MAkalah Seni Rupa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    1/38

    1

    BAB 1

    Seni Rupa Tradisi, Modern, Dan

    Kontemporer Indonesia

    Seni rupa Modern adalah istilah umum yang digunakan untuk

    kecenderungan karya seni yang diproduksi sejak akhir abad 19 hingga sekitar tahu 1970

    an. Seni rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak

    lagi mementingkan representasi subjek secara realistis penemuan fotografi menyebabkan

    fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern berksperimen

    mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam, material

    dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju kearah abstrak.

    Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu

    adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.

    Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam

    praktek seni rupa di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan

    posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang antimodern. Halini disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah

    paradigma yang menolak moernisme.

    Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak

    modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah

    sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer

    adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai

    zaman sekarang.

    Dalam bab ini, kalian akan mempelajari tahap-tahap perkembangan seni rupa

    Indonesia sekaligus kesalingterpengaruhannya, baik antarsuku maupun dalam

    persentuhan dengan seni diluar nusantara. Untuk hal itu, beberapa subab dalam bab ini

    akan menguraikan seni tradisi, modern, dan kontemporer.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    2/38

    2

    A.Seni Rupa Tradisi

    Perbedaan budaya penduduk nusantara dari satu pulau dengan pulau lainnya

    maupun perbedaan antarsuku dengan suku lainnya menghasilkan perbedaan ekspresi

    benda-benda seni yang mereka hasilkan. Masyarakat Nusantara berkarya dengan

    dilandasi kepercayaan yang mereka yakini, seperti animisme, dinamisme, Hindu, Budha,

    Islam dan sebagainya. Dari sudut ekspresi, persamaan yang tampak adalah adanya

    kecenderungan untuk membuat abstraksi dari setiap objek yang digambar.

    Dalam kepercayaan mereka, benda-benda upacara pun merupakan perwujudan

    dari dunia arwah atau dunia dewa-dewi yang selama ini belum mereka ketahui sehingga

    mereka melakukan pengubahan bentuk-bentuk hewan, manusia, atau tumbuhan yang ada

    didunia. Seni rupa tradisi ini dapat dikelompokkan ke dalam seni lukis, seni gerabah, seni

    prasasti, seni arsitektur, seni arca, seni wayang, dan seni kriya.

    1. Seni Lukis dan Seni H ias.

    Pola lukis atau hias di Nusantara

    banyak keseragaman, terutama pola

    geometrik yang mempunyai sifat

    universal. Pola geometrik ini antara lain

    berupa motif anyaman, tumpal, meander,

    lingkaran, tanda, titik-titik, garis-garis

    lurus, pilin berganda, swastika, huruf S,

    dan sebagainya. Pola geometric adalah pola hias tradisional yang selalu memegang

    peranan. Pola ini mengandung arti sosial, geogrefis dan religius.

    Pada zaman prasejarah, lukisan bukan hanya merupakan suatu keindahan yang

    digunakan sebagai hiasan belaka, tetapi juga mengandung makna tertentu. Hal ini

    mungkin disebabkan oleh kekuatan sehingga akhirnya ditabukan. Pemikiran tentang

    adanya sesuatu di luar jangkauan manusia membuat mereka menciptakan seuatu sebagai

    manifestasinya.

    Lukisan pada zaman ini umumnya dapat dijumpai di dinding-dinding gua tempat

    mereka tinggal. Namun, pada perkembangan selanjutnya, mereka pun melukis di tempat

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    3/38

    3

    yang dianggap keramat. Akibatnya, benda tersebut berubah fungsi menjadi benda

    upacara. Umumnya, lukisan-lukisan itu berupa tubuh manusia dan hewan yang dianggap

    punya kekuatan yang membahayakan. Selain itu, ada juga lukisan cap tangan.

    2. Tembikar

    Gerabah ini mulai mulai berperan

    pada mesa manusia mengenal bercocok

    tanam dan mengalami kemajuan teknik pada

    masa perundagian. Benda ini umumnya

    digunakan sebagai tempat menyimpan

    makanan, masak, penyimpanan air, dan juga

    digunakan sebagai bekal kubur. Kalaupun ada

    gerabah yang mempunyai pola hias, polanya masih sangat sederhana, seperti pola

    anyaman dan gores dengan pola garis-garis sejajar atau pola lingkaran. Gerabah masa ini

    ditemukan antara lain di kendenglembu (Banyuwangi), klapadua (Bogor), Serpong

    (Tanggerang), kalumpang dan Minanga Sipakka (Sulawesi Selatan).

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    4/38

    4

    Gerabah pada masa perundagian mengalami teknik yang lebih maju dan pola

    hiasnya lebih beragam. Pola geometrik memang masih berlaku, namun variasi-variasi

    lokal juga mempengaruhi, seperti lingkaran memusat, garis-garis sejajar atau bersilang,

    persegi, tumpal, dan goresan-goresan serupa pancaran sinar. Gerabah disini ditemukan di

    Buni (Bekasi), Kalumpang (Sulsel), Melolo (Sumba), dan anyer Kramatjati (Jakarta).

    3. Prasasti

    Prasasti mulai dikenal dan berkembang pada masa berdirinya kerajaan-kerajaan di

    Nusantara. Bentuk prasasti ini ada yang digoreskan di batu (Lingopala) dan ada juga yang

    diatas perunggu (tamra prasasti). Fungsi prasasti ini digunakan sebagai suatu peristiwa

    yang sangat penting, misalnya penobatan raja, penaklukan wilayah, dan pertukaran

    utusan untuk sebuah kepentingan tertentu. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf

    palawa dengan bahasa Sangsekerta, misalnya prasasti pada batu Yupa di kutai dan

    prasasti Tarumanaga di Bogor(Jawa Bogor), Jakarta dan banten.

    Pada abad ke 7-8 muncul

    kerajaan Sriwijaya di Sumatra yang

    prasasti-prasastinya menggunakan

    huruf Pallawa, tetapi bahasanya

    menggunakan huruf Melayu Kuno.Sekitar abad XI, tumbuh suatu bentuk

    huruf yang dinamai huruf Kadiri,

    menurut tempat asalnya, atau

    biasanya juga disebut huruf kwadrat,

    karena bentuknya menyerupai kotak

    geometris. Adakalanya tulisan itu

    digoreskan pada punggung sebuah arca, guci batu dan sebagainya. Sementara itu, pada

    prasasti tembaga biasanya dituliskan pada kedua sisi lempeng perunggu yang berbentuk

    segiempat atau persegi panjang.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    5/38

    5

    4. Arsitektur.

    Dilihat dari fungsinya, seni

    arsitektur setidaknya dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yakni

    bangunan sakral dan bangunan profan.

    Bangunan sakral, misalnya tempat

    pemujaan atau tempat beribadah,

    meskipun secara lahiriah mengambil

    bentuk dari India, inti pemujaan nenek

    moyang masih memegang peranan penting. Sementara itu, bangunan profan antara lain

    berupa istana, rumah-rumah tinggal, saluran air, dan sebagainya.

    Bentuk-bentuk arsitektur tradisi ini juga sangat beragam, bergantung pada

    wilayah tempat bangunan itu berada dan mendapat pengaruh dari mana. Bangunan rumah

    adat di Minangkabau di Sumatra Barat, misalnya, struktur atapnya menyerupai lunas

    perahu yang estetis, tersusun beberapa tingkat. Teknik konstruksinya disatukan tanpa

    memakai paku, tiang disambung, dan palang pembentuk rangka dipasak ditempat.

    Atapnya terbuat dari serat ijuk yang bisa bertahan sampai ratusan tahun.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    6/38

    6

    Ada pula bangunan rumah

    panjang mentawai atau

    biasa disebut uma. Uma

    berdiri diatas tiang-tiang

    dan dibangun tanpa paku,

    dibuat dengan teknik

    konstruksi tanggam

    sambung atau ikatan. Satu

    uma bisa dihuni oleh

    selusin keluarga dan

    bersama-sama mereka

    membuat satuan social

    terpisah-juga disebut uma-

    yang menjadi dasar

    kelompok bangunan masyarakat Mentawai dan uma dianggap hanya akan makmur di

    tempat yang disetujui oleh leluhur.

    Selain dua rumah diatas, masih ada lagi beragam konstruksi rumah adat yang lain,

    misalnya rumah adat Nias, rumah panjang adat Kalimantan, rumah adat Jawa, rumah adat

    Sunda, dan sebagainya. Seni arsitektur lainnya adalah candi, pembangunan kota, masjid,dan istana. Candi rata-rata dibuat dari materi bebatuan yang tersusun berundak-undak.

    Pilar dan tiang tidak ditemukan pada candi batu. Bentuk arsitektur candi umumnya

    berupa bangunan berongga dan berdinding batu dengan atap bertingkat si atasnya, dan

    tingginya di atas alas tiang atau lantai bawah tanah.

