Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    1/21

    MAKALAH

    REDISTRIBUSI PENDUDUK

    Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk

    Oleh:

    KELOMPOK 8

    SISKA ANGGRAENI (NIM.1207449)

    JURUSAN GEOGRAFI

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    DESEMBER 2014

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    2/21

    1

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas

    terselesaikannya penulisan Makalah dengan judul Redistribusi Penduduk.

    Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi

    Penduduk.

    Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,

    civitas akademika maupun para pembaca yang memerlukan sebagai bahan

    literatur. Penulis mengharapkan saran atau kritik yang sifatnya positif terhadap

    tulisan ini, guna peningkatan kemampuan Penulis di masa mendatang dan

    kemajuan ilmu pengetahuan,

    Padang, Desember 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    3/21

    2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    BAB 1 PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    B. Manfaat dan tujuan

    C. Rumusan masalah

    BAB 2 PEMBAHASAN

    A. Distribusi penduduk Indonesia

    B. Redistribusi penduduk

    C. Faktor pendukung dan penghambat kebijakan redistribusi

    BAB 3 PENUTUP

    KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    4/21

    3

    BAB 1

    PENDHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan jumlah penduduk

    yang sangat banyak. Jumlah penduduk di Indonesia yang saat ini mencapai

    kurang lebih 241.000.000 penduduk menempati urutan ke- 4 jumlah penduduk

    terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika

    Serikat.

    Beberapa pengamat yang ada di masyarakat mempercayai bahwa konsep

    dari kapasitas muat juga berlaku terhadap penduduk bumi. Yaitu, penduduk yang

    tidak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Namun, beberapa

    menyangkal pendapat mengenai katastrofi Malthus ini dan menunjukan grafik

    yang menunjukkan kenaikan dari jumlah logistik penduduk.

    Luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah seluas

    1.904.569 km2dengan kepadatan penduduk sebesar 124/km2. Pulau Jawa adalah

    sebuah pulau yang memiliki populasi sebanyak 136.000.000 jiwa. Dengan pulau

    sebanyak 13.487 pulau membuat pulau Jawa sebagai pulau yang terbilang cukup

    kecil dibanding pulau lainnya menjadi pulau terpadat di Indonesia ataupun dunia

    dengan kepadatan Ruang menembus angka 979.

    Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pulau Jawa begitu digemari

    oleh 60 persen penduduk Indonesia untuk ditinggali. Salah satunya adalah faktor

    karena ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia berada di Daerah Khusus

    Ibukota Jakarta. Seluruh pusat pemerintahan Indonesia berada di Jakarta seperti

    istana negara, monumen nasional, gedung Departemen Perwakilan Rakyat (DPR)

    dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Selain faktor tersebut, hampir

    seluruh fasilitas yang memadai berada di ibukota seperti fasilitas pendidikan,

    kesehatan, ataupun lapangan kerja. Selain Daerah Khusus Ibukota Jakarta, daerah

    daerah lain di Pulau Jawa juga merupakan tempat tempat yang memiliki

    fasilitas cukup lengkap apabila dibandingkan dengan pulaupulau lainnya.

    Berbagai macam faktor dapat membuat seseorang untuk menetap di suatu

    tempat tinggal. Akan tetapi, apabila sebuah tempat dihuni oleh jumlah orang yang

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    5/21

    4

    terlalu berlebih akan terjadi peristiwa overpopulated di satu daerah dan membuat

    daerah lain sepi. Hal tersebut berakibat cukup fatal untuk perekonomian sebuah

    negara karena untuk mencapai sebuah negara yang sukses diperlukan

    keseimbangan ekonomi di seluruh daerahnya. Akan tetapi, apabila sebuah daerah

    ramai dan daerah lainnya sepi akan membuat perkembangan baik dari segi

    ekonomi, pendidikan, ataupun kesehatan tidak akan seimbang.

    Untuk mengatasi masalah tidak meratanya jumlah penduduk yang ada di

    Indonesia, perlulah dilaksanakan Redistribusi Penduduk. Pengertian dari

    Redistribusi Penduduk adalah, salah satu upaya yang dilakukan untuk pemerataan

    penduduk di Indonesia dengan cara transmigrasi.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana distribusi penduduk Indonesia saat ini?

