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera

yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini disebut

spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa

normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari. Sperma ini berfungsi

dalam meneruskan keturunan. Testis juga menghasilkan hormon

reproduksi yaitu, testosteron. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Leydig

yang terletak di celah-celah antara tubulus seminiferus. Hormon

testosteron sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder

pada seorang laki-laki. Ciri-ciri kelamin sekunder pada seorang laki-laki

antara lain:

a) suara yang membesar,

b) tumbuhnya kumis, jenggot, serta rambut pada bagian tertentu,

c) bentuk dada yang bidang.

Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-

laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang

laki-laki akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri seorang

wanita.

2. Saluran Pengeluaran

Epididimis

Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok-

kelok diluar permukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan

sebagai tempat pematangan sperma. Selama perjalanan ini sperma

menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi.

Vas deferens

Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan

epididimis dan ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan

sebagai saluran jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula

seminalis (kantung semen/kantung mani).

4

Page 6: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Saluran ejakulasi

Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus

vesikula seminalis dan uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar

masuk ke dalam uretra.

Uretra

Jumlah satu buah. Merupakan saluran yang terdapat disepanjang penis,

memiliki lubang keluar di ujung penis. Berfungsi sebagai saluran keluar

urine dan saluran keluar air mani.

3. Kelenjar Asesoris

Vesikula seminalis

Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-

lekuk. Dindingnya mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-

kuningan dan bersifat basa (alkalis). Menyumbangkan sekitar 60% total

volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus (lendir), gula fruktosa

(penyedia energi untuk pergerakan sperma), enzim, vitamin dan hormon

prostagladin.

Kelenjar prostat

Jumlah satu buah. Terdapat di bawah kandung kemih. Mensekresikan

getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer berwarna

putih seperti susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat

(nutrisi bagi sperma).

Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra

Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar Prostat. Melalui saluran

mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih

bersifat basa yang dapat menetralisir urin asam yang tertinggal di

sepanjang uretra.

Struktur eksternal dari sistem reproduksi pria adalah penis dan skortum :

5

Page 7: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

1. Penis

Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons

berasal dari vena dan kapiler yang

mengalami modifikasi. Dua

terletak di atas disebut korpus

kavernosa, satu buah terletak di

bawah  dan membungkus uretra

disebut korpus spongiosum.

Batang utama penis dilapisi kulit

yang relatif lebih tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan

kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce), kulit inilah

yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu rangsangan

jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis akan

mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi sebagai

alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi dan alat koitus (persetubuhan).

2. Skrotum (kantung pelir)

Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi

testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum

kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang

berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi

untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di

dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan

otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak

sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses

pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil,

yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.

B. Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pematangan

spermatozoa (sel benih pria). Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar) dan

6

Page 8: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

lamanya sekitar 72 hari. Proses spermatogenesis sangat bergantung pada

mekanisme hormonal tubuh.

Spermatozoa ( sperma) yang normal memiliki kepala dan ekor, di mana kepala

mengandung materi genetik DNA, dan ekor yang merupakan alat pergerakan

sperma. Sperma yang matang memiliki kepala dengan bentuk lonjong dan datar

serta memiliki ekor bergelombang yang berguna mendorong sperma memasuki air

mani. Kepala sperma mengandung inti yang memiliki kromosom dan juga

memiliki struktur yang disebut akrosom. Akrosom mampu menembus lapisan

jelly yang mengelilingi telur dan membuahinya bila perlu. Sperma diproduksi

oleh organ yang bernama testis dalam kantung zakar. Hal ini menyebabkan testis

terasa lebih dingin dibandingkan anggota tubuh lainnya. Pembentukan sperma

berjalan lambat pada suhu normal, tapi terus-menerus terjadi pada suhu yang lebih

rendah dalam kantung zakar.

Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau

spermatogonium. Selain itu juga terdapat sel Sertoli yang berfungsi memberi

makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.

Sel Leydig berfungsi menghasilkan testosterone

.

Proses spermatogenesis

Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel

spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder.

Spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid. Spermatid

berdeferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah

selesai, maka ABP (Androgen Binding Protein) testosteron tidak diperlukan

lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan

balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

7

Page 9: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Kemudian spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan

cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan

kelenja Cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut

dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki

dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa. Pada laki-laki,

spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan spermatozoa dapat

terjadi setiap saat.