    Warisan lain seni arsitektur Nusantara adalah bangunan masjid. Pada sebagian

    besar masjid lama di Jawa, dari masjid agung dalam gugs istana hingga masjid di desa

    sederhana, sacara khusus meliputi beberapa-jika tidak semua-ciri-ciri ini, khususnya

    penggunaan atap tumpang ganda atau tiga, sementara masjid di Sumatra memiliki banyak

    sifat yang sama.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    7/38

    7

    5. Patung atau Ar ca.

    Suatu tradisi baru patung

    berkembang pada masa

    Hindu-Budha yang mendapat

    pengaruh India. Garis

    lengkung dan bidang

    cembung yang dominan

    menggambarkan alam

    semesta yang berombak-

    ombak dan melambai. Di

    samping itu, ada mata yang

    setengah menutup yang

    sesuai dengan gaya klasik gupta dan kesan jubah yang dipakai para dewa.

    Perkembangan seni arca mengalami beberapa tahap, diantaranya arca batu dijawa

    barat, arca Jawa Tengah sekitar abad ke-8-9, arca Jawa Tengah bagian selatan sekitar

    abad ke-9-10, arca zaman kerajaan Erlangga sekitar abad ke-10-11, arca zaman kerajaanSingosari sekitar abad ke-12, arca zaman kerajaan Majapahit awal dan akhir, arca

    berdasar konsep Hindu, arca perunggu dan logam, arca perak serta arca emas.

    Seni patung yang kebanyakan ditemukkan sangat erat hubungannya dengan

    bangunan candi. Patung-patung ini ada yang terpisah dari bangunan, artinya berdiri

    sendiri, ada juga yang menyatu dengan bangunan, patung ini kerap disebut pula sebagai

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    8/38

    8

    relief. Banyak diantara patung-patung ini sekarang diperkirakan berasal dari masa yang

    baru dan dijadikan dugaan bahwa bentuk dan gaya seni tertentu merupakan warisan

    kebiasaan yang jauh lebih tua.

    Patung-patung dari lembah Bada, Sulawesi Selatan, dibuat dalam relief lembut,

    tangan yang melengkung ke daerah perut seperti untuk melingkari alat kelamin yang

    mencolok. Wajah hanya terdiri atas hidung dan mata, sementara mulut dihilangkan.

    Patung ini mungkin dipahat pada akhir abad ke-14.

    6. Kriya

    Seni yang satu ini dikerjakan oleh suatu golongan yang kerap disebut dengan para

    perajin. Dan ini dapat dilihat pada relief-relief candi, misalnya kegiatan para perajin yang

    sedang membuat tempayan dapat ditemukan pada relief kaki tutup candi Borobudur.

    Dari peninggalan-peninggalan purbakala yang sampai pada kita, dapat diketahui

    bahwa para perajin ini membuat alat-alat, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    9/38

    9

    keperluan upacara. Bahan-bahan yang digunakan dapat digolongkan antara lain sebagai

    berikut.

    Bahan tanah liat atau terakota.

    Untuk keperluan sehari-hari: bak air, kendi, guji, pelita, celengan,

    boneka, binatang, miniatur, bangunan, saluran air, genting dan lain-lain.

    Untuk keperluan upacara: bentuk-bentuk stupika yang biasa berisi

    materai dengan mantra-mantra agama Budha atau relief panteon Budha.

    Bahan perunggu.

    Untuk keperluan sehari-

    hari: lampu, gayung, dandang,

    mangkuk, sendok, tempat

    wewangian, cermin, dan lain-lain.

    Untuk keperluan upacara:

    wajra (peralatan upacara untuk

    pendeta), genta berhiaskan cakra,

    lembu, naga, dan lain-lain.

    Bahan logam mulia.

    Untuk keperluan

    sehari-hari: gelang, bandul

    kalung, dan bodong.

    Terkadang, benda-benda

    ini diberi permata warna

    merah, putih atau hijau.

    Untuk keperluan

    upacara: biasanya banyak

    ditemukan dalam peti baru berupa bentuk kura-kura, bunga, garuda, lembu,

    kadang juga berbentuk topeng atau wayang.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    10/38

    10

    A.Seni Rupa Modern

    Modrenisasi dalam bidang seni adalah cerminan dari usaha pembaruan, pencarian

    kemungkinan baru, dan penjelajahan ke daerah-daerah baru yang belum sempat terjemah.

    Pada umumnya, titik pusat kegiatan ini merupakan aspirasi atau pemikiran angkatanmuda yang menghendaki suatu penyegaran terhadap nilai-nilai dan bentuk seni yang

    sudah mendapat tempat dimasyarakat.

    Cirri umum dari seni rupa modern adalah semangat untuk terus-menerus

    memperbaharui yang telah ada. Ia menjadi gerakan yang tidak mengenal puas dan terus

    mencari bentuk baru.

    1. Seni Rupa Modren pada Masa Raden Saleh.

    Dalam seni rupa Nusantara, gerakan pembaruan menuju ke arah seni rupa

    modern dirintis oleh seorang pemuda jawa yang bernama Raden Saleh Syarif Bustaman

    atau lebih dikenal dengan nama Raden Saleh (1816-1880). Sebagai warga pribumi, Raden

    Saleh mendapatkan kesempatan yang jarang terjadi untuk belajar seni lukis di belanda

    pada awal abad ke-19 atau pada masa penjajahan situasi waktu itu mungkin yang

    menyebabkannya mencoba menyamai orang belanda dengan menguasai bentuk seni baru

    yang dilakukannya dengan baik.

    Sambutan yang diterimanya di beberapa

    kerajaan Eropa membuktikan bahwa

    keterampilan dan bakatnya memang

    besar. Tanpa diragukan, Raden Saleh

    kemudian menjadi pelukis Indonesia

    terbaik masa penjajahan.

    Selama tinggal di Eropa selama lebih dari 20 tahun, karya-karya Raden Saleh

    dengan kuat dipengaruhi oleh karya-karya Delacroix, yang romantik serta harmoni warnabarunya telah mengguncangkan dunia seni Prancis kontemporer. Hal ini tampak ketika ia

    mengikuti Horace Vernet, seorang pelukis binatang terkenal, ke Algeria. Selain itu,

    seperti Vernet, Raden Saleh menciptakan lukisan-lukisan binatang yang bagus sekali,

    terutama binatang-binatang yang berkelahi dengan garangnya. Kemudian, ketika ia

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    11/38

    11

    menetap di Jakarta, ia mengelola sebuah kebun binatang kecil yang menyediakan

    fasilitasnya studi binatangnya.

    Ketika Raden Saleh kembali ke

    Indonesia tahun 1851, ia telah menjadi

    seorang pelukis ternama yang diberi

    gelar bangsawan di beberapa istana

    Eropa dengan gelar Pelukis Kerajaan

    bagi Raja Holland. Di Indonesia dia

    bekerja sebagai pemelihara koleksi seni

    pemerintahan kolonial. Sekitar tahun 1870, ia kembali dan tinggal di Eropa selama 4

    tahun. Sekembalinya ke Jawa, ia pindah ke Bogordan tinggal di sana sampai meninggal

    tahun 1877. Sebagai keturunan bangsawan, ia diterima di istana-istana Jawa Tengah. Ia

    sempat tinggal beberapa tahun di Yogyakarta, tempat ia melukis potret Sultan serta

    keluarganya.

    Namun demikian, Raden Saleh, yang karya seninya merupakan pembuktian

    romantisme abad ke-19 Eropa, pantas dianggap perintis seni rupa modern Indonesia.

    Meskipun Raden Saleh tidak melahirkan penerus, dalam beberapa tahun berselang,

    muncul beberapa pelukis pemandangan. Beberapa bahkan telah melampaui guru-guruserta model-model mereka, yaitu para naturalis Belanda atau Eropa yang lain yang telah

    datang ke kepulauan Indonesia untuk melukis Hindia yang Molek atau mooi Indie.

    2.

    Mooi I ndie.

    mooi Indie atau Hindia yang molek adalah sebutanm bagi sebuah fenomena seni

    rupa Indonesia yang berkembang pada periode kedua seni rupa Indonesia setelah Raden

    Saleh. Peralihan dari Raden Saleh sebagai perintis ke seni rupa mooi Indie melewati

    rentang waktu yang cukup lama, yakni kurang lebih sekitar 60 tahun dihitung sejak

    wafatnya Raden Saleh tahun 1880 sampai munculnya periode mooi Indietahun 1940-an.

