Upload
dini-islami
View
49
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
membahas mengenai macam-macam kerusakan gigi yang terjadi pada anak-anak
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan kehadirat Allah SWT karena dengan izinnya lah kali
ini penulis bisa menyelesaikan makalah yang membahas tentang gigi berlubang yang
terjadi pada anak. Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran dalam bidang
kedokteran gigi yang berasal dari proses pembelajaran secara tutorial.
Penulisan makalah ini bersumber dari berbagai macam buku-buku dan jurnal-
jurnal yang berkaitan dengan gigi berlubang pada anak. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada semua pembaca
mengenai proses terjadinya karies pada anak, penyebab terjadinya, efek dari karies
tersebut, dan cara pencegahannya.
Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca sekalian.
Makassar, 1 November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III KESIMPULAN
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario Klinis A :
Seorang ibu membawa putrinya yang berusia 8 tahun ke klinik untuk memeriksakan
gigi anaknya yang berwarna agak gelap, tidak putih. Dia merasa malu kalau ke
sekolah. Giginya tidak sakit, hanya sedikit ngilu. Menurut ibunya, pasien tidak pernah
jatuh saat bermain.
Skenario Klinis B :
Seorang anak usia 8 tahun datang ke klinik gigi karena gigi belakang terasa tidak
nyaman karena kalau makan ada sisa makanan terselip. Pada pemeriksaan terlihat ada
lubang pada bagian proksimal gigi. Tidak ada rasa sakit, hanya ngilu kalau minum
dingin. Ada titik-titik hitam pada geraham dan tidak sakit.
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa ada berbagai macam jenis kerusakan
gigi yang sering terjadi pada anak-anak hingga saat ini, contohnya saja seperti gigi
yang berlubang, gigi sensitive, gigi retak, permasalahan pada gigi sulung, dan lain-
lain. Namun pada kesempatan kali ini sesuai dengan arahan dari skenario di atas
maka penulis hanya akan membahas mengenai permasalahan gigi berlubang, gigi
sensitive, serta pewarnaan gigi.
Di sini penulis akan menjelaskan mengenai :
1. Apa sajakah kerusakan-kerusakan gigi yang terjadi pada anak ?
2. Bagaimana proses terjadinya kerusakan gigi pada anak ?
3. Apa penyebab terjadinya kerusakan gigi pada anak ?
4. Apa efek dari kerusakan gigi pada anak ?
5. Bagaimana cara penanganan kerusakan gigi pada anak ?
Dengan mengacu pada ke lima pertanyaan tersebut dan adanya kasus pada
kedua skenario di atas maka penulis akan memulai pembahasannya mengenai
kerusakan gigi pada anak. Diharapkan nantinya dengan adanya makalah tersebut
dapat membuat para mahasiswa dan pembaca sekalian mengetahui dan memahami
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kerusakan gigi pada anak-anak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. JENIS-JENIS KERUSAKAN GIGI PADA ANAK
a. Gigi berlubang (Karies)
Merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh manusia. Salah
satu penyebabnya adalah erosi atau pengikisan jaringan keras gigi (email
dan dentin) oleh asam.
b. Gigi sensitive
Gigi sensitive atau ngilu juga cukup banyak dialami oleh manusia.
Disebabkan oleh terbukanya lapisan dentin yang pada keadaan normalnya
lapisan tersebut tertutupi oleh email dan gusi. Rasa ngilu tersebut tidak
hanya dialami oleh gigi berlubang, tetapi dapat juga terjadi pada gigi yang
masih terlihat bagus.
c. Perubahan warna gigi (Diskolorisasi)
Merupakan kondisi gigi yang mengalami perubahan warna atau tidak
sesuai dengan warna normalnya. Dapat terjadi karena 2 faktor, yaitu factor
internal dan factor eksternal.
2. PROSES TERJADINYA KERUSAKAN GIGI PADA ANAK
a. Gigi berlubang (karies)
Email gigi merupakan jaringan tubuh yang cukup keras dan kuat
meskipun organ yang satu ini rentan terhadap serangan asam (suasana
lingkungan) di sekitar rongga mulut. Dalam kondisi normal, tingkat
keasaman (pH) saliva atau air liur berkisar 6,8-7,0. Saat seseorang makan
atau minum, tingkat keasaman saliva akan turun dari 6,8 menjadi 4 (angka
ini berada di bawah pH kritis saliva, yaitu 5,5) dan selesai makan biasanya
perlahan pH saliva akan kembali normal. Namun, pada keadaan tertentu,
pH saliva bisa jadi tetap rendah, yaitu jika usai makan, beberapa saat
kemudian seseorang makan lagi atau ngemil.
