27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah- pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan

Makalah pencemaran udara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah pencemaran udara

BAB IPENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama

dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola

lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal

dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar.

Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai

dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang

dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat

pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup

berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan

buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya

berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya

dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari

zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif

dan cenderung merusak lingkungannya.

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh

pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula

yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam

antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh

gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan,

hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari

aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika

dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan

gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada

yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan

oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas

manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

Page 2: Makalah pencemaran udara

Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan

manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia

seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk

kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping

itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu

proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang.

Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus

diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui

industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu

mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan

akibat antara lain:

1.         Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin

besar, baik macam maupun jumlahnya.

2.         Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.

Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah

tangga yang dapat mencemari lingkungan.

3.         Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-

obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami

pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan

tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan

pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat

pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi

bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam

makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan

penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan

akibat pencemaran dapat diminimalisasi.

B.   Tujuan

Page 3: Makalah pencemaran udara

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

C.      Manfaat

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

D.   Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?2. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan manusia?4. Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?.

Page 4: Makalah pencemaran udara

BAB IIPEMBAHASAN

A.   Pengertian Pencemaran Udara

 Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah

masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau

komponen lain ke dalamlingkungan hidup oleh kegiatan manusia

sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara

diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan

polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan

mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara.

Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada

di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan

udara.

Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara

adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam

lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga

dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta

dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material

karena ulah manusia (man made).

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat

asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi)

udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan :

27)

Page 5: Makalah pencemaran udara

Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-

unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya

kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum

serta menurunkan kualitas lingkungan.

Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi

di dalam

rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka

disebut sebagai

pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila

pencemarannya terjadi di

lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai

pencemaran di luar

ruang (outdoor pollution).

Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan

asap tersebut

berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna,

yang dihasilkan oleh

mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain

itu, gas dan asap

tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan

bakar, yaitu: CO2

(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx

(nitrogen oksida).

B.     Penyebab Pencemaran Udara

Page 6: Makalah pencemaran udara

Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam

industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor

yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang

kita hurup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil

pembakaran.

            Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :

a. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:

1.      Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.

2.      Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-

gas vulkanik.,

3.      Proses pembusukan sampah organik, dll

b. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:

1.      Hasil pembakar bahan bakar fosil.

2.      Debu/serbuk dari kegiatan industri

3.      Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

C.   Klasifikasi Bahan Pencemar Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya

pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun

kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat

mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal,

regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar

sekunder :

1. Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung

dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung

dari sumber tertentu, dan dapat berupa:

a.       Polutan Gas terdiri dari:

·         Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan

karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran

Page 7: Makalah pencemaran udara

·         Senyawa sulfur, yaitu oksida.

·         Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon

terklorinasi, dan bromin.

b.      Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat

berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.

Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses 

(misalnya proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan

tertentu.

2.      Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi

pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena

reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto

kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O

radikal.

Proses  kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain:

a)      Konsentrasi relative dari bahan reaktran

b)      Derajat fotoaktivasi

c)      Kondisi iklim

d)     Topografi lokal dan adanya embun.

.

D.   Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara,

antara lain:

Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat,

Hidrokarbon, CFC,

Timbal dan Karbondioksida.

Page 8: Makalah pencemaran udara

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari

pembakaran

tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan

bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,

pembangkit

energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

3. Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.

Dihasilkan dari

pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara.

Batubara ini biasanya

digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan

dari cerobong

pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td>

b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di

udara

c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan

cair dan melayang berhamburan di udara

d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang

di udara

5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar

yang tidak

Page 9: Makalah pencemaran udara

sempurna.

6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di

atmosfer bumi.

Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat

pemadam kebakaran,

pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran

pada kendaraan

bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang

berbentuk debu atau

partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.

8. karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan

bermotor dan

pabrik serta gas hasil kebakaran hutan

E.   Dampak Pencemaran Udara

Terhadap Lingkungan Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan

alam, antara lain:

hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

1.  Hujan Asam

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia

menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang

memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar

udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam

dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Page 10: Makalah pencemaran udara

Mempengaruhi kualitas air permukaan

Merusak tanaman

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga

mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur

dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut

akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi

sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-

butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya

gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran

bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara

(pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian

lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan

sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan

mineral tanah.

