23

Click here to load reader

Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Membahas tentang Kalimat dalam bahasa indonesia yang baik dan benar

Citation preview

Page 1: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak

mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai

mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian kata

yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Rangkaian kata

yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan itu dinamakan

kalimat.

Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek

(S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah

lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa

tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan

P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan

atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan

makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang

lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa

penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak

ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang

memadai.

Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui apa itu kalimat dan

bagaimana cara membuat kalimat yang baik dan benar. Oleh karena itu penulis

berusaha untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam

makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan

pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini

sebagai berikut :

Page 2: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

1. Apa itu kalimat?

2. Bagaimana kalimat yang baik dan benar?

TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dari makalah ini

sebagai berikut :

1. Menjelaskan apa itu kalimat.

2. Mendeskripsikan kalimat yang baik dan benar.

Page 3: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang

dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah

satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara

lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik

turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.

Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf

kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis,

harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki

kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah

frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat..

UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT

Kata

Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, penanda kategori sintaksis, dan

perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian-bagian dari satuan

sintaksis. Kata dalam penyatuan sintaksis dibedakan menjadi dua macam yaitu

kata penuh dan kata tugas. Kata penuh adalah kata yang secara leksikal

memiliki makna, memiliki kemungkinan untuk mengalami proses morfologi,

merupakan kelas terbuka, dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah satuan.

Misalnya ‘masjid’ yang memiliki makna tempat ibadah orang islam. Sedangkan

kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak memiliki makna, tidak

mengalami proses morfologi , merupakan kelas tertutup, dan di dalam peraturan

kata tugas ini tidak dapat berdiri sendiri. Misalnya ‘dan’, kata tersebut tidak

mempunyai makna leksikal, tetapi mempunyai tugas sintaksisuntuk

mengabungkan dua buah konstituen.

Page 4: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Frase

Merupakan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat

nonprediktif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak

berstruktur subjek – predikat atau predikat – objek), atau lazim juga disebut

gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Jenis

Frase :

1. Frase Ekosentrik adalah frase yang komponen-komponennya tidak

mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.

2. Frase Endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau

komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan

keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya dapat menggantikan

kedudukan keseluruhannya.

3. Frase Koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri atas

dua atau lebih komponen yang sama dan sederajat dan secara potensial

dapat dihubungkan oleh konjungsi koordinatif.

4. Frase Apositif adalah frase yang kedua komponennya saling merujuk

sesamanya, oleh karena itu urutan komponennya dapat dipertukarkan.

Klausa

Merupakan satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkontruksi

prediktif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen berupa kata atau frase

yang berfungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek,

dan keterangan. Berdasarkan strukturnya klausa dibedakan menjadi klausa

bebas (klausa yang memiliki unsur-unsur lengkap, sekurang-kurangnya

mempunyai subjek dan predikat; dan memiliki potensi menjadi kalimat mayor)

dan klausa terikat (klausa yang unsurnya tidak lengkap, mungkin hanya subjek

saja, objek saja, atau keterangan saja).

Page 5: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

STRUKTUR KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang

mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari

beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.

Subjek

Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.

Contoh :

Lino memelihara binatang langka

Siapa memelihara? Jawab : Lino. (maka Lino adalah S sedangkan memelihara

adalah P )

Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas

antara subyek dan predikat)

Contoh : Anak itu mengambil bukuku

Predikat

Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa. Dalam hal ini jika predikat

maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya. Predikat kalimat dapat

berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama

digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek

seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan

verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat

juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek),

seperti ingin, hendak, dan mau.

Objek

Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-)

tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan

berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.

Langsung di Belakang Predikat

Page 6: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului

predikat.

Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif

Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam

kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur

objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai

dengan perubahan bentuk verba predikatnya.

Didahului kata Bahwa

Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini

dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

Pelengkap

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam

kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah

yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.

Di Belakang Predikat

Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,

sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh :

a) Diah mengirimi saya buku baru.

b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.

Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan

tidak mendahului predikat.

Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.

Contoh :

Pemuda itu bersenjatakan parang.

Kata parang adalah pelengkap.

Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )

Keterangan

Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya . perhatikan contoh

berikut:

Page 7: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu

S P O K

Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .

Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.

