Upload
muhammad-rizky
View
534
Download
30
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Merupakan Tugas Mata Kuliah Teknik Penyehatan yg diampu oleh Bapak Rinaldi, MT Prodi Teknik Sipil S1 Fakultas Teknik Universitas Riau
Citation preview
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
TEKNIK PENYEHATAN
(LIMBAH RESTORAN)
Teknik Sipil – Universitas Riau
Disusun oleh: Kelompok II
Kelas A
GALANG MAULANA : (1007133551)
MUHAMMAD RIZKY : (1007135376)
INDAH AMELIANA BEZA : (1007135521)
PUTRA WANDI : (1007121471)
MAIRIZA : (0707112236)
MARUF : (0807135472)
JURUSAN TEKNIK SIPIL S1-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN AJARAN 2013/2014
| KELAS A 1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS RIAU
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kelompok kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul ‘Limbah Restoran’ tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teknik
Penyehatan dan kami melakukan survey pada salah satu restoran di kota
Pekanbaru yaitu Pizza Papa Ron’s yang terletak di jalan Pangeran Diponegoro,
secara umum yang kami bahas dalam laporan ini adalah pengertian limbah dan
cara penanggulangannya khusus pada limbah restoran.
Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada manager dari pihak
restoran dan warga di sekitar restoran sehingga survey yang kami laksanakan
dapat berjalan dengan lancar dan makalah bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan serta saran
dari para pembaca laporan ini demi kesempurnaannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penyusunan
laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan juga bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa Teknik Sipil
serta kepada semua pihak yang membaca laporan ini.
Pekanbaru, Maret 2013
Team Penyusun
| KELAS A 2
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. 2
Daftar Isi ......................................................................................................... 3
Daftar Gambar................................................................................................ 5
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang........................................................................................6
1.2 Tujuan......................................................................................................7
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................7
BAB II Pembahasan.......................................................................................8
2.1 Tinjauan Pustaka....................................................................................8
2.2 Tinjauan Teori........................................................................................13
2.2.2 Pengertian ...................................................................................13
2.2.2 Macam-Macam Limbah Restoran...............................................14
2.2.3 Cara Penanggulangan Limbah Restoran......................................16
2.2.4 Penanganan Limbah Restoran Papa Ron’s Jln Pangeran Diponegoro
Pekanbaru ………………………………………………………17
| KELAS A 3
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
BAB III Penutup ............................................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................19
Daftar Pustaka................................................................................................20
Lampiran.........................................................................................................21
| KELAS A 4
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 : RESTORAN PIZZA PAPA RON’S.........................................21
GAMBAR 2 : TONG SAMPAH SISA MAKANAN......................................21
GAMBAR 3 : THREE COMPARTMEN SINK..............................................22
GAMBAR 4 : BAK PENYARINGAN............................................................22
| KELAS A 5
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di Pekanbaru sekarang ini, banyak sekali terdapat restoran makanan yang
menyajikan berbagai macam makanan. Akan tetapi, semakin banyaknya restoran
yang ada di Pekanbaru. Semakin besar pula limbah yang dihasilkan. Hal ini
dikarenakan, restoran yang ada di Pekanbaru menghasilkan limbah yang cukup
banyak.
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan. Sampah
yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak
termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis
disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran
lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan
yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun
industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan
dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.
Limbah restoran ini hanya dibiarkan atau dibuang saja di penampungan
limbah dan tidak diolah kembali, yang kemudian menyebabkan membusuk dan
mencemari lingkungan. Tentu saja hal ini dapat merugikan warga atau masyarakat
di sekitarnya.
Sebaiknya, limbah restoran ini harus ditangani dengan baik. Karena dapat
menyebabkan lingkungan kita tercemar.
| KELAS A 6
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
Berdasarkan jenis senyawa, limbah khususnya limbah yang dihasilkan
restoran dibedakan menjadi:
- Limbah organik cepat busuk
- Limbah anorganik
- Limbah cair
- Limbah minyak
Adapun pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
- pengolahan menurut tingkatan perlakuan
- pengolahan menurut karakteristik limbah
1.2 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian limbah Restoran.