C. Hormon

Sistem reproduksi pria seluruhnya tergantung pada hormon, yang

merupakan bahan kimia yang merangsang atau mengatur aktivitas sel-sel

atau organ. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam fungsi sistem

reproduksi pria adalah follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing

hormone (LH) dan hormon testosteron.

FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang terletak di dasar

otak. FSH diperlukan untuk produksi sperma (spermatogenesis), dan LH

merangsang produksi testosteron, yang diperlukan untuk melanjutkan

proses spermatogenesis. Testosteron juga penting dalam pengembangan

karakteristik laki-laki, termasuk massa dan kekuatan otot, distribusi lemak,

massa tulang dan dorongan seks.

8

Page 10: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu

testoteron, LH(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating

Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.

Testoteron

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus

seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal

untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk

spermatosit sekunder.

Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis,

ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang

dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah

hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis

pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis

distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg

sehari. Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu

menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan

androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk oleh anak

ginjal.

Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar

pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana

testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat,

molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang

menyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah

testosteron menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan

mengaktifkan zakar dan memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan

jumlah testosteron.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai

berikut :

1. efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas ciri kelamin pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam

9

Page 11: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).

2.   efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan sel-sel otot.

3.    efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.

LH (Luteinizing Hormone)

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-

sel Leydig untuk mensekresi testoteron.

FSH (Follicle Stimulating Hormone)

FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi

menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid

menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.

Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel

sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat

testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada

tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.

Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada

spermatogenesis.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

a. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh

gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.

Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-

tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.

10

Page 12: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

b. Kriptorkidisme

Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun

dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut

dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin

untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan

pembedahan.

c. Uretritis

Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan

sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan

uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus

herpes.

d. Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri,

seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.

e. Epididimitis

Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi

pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

f. Orkitis

Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.

Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

g. Sifilis

Penyakit ini disebabkan bakteri bernama Treponema Pallium yang

didapatkan seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan

juga trasfusi darah.

h. Gonorhea

Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah

bakteri Neisseria Gonorrheae. Ia ditularkan melalui prilaku seks yang

bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih

yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.

i. Kanker testis

Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria

11

Page 13: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit

ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan

nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala

pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.

Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang memiliki

testis tidak berkembang sempurna berisiko tinggi terkena kanker.

Demikian pula mereka yang terlahir dari ibu yang mengkonsumsi hormon

tambahan selama kehamilan.

Kanker testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia

tubuh seperti alpha fetoprotein dan beta human chorionic

gonadotropin yang diproduksi sel-sel kanker. Pemeriksaan Kanker. Dalam

kondisi tertentu, untuk menghentikan sebaran sel kanker ke bagian yang

lainnya, seringkali mengharuskan membuang testis. Perawatan selanjutnya

termasuk operasi yang juga membersihkan jaringan lymphatic yang

dicurigai sebagai sarang sel kanker. Pada stadium awal atau pria dengan

jenis kanker testis seminoma dilakukan terapi radiasi. Jika kanker telah

menyebar sedemikian rupa umumnya dilakukan kemoterapi.

Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker

bervariasi. Paling umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah

zakar tidak otomatis membuat impoten. Namum jika

jaringan lymphatic dibuang menyebabkan produksi sperma berkurang.

Terapi radiasi umumnya menyebabkan rasa terbakar dan kelelahan yang

amat sangat. Namun akan terus berkurang jika terapi selesai sepenuhnya.

Penyakit ini seringkali menyebabkan ketidaksuburan. Sementara itu

kemoterapi umumnya menyebabkan mual dan muntah-muntah,

mengganggu sistem kekebalan tubuh, infertil dan botak. Efek samping ini

bisa bersifar temporer atau permanen.

j. Sterilitas/Infertilitas

Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu

membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan sperma

dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak normalnya

12

Page 14: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

organ-organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin, kecanduan alkohol,

atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa laki-laki juga mengalami

masalah ejakulasi.

k.  Mikropenis

Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada

kelainan seperti ini, penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran

di bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.

l. AnorkidismeAnorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.

m. Hyperthropic prostat

Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya

terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas

diketahui.

n. Impotensi

Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi

penis pada pada hubungan kelamin yang normal.

o. Infertilitas (kemandulan)

Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat

disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas

didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat

disebabkan oleh:

- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio

aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon

- Tersumbatnya saluran sperma

- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit

Teknologi Sistem Reproduksi Laki-Laki

1. Inseminasi Buatan

Inseminasi Buatan merupakan terapan teknologi yang dilakukan dengan cara

memasukkan sperma ke dalam vagina oleh seorang ahli kesehatan. Sperma

biasanya berasal dari pasangannya (suami). Inseminasi buatan dilakukan terhadap

13

Page 15: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

perempuan yang suaminya mempunyai jumlah sperma yang sedikit. Sebuah

variasi dari inseminasi buatan adalah penggunaan obat-obatan yang dapat

merangsang ovari. Selanjutnya, sperma donor ditempatkan di dalam uterus, dekat

vagina.

