Upload
raizha-amanda
View
346
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang Masalah
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata
melindungi kornea dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata.
Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh
permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum lakrimalis.
Kelopak mata mempunyai beberapa fungsi. Dalam keadaan menutup,
melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau
kimiawi. Kelopak mata dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar
ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. Kedipan kelopak
mata dapat menyingkirkan debu pada permukaan kornea. Membuka dan
menutupnya kelopak mata dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan
pesarafannya masing-masing, yang akan diuraikan secara singkat. Menutup
mata adalah pekerjaan otot orbicular yang dipersarafi saraf facialis ( !""#.
$tot kelopak mata berfungsi untuk mengedipkan mata.
Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari
yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah
struktur seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis. %ntungnya,
kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun
mengancam penglihatan.
2 Rumusan Masalah
& 'natomi Palpebra
Penyakit atau Kelainan pada Mata )agian *uar
3 Tujuan Pembahasan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 1
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
2/32
Dalam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan
berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Dimana
tujuannya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini
bertujuan menambah wawasan mahasiswa+" dalam menguraikan suatu persoalan
secara holistik dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswa+"
fakultas kedokteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi
seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara cepat dan tepat.
secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut
Melengkapi tugas small group discussion skenario empat modul
tujuh belas tentang penyakit mata bagian luar.
Menambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca+penulis
ebagai bahan referensi mahasiswa+" akultas Kedokteran %"%
dalam menghadapi ujian akhir modul.
"tulah merupakan tujuan dalam penyusunan makalah ini, dan juga sangat
diharapkan dapat berguna setiap orang yang membaca makalah ini. emoga
seluruh tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 2
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
3/32
BAB II
PEMBAHAAN
1 kenar!"
e"rang lak!#lak!$ 3% tahun$ su&!r angk"t$ 'atang ke&uskesmas 'ngan
keluhan kel"&ak mata atas kanan bengkak sejak 2 har! lalu '!serta! 'engan
merah 'an n(er!) *eluhan '!alam! &en'er!ta setelah &ulang 'ar!
mengen'ara! angk"t &a'a +ua+a (ang &anas 'an ber'ebu) atu har!
sebelumn(a &en'er!ta merasa kel"&ak matan(a terasa gatal 'an bera!r$
&en'er!ta ser!ng mengku+ek , ku+ek kel"&ak matan(a) R!-a(at trauma
mata sebelumn(a t!'ak &ernah '!alam!) R!-a(at men'er!ta &en(ak!t tekanan
'arah t!ngg!$ 'an ken+!ng man!s t!'ak &ernah)
M"re !n."/
Has!l &emer!ksaan '!jum&a! ketajaman &engl!hatan &a'a ke'ua mata 00
) Pemer!ksaan status ".talm!kus &a'a kel"&ak mata atas kanan '!jum&a!
massa ber-arna kemerahan berukuran 332 mm &a'a reg!" me'!al marg"
&al&ebra su&er!"r$ n(er! tekan 45$ .luktuas! 45 ber-arna kekun!ngan$ t!'ak
'!jum&a! kela!nan &a'a k"njungt!6a bulb!$ k"rnea 'an b!l!k mata 'e&an)
Pemer!ksaan 6!tal s!gn / sens"r!um +"m&"s ment!s$ tekanan 'arah 1378%
mmHg$ Na'! 92 men!t reguler$ Perna.asan 10 men!t$ t!'ak '!jum&a!
!kterus$ 'an s!an"s!s) Has!l &emer!ksaan lab"rat"r!um rut!n / 'alam batas
n"rmal)
2 Pembahasan Learn!ng :bje+t!6e
1 Anat"m! Pal&ebra
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan
melindungi bola mata bagian anterior. )erkedip melindungi kornea dan konjungti/a
dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata0 palpebra inferior menyatu
dengan pipi.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 3
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
4/32
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam
terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli#, jaringan areolar, jaringan
fibrosa (tarsus#, dan lapis membran mukosa (konjungti/a pelpebrae#.1
&. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan
elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
. Muskulus $rbikularis okuli
ungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. erat ototnya mengelilingi fissura
palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. ebagian serat
berjalan ke pipi dan dahi. )agian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai
bagian pratarsal0 bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. egmen luar
palpebra disebut bagian orbita. $rbikularis okuli dipersarafi oleh ner/us facialis.
2. 3aringan 'reolar
4erdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis
subaponeurotik dari kujlit kepala.
5. 4arsus
truktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang
disebut tarsus superior dan inferior. 4arsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak
mata dengan kelenjar Meibom (56 buah di kelopak atas dan 6 buah di kelopak
bawah#.
1. Konjungti/a Palpebrae
)agian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungti/a palpebra,
yang melekat erat pada tarsus.
7. Gerakan palpebra :
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 4
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
5/32
a. Menutup 8 Kontraksi M. $rbikularis $kuli (.!""# dan relaksasi M.
*e/ator Palpebra superior. M. 9iolani menahan bgn belakang palpebra
terhadap dorongan bola mata.
b. Membuka 8 Kontraksi M. *e/ator Palpebra uperior (."""#. M. Muller
mempertahankan mata agar tetap terbuka.
c. Proses )erkedip ()link# 9efleks (didahului oleh stimuli# dan pontan
(tidak didahului oleh stimuli# 8 Kontraksi M. $rbikularis $kuli Pars
Palpebra.
