4

Click here to load reader

Makalah Karangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Karangan

BAB IIKARANGAN

2.1 Pengertian dan Asas Karang MengarangMengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.Pengarang adalah seseorang yang karena bidang kerjanya ataupun berdasarkan kegemarannya melakukan kegiatan karang-mengarang.2.1.1. Unsur Karang-MengarangUnsur karang-mengarang meliputiempat hal sebagai berikut:1. Gagasan (idea)

Ini ialah topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.2.Tuturan (discourse)Merupakan bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca. Dalam kepustakaan teknik karang-mengarang telah lazim dibedakan empat bentuk berikut:

a. Pencitraan (Narration)Bentuk pengungkapkan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca. Dalam kerangka urutan waktu kepada

pembaca dengan maksud untuk meninggalkan kesan tentang perubahan atau gerak sesuatu dari pangkal awal sampai titik akhir.b. Pelukisan (Description)Bentuk pengungkapkan yang mengambarkan berbagai cerapan pengarang dengan segenap inderanya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca. Melalui pelukisan itu pembaca diharapkan pula seolah-olah mencerap atau mengalami macam-macam hal yang berbeda dalam susunan ruang (misalnya pemandangan indah, lagu merdu, bunga harum, mangga manis, atau sutra halus).c. Pemaparan (Exposition)Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan terpadu,yang terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide, prsoalan, proses, atau peralatan.d. Perbincangan (Argumentation)Bentuk pengungkapkan dengan maksud menyakinkan pembaca agar mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang diharapkan oleh pengarang.3 . Tatanan (Organization)

Ini ialah tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengidahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah.4. Wahana (Medium)

Ini ialah sarana penghantar gagasan berupa tulis yang terutama menyangkut kosakata, gramatika, dan retorika ( seni memakai bahasa secara efektif).2.1.2. Asas Karang-MengarangPembaca akan dapat lebih mudah mengerti dan lebih jelas memahami suatu karangan kalau pengarang mengindahkan asas-asas tertentu dalam karang-mengarang.Ada enam asas dalam karang-mengarang, yaitu sebagai berikut:1. Asas KejelasanAsas pertama dan utama dalam karangan ialah kejelasan. Sesuatu karangan hanya mungkin dipahami pembaca kalau karangan itu jelas. Jelas maksudnya tidak samar-samar sehingga setiap butir ide yang dipaparkan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Asas kejelasan tidaklah semata-mata berarti mudah dipahami, melainkan juga bahwa karangan itu tidak mungkin disalah tafsirkan.2. Asas KeringkasanTidaklah berarti karangan harus pendek atau singkat, melainkan bahwa sesuatu karangan tidak berlebih-lebihan dengan kata, tidak mengulang-ngulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan tertentu.3. Asas KetepatanMengandung ketentuan bahwa sesuatu karangan dapat menyampaikan butir-butir ide kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud pengarangnya. Ketetepatan juga berlaku untuk penataan terhadap berbagai aturan ketatabahsaana, ejaan, tanda baca, dan kelaziman pakai bahasa tulis yang ada.4. Asas KesatupadananSegala sesuatu yang disajikan dalam katerangan harus berkisar pada satu gagasan pokok atau tema utama karangan. Untuk keseluruhan karangan yang dibentuk dari alinea-alinea, tidak ada uraian yang menyimpang dan tidak ada pikiran yang lepas dari jalur gagasan pokok itu. Selain itu, pada setiap alinea juga hanya dimuat satu butir informasi pokk yang didukung dengan penjelasan-penjelasan yang bertalian dan bersifat padu5. Asas PertautanSuatu karangan harus ada saling kait antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya dalam setiap alinea maupun alinea yang satu dengan yang lainnya. Jadi, seakan-akan terdapat aliran yang terus-menerus dalam penyampaian gagasan sejak awal sampai akhir karangan.

1

Page 2: Makalah Karangan

6. Asas PengharkatanAsas ini mengharuskan bahwa butir-butir ide yang penting diungkapkandengan penekanan atau penonjolan tertentu sehingga mengesan kuat dalam pikiran pembaca. Jadi, tidak semua hal dalam karangan yang mempunyai perbedaan derajat pentingnya ditulis secara datar dan senada.

2.2 Bentuk KaranganKarangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan

menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Berdasarkan bentuk dan tujuan berkomunikasi karangan dapat digolongkan menjadi:1. Karangan deskripsi2. Karangan eksposisi3. Karangan argumentasi4. Karanagan persuasi5. Karangan narasi

2.2.1 Karangan DeskripsiKarangan deskripsi merupakan jenis karangan yang isinya bertujuan membentuk suatu citra tentang

suatu hal pada diri pembaca atau suatu rangkaian tutur yang isinya melukiskan sesuatu agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sesuatu yang dilukiskan itu. Sasaran karangan ini adalah aspek emosional. Hanya dengan aspek emosional dengan seseorang dapat membentuk citra tentang sesuatu. Ciri khas karangan ini ditandai dengan pemakaian kata yang bersifat deskriptif, seperti rambutnya ikal, hidungnya mancung, matanya biru.

2.2.2 Karangan EksposisiKarangan ekposisi adalah karangan yang isinya menerangkan atau memaparkan suatu hal atau pokok

pikiran kepada para pembaca agar yang bersangkutan memahaminya. Tujuan yang ingin dicapai oleh karangan ini adalah tercapainya tingkat pemahaman akan sesuatu yang diuraikan dalam isi karangan. Oleh karena itu, agar pembaca lebih jelas karangan ekposisi ini dilengkapi dengan ilustrasi, contoh, perbandingan, dan hal-hal lain yang mendukung uraian itu. Orientasi pokok karangan ini adalah materi bukan tokoh.

