35
LANDASAN PENDIDIKAN “ Kurikulum yang Berkembang di Indonesia” Pendidikan Matematika 2012 C Kelompok 5 Nama Anggota: 1. Ditya Rifky Rahmawati 123174041 2. Lila Ambarwati 123174045 3. Afridah Nurrohmanawati 123174058 4. Nurfi Rif’atul Himmah H.A. 123174242 5. Meilinda Tri Fatmasari 123174247 Jurusan Matematika

Makalah Laspen (Kurikulum)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kurikulum

Citation preview

Page 1: Makalah Laspen (Kurikulum)

LANDASAN PENDIDIKAN“ Kurikulum yang Berkembang di Indonesia”

Pendidikan Matematika 2012 C

Kelompok 5

Nama Anggota:

1. Ditya Rifky Rahmawati 1231740412. Lila Ambarwati 1231740453. Afridah Nurrohmanawati 1231740584. Nurfi Rif’atul Himmah H.A. 1231742425. Meilinda Tri Fatmasari 123174247

Jurusan MatematikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya

A. Kurikulum 1994

Page 2: Makalah Laspen (Kurikulum)

1) Konsep Dasar Kurikulum 1994

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar tentang kurikulum 1994:

1. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-

Undang.

2. Bahwa untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan, diperlukan

peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang

disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian,

perkembangan masyarakat, serta kebutuhan pembangunan.

3. Dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional maka Kurikulum Sekolah Menengah Umum

perlu disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan tersebut.

4. Kurikulum 1994 termasuk kurikulum menganut konsep akademis karena :

a. Kurikulum 1994 sesuai dengan aliran filsafat perenialisme, karena pada

kurikulum 1994 lebih fokus kepada aspek kognitif dan mengabaikan aspek-

aspek lainnya.

b. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan

banyaknya materi atau substansi setiap mata pelajaran.

c. Metode yang digunakan mengajar cenderung monotone yaitu ceramah, tidak

menggunakan metode-metode lain yang melibatkan siswa aktif. Guru mengajar

hanya mengejar target berupa materi yang harus dikuasai dan  berorientasi

kognitif.

2) Proses Pembelajaran

Pada kurikulum 1994 muncul istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kegiatan

belajar cenderung didalam kelas. Proses pembelajaran bersifat klasikal dengan tujuan

menguasai materi pelajaran. Guru dianggap sebagai pusat dari pembelajaran, karena guru

menyampaikan materi hanya menggunakan satu metode saja, yaitu metode ceramah. Oleh

karena itu guru dianggap sebagai pusat pembelajaran. Metode yang digunakan mengajar

Page 3: Makalah Laspen (Kurikulum)

cenderung monotone yaitu ceramah, tidak menggunakan metode-metode lain yang

melibatkan siswa aktif. Guru mengajar hanya mengejar target berupa materi yang harus

dikuasai dan  berorientasi kognitif.

Posisi Siswa dalam kurikulum 1994 diposisikan sebagai subyek belajar. Dari hal-

hal yang bersifat mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan,

menjadi bagian penting proses belajar mengajar, inilah yang disebut konsep Cara Belajar

Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum 1994 adalah seperangkat rencana/peraturan yang

menekankan pada cara belajar siswa aktif secara fisik, mental, intelektual, dan emosional

guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara pegetahuan, sikap dan

keterampilan.

3) Kelemahan

Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul berbagai permasalahan sebagai

akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented),

diantaranya sebagai berikut:

Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya

materi / substansi setiap mata pelajaran.

Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat

perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan

aplikasi kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran bersifat klasikal dengan tujuan menguasai materi pelajaran,

guru sebagai pusat pembelajaran, target pembelajaran pada penyampaian materi.

Evaluasi atau sistem penilaian menekankan pada kemampuan kognitif,

keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan atas dasar perolehan nilai yang dapat

diperbandingkan dengan nilai siswa lain,ujian hanya menggunakan teknik paper

and pencil test.

4) Kelebihan

Page 4: Makalah Laspen (Kurikulum)

Disamping banyaknya kelemahan dalam pemberlakuan kurikulum 1994 saat itu,

bukan berarti bahwa kurikulum 1994 tidak memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan

dalam pemberlakuan kurikulum tersebut, antara lain :

Siswa lebih banyak mendapatkan informasi karena materi yang diberikan lebih

banyak.

