View
592
Download
42
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan mentah dan
energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau pengangkutan produk-produk
dan limbah ke luar pabrik. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan, transportasi dibedakan:
transportasi bahan padat dan transportasi fluida (cair dan gas). Dalam suatu industri, pemindahan
bahan baik bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product), maupun
bahan jadi (product) merupakan persoalan yang cukup penting untuk efisiensi dan efektifitas
secara keseluruhan proses. Bermacam-macam peralatan transportasi diperlukan guna
pemindahan bahan ini namun didalam bab ini hanya dibahas peralatan transportasi bahan padat,
khususnya menggunakan belt conveyor, screw conveyor, dan bucket conveyor.
Secara Universal di dalam industri, bahan - bahan material terdapat berbagai jenis yang
terkadang sangat berat sehingga berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan - bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia.
Bahan yang diangkut dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan dan tujuan pengangkutan. Alat
pengangkut bertujuan untuk memudahkan kita dalam pemindahan suatu zat. Salah satu jenis alat
pengangkut yang sering dugunakan dalam industry adalah conveyer yang berfungsi unuk
mengangkut bahan-bahan padat. Pemilihan alat pengangkut (conveying equipment) material
padatan bergantung pada: kapasitas material yang ditangani.jarak perpindahan material, kondisi
pengangkutan : horizontal; atau vertical, ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material
(properties), harga peralatan tersebut.
B. Tujuan
1. Mampu menjelaskan prinsip proses transportasi material padatan
2. Mampu menjelaskan perbedaan fungsi peralatan transportasi material padatan
3. Mampu melakukan pemilihan peralatan yang digunakan dalam transportasi material padatan
BAB II
ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT DALAM INDUSTRI
Pengangkutan bahan-bahan padat dalam indusri kimia menggunakan berbagai macam
alat-alat yang sesuai dengan kriteria bahan padat yang akan diangkut.
a. Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat transportasi padatan dibedakan menjadi 2:
1. prinsip pengangkutan horizontal, disebut conveyor.
2. prinsip pengangkutan vertikal, disebut elevator.
b. Berdasarkan system atau cara pengakutan digolongkan menjadi 3 macam :
1. Mekanis :
a. sistem scraper ( mendorong)
b. sistem carrier (mengangkut atau membawa)
2. Pneumatis : pengangkutan menggunakan udara,
a. Pressure system,
b. Vacuum system,
c. Pressure & vacuum system.
3. Hidrolis : pengangkutan menggunakan air.
Alat transportasi/conveyer/elevator dalam industri kimia digolongkan atas:
1. Portable Power Driver Conveyor
Alat pemindah yang bekerja secara tidak kontinyu dan dapat dikendalikan.
Contohnya yaitu truk, traktor, lift, silo, dsb.
2. Mechanical Conveyor (Continue Conveyor)
a. Pengangkutan getar (vibrating conveyor)
b. Pengangkutan spiral (screw conveyor)
c. Pengangkut rantai (chain conveyor)
d. Pengangkutan keranjang (Bucket conveyor)
e. Pengangkut sabuk (belt conveyor)
f. Pengangkut pelat (plate conveyor)
g. Pengangkut rol (gravity roller conveyor)
3. Pengangkut pneumatik (Peneumatik conveyor)
Pemilihan conveyor : Standardized equipment design.
Faktor-faktor pemilihan conveyor :
1. Kapasitas alat pengangkut
Misalnya, pipa transfer yang dapat dihasilkan dalam ukuran besar dan dioperasikan
dalam kecepatan tinggi, dapat memuat dalam ukuran ton secara ekonomis.
Belt conveyor : dapat digunakan dengan kecepatan tinggi, tonase banyak.
Screw conveyor : lebih lambat.
2. Pengontrolan
Pengontrolan sangat ditekankan dengan pengenalan pengontrolan melalui proses
komputer dengan programnya di mana dapat dipergunakan untuk menjaga kapasitas
penilaian sampai toleransi terdekat.
Belt conveyor yang panjang dengan standar kualitas tinggi beumur mencapai 35 th.
Biasanya 10 th.