4epian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan# menjadi
tepian anterior dan posterior. 4epian anterior terdiri dari bulu mata, glandula :eiss dan
Moll. ;landula :eiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam
folikel rambut pada dasar bulu mata. ;landula Moll adalah modifikasi kelenjar
keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata. 4epian posterior
berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-muara kecil dari
kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal#
Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra.
Punktum ini berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait
ke sakus lakrimalis.
isura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka.
isura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 6,1 cm
dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam.
eptum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang
terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra
orbita. eptum orbitale superius menyatu dengan tendo dari le/ator palpebra superior
dan tarsus superior0 septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior.
9etraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior,
bagian otot rangka adalah le/ator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita
dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang
lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis
superior#. Di palpebra inferior, retraktor utama adalah muskulus rektus inferior, yang
menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus meuskulus obli
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
6/32
retraktor palpebrae disarafi oleh ner/us simpatis. *e/ator dan muskulus rektus
inferior dipasok oleh ner/us okulomotoris.
Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan
sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal ner/us !, sedang kelopak
mata bawah oleh cabang kedua ner/us !.
2 *ela!nan Pa'a Mata Bag!an Luar
A) H"r'e"lum
De.en!s!
=ordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra. )ila kelenjar Meibom yang
terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna.
edangkan hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial adalah
infeksi kelenjar :eiss atau Moll.
Et!"l"g!
Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada >6->1? kasus hordeolum.
;akt"r Res!k"
&. Penyakit kronik.
. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.
2. Peradangan kelopak mata kronik, sepertiBlefaritis.
5. Diabetes
1. =iperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.
7. 9iwayat hordeolum sebelumnya
@. =igiene dan lingkungan yang tidak bersih
A. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
Pat".!s!"l"g!
=ordeolum eBternum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar
:eiss atau Moll. =ordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar
Meibom yang terletak di dalam tarsus.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 6
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
7/32
$bstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan
jaringan sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari komplikasi
blefaritis.
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
8/32
1. 3angan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
$bat
'ntibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 5 jam tidak ada
perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.
&. 'ntibiotik topikal.
)acitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 5 jam selama @-&6 hari.
Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan
hordeolum interna ringan.
. 'ntibiotik sistemik
Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran
kelenjar di preauricular.
Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat
diberikan cephaleBin atau dicloBacilin 166 mg per oral 5 kali sehari selama @ hari.
)ila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 266 mg oral
5 kali sehari selama @ hari atau klaritromycin 166 mg kali sehari selama @ hari.
Pembedahan
)ila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan
mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum.
Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan
pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di
daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila
=ordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada
margo palpebra.
=ordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
etelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan
meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik.
B) *ala=!"n
De.en!s!
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 8
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
9/32
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang
tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan
infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. )iasanya
kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut
lainnya.
Et!"l"g!
Kalaion juga disebabkan sebagai lipogranulomatosa kelenjar Meibom.
Kalaion mungkin timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran
kelenjar atau sekunder dari hordeolum internum. Kalaion dihubungkan
dengan seborrhea, chronic blepharitis, dan acne rosacea.
E&!'em!"l"g!
Kalaion terjadi pada semua umur0 sementara pada umur yang ekstrim sangat
jarang, kasus pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal terhadap
sekresi sabaseous dan /iskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan
pada masa pubertas dan selama kehamilan.
Pat".!s!"l"g!
Kalaion merupakan radang granulomatosa kelenjar Meibom. odul terlihat
atas sel imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat makrofag
seperti histiosit, sel raksasa multinucleate plasma, sepolimorfonuklear, leukosit
dan eosinofil.
Kalaion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemik, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar
preaurikuler tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan
bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada
mata tersebut.
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar,
kemungkinan karena enim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 9
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
10/32
mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini yang membedakan antara
kalaion dengan hordeolum internal atau eksternal (terutama proses piogenik
yang menimbulkan pustul#, walaupun kalaion dapat menyebabkan
hordeolum, begitupun sebaliknya. ecara klinik, nodul tunggal (jarang
multipel# yang agak keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal.
C/ersi palpebra mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.
Man!.estas! *l!n!s
- )enjolan pada kelopaka mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri tekan.
-Pseudoptosis
-Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat
tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
-Pada anak muda dapat diabsobsi spontan.
D!agn"s!s Ban'!ng
a) =ordeoulum.
b. Dermoid Eyst.
c. 4ear ;land 'denoma.
D!agn"s!s
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.
Kadang saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit, untuk
memastikan hal ini maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi.
Penatalaksanaan
Kadang-kadang kalaion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat
diabsorbsi (diserap# setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 10
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
11/32
&. Kompres hangat &6-6 menit 5kali sehari.
. 'ntibiotika topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak berhasil
dalam waktu minggu maka dilakukan pembedahan.
2. )ila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan pengeluaran
isinya.
5. )ila terdapat sisa bisa dilakukan kompres panas.
Untuk mengurangi gejala :
&. Dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi
kalaion tersebut. "nsisi dilakukan seperti insisi pada hordeolum internum.
. )ila terjadi kalaion yang berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan
pemeriksaan histopatologik untuk menghindarkan kesalahan diagnosis dengan
kemungkinan adanya suatu keganasan.
>) Ble&har!t!s
De.en!s!
)lefaritis adalah radang pada kelopak mata. 9adang yang sering terjadi pada
kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. 9adang bertukak atau
tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut.
)lefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar
di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri
yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.
Et!"l"g!