Kebiasaan tersebut tentu saja bisa membahayakan email gigi sebab
asam yang tetap berada di saliva rongga mulut akan mengikis email
sehingga menghasilkan permukaan email yang buram atau kasar. Proses
tersebut disebut dengan proses demineralisasi, dimana asam merusak gigi
dengan cara melarutkna mineral-mineral yang terdapat pada gigi.
Selanjutnya, permukaan email yang kasar menjadi tempat bersemayamnya
biofilm (materi lengket dari sisa makanan, materi organic glikoprotein)
dengan beribu bakteri menempel yang salah satunya bersifat kariogenik,
yaitu streptococcus mutans.
Sisa makanan, terutama yang mengandung gula sukrosa merupakan
makanan utama streptococcus mutans untuk tumbuh dan berkembang
biak. Akibatnya, gigi akan menjadi rapuh dan mudah berlubang. Jika tidak
segera ditangani secara tepat, kerusakan bisa menjalar ke rongga lebih
dalam dari bagian gigi, yaitu dentin dan pulpa. Jika sudah melukai pulpa,
tentu butuh perawatan lebih kompleks.
b. Gigi sensitive
Terjadi karena adanya abrasi pada leher gigi atau turunnya gusi (retraksi
gingival) yang menyebabkan akar gigi terbuka. Rasa ngilu juga bisa
muncul karena terkikisnya email akibat penggunaan pasta gigi yang
mengandung bahan yang bersifat abrasive. Karena email tererosi, dentin
menjadi terbuka, tidak terlindungi. Akibatnya, gigi menjadi sensitive jika
terkena rangsangan.
c. Perubahan warna gigi (diskolorisasi)
Biasanya muncul akibat trauma pada gigi hingga terjadi kematian vitalitas
gigi. Trauma di sini adalah pecahnya pembuluh darah di dalam kamar
pulpa sehingga terjadi perdarahan. Darah tersebut lalu menyusup ke
daerah dentin yang member bayangan lebih gelap jika dibanding gigi vital
di sebelahnya. Selain itu hal ini juga dapat karena konsumsi obat-obatan
tertentu seperti tetrasiklin dan fluor pada ibu hamil saat usia kehamilan 6
minggu.
3. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI PADA ANAK
a. Gigi berlubang (karies)
Kurangnya kekuatan email
Kurangnya produksi saliva dalam rongga mulut
Konsumsi karbohidrat, terutama sukrosa, yang berlebihan
Lamanya bakteri berkontak dengan mulut
Factor keturunan karies yang berasal dari orang tua
Struktur gigi yang mempunyai fissure yang dalam
Posisi gigi yang tidak beraturan
b. Gigi sensitive
Resesi gusi atau menurunnya gusi akibat cara menyikat gigi yang
salah.
Makanan ataupun minuman asam yang bisa mengikis permukaan
Kebiasaan bruxism atau menggesek-gesekkan gigi
Sering menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung bahan
abrasive
Penyakit-penyakit jaringan periodontalyang bisa menyebabkan
resesi gusi
c. Perubahan warna gigi (diskolorisasi)
Pewarnaan ekstrinsik
Terjadi apabila permukaan luar gigi yaitu email terwarnai oleh zat-
zat warna yang terdapat dalam makanan atau minuman. Misalnya
the, kopi, cola, dan sebagainya.
Pewarnaan intrinsic
Diakibatkan oleh konsumsi fluoride yang tinggi, ataupun akibat
penggunaan obat antibiotic tetracycline di setengah akhir masa
kehamilan dan ketika anak berusia 8 tahun, dimana saat itu
merupakan masa-masa pembentukan gigi.
Gigi yang telah mati akibat penyakit pulpa juga bisa menghitam
akibat pewarnaan yang berasal dari jaringan mati yang ada di
dalam gigi. Pada kasus yang jarang, anak-anak dengan keadaan
yang disebut dentinogenesis imperfekta, terlahir dengan keadaan
gigi yang berwarna abu-abu, kekuningan, ataupun keunguan.
Pewarnaan akibat pengaruh usia
Pewarnaan ini merupakan kombinasi pewarnaan intirnsik dan
ekstrinsik. Selain akibat pengaruh rokok dan makanan, pewarnaan
ini juga diakibatkan oleh menipisnya permukaan email.