2.  Penipisan Lapisan Ozon

Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.

Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer

pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini

adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang

dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone

Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu

merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini

Page 11: Makalah pencemaran udara

dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom

klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2.

Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).

Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan

Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September

sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan

tidak mengalami kerusakan yang parah.

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan

pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari

matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3)

terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan

bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon

lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang

pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B

matahari tidak terfilter dan dapat  mengakibatkan kanker kulit serta

penyakit pada tanaman.

3.  Pemanasan Global

Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan

panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih

panas. Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).

Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di

bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-

rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola

iklim.

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon,

dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang

dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam

lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub

Page 12: Makalah pencemaran udara

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Proses terjadinya efek rumah kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk

ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di

lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer

tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya,

suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan

global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah

kaca membuat suhu di

dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar

ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke

dalam rumah kaca tidak dapat keluar

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh

melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam

tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar

dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat

berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat

pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh

tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai

adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia,

tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat

menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis

Page 13: Makalah pencemaran udara

yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh

adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan

menentukan letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu

Arya 1999)

Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel

yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis

penyakit pneumoniosis seperti :

a.       Penyakit Antrakosis

Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh

pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja

tambang batubara atau pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan

batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap. Masa

inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak napas

b.      Penyakit Silikosis

Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa

SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian

mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja,

keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir,

menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan

bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.

Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya

sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma

broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit

silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk

tanpa dahak.

c.       Penyakit Asbestosis

Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat

asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai

macam silikat terutama

Page 14: Makalah pencemaran udara

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga

membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme),

baik hewan, tumbuhan dan manusia

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan

tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa;

rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya

pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan

koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb

dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti

dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang

berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental

serta

mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan

memperkecil paru-paru.

7. NOx

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:

1. Penipisan lapisan ozon

Page 15: Makalah pencemaran udara

Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan

putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan

karena penurunan jumlah fitoplankton.

2. Hujan asam

Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air

terganggu.

3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada

kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan

dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan

timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut.

Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya

produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi

dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya

pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan

Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:

.1 Hujan Asam

- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan

tumbuhan (karena

memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen)

dan

mengganggu pertumbuhan tanaman.

- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam

tanah sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon

akan mati.

2 Penipisan Lapisan Ozon

Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan,

seperti beras,

jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan

produsen bagi rantai makanan di laut.

Page 16: Makalah pencemaran udara

3 Pemanasan global

Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis

tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhannya.

4 Gas CFC

Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi

mutasi genetik (perubahan sifat organisme).

F.    Pencegahan Pencemaran Udara

            Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara

tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling

sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai

pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.

            Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara

seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan

peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-

menguraikan polutan.

1.       Mencegah pencemaran udara berbentuk gas

a. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada

permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben

mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada

permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang

bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian

digunakan lagi.

b. Absorbsi

Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang

baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe

Page 17: Makalah pencemaran udara

absorbs ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya

bedanya bahwa emisi hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di

mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi.

c. Kondensasi

kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas

menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas

diarahkan mencapai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang

rendah, seperti hidrokarbon dan gas organic lainnya.

d. Pembakaran

pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon

yang terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi

panas yang disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu

metode dalam pengolahan limbah padat dengan menggunakan

pembakaran yang menghasilkan gas dan residu pembakaran.

2.       Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel

a.        Filter

Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel

yang ikut keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar

tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang

keluar dari cerobong. Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan

dengan sifat gas buangan yang keluar seperti berdebu banyak, besifat

asam, bersifat alkalis dan sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang

banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon, Dacron, fiberglass,

polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.

b.      Filter basah

Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah

membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian

atas alat, sedangakan udara yang kotor dari bagian bawah alat.

c.        elektrostatik

Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara

kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus

Page 18: Makalah pencemaran udara

searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung

silinder di mana dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah

ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder,

diberi muatan negative.

d.      Kolektor Mekanik

Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat

dengan menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone

Separators adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau

udara dalam ruang pabrik yang berdebu.

e.       Program penghijauan

Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon

dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan

menghisap dan mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen

maka akan mengurangi jumlah polutan di udara.

Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka

kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program

langit biru (prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan

gerakan nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.

f.       ventilasi udara

Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan

dengan kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas

oksigen (O2) dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan

bebas dari berbagai polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka

usahakan dekat dengan sumber pencemaran, agar polutan segera dapat

keluar dalam ruangan.

G.  Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan

(preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan

kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.

a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

Page 19: Makalah pencemaran udara

1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah

lingkungan.

2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan

masyarakat.

3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

4. tidak membakar sampah di pekarangan rumah.

5. tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi

penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.

6. tidak merokok di dalam ruangan.

7. menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.

8. ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.

9. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon

pelindung.

10. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara

sembarangan.

11. mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam

penyemprotan ruang.

12. menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.

13. mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.

14. mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.

b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan

beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran

lingkungan.

2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk

membersihkan lingkungan dari polutan.

3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai

tempat/pabrik daur ulang.

Page 20: Makalah pencemaran udara

4. menggunakan penyaring pada cerobongcerobongi di kilang minyak

atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab

pencemaran udara.

5. mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau

teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya

musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan

bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

c. Program pemerintah

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan

programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran,

khususnya pencemaran udara, yaitu;

1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.

Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah

tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan

menggantinya dengan energi

Alternatif lainnya.

4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua

dan tidak layak pakai.

5. Larangan menggunakan gas CFC.

6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro

difenil trikhloro etana).

7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.

8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan

perlindungan lapisan ozon

d. Secara nasional dan internasional

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada

pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain.

Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah

Page 21: Makalah pencemaran udara

berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta

kematian yang diakibatkan karenanya :

1.      Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,

sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,

diperbanyak.

2.      Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu

dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua

kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk

memberi kontribusi polutan udara.

3.      Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan

lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu,

dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu

mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.

4.      Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-

gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan

biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju

5.      Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum

maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan

dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas

untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan

kelengkapan kendaraan yang lain.

Page 22: Makalah pencemaran udara

BAB IIIPENUTUP

A.   Kesimpulan

Menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah

bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan

udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi

oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat

memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena

ulah manusia (man made).

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat

asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi)

udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan :

27)

Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-

unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya

kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum

serta menurunkan kualitas lingkungan.

Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena

faktor internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat

tiupan angin, Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi

Page 23: Makalah pencemaran udara

berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah organik, dll. Dan

karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: hasil pembakar

bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian zat-zat

kimia yang disemprotkan ke udara

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan

alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan

global.

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga

membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme),

baik hewan, tumbuhan dan manusia

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: mampu mengikat

Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal

tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada,

nafas pendek, sakit, kepala, mual, menurunnya pendengaran dan

penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik

menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah

mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: -

Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan

tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi

pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam

tanah sehingga tanah

            Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara

tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling

sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai

pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.

            Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara

seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan

peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-

menguraikan polutan.

Page 24: Makalah pencemaran udara

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan

(preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan

kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.

Usaha Preventif (sebelum pencemaran)

1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah

lingkungan.

2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan

masyarakat.

3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

Usaha kuratif (sesudah pencemaran)

Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan

beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:

1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran

lingkungan.

2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk

membersihkan lingkungan dari polutan.

3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai

tempat/pabrik daur ulang.

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan

programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran,

khususnya pencemaran udara, yaitu; PROGRAM LANGIT BIRU yang

dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali

kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi

kendaraan bermotor.

B.   Saran

Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan

kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia,

hewan  dan tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon bumi.

Page 25: Makalah pencemaran udara

Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara

maka sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap

pencemaran udara. Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah

serta menganggulangi efek dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari

dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat

pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga University Press

Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo

Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi Yogyakarta

http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf

Page 26: Makalah pencemaran udara