16
ALKOHOL DAN ETER BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah senyawa karbon itu sangat banyak, sehingga untuk memudahkannya senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan berdasarkan sifat khas yang dimiliki oleh senyawa-senyawa tersebut. Misalnya saja senyawa karbon alkohol dan eter. Cara pengelompokkan itu dapat dilihat dari sudut pandang tentang ketatanamaan senyawa karbon tersebut atau dilihat juga dari sifatnya, baik sifat secara fisik maupun kimia. Kimia senyawa karbon tersebut sebenarnya meliputi hampir setiap aspek kehidupan kita. Misalnya saja dalam dunia medis, makanan, bahkan bahan bakar pun banyak yang terbuat dari senyawa-senyawa karbon tersebut. Sehingga banyak manusia yang tidak memperhatikan dan menyadari akan adanya senyawa-senyawa karbon tersebut. B. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah berbagai masalah yang dapat di identifikasi, yaitu sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan alkohol? 2. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari alkohol? 3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol? 4. Bagaimana pembuatan alkohol? 5. Apa kegunaan senyawa karbon alkohol bagi kehidupan? 6. Apa yang dimaksud dengan eter? 7. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari eter? 8. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh eter? 9. Bagaimana pembuatan eter? 10. Apa kegunaan senyawa karbon eter bagi kehidupan? KELOMPOK 2 Page 1

MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKOHOL ETER.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKOHOL ETER.docx

Citation preview

ALKOHOL DAN ETER

ALKOHOL DAN ETER

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGJumlah senyawa karbon itu sangat banyak, sehingga untuk memudahkannya senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan berdasarkan sifat khas yang dimiliki oleh senyawa-senyawa tersebut. Misalnya saja senyawa karbon alkohol dan eter. Cara pengelompokkan itu dapat dilihat dari sudut pandang tentang ketatanamaan senyawa karbon tersebut atau dilihat juga dari sifatnya, baik sifat secara fisik maupun kimia.Kimia senyawa karbon tersebut sebenarnya meliputi hampir setiap aspek kehidupan kita. Misalnya saja dalam dunia medis, makanan, bahkan bahan bakar pun banyak yang terbuat dari senyawa-senyawa karbon tersebut. Sehingga banyak manusia yang tidak memperhatikan dan menyadari akan adanya senyawa-senyawa karbon tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah berbagai masalah yang dapat di identifikasi, yaitu sebagai berikut:1.Apa yang dimaksud dengan alkohol?2. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari alkohol?3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol?4.Bagaimana pembuatan alkohol?5. Apa kegunaan senyawa karbon alkohol bagi kehidupan?6. Apa yang dimaksud dengan eter?7. Bagaimana struktur, rumus umum, serta ketatanamaan dari eter?8.Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh eter?9. Bagaimana pembuatan eter?10.Apa kegunaan senyawa karbon eter bagi kehidupan?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:1.Untuk mengetahui tentang alkohol.2.Untuk mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari alkohol.3.Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol.4.Untuk mengetahui cara pembuatan alkohol.5.Untuk mengetahui kegunaan alkohol bagi kehidupan manusia.6.Untuk mengetahui tentang eter7.Untuk mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari eter.8.Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh eter.9.Untuk mengetahui cara pembuatan eter.10.Untuk mengetahui kegunaan eter bagi kehidupan manusia.

D. MANFAAT

1.Dapat mengetahui tentang alkohol.2.Dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari alkohol.3.Dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh alkohol.4.Dapat mengetahui cara pembuatan alkohol.5.Dapat mengetahui kegunaan alkohol bagi kehidupan manusia.6.Dapat mengetahui tentang eter7.Dapat mengetahui struktur, rumus umum, serta tata nama dari eter.8.Dapat mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh eter.9.Dapat mengetahui cara pembuatan eter.10.Dapat mengetahui kegunaan eter bagi kehidupan manusia.

BAB IIPEMBAHASAN

A. ALKOHOL

Alkoholsering dipakai untuk menyebutetanol, yang juga disebutgrain alcohol; dan kadang untukminumanyang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.Dalamkimia,alkohol(ataualkanol) adalah istilah yang umum untuksenyawa organikapa pun yang memilikigugus hidroksil(-OH) yang terikat pada atomkarbon, yang ia sendiri terikat pada atomhidrogendan/atau atomkarbonlain.

1. STRUKTUR

Gugus fungsionalalkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbonhibridisasisp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalahmetanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah2-propanol, dan alkohol tersier paling sederhana adalah2-metil-2-propanol.