3. Biaya awal dari sistem pengangkut
Hal ini berhubungan dengan kemungkinan lamanya kerja alat tersebut sesuai dengan
aliran yang dipilih. Biaya perbandingan dapat hanya berdasarkan pengkajian dari
masalah-masalah yang khusus. Untuk alat pengangkutan yang menggerakkan, biayanya
dapat diperhitungkan 10%-30% dari seluruh biaya total sisitem pengangkutan.
Motor penggerak berharga 10 – 30 % total cost sistem pengangkutan.
a. 3 fase : 60 Hz, 220 V
b. 220/440-V
c. 550-V, four wire, 208-V
d. Biasanya 240 & 480 –V
4. Jarak
Belt conveyor : dalam mil.
Air conveyor : s/d 305 m ( 1000 ft).
Vibrating conveyor : ratusan meter.
5. Ketinggian
Vertikal : bucket elevator
Jika diinginkan vertical dan horizontal : kombinasi elevator & conveyor.
6. Sifat material
sifat utama yaitu flowability, Tabel 21-3 ( Perry 7th ed.)
7. Proses yang diinginkan selain pengangkutan :
Pendinginan, pemanasan, pencampuran, pencucian(dewatering), screening, kristalisasi.
A. Mechanical Conveyer (Pengangkutan Kontinyu)
Dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :
1. Scrapper
Scrapper merupakan tipe conveyor yang membawa material dengan cara menggaruk.
Beberapa peralatan yang termasuk tipe ini adalah :
1) Screw atau Helical Flight Conveyor
2) Flight Conveyor
3) Drag atau Slat Conveyor
4) Redler Conveyor
a. Pengangkutan Spiral (Screw Conveyer)
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu
sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Jenis konveyor ini berguna
untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur yang kering. Alat ini terbuat dari
pisau yang berpilin mengelilingi suatusumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.
Macam- macam flight yaitu ;
Sectional flight : Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang
disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap
ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah
pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan
dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:
cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya
konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek
disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan
konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke
lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Wadah konveyer ini biasanya terbuat dari baja. Tipre wadah yang paling sederhana
adalah wadah yang dasarnya berbentuk setengah lingkaran yang terbuat dari baja. Sedangkan
bagian sisi-sisi lurusnya terbuat dari kayu. Panjang satu wadah yaitu 8, 10, dan 12 ft. Jika inigin
membuat wadah yang panjang, maka wadah-wadah akan disusun atau disambung satu sama lain
sehingga sesuai dengan panjang conveyer.
Perlu diketahui bahwa poros konveyor harus digantung pada persambungan yang tetap
sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada
hanger atau penahan, Biasanya ada sebuah hanger untuk tiap bagian.
Cara kerja : Feed yang berupa serbuk halus dimasukkan ke dalam lubang. Flight yang
digerakkan oleh motor pada pangkal akan bergerak dan mendorong feed bergeser ke arah tujuan.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan hanger, seringkali
minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan mencemari bahan tersebut, dan wadah
kayu akan basah oleh minyak. 0leh karena itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor
sehingga tempat bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas. Ujung dari wadah konveyor
disebut box ends . Umumnya box ends awal berbeda konstruksinya dengan box nds akhir. Box
ends awal memiliki roda gigi (gears) bevel untuk memutar poros konveyor.
Jarak yang biasa dapat dicapai dari pengangkutan screw conveyer adalah sekitar 10-15
meter dengan arah horizontal ataupun sedikit kemiringan yang dapat bolak balik. Alat ini juga
berfungsi sebagai alat penakar, pengeluaran dari penyimpanan dan pengumpanan.
b. Flight Conveyor
Perlengkapan macam ini tersedia hampir dalam variasi yang tak terbatas. Kebanyakan
aplikasinya adalah rancangan terbuka untuk operasi yang bersifat rought tetapi beberapa
diantaranya disiptakan dengan pembungkus yang benar-benar tertutup.