Makna lain yang terkandung dalam karangan ekposisi adalah karangan yang menerangkan proses atau prosedur melakukan suatu aktivitas. Oleh karena itu, karangan ekposisi juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana. Dalam hal ini kalimat yang digunakan biasanya berupa kalimat perintah yang disertai dengan kalimat deklaratif.

Melalui uraian diatas penulis berkesimpulan bahwa makna karangan ekposisi seperti yang dikemukakan oleh Rotterberg dan Salmon mencakup dua hal yaitu:a. Karangan ekposisi merupakan karangan yang berusaha memberikana pemaparan sejelas-jelasnya kepada

pembaca mengenai suatu persoalan.b. Karangan ekposisi dapat juga bermakna uraian-uraian yang berhubunganuntuk menjawab pertanyaan bagaimana.

2.2.3 Karangan ArgumentasiKarangan argumentasi adalah jenis karangan yang isinya berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar

agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pertimbangan logis, maupun pertimbagan emosional. Kalimat-kalimat disusun sedemikian rupa sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti yang mendukung kalimat lain yang terdapat dalam perangkat itu.

Sebuah karangan dikategorikan argumentasi bila mengankat isu atau persoalan yang berkontroversial. Dalam kaitan isu itu, penulis berusaha menjelaskan alasan-alasan yang logis dan realistis untuk meyakinkan pembacanya atau pendengarnya.2.2.4 Karangan Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penuturnya. Adakalanya karangan persuasi ini sering menggunakan alasan yang tidak rasional, terutama dalam iklan.

2.2.5 Karangan NarasiKarangan narasi merupakan rangkaian tuturan yang menceritakan atau menyajikan suatu hal atau kejadian melalui penonjolan pelaku. Oleh sebab itu, karangan narasi sering juga disebut karangan cerita. Kekuatan karangan ini terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara bercerita yang diatur melalui alur (plot). Unsur peleku atau tokoh merupakan pokok yang dibicarakan, sedangkan unsur peristiwa merupakan hal-hal yang dialami oleh sang tokoh.Sasaraan karangan narasiumumnya ditunjukan pada aspek emosi. Aspek intelektual tidak banyak digunakan dalam karangan ini. Jadi, dengan narasi dihaharapkan penerima dapat membentuk citra atau imajinasi.2.3 Nilai dan Manfaat Karang-Mengarang

Nilai adalah sesuatu keberhargaan yang timbul dari perbuatan, pengalaman, dan benda yang dihasilkan perbuatan seseorang.Menurut The Liang Gie, karang-mengarang sekurang-kurangnya melahirkan enam jenis nilai sebagai berikut ;1.Nilai Kecerdasan

2

Page 3: Makalah Karangan

Dengan sering mengarang mampu merencanakan uraian yang sistematis dan logis, serta menimbang sesuatu perkataan yang tepat, seorang akan bertambah daya pikirnya, kemampuan khayalnya sampai tingkat kecerdasanya.1. Nilai Kependidikan

Seseorang pemula terus mengarang akan melatih diri menjadi tekun, sehingga akhirnya pada suatu hari mencapai keberhasilan. Bilamana seseorang terus menerus menghasilkan karya tuis, berarti dapat memajukan diri.

3. Nilai KejiwaanKeuletan mengarang akan membuat percaya diri.Semua ini dapat menjadi pendorong untuk mencapai kemajuan terus.

4. Nilai KemasyarakatanDengan karya tulisnya pengarang dapat memperoleh penghargaan dalam masyarakat.5. Nilai Keuangan

Makin maju sesuatu negara, makin verah masa depan pengarangnya, karena lebih banyak orang akan mau membaca dan membeli bacaan.

6. Nilai KefilsafatanSalah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu ialah keabadian. Jasad-jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah-buah pikiran mereka kekal karena diabadikan melalui karangan yang ditulis.

Karang-mengarang merupakan suatu kepandaian yang amat berguna bagi setiap orang. Dengan memiliki kepandaian itu, seseorang dapat mengungkapan berbagai gagasannya untuk dibaca oleh peminat yang luas.Bernard percy (Gie, 1995:4-5) menyebutkan enam manfaat karang-mengarang, yaitu sebagai berikut:

a. Suatu saran untuk pengungkapan diri.b. Suatu sarana untuk pemahaman.c. Suatu sarana untuk membantu memperkembangkan kepuasan pribadi,

kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri.d. Suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadaplingkungan sekeliling seseorang.e. Suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaanyang pasrah.f. Suatu sarana untuk memperkembangkan suatu pemahaman tentangkemampuan mempergunakan bahasa.Jadi karang-mengarang tidaklah semata-mata mempunyai berbagai manfaat, melainkan lebih daripada itu

sesungguhnya penuh pesona bagi peminat yang mau mempelajari dan berkencimpung di dalamnya. Seseorang yang segan belajar karang-mengarang atau belum berusaha sungguh-sungguh sudah menjatuhkan putusan “Aku tidak berbakat mengarang “. Sebenarnya mengingkari diri sendiri untuk menikmati dan memetik manfaat dari dunia karang-mengarang yang penuh pesona itu.

3