2. RUMUS KIMIA UMUM

Rumus kimia umum alkohol adalahCnH2n+1-OH'

3. NAMA-NAMA UNTUK ALKOHOL

a. Nama Sistematik

Dalam sistem tatanamaIUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dan diganti dengan "ol", contohnyametanamenjadimetanoldanetanamenjadietanol. Ketika dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor diantara nama alkana dan "ol":1-propanoluntuk CH3CH2CH2OH,2-propanoluntuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus fungsi yang lebih tinggi (sepertialdehida,keton, atauasam karboksilat, maka awalannya adalah "hidroksi

Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan identifikasi detail terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebut dengan gugus alkil ditambah dengan kata "alkohol", misalnyametilalkohol,etilalkohol.Propilalkohol dapat disebutn-propil alkoholatauisopropil alkohol, tergantung dari dimana gugus fungsinya berikatan, berikatan pada karbon pertama atau kedua pada rantaipropana.Alkohol dapat dikelompokkan menjadialkohol primer,alkohol sekunder, danalkohol tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH, dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dann-propil alkohol adalah contoh alkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalansek- (ataus-) dantert- (ataut-), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum nama gugus alkil untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol primer. Contohnya, isopropil alkohol juga dapat disebutsek-propil alkohol, dan alkohol tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol juga dapat disebut dengantert-butil alkoholatautert-butanol.

b.Nama Umum/Trivial/PerdaganganRumus kimiaNamaIUPACNama umum

Alkohol monohidrik

CH3OHMetanolAlkohol kayu

C2H5OHEtanolAlkohol gandum

C3H7OHIsopropil alkoholAlkohol gosok

C5H11OHPentanolAmil alkohol

C16H33OH1-HeksadekanolCetil alkohol

Alkohol polihidrik

C2H4(OH)21,2-etadienolEtilen glikol

C3H5(OH)31,2,3-propatrienolGliserol

C4H6(OH)41,2,3,4-butatetraenolEritritol

C5H7(OH)51,2,3,4,5-pentapentanolXylitol

C6H8(OH)61,2,3,4,5,6-heksaheksanolMannitol,Sorbitol

C7H9(OH)71,2,3,4,5,6,7-heptaheptanolVolemitol

Alkoholalifatiktidak tersaturasi

C3H5OHProp-2-ene-1-olAlil alkohol

C10H17OH3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-olGeraniol

C3H3OHProp-2-in-1-olPropargil alkohol

Alkoholalisiklik

C6H6(OH)6Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksolInositol

C10H19OH2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-olMentol

Penamaan senyawa monoalkohol dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan aturan IUPAC dan cara trivial.

Tata nama alkohol berdasarkan IUPAC

1) Terlebih dahulu menentukan rantai karbon terpanjangyang mengandung gugus -OH. Selanjutnya, rantai karbon terpanjang tersebut di beri nama rantai alkananya, tetapi akhir huruf a digantikan dengan ol. Ex; butanol, pentanol, heksanol dan sebagainya.

2) Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan gugus -OH.

3) Senyawa alkohol yang memilki gugus alkil dan rantai terpanjangnya ekuivalen darikedua ujungnya terhaap gugus -OH, gugus alkil tersebut harus memperolehnomor yang lebih kecil.Jika pada suatu rantai alkohol terdapat lebih dari satu gugus alkil yang berbeda dan gugus -OH terikat pada ato C dengan posisi yang ekuivalen dari kedua ujung rantai terpanjang, penomoran dilakukan dengan menempatkan gugus alkil yang lebih besar pada atom C dengan nomor yang lebih kecil.4) Urutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan abjad.

Tata nama monoalkohol berdasarkan cara trivial pada tata nama alkohol cara trivial ini, rutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan panjang rantai alkil (metil, etil, propil, dan seterusnya ).

4. KEASAMAN

Alkohol adalahasamlemah, karena perbedaan keelektronegatifanantara Oksigen dan Hidrogen pada gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila di dekat Karbon Hidroksi terdapatgugus penarik elektronsepertifenilatauhalogen, maka keasaman meningkat. Sebaliknya, semakin banyakgugus pendorong elektronseperti rantai alkana, keasaman menurun.

5. METANOL DAN ETANOLDua alkohol paling sederhana adalahmetanoldanetanol(nama umumnyametilalkohol danetilalkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

H H H | | |H-C-O-HH-C-C-O-H | | | H H Hmetanol etanolDalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol ataugrain alcohol. Etanol dapat dibuat darifermentasibuahataugandumdenganragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satuobat rekreasi(obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisamabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.

isopropil alkohol(sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau alkohol gosok etilena glikol(etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalamantifreeze gliserin(ataugliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam minyak danlemakalami, yaitutrigliserida(triasilgliserol) Fenoladalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat padacincin benzena

Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagaipereaksi,pelarut, danbahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.