    Sebutan seni rupa mooi Indie muncul karena umumnya seni rupa pada masa itu

    merupakan seni lukis pemandangan alam yang indah. Sanento Yuliman mengatakan

    bahwa seni rupa corak ini muncul mula-mula untuk kepentingan Belanda. Belanda

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    12/38

    12

    banyak mengirim pelukis ke Indonesia untuk melukis pemandangan alam yang kemudian

    dibawa ke negeri lain dan dipersembahkan kepada penguasa dan elit-elit Belanda. Berikut

    ini adalah beberapa tokoh yang penting dalam seni rupa mooi Indie.

    Abdullah Suriosubroto (1878-1941).

    Abdullah bisa dikatakan

    sebagai seniman pertama yang

    menyambungkan mata rantai seni rupa

    Indonesia yang terputus sejak wafatnya

    Raden Saleh. Abdullah adalah anak dari

    dokter Wahidin Sudirohusodo, tokoh

    pergerakan nasional dan salah satu

    pendiri organisasi boedi Oetomo. Karena lebih mementingkan minat melukisnya, tanpa

    sepengetahuan ayahnya, Abdullah mengikuti pelajaran di akademik seni rupa di Belanda

    dan tidak belajar pada perguruan tinggi kedokteran. Bakat melukisnya yang sejak

    bersekolah di Solo agaknya sudah disadari, mendapat pengembangan dan pemantapan

    yang baik di akademi seni rupa. Dengan bekal kemahiran khusus dalam melukis

    pemandangan alam, sepulangnya di Indonesia, Abdullah banyak dikagumi.

    Ada beberapa alasan yang bisa

    dikemukakan mengapa Abdullah

    memilih tempat kegiatannya di

    Bandung.Pertama,karena kegagalannya

    memenuhi harapan orangtuanya, untuk

    melanjutkan studynya sebagai dokter

    yang terpandang, membuatnya segan

    berdiam di kota orangtuanya. Kedua, karena peranan kota Bandung sebagai salah satu

    kegiatan seni lukis waktu itu sesudah Jakarta, dimana banyak orang asing berdiam

    sebagai konsumen utama seni lukis baru. Ketiga, Bandung merupakan daerah yang

    berada di tengah-tengah alam raya yang indah, dikelilingi gunung-gunung dengan

    tamasya yang penuh warna hijau kesegaran, merupakan surga bagi seorang pelukis

    pemandangan.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    13/38

    13

    Pada masanya, lukisan-lukisan Abdullah mampu membawa rasa keharuan dan

    perasaan romantis, bahkan menimbulkan kerinduan akan kehidupan yang tentram; sorga

    yang sudah banyak hilang ditelan hiruk pikuk keramaian kota. Tidaklah mengherankan

    jika lukisan-lukisannya berdaya tarik tinggi bagi orang asing dan orang Indonesia sendiri

    yang melihatnya sebagai identifikasi tanah airnya; Indonesia yang subur dan kaya akan

    indahnya.

    Di Bandung pula kemudian Abdullah mengembangkan kemahirannya kepada

    sejumlah muridnya, termasuk seorang anaknya yang kemudian menjadi pelukis terkenal,

    yaitu Basuki Abdullah..

    Mas Pirngadie (1875-1936)

    Ia lahir dalam keluarga ningrat dan merupakan salah satu pelukis naturalis

    Indonesia yang paling berbakat. Ia belajar melukis dengan cat air dari pelukis Belanda,

    Du Chattel, dan kemudian menjadi guru bagi pelukis-pelukis lainnya seperti Sudjojono

    dan Suromo. Mas Pirngadie mula-mula adalah seorang pembuat draf yang sangat hebat

    yang dipekerjakan oleh The Royal Batavian Society serta Dinas Purbakala Pemerintah

    Netherlands Indies di Batavia untu membuat gambar rekontruksi peninggalan-

    peninggalan kuno yang rusak serta temuan-temuan arkeologi. Dia melukis pemandangan-pemandangan dan juga jenis-jenis rakyat. Lukisannya adalah seni tepat, sangat teliti,

    indah dengan kehalusan besar dalam bentuk dan rasa.

    Wakidi (1888-1979)

    Selain dua nama besar diatas,

    masih ada seorang seniman yang sekitar

    tahun 1960-an dianggap sabagai warga

    generasi tua pelukis-pelukis

    pemandangan, yaitu Wakidi. Bersama

    kedua pelukis tersebut, ia dianggap

    sebagai salah seorang pelukis terkemuka

    zaman penjajahan Belanda awal abad ke-20. Wakidilah yang mendirikan Sekolah Kayu

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    14/38

    14

    Tanam di Sumatera Barat. Ia, yang mengajarkan seni selama bertahun-tahun,

    menghasilkan sejumlah lukisan pemandangan alam, khususnya latar disekitar rumahnya,

    jurang-jurang, gunung-gunung, sungai-sungai, serta sawah-sawah dan lereng Lembah

    Sianok di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

    3.

    Persagi.

    Perkembangan berikutnya dalam seni rupa modern Indonesia ditandaidengan

    munculnya sebuah organisasi yang memiliki haluan melukis yang berbeda dari mooi

    Indie. Organisasi itu ialah Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Persagi didirikan

    pada 23 Oktober 1938 oleh S.sudjojono dan Agus Djaja. Persagi didirikan untuk

    membangun sebuah pandangan yang menetapkan seni rupa modern Indonesia seharusnya

    mencerminkan pandangan pribadi seniman yang hidup dalam lingkungan tertentu

    sehingga karyanya dapat mengungkapkan gagasan budaya yang mencirikan sebuah

    bangsa. Persagi menetang gaya seni rupa mooi Indieyang dianggap hanya mengindahkan

    alam, jauh dari realitas social mayarakat.

    Para aktivis Persagi juga

    berpendapat bahwa seni tidak hanya

    dimaksudkan untuk menunjukkan

    kemampuan teknis sebagaimana

    pendekatan para pelukis mooi Indie.

    Gagasan ini secara langsung

    mencerminkan perasaan Sudjojono

    mengenai perjuangan kemerdekaan negaranya. Dalam dunia seni, filosofi baru

    menghadapi tantangan besar karena orang Indonesia masih sangat terpengaruhi oleh

    kejayaan masa lampau yang diwakili oleh Borobudur dan karya seni kuno lainnya

    sehingga mereka tidak terlalu siap untuk menerima bentuk seni modern. Yang diinginkan

    Persagi adalah sikap nasional asli yang tidak mempelajari masa lalu, tetapi berusaha

    menciptakan seni baru.

    Sudjojono percaya bahwa perasaan dan gaya Indonesia yang asli terpendam

    dalam diri para senimannya dan hanya menunggu untuk dibebaskan. Ia sendiri telah

    belajar melukis dengan Pirngadie dan Yazaki, seorang pelukis Jepang yang tinggal di

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    15/38

    15

    Jakarta. Dalam tema dan ekspresi, lukisan ini benar-benar tidak ada yang mendahului

    dalam kancah seni Indonesia. Lukisan itu dianggap mempunyai penanganan yang sangat

    bebas dan imajinatif, warna-warna kuat tetapi halus. Karya lainnya yang mempunyai

    gaya dan bentuk baru adalah Cap Go Me. Lukisan ini menggambarkan kegembiraan yang

    tidak karuan dari sekerumunan orang pada perayaan tahun baru Cina.

    Akan tetapi, 10 tahun kemudian, keberanian Sudjojono dalam kesegaran bentuk

    dan perasaan lenyap. Hamper dengan terpaksa kemudian ia pun menggunakan pembuatan

    yang dekat fotografis dari apa yang ia istilahkan realitas. Organisasi Persagi yang

    berangggotakan Emiria Sunasa, G.A. Sukirno, Sudjardjo, Herbert Hutagalung, S. Tutur,

    Surono, Oton Laksamana, Ramli, Sumitro, Suaeb Sastradiwirja, Ateng Rusyan, Saptarita,

    dan Abdulsalam ini akhirnya bubar pada tahun 1942,seiring hengkangnya pemerintahan

    Belanda dan tahun dimulainya periode baru pendudukan jepang di Indonesia.

    4.

    Poetera dan Keimin Bunka Shidoso.

    Selama pendudukan (1942-1945), jepang menuntut kemenangan atas rakyat

    Indonesia dengan menekankan factor Asia. Salah satu upaya untuk itu adalah melalui

    pembentukan Poetera dan Keimin Bunka Shidoso (KBS). Poetera (Poesat Tenaga Rakjat)

    merupakan sebuah organisasi politik yang didirikan pada masa pendudukan Jepang pada

    tahun 1942 oleh orang-orang Indonesia. Organisasi bertujuan untuk memanfaatkan

    daya dalam masyarakat.