    2. Apa yang dimaksud dengan redistribusi?

    3. Apa faktor pendukung dan penghambat redistribusi?

    C. Tujuan

    1. Mengetahui dan dapat menjelaskan distribusi penduduk Indonesia dari

    tahun ke tahun.

    2. Mengetahui dan dapat menjelaskan transmigrasi sebagai kebijakan

    redistribusi pemerintah.

    3. Mengetahui dan dapat menjelaskan factor pendukung dan penghambat

    kebijakan redistribusi.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    6/21

    5

    BAB 2

    REDISTRIBUSI

    A. Jumlah dan Distribusi Penduduk indonesia

    Salah satu yang menjadi indikator persebaran penduduk Indonesia adalah

    kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya

    dukung (carrying capacity) suatu wilayah. Indikator yang umum dipakai

    adalah Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio) yaitu rasio yang menyatakan

    perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa

    banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun tertentu.

    Rumus

    gambar 1 profil persebaran penduduk indonesia tahn 1930-2010

    Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong

    tinggi yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990

    menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2).

    Pulau jawa dan Madura merupakan pulau yang paling banyak penduduknya.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    7/21

    6

    Tabel 1 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau, (Tahun 1930 1998).

    Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak

    237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah

    perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan

    sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen).

    gambar 2 peta jumlah penduduk Indonesia,

    sumber sensus BPS 2010,www.BPS.go.id

    Peta di atas menunjukkan persentase (daripada) jumlah penduduk

    Indonesia. Semakin pekat warna hijaunya menunjukkan semakin besar pula

    http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/
  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    8/21

    7

    persentasenya. Persentase ini dihitung berdasarkan jumlah penduduk pada setiap

    propinsi dibanding total keseluruhan populasi Indonesia dikali 100%.

    Dari peta tampak Propinsi Jawa Barat memiliki warna hijau paling pekat,

    disusul kemudian Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Propinsi Jawa Barat

    memiliki persentase 18,1% dari total penduduk Indonesia. Propinsi Jawa Timur

    memiliki persentase 15,8% dan Propinsi Jawa Tengah 13,6%. Sementara itu,

    Propinsi Papua Barat 0,3%, persentase terkecil. Anda dapat melihat data

    lengkapnya pada Lampiran.

    gambar 3 peta kepadatan penduduk Indonesia

    sumber: sensus 2010,www.bps.go.id

    Jumlah penduduk suatu wilayah akan selalu terkait dengan kepadatan

    penduduknya. Namun, jumlah penduduk yang besar tidak selalu memiliki

    kepadatan yang tinggi karena hal tersebut juga tergantung luas wilayahnya.

    Sebuah wilayah dengan penduduk banyak tapi memiliki wilayah yang luas,

    mungkin akan sama padatnya dengan sebuah wilayah berpenduduk sedikit dan

    wilayah yang sempit.

    Sensus BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa kepadatan penduduk

    Indonesia mencapai 124 jiwa per kilometer persegi. Jika dilihat pada setiap

    propinsi maka didapatkan Daerah Khusus Ibukota Jakarta memiliki kepadatan

    yang jauh melebihi propinsi lainnya, yaitu 14.469 jiwa per kilometer persegi.

    Anda dapat membadingkannya dengan Propinsi Papua Barat yang hanya 8 jiwa

    http://www.bps.go.id/http://www.bps.go.id/
  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    9/21

    8

    per kilometer persegi atau Propinsi Jawa Barat yang memiliki kepadatan

    penduduk tertinggi kedua dengan 1.217 jiwa per kilometer persegi.

    Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera

    yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3

    persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen

    penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk,

    Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang

    luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8

    persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

    gambar 4 peta jumLah penduduk sumatera barat,

    sumber sensus BPS 2010

    Untuk provinsi Sumatera barat, Jumlah penduduk sebanyak 4 846 909

    jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak

    1 877 822 jiwa (38,74 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 969 087 jiwa

    (61,26 persen).