4erdapat jenis blefaritis, yaitu
&. )lefaritis anterior mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat
melekatnya bulu mata#. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan
seborrheik. )lefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 11
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
12/32
taphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau taphylococcus epidermidis
atau stafilokok koagulase-negatif. )lefaritis seboroik(non-ulseratif# umumnya
bersamaan dengan adanya Pityrosporum o/ale.
)lefaritis posterior mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak
mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata#. Penyebabnya adalah
kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan
blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis
seboreik#.
*las!.!kas!
&. )lefaritis superfisial
)ila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka
pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid
dan sulfisolksaol. ebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan
kapas basah. )ila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan
manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom
(Meibormianitis#, yang biasanya menyertai.
. )lefaritis eboroik
)lefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (16 4ahun#, dengan
keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. ;ejalanya adalah sekret yang
keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia
dan hipertropi papil pada konjungti/a. Pada kelopak dapat terbentuk kalaion,
hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng. )lefaritis seboroik
merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya. Pengobatannya
adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari
kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat
selama 1-&6 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan denganshampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten, keratitis marginal,
tukak kornea, /askularisasi, hordeolum dan madarosis.
2. )lefaritis kuamosa
)lefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta
pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya
luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit
di daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut
minyak. )lefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik. Penyebab
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 12
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
13/32
blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur. Pasien
dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada blefaritis
skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra
disertai madarosis. isik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan
perdarahan. Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi
kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai
dengan memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada
blefaritis skuamosa adalah keratitis, konjungti/itis.
5. )lefaritis %lseratif
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna
kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan
mengeluarkan dfarah di sekitar bulu mata. Pada blewfaritis ulseratif skuama
yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan
disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. %lserasi berjalan lebih
lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan
rontok (madarosis#. Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik.
Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin
atau basitrasin. )iasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat
staphylococcus. 'pabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik
sistemik dan diberi roboransia. Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi
berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial,
keratitis pungtata, hordeolum dan kalaion. )ila ulkus kelopak ini sembuh
maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis.
1. )lefaritis angularis
)lefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di
sudut kelopak atau kantus. )lefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak
mata (kantus eksternus dan internus# sehingga dapat mengakibatkan gangguan
pada fungsi puntum lakrimal. )lefariris angularis disebabkan taphylococcus
aureus. )iasanya kelainan ini bersifat rekuren. )lefaritis angularis diobati
dengan sulfa, tetrasiklin dan engsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal
bagian medial sudut mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 13
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
14/32
7. Meibomianitis Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan
mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut.
Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan
pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.
Pat".!s!"l"g!
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. =al ini
mengakibatkan in/asi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan
sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri ,
sisa buangan dan enim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan
dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.
Man!.estas! *l!n!s
Gejala :&. )lefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk
sisik dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.
2) )lefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.
Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah. )isa
terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata
rontok.
3) Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. )isa
terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata0 jika
keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. elama tidur, sekresi
mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
Tan'a
F kuama pada tepi kelopak
F 3umlah bulu mata berkurang
F $bstruksi dan sumbatan duktus meibom
F ekresi Meibom keruh
F "njeksi pada tepi kelopak
F'bnormalitas kelopak mata
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 14
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
15/32
Penatalaksanaan
Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk
mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. )isa digunakan
sampo bayi atau pembersih khusus. %ntuk membantu membasmi bakteri
kadang diberikan salep antibiotik (misalnya erythromycin atau sulfacetamide#
atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline#.
3ika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. 3ika terdapat kutu, bisa
dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.
D) *"njungt!6!t!s
Pembag!an *"njungt!6!t!s
a) *"njungt!6!t!s Bakter!
De.en!s!
Konjungti/itis )akteri adalah inflamasi konjungti/a yang disebabkan
oleh bakteri. Pada konjungti/itis ini biasanya pasien datang dengan
keluhan mata merah, sekret pada mata dan iritasi mata.
*las!.!kas! 'an Et!"l"g!
Konjungti/itis bakteri dapat dibagi menjadi empat bentuk, yaitu
hiperakut, akut, subakut dan kronik.
&. Konjungti/itis bakteri hiperakut biasanya disebabkan oleh N
gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N meningitidis.
. )entuk yang akut biasanya disebabkan oleh Streptococcus
pneumonia danHaemophilus aegyptyus.
2. Penyebab yang paling sering pada bentuk konjungti/itis bakteri
subakut adalahH influenza danEscherichia coli.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 15
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
16/32
5. )entuk kronik paling sering terjadi pada konjungti/itis sekunder atau
pada pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimalis.
Konjungti/itis bakterial biasanya mulai pada satu mata kemudian
mengenai mata yang sebelah melalui tangan dan dapat menyebar ke
orang lain. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang terlalu sering
kontak dengan penderita, sinusitis dan keadaan imunodefisiensi.
Pat".!s!"l"g!
3aringan pada permukaan mata dikolonisasi oleh flora normal seperti
streptococci, staphylococci dan jenis orynebacterium. Perubahan pada
mekanisme pertahanan tubuh ataupun pada jumlah koloni flora normal
tersebut dapat menyebabkan infeksi klinis. Perubahan pada flora normal
dapat terjadi karena adanya kontaminasi eksternal, penyebaran dari
organ sekitar ataupun melalui aliran darah.