2. Dapat mengetahui macam-macam limbah Restoran.
3. Dapat mengetahui cara penanganan limbah Restoran.
4. Dapat mengetahui cara penanganan limbah restoran khususnya di restoran
‘Pizza Papa Rons’ Jln Pangeran Diponegoro Pekanbaru.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan limbah Restoran ?
2. Sebutkan macam-macam limbah Restoran ?
3. Jelaskan cara penanganan limbah Restoran ?
4. Jelaskan cara penanganan limbah restoran khususnya di restoran ‘Pizza Papa
Rons’ Jln Pangeran Diponegoro Pekanbaru ?
| KELAS A 7
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air
kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water).
Limbah Restoran adalah buangan atau sisa-sisa yang dihasilkan oleh
restoran yang dapat berupa sisa-sisa makanan ataupun minuman.
Adapun karakteristik limbah antara lain :
- Berukuran mikro
- Dinamis
- Berdampak luas (penyebarannya)
- Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Berdasarkan macam-macam limbah dapat dibagi menjadi empat bagian,
yaitu:
- Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen
pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan
organik dan bahan buangan anorganik.
- Limbah padat.
- Limbah gas dan partikel.
| KELAS A 8
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
Cara Pengolahan Limbah
1. Sampah Organik
a. Makanan Ternak
Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya
dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak,
misalnya babi, unggas.
Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran
(kobis, slada air, sawi), daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk
makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat
sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya peternakan.
Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi
bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang
dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.
b. Komposting
Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha
mendapatkan bahan-bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini
mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik
secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini dapat
berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar pertumbuhan
mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya
campuran yang seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu,
kelembaban udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup
kandungan oksigen (aerasi baik).
| KELAS A 9
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan
instalasi yang mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan
pupuk buatan.
c. Biogas
Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah
satu cara peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk
memasak. Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil
di rumah. Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang
dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik atau campuran dari keduanya.
secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencapur sampah-sampah
organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara.
Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu.
Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak
lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu
atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap
bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
| KELAS A 10
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum
dibuang ke TPA sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini
masih ada kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.
a. Dijual ke Pasar Loak/Dirombeng untuk Bahan Baku
Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran
bekas, majalah bekas, botol bekas, ban nekas, radio tua, TV tua, dan sepeda
usang, adalah dijual ke pasar loak. Atau jika enggan pergi ke pasar loak, juga
dapat memanggil tukan loak yang biasa membeli barang-barang bekas ke rumah-
rumah. Cara lain dapat juga di jual ke tetangga ataupun teman. Dengan demikian,
sudah ada usaha mengurangi jumlah sampah yang ada. Cobalah untuk
mengumpulkan barang-barang bekas kemudian dijual, pendapatan rumah tangga
akan bertambah.
b. Daur Ulang
Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui
jenis sampah yang dapat didaur ulang.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.
c. Sanitary Landfill
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan
sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara
ini akan menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat sampah tersebut
| KELAS A 11
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
dilengkapi dengan sistem saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah
cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke
lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk
mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak
lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-
zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.
d. Pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah
lalu dinyalakan apinya. Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil
pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat
hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara ini lebih relatif mahal dibanding
dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :
- Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
- Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dibanding sanitary landfill.
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
| KELAS A 12
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas,
listrik, dan pencairan logam.
2.2 TINJAUAN TEORI
2.2.1 Pengertian
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air
kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water). Sedangkan pengertian dari limbah Restoran adalah buangan atau
sisa-sisa yang dihasilkan oleh restoran yang dapat berupa sisa-sisa makanan
ataupun minuman.
Limbah selalu jadi masalah yang serius. Jika tidak ditangani dengan tepat,
lingkungan yang dapat tercemar.
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan.
Sampah yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak
termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis
disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran
lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan
yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun
industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan
dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.
| KELAS A 13
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
2.2.2 Macam-Macam Limbah Restoran
Berdasarkan jenis senyawa, limbah khususnya limbah yang dihasilkan
restoran dibedakan menjadi:
1. Limbah organik cepat busuk
Yaitu limbah padat semi basah yang mudah busuk atau terurai oleh
mikroorganisme seperti sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan, daun-
daunan, dan lain-lain. Permasalahan: Mikroorganisme dapat berkembang biak
dengan subur pada limbah organik sehingga limbah dapat menjadi sumber
penyakit jika mikroorganisme yang berkembang biak merupakan patogen atau
penyebab penyakit. Selain itu pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme
sebagian besar adalah berupa gas metana (CH4) yang dapat menimbulkan
permasalahan pada lingkungan.