6. SIFAT-SIFAT ALKOHOLA. Sifat Fisik

a.Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas.b.Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.

B. Sifat Kimia

a.Ikatan HidrogenAntar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.b.KepolaranAlkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.c.Reaksi Dengan LogamAlkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.d.OksidasiAlkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

7. PENGGUNAAN a. PengawetAlkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).b.OtomotifAlkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif.Etanoldanmetanoldapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibandingbensinataudiesel. Alkohol dapat digunakan sebagaiantibekupadaradiator. Untuk menambah penampilanmesin pembakaran dalam, metanol dapat disuntikan kedalam mesinTurbochargerdanSupercharger. Ini akan mendinginkan masuknyaudarakedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.

8. JENIS-JENIS ALKOHOL

Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.

a)Alkohol primeryaitu jika gugus -OH terikat pada atom C primer ( atom C yang mengikat atom C lainnya)

ex;CH3-CH2-CH2-OH1-Propanolciri khas alkohol primer, yaitu atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan dua atom H.

b) Alkohol Sekunderjika gugus -OHterikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).Ex;CH3-CH-CH2-CH2-CH3OH2-pentanol

Ciri khas alkohol sekunder ialah atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan satu atom H.

c)Alkohol tersierjika gugus -OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).Ex:CH3 CH3-C-CH2-CH2-CH3 OH2 metil-2pentanolCiri khas alkohol tersier ialah atom C yang berikatan dengan gugus-OH tidak mengikat atom H.

9. REAKSI

a) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Logam NatriumReaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi denganlogam natrium.alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan reaksi berikut;

2R- OH +2Na => 2R Ona + H2(g)2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 CH2 Ona + H2(g)EtanolNatrium Etoksida

Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.

b) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Fosfor Trihalida

jika alkoholdireaksikan dengan fosfor trihalida akanmenghasilkan alkil halida.3R -OH + PX3=> 3R X + H3PO3

c) Reaksi Oksidasi (untuk membedakan Jenis Alkohol)

oksidasi alkoholPrimer menghasilkan senyawa aldehid. Jika aldehid dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat.sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, melalui mekanisme reaksi berikut.

uji lucaspereaksi lucas terdiri atasZnCl2 dalam HCl pekat.Uji lucas ini berdasarkan reaksi antara alkohol dan HCl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu sekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak menunjukkan terjadinya suatu reaksi.

B. ETER

Eteradalah suatusenyawa organikyang mengandung gugus ROR', dengan R dapat berupaalkilmaupunaril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalahpelarutdananestetikdietil eter(etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawakarbohidratdanlignin.Struktur dan ikatan

Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110 dan jarak C-O sekitar 140 pm. Sawar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. Menurutteori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3.Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga hidrogen yang berada pada posisi alfa relatif terhadap eter bersifat lebih asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon. Walau demikian, hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hidrogen keton.

Struktur Serupa

Eter tidak boleh disamakan dengan gugus-gugus sejenis berikut yang mempunyai stuktur serupa - R-O-R. Senyawaaromatiksepertifurandi mana oksigen adalah sebahagian daripada sistem aromatik. Senyawa dengan atom-atom karbon yang bersebelahan dengan oksigen terikat dengan oksigen,nitrogen, atausulfur: EsterR-C(=O)-O-R AsetalR-CH(-O-R)-O-R AminalR-CH(-NH-R)-O-R AnhidridaR-C(=O)-O-C(=O)-R

Sifat-sifat

Sifat-sifat eter yaitu. Pada keadaan standar, hampir seluruh senyawa eter berwujud cair, kecuali dimetil eter (gas). Jika dibandingkan dengan senyawa alkohol, titik didih dan titik leleh eter lebih keci. Ini terjadi karena antar molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen. Eter juga cenderung bersifat non polar, sehingga kelarutannya dalam air sangat kecil. Selain itu eter bersifat mudah terbakar. Dibandingkan terhadap alkohol, eter jauh kurang reaktif kecuali dalam hal pembakaran.Eter jauh lebih mantap (lebih kurang reaktif) dibandingkan alkohol. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium. Sifat ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter.Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogendengan sesamanya, sehingga mengakibatkan senyawa eter memilikititik didihyang relatif rendah dibandingkan denganalkohol.Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak sepolar alkohol, ester, ataupunamida. walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.Eter siklik sepertitetrahidrofurandan1,4-dioksanasangat larut dalam air karena atom oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eteralifatiklainnya.

