22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian "otonom" secara bahasa adalah "berdiri sendiri" atau "dengan pemerintahan sendiri". Sedangkan "daerah" adalah suatu "wilayah" atau "lingkungan pemerintah". Dengan demikian pengertian secara istilah "otonomi daerah" adalah wewenang atau kekuasaan pada suatu wilayah atau daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah atau daerah masyarakat itu sendiri. Pengertian yang lebih luas lagi adalah wewenang atau kekuasaan pada suatu wilayah atau daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah atau daerah masyarakat itu sendiri mulai dari ekonomi, politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial, budaya, dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah lingkungannya. Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi kemampuan pelaksana, kemampuan dalam keuangan, ketersediaan alat dan bahan, dan kemampuan dalam berorganisasi. Otonomi daerah tidak mencakup bidang-bidang tertentu, seperti politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-bidang 1

Makalah sistem pemerintahan 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah sistem pemerintahan 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengertian "otonom" secara bahasa adalah "berdiri sendiri" atau "dengan pemerintahan

sendiri". Sedangkan "daerah" adalah suatu "wilayah" atau "lingkungan pemerintah".

Dengan demikian pengertian secara istilah "otonomi daerah" adalah wewenang atau

kekuasaan pada suatu wilayah atau daerah yang mengatur dan mengelola untuk

kepentingan wilayah atau daerah masyarakat itu sendiri. Pengertian yang lebih luas lagi

adalah wewenang atau kekuasaan pada suatu wilayah atau daerah yang mengatur dan

mengelola untuk kepentingan wilayah atau daerah masyarakat itu sendiri mulai dari

ekonomi, politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial,

budaya, dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah lingkungannya.

Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi kemampuan

pelaksana, kemampuan dalam keuangan, ketersediaan alat dan bahan, dan kemampuan

dalam berorganisasi. Otonomi daerah tidak mencakup bidang-bidang tertentu, seperti

politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-

bidang tersebut tetap menjadi urusan pemerintah pusat. Pelaksanaan otonomi daerah

berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan, pemerataan, dan keanekaragaman.

Otonomi daerah tidak hanya pelaksanaan demokrasi pemerintahan dari, oleh, dan untuk

rakyat. Rakyat tidak saja menentukan nasibnya melainkan juga memperbaiki nasibnya

sendiri. Di dalam UUD 1945 antara lain tersurat bahwa sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia memberikan keleluasaan kepada daerah untuk

menyelenggarakan otonomi daerah. Namun dalam praktiknya hal tersebut belum

dilaksanakan secara proporsional sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan

pemerataan bahkan dalam kenyataannya, terlihat sangat kuatnya kekuasaan yang terpusat

dan lemahnya kekuasaan daerah. Dalam perkembangannya, pemerintah pusat yang

semula dalam posisi kuat, kenyataannya justru mengandung kelemahan. Hal ini antara

1

Page 2: Makalah sistem pemerintahan 2

lain disebabkan oleh berbagai permasalahan yang muncul. Salah satunya yang paling

rawan adalah ancaman beberapa daerah untuk melepaskan diri dari pemerintah pusat.

Merespon perkembangan tuntutan reformasi yang berkaitan dengan pemerintahan daerah

ini, pertimbangan yang sangat strategis adalah perlu adanya Undang-undang yang

mengatur penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang sesuai dengan perkembangan

baru dan mengantisipasi perkembangan masa depan dengan tetap memperhatikan faktor

eksistensi, efektifitas, dan keserasian dengan tujuan dalam penyelenggaraan

pemerintahan di daerah.

Sistem pemerintahan daerah di Indonesia menurut konstitusi Undang-Undang Dasar

1945, berdasarkan penjelasan dinyatakan bahwa daerah Indonesia akan dibagi dalam

daerah provinsi dan daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Di

daerah yang bersifat otonom atau bersifat administrasi belaka, semuanya menurut aturan

yang ada akan ditetapkan dengan undang-undang. Di daerah yang bersifat otonom akan

diadakan badan perwakilan daerah. Oleh karena itu walaupun di daerah, pemerintahan

akan bersendi atas dasar permusyawaratan. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah

daerah sesuai amanat UUD Negara RI tahun 1945 maka kebijakan politik hukum yang

ditempuh oleh pemerintah terhadap pemerintahan daerah yang dapat mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan,

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan dan peran serta masyarakat, serta

peningkatan daya saing daerah, dengan mempertimbangkan prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia NKRI.

Seiring dengan dilaksanakannya program otonomi daerah, pada umumnya masyarakat

mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan dalam bentuk peningkatan mutu

pelayanan masyarakat, partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam pengambilan

kebijakan publik, yang sejauh ini hal tersebut kurang mendapat perhatian dari

pemerintahan pusat. Namun kenyataannya sejak diterapkannya Undang-Undang No. 22

Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999

2

Page 3: Makalah sistem pemerintahan 2

tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sejak Januari 2001,

belum menunjukkan perkembangan yang signifikan bagi pemenuhan harapan masyarakat

tersebut.