2. Intracytoplasmic Sperm Injection

Intracytoplasmic Sperm Injection merupakan terapan teknologi dengan metode

dan prosedur yang lebih canggih. Satu sel sperma disuntikkan langsung ke sebuah

sel telur. Metode tersebut lebih efektif pada seorang laki-laki yang mempunyai

beberapa masalah kesuburan.

3. Kondom

Kondom terbuat dari karet yang sangat tipis tetapi sangat kuat. Perhatikan Gambar

10.18. Kondom ini dikenakan oleh pria saat akan berhubungan seksual dan

mencegah bertemunya sperma dengan ovum. Kondom mempunyai daya

efektivitas sekitar 90% untuk menghindari terjadinya pembuahan. Diafragma

terbuat dari karet yang sangat tipis. Perhatikan Gambar 10.19. Diafragma ini

menutup uterus dan tuba fallopii untuk mencegah agar sperma tidak memasuki

uterus. Diafragma mempunyai efektivitas sekitar 90% untuk mencegah terjadinya

pembuahan.

Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Pada Sistem Reproduksi

Banyak yang dapat kita lakukan untuk hidup secara sehat supaya dapat

terhindar dari berbagai macam penyakit pada sistem reproduksi. Gaya hidup sehat

yang dapat kita lakukan diantaranya:

a. Kebersihan Pakaian Dalam

Seharusnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua

kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu, pilihlah bahan celana dalam

yang dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa

menempel di alat kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam

dengan orang lain bahkan itu keluarga sendiri, karena setiap orang

14

Page 16: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

memiliki kondisi kelamin yang berbeda.

b. Menghindari Menggunakan Celana Dalam dan Celana Jeans yang Ketat

Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah

selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya

dapat menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena

jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat

peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam

keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian

yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.

c. Membersihkan Alat Kelamin Setelah Buang Air Kecil atau Besar

Usahakan untuk selalu membersihkan bagian luar alat kelamin dengan air

dan sabun. Untuk wanita, siramlah dengan air dengan arah depan ke

belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman

dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan dengan air

bersih.

d. Pemeriksaan Rutin

Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin pada alat kelamin

sangat diperlukan. Bagi pria pemeriksaan testis (buah zakar) dapat

dilakukan sendiri, dengan cara:

Kenali ukuran, bentuk, serta berat masing-masing testis.

Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.

Waspadai jika ada benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau

sepanjang testis. Jika ada benjolan atau pembengkakan, segera

periksakan diri ke dokter.

Jika terdapat sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa

nyaman segera konsulultasikan kepada dokter.

Jika ada perubahan warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan

gatal-gatal pada alat kelamin, segeralah berkonsultasi ke dokter.

15

Page 17: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

Daftar Pustaka

Diastuti, Renni.(2009).Biologi Untuk SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional

Aryulina, Diah,dkk.(2007).Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI.Jakarta:

Penerbit Erlangga

Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka. http://majalahkesehatan.com/sistem-reproduksi-pria/

http://medicastore.com/penyakit/872/Sistem_Reproduksi_Pria.html

http://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguan-

16

Page 18: Makalah Sistem Reproduksi Laki Laki

pada-sistem-reproduksi-laki/

http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-

sistem.html

http://gurungeblog.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-pada-manusia-pria/

http://pewidya.blogspot.com/p/pelajaran-keenam.html

http://tugas-biologi-arifiani.blogspot.com/2013/05/kelainan-teknologi-dan-

gaya-hidup-sehat_3.html

http://intanriani.wordpress.com/gangguan-pada-sistem-reproduksi/

http://www.artikelbagus.com/2011/11/kesehatan-gangguan-dan-teknologi-

reproduksi-pada-manusia.html

http://kiranadhias.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-reproduksi-

pria.html

http://www.slideshare.net/cinaibaho/sistem-reproduksi-manusia-16933689

http://reproduksimanusia.blogspot.com/2009/05/penyakit-pada-sistem-

reproduksi.html

http://visiwarna.blogspot.com/2013/03/fungsi-dan-sistem-reproduksi-

pada-pria.html

17