6
Perencanaan dan penalaran Untuk menulis karangan formal seperti makalah, skripsi, tesis dan disertasi, dan sebagainya, seorang penulis dituntut memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut anatara lain teknik penyajian, isi dan bahasa. Dengan begitu, seorang penulis benar-benar siap mengemukakan gagasannya dalam bahasa tulis secara terorganisasi. Ini mengisyaratkan bahwa penulis bukan sesuatu yang kebetulan, namun, memang sudah direncanakan. Semua tahap persiapan penulisan itu disebut perencanaan. Pengertian 1. Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan paragraf (alenia) untuk menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan. Atau bisa dikatakan adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. 2. Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.

Makalah KaPus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manfaatkan

Citation preview

Page 1: Makalah KaPus

Perencanaan dan penalaran

Untuk menulis karangan formal seperti makalah, skripsi, tesis dan disertasi, dan

sebagainya, seorang penulis dituntut memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan

tersebut anatara lain teknik penyajian, isi dan bahasa. Dengan begitu, seorang penulis

benar-benar siap mengemukakan gagasannya dalam bahasa tulis secara terorganisasi.

Ini mengisyaratkan bahwa penulis bukan sesuatu yang kebetulan, namun, memang

sudah direncanakan. Semua tahap persiapan penulisan itu disebut perencanaan.

Pengertian

1. Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan paragraf (alenia) untuk

menjabarkan dan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil

akhir berupa karangan. Atau bisa dikatakan adalah keseluruhan rangkaian kegiatan

seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa

tulis kepada pembaca untuk dipahami.

2. Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang

suatu topik atau pokok bahasan.

A. Menulis merupakan proses kreatif:

1. Tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,

menentukan arah dan fokus penulisan, mengamati objek yang akan ditulis, dan

memperkaya pengalaman kognitif untuk proses selanjutnya.

2. Tahap inkubasi (pendadaran) yaitu proses logis dengan memanfaatkan seluruh

informasi yang akan dikumpulkan dari sebab ke akibat atau tesis – antitesis

sampai dengan sintesis yang merupakan pemikiran sinergi kreatif yang juga

Page 2: Makalah KaPus

bersifat khas sampai dengan pembahasan yang lebih luas yang merupakan

solusi, pemecahan masalah, atau jalan keluar atas pemikiran yang dihadapi.

3. Tahap iluminasi atau kejelasan yang ditandai dengan adanya inspirasi

pemecahan masalah.

4. Tahap verifikasi yaitu mengevaluasi, memeriksa kembali, atau menyeleksi

seluruh tahapan, dan menyusunnya kembali sesuai dengan fokus tujuan

penulisan.

Karangan ilmiah mempunyai karakteristik umum yaitu:

a. Objektif artinya setiap pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat diukur.

Untuk itu penulis harus menggunakan kata-kata denotatif bukan konotatif;

b. Logis yaitu menggunakan penalaran yang sistematis dari topik, permasalahan,

tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran;

c. Empirik yaitu menggunakan data yang diperoleh melalui pengalaman,

pengamatan, atau penelitian.

B. Menentukan jenis Karangan

Perencanaan karangan ilmiah pada tahap awal yaitu menentukan jenis karangan

yang akan ditulis: makalah, artikel jurnal, proposal, laporan, atau jurnal.

C. Perencanaan Karangan ilmiah

Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan

penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, peng-organisasian

keseluruhan penulisan, penulisan, penyuntingan, dan presentasi. Penulisan

karangan formal, seperti makalah penelitian, skripsi, tesis, disertasi, atau karangan

Page 3: Makalah KaPus

ilmiah lainnya menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan ini

menyangkut isi, bahasa, metode analisis, dan teknik penyajian.

Tahap-Tahap Penulisan

a. Prapenulisan

1. Menyusun daftar pustaka sementara, dan menentukan topik atau judul,

masalah,tujuan,dan kalimat tesis,

2. Menyusun garis besar isi dan menyem-purnakannya menjadi kerangka

karangan lengkap setelah datanya lengkap,

3. Menetapkan landasan teoritis,

4. Menetapkan sumber data (primer, sekunder) dan cara mengumpulkannya,

5. Menetapkan metode pembahasan,

6. Menyusun daftar pustaka sementara,

7. Menjadwalkan pelaksanaanya.

b. Penulisan

1) Menuliskan keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang

diperlukan,

2) Penulisan tersebut mencakup:

a) Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi,

daftar gambar, daftar tabel),

b) Bagian naskah utama:

Berpikir Logis

semenjak kecil, kita sudah biasa melakukan aktivitas yang dinamakan “berpikir”. Setiap

hari kita berdialog dengan diri kita sendiri, berdialog dengan orang lain, bicara, menulis,

Page 4: Makalah KaPus

membaca, mendengarkan penjelasan-penjelasan, dan mencoba menarik kesimpulan-

kesimpulan dari apa yang kita lihat dan dengar. Seringkali, tanpa kita sadari, kita

menggunakan ungkapan-ungkapan seperti: “ini begini karena itu” , “Kalau begini,maka

begitu ”, “oleh karena itu ”, “ dengan demikian”, dan sebagainya. Aktivitas berpikir

tampaknya begitu mudah untuk dilakukan. Persoalannya, apakah kita telah berpikir

dengan tepat dan logis? Apakah kesimpulan yang kita ambil cukup memiliki alasan atau

dasar? Bagaimana jalan pikiran yang kita gunakan? Apabila dicermati secara seksama

dan sistematis, segera akan dapat diketahui bahwa ada banyak kalau begini, maka

begitu oleh karena itu dengan demikian pemikiran atau penalaran yang kita gunakan

tidak logis. Di dalam kenyataan sehari-hari, seringkali kita mengalami kesulitan untuk

mengajukan alasan yang tepat, atau menunjukkan mengapa suatu pendapat tidak dapat

diterima. Istilah “berpikir” mengacu pada suatu bentuk kegiatan akal budi yang khas dan

terarah. Aktivitas berpikir tidak sama dengan “melamun”. Dengan berpikir, individu

berusaha mengoptimalkan