Mekanisme pertahanan primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel
yang meliputi konjungti/a sedangkan mekanisme pertahanan
sekundernya adalah sistem imun yang berasal dari perdarahan
konjungti/a, lisoim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air
mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan berkedip. 'danya
gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat
menyebabkan infeksi pada konjungti/a. )lefaritis marginal kronik sering
menyertai konjungti/itis bateri, kecuali pada pasien yang sangat muda
yang bukan sasaran blefaritis. Parut di konjungti/a paling sering terjadi
dan dapat merusak kelenjar lakrimal aksesorius dan menghilangkan
duktulus kelenjar lakrimal. =al ini dapat mengurangi komponen akueosa
dalam film air mata prakornea secara drastis dan juga komponen mukosa
karena kehilangan sebagian sel goblet. *uka parut juga dapat mengubah
bentuk palpebra superior dan menyebabkan trikiasis dan entropion
sehingga bulu mata dapat menggesek kornea dan menyebabkan ulserasi,
infeksi dan parut pada kornea.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 16
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
17/32
Man!.estas! *l!n!s
;ejala-gejala yang timbul pada konjungti/itis bakteri biasanya
dijumpai injeksi konjungti/a baik segmental ataupun menyeluruh. elain
itu sekret pada kongjungti/itis bakteri biasanya lebih purulen daripada
konjungti/itis jenis lain, dan pada kasus yang ringan sering dijumpai
edema pada kelopak mata.
Ketajaman penglihatan biasanya tidak mengalami gangguan pada
konjungti/itis bakteri namun mungkin sedikit kabur karena adanya
sekret dan debris pada lapisan air mata, sedangkan reaksi pupil masih
normal. ;ejala yang paling khas adalah kelopak mata yang saling
melekat pada pagi hari sewaktu bangun tidur.
D!agn"sa
Pada saat anamnesis yang perlu ditanyakan meliputi usia, karena
mungkin saja penyakit berhubungan dengan mekanisme pertahanan
tubuh pada pasien yang lebih tua. Pada pasien yang aktif secara seksual,
perlu dipertimbangkan penyakit menular seksual dan riwayat penyakit
pada pasangan seksual. Perlu juga ditanyakan durasi lamanya penyakit,
riwayat penyakit yang sama sebelumnya, riwayat penyakit sistemik,
obat-obatan, penggunaan obat-obat kemoterapi, riwayat pekerjaan yang
mungkin ada hubungannya dengan penyakit, riwayat alergi dan alergi
terhadap obat-obatan, dan riwayat penggunaan lensa-kontak.
Penatalaksanaan
4erapi spesifik konjungti/itis bakteri tergantung pada temuan agen
mikrobiologiknya. 4erapi dapat dimulai dengan antimikroba topikal
spektrum luas. Pada setiap konjungti/itis purulen yang dicurigai
disebabkan oleh diplokokus gram-negatif harus segera dimulai terapi
topical dan sistemik . Pada konjungti/itis purulen dan mukopurulen,
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 17
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
18/32
sakus konjungti/alis harus dibilas dengan larutan saline untuk
menghilangkan sekret konjungti/a.
b) *"njungt!6!t!s ?!rus
De.en!s!
Konjungti/itis /iral adalah penyakit umum yang dapat disebabkan oleh
berbagai jenis /irus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat
menimbulkan cacat hingga infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri dan dapat
berlangsung lebih lama daripada konjungti/itis bakteri.
Et!"l"g!
Konjungti/itis /iral dapat disebabkan berbagai jenis /irus, tetapi adeno!irus
adalah /irus yang paling banyak menyebabkan penyakit ini. herpes simple"
!irus yang paling membahayakan. elain itu penyakit ini juga dapat
disebabkan oleh /irus #aricella zoster, picorna!irus (entero/irus @6,
EoBsackie '5#, poB/irus, dan human immunodeficiency !irus.
Pat".!s!"l"g!
Penyakit ini sering terjadi pada orang yang sering kontak dengan penderita
dan dapat menular melalu di droplet pernafasan, kontak dengan benda-benda
yang menyebarkan /irus (fomites# dan berada di kolam renang yang
terkontaminasi.
Mekanisme terjadinya konjungti/itis /irus ini berbeda-beda pada setiap jenis
konjungti/itis ataupun mikroorganisme penyebabnya. Mikroorganisme yang
dapat menyebabkan penyakit ini dijelaskan pada etiologi.
Man!.estas! *l!n!s
;ejala klinis pada konjungti/itis /irus berbeda-beda sesuai dengan
etiologinya.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 18
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
19/32
&. Pada keratokonjungti/itis epidemik yang disebabkan oleh adeno!irusbiasanya
dijumpai demam dan mata seperti kelilipan, mata berair berat dan kadang
dijumpai pseudomembran. elain itu dijumpai infiltrat subepitel kornea atau
keratitis setelah terjadi konjungti/itis dan bertahan selama lebih dari bulan.
Pada konjungti/itis ini biasanya pasien juga mengeluhkan gejala pada saluran
pernafasan atas dan gejala infeksi umum lainnya seperti sakit kepala dan
demam.
. (Pada konjungti/itis herpetic yang disebabkan oleh /irus herpes simpleks
(=!# yang biasanya mengenai anak kecil dijumpai injeksi unilateral, iritasi,
sekret mukoid, nyeri, fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes.
2. Konjungti/itis hemoragika akut yang biasanya disebabkan oleh entero!irus
dan co"sackie !irus memiliki gejala klinis nyeri, fotofobia, sensasi benda
asing, hipersekresi airmata, kemerahan, edema palpebra dan perdarahan
subkonjungti/a dan kadang-kadang dapat terjadi kimosis.