Siswa memiliki keterempilan di bidang non akademis melalui muatan lokal.

Namun sayangnya, protes yang terus bermunculan untuk segera merevisi

kurikulum 1994 membuat pemerintah mengambil tindakan untuk memperbaharui

kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004.

B. Kurikulum 2004

Page 5: Makalah Laspen (Kurikulum)

1) Konsep Dasar Kurikulum 2004

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar tentang kurikulum 2004:

1. Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan

struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi desentralistik sebagai

konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi

Daerah.

2. Kurikulum Berbasis kompetensi termasuk kurikulum dengan konsep humanis, dan

teknologis sebab:

a. Menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan

(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standart performance

yang telah ditetapkan. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu

pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat

kompetensi yang telah ditentukan.

b. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

c. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya

yang memenuhi unsur edukatif. Artinya sumber belajar mengikuti

perkembangan zaman dan teknologi.

d. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal.

2) Proses Pembelajaran

Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis

Kompetensi) lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999

tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan

kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dan Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang

arah kebijakan pendidikan nasional. KBK tidak lagi mempersoalkan proses belajar,

proses pembelajaran dipandang merupakan wilayah otoritas guru, yang terpenting pada

tingkatan tertentu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi

Page 6: Makalah Laspen (Kurikulum)

dimaknai sebagai perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir, dan bertindak. Seseorang telah memiliki

kompetensi dalam bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.

Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa KBK memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual

maupun klasikal

2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman

3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi, termasuk CTL (Contextual Teacing and Learning) (Nurhadi, 2003)

4. Sumber belajar bukan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan

atau pencapaian suatu kompetensi

KBK memiliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar (KHB),

penilaian berbasis kelas (PBK), kegiatan belajar mengajar (KBM), dan pengelolaan

kurikulum berbasis sekolah (PKBS). KHB berisi tentang perencaan pengembangan

kompetensi siswa yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai usia 18

tahun. PBK adalah melakukan penilaian secara seimbang di tiga ranah, dengan

menggunakan instrumen tes dan non tes, yang berupa portofolio, produk, kinerja, dan

pencil test. KBM diarahkan pada kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau

pemahaman, guru tidak bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai

motivator yang dapat menciptakan suasana yang memungkinkan siswa dapat belajar

secara penuh dan optimal. PKBS memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga

kependidikan dan sumberdaya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.

3) Kelemahan

Page 7: Makalah Laspen (Kurikulum)

Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal

indikator sebaiknya disusun oleh guru karena guru yang paling mengetahui

tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.

Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar

kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang

pembelajaran secara berkelanjutan.

Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-

kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented (memandang

kompetensi seabagai sebuah entitas yang bersifat tunggal).

Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah waktu,

biaya dan tenaga yang banyak.

4) Kelebihan

Kelebihan/Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut:

1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek

mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata

pelajaran itu sendiri.

2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan

bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai

kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini

peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara

alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi

tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).

3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari

pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu

pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek

kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi

tertentu.

4. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa

(student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika

belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh

Page 8: Makalah Laspen (Kurikulum)

tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta

dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan

mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar

dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat

diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa,

berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut

dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

5. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan

dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata

pelajaran yang diajarkan.

6. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu

mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap

kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

7. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik

untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan

dengan penilaian yang terfokus pada konten.

8. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam

pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,

terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.

Page 9: Makalah Laspen (Kurikulum)

C. Kurikulum 2006

1) Konsep Dasar Kurikulum 2006

Berikut ini adalah beberapa konsep dasar tentang kurikulum 2004:

1 Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dikemukan : Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP berdasarkan

SK dan KD yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut:

1. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pandidikan, potensi daerah, dan

peserta didik.