Flight Conveyor terdiri dari satu atau dua buah endless chain. Rantai tersebut dapat
berputar dan melewati bagian yang melengkung (palung). Rantai-rantai tersebut juga mempunyai
piringan dari kayu atau baja, yang disebut flight. Rantai-rantai ini menggerakkan flight yang
dapat mendorong material ke arah yang diinginkan. Bermacam-macam bentuk flight conveyor
ditunjukkan oleh gambar. Flight conveyor digunakan untuk membawa material halus yang tidak
abrasif seperti biji-bijian, buangan dari kayu dan sampah batubra maupun material lengket.
c. Drag-Conveyor
Terdiri dari 1 atau 2 endless-Chain yang bersifat malleable (sifat dapat menyesuaikan
diri), dimana pada chain ini terdapat batang-batang yang melintang, (cross bars) yang biasanya
terbuat dari kayu. Batang-batang ini bergerak dalam palung dengan bantuan rantai tersebut.
Karena adanya penggerakan dari ranta, maka bagian-bagian ini ikut bergerak dengan adanya
pulley (kontrol) yang mempunyai gigi-gigi (spocket). Drag conveyor digunakan untuk membawa
material halus, seperti serbuk gergaji, serpihan kayu, sampah, batu kapur, abu dan klinker.
Kedalaman material yang dibawa tergantung dari sifat material. Untuk material halus tidak perlu
dibenamkan terlalu dalam begitu juga sebaliknya.
d. Redler En Masse Conveyor
Redler conveyor merupakan modifikasi dari flight conveyor dan digunakan untuk
material yang kering. Flightnya beroperasi didalam tube atau palung yang tertutup. Material
digerakkan oleh skleton flight. Skeleton flight merupakan rangka besi yang hanya menenmpati
sebagian dari penampang palung dimana palung tersebut berisi penuh atau sebagian dengan
material. Pergerakan skeleton flight ini dapat menggerakkan material dalam palung dengan
kecepatan rendah sekali atau seolah-olah tidak bergerak. Itulah sebabnya maka conveyor tersebut
en masse conveyor. Material yan g dapat dibawa berbentuk butiran seperti pasir, kapur kering,
gula dan batubara halus.
2. Carriers
Carriers merupakan tipe dari konveyor yang membawa material dengan cara memikul
atau menyangkut. Beberapa peralatan yang termasuk tipe ini adalah :
a. Pengangkutan Getar (Vibrating Conveyer)
Vibrating conveyor merupakan suatu alat yang mengangkut material dengan cara getaran.
Material yang diangkut sangat terjamin kebersihan dan keamanannya. Material yang biasa
diangkut oleh vibrating conveyor berupa bahan-bahan serbuk kasar ataupun halus dan kering.
Kapasitas vibrating conveyor ditentukan oleh besarnya material yang dibawa. Feed atau
umpan yang dapat diangkut oleh vibrating conveyor ini bisa berskala besar tetapi hanya feeder
yang mempunyai ukuran intermediate (1 – 3 in) sampai dengan yang berbentuk powder, kerikil,
semen, pasir dan lainnya. Kapasitas dari vibrating conveyor sangat besar dari 100 ton / jam
hingga gram atau ons. Jika serbuk yang akan diangkut berbentuk sangat halus (dapat
menghasilkan debu), maka vibrating conveyer dilengkapi dengan penutup pada body vibrating
conveyer.
Jenis-jenis vibrating conveyer yaitu :
1. Unbalanced vibrator.
Type ini yang paling sering digunakan, karena menghasilkan sebuah putaran yang
berkekuatan tinggi.
2. Self Balancing Vibrator dan pendulum Vibratior.
Type yang bergerak secara bergantian.
3. Eccentrical Vibrator.
Vibrator yang menggunakan sebuah pegas yang dihubungkan dengan tongkat.
4. Electromagnetic Vibrator
Vibrator digerakkan dengan suatu dynamo electrik magnet. Sehingga menghasilkan
getaran yang berasal dari arus listrik.
Awal feed masuk ke dalam alat vibrating conveyor yang terdiri dari pan yang
dilengkapi dengan per horizontal yang digetarkan oleh lengan eksentrik yang berhubungan .
getaran tersebut menyebabkan feed bergerak kedepan dan meloncat kecil ke atas sepanjang
conveyor Untuk menuju ke tempat yang lebih rendah /menuju alat lain.