D!agn"s!s
Diagnosis pada konjungti/itis /irus ber/ariasi tergantung etiologinya, karena
itu diagnosisnya difokuskan pada gejala-gejala yang membedakan tipe-tipe
menurut penyebabnya. Dibutuhkan informasi mengenai, durasi dan gejala-
gejala sistemik maupun ocular, keparahan dan frekuensi gejala, faktor-faktor
resiko dan keadaan lingkungan sekitar untuk menetapkan diagnosis
konjungti/itis /irus. (Pada anamnesis penting juga untuk ditanyakan onset,
dan juga apakah hanya sebelah mata atau kedua mata yang terinfeksi.
Konjungti/itis /irus sulit untuk dibedakan dengan konjungti/itis
bakteri berdasarkan gejala klinisnya dan untuk itu harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan, tetapi pemeriksaan lanjutan jarang dilakukan karena
menghabiskan waktu dan biaya.
Konjungti/itis /irus bisa berkembang menjadi kronis, seperti
blefarokonjungti/itis. Komplikasi lainnya bisa berupa timbulnya
pseudomembran, dan timbul parut linear halus atau parut datar, dan
keterlibatan kornea serta timbul /esikel pada kulit.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 19
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
20/32
Penatalaksanaan
Konjungti/itis /irus yang terjadi pada anak di atas & tahun atau pada orang
dewasa umumnya sembuh sendiri dan mungkin tidak diperlukan terapi, namun
anti/irus topikal atau sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya
kornea. Pasien konjungti/itis juga diberikan instruksi hygiene untuk
meminimalkan penyebaran infeksi.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 20
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
21/32
+) *"njungt!6!t!s Alerg!
De.en!s!
Konjungti/itis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang paing sering dan
disebabkan oleh reaksi inflamasi pada konjungti/a yang diperantarai sistem
imun. 9eaksi hipersensiti/itas yang paling sering terlibat pada alergi di
konjungti/a adalah reaksi hipersensiti/itas tipe &.
*las!.!kas!
Konjungti/itis alergi dibedakan atas lima subkategori, yaitu konjungti/itis
alergi musiman dan konjungti/itis alergi tumbuh-tumbuhan yang biasanya
dikelompokkan dalam satu grup, keratokonjungti/itis /ernal,
keratokonjungti/itis atopik dan konjungti/itis papilar raksasa.
Et!"l"g! 'an ;akt"r Res!k"
Ctiologi dan faktor resiko pada konjungti/itis alergi berbeda-beda sesuai
dengan subkategorinya. Misalnya konjungti/itis alergi musiman dan tumbuh-
tumbuhan biasanya disebabkan oleh alergi tepung sari, rumput, bulu hewan,
dan disertai dengan rinitis alergi serta timbul pada waktu-waktu tertentu.
!ernal konjungti/itis sering disertai dengan riwayat asma, eksema dan rinitis
alergi musiman. Konjungti/itis atopik terjadi pada pasien dengan riwayat
dermatitis atopic, sedangkan konjungti/itis papilar rak pada pengguna lensa-
kontak atau mata buatan dari plastik.
Man!.estas! *l!n!s
;ejala klinis konjungti/itis alergi berbeda-beda sesuai dengan sub-
kategorinya. Pada konjungti/itis alergi musiman dan alergi tumbuh-tumbuhan
keluhan utama adalah gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungti/a,
dan sering ditemukan kemosis berat. Pasien dengan keratokonjungti/itis
/ernal sering mengeluhkan mata sangat gatal dengan kotoran mata yang
berserat, konjungti/a tampak putih susu dan banyak papila halus di
konjungti/a tarsalis inferior.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 21
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
22/32
ensasi terbakar, pengeluaran sekret mukoid, merah, dan fotofobia
merupakan keluhan yang paling sering pada keratokonjungti/itis atopik.
Ditemukan jupa tepian palpebra yang eritematosa dan konjungti/a tampak
putih susu. Pada kasus yang berat ketajaman penglihatan menurun, sedangkan
pada konjungti/iitis papilar raksasa dijumpai tanda dan gejala yang mirip
konjungti/itis /ernal.
D!agn"s!s
Diperlukan riwayat alergi baik pada pasien maupun keluarga pasien
serta obser/asi pada gejala klinis untuk menegakkan diagnosis konjungti/itis
alergi. ;ejala yang paling penting untuk mendiagnosis penyakit ini adalah rasagatal pada mata, yang mungkin saja disertai mata berair, kemerahan dan
fotofobia Komplikasi pada penyakit ini yang paling sering adalah ulkus pada
kornea dan infeksi sekunder.
Penatalaksanaan
Penyakit ini dapat diterapi dengan tetesan /asokonstriktor-antihistamin topikal
dan kompres dingin untuk mengatasi gatal-gatal dan steroid topikal jangka
pendek untuk meredakan gejala lainnya.
') *"njungt!6!t!s @amur
Konjungti/itis jamur paling sering disebabkan oleh andida albicans dan
merupakan infeksi yang jarang terjadi. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak
putih dan dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan keadaan sistem
imun yang terganggu. elain Eandida sp, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
Sporothri" schenckii, $hinosporidium serberi, dan occidioides immitis walaupun
jarang.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 22
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
23/32
e) *"njungt!6!t!s Paras!t
Konjungti/itis parasit dapat disebabkan oleh infeksi %helazia californiensis, &oa
loa, 'scaris lumbricoides, %richinella spiralis, Schistosoma haematobium, %aenia
solium dan(thirus pubis walaupun jarang.
f. *"njungt!6!t!s k!m!a atau !r!tat!.