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    10/21

    9

    gambar 5 peta kepadatan penduduk Provinsi Sumatera Barat

    Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari

    yang terendah sebesar 0,97 persen di Kota Padang Panjang hingga yang tertinggi

    sebesar 17,20 persen di Kota Padang.

    Dari data-data yang telah dipaparkan di atas, dapat terlihat bahwa terjadi

    ketimpangan persebaran penduduk Indonesia dimana lebih dari 60% oenduduk

    Indonesia, mengelompok di pulau jawa. Hal ini lah yang mendsari diambilnya

    kebijakan redistribusi penduduk.

    B. Kebijakan Redistribusi penduduk indonesia

    Ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia sangat menghambat

    proses pembangunan, karena itu sangat penting untuk dilaksanakan program

    redistribusi penduduk bagi seluruh wilayah Indonesia. Dari sudut mana pun kita

    memandang program redistribusi penduduk ini mempunyai nilai yang sangat

    penting. Dari segi ekonomi, program redistribusi penduduk berarti menyediakan

    tenaga kerja serta keterampilan baik untuk perluasan produksi di daerah-daerah

    maupun pembukaan lapangan kerja baru. Di samping itu, akan timbul integrasi

    ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari

    aspek idiologi, redistribusi penduduk berfungsi untuk meningkatkan kesadaran

    berbangsa dan bernegara. Dari aspek politik, hal ini akan merupakan alat

    penunjang pembauran etnik, mempersempit kesenjangan kelas maupun wilayah,

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    11/21

    10

    serta dapat meningkatkan hubungan antarkelompok. Dilihat dari segi hankam,

    redistribusi penduduk juga dinilai dapat mewujudkan terciptanya sishankamrata.

    Terhadap sumber daya alam, redistribusi penduduk dianggap dapat meningkatkan

    pengamanan dan sekaligus pemanfaatannya. Baik pemerintah Hindia Belanda

    maupun pemerintah Republik Indonesia sama-sama menyadari pentingnya

    program redistribusi penduduk ini, namun demikian penekanan dari tujuan

    program tersebut sangat berbeda. Di sarnping itu, beberapa suku bangsa (ethnic

    group) telah pula melaksanakan usaha redistribusi penduduk ini. Di bawah ini

    periodisasi prograrn redistribusi / transmigrasi penduduk yang pernah

    dilaksanakan di Indonesia.

    1. Masa pemerintahan Kolonial Belanda

    Pengelompokan penduduk di Pulau Jawa telah terjadi sejak permulaan

    abad ke-l9, dan hal ini menyebabkan terjadinya gejala kelebihan penduduk di

    Pulau Jawa. Pada tahun 1905 pemerintah Hindia Belanda memindahkan sebanyak

    155 kepala keluarga (KK) dari karesidenan Kedu (Jawa Tengah) ke Gedong

    Tataan, Karesidenan Lampung. Di daerah ini desa-desa kolonisasi didirikan, dan

    tiap-tiap tahun ke daerah ini dikirim kolonis-kolonis dari Pulau Jawa. Akhir tahun

    1921 jumlah kolonis di Gedong Tataan mencapai 19.572 orang (Sjamsu, 1960).

    Pada tahun 1922 sebuah permukiman yang lebih besar yang diberi nama

    Wonosobo didirikan di dekat Kota Agung di Lampung Selatan. Di samping itu,

    didirikan pula beberapa permukiman besar dekat Sukadana di Lampung Tengah,

    sedangkan permukiman-permukiman yang lebih kecil didirikan di Sumatera

    Selatan, Bengkulu, Kalimantan, dan Sulawesi.

    2. Masa Pendudukan Tentara Jepang

    Ketika tentara Jepang masuk ke Indonesia, kegiatan transmigrasi tetapdilaksanakan. Akan tetapi karena sibuk dengan peperangan, rupanya penguasa

    Jepang tidak sempat melakukan pengadministrasian kegiatan transmigrasi seperti

    halnya pada jaman pemerintah kolonial Belanda, sehingga sangat sedikit

    dokumentasi mengenai transmigrasi yang bisa ditemukan.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    12/21

    11

    Diperkirakan selama kekuasaan Jepang, penduduk pulau Jawa yang berhasil

    dipindahkan ke luar Jawa melalui transmigrasi sekitar 2.000 orang.