    Tujuan seksi budaya Poetera yang dipimpin oleh Sudjojono dan Affandi adalah

    memperkenalkan dan mempopulerkan seni ke seluruh rakyat Indonesia. Upaya ini

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    16/38

    16

    bermanfaat dalam menyatukan

    seniman dan mendorong dunia seni,

    terutama untuk mengembangkan

    seni modern Indonesia. Selanjutnya,

    organisasi patriotik ini dapat

    melindungi seni dari penggunaan

    sebagai alat propaganda pemerintah militer Jepang.

    Masih pada tahun 1942, Poetera mulai menyelenggarakan berbagai pameran

    untuk seniman muda yang berpusat di Jakarta, di antaranya pameran tunggal pertama

    Basuki Abdullah, Affandi, Kartono Yudhokusumo, dan Nyoman Ngendon. Pada tinjauan

    karya Affandi, para pengamat seni yakin bahwa karya seni Indonesia sedang bergerak

    kearah yang lebih baik. Kemudian, pameran bersama juga diselenggarakan untuk lebih

    memperkenalkan para seniman kepada masyarakat dan memberikan kesempatan pada

    masyarakat untuk melihat karya seni ini.

    Sebelumnya, pada tahun 1943, Jepang mendirikan KBS (Keimin Bunka

    Shidoso) atau Pusat Kebudayaan. Disana terdapat beberapa seksi yang tersedia untuk

    sastra, musik, tari, drama, film, dan seni murni. Seksi ini dikepalai oleh Agus Djaja yang

    sebelumnya berperan sebagai ketua pendiri Persagi. Setelah pembubaran Poetera, Jepang

    meminta Sudjojono, Basuki Abdullah, Affandi, Otto Djaja, dan Subanto untuk mengajardi seksi seni KBS. Mereka memutuskan untuk belajar melukis di Jakarta di bawah

    bimbingan para perintis.

    Seperti pimpinan-pimpinan politik yang bekerja sama dengan jepang demi

    mengejar tujuan-tujuan nasional, para seniman KBS dihadapkan pada sebuah dilemma,

    yakni ketika Jepang menuntut pengabdian mereka bagi tujuan-tujuan bagi yang merusak

    bangsa mereka. Misalnya, ketika para penguasa Jepang merekrut Romusha, yaitu para

    pekerja paksa yang dikirim untuk membangun jalan-jalan di Burma serta bagian-bagian

    lain di Asia Tenggara di bawah kondisi yang tidak berperikemanusiaan, jepang

    mengundang para seniman untuk menyerahkan lukisan-luisan untuk sebuah pameran

    yang dimaksudkan untuk stimulasi perekrutan romusha.

    Gambar-gambar yang menentang, seperti Affandi yang melukis kerangka-

    kerangka kurus pada keadaan sekitar yang suram, ditolak dalam pameran itu. Selama

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    17/38

    17

    pendudukan Jepanglah dorongan yang dahulu diberikan Persagi menemukan

    kemajuannya. Namun, demikian revolusi pecah pada agustus 1945 dan banyak pelukis

    Indonesia menerjunkan dirinya ke arus aktivitas-aktivitas revolusioner.

    5.

    Affandi

    Ekspresionisme adalah sebuah aliran dalam seni rupa yang menonjolkan

    ekspresi seniman dalam berkarya. Realitas atau objek yang dilukis sepenuhnya diolah

    berdasarkan spontanitas perasaan dan pandangan seniman. Jadi, dalam aliran ini seniman

    menjadi pusat penciptaan karya lukis.

    Dalam sejarah seni rupa modern Indonesia, salah satu tokoh yang sangat

    terkenal adalah Affandi. Pada masa awal kemerdekaan, kekacauan dan pergolakan sangat

    terasa. Namun, para seniman masih sempat mendapatkan waktu untuk mengorganisir

    beberapa asosiasi seniman.

    Sebuah organisasi yang sama,

    yaitu Seni Rupa Masyarakat, telah

    didirikan di Yogyakarta oleh Affandi

    dan seniman-seniman lain, dan

    organisasi itu digabung dengan SIM.

    Affandi bergabung dengan Hendra

    dalam mendirikan Pelukis Rakyat di

    Yogyakarta, sebuah asosiasi di bawah pimpinan Hendra yang tetap merupakan satu dari

    kelompok seni paling aktif di Indonesia sampai tahun 1957.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    18/38

    18

    Tahun 1948, Affandi kembali ke Jakarta dan bersama beberapa rekan membantu

    mendirikan Gabungan Pelukis Indonesia. Pada tahun 1949, ia mengadakan pameran India

    atas bantuan pemerintah India. Awal 1950-an, ia melanjutkan pameran ke Eropa, diikuti

    dengan kunjungan singkat ke Brazil tahun 1953, serta mengunjungi AS tahun 1967.

    Pengalaman di luar negeri memperluas pandangannya dalam seni dan dan memenuhi apa

    yang selalu ia rencanakan untuk dilakukan, yakni menilai suasan seni kontemporer

    Indonesia dari sudut pandang sebuah bangsa yang meneguhkan kemerdekaannya.

    Bila menengok pada awal melukisnya, Affandi tidak dapat belajar seni pada

    lembaga akademis karena pada masa penjajahan Belanda lembaga semacam itu tidak ada.

    Ia menjadi model pada sebuah studio milik seniman asal Italia di Bandung dan melalui

    pengalaman ini ia menguasai teknik melukis model. Gaya Affandi adalah emosional dan

    ekspresionis. Ia meniadakan penggunaan kuas dan menggunakan cat langsung di atas

    kanvas dengan tangannya. Ia merasa bahwa melukis dengan teknik pencetannya yang

    terkenal itu dapat mengungkapkan kedalaman kemanusiaan yang tersembunyi melalui

    seni.

    Ia memercayai rasa kemampuan pengamatannya untuk menggambar alam dan

    misteri kehidupan di dalam karyanya. Lukisan-lukisan yang terkenal, di antaranya

    berjudul Ibuku (1941) yang menandai gaya awal naturalisnya yang matang sebelum ia

    menjadi semakin ekspresionis,Menara Eiffel (1950-an) yang menunjukan keasyikannyadengan matahari yang seolah mendorong menara ke belakang dengan sinarnya, dan

    Andong Desa (1963) yang mencerminkan simpatinya pada orang biasa dan

    kekagumannya terhadap ketabahannya dalam menjalani tekanan hidup.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    19/38

    19

    6.

    Achmad Sadali .

    Dari masa hiruk-pikuk gejolka revolusi sampai

    mulai memudarnya sekitar tahun 1950-an yang ditandai

    dengan banyaknya sanggra-sanggar seni, dikenallah

    kemudian dengan babak baru dalam sejarah seni rupa

    modern Indonesia, yakni lahirnya pendidikan formal seni

    rupa yang membuka penjajahan teroritis dan penggarapan

    bidang kesenirupaan yang sangat luas.

    Pendidikan formal seni didirikan oleh

    pemerintahan Belanda untuk mendidik mahasiswa

    Indonesia menjadi guru seni. Karena hubungan budaya

    antarsekolah ini dengan Eropa dan AS, seni abstrak antara

    tahun 1947 dan 1970 sangat disukai. Pada akhir tahun 1960-

    an, para seniman Bandung mulai merintis hubungan seni

    avantgardeinternasional dengan seni tradisional Indonesia

    dan menciptakan perpaduan antara Timur dan Barat.

    Kenyataan bahwa seni rupa Bandung semula berkembang dari suatu institut

    teknelogi jajahan Belanda memberikan kesempatan pada mahasiswa Indonesia untuk

    mengenal berbagai kecendrungan Internasional dalam seni rupa. Jenis subjek (sosok,

    potret, alam benda dan pemandangan) dan gaya

    (figuratif dan abstraksi geometris ) termasuk dalam

    lingkup seni internasional. Mulder memperkenalkan

    seni abstrak pada saat seni figuratif atau nasionalis

    dipromosikan oleh Soekarno dan pemeritah Indonesia.

    Ia mengecilkan ciri Barat pada karya-karya yang dibuat

    para seniman dibandingkan karya-karya yang realistis

    dan kemasyarakatan dari para seniman Yogyakarta.

    Setelah kepergian Mulder ke Belanda tahun 1958, para seniman Bandung

    melanjutkan arah abstrak mereka. Karya yang mereka hasilkan diilhami oleh pengalaman

    yang mereka peroleh dari luar negeri. Di antara para mahasiswa yang kemudian menjadi

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    20/38

    20

    pelukis terkenal sekarang itu adalah Achmad Sadali atau yang lebih dikenal dengan nama

    Sadali.

    Sadali lahir di Garut, Jawa Barat, dalam keluarga pembuat batik. Setelah lulus

    dari Fakulstas Kesenian ITB tahun 1953, segeralah ia dapat mengenali banyak pusat

    kesenian di dunia. Ia belajar seni di Amerika Serikat dan Belanda. Sadali mengunjungi

    Australia dan Pakistan saat studi keliling. Ia banyak menerima penghargaan dan telah

    mengerjakan berbagai pesanan umum termasuk dekorasi gedung MPR/DPR Indonesia.