Konjungti/itis kimia-iritatif adalah konjungti/itis yang terjadi oleh pemajanan
substansi iritan yang masuk ke sakus konjungti/alis. ubstansi-substansi iritan
yang masuk ke sakus konjungti/alis dan dapat menyebabkan konjungti/itis, seperti
asam, alkali, asap dan angin, dapat menimbulkan gejala-gejala berupa nyeri,
pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme.
elain itu penyakit ini dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal jangka
panjang seperti dipi/efrin, miotik, neomycin, dan obat-obat lain dengan bahan
pengawet yang toksik atau menimbulkan iritasi.
Konjungti/itis ini dapat diatasi dengan penghentian substansi penyebab dan
pemakaian tetesan ringan.
g. *"njungt!6!t!s la!n
elain disebabkan oleh bakteri, /irus, alergi, jamur dan parasit, konjungti/itis juga
dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan penyakit autoimun seperti penyakit
tiroid, gout dan karsinoid. 4erapi pada konjungti/itis yang disebabkan oleh
penyakit sistemik tersebut diarahkan pada pengendalian penyakit utama atau
penyebabnya. Konjungti/itis juga bisa terjadi sebagai komplikasi dari acnerosacea dan dermatitis herpetiformis ataupun masalah kulit lainnya pada daerah
wajah.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 23
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
24/32
E) Pter!g!um
De.!n!s!
(terygium adalah pertumbuhan jaringan fibro/askular berbentuk
segitiga yang tumbuh dari arah konjungti/a menuju kornea pada daerah
interpalpebra.(terygium tumbuh berbentuk sayap pada konjungti/a bulbi.
'sal katapterygium adalah dari bahasa Gunani, yaitupteron yang artinya
sayap.
;akt"r Res!k"
aktor resiko yang mempengaruhipterygium adalah lingkungan yakni
radiasi ultra/iolet sinar matahari, iritasi kronik dari bahan tertentu di udara dan
faktor herediter.
&. 9adiasi ultra/iolet
aktor resiko lingkungan yang utama sebagai penyebab timbulnyapterygium
adalah terpapar sinar matahari. inar ultra/iolet diabsorbsi kornea dan
konjungti/a menghasilkan kerusakan sel dan proliferasi sel. *etak lintang,
waktu di luar rumah, penggunaan kacamata dan topi juga merupakan faktorpenting.
.aktor ;enetik
)eberapa kasus dilaporkan sekelompok anggota keluarga dengan pterygium
dan berdasarkan penelitian case control menunjukkan riwayat keluarga dengan
pterygium, kemungkinan diturunkan autosom dominan.
2.aktor lain
"ritasi kronik atau inflamasi terjadi pada area limbus atau perifer kornea
merupakan pendukung terjadinya teori keratitis kronik dan terjadinya limbal
defisiensi, dan saat ini merupakan teori baru patogenesis daripterygium. Hong
juga menunjukkan adanya pterygium angiogenesis factor dan penggunaan
pharmacotherapy antiangiogenesis sebagai terapi. Debu, kelembaban yang
rendah, dan trauma kecil dari bahan partikel tertentu, dry eye dan /irus
papilloma juga penyebab daripterygium.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 24
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
25/32
Klasifikasi
Pembagian lainpterygium yaitu
&. 4ipe " meluas kurang mm dari kornea.
Stoker)s line atau deposit besi dapat dijumpai pada epitel kornea dan
kepalapterygium. *esi sering asimptomatis meskipun sering mengalami
inflamasi ringan. Pasien dengan pemakaian lensa kontak dapat mengalami
keluhan lebih cepat.
. 4ype "" menutupi kornea sampai 5 mm, bias primer
atau rekuren setelah operasi, berpengaruh dengan tear film dan
menimbulkan astigmatisma.
2. 4ype """ mengenai kornea lebih 5 mm dan
mengganggu aksis /isual. *esi yang luas terutama yang rekuren dapat
berhubungan dengan fibrosis subkonjungti/a yang meluas ke fornik dan
biasanya menyebabkan gangguan pergerakan bola mata.
(terygiumjuga dapat dibagi ke dalam 5 derajat yaitu
&. Derajat & jikapterygium hanya terbatas pada limbus kornea.
. Derajat jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari mm melewati kornea.
2. Derajat 2 sudah melebihi derajat tetapi tidak melebihi pinggiran pupil
mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 2 I 5
mm#
5. Derajat 5 pertumbuhan pterygium melewati pupil sehingga
mengganggu penglihatan.
Pat".!s!"l"g!
Ctiologi pterygium tidak diketahui dengan jelas. 4etapi penyakit ini lebih
sering pada orang yang tinggal di daerah iklim panas. $leh karena itu
gambaran yang paling diterima tentang hal tersebut adalah respon terhadap
faktor-faktor lingkungan seperti paparan terhadap matahari (ultra/iolet#,
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 25
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
26/32
daerah kering, inflamasi, daerah angin kencang dan debu atau faktor iritan
lainnya. Pengeringan lokal dari kornea dan konjungti/a yang disebabkan
kelainan tear film menimbulkan pertumbuhan fibroplastik baru merupakan
salah satu teori. 4ingginya insidenpterygiumpada daerah dingin, iklim kering
mendukung teori ini.