    3. Masa setelah kemerdekaan

    Setelah kemerdekaan, program pemindahan penduduk dari Pulau Jawa ke

    luar Jawa tetap dilaksanakan, bahkan daerah pengirimannya ditambah dengan

    Pulau Bali dan Lombok yang kepadatan penduduknya sudah tinggi. Program ini

    dinamakan transmigrasi.

    Pengertian transmigrasi dalam UU No. 29 Tahun 2009 adalah perpindahan

    penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di

    kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Interpretasi

    terhadap definisi tersebut bahwa pembangunan transmigrasi pada dasarnya

    merupakan suatu upaya untuk merekayasa ruang atau wilayah agar mempunyai

    nilai tambah dan daya tarik bagi penduduk untuk mendatanginya, bertempat

    tinggal di dalamnya, dan untuk bekerja-berusaha guna peningkatkan

    kesejahteraan. Masyarakat transmigrasi, baik para pendatang ataupun masyarakat

    (penduduk lokal), yang berada di satuan-satuan permukiman dalam kawasan

    transmigrasi, merupakan entitas kehidupan sosial sebagai subyek, pionir,

    sekaligus pemanfaat pembangunan transmigrasi.

    Program transmigrasi penduduk ini dilaksanakan dan biasanya dibiayai

    oleh pemerintah Indonesia. Orang orang yang melakukan transmigrasi disebut

    juga transmigran.

    Tujuan resmi dari program transmigrasi ini adalah mengurangi

    kemiskinan dan kepadatan penduduk yang ada di pulau Jawa dan dapat

    memberikan peluang lebih untuk orangorang yang ingin bekerja dan memenuhi

    kebutuhan tenaga kerja agar sumber daya alam yang ada di pulau

    pulau sepiseperti Papua, Kalimantan, Sumatera, dan juga Sulawesi dapat terolah dengan

    baik. Akan tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah Indonesia mendapat kritik

    bahwa para transmigran dijadikan sebagai pengganti dari populasi lokal dan untuk

    melemahkan gerakan separatis lokal. Berbagai masalah yang timbul akibat dari

    program ini adalah masalah persengketaan dan juga percekcokan bahkan termasuk

    juga bentrokan yang terjadi antara penduduk pendatang dan penduduk asli

    setempat.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    13/21

    12

    Seiring dengan terjadinya perubahan lingkungan yang strategis di

    Indonesia, transmigrasi dilaksanakan dengan berbagai paradigma baru seperti:

    1) mendukung ketahanan pangan dan juga penyediaan papan,

    2) mendukung kebijakan alternati (bio-fuel),

    3) mendukung terjadinya pemerataan investasi ke seluruh wilayah Negara

    Kesatuan Republik Indonesia,

    4) mendukung ketahanan nasional dari pulau terluar dan wilayah perbatasan

    Negara Kesatuan Republik Indonsia, dan juga

    5) menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan juga

    kemiskinan.

    Saat ini, program transmigrasi bukanlah sekedar program untuk

    memindahkan penduduk, akan tetapi merupakan salah satu upaya untuk

    pengembangan wilayah. Metode yang dijalankan tidak lagi bersifat sentralistik

    dan to down dari Jakarta, melainkan berdasarkan kerjasama antar daerah yang

    mengirim transmigran dan yang menerima transmigran. Penduduk setempat

    diberikan kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat

    dengan proporsi 50 banding 50 dengan transmigran penduduk asal.

    Dasar hukum yang digunakan untuk program transmigrasi ini adalah

    Undang Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 mengenai

    Ketransmigrasian (revisi UU Nomor 3 Tahun 1972) dan juga Peraturan

    Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 mengenai

    Peyelenggaraan Transmigrasi, dan juga ditambah beberapa keputusan presiden

    dan juga instruksi presiden pendukung.