Dengan berkembangnya globalisasi, demokratisasi dan transparansi penyelenggaraan

pemerintahan tidak akan terlepas dari pengaruh global tersebut. Prinsip demokrasi,

pemerataan dan keadilan menuntut adanya pemberian peran serta kepada warga negara

dalam sistem pemerintahan, antara lain perlindungan konsitusional. Artinya, selain

menjamin hak-hak individu, konstitusi harus pula menentukan cara prosedural untuk

memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin, badan kehakiman yang bebas dan

tidak memihak, pemilihan umum yang bebas, kebebasan menyatakan pendapat,

kebebasan berserikat atau berorganisasi dan beroposisi, serta pendidikan

kewarganegaraan. Prinsip keistimewaan atau kekhususan sehingga pemerintah

memberikan otonomi khusus kepada daerah tertentu dalam ikatan NKRI.

Kebijakan politik hukum pemerintahan guna efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah, diperlukan peningkatan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek

hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan

keanekaragaman daerah, peluang dann tantangan persaingan global dengan memberikan

kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah dengan pemberian hak dan kewajiban

menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan

pemerintahan NKRI.

Dalam penulisan makalah ini, kami mengkaji mengenai peran Otonomi daerah yang

dinilai mampu mewujudkan tujuan pemerintahan NKRI yaitu peningkatan kesejahteraan,

terkait pelaksanaan sistem pemerintahan dalam wilayah NKRI.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada 4 masalah utama yang perlu dibahas yaitu:

1. Apa landasan hukum sistem otonomi Daerah?

2. Bagaimana karakter hubungan Pemerintah NKRI dengan Daerah?

3. Bagaimana realisasi otonomi daerah dalam pemerintahan NKRI?

4. Apa hasil penerapan kebijakan otonomi daerah di wilayah NKRI?

3

Page 4: Makalah sistem pemerintahan 2

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan mengenai sistem otonomi daerah di dalam Sistem Penyelenggaraan

Pemerintahan Negara RI, adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui landasan hukum sistem otonomi Daerah.

2. Mengetahui karakter hubungan Pemerintah NKRI dengan Daerah.

3. Mengetahui realisasi otonomi daerah dalam pemerintahan NKRI.

4. Mengetahui penerapan kebijakan otonomi daerah di wilayah NKRI.

1.4. Manfaat

Tulisan dalam makalah ini dapat digunakan sebagai bahan yang mendukung proses

perenungan serta diskusi untuk mengkaji sistem yang dinilai tepat digunakan dalam

sistem pemerintahan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

terkait dengan pewujudan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui otonomi daerah.

4

Page 5: Makalah sistem pemerintahan 2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Pemerintahan

            Kali ini penulis akan membahas tentang pengertian sistem pemerintahan, istilah

sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata, sistem dan pemerintahan. Kata

sistem terjemahan dari kata system ( bahasa inggris ) yang berarti susunan tatanan,

jaringan atau cara. Sedang pemerintahan berasal dari kata perintah, yang bermakna

menyuruh melakukan sesuatu, yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau negara atau

pemerintah adalah cara, hal, urusan dalam memerintah. Pemerintahan dalam arti luas,

pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang di lakukan oleh badan – badan 

legislatif, eksekutif, dan yudikatif  dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaran negara.

Sedangkan dalam arti sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang di

lakukan oleh badan eksekutif beserta jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

penyelenggaraan negara. Sistem pemerintahan di artikan sebagai suatu tatanan utuh yang

terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan

mempengaruhi dalam pencapaian dan fungsi pemerintahan. Sistem pemerintahan

diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan

yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi

pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan

menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-

undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berate

kekuasaan membentuk undang-undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate

kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang.Komponen-komponen

tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Jadi,

sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan

antar-lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan

pemerintahan negara yang bersangkutan.Tujuan pemerintahan negara pada umumnya

didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara

5

Page 6: Makalah sistem pemerintahan 2

Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

Sehingga lembaga-lembaga yang berada dalam satu sistem pemerintahan Indonesia

bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari

pemerintahan di negara Indonesia.

2. Sistem Pemerintahan Indonesia

            Perumusan masalah yang akan di bahas selanjutnya adalah sistem pemerintahan

indonesia.

a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum

Diamandemen.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum

diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem

pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).

2. Sistem Konstitusional.

3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis

Permusyawaratan Rakyat.

5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab

kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia

menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini

dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto.

Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada

lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD

1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai

6

Page 7: Makalah sistem pemerintahan 2

wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka

kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya

kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu

presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu

menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil,

tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat

dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata

kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara

daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem

pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang

konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah

konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi

1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,

2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau

amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi

yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih

baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR

sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD

1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha

Indonesia sekarang ini.

b. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum

diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen

keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945

dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan

yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah

dilakukannya Pemilu 2004.

7

Page 8: Makalah sistem pemerintahan 2

3. Pokok-Pokok Sistem Pemerintahan Indonesia.

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara

terbagi dalam beberapa provinsi.

2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.

3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan

wakil presiden  dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada

presiden.

5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan

Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.

DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya

pemerintahan.

6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan

dibawahnya.

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan

parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan

yang ada dalam sistem presidensial.

Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai

berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR

tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari

DPR.

3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan

dari DPR.

4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan

hak budget (anggaran)

8

Page 9: Makalah sistem pemerintahan 2

Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru

tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme

cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk

melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

4. Konstitusi

Kemudian kita akan membahas perumusan masalah tentang konstitusi, Konstitusi (Latin

constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada

pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus

bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum,

istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-

prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur,

prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi

umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi

dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan

negara. Pengertian Konstitusi, Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu

“Constitution” dan berasal dari bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin

(contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu “constiture” dalam bahsa jerman

“vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang – undang dasar.

Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang

mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu

masyarakat suatu negara. Pengertian Konstitusi Menurut Beberapa Ahli

1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara

yang berupa kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam

pemerintahan suatu negara.

2. Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak hanya

bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis

9

Page 10: Makalah sistem pemerintahan 2

3. Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang

berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi

konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

4.Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;

 1) Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi

yang ada didalam negara.

2) Konstitusi sebagai bentuk negara 

3) Konstitusi sebagai faktor integrasi

4) Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi didalam negara

b. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu:

1) konstitusi sebagai tuntyutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh

penguasa dan

2) konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa

terttulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)

Tujuan Konstitusi :

1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya

tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan

bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak

2. Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Ham orang lain dan

hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.

3. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara

kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

Nilai konstitusi yaitu:

1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi

mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata

berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efgektif dan dilaksanakan secara murni

dan konsekuen.

10

Page 11: Makalah sistem pemerintahan 2

2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetrapi tidak

sempurna. Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku /

tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah

negara.

3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa

saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat

untuk melaksanakan kekuasaan politik

Macam-Macam Konstitusi

Macam – macam konstitusi Menurut CF. Strong konstitusi terdiri Konstitusi tertulis

(dokumentary constiutution / writenØdari: constitution) adalah aturan – aturan pokok

dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang

Ømengatur perikehidupan suatu bangsa didalam persekutuan hukum negara. Konstitusi

tidak tertulis / konvensi(nondokumentary constitution) adalah berupa kebiasaan

ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat – syarat konvensi adalah:

1. Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.

2. Tidak bertentangan dengan UUD 1945. 

3. Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

  secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:

a)  Konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan

negara, hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga negara.

b) Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa,

rumusan filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang

ingin dikembangkan bangsa itu.

c)   bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu:

a) Flexible /atau luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan

untuk berubah sesuai dengan perkembangan.

b) Rigid atau kaku apabila konstitusi atau undang undang dasar sulit untuk diubah

 Unsur substansi sebuah konstitusi yaitu: 

11

Page 12: Makalah sistem pemerintahan 2

a. Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu: 

1. Jaminan terhadap Ham dan warga negara.

2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental(dasar).

3. Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan

b. Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang: Organisasi negara HAM

Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara perubahan konstitusi.

Syarat terjadinya konstitusi yaitu:

a. yang bersifat adil agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi

dengan memperhatikan kepentingan rakyat.

b. Melinmdungi asas demokrasi.

c. Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat Untuk melaksanakan

dasar negara

d. Menentukan suatu hukum

Kedudukan Konstitusi

Kedudukan konstitusi (UUD) Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui

aturan / ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar

Sebagai hukum yang tertinggi. Jadi pada intinya konstitusi aadalah hukum tertinggi yang

hsrus dipatuhi oleh setiap elemen masyarakat dalam suatu negara.

Perubahan konstitusi atau UUD yaitu:

Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang –

kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat.

Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur – angsur yang dapat

menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.

Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu: keterkaitan antara dasar negara

dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang

dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman penyelenggaraan

negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara

Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu: Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan

tidak ter tulis sedangkan UUD adalah hukum dasar tertulis.

12

Page 13: Makalah sistem pemerintahan 2

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

           Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu

kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme

karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan

rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan

menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis,

absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum

minoritas untuk memprotes hal tersebut.

      Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga

tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga

kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan

yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam

pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang

bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

      Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk

menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif

lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

2.    Saran  

Setelah membaca makalah ini hendaknya pembaca dapat mengetahui dan memahami

sistem pemerintahan dan konstitusi.

13

Page 14: Makalah sistem pemerintahan 2

DAFTAR PUSTAKA

Attamimi, A, Hamid, 1990. Peranan keputusan Presiden RI dalam penyelanggarakan

Pemerintahan Negara. Desertasi Jakarta : UII.

Bambang PS Brodjonegoro. 2008. Otonomi Daerah dan Desentralisasi Ekonomi. Jakarta:FEUI.

Devas, Nick. 1989. Financing Local Government in Indonesia, Ohio University Press, Ohio.

Kaho, Josef Riwu, 1988, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia, Identifikasi

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penyelenggaraannya, Jakarta, Rajawali Press.

Mubarak M. Zaki, dkk. (eds). 2006. Blue Print Otonomi Daerah Indonesia. Jakarta: Yayasan

Harkat Bangsa bekerja sama dengan Partnership for Governance Reform in Indonesia (PGRI)

dan European Union (EU).

14