Penanganan: Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber
bahan bakar. Limbah organik juga bisa dimanfaatkan kembali menjadi kompos
untuk pupuk/penyubur tanaman dan pakan ternak.
2. Limbah anorganik
Merupakan limbah yang berasal dari makhluk tidak hidup yang sifatnya
tidak mudah busuk seperti kertas, plastik, dan bahan-bahan sintetis/buatan.
Contohnya: sampah kemasan bahan pangan. Permasalahan: Limbah anorganik
sulit diurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia
yang kompleks dan panjang. Limbah yang sulit terurai ini, berpengaruh pada
kemampuan tanah menyerap air.
Penanganan: Kurangi penggunaan kemasan plastik, karena lama
hancurnya antara 50-80 tahun. Sedangkan styrofoam, tidak hancur sama sekali.
| KELAS A 14
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
3. Limbah cair
Yaitu limbah cair hasil buangan dari cucian piring (air deterjen).
Permasalahan: Limbah sisa deterjen yang bermuara di sungai, membuat air sungai
tercemar. Warnanya menjadi cokelat dan mengeluarkan bau busuk. Sisa deterjen
juga membuat fitoplankton dan mikroorganisme tumbuh subur di air. Banyaknya
kedua makhluk tersebut membuat kandungan oksigen di dalam air sungai
berkurang. Pada akhirnya, makhluk hidup air seperti ikan tidak akan bisa bertahan
hidup.
Penanganan: sus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga
menangkap lemak. Atau cara yang paling sederhana, dengan menanami selokan
dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa
digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy
ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat
mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring
lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan.
4. Limbah minyak
Limbah cairan yang tidak larut dalam air, seperti minyak jelantah sisa
menggoreng.
Permasalahan : Hindari membuang limbah ke saluran drainase, karena
ujung-ujungnya akan berkumpul di saluran air terdekat, sungai, dan laut. Sisa-sisa
minyak ini akan terdegradasi di dalam air. Dampaknya, akan membuat oksigen
dalam air terkuras. Zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa
menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain.
Penanganan: Buat instalasi pengolahan air buangan yang terencana atau biasa
disebut sebagai sistem pengolahan air limbah (SPAL) agar tidak merusak
lingkungan.
| KELAS A 15
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
2.2.3 Cara Penanggulangan Limbah Restoran
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi limbah restoran dari hulu
dan ke hilir :
• Menggunakan kemasan yang dapat di daur ulang kembali.
• Mengembangkan program kompos.
• Panci yang sudah retak dan terbuat dari logam dapat di daur ulang di tempat
sampah daur ulang logam.
• Gunakan segala sesuatu yang dapat digunakan kembali. Kopi filter, cangkir
kopi, tatakan gelas minum, dan sebagainya
• Mengembangkan hubungan dengan program sumbangan makanan di daerah
tersebut.
• Hentikan penggunaan dari setiap tindakan non-esensial produk seperti alas
piring dari kertas, tusuk gigi berenda dan praktek seperti meletakkan dua
sedotan di koktail.
• Investasi di meja kayu lebih bagus daripada menggunakan linen atau penutup
meja lainnya.
• Membeli bahan kimia pembersih dalam bentuk terkonsentrasi dan
mengurangi jumlah bahan kimia dengan menggunakan multi-tujuan
pembersih.
• Karyawan menggunakan gelas minuman yang dapat digunakan kembali untuk
mereka sendiri.
| KELAS A 16
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
2.2.4 Penanganan Limbah Restoran Papa Ron’s Jln Pangeran Diponegoro
Pekanbaru.
Restoran Pizza Papa Rons yang terletak di jalan Pangeran Diponegoro
Pekanbaru sudah berdiri selama 10 tahun. Restoran ini paling ramai dikunjungi
pada hari-hari libur terutama sabtu dan minggu. Selama beroperasi tentu restoran
ini menghasilkan limbah makanan antara lain limbah organik dan anorganik.
Dalam survey kami mengamati bagaimana limbah tersebut diproses hingga
akhirnya tidak mencemari lingkungan di sekitar.