    Syaratsyarat untuk menjadi seorang transmigran adalah

    1) setiap Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Negara KesatuanRepublik Indonesia,

    2) berkeluarga yang dibuktikan dengan adanya surat Nikah dan Kartu

    Keluarga, memiliki kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku,

    3) berusia antara 18 tahun hingga dengan 50 tahun yang sesuai dengan Kartu

    Tanda Penduduk kecuali apabila diatur dalam perjanjian kerjasama

    antardaerah,

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    14/21

    13

    4) belum pernah melaksanakan transmigrasi yang dibuktikan dengan surat

    keterangan dari Kepala Desa ataupun Lurah,

    5) berbadan sehat, memiliki keterampilan sesuai dengan Sumber Daya Alam

    yang akan diolah,

    6) bersedia untuk menandatangani Surat Pernyataan dan juga kesanggupan

    melaksanakan kewajiban sebagai transmigran, telah lulus seleksi yang

    dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus.

    Daerah tujuan transmigrasi telah dikelompkan sesuai kondisi daerah

    ataupun sumber daya alam yang tersedia.

    1) Pada wilayah 1, terdapat beberapa daerah seperti Nangroe Aceh

    Darussalam, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan juga Sumatera

    Selatan.

    2) Dalam gologan wilayah 2, terdapat empat daerah yaitu Kalimantan Barat,

    Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan juga Kalimantan Selatan.

    3) Pada golongan wilayah 3 terdapat tiga daerah yaitu Sulawesi Tenggara,

    Sulawesi Selatan, dan juga Papua.

    Terdapat beberapa jenis transmigrasi, yaitu transmigrasi umum,

    transmigrasi lokal, transmigrasi bedol desa, transmigrasi spontan (swakarsa), dan

    juga tranmigrasi sektoral.

    1) Pada transmigrasi umum dibiayai oleh pemerintah dan mendapatkan

    jaminan hidup selama 18 bulan.

    2) Pada transmigrasi swakarsa, para transmigran membiayai sendiri. Pada

    transmigrasi sektoral dilakukan antardepartemen.

    3) Pada transmigrasi bedol desa, seluruh desa beramai ramai pindah ke

    sebuah tempat.4) Dan pada transmigrasi lokal para transmigran akan pindah ke daerah yang

    tidak jauh dari daerah asal dan berada dalam ruang lingkup 1 wilayah.

    Kesimpulan dari pemecahan masalah pemerataan kependudukan ini

    adalah dengan dilaksanakannya transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari

    pulau yang ramai ke pulau yang sepi

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    15/21

    14

    C. Faktor pendukung dan penghambat serat dampak dari kebijakan

    redistribusi penduduk

    Faktor-faktor Pendukung Dilaksanakannya Transmigrasi yaitu :

    1)Faktor kependudukan, Indonesia mengalami permasalahan di antaranya

    persebaran penduduk yang tidak merata. Penduduk Indonesia 61,1 % tinggal di

    Pulau Jawa dan Madura, sedang luas Pulau Jawa dan Madura hanya 6,9% dari

    luas seluruh wilayah Indonesia. Jelas bahwa Pulau Jawa berpenduduk sangat

    padat, sedang pulau-pulau lain, seperti Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,

    dan Irian Jaya berpenduduk sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya pemerataan

    melalui program transmigrasi. Daerah berpenduduk padat yang merupakan

    daerah asal transmigrasi adalah Pulau Jawa, Bali, dan Pulau Lombok.

    2)Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

    pertanian, sedang para petani di Jawa rata-rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar.

    Idealnya petani paling sedikit harus memiliki 2 hektar lahan. Bahkan, banyak

    petani di Jawa yang tidak memiliki lahan sehingga terdapat banyak

    pengangguran tidak kentara, sedang pulau lain kekurangan tenaga untuk

    mengolah lahan.

    3)Faktor lain dilaksanakannya transmigrasi adalah karena bencana alam,

    daerahnya rawan terhadap bencana alam, daerahnya terkena proyek

    pembangunan misalnya akan dibangun waduk.