4. EFEK DARI KERUSAKAN GIGI PADA ANAK
a. Gigi berlubang (karies)
Timbulnya rasa ngilu
Terinfeksinya jaringan pulpa
Menyebarnya rasa sakit ke daerah-daerah di sekitarnya
Jika tidak ditangani akan menyebabkan periodontitis
b. Gigi sensitive
Gigi akan terasa ngilu
Tidak dapat makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
Ketidaknyamanan saat makan atau minum
c. Perubahan warna gigi (diskolorisasi)
Mengganggu penampilan estetik
Kurangnya rasa percaya diri
5. CARA PENANGANAN KERUSAKAN GIGI PADA ANAK
a. Gigi berlubang (karies)
Perawatan topical fluoride untuk mengembalikan mineral-mineral
gigi yang telah hilang
Bila lubang sudah membesar, menggunakan kalsium hodroksida
untuk mempertebal lapisan dentin yang tersisa sebelum gigi
ditambal
Perawatan endodontic jika sudah mencapai tahap pulpitis
irreversible
Penambalan
b. Gigi sensitive
Perawatan topical fluoride untuk menguatkan dentin dan email
yang masih ada
Aplikasi bonding agent
Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut
Sikat gigi dengan cara yang benar
Gunakan pasta gigi yang khusus untuk gigi sensitive
c. Perubahan warna gigi (diskolorisasi)
Menyikat gigi sehabis makan
Skelling/pemolesan gigi
Penggunaan pasta gigi yang mengandung pemutih
Bleaching
BAB III
KESIMPULAN
Ada berbagai macam jenis kerusakan gigi pada anak, yaitu
diantaranya :
1. Gigi berlubang (karies)
2. Gigi sensitive
3. Gigi retak
4. Pewarnaan gigi
5. Gigi sulung yang bermasalah
6. Kehilangan gigi
7. Penyakit periodontal, dll
Proses terjadinya kerusakan gigi anak :
a. Karies
berawal dari plak yg mudah menempel pada gigi dan akhirnya
mengubah karbohidrat atau gula menjadi asam dengan cara
demineralisasi. Karena proses demineralisasi tersebut akhirlah
terbentuklah celah pada gigi yang lama-kelamaan akan menjadi
suatu lubang pada gigi yang membesar.
b. Gigi sensitive
Gigi yang terasa ngilu yang diakibatkan karena terbukanya
lapisan dentin pada gigi.
c. Diskolorisasi
Perubahan warna gigi yang terjadi akibat traumatic atau karena
konsumsi fluoride atau tetracycline yg berlebihan pada masa
kehamilan.
Penyebab terjadinya kerusakan gigi pada anak
a. Karies
1. Kurangnya kekuatan email
2. Kurangnya produksi saliva dalam rongga mulut
3. Konsumsi karbohidrat, terutama sukrosa, yang berlebihan
4. Lamanya bakteri berkontak dengan mulut
b. Gigi sensitive
1. Resesi gusi atau menurunnya gusi akibat cara menyikat
gigi yang salah.
2. Makanan ataupun minuman asam yang bisa mengikis
permukaan email
c. Diskolorisasi
1. Permukaan email terwarnai oleh zat-zat berwarna seperti
teh atau kopi.
2. Traumatic
3. Konsumsi tetracycline atau fluor yg berlebihan
Efek kerusakan gigi pada anak
a. Karies
1. Timbulnya rasa ngilu
2. Terinfeksinya jaringan pulpa
3. Menyebarnya rasa sakit ke daerah-daerah di sekitarnya
b. Gigi sensititf
1. Gigi akan terasa ngilu
2. Tidak dapat makan makanan yang terlalu panas atau terlalu
dingin
3. Ketidaknyamanan saat makan atau minum
c. Diskolorisasi
1. Mengganggu penampilan estetik
2. Kurangnya rasa percaya diri
Cara penanganan kerusakan gigi pada anak
a. Karies
1. Perawatan topical fluoride untuk mengembalikan mineral-
mineral gigi yang telah hilang
2. Bila lubang sudah membesar, menggunakan kalsium
hodroksida untuk mempertebal lapisan dentin yang tersisa
sebelum gigi ditambal
b. Gigi sensititf
1. Perawatan topical fluoride untuk menguatkan dentin dan
email yang masih ada
2. Aplikasi bonding agent
3. Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut
c. Diskolorisasi
1. Menyikat gigi sehabis makan
2. Skelling/pemolesan gigi
3. Penggunaan pasta gigi yang mengandung pemutih
4. Bleaching
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
- Rahmadhan, Ardyan Gilang; 2010; Kesehatan Gigi dan Mulut; Jakarta;
Bukune
- Djamil, Melanie Sadono; 2011; A-Z Kesehatan Gigi; Solo; Metagraf
- Kidd, Edwina A.M; 1991; Dasar-dasar Karies; Jakarta; EGC
TUGAS INDIVIDU
MODUL 2
“GIGI BERLUBANG PADA ANAK”
OLEH :
DINI ISLAMI PUTRI
J 111 10 136
KELOMPOK 4
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2011