    Dia sering dianggap Bapak Seni Abstrak di

    Indonesia, dan merupakan salah satu dari sedikit pelukis

    yang karyanya non representatif. Walaupun ia tidak

    menggunakan pulasan-pulasan kuas yang ekspresif,

    lukisannya tidak dingin. Lukisan itu lebih berwujud

    perasaan akrab, hangat, cocok dengan

    monumentalitasnya. Penggunaan warna emas lembut

    pada kanvasnya hampir menjadi cirri dan kadang-kadang trampak dalam karya para

    pelukis muda yang sangat terkesan oleh karyanya. Pada saat itu juga, ia ditetapkan

    sebagai Kepala Departemen Seni Rupa ITB.

    C Seni Rupa Kontemporer.

    Seni rupa kontemporer merupakan gerakan seni rupa yang tumbuh pada

    pertengahan dekade1980-an; jauh dari pengamatan kritis dan institusi seni rupa. Pada

    dekade itu, atas prakarsa mandiri, seni rupa itu muncul, dipamerkan di galeri-galeri

    alternatif yang diadakan para perupanya sendiri. Akan tetapi, cara ini berhasil menarik

    perhatian para kurator mancanegara dan dalam beberapa tahun terakhir, seni rupa ini

    tampil dalam beberapa pameran Internasional. Secara umum, dapat dikatakan bahwa seni

    rupa ini hampir tidak menunjukkan adanya suatugenre, apalagi gaya atau isme. Ia hanya

    merupakan kelompok yang cenderung memperlihatkan proses perubahan yang mendasar

    pada pengertian seni rupa modern.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    21/38

    21

    Gerakan seni rupa kontemporer ini

    merupakan gejala pencapaian lebih lanjut dari gejala

    lain yang berlangsung pada decade 1970-an yang

    bernapas pemberontakan. Oleh karena itu, pada

    dekade 1980-an, setelah munculnya perkembangan

    pascapemberontakan, dasar-dasar seni rupa

    pemberontakan itu menjadi jelas; menentang prinsip-

    prinsip modernisasi. Seni rupa kontemporer tahun

    1980-an sangat diwarnai oleh perkembangan yang

    berlawanan, yaitu komodifikasi kecantikan lukisan. Arus ini meluaskan praktik seni lukis

    dan menyerap sejumlah besar perupa, khususnya pelukis. Kendati dasar

    perkembangannya seni rupa komersial, tidak dapat disangkal bahwa terdapat pula

    perkembangan seni lukis yang berkualitas di antara seni lukis komoditi ini.

    Seni rupa kontemporer mempunyai ciri pluralisme, mengandung berbagai

    kecendrungan yang berkembang dari berbagai dasar. Seni rupa ini berbeda dengan seni

    rupa modern yang percaya pada perkembangan sejarah monolier dengan asas post hoc,

    ergo propter hoc, tentang pengaruh dan kontinuitas.

    Sebagian seni rupa era 1980-an masih memperlihatkan cirri seni rupapemberontakan, menentang depolitisasi seni rupa. Karya-karya ini terlihat paada karya

    para perupa Harsono, Dadang Christanto, Mulyono, dan Samsar Siahaan yang

    mempunyai kaitan langsung dengan masalah sosial dalam konteks politik. Mereka

    banyak mempermasalahkan HAM, isu yang sering dikaitkan dengan tahanan politik dan

    praktik-praktik represif dalam menjalankan pemerintahan.

    Jenis seni rupa kontemporer ini setidaknya terlihat dalam dua rupa, yakni yang

    popular disebut sebagai seni instalasi dan seni pertunjukan. Dengan keluar dari wilayah

    artistik, makna karya-karya itu tidak terletak pada konteks perkembangan seni rupa, tetapi

    pada konteks budaya. Kecendrungan untuk menggunakan seni Instalasi ini (karya seni

    yang terdiri atas koposisi dan manipulasi objek-objek untuk menyampaikan sebuah

    pesan) sebagai sebuah cara ungkap telah tampak di Indonesia pada tahun 1970-an dalam

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    22/38

    22

    bentuk percobaan dengan multimedia di Pusat Kebudayaan Taman Ismail Marzuki,

    Jakarta.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    23/38

    23

    BAB 2

    Seni Rupa Tradisi, Modern dan Kontemporer

    Mancanegara

    Tidak ada perbedaan yang mendasar di antara kebudayaan berbagai bangsa di

    dunia pada masa prasejarah. Mereka mengalami zaman batu, saat segala peralatan yang

    mereka butuhkan hampir semuanya masih menggunakan batu. Hidup mengandalkan hasil

    berburu sebab teknologi untuk menggarap lahan belum terpikirkan lebih jauh. Seperti

    bangsa kita pada kehidupan presejarah, mereka pun meninggalkan jejak lukisan alami di

    gua-gua dengan tujuan awal bahwa apa yang mereka lukis diharapkan kelak menjadi

    kenyataan atau hanya sebuah ekspresi nalurilah manusia yang kreatif. Bisa jadi pula

    lukisan-lukisan itu adalah perlambang-perlambang yang sakral dan sangat berpengaruh

    terhadap kehidupan mereka.

    Seperti nenek moyang kita di nusantara, tahap-tahap berikutnya adalah tahap

    perkembangan ke arah kehidupan yang lebih baik. Dari sinilah peradaban sejarah

    menemukan bentuknya yang lebih baik. Tahapan-tahapan kebudayaan dari klasik,

    modern, sampai kontemporer pun terbentuk.

    Dalam bab ini, kalian akan mempelajari corak-corak seni dalam berbagai

    tahapan terbentuk di mancanegara. Untuk itu, dalam seni tradisi akan dipilih seni tradisi

    dari Mesopotamia dan Jepang, sedangkan untuk seni modern dan kontemporer dipilih

    perkembangan yang terjadi di Barat. Mesopotamia dipilih karena bangsa ini merupakan

    salah satu bangsa dengan kebudayaan tertua di dunia. Jepang dipilih sebab bangsa inimemiliki perhatian tersendiri terhadap tradisi. Bahkan sampai sekarang, Jepang masih

    kuat mempertahankan tradisinya. Sementara itu, barat merupakan sumber munculnya seni

    modern yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

    A. Seni Rupa Tradisi.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    24/38

    24

    1. Keramik M esopotamia

    Sejak sekitar tahun 4500 SM, Mesopotamia sudah mengenal seni keramik. Dari

    hasil identifikasi atas pecahan keramik yang ditemukan, dapat disimpulkan ada 3 gaya

    keramik Mesopotamia.

    a. Keramik gaya Ubaid.

    Keramik Ubaid dibuat dengan tangan dan dihias dengan desain geometris.

    b. Keramik gaya Erekh.

    Gaya keramik ini lebih sederhana dan dibuat dengan bantuan alat pelarik atau

    putaran.

    c. Keramik gaya Jemdet Naser.

    Selain itu, juga ditemukan beberapa jenis keramik lain, yakni sebagai berikut:

    Keramik Tembikar

    Keramik ini merupakan hasil tembikar yang diupam halus atau dihiasi dengan

    desain-desain sederhana.

    Keramik Samatra

    Gaya keramik ini berupa hiasan tumbuhan, hewan dan sosok manusia dari

    tembikar yang sudah halus dan rumit.

    Keramik Berglasir (Glasir Alkaline)

    Di antara benda-benda keramik dari masa Mesopotamia kuno, ada benda

    keramik yang sudah berglasir, yaitu glasir alkaline. Keramik ini menggunakan

    soda, boraks, dan potassium karbonat sebagai bahan peleleh atau pelebur, dan

    tidak menggunakan okside timbel atau lead (PbO)di dalam glasir. Glasir alkaline

    itu digunakan pada badan keramik kuarsa (quartz-frit body) yang disebut sebagai

    Egyptian Faience. Bejana-bejana itu tidak banyak menggunakan warna, yakni

    hanya warna hijau yang dihasilkan dari oksida tembaga yang dicampur pada glasir

    alkaline.Bejana-bejana itu cenderung meniru raut-raut dan hiasan realif dari

    bejana logam.

    Disamping ditemukan di daerah-daerah di atas, pada abad ke-2 Masehi, benda-

    benda keramik juga ditemukan di Kreta. Di kota ini juga dilakukan teknik mengglasir

    dengan menggunakan banyak warna. Pada masa mulainya zaman Islam, yaitu pada abad

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    25/38

    25

    ke-7 sampai 8 Masehi, keramik Islam sebenarnya masih melanjutkan tradisi keramik

    setempat dan mengadakan penyesuaian dan percobaan-percobaan untuk mengembangkan

    teknik dan gaya baru. Hiasan-hiasannya berbentuk tulisan atau kaligrafi, berdasarkan

    pada beragam tulisan Arab yang dikembangkan dari Alquran. Penggambaran tumbuh-

    tumbuhan dilakukan melalui beragam tahap penggayaan menjadi geometris murni.