%ltra/iolet adalah mutagen untuk p12 tumor supresor gene pada
limbal basal stem cell. 4anpa apoptosis, transforming gro*th factor+beta
diproduksi dalam jumlah berlebihan dan menimbulkan proses kolagenase
meningkat. el-sel bermigrasi dan angiogenesis. 'kibatnya terjadi perubahan
degenerasi kolagen dan terlihat jaringan subepitelial fibro/askular. 3aringan
subkonjungti/a terjadi degenerasi elastoik proliferasi jaringan /askular bawah
epithelium dan kemudian menembus kornea. Kerusakan pada kornea terdapat
pada lapisan membran bowman oleh pertumbuhan jaringan fibro/askular,
sering disertai dengan inflamasi ringan. Cpitel dapat normal, tebal atau tipis
dan kadang terjadi displasia.
&imbal stem cell adalah sumber regenerasi epitel kornea. Pada keadaan
defisiensi limbal stem cell, terjadi pembentukan jaringan konjungti/a pada
permukaan kornea. ;ejala dari defisiensi limbal adalah pertumbuhan
konjungti/a ke kornea, /askularisasi, inflamasi kronis, kerusakan membran
basement dan pertumbuhan jaringan fibrotik. 4anda ini juga ditemukan pada
pterygium dan karena itu banyak penelitian menunjukkan bahwa pterygium
merupakan manifestasi dari defisiensi atau disfungsi limbal stem cell.
Kemungkinan akibat sinar ultra/iolet terjadi kerusakan limbal stem cell di
daerah interpalpebra.
Pemisahan fibroblast dari jaringan pterygium menunjukkan perubahan
phenotype, pertumbuhan banyak lebih baik pada media mengandung serum
dengan konsentrasi rendah dibanding dengan fibroblast konjungti/a normal.
*apisan fibroblast pada bagian pterygiun menunjukkan proliferasi sel yang
berlebihan. Pada fibroblastpterygium menunjukkan matriB metalloproteinase,
dimana matriks ekstraselluler berfungsi untuk jaringan yang rusak,
penyembuhan luka, mengubah bentuk. =al ini menjelaskan kenapapterygium
cenderung terus tumbuh, in/asi ke stroma kornea dan terjadi reaksi
fibro/askular dan inflamasi.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 26
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
27/32
6? terletak di daerah nasal.(terygium yang terletak di nasal dan temporal dapat terjadi secara bersamaan
walaupunpterygium di daerah temporal jarang ditemukan. Kedua mata sering
terlibat, tetapi jarang simetris. Perluasan pterygium dapat sampai ke medial
dan lateral limbus sehingga menutupi sumbu penglihatan, menyebabkan
penglihatan kabur.
ecara klinis pterygium muncul sebagai lipatan berbentuk segitiga pada
konjungti/a yang meluas ke kornea pada daerah fissura interpalpebra.
)iasanya pada bagian nasal tetapi dapat juga terjadi pada bagian temporal.
Deposit besi dapat dijumpai pada bagian epitel kornea anterior dari kepala
pterygium (stoker)s line#.
(terygium dibagi menjadi tiga bagian yaitu body, ape" head- dan cap.
)agian segitiga yang meninggi padapterygium dengan dasarnya kearah kantus
disebut body, sedangkan bagian atasnya disebut apeB dan ke belakang disebut
cap. ' subepithelial cap atau halo timbul pada tengah apeB dan membentuk
batas pinggirpterygium.
Pembagianpterygium berdasarkan perjalanan penyakit dibagi atas tipe,
yaitu
+ (rogresif pterygium tebal dan /askular dengan beberapa infiltrat di
depan kepalapterygium (disebut cap pterygium#.
+ $egresif pterygium tipis, atrofi, sedikit /askular. 'khirnya menjadi
membentuk membran tetapi tidak pernah hilang.
Pada fase awal pterygium tanpa gejala, hanya keluhan kosmetik.
;angguan terjadi ketika pterygium mencapai daerah pupil atau menyebabkan
astigatisme karena pertumbuhan fibrosis pada tahap regresi. Kadang terjadi
diplopia sehingga menyebabkan terbatasnya pergerakan mata.
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 27
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
28/32
D!agn"sa Ban'!ng
ecara klinis pterygium dapat dibedakan dengan dua keadaan yang
sama yaitu pinguekula dan pseudopterygium. )entuknya kecil, meninggi,
masa kekuningan berbatasan dengan limbus pada konjungti/a bulbi di fissurainterpalpebra dan kadang-kadang mengalami inflamasi.
4indakan eksisi tidak diindikasikan. Pre/alensi dan insiden meningkat
dengan meningkatnya umur. Pinguekula sering pada iklim sedang dan iklim
tropis dan angka kejadian sama pada laki-laki dan perempuan. Paparan sinar
ultra/iolet bukan faktor resiko penyebab pinguekula. Pertumbuhan yang mirip
dengan pterygium, pertumbuhannya membentuk sudut miring seperti
pseudopterygium atau %errien)s marginal degeneration.
(seudopterygium mirip dengan pterygium, dimana adanya jaringan
parut fibro/askular yang timbul pada konjungti/a bulbi menuju kornea.