Keuntungan dari vibrating conveyer :
Dapat mengangkut dengan kapasitas yang tinggi
Mempunyai standar kebersihan yang tinggi
Alat mudah dan cepat untuk dibersihkan
Mudah untuk di operasikan.
b. Alat Pengangkut Keranjang (Bucket elevator/Bucket Conveyer)
Secara umum bucket conveyer merupakan alat pengangkut yang berbentuk keranjang
yang dibawa oleh rantai ataupun sabuk. Alat ini dapat dioperasikan pada kemiringan tertentu
bahkan dengan posisi yang vertical. Bahan yang dapat diangkut dengan alat ini juga dapat
berpotongan kecil maupun potongan yang besar serta mampu mengangkut secara kontinyu
dengan kapassitas hingga 12000 m3 per jam. Bucket conveyer dapat digunakan untuk jarak yang
jauh dan segala arah. Biasanya conveyor ini digunakan dalam pertambangan. Bahkan mesin
terbesar jenis ini seberat 1000 ton dan berdiri setinggi 100 m dengan panjang kira-kira 200 m.
Bentuk-bentuk dari timba (bucket) yaitu :
a. Minneapolis Type : paling umum dipakai di industri, biasanya digunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering.
b. Buckets for Wet or Sticky Materials :
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut
material yang cenderung lengket.
Salah satu contoh bucket for wet or sticky materials yang biasa digunakan dalam industry
makanan.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan –bongkahan besar dan material yang berat.
Penggunaan Bucket Conveyer yaitu mengisi bahan , mentransfer bahan dengan jarak dan
bobot yang jauh, sebagai alat penakar. Elevator vertical tergantung sepenuhnya pada gaya
sentrifugal untuk mendapatkan bahan di saluran pelepasan dan harus dengan kecepatan tinggi.
Antar bucket diatur jarak sedemikian rupa, sehingga saat pelepasan bahan ke saluran tidak
menimbulkan tubrukan antar-bucket.
Cara Kerja bucket elevator yaitu bucket akan menyendok atau menyarup bahan dari feed
spout (corong feed) digerakkan oleh pulley. Bahan diangkut ke head pulley dan didorong ke
corong pemisah diman terdapat saringan-saringan sesuai dengan ukuran feed. Kemudian feed
akan begerak telungkup untuk mengambil feed selanjutnya.
Dalam indutri pertambangan, bucket conveyer biasanya digabungkan dengan belt
conveyer untuk pengankutan selanjutnya.
c. Alat Pengangkut Rantai (Chain Conveyer)
Pada dasarnya, chain conveyer merupakan alat pengangkut yang digerakkan oleh rantai.
Di atas, telah diketahui bahwa bucket elevator dan bucket conveyer digerakkan oleh rantai, tapi
dilengkapi dengan keranjang. Sedangkan chain conveyer yang lainnya yaitu ;
a. Scraper Conveyer
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara
jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan
yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan
yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
b. Apron Conveyer
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang
lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua
rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh
tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama
dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang
kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
Kecepatan yang relatif rendah.
Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
d. Alat Pengangkut Sabuk (Belt Conveyer)
Belt Conveyer merupakan salah satu alat pengangkut yang mudah dan sederhana dalam
mengangkut material-material padat. Material yang digunakan dapat berbentuk serbuk, butiran,
potongan halus/kasar, maupun benda. Butiran ataupun potongan halus harus diangkut pada belt
dengan tumpukan sudut kurang dari sudut tumpukan standar. Komponen utama dalam belt
conveyer yakni belt, penyokong (idler), dan drive (motor). Penyokong digunakan di atas belt
agar tidak terjadi kenduran akibat gaya gesekan dengan material bahan. Idler diletakkan pada
jarak tertentu di bawah belt, pada saat belt bergerak idler juga ikut bergerak berputar tapi tetap
pada tempatnya.