    Adapun yang menjadi penghambat pelaksanaan transmigrasi adalah

    1) Adanya konsep orang jawa yang mengatakan mangan ora mangan asal

    kumpul walaupun menurut Parsudi Suparlan mengatakan konsep di atas

    adalah konsep yang dilihat pada abad 18 dan kenyataan pada masa sekarangtema utama yang ada dalam budaya jawa adalah kumpul ora kumpul asal

    mangan (Muhajir Utomu dan Rofiq Ahmad, 1997p.149). namun hal ini masih

    menyebabkan migran cenderung untuk terikat dengan daerah asal karena

    adanya kekuatan sentripetal daerah yang kuat sehingga merreka sering bersifat

    enduduk bilokal (bilocal population)

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    16/21

    15

    2) Berkembangnya sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima, penjual

    koran, home industri dan lain-lain sebagai alternatif menanggulangi

    pengangguran secara mandiri.

    3) Maraknya perluasan kesempatan bekerja diluar negeri juga merupakan salah

    satu yang dapat menghambat program transmigrasi.

    4) Karena suatu administrasi terpusat yang efektif dan kuat tidak ada. Salah satu

    masalah utama yang dihadapi adalah pemilihan tempat yang kurang baik

    dilihat dari sudut lokasi, mudah tidaknya dicapai dan kondisi tanah yang

    kesemuanya menyebabkan perkembangan proyek tersendat-sendat,

    terbengkalai atau reabilitasi yang mahal ada tahap berikutnya atau kerusakan

    ekologis yang serius. Masalah umum lainnya adalah banyak proyek

    mengalami keterlambatan pembangunan prasarana seperti jalan utama (yang

    penting bagi pemasaran), irigasi dan supply bibit dan input-input lain milik

    BIMAS atau program-program pertanian lain yang sangat terlambat datangnya

    atau kalu tidak jumlahnya tidak mencukupi. Di daerah asal jawa tempat

    transmigran dipilih ada beberapa masalah endemis. Misalnya batas usia

    tertinggi transmigran yang dipilih sering dijumpai usia lanjut yangg sangat

    mempengaruhi kemampuan pemukim membuka dan mengerjakan lahannya.

    Transmigrasi ini menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, yaitu

    1. Dampak Positif Transmigrasi

    a. mengurangi kepadatan penduduk yang tidak merata

    b. Meningkatkan persatuan & kesatuan dengan cara melakukan

    transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali

    dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor

    Timur, dan Irian Jayac. Memproduksi beras dalam kaitan pencapaian swasembada pangan.

    Dampak Negatif Transmigrasi

    a. terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat

    b. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran

    yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada

    tahun-tahun pertamanya

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    17/21

    16

    c. Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka

    antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak

    di Kalimantan

    d. gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam

    pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat

    oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    18/21

    17

    BAB 3

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Transmigrasi merupakan kebijaksanaan kependudukan mengenai

    migrasi. Kebijaksanaannya adalah redistribusi penduduk melalui migrasi yang di

    atur oleh Pemerintah.

    Program transmigrasi telah terbukti mampu meminimalisir permasalahan

    kependudukan. Pulau-pulau yang kepadatan penduduknya sangat tinggi seperti

    Jawa, Madura dan Bali, lambat-laun kepadatan penduduk mulai turun dan daya

    dukungnya untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk mulai meningkat.

    Sedangkan pulau-pulau yang potensi sumber daya alamnya melimpah, namun

    potensi sumber daya manusianya kurang, telah berkembang dan mampu untuk

    memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya setelah diterapkannya program

    transmigrasi.

    Setiap sistem yang dibuat pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk

    mengetahui apakah kekurangan dan kelebihan itu, maka kita perlu melihat dari

    pengalaman setelah diterapkannya sistem tersebut. Apa hasil yang didapat dari

    penerapan sistem tersebut dan apa yang diharapkan sebelumnya pada tahap

    perencanaan konsep sistem tersebut. Jika hasil yang didapatkan tidak sesuai

    dengan harapan, maka terdapat kesalahan yang harus diperbaiki.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    19/21

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Herryawan, Harry, dkk. 2013. Naskah Akademik Arah KebijakanKetransmigrasian Tahun 2015-2019. Jakarata : Puslitbang Depnakertrans

    Departemen Transmigrasi Dan Pemukiman Perambah Hutan RI. 1997.