    Selama tahap penggayaan itu, hiasan arabes Islam menjadi bentuk yang paling banyak

    digunakan untuk mengisi suatu ruang sacara lengkap.

    Sampai sekitar tahun 800 Masehi, tidak terjadi perubahan besar dalam keramik

    Islam. Hal yang banyak terjadi adalah peniruan-peniruan dari karya sebelumnya.

    Keramik yang merupakan modifikasi gaya ini diproduksi hinggap mencapai kejayaannya

    pada abad ke-9 Masehi. Seni keramik masa Islam ini kemudian dibagi dalam tiga masa,

    yaitu masa awal (abad ke-9-10 M), masa pertengahan (abad ke-12-14 M), dan masa akhir

    (abad ke-15-19 M).

    2. Karya Seni Tradisi Jepang: Keramik

    Jepang, selain terkenal dengan kerja keras penduduknya, juga menyimpan hasil

    budaya masa lalunya yang gemilang. Salah satunya adalah seni keramik yang dapat

    dikategorikan menjadi 3 kategori:

    a. Keramik Yomonb. Keramik Yayoi

    c. Keramik Kofun

    Ketiga jenis keramik tersebut digolongkan sebagai jenis seni keramik

    masyarakat primitif atau zaman prasejarah. Menurut legenda jepang, seorang perajin

    keramik yang bernama Kato Shirozaemon telah kembali dari perantauannya di negeri

    Cina pada awal abad ke XIII. Selanjutnya, ia menetap di daerah Seto dimana ia

    menemukan tanah liat sejenis stoneware yang memenuhi syarat untuk membuat benda

    keramik sejenis dengan keramik Tenmoku , yaitu keramik khas Cina yang berglasir tebal

    mengkilap dan warnanya merupakan kombinasi warna coklat dan hitam berbintik-bintik

    seperti diliputi lapisan minyak.

    a. Keramik Yomon.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    26/38

    26

    Keramik Yomon diperkirakan dibuat sekitar tahun 5000 sampai 4000 SM.

    Keramik Yomon sering dianggap sebagai gambaran umum wujud keramik hasil karya

    seni masyarakat primitif jepang. Bisa

    dikatakan bahwa sifat-sifat keramik primitif

    Jepang tidak terlalu berbeda dengan sifat-sifat

    keramik masyarakat primitif bangsa-bangsa

    lain di luar Jepang. Keramik Yomon biasanya

    berupa wadah yang dibentuk dengan teknik

    pilit atau ulir. Penciptaan seni keramik ini

    dapat diketahui melalui percobaan radiasi

    karbon terhadap benda keramik, di antaranya keramik Yomon. Keramik yomon selama

    ini dianggap sebagai hasil kreasi yang mencerminkan keindahan ekspresi masyarakat

    primitif yang belum dipengaruhi peradaban dari daerah mana pun.

    b. Keramik Yayoi.

    Keramik Yayoi dianggap sebagai seni keramik yang

    lebih maju daripada keramik Yomon. Keramik ini dihasilkan

    oleh para pendatang Korea di Jepang, dua abad sebelum

    Masehi. Peradaban yang dikembangkan oleh kelompokpendatang baru ini selanjutnya disebut Yayoi. Masyarakat ini

    dikenal memiliki keterampilan mengolah tanah untuk

    bercocok tanam dan keterampilan menuang perunggu dan

    besi.

    c. Keramik Kofun.

    Zaman selanjutnya adalah zaman keramik kofun. Kofun artinya kuburan tua.

    Pada zaman ini, masyarakat Jepang memiliki tradisi menyertakan barang-barang ke

    dalam kubur. Mereka menetap di daerah-daerah dataran rendah sekitar sungai dan pantai.

    Tradisi ini dilakukan apabila ada orang yang meninggal, semua barang-barang

    kesayangan dan miliknya akan disertakan ke dalam kuburannya, antara lain, topi dari

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    27/38

    27

    tembaga, cermin tembaga, senjata-senjata tajam, benda keramik, dan barang-barang yang

    bersifat pribadi, seperti anting-anting dan cincin.

    Seni Keramik yang Lain

    Di jepang juga dikenal 2 jenis keramik lain, yaitu Keramik Sue dan keramik

    Haniwa. Keramik Sue berasal dari istilah bahas Jepang yaitu sueru yang artinya

    persembahan. Keramik ini sering pula disebut Keramik ini sering pula disebut keramik

    Iwaibo atau Yamato yang artinya jambangan keramat. Keramik ini mempunyai

    kelebihan-kelebihan disbanding dengan keramik primitif zaman sebelumnya. Sue

    mempunyai kelebihan pada segi bentuk dan pengolahan teknis, berdinding tipis merata

    dan dan bentuk-bentuk bendanya hampir simetris. Kelebihan lainnya, warna permukaan

    dindingnya cerah, licin, dan pada permukaan keramiknya sering kelihatan tanda-tanda

    mengkilap dilapisi dengan glasir garam atau glasir abu.

    Selanjutnya, terdapat keramik Haniwa.

    Keramik ini juga merupakan keramik kubur yang

    berbentuk figur manusia, binatang, dan objek-

    objek lain yang bukan benda hidup. Bentuk figur

    ini disebut Haniwa, artinya lingkaran tanah liat.

    Biasanya keramik ini ditemukan menancap didalam tanah yang satu sama lainnya berjajar tapi

    melingkari timbunan tanah perkuburan.

    Tradisi pembuatan keramik Haniwa muncul karena masyarakat pada waktu itu

    mempunyai kepercayaan bahwa figur-figur Haniwa yang ditancapkan di tanah kuburan

    memiliki jiwa sebagai pengganti pengorbanan jiwa manusia. Melalui figur Haniwa,

    pemerhati dapat mengenal atau membayangkan kegiatan sehari-hari masyarakat pada

    zaman kofun, seperti cara-cara berpakaian, serta gaya hidup masyarakatnya. Daya tarik

    keramik Haniwa terletak dari penampilan karakter dari bentuk figur-figurnya, misalnya

    wajah yang gembira, sedih, dan wajah yang gagah. Contoh figur Haniwa adalah kuda-

    kudaan.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    28/38

    28

    B.Seni Rupa Modern

    Dari Baratlah awal modernisasi tumbuh dan berkembang, kemudian meluas ke

    seluruh dunia. Secara garis besar, tahap-tahap menuju seni rupa modern di Barat dapat

    disusun sebagai berikut:a. Dasar-dasar seni Eropa:

    1. Seni Yunani,

    2. Seni Mesopotamia,

    3. Seni Helenis.

    b. Seni Abad Pertengahan:

    1. Seni Kristiani purba,

    2. Seni Bizantium,

    3. Seni romaneska,

    4. Gotik.

    c. SeniRenaissance:

    1. Seni Renaissance tua,

    2. Seni Renaissance menengah,

    3. Seni Renaissance akhir.

    d. Seni BArok dan Rokoko.

    e. Seni klasik.

    f. Dasar-dasar seni modern:

    1. Neoklasik,

    2. Romantik,

    3. Realisme,

    4. Impresionisme.

    Seni rupa modern Barat berhubungan dengan seni klasik Yunani dan Romawi.Dilihat dari perkembangan sejarahnya yang linear, persambungan seni modern Barat ke

    kebudayaan seni 2 bangsa besar itu memang tidak terhalang oleh periode lain. Seni klasik

    di Yunani juga tidak muncul begitu saja, tetapi melalui suatu perjalanan yang cukup

    panjang. Bahkan, pada tahap awal yang disebut seni Mycenae, hasil-hasil karya

    patungnya masih kuat dipengaruhi tradisi seni patung Mesir. Dalam seni patung ini,

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    29/38

    29

    tampak kaki kiri melangkah ke depan, sedangkan bobot tubuh tetap di tengah, muka kaku

    ke depan, dan tangan tergantung di kiri dan kanan dengan posisi mengepal atau

    memegang tongkat pendek.

    Dalam waktu yang tidak lama, Yunani

    menanjak dari seni Mycenae ke masa yang

    gemilang, yaitu masa naturalisidealis. Masa

    keemasan ini diawali oleh 2 budaya dari 2

    bangsa, yaitu bangsa Doria dan bangsa Ionia.