Jarak yang dapat ditempuh dari belt conveyer adalah jarak jauh dengan arah horizontal
ataupun dengan sedikit kemiringan. Belt conveyer yang terpanjang ada di Gurun Sahara dengan
kepanjangan 100 km dari tambang fosfa Bu Chara. Belt tunggal terpanjang terdapat di
Meghlaya, India yang mengangkut serpihan batu gamping dan serpihan batu.
Aplikasi Kerja Belt di pertambangan Fosfat di BuCraa :
Belt conveyor dapat dioperasikan dengan perjalanan yang berjarak bermil – mil pada
kecepatan (speed) belt mencapai 1000 ft/menit dengan suatu berat beban material yang diangkut
mencapai 5000 tons/jam. Belt conveyor dapat juga dioperasikan pada jarak yang cukup pendek
dengan kapasitas beban yang diangkut hanya beberapa pon/jam dan pengoperasian dilakukan
pada saat – saat tertentu. Ukuran – ukuran belt dapat meliputi :
1. Pendek < 50 ft
2. Medium 50 – 100 ft
3. Panjang ± 1000 ft
Pada umumnya belt terbuat dari karet, tapi ada juga yang terbuat dari polimer ataupun
kanvas. Perbedaan bahan dasar suatu belt sangat menentukan berat beban yang akan dipakai
serta jenis bahan material yang akan diangkut, sehingga sangat mempengaruhi kinerja dalam
suatu industri.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kondisi belt yakni :
1. Lingkungan
Kemiringan suatu belt dapat ditentukan melalui lingkungan tempat belt akan
ditempatkan.
2. Material
Beberapa material yang berbentuk serbuk ataupun potongan dapat mempengaruhi jenis
belt.
3. Temperature
Suhu dapat mempengaruhi kekenduran dari belt dan juga kinerja dari idler bahkan motor.
4. Kelembaban.
Udara dengan kelembaban yang tinggi dapat mempercepat kerusakan pada mesin motor.
5. Pengontrolan kerja dan penservisan.
Semua alat-alat pengangkut wajib dikontrol setiap beberapa periode dan diservis untuk
mengurangi kerusakan pada alat.
Cara Kerja :
Feed dimasukkan ke dalam corong tuang yang memiliki kemirngan tertentu agar material
tidak jatuh atau tumpah. Melaui corong tuang, feed dijatukan ke atas belt dapat pula dengan
pengabungan alat. Belt akan bergerak sesuai dengan arah tertentu, idler akan membantu
menentukan kemiringan dan juga belokan-belokan pada belt.
Bentuk Belt :
1. Flat Belt (Sabuk datar)
Belt yang berbentuk horizontal dari awal sampai akhir pengangkutan.
2. Troughed Belt (sabuk Lengkung)
Belt yang digunakan pada ketinggian dan kemiringan tertentu dan mempunyai banyak
lengkungan dengan arah ertentu pula.
Pengeluaran material –material dari belt dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a. Gaya berat
Suatu metode yang dipakai pada proses pengeluaran alat melalui ujung belt tanpa
menggunaka alat (memanfaatkan gaya gravitasi).
b. Penggaruk (Scraper)
Suatu metode pengeluaran material yang terletak pada sisi ujung kiri maupun kanan belt.
Scrapper terbuat dari lempengan logam yang diletakkan diagonal dengan belt dan pada
sisi atas. Bila bahan yang diangkut menyentuh logam, maka benda akan bergerak ke sisi
tepi dan jatuh.
c. Idler Miring
Idler yang diletakkan pada bawah belt dengan posisi miring, sehingga material yang ada
di atas belt.
e. Plate Conveyer (Pengangkut Pelat)
Pada prinsipnya, plate conveyer memiliki cara kerja yang sama dengan belt conveyer.
Tetapi pada plate conveyer tidak dilapisi dengan sabuk, jadi material langsung bersentuhan
dengan idler dengan jarak antar idler yang lumayan besar. Sehingga alat ini lebih cocok untuk
material padatan yang cukup besar.