    Undang Undang No. 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian

    Setiawan, nugraha. 2010. SATU ABAD TRANSMIGRASI DI INDONESIA:

    Perjalanan Sejarah Pelaksanaan, 1905-2005.Bandung :Unpad

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    20/21

    19

    UAS GEOGRAFI PENDUDUK

    NAMA : SISKA ANGGRAENI

    NIM : 1207449

    NO. ABSEN : 1

    SESI : SENIN, 15.00-17.10 WIB

    MAKALAH : REDISTRIBUSI PENDUDUK

    PERMASALAHAN:

    1.persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata. Hal ini dapat dilihat melaui data :

    Terlihat bahwa hampir 60% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa yang luasnya

    hanya sekitar 6,9% dari luas daratan di Indonesia.

    2. Kebijakan redistribusi berupa transmigrasi memiliki faktor penghambat yaitu :

    Adanya konsep orang jawa yang mengatakan mangan ora mangan asal kumpul,

    Berkembangnya sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima, penjual koran,

    home industri dan lain-lain sebagai alternatif menanggulangi pengangguran secara

    mandiri, salah satu yang dapat menghambat program transmigrasi, karena suatu

    administrasi terpusat yang efektif dan kuat tidak ada.

    3. Dalam pelaksanaannya, transmigrasi memiliki dampak negatif : terjadinya

    marjinalisasi terhadap penduduk setempat, kecemburuan antara penduduk

    setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah

    yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya , keahlian transmigran tidak

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Redistribusi Penduduk

    21/21

    20

    sesuai dengan keperluan daerah tujuan transmigrasi, dan sarana prasarana

    yang lambat dibangun di daerah tujuan transmigrasi, menyebabkan

    transmigran terlantar.

    PENYELESAIAN

    1. Ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia sangat menghambat proses

    pembangunan, karena itu sangat penting untuk dilaksanakan program redistribusi

    penduduk bagi seluruh wilayah Indonesia. Dari sudut mana pun kita memandang

    program redistribusi penduduk ini mempunyai nilai yang sangat penting. Dari segi

    ekonomi, program redistribusi penduduk berarti menyediakan tenaga kerja serta

    keterampilan baik untuk perluasan produksi di daerah-daerah maupun pembukaan

    lapangan kerja baru. Di samping itu, akan timbul integrasi ekonomi dan

    pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari aspek idiologi,

    redistribusi penduduk berfungsi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan

    bernegara. Dari aspek politik, hal ini akan merupakan alat penunjang pembauran

    etnik, mempersempit kesenjangan kelas maupun wilayah, serta dapat

    meningkatkan hubungan antarkelompok. Dilihat dari segi hankam, redistribusi

    penduduk juga dinilai dapat mewujudkan terciptanya sishankamrata. Terhadap

    sumber daya alam, redistribusi penduduk dianggap dapat meningkatkan

    pengamanan dan sekaligus pemanfaatannya.

    2. Untuk mengatasi faktor penghambat ini maka perlu dukungan pemerintah

    dalam mensosialisasikan program transmgrasi, keuntungan yang diperoleh

    transmigran, serta benar-benar melaksanakan pembangunan struktur dan

    infrastruktur di daerah tujuan transmigrasi.

    3. Untuk meminimalisir dampak negatif t ransmigrasi yaitu : lebih selektif memilih

    calon transmigran agar keahlian sesuai dengan yang diperlukan di daerah tujuan.

    Memberikan pengetahuan sosio-kultural kepada calon transmigran agar

    meminimalisisr konflik dnegan penduduk setempat di daerah tujuan. Adanya

    koordinasi yang baik antara pemerintah daerah asal dengan daerah tujuan

    transmigrasi.