Upload
agustin-paryati
View
106
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MAKALAH pend.Fisika.Inti (perlu diedit)
Citation preview
PENINGKATAN MUTU KAYU DENGAN TEKNOLOGI POLIMERISASI
RADIASI
DISUSUN OLEH :
NIM NAMA MAHASISWA
Agustin Paryati 08091002034
Lidia 080910020
Rela Asmara 080910020
Shanta Maria 080910020
Krismanto Nainggolan 080910020
Robinson Sinurat 080910020
Yudha 080910020
Mata Kuliah : Pend.Fisika Inti
Semester : VI (Enam)
Dosen Pengajar : Dr. Fitri
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
DAFTAR ISI
Daftar isi
BAB.I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Masalah
BAB.II DASAR TEORI
BAB.III PEMBAHASAN
BAB.IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan teknologi radiasi paling besar diaplikasikan dalam proses kimia
suatu industri. Karena membawa energi yang cukup tinggi, radiasi dapat bertindak
sebagai katalis untuk merangsang terjadinya perubahan kimia suatu bahan, salah
satunya adalah untuk merubah bahan kimia sejenis molekul atau lebih menjadi molekul
yang lebih besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa polimerisasi merupakan usaha
untuk memadukan becairan dari senyawa organik dalam golongan monomer menjadi
polimer. Salah satu sifat dari monomer adalah ketika menerima paparan radiasi bahan
monomer dapat berubah menjadi bahan baru yang disebut polimer, yaitu bahan padat
yang sangat keras pada suhu kamar. Di industri, teknologi radiasi dipakai untuk
memproduksi bahan bermutu tinggi yang memiliki sifat yang sangat kuat.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir menggunakan radiasi adalah untuk
meningkatkan kualitas produk. Tidak banyak diketahui, sudah banyak produk-produk
industri yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari mengandung komponen yang proses
pembuatannya melibatkan teknologi radiasi. Salah satu contoh yang dibahas dalam
radiasi dalam bahan atau material yaitu proses peningkatan mutu kayu dengan
teknologi polimerisasi radiasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini yaitu :
1. Mengetahui proses peningkatan mutu kayu dengan teknologi polimerisasi
radiasi
2. Mengetahui proses pelapisan permukaan kayu
1.3 Masalah
1. Bagaimana proses peningkatan mutu kayu dengan teknologi polimerisasi
radiasi?
2. Bagaimana proses pelapisan permukaan kayu?
BAB II
DASAR TEORI
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak
melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam
sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata
nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra
violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang
membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis
lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem
pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa
radiasi dapat berbahaya.
Penggunaan teknologi irradiasi paling besar diaplikasikan dalam proses kimia
suatu industri. Karena membawa energi yang cukup tinggi, radiasi dapat bertindak
sebagai katalis untuk merangsang terjadinya perubahan kimia suatu bahan, salah
satunya adalah untuk merubah bahan kimia sejenis molekul atau lebih menjadi molekul
yang lebih besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa polimerisasi merupakan usaha
untuk memadukan becairan dari senyawa organik dalam golongan monomer menjadi
polimer. Salah satu sifat dari monomer adalah ketika menerima paparan radiasi bahan
monomer dapat berubah menjadi bahan baru yang disebut polimer, yaitu bahan padat
yang sangat keras pada suhu kamar. Di industri, teknologi irradiasi dipakai untuk
memproduksi bahan bermutu tinggi yang memiliki sifat yang sangat kuat.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir menggunakan radiasi adalah untuk
meningkatkan kualitas produk. Tidak banyak diketahui, sudah banyak produk-produk
industri yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari mengandung komponen yang proses
pembuatannya melibatkan teknologi radiasi. . Salah satu contoh yang dibahas dalam
radiasi dalam bahan atau material yaitu proses peningkatan mutu kayu dengan
teknologi polimerisasi radiasi.
Polimerisasi merupakan reaksi kimia yang menggabungkan dua berapa unsur
menjadi satu zat yang berpadu. Teknik polimerisasi radiasi merupakan salah satu dari
pemanfaatan radiasi untuk memodifikasi polimer. Tujuannya adalah mengolah bahan
mentah yang berasal dari alam maupun sintesanya, seperti polietilen dan polipropilen,
menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi.