Jarak yang mampu untuk ditempuh oleh plate conveyer ckup panjang dengan arah sedikit
miring atau horizontal dan dapt dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan industri.
f. Roller Conveyer
Roller conveyer merupakan alat pengangkut dengan logam yang berbentuk silindir di
susun secara berdekatan. Material bergerak atau berpindah karena rol-rol yang berputar. Karena
memiliki jarak antar rol, conveyer ini tidak cocok untuk digunakan untuk serbuk atau butiran-
butiran. Roller conveyer ini dapat digunakan untuk jarak jauh dengan arah horizontal atau pun
sedikit miring.
Roller conveyer terdiri atas dua macam, yakni :
a. Gravity Roller Conveyer,
Roller conveyer ini menggunakan gaya grafitasi untuk mnggerakkan rol-rolnya dan
digunakan untuk benda-benda yang berat.
b. Live (Powered) Roller conveyer
Conveyer ini digerakkan oleh belt atau pun rantai pada ujung-ujung rol. Biasa digunakan
pada saat memisah-misahkan barang. Jarak untuk conveyer ini relative terbatas.
3. Pneumatik Action
Aksi pneumatik digunakan untuk membawa material padat dalam bentuk butiran sangat
halus (powder). Material dibawa sebagaimana layaknya menghandle fluid seperti liquid atau gas,
yaitu dengan jalan mensuspensi partikel-partikel padat dalam gas atau cairan. Hal ini disebut
sistem fluidisasi
a. Pneumatic Conveyer
Konveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini
bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara. Pengangkutan dapat dilakukan sampai
jarak yang jauh ke segala arah. Pengangkut tabung vakum terutama digunakan untuk
pengosongan bejanaa (bila bejana tidak mempunyai lubang di bawah untuk mengosongkannya)
dan untuk pengangkutan dari beberapa tempat pengambilan ke satu tempat penerimaan
(misalnya melalui percabangan pipa).
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
• Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
• Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
• Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Prinsip kerja :
Di dalam saluran pipa mengalir udara atau gas inert dengan kecepatan tinggi yang
membawa bahan. Pengangkut ini dapat dibedakan atas pengangkut tabung vakum
(vacuum conveyer tube) dan pengangkut udara tekan, tergantung pada keadaan udara di
dalam saluran (vakum atau bertekanan lebih).
Teknik kerja :
Gangguan oleh karena pipa tersumbat (misalnya pengendapan pada belokan
pengisian yang terlalu besar, kecepatan aliran terlalu kecil) dan erosi. Bahaya ledakan
debu karena api yang timbul dari muatan elektrostatik (khusus pada pipa plastic).
9. Jenis Conveyer Lainnya
a. Chute Conveyer
Conveyer ini didasarkan pada gaya gravitasi bumi, dimana sebuah track antar
lantai dengan lintasan yang datar tanpa mengguanak mesin. Material yang ingin
dipindahkan diseluncurkan melalui lintasan ini. Sehingga material yang cocok untuk
conveyer ini adalah material padatan yang besar dan untuk lintasan antar lantai. Karena
hanya mengandalkan gaya gravitasi, ,material yang telah diangkut harus disusun secara
manual.
b. Wheel Conveyer
Pada conveyer ini terdapat roda-roda dari kayu ataupun logam yang dapat
bergerak (berputar) tanpa digerakkan oleh mesin. Sehingga conveyer ini masih
memerlukan tekanan manual dalam mengangkut material. Alat ini cukup sederhana,
berjarak dekat dengan arah horizontal. Namun, alat ini sangat murah dibandingkan
dengan roller conveyer. Material yang diangkut adalah potongan besar tapi tidak terlalu
berat.
c. Trolley Conveyer
Alat pengangkut ini pada prinsipnya menggunakan rantai sebagai alat yang
menggerakkan trolley atau pengait yang dipasang di atas permukaan lantai
(menggantung). Alat ini tidak dapat digunakan untuk material serbuk. Penggunaan alat
ini adalah untuk packaging, membantu dalam proses pemindahan, operasi penyimpanan,
dan sebagainya. Dapat menempuh jarah jauh, arah horizontal ataupun sedikit miring dan
dapat bolak-balik.