Beberapa alkil eter

EterStrukturTitik lebur (C)Titidk didih (C)Kelarutan dalam 1 L H2OMomen dipol (D)

Dimetil eterCH3-O-CH3-138,5-23,070g1,30

Dietil eterCH3CH2-O-CH2CH3-116,334,469g1,14

TetrahidrofuranO(CH2)4-108,466,0Larut pada semua perbandingan1,74

DioksanaO(C2H4)2O11,8101,3Larut pada semua perbandingan0,45

Reaksi

Eter secara umumnya memiliki reaktivitas kimia yang rendah, walaupun ia lebih reaktif daripadaalkana. Beberapa contoh reaksi penting eter adalah sebagai berikut. Reaksi Oksidasi EterDengan campuran (K2Cr2O7+ H2SO4), eter mengalami oksidasi dengan hasil seperti pada oksidasi alkohol asalnya. Sebagai contoh, dietil eter (yang dibuat dari etanol) bila direaksikan dengan (K2Cr2O7+ H2SO4) menghasilkan asetaldehida.C2H5-O-C2H5 2 CH3CHO

Reaksi Eter dengan AsamDengan HI DinginDengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol dan alkil iodida. Contoh:C2H5-O-C2H5+ HI C2H5OH + C2H5I

Dengan H2SO4DinginDengan asam sulfat pekat dingin, eter dapat larut. Pemanasan larutan eter dalam asam sulfat pekat mengakibatkan terbentuknya alkohol dan alkil hidrogensulfat. Contoh:C2H5-O-C2H5+ H2SO4 C2H5OH + C2H5HSO4

Reaksi Hidrolisis EterBila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh:C2H5-O-C2H5+ H2O 2 C2H5OH

Reaksi Eter dengan HalogenHalogen(klor atau brom) dapat mensubstitusi atom H yang terikat pada atom C alfa (atom C yang berikatan dengan atom O) dalam suatu eter.C2H5-O-C2H5+ Cl2 CH3CHCl-O-C2H5+ HCl

Pembelahan eter

Walaupun eter tahan terhadap hidrolisis, ia dapat dibelah oleh asam-asam mineral seperi asam bromat danasam iodat.Asam kloridahanya membelah eter dengan sangat lambat. Metil eter umumnya akan menghasilkan metil halida:ROCH3+ HBr CH3Br + ROHReaksi ini berjalan via zat antaraonium, yaitu [RO(H)CH3]+Br-.Beberapa jenis eter dapat terbelah dengan cepat menggunakanboron tribomida(dalam beberapa kasusaluminium kloridajuga dapat digunakan) dan menghasilkan alkil bromida. Berganting pada substituennya, beberapa eter dapat dibelah menggunakan berbagai jenis reagen seperti basa kuat.

Pembentukan peroksida

Eter primer dan sekunder dengan gugus CH di sebelah oksigen eter, dapat membentukperoksida, misalnyadietil eter peroksida. Reaksi ini memerlukan oksigen (ataupun udaara), dan dipercepat oleh cahaya, katalis logam, danaldehida. Peroksida yang dihasilkan dapatmeledak. Oleh karena ini, diisopropil eter dantetrahidrofuranjarang digunakan sebagaipelarut.

Sebagai basa Lewis

Eter dapat berperan sebagaibasa Lewis

Eter atau alkoksialkana merupakan senyawa turunan alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus alkoksi sehingga eter mamiliki dua gugus alkil.

R HR OR'alkanaeterrumus umum struktur ; R O -R'Rumus umum molekul ;CnH2n+2

TATA NAMA ETER

Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) danMenurut sistem IUPAC, gugus OR disebutgugus alkoksisehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai utamanya.1.Penamaan Alkil Eter (Trivial)Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalandi.2.Penamaan Alkoksialkana (IUPACpenataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.Di bawah ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPACRumus Struktur EterNama TrivialNama IUPAC(alkoksialkana)

CH3OCH3Dimetil eterMetoksi metana

CH3OCH2CH3Etil metil eterMetoksi etana

CH3CH2OCH2CH3Dietil eterEtoksi etena

KEISOMERAN PADA ETEREter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.1)Isomer StrukturIsomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil isopropil eter.

2)Isomer FungsionalAlkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.

PEMBUATAN ETERUmumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140C hingga reaksi dehidrasi sempurna.Pembuatan eter dari alkohol CH3CH2OH + HOCH2CH3H2SO4 CH3CH2OCH2CH3+ H2O

KEGUNAAN DAN DAMPAKETERSenyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan merangsang sekresi lendir. Selain itu eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.

http://agitas.blogspot.com/2012/04/makalah-alkohol-dan-eter.htmlhttp://suhartinichemist.blogspot.com/2012/10/alkohol-dan-eter.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-terhadap-eter.html

KELOMPOK 2Page 5