Teknologi polimerisasi radiasi adalah salah satu teknologi nuklir yang
dapat diaplikasikan pada industri polimer yaitu untuk mengolah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi atau bahan jadi, dengan bantuan sinar radiasi sebagai sumber
energi. Radiasi berfungsi sebagai alat untuk mempermudah, mempercepat, atau
memperbaiki reaksi kimia yang diperlukan di dalam proses polimerisasi. Secara
konvensional reaksi kimia dimaksud, biasanya berlangsung melalui inisiator,
bahan kimia dan energi panas. Dalam proses polimerisasi radiasi, pemakaian bahan
kimia dan panas sangat sedikit, baik jenis maupun kadarnya, karena sudah
terwakili oleh sumber radiasi tersebut. Penelitian dan pengembangan
polimerisasi radiasi di Indonesia telah dirintis sejak 25 tahun yang lalu, dengan maksud
ikut memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas bahan polimer di Indonesia.
Di negara maju, teknologi polimerisasi radiasi telah dikenal dengan baik,
misalnya di Belanda, dibangun pabrik pelapisan permukaan pintu dengan radiasi
elektron pada tahun 1973 oleh perusahaan pintu “Svedex”. Pada tahun 1974 Perancis
membangun perusahaan meubel “Parisot”, selanjutnya Jerman barat juga
membangun pabrik serupa. Di Amerika Serikat perusahaan kayu Universal Wood
INC membangun fasilitas radiasi elektron untuk proses pelapisan permukaan papan.
Indonesia merupakan negara potensial untuk pemanfaatan teknologi radiasi, karena
kaya bahan polimer alam misalnya karet dan kayu. Kedua komoditi tersebut sangat
potensial keberadaannya di tanah air yang areanya sangat luas, bahkan
nomor satu di dunia. Disamping itu ada polimer sintesa yang banyak digunakan
masyarakat yaitu polipropilen, polietilen, yang sering disebut palastik.
Sumber Radiasi
Ada dua sumber radiasi yang sering digunakan dalam proses polimerisasi
radiasi yaitu : sumber radiasi yang memancarkan sinar gamma dan sumber radiasi
yang memancarkan sinar berkas elektron. Sumber radiasi sinar gamma, biasanya
dihasilkan dari isotop radioaktif Cobalt-60 dan Cesium-137. Energi yang dihasilkan
Cobalt-60 cukup besar yaitu 1,17 MeV dan 1,33 MeV, sedangkan Cesium-137 ialah
0,66 MeV. Sumber radiasi sinar berkas elektron adalah sumber radiasi yang
dihasilkan dari Mesin Berkas Elektron (MBE). Badan Tenaga Nuklir Nasional telah
memiliki sumber radiasi tersebut dengan rincian sebagai berikut :
[1]
BAB III
PEMBAHASAN
PROSES POLIMERISASI RADIASI
Bahan yang akan diolah menjadi produk baru dapat berupa polimer, monomer
atau oligomer misalnya polimer lateks/karet alam, kayu polietilen (PE),
polipropilen (PP) atau polivinil klorida (PVC) dan sebagainya. Sedangkan
monomer yang digunakan misalnya: strirena, metil metakrilat, akrilonitril dan
sebagainya.
Dengan mengendalikan jenis dan persentase monomer, serta dosis
radiasi, maka akan didapat kondisi optimum proses polimerisasi radiasi.
Dengan proses polimerisasi radiasi tersebut maka akan dihasilkan produk baru yang
diinginkan, misalnya lebih kuat, ulet, keras, kenyal dan sebagainya. Proses polimerisasi
ini tidak menggunakan bahan kimia pemercepat dan panas, karena sudah terwakili
oleh sinar radiasi, sehingga prosesnya dapat dilakukan pada suhu kamar, disamping
itu proses polimerisasi radiasi mudah dikontrol/dipantau, sederhana, cepat, bebas
pencemaran baik udara maupun limbah padat, serta produk yang dihasilkan tidak
mengandung bahan beracun/karsinogen, karena prosesnya merupakan teknologi
bebas pencemaran.