B. ELEVATOR
Alat ini bergerak secara vertical (>30o), terdiri dari sepasang atau sebuah rantai yang
tidak berujung, yang pada jarak tertentu dipasang kotak untuk diisi bahan. Kotak tersebut dapat
bergerak bebas pada sumbunya. Bila kotak bergerak ke atas, maka mulut (corong menghadap) ke
atas. Tetapi bila bergerak ke bawah (kotak berputar) maka mulutnya menghadap ke bawah.
Dengan demikian setelah sampai di atas bahan yang ada dalam kotak tadi ditumpahkan.
Tipe elevator ini (gambar a) merupakan bagian paling mudah dan paling diandalkan
untuk membuat lift-lift vertical. Tersedia dalam kapasitas besar dengan jarak luas serta dapat
dioperasikan sepenuhnya atau benar-benar tertutup.Bucket elevator ini gunanya untuk membawa
solid yang sangat panas dan beberapa material yang sukar dilayani oleh apron conveyer.
Beberapa model dari tipe alat ini antara lain :
a. Spaced-bucket sentrifugal-discharge elevator untuk mengangkut material halus yang
mengalir atau bongkahan kecil, seperti batubara atau bahan kering.
b. Spaced-bucket positive-ddischarge elevator untuk mengangkut bahan yang bersifat
lengket atau cenderung menggumpal atau material yang tidak dapat ditangani oleh
centrifugal elevator.
c. Continuous bucket elevator tipe ini bias vertical maupun sedikit miring (45o)
d. Supercapacity continous bucket elevator dirancang untuk lift tinggi dan bahan
bongkahan serta untuk muatan besar dalam ton dengan kecepatan operasi rendah.
Gambar Bucket Elkevator
Kebutuhan daya pada ‘Bucket Elevator’
Hp=(GrossTurning Effort )(kecepatan , fpm)
33.000
Conveyer tipe ini bucket elevator tetapi pada material dibawa secara bucket conveyer
diguanakan untuk membawa material padat yang sangat panas dan beberapa material yang sukar
dibawa oleh alat lainnya.
Contoh Soal :
Antracite coal dipindahkan secara horizontal sejauh 450 ft dengan laju 100 ton/jam.
Hitung daya yang diperlukan untuk mengoperasikan anthracite coal tersebut bila digunakan :
a. Screw conveyer
b. Belt conveyer
Penyelesaian :
a). Screw Conveyer : koefisien batubara = 2,5
panjang conveyer = 450 ft
kapasitas = 100 ton/jam
Hp=(koefisien ) (kapasitas )( panjang)
33.000
Hp=2,5(100
tonjam
)(450 ft )
33.000
¿3,41 Hp
T = 100 tonjam
L = 450 ft
W = 0,5 lbft
S = 200 fpm
A = 0,343 b = 0,004
Hp=a (T ) ( L )+b (W ) ( L ) (S )+10(L)
1000
Hp=0,343 (100 ) (450 )+0,004 (0,5 ) (450 ) (200 )+10 (450)
1000
¿20,115 Hp
b). Belt conveyer :
Hp=F ( L+Lo ) T
990
Untuk plain bearing
Hp=0,05 (450+100 )100
990
¿2,778 Hp
Untuk antiferction bearing
Hp=0,03 (450+150 )100
990
¿1,82 Hp
BAB III
KESIMPULAN
1. Alat pengangkut di industry terdiri atas alat pengangkut gaya berat, screw conveyer,
vibrating conveyer, bucket conveyer, chain conveyer, belt conveyer, roller conveyer,
pneumatic conveyer, trolley conveyer.
2. Alat pengangkut di industry disesuaikan dengan lingkungan dan jenis material yang akan
diangkut, serta kemampuan alat yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Edahwaty, Luluk. Alat Industri Kimia.2009. UPN Press.
2. H, Robert. Perry’s Chemical Engineers Handbook Edition 5. 1973,. MC Graw Hill
Company : Tokyo, Japan.
3. http://www.directindustry.com14
4. http://novhan-natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html
5. http://www.scribd.com/alatindustrikimia/transportasiindustri.html