    Dengan pandangan yang berbeda dan ditambah

    langgam Korintia, ketiganya menyumbangkan

    dan mengangkat bangsa Yunani ke taraf paling

    tinggi dalam keseniannya, terutama dalam segi teknik dengan bentuk seni naturalis-

    idealis. Dewa-dewi mereka diambil dari wujud manusia secara naturalis-ideal. Dikatakan

    ideal karena pada kenyataan sehari-hari, tidak mungkin menemukan manusia sesempurna

    bentuk patung-patung tadi, ketampanan, ukuran badan, dan lainnya.

    Keruntuhan ini sebenarnya telah dimulai sejak masa Helenis, yaitu ketika

    budaya ini bercampur baur dengan budaya dari Asia tua

    atau kebudayaan di sekitar lautan Mediterania. Faktor

    pudarnya masa klasik ini sebenarnya bukan karenaberbaurnya dengan budaya Asia tua, melainkan para

    seniman pada masa itu mulai meninggalkan sifat-sifat

    klasik, seperti kesederhanaan adeluhung, yakni

    keharmonisan. Sifat-sifat tersebut hilang karena para

    seniman sudah betul-betul menguasai teknik berkarya

    sehingga apapun dan bagaimanapun bentuk yang

    mereka buat dapat diselesaikan dengan sempurna. Di satu sisi, kesenian mulai memudar,

    di lain sisi, politik pun semakin tidak menentu sehingga akhirnya runtuhlah masa Yunani

    dan diteruskan oleh masa Romawi.

    1. Renaissance

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    30/38

    30

    Kehadiran tradisi naturalis yang berazas kaidah-kaidah Yunani kuno, yang

    dipelopori Giotto, mendapat sambutan yang cukup antusias dari rakyat dan para

    seniman lukis lainnya. Mereka mampu melepas diri dari abad kegelapan yang lukisan

    para pelukis selalu berkisar pada keagungan Bunda Maria dan yang lainnya, yang

    berkaitan dengan ajaran dan kepentingan agama. Zaman kebangkitan atau yang lebih

    dikenal dengan zaman renaissancepun tumbuh.

    Pada zaman renaissance, tercapai suatu seni yang

    realistis, terutama setelah ditemukannya ilmu

    perspektif. Dengan ilmu ini gereja-gereja dipenuhi

    lukisan cerita keagamaan dari injil sehingga tak

    ubahnya injil yang dikomikkan.

    Awal zaman renaissance sebetulnya sudah

    dimulai dengan adanya pelepasan seni terhadap suat

    kepentingan, yaitu kepentingan agama. Menjelang akhir

    masa ini, para pelukis bahkan sudah mencapai taraf realistis yang sempurna secara

    kasat mata.

    Tradisi itu berlangsung cukup lama. Seni kembali mengalami stagnansi, seperti

    tidak ada ide atau konsep baru di dalam seni. Pada masa rokoko, yaitu masa terakhir

    dari zaman renaissance, Prancis pun mengalami hal yang sama. Tokoh-tokoh pelukispada gerakan renaissance antara lain : Giotto, Fra Angelino, Ghirlandaio, Botticelli,

    Leonardo da Vinci, Michelangelo, Raphael, Giorgione, Ttian, Correggio, Veronese,

    Durer, dan Peter Broughel.

    2.

    Neoklasik dan Romantisme

    Pada tahun 1789, pecah revolusi di Prancis. Revolusi tersebut merupakan titik

    akhir dari kekuasaan feodalisme Prancis. Pertiwa tersebut membawa pengaruh hampir ke

    seluruh dunia. Bagi Prancis sendiri, peristiwa ini membawa pengaruh yang sangat besar

    di segala bidang, termasuk bidang kesenian.

    Keikutsertaan seni dalam revolusi tersebut disebabkan oleh situasi itu menjadi

    medan pelepasan kehidupan kesenian dari pengaruh kerajaan, yang sebelumnya Gereja

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    31/38

    31

    pun terlebih dahulu memutuskan hubungannya dengan seniman. Revolusi Prancis

    tersebut menyebabkan seniman kembali menjadi sosok yang bebas. Seniman tidak lagi

    terikat pada Raja atau pun Gereja. Mereka melukis hanya demi kepentingan hati belaka.

    Dari kenyataan inilah, perjalanan sejarah kesenian mencatat dimulainya gelar tatanan

    seni lukis modern yang lebih member keleluasan secara individu kepada pelakunya.

    Pelukis neoklasik yang menonjol di antaranya Jacques Luis David. Ia banyak

    membuat pembaharuan dalam segi tema walaupun dalam segi teknik sama sekali tidak

    memberi keleluasaan gerak., kaidah klasik yang kerap teknik sangat kental, yang

    akhirnya membekenggu kebebasan yang baru diperolehnya.

    David beserta kelompoknya berhasil menyumbangkan idealisme dalam berkarya

    seni yang bersandar pada kaidah-kaidah klasih di Prancis yang kemudian dikenal

    dengan nama aliran neoklasik. Setelah bertahan

    puluhan tahun, aliran tersebut mulai dipertanyakan,

    bahkan ditentang keras oleh kaum romantisme

    dengan beberapa alasan :

    1. Neoklasik terlalu formal dalam

    berkarya

    2. Tidak pernah menonjolkan peran unsur

    pribadi3. Menampilakan tema cerita klasik sebgaia cerminan hidup bangsa

    Kaum romantisme sebaliknya. Romantisme berkarya melalui :

    1. Pendekatan emosional

    2. Lebih banyak menampilkan tema kehidupan dunia misteri, cerita roman,

    atau eksotis dari negeri Cina, Islam, dan Afrika

    3. Mengutamakan peran pribadi seniman, seperti pengolahan komposisi yang

    dinamis serta penggunaan unsur-unsur warna gelap dan terang yang

    didramatisir

    Kecenderungan pada antiklasik dan anti renaissance telah muncul sejak abad ke

    18. Berdampingan dengan lahir kembali gaya klasik yang menjadi bagian utuh

    dari kebudayaan kelas menengah yang sedang menanjak, muncullah

    kecendrungan yang seiring tetapi bertentangan tersebut dengan bentuknya yang

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    32/38

    32

    tidak lazim, mengharukan, bersifat pribadi, dan bersifat melarikan diri kearah

    yang lain, yakni abad pertengahan.

    3. Realisme

    Tokoh-tokoh aliran realisme antara lain : Francisco de Goya, Honore Daumer,

    dan Gustav Coubet. Tema para pelukis zaman ini tidak jauh dengan kehidupan sehari-

    hariyang diangkat dengan citra estetik menjadi sebuah karya. Mereka memandang dunia

    tanpa ilusi dan menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Bagi mereka seni

    pada dasarnya adalah seni yang konkret, melukis segala sesuatu yang betul-betul ada dan

    nyata. Keadaan ini memang bertentangan dengan aliran romantisme yang lebih memberi

    kebebasan emosi pelukisnya.

    4.

    Impresionisme

    Impresionisme merupakan lanjutan dari realisme. Aliran ini berawal ketika para

    pelukis yang melukis diluar ruangan setelah ditemukannya cat tube. Visi dan gagasannya

    pun berkembang dari realisme. Mereka juga fanatik dengan masalah lingkungan tempat

    mereka melukis, seperti sinar matahari. Karena sinar matahari sering berubah, banyak

    dari mereka yang datang bersamaan ke tempat melukis dan menyelesaikan lukisannya

    dengan cara cepat atau selesai pada saat itu juga.Dari cara kerja tersebut akhirnya

    timbul bentuk-bentuk yang impres atau

    bentuk lukisan yang kabur dan tidak

    mendetail. Lama kelamaan ciri ini

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    33/38

    33

    menjadi kebanggan mereka. Mereka tidak lagi melukis objeknya, namun kilasan-kilasan

    sinar yang dipantulkan dari benda-benda yang ada di alam. Banyak pula yang menyebut

    aliran ini sebagai aliran realism warna atau cahaya.

    Impresionisme lahir sekitar tahun 1874 dan telah mengorganisir pameran dari 30

    orang pelukis. Karena heterogennya lukisan dalam kumpulan mereka, mereka kesulitan

    membuat nama. Mereka kemudian menamainya dengan Painter Sculteaurs, Graveurs.

    Namun nama ini tidak bertahan lama.

    5.

    Pascaimpresionisme

    1886, pelukis aliran impresionisme diterima sebagai seniman yang bersungguh-

    sungguh oleh sebagian besar pengkritik dan masyarakat. Akan tetapi, justru pada saat

    karya mereka tentang kehidupan sehari-hari yang lincah dan penuh warna itu tidak lagi

    dirasakan kasar dan belum selesai, para pelukis itu dan sekelompok angkatan muda

    pengikut mereka merasa bahwa ,mereka telah mengabaikan terlalu banyak unsur melukis

    yang mendasar dalam usaha mengungkapkan perasaan sesaat tentang cahaya dan warna.

