16
MAKALAH ELEKTRONIKA MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER DISUSUN OLEH : Dame Peto Marsela B (2412100088) Membuat BAB III Ni’mat Bagus Adiawan (2412100091) Membuat BAB IV dan PPT Talitha Nathania (2412100094) Membuat BAB I Nur Fadhilah (2412100097) Membuat BAB II JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Makalah Multiplexer-Demultiplexer

  • Upload
    vinda16

  • View
    890

  • Download
    112

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Elektronika

Citation preview

Page 1: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

MAKALAH ELEKTRONIKA

MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

DISUSUN OLEH :

Dame Peto Marsela B (2412100088) Membuat BAB III

Ni’mat Bagus Adiawan (2412100091) Membuat BAB IV dan PPT

Talitha Nathania (2412100094) Membuat BAB I

Nur Fadhilah (2412100097) Membuat BAB II

JURUSAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

Page 2: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multipleksing adalah

istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal

pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya

adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik,

multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-

to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon

dapat disalurkan menggunakan satu kabel.

Dalam komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran

komunikasi, yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing

membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran

logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data

yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing,

dapat mengubah data asli di sisi penerima. Sebuah alat yang melakukan

multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan proses yang

berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX). Bentuk paling dasar dari

multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-division

multiplexing (FDM). Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai

wavelength-division multiplexing (WDM).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, timbul permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari multiplexer?

2. Apa saja jenis – jenis dari multiplexer?

3. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari demultiplexer?

4. Apa saja jenis – jenis dari demultiplexer?

Page 3: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah Multiplexer dan Demultiplexer ini adalah:

1. Mengetahui dan memahami fungsi serta cara kerja dari multiplexer

2. Mengetahui jenis – jenis dari multiplexer

3. Mengetahui dan memahami fungsi serta cara kerja dari demultiplexer

4. Mengetahui jenis – jenis demultiplexer

Page 4: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Multiplexer

Multiplexer atau biasa disingkat dengan Mux adalah suatu rangkaian yang

mempunyai input/masukan dua atau lebih dan hanya mempunyai satu output/

keluaran (jumlah input dapat bergantung dari jumlah keluarannya), didalam

multiplexer terdapat suatu pemilih, untuk memilih masukannya, maka dapat

disimpulkan bahwa multiplexer merupakan rangkaian elektronika (dalam dunia

Elektronika) yang dapat dipilih inputnya untuk meneruskan data/sinyal kedalam

outputnya. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan

input dari multiplexer tersebut. Blok diagram sebuah multiplexer ditunjukkan pada

gambar.

Gambar 2.1. Blok Diagram Multiplexer

Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya

mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, kita dapat memilih salah

satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer

ini mempunyai n input, m selector , dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah

2m selectornya. Adapun macam dari multiplexer ini adalah sebagai berikut:

o Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer

o Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer

o Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb.

Gambar 3.2. berikut adalah symbol dari multiplexer 4x1 yang juga disebut

sebagai “data selector” karena bit output tergantung pada input data yang dipilih oleh

Page 5: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

selector. Input data biasanya diberi label D0 s/d Dn. Pada multiplexer ini hanya ada

satu input yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai

selectornya. Kita misalkan selectornya adalah S1 dan S0, maka jika nilai : S1 S0 =

00

Maka outputnya (kita beri label Y) adalah : Y = D0

Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 maka Y akan bernilai

Gambar 2.2 Simbol Multiplexer 4x1

Adapun rangkaian multiplexer 4x1 dengan menggunakan strobe atau enable

yaitu suatu jalur bit yang bertugas mengaktifkan atau menonaktifkan multiplexer,

dapat kita lihat pada gambar 3.3 berikut ini.

Gambar 2.3 Rangkaian Gerbang Logika Multiplexer 4x1

Suatu desain dari rangkaian logic biasanya dimulai dengan membuat tabel

kebenaran. Seperti telah kita ketahui bahwa kita mengenal ada 2 macam metode

yang diterapkan pada tabel kebenaran, yaitu metode sum of product (SOP) dan

metode product of sum (POS). Nah pada bagian ini kita kenalkan dengan metode

yang ketiga yaitu multiplexer solution.

Pada kenyataannya, kita dapat merancang suatu multiplexer 8x1 dari multiplexer

4x1 atau multiplexer 16x1 dari multiplexer 8x1 dan seterusnya. Jika kita anggap

selector sebagai n, maka kita dapat membuat multiplexer 2nx1 dari multiplexer 2n-1x1.

Dengan kata lain kita memfungsikan multiplexer 2n-1x1 sebagai multiplexer 2nx1.

Page 6: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

Jika kita menterjemahkan suatu kasus sebagai suatu fungsi F :

F(A, B, C ) = ∑ (1, 3, 5, 6)

Dimana parameter fungsi tersebut A, B, C adalah merupakan selector dari

multiplexer dan sisi sebelah kanan fungsi adalah output yang diinginkan dari

multiplexer. Tanda ∑ beserta parameter berikutnya adalah merupakan bentuk SOP

(sum of product). Tabel Kebenaran sebuah Multiplexer ditunjukkan pada Tabel

dibawah ini.