2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan termasuk kurikulum dengan konsep

intelektual, humanis, rekonstruksionis dan teknologis, sebab :

a) KTSP tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga fokus pada aspek

psikomotor dan afektif siswa. Materi pembelajaran disusun berdasarkan

karakteristik mata pelajaran, perkembangan peserta didik dan sumber daya

yang tersedia. Artinya guru harus aktif dan kreatif untuk mencapai kompetensi

pembelajaran.

b) Dalam KTSP, pengalaman pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi,

hal ini disebabkan karena cara belajar peserta didik berbeda-beda. Metode

yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi

kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen,

observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab,

atau simulasi.

c) Muatan kurikulum KTSP dapat disusun sendiri oleh setiap sekolah sehingga

kebutuhan local terutama terkait dengan kehidupan social budaya masyarakat

Page 10: Makalah Laspen (Kurikulum)

dapat disisipkan oleh sekolah demi menjembatani antara kehidupan sekolah

dan kehidupan masyarakat nanti bila peserta didik sudah tamat dari satuan

pendidikan.

2) Proses Pembelajaran

Menurut Hasan yang dikutip oleh Mulyasa (2007: 246) pembelajaran berbasis

KTSP sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:

1. Karakteristik KTSP, mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasannya bagi

pengguna di lapangan.

2. Strategi pembelajaran, yaitu strategi yang digunakan dalam pembelajaran.

seperti diskusi, pengamatan, tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat

mendorong pembentukan kompetensi peserta didik.

3. Karakteristik pengguna kurikulum, meliputi pengetahuan, ketrampilan nilai,

dan sikap guru terhadap KTSP, serta kemampuannya untuk merealisasikan

kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran.

Dalam suatu pembelajaram, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi

peserta didik. Mulyasa (2007) mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

berbasis KTSP mencakup tiga hal, yaitu pre test (tes awal), pembentukan kompetensi, dan

post tes. Ketiga hal tersebut dijelaskan berikut ini:

1. Pre Test (tes awal)

Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pre

test. Pre test ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre test memegang

peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran

2. Pembentukan Kompetensi

Pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan

proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik

dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran dan

pembentukan kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan,

hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam

menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembentukan kompetensi

Page 11: Makalah Laspen (Kurikulum)

dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental,

fisik maupun sosialnya.

Kualitas pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan dari

segi hasil. Pada pembelajaran tuntas, kriteria pencapaian kompetensi yang

ditetapkan adalah minimal 75 % oleh karena itu setiap kegiatan belajar mengajar

diakhiri dengan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik dan diikuti

rencana tindak lanjutnya.

3. Post Test

Pada umumnya pelaksanan pembelajaran diakhiri dengan post test. Sama

halnya dengan pre test, post test juga memiliki banyak kegunaan, terutama

dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukan kompetensi.

Fungsi post test antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi

yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dapat

diketahui dengan membandingkan antara hasil pre test dan post test.

2. Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh

peserta didik, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya.

3. Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial,

dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui

tingkat kesulitan belajar yang dihadapi.

4. Sebagai bahan acuan untuk melakukai perbaikan terhadap kegiatan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang telah dilaksanakan, baik

terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

Dalam pengembangan KTSP juga perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang

kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Iklim yang demikian

akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

bermakna.

Page 12: Makalah Laspen (Kurikulum)

3) Kelemahan

Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan

satuan pendidikan yang ada, atau minimnya kualitas guru di sekolah.

Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari

pelaksanaan KTSP.

Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik

konsepnya, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan.

Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan

berdampak pada pada berkurangnya pendapatan guru.

Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam sebagai syarat sertifikasi guru

untuk mendapatkan tunjangan profesi.

4) Kelebihan

a) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di

masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat

kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.

b) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin

meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

c) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan

mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.

Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling

dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan

kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.

d) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli

beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

e) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

f) Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.

g) Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan

siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.

Page 13: Makalah Laspen (Kurikulum)

h) Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,

kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan

masyarakat sekitar.

i) Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan,

kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.

j) Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang

berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-

potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh

lingkungan.

k) Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat

pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar

pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.

l) Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan

silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan

dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

m) Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan

kemudahan belajar siswa.

n) Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman

yang akan membentuk kompetensi individual.

o) Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah,

masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.

p) Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.

q) Berpusat pada siswa.

r) Menggunakan berbagai sumber belajar.

s) Kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan.

Page 14: Makalah Laspen (Kurikulum)

D. Kurikulum 2013

1) Konsep Dasar Kurikulum 2013

Inti dari kurikulum 2013 ada pada upaya penyederhanaan dan sifatnya yang

tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap didalam

menghadapi tantangan masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi

perkembangan masa depan.

Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa

memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan :

1. Observaasi

2. Bertanya (wawancara)

3. Bernalar, dan

4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau

mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah : fenomena alam,

social, seni, dan budaya.

Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,

keterampilan dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan

lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai

persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan

pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun

2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,

sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

penjelasan pasal 35 di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar

nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji public Kurikulum

2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.

Page 15: Makalah Laspen (Kurikulum)

2) Proses Pembelajaran

Pada dasarnya yang mendasari kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013

adalah pendekatan ilmiah (saintific approach), walaupun sebenarnya bukan hal yang baru,

karena pendekatan ilmiah pada KBK sudah ada, namun istilahnya saja yang berbeda.

Dalam draft Pengembangan Kurikulum 20013 diisyaratkan bahwa proses pembelajaran

yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal

melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran

yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student

centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual.

(Sumber: Pengembangan Kurikulum 20013, Bahan Uji Publik, Kemendikbud).

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai

berikut :

Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik

“tahu mengapa.”

Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu bagaimana”.

Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu apa.”

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk

menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan

dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang

meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana

dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring

untuk semua mata pelajaran.

Sedangkan proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan,

dan keterampilan seperti digambarkan dalam skema berikut ini

Page 16: Makalah Laspen (Kurikulum)

Kriteria

Pembelajaran

Pada Kurikulum

2013 adalah

sebagai berikut :

Materi

pembelajaran

berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau

penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng

semata.

Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari

prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang

menyimpang dari alur berpikir logis.

Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasikan materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat

perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon

materi pembelajaran.

Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik

sistem penyajiannya.

3) Kelemahan

Sebagian guru belum siap untuk membuat siswa berpikir kreatif. Ketrampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya dikuasai oleh guru. Guru juga tidak dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum

2013,pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum

2013.Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih

Page 17: Makalah Laspen (Kurikulum)

diberlakukan.UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran.Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.

Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya/KTSP.

Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.

Penyusunan materi belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang harus dikuasai siswa cukup banyak.

Konten kurikulum masih terlalau padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa.

Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang kurang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

Beban belajar terlalu berat,sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

4) Kelebihan

a) Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah.

b) Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan hanya di dapat

dari nilai ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap

dan lain lain.

c) Ada pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan ke dalam semua program studi.

d) Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional.

e) Kompetensi menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

f) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan

(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft

skills dan hard skills, kewirausahaan).

g) Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat

lokal, nasional, maupun global. . Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih dalam

ruang lingkup lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP penerapan sikap

dituntut untuk diterapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada.

Sementara itu, untuk tingkat SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian

yang mencerminkan kepribadian bangsa dalam pergaulan dunia.

Page 18: Makalah Laspen (Kurikulum)

h) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,

keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional)

i) Menuntut adanya remediasi secara berkala.

j) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena Pemerintah

menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman

pembahasan sudah tersedia

k) Sifat pembelajaran kontekstual.

l) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi,

pedagogi, sosial, dan personal.

m) Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu dan

memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan membuat guru

memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan pendekatan scientific

secara benar.

Page 19: Makalah Laspen (Kurikulum)

Perbedaan Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), Kurikulum 2006

(KTSP), dan Kurikulum 2013

Perbedaan Kurikulum 1994 Kurikulum 2004

(KBK)

Kurikulum 2006

(KTSP)

Kurikulum 2013

Ciri-ciri a) sifat kurikulum objective based curriculum,

b) nama SMP dan SLTP kejuruan diganti menjadi SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama),

c) mata pelajaran PSBP dan keterampilan ditiadakan, program pengajaran SD dan SLTP disusun dalam 13 mata pelajaran, nama SMA diganti SMU (Sekolah Menengah Umum),

d) program pengajaran di SMU disusun dalam 10 mata pelajaran,

e) penjurusan di SMU dilakukan di kelas II,

f) penjurusan dibagi atas tiga jurusan, yaitu jurusan IPA, IPS, dan

a) sifat kurikulum Competency Based Curriculum,

b) penyebutan SLTP menjadi SMP,

c) penyebutan SMU menjadi SMA,

d) program pengajaran di SD disusun dalam 7 mata pelajaran,

e) program pengajaran di SMP disusun dalam 11 mata pelajaran,

f) program pengajaran di SMA disusun dalam 17 mata pelajaran,

g) penjurusan di SMA dilakukan di kelas II,

h) penjurusan dibagi atas 3 jurusan, yaitu : Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa, dan

i) Menteri Pendidikan dan

a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal.

b) Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif.