Restoran ini tidak memiliki jenis makanan yang banyak. Limbah yang
dihasilkan berupa sisa adonan roti, tulang ayam, air bekas minuman, dan sayuran
dari salad.
Dalam pengelolaan sisa makanan atau limbah tersebut, antara organik dan
anorganik tidak dilakukan pemisahan. Limbah tersebut langsung dimasukkan
kedalam tong yang dilapisi plastik khusus yang apabila sudah penuh akan dibawa
keluar dan dibawa ke tempat pembuangan akhir oleh petugas dinas kebersihan.
Kemudian dalam pencucian atau pembersihan piring maupun gelas restoran ini
menggunakan sistem three compartment sink. Three compartment sink
menggunakan sistem 3 kali pencucian dimana terdapat 3 keran dan 3 bak. Bak
yang pertama adalah tempat dimana piring atau gelas dibilas seadanya kemudian
pada bak yang kedua mulai dilakukan pembersihan dengan sabun dan dibilas
dengan air panas untuk menghilangkan lemak yang ada pada piring tersebut.
Setelah itu pada bak yang ketiga dilakukan pembilasan ulang agar piring atau
gelas bersih dengan sempurna.
Selanjutnya air pembuangan dari sisa pencucian three compartment sink tadi
yang mengandung lemak dan air sabun dialirkan ke bak penyaringan yang
memiliki 2 saringan agar sisa sabun dan lemak dapat tertahan sehingga air yang
keluar ke saluran hanya tinggal berupa air saja.
Dari hasil survey terhadap salah satu warga yang berada di kawasan restoran
tersebut. Dia menyatakan bahwa limbah yang dihasilkan oleh restoran tidak
| KELAS A 17
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
mencemari lingkungan sekitar, hanya saja masih terdapat lemak-lemak sisa
makanan dan itu wajar-wajar saja. Karena apabila hujan, air limbah tersebut akan
langsung terbawa air hujan. Kemudian dia juga menyatakan bahwasanya air
limbah yang dihasilkan tidak berbau sehingga tidak mengganggu aktifitas warga
yang berada di sekitar kawasan restoran tersebut.
Dapat disimpulkan pada survey penanganan limbah di restoran pizza papa
ron’s tidak mencemari lingkungan di sekitarnya atau dengan kata lain tidak
berdampak buruk pada lingkungan.
| KELAS A 18
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bagi restoran, sisa makanan merupakan limbah yang memusingkan.
Sampah yang umumnya berasal dari dapur, seperti bagian dari sayuran yang tidak
termasak, minyak bekas menggoreng, atau sisa-sisa makanan yang tidak habis
disantap tamu, merupakan bagian yang terkontribusi terhadap pencemaran
lingkungan. Secara umum, yang disebut limbah adalah bahan sisa atau buangan
yang dihasilkan oleh suatu proses produksi, baik skala rumah tangga maupun
industri dimana kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Apabila limbah ini dibuang ke lingkungan, dapat menimbulkan
dampak negatif di saat mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu.
Dan dapat disimpulkan, limbah Restoran adalah buangan atau sisa-sisa
yang dihasilkan oleh restoran yang dapat berupa sisa-sisa makanan ataupun
minuman.
Berdasarkan jenis senyawa, limbah khususnya limbah yang dihasilkan
restoran dibedakan menjadi:
1. Limbah organik cepat busuk
2. Limbah anorganik
3. Limbah cair
4. Limbah minyak
Survey yang dilakukan di restoran pizza papa ron’s jalan Pangeran
Diponegoro Pekanbaru menghasilkan limbah restoran yang tidak mencemari
lingkungan karena penanganan nya yang sudah cukup baik.
| KELAS A 19
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
DAFTAR PUSTAKA
file:///H:/makalah-limbah-restoran.html
www.google.com/pengertian-limbah
| KELAS A 20
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
LAMPIRAN
GAMBAR 1 : RESTORAN PIZZA PAPA RON’S
GAMBAR 2 : TONG SAMPAH SISA MAKANAN
| KELAS A 21
TEKNIK PENYEHATAN [ ]
GAMBAR 3 : THREE COMPARTMEN SINK
GAMBAR 4 : BAK PENYARINGAN
| KELAS A 22