Tabel 2.1. Kebenaran Multiplexer dengan 2 Select line

Input Output

S0 S1 D0 D1 D2 D3 X Ket

0 0 0 X X X 0D0

0 0 1 X X X 1

0 1 X 0 X X 0D1

0 1 X 1 X X 1

1 0 X X 0 X 0D2

1 0 X X 1 X 1

1 1 X X X 0 0D3

1 1 X X X 1 1

Gambar 2.4. Multiplexer dengan 2 Select line

Page 7: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

Contoh Multiplexer dengan 8 input

Tabel 2.1. Kebenaran Multiplexer dengan 8 input

S2 S1 S0 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 X Keterangan

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 D0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 D1

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 D2

0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 D3

1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 D4

1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 D5

1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 D6

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 D7

Gambar 2.5. Multiplexer dengan 8 input

2.2 Demultiplexer

Demultiplexer atau DEMUX (demultiplexer) adalah kebalikan dari MUX. Diagram

blok untuk DMUX 1-ke-4 dengan kendali masukan A dan B serta tabel kebenaran

Page 8: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

yang sesuai ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. DEMUX mengirim data masukan

D ke salah satu jalur keluaran Fi yang ditentukan oleh kendali masukan. Rangkaian

DEMUX 1-ke-4 ditunjukkan pada gambar. Aplikasi DEMUX digunakan untuk

mengirim data dari satu sumber ke salah satu dari sejumlah tujuan, seperti tombol

pada elevator kepada wahana elevator terdekat. DEMUX tidak biasa digunakan

pada implementasi fungsi Boolean umumnya, walaupun cara ini juga bisa dilakukan.

Gambar 2.6. Diagram blok dan tabel kebenaran untuk DEMUX 1-ke-4

Gambar 2.7. Rangkaian DEMUX 1-ke-4

Page 9: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Multiplekser

a) Adalah perangkat pemilih beberapa jalur data ke dalam satu jalur data untuk

dikirim ke titik lain.

b) Mempunyai dua atau lebih signal digit sebagai input dan control sebagai

pemilih (selector)

c) Merupakan Data Selector (Pemilih data)

d) Jumlah Masukan (Input) > Jumlah Keluaran (1 Output)

Multiplexer (Mux) adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya adalah

sebagai penyeleksi data berdasarkan perintah untuk menampilkan data yang

diinginkan. Jadi singkatnya multiplexer memiliki banyak input data (4,8,dst) tetapi

hanya memiliki sebuah output dan memiliki bagian input pengontrol. Jadi, melalui

bagian input pengontrol inilah kita dapat menampilkan data input yang dikehendaki.

Salah satu contoh IC mux yang sering digunakan adalah IC 74LS151. IC tersebut

merupakan IC multiplexer 8 to 1. Artinya adalah IC tersebut memilik1 8 input data

dengan 1 output. Nah, karena input datanya ada 8, maka input pengontrolnya

otomatis ada 3 (3bit), alasannya karena jangkauan nilai dari 3 bit data adalah 0 (000)

hingga7(111).

Gambar 2 : Konfigurasi pin IC 74LS151

Page 10: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

Gambar 3 : Tabel Kebenaran IC 74LS151 (strobe = output enable, H = 1, L = 0)

Dari tabel diatas tentu kita sudah dapat memahami bagaimana cara kerja dari

sebuah IC multiplexer. Contohnya adalah apabila kita ingin menampilkan data pada

input D6 (ditampilkan pada output Y), maka pada strobe / OE harus diberi logika 0

dan pada input pengontrol (C,B,A) diberi nilai logika 110 (C=1, B=1, A=0). Nilai

output W adalah negasi dari output Y. Hasil simulasi IC 74LS151 menggunakan

proteus. Gambar diatas adalah contoh sederhana dari prinsip kerja sebuah

multiplexer. Ketika pada input (CBA) diberi nilai 010, maka pada output Y akan

menampilkan data yang masuk pada input X2 (D2). Dan pada output Y (W) akan

menampilkan negasi dari output Y. Untuk membuktikan bahwa data yang

ditampilkan pada output Y adalah data yang masuk pada input X2 (D2), nilai data

pada X2 (D2) diubah. Dan setelah nilai X2 diubah, maka nilai output Y juga akan

berubah sesuai dengan nilai X2.

Page 11: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

 

3.2 Demultiplexer

a) Merupakan kebalikan dari Multiplexer

b) Mempunyai satu input data dan beberapa output ( yang di control oleh

selector untuk menentukan keluaran yang diinginkan)

c) MerupakanData Distributor(Pendistribusidata )

d) Jumlah masukan (1 Input) <Jumlah Keluaran (Output)

Demultiplexer Multiplexer mengambil beberapa input dan menyalurkan salah

satu dari input tersebut ke output. Demultiplexer melakukan operasi yang

sebaliknya. Yaitu mengambil satu input tunggal dan mendistribusikannya ke

beberapa output. Dengan kata lain, demultiplexer mengambil satu sumber data input

dan secara selectif mendistribusikannya ke salah satu dari N chanel – chanel output.

Gambar dibawah ini menunjukkan diagram umum demultiplexer.

Diagram Umum Demultiplexer 

Page 12: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

Gambar Demultiplexer 1 ke 4

Tabel Kebenaran Demultiplexer 1 ke

4

Page 13: Makalah Multiplexer-Demultiplexer

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain:

a) Multiplexer (MUX) adalah suatu rangkaian logika yang menerima beberapa input

data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan satu data input masuk ke

output, yang diatur oleh input selektor

b) Multiplekser dapat digunakan pada seleksi data, data routing (perjalanan data),

konversi parallel ke seri, menghasilkan bentuk gelombang, menghasilkan fungsi

logika, operation sequencing (pengurutan operasi)

c) Demultiplekser (De-Mux) atau disebut juga distributor data. De-Mux memiliki

satu kanal input yang didistribusikan ke beberapa kanal output

4.2 Saran

Semoga kami sebagai penyusun mampu menyusun makalah yang lebih baik

lagi sesuai format dan ketentuan yang berlaku, dan semoga mendapatkan banyak

manfaat dari pembuatan makalah ini khususnya dalam Mata kuliah Elektronika