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan

a) Mewujudkan pendidikan berkarakter

b) Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal

c) Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat. Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri.

Page 20: Makalah Laspen (Kurikulum)

Bahasa,g) SMK

memperkenalkan program pendidikan sistem ganda (PSG) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah Prof. Dr. Ing. Wadiman Djoyonegoro (1993-1998).

Kebudayaan Prof. H. Abdul Malik Fajar (2001-2004).

atau pencapaian suatu kompetensi.

Filosofi Struktur keilmuan yang menghasilkan isi mata pelajaran.”daya serap kurikulum”

Struktur keilmuan dan perkembangan psikologis siswa. Sehingga berdasar pada kompetensi lulusannya

Struktur keilmuan dan perkembangan psikologis siswa dan Standar Kompetensi Lulusan

Tujuan Agar siswa menguasai materi yang tercantum dalam GBPP

Semua siswa memiliki kompetensi yang ditetapkan

Semua  siswa berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya berdasarkan kompetensi yang ditetapkan.

Untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.

Materi Materi pembelajaran ditentukan oleh pemerintah.

Pemerintan menetapkan kompetensi yang berlaku secara nasional dan daerah/sekolah berhak menetapkan

Pemerintah menetapkan kompetensi yang berlaku secara nasional dan semua sekolah /satuan pendidikan wajib

Page 21: Makalah Laspen (Kurikulum)

standar yang lebih tinggi sesuai kemampuan daerah/sekolah

membuat KTSP. Dimana silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP dan guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Proses

Pembelajar

an

Ceramah

Guru dianggap sebagai pusat dari pembelajaran

Siswa aktifMengembangakan berbagai metode pembelajaranSiswa aktif

Guru sebagai fasilitator

       Siswa aktif      

Mengembangkan berbagai metode dan model pembelajaran

       Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

Proses

Penilaian

Normatif Kompetensi siswa Memfokus pada tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan, dan lebih bersifat informative dan deskriptif

Sifat Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan sistem kurikulum untuk semua siswa diseluruh Indonesia.

Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan

Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.

Prinsip

Pengemban

gan

- 1. Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan

Page 22: Makalah Laspen (Kurikulum)

Kurikulum Budaya2. Penguatan

Integritas Nasional

3. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika

4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan

5. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi

6. Pengembangan Kecakapan Hidup

7. Belajar Sepanjang Hayat

8. Berpusat pada Anak

9. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan

dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinam-bungan

6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan

3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi

Page 23: Makalah Laspen (Kurikulum)

Daftar Pustaka

http://ibnufajar75.wordpress.com/2013/10/15/pembelajaran-kurikulum-2013-menggunakan-

pendekatan-saintific/

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/03/proses-pembelajaran-dalam-kurikulum.html

http://dedhydjara.wordpress.com/2012/01/09/perbandingan-kurikulum-197519841994/

http://rudalekledi.blogspot.com/2013/05/kurikulum-2004.html

http://globotech88.wordpress.com/2010/03/18/perbedaan-kurikulum-1994-dan-ktsp/

http://dedhydjara.wordpress.com/2012/01/09/perbandingan-kurikulum-197519841994/

http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/prinsip-pengembangan-kurikulum-2013.html

http://layananptk.net/?p=1344

http://agusdwihartono.wordpress.com/2013/04/30/karakter-kurikulum-2013-dan-

pengaruhnya/

http://gsuardiana.wordpress.com/2013/02/06/persamaan-dan-perbedaan-kurikulum-berbasis-

kompetensi-kbk-dan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp/

http://trimariya.wordpress.com/2008/12/23/perbandingan-kurikulum-1994-dan-kurikulum-

kbkserta-implikasi-dalam-pembelajaran-di-kelas/

http://globotech88.wordpress.com/2010/03/18/perbedaan-kurikulum-1994-dan-ktsp/

http://www.rodajaman.net/2012/07/membandingkan-antara-kurikulum-1994-kbk.html

http://fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/