Secara garis besar proses polimerisasi radiasi digambarkan sebagai berikut :
Teknologi polimerisasi radiasi yang sudah mapan dan siap dipakai untuk
industri ialah : vulkanisasi lateks alam, pembuatan kayu plastik, dan pelapisan
permukaan kayu. Sedangkan yang masih dalam persiapan skala pilot adalah
peningkatan kualitas isolasi kabel, dan pembuatan termoplastik karet alam.
PELAPISAN PAPAN KAYU
Industri perkayuan di Indonesia berkembang dengan pesat sejalan dengan
kebijaksanaan pemerintah dalam usaha mengalihkan ekspor kayu dari gelondongan ke
bentuk kayu jadi atau setengah jadi. Hal tersebut terlihat dengan meningkatnya
jumlah industri pengolahan kayu menjadi barang jadi atau setengah jadi, misalnya
kayu lapis, papan partikel, mebel, lantai kayu, panel dinding dan sebagainya.
Pada umumnya tujuan pelapisan permukaan papan kayu ada dua macam yaitu
menambah keindahan dan meningkatkan kualitas permukaan misalnya lebih tahan
bahan kimia, tahan panas dan sebagainya. Sumber radiasi yang digunakan pada teknik
pelapisan permukaan ini ialah sinar berkas elektron. Proses pelapisan permukaan papan
kayu memerlukan dua tahap pekerjaan, yaitu pelapisan dasar (base coating) dan
pelapisan atas (top coating). Proses pelapisan permukaan papan kayu dapat dilihat
pada gambar 2.
Kayu lapis, parket, papan partikel diampelas, lalu dilapisi dengan oligomer dan
diiradiasi dengan sinar berkas elektron sebagai pelapis dasar, kemudian diampelas
lagi, selanjutnya dilapisi dengan pelapis atas dan diiradiasi lagi.
Keuntungan penggunaan teknologi radiasi pada pelapisan permukaan ini, bila
dibandingkan dengan cara konversional ialah :
Kecepatan produksi relatif tinggi, sehingga ruang operasi yang digunakan relatif lebih
sempit.
Bebas dari bahan pelarut yang menguap, sehingga mengurangi masalah polusi udara.
Prosesnya dapat dilakukan pada suhu kamar, sehingga dapat diterapkan
pada substrat yang sensitif terhadap panas, misalnya kertas dan sebagainya.
Daya rekat yang memuaskan, karena adhesinya merupakan ikatan kimia.
KAYU PLASTIK
Dari sekitar 4.000 jenis kayu yang terdapat di wilayah Indonesia,
diperkirakan hanya 15%-20% saja yang bersifat baik keawetannya. Untuk
meningkatkan keawetan kayu biasanya digunakan bahan pengawet, misalnya disodium
oktaborate, anhydrous, pentaklor phenol, dan sebagainya. Tetapi bahan pengawet
ini sangat berbahaya bagi kesehatan apabila digunakan untuk bahan bangunan
interior. Dengan teknologi polimerisasi radiasi dapat ditingkatkan keawetan kayu.
Prosesnya dapat disajikan pada gambar 3. Kayu divakumkan dalam wadah tertutup
kemudian dalam keadaan vakum kayu tersebut diberi monomer, lalu dibungkus
supaya kedap udara, dan kayu yang mengandung monomer ini diiradiasi. Kayu yang
sudah diproses dengan metode polimerisasi radiasi ini disebut kayu plastik.
Kayu plasttik ini disamping sifat fisik dan mekaniknya meningkat misalnya
lebih keras dan mudah dipelitur, juga keawetannya lebih baik dibanding kayu aslinya
karena lebih tahan terhadap serangga pemakan kayu. Kayu plastik ini tahan
terhadap cuac, sehingga kayu plastik tersebut dapat digunakan untuk bahan bangunan
di luar rumah dan untuk dekorasi interior, karena tidak mengganggu kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA[1]Anonim, Polimerisasi Kayu, (http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/polimerisasi
_kayu.pdf, diakses 31Maret 2012).