JENIS KALIMAT MENURUT BENTUK GAYANYA (RETORIKANYA)

Tulisan akan lebih efektif jika di samping kalimat-kalimat yang

disusunnya benar, juga gaya penyajiannya (retorikanya) menarik perhatian

pembacanya. Walaupun kalimat-kalimat yang disusunnya sudah gramatikal,

sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan itu memuaskan pembacanya jika segi

retorikanya tidak memikat. Kalimat akan membosankan pembacanya jika selalu

disusun dengan konstruksi yang monoton atau tidak bervariasi. Misalnya,

konstruksi kalimat itu selalu subjek-predikat-objek-keterangan, atau selalu

konstruksi induk kalimat-anak kalimat.

Menurut gaya penyampaian atau retorikanya, kalimat majemuk dapat

digolongkan menjadi tiga macam, yaitu (1) kalimat yang melepas (induk-anak),

(2) kalimat yang klimaks (anak-induk), dan (3) kalimat yang berimbang (setara

atau campuran).

Kalimat yang melepas

Jika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu induk

kalimat dan diikuti oleh unsur tembahan, yaitu anak kalimat, gaya penyajian

kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja

oleh penulisnya dan kalaupun unsur ini tidak diucapkan, kalimat itu sudah

bermakna lengkap.

Misalnya:

Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.

Page 8: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Kalimat yang klimaks

Jika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti

oleh induk kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut berklimaks. Pembaca

belum dapat memahami kalimat tersebut jika baru membaca anak kalimatnya.

Pembaca akan memahami makna kalimat itu setelah membaca induk

kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih

ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karena itu, penyajian kalimat yang

konstruksinya anak-induk terasa berklimaks, dan terasa membentuk ketegangan.

Misalnya:

Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.

Kalimat yang berimbang

Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk

campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang karena strukturnya

memperlihatkan kesejajaran yang

sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang bersimetri.

Misalnya :

Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik

berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.

JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYA

Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat

pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan. Semua jeis

kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif. Dalam bahasa lisan,

intonasi yang khas menjelaskan kapan kita berhadapan dengan salah satu jenis

itu. Dalam bahasa tulisan, perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam

tanda baca.

Page 9: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Kalimat pernyataan (deklaratif)

Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan sesuatu dengan

lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan

berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik).

Misalnya:

1. Presiden Gus Dur mengadakan kunjungan ke luar negeri.

2. Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak mendapat informasi yang

memuaskan tentang bisnis komdominium di kota-kota besar.

Kalimat pertanyaan (Interogatif)

Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi

(jawaban) yang diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanda

tanya). Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, di mana,

mengapa, berapa, dan kapan.

Misalnya:

1. Kapan Saudara berangkat ke Singapura?

2. Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan bestek yang disepakati?

Kalimat perintah dan permintaan (Imperatif)

Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang

berbuat sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik atau tanda seru).

Misalnya:

1. Tolong buatlah dahulu rencana pembiayaannya!

2. Janganlah kita enggan mengeluarkan zakat kita jika sudah tergolong orang

mampu.

Kalimat seruan

Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat”

atau yang mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat

lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis).

Misalnya:

1. Bukan main, cantiknya.

Page 10: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

2. Wah, target KONI di Asian Games XIII tahun 1998 di Bangkok tidak

tercapai.

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk

menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca

seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat

mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat

terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan

struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan

penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

Kesepadanan

Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran

(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini

diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang

baik.

Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini.

1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.

Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat

kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat

dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk,

pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:

a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

(Salah)

b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)

2. Tidak terdapat subjek yang ganda

Contoh:

a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. (Salah)

Page 11: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

b. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. (Benar)

3. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh:

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara

pertama.

Perbaikan kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah

kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung

intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut.

Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Atau

Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara

pertama.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh:

Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.

Perbaikannya adalah sebagai berikut.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

Keparalelan

Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang

digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan

nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verbal, bentuk kedua juga

menggunakan verbal.

Contoh:

Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.

Kalimat tersebut tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang

mewakili predikat

terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu

dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

Page 12: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan

penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu

ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan

itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).

Contoh:

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya adalah Harapan presiden.

2. Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan

kepada

anak-anak terlantar.

Seharusnya:

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan

kepada

anak-anak terlantar.

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:

Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:

Saudaralah yang bertanggung