)erbeda dengan pterygium, pseudopterygium adalah akibat inflamasi
permukaan okular sebelumnya seperti trauma, trauma kimia, konjungti/itis
sikatrikal, trauma bedah atau ulkus perifer kornea. %ntuk mengidentifikasi
pseudopterygium, cirinya tidak melekat pada limbus kornea. Probing dengan
muscle hook dapat dengan mudah melewati bagian bawah pseudopterygium
pada limbus, dimana hal ini tidak dapat dilakukan pada pterygium. Pada
pseudopterygium tidak dapat dibedakan antara head, cap dan body dan
pseudopterygium cenderung keluar dari ruang fissura interpalpebra yang
berbeda dengan true pterygium.
Penatalaksanaan
Keluhan fotofobia dan mata merah dari pterygium ringan sering
ditangani dengan menghindari asap dan debu. )eberapa obat topikal sepertilubrikans, /asokonstriktor dan kortikosteroid digunakan untuk menghilangkan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 28
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
29/32
gejala terutama pada derajat & dan derajat . %ntuk mencegah progresifitas,
beberapa peneliti menganjurkan penggunaan kacamata pelindung ultra/iolet.
"ndikasi eksisi pterygium sangat ber/ariasi. Cksisi dilakukan pada
kondisi adanya ketidaknyamanan yang menetap, gangguan penglihatan bila
ukuran 2-5 mm dan pertumbuhan yang progresi ke tengah kornea atau aksis
/isual, adanya gangguan pergerakan bola mata.
Cksisipterygiumbertujuan untuk mencapai gambaran permukaan mata
yang licin. uatu tehnik yang sering digunakan untuk mengangkat pterygium
dengan menggunakan pisau yang datar untuk mendiseksi pterygium kearah
limbus. Memisahkan pterygium kearah bawah pada limbus lebih disukai,
kadang-kadang dapat timbul perdarahan oleh karena trauma jaringan sekitar
otot. etelah eksisi, kauter sering digunakan untuk mengontrol perdarahan.
)eberapa tehnik operasi yang dapat menjadi pilihan yaitu
&.Bare sclera tidak ada jahitan atau jahitan, benang absorbable digunakan
untuk melekatkan konjungti/a ke sklera di depan insersi tendon rektus.
Meninggalkan suatu daerah sklera yang terbuka.
.Simple closure tepi konjungti/a yang bebas dijahit bersama (efektif jika
hanya defek konjungti/a sangat kecil#.
2.Sliding flaps suatu insisi bentuk * dibuat sekitar luka kemudian flap
konjungti/a digeser untuk menutupi defek.
5.$otational flap insisi bentuk % dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah
konjungti/a yang dirotasi pada tempatnya.
1.onuncti!al graft suatu free graft biasanya dari konjungti/a superior,
dieksisi sesuai dengan besar luka dan kemudian dipindahkan dan dijahit.
7.'mnion membrane transplantation mengurangi frekuensi rekuren
pterygium, mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola mata dan
penelitian baru mengungkapkan menekan 4;-J pada konjungti/a dan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 29
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
30/32
fibroblast pterygium. Pemberian mytomicin E dan beta irradiation dapat
diberikan untuk mengurangi rekuren tetapi jarang digunakan.
@.&amellar keratoplasty, e"cimer laser phototherapeutic keratectomy dan
terapi baru dengan menggunakan gabungan angiostatik dan steroid.
*"m&l!kas!
Komplikasi pterygium termasuk 0 merah, iritasi, skar kronis pada
konjungti/a dan kornea, pada pasien yang belum eksisi, distorsi dan
penglihatan sentral berkurang, skar pada otot rektus medial yang dapat
menyebabkan diplopia. Komplikasi yang jarang adalah malignan degenerasi
pada jaringan epitel di ataspterygium yang ada.&&
Komplikasi sewaktu operasi antara lain perforasi korneosklera, graft
oedem, graft hemorrhage, graft retraksi, jahitan longgar, korneoskleral dellen,
granuloma konjungti/a, epithelial inclusion cysts, skar konjungti/a, skar kornea
dan astigmatisma, disinsersi otot rektus. Komplikasi yang terbanyak adalah
rekurenpterygiumpost operasi.
BAB III
PENUTUP
3)1 *es!m&ulan
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 30
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
31/32
Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari yang
jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur
seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis. %ntungnya, kebanyakan dari
kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.
)eberapa penyakit pada bagian luar adalah =ordeolum, Kalaion, )lefaritis,
Pterigium, Konjungti/itis.
=ordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada kelopak
mata. ecara klinis kelainan ini sering sulit dibedakan dengan kalaion akut.
=ordeolum merupakan infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak mata.
)ila kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila
kelenjar :eiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.
Kalaion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang
tersumbat. Pada kalaion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi
ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. )iasanya kelainan ini
dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.
)lefaritis adalah radang pada kelopak mata. 9adang yang sering terjadi pada
kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. 9adang bertukak atau tidak
pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. )lefaritis
ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat
kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam
keadaan normal ditemukan di kulit.
DA;TAR PUTA*A
&. "lyas, .6&. Penuntun "lmu Penyakit Mata Cdisi keempat. 3akarta )alai
Penerbit K %".
UISU |Makalah Penyakit Mata Bagian Luar 31
7/24/2019 Makalah Kelopak Mata
32/32
. "lyas, idarta. 6&6. "lmu Penyakit Mata Cdisi ke dua. 3akarta Penerbit
agung eto.
2. !aughan D;, 'sbury 4, 9iordan C/a P.6&2. $ftalmologi %mum. Cdisi &@.
3akarta Hidya Medika
5. $cw.usu.ac.id+course+download+...special...+sss&11slidehordeolum.pdf