    Auguste renoir, pelukis masa impressionisme, kemudian mempelajari kembali

    asas bentuk pada karya Rubens dan karya seniman Venesia. Penyelidikan yang lebih

    teratur dilakukan terhadao sifat ruang trimatra, nilai ungkapan pada garis, racana, warna,

    dan sifat perlambangan yang wastra, terutama oleh empat orang seniman, yakniSeurat,

    van Gogh, Cezanne, dan Gauguin.

    6.

    Fauvisme

    Fauvizme adalah aliran seni lukis yang berkembang di Prancis pada akhir abad

    ke-19.landasan kekaryaannya berpegang pada konsep seni ekspresionisme yang telah

    dipelopori oleh Van Gogh. Fauvisme berasal dari kata les fauves (bahasa Prancis) yang

    artinya bonatang liar. Istilah ini dipakai oleh kritikus Louis Vauxcelles ketika melihat

    keliaran pada sekelompok pelukis muda yang mengadakan pameran di salin dautomne

    milik Rousseau tahun 1905.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    34/38

    34

    Pelopor fauvisme diantaranya Henri Mattise (1869-1954). Ia pernah mrngatakan

    bahwa fauvisme lahir karena reaksi terhadap metodisme yang lamban dan tidak tepat

    pada neoimpressionisme seurat dan Paul Signac. Menurut Mattise, melukis harus

    jujur, tidak mengada-ada, berjalan di atas kepentingan puncak keinginan.

    7.

    Ekspresionisme di Jerman

    Ekspresionisme adalah suatu aliran dalam seni lukis abad ke-20 yang dilahirkan

    di Jernam. Beberapa waktu lamanya aliran ini berkembang disana. Ada yang

    mendefenisikan ekspresionisme sebagai kebebasan mendistorsi bentuk dan warna untuk

    melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam.

    Secara didasari atau tidak, dengan beberapa pengecualian, teryata ekspresionis-

    ekspresionis yang murni adalah orang-orang dari Eropa Utara yang lebih dekat dengan

    sifat yang digambarkan Worringer.

    Ekspresionisme terbagi tiga kelompok, Die Brucke, Der blaue Reiter, dan Die

    Neue Sachlichkeit.

    8.

    Kubisme

    Berasal dari kata cubic yang berarti kubus atau kotak. Kubus dilihat sebagai

    unsur dasar yang membentuk tiap benda yang ada di alam. Sebutan ini dimulai ketika ada

    juri dan kritikus seni menolak lukisan Georges Braque. Aliran yang lahir pada 1907 ini

    merupakan kelanjutan dari pandangan Paul Cezanne tentang objek yang ditambah dengan

    pengenalan atas patung primiitif dari Afrika dan Iberia oleh tokoh-tokohnya.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    35/38

    35

    Dalam karya kubisme, bentuk-bentuk formal yang terlihat dialam diabaikan.

    Objek hanya ditangkap secara esensial, kemudian diungkapkan dalam bentuk geometris

    dan diorganisasikan seteliti mungkin. Kubisme terbagi dalam tiga periode.

    Periode analitis, banyak perbaikan terhadap kibusme, yang kemudian dikenal

    kubisme analitis. Kubisme mulai mengembangkan teori yang benar kubistik, yaitu teori

    simultanitas. Objek harus dianalisis, dipecah menjadi faset-fasetnya, dan analisis mesti

    dijalankan dari beberapa sudut pandang yang kemudian dilukis kembali.

    Periode kedua adalah kubisme sintetis (lawan analitis) yang diperkenalkan oleh

    Juan Gris. Dalam kelompok ini, onjek lukisan disusun dari bidang-bidang berlainan

    warna yang saling menumpah dan transparan sehingga membentuk objek yang

    dilukisnya.

    9. Orphisme

    Lahir tahun 1911 dengan tokoh utama Robert Delaunay. Robert mengaburkan

    bentuk objek dengan tujuan mempertajam dan menegaskan warna dalam lukisan. Meski

    awalnya Delaunay banyak dipengaruhi oleh fauvisme dan Neoimpresionisme Signa,

    1909-1910 ia beeralih dari kubisme ke bentuk Orphisme.

    Orphisme berasal dari kata orphism, yang diambil dari musik orphius, yang

    berarti binatang yang ganas dan menegangkan. Aliran ini berawal dari banyak kumpulan

    pelukis.

    10.

    Futurisme

    Lahir di Italia tahun 1909 yang digagas oleh sastrawan Filippo Marinetti.

    Gerakan ini mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain.

    Artinya, dalam futurisme, huruf tidak hanya diperlakukan sebagai tanda bunyi, melainkan

    juga sebagai lambang rupa untuk menyampaikan suatu makna.

    Aspek gerakan menurut Futurisme terbagi dua yaitu, gerakan absolut, garis-garis

    dinamis yang menunjukkan suatu objek dapat dipecah-pecah menurut tendensi tertentu,

    di mana tendensi terhadap gerakan dapat diwujudkan dengan bentuk-bentuk abstrak yang

    dinamis. Gerakan relatif, gerakan yang sebenarnya terjadi pada suatu objek.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    36/38

    36

    11.Dadaisme

    Lahir ditengah perang dunia I tahun 1916. Tokoh utama adalah Rumania. Tristan

    Tzara dan temannya, Marcel Janco, penulis Jerman Hugo Ball, dan Richard

    Huelsendbeck, serta seni rupawan Prancis, Hans Arp.

    Semangat kelompok ini menolak hukum seni dan keindahan yang sudah ada sebagai

    protes terhadap nilai-nilai sosial yang makin menjadi runyam.

    11.

    Surealisme

    Mereka menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki dua aspek, yaitu aspek yang

    sering terlihat sehari-hari dan aspek metafisit yang hanya dapat ditangkap oleh orang dan

    saat-saat tertentu. Dari pernyataan itu mereka melahirkan pittura metafisica yang

    merupakan cara baru untuk melihat dunia.

    12.

    Konstruktivisme

    Lahit 1917. Kontruktivisme bukan suatu gaya abstrak dalam seni. Ia bersifat

    propagandis, melalui bentuk-bentuk geometris sederhana mengalihkan konteks sastra

    kedalam bentuk penggambaran objek yang aktual.

    13.

    Ekspresionisme Abstrak

    Lahir di Amerika 1946, aliran ini merupaya meninggalkan bentuk alam dan seni

    harus dimurnikan, tidak semata-mata terdiri dari unsur abstrak seperti garis dan warna.

    Gerakan ini dapat dikatakan gerakan seni yang paling dinamis di Amerika.

    14.Seni Rupa Kinetik dan Optik

    Dua aliran ini merupakan gerakan yang memiliki keterkaitan akar konsep dan gejala

    visual garap. Keduanya mendasarkan diri pada konsep seeing is believing, dengan dasar

    eksperimen yang pernah dilkakukan oleh Schelemer dan Robert Delaunay sekitar 1920.

    15.

    Pop Art

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    37/38

    37

    Istilah pop art pertama kali digunakan oleh kritikus Inggris, Lawrence Alloway,

    1954, yang ditujukan untuk memberi julukan seni populer yaitu produk industrialisasi

    seni yang berkembang secara massal seperti musik pop, film, dsb.

    Pop art berakar dan sangat berpengaruh di Amerika, yang menggambarkan lingkungan

    dan mental konsumerisme tempat keburukan menjadi suatu yang indah.

    C.

    SENI RUPA KONTEMPORER

    Di lingkungan internasional perkembangan seni rupa kontemporer atau kerap dikenal

    dengan sebutan post-modern era 1980 ditunjang oleh perkembangan teori-teori pasca

    meodernisasi. Pascamodernisasi atau postmodern artinya suatu masa ketika orangmemercayai bahwa zaman modern telah berlalu digantikan oleh era baru yang memiliki

    paradigma atau pandangan yang berbeda terhadap berbagai persoalan dalam masyarakat.

    Makna kata tidak dihubungkan dengan benda yang ada didunia. Contohnya, kata bunga

    bukan menunjukkan pengertian bunga, yakni berdasarkan kenyataan menunjuk bagian

    tumbuhan yang akan menjadi buah. Makna kata itu didasarkan pada kesepakatan yang

    menunjukkan perbedaannya dengan yang lain.

    Salah satu jenis seni rupa kontemporer yang cukup menonjol adalah seni rupa

    instalasi yang sudah dikenal sejak 1920-an karena senantiasa tampil pada gerakan avant

    garde radikal. Ciri seni rupa minimal ini dapat dilihat dari karya-karya structural yang

    dikonstruksikan di ruang pameran. Pada modernisme awal, gerakan dadanisme menetang

    prinsip seni untuk seni dengan menentang institusi seni rupa avant garde dengan

    menolak pembedaan museum dan pabrik, seni murni dan desain.

  • 5/20/2018 MAkalah Seni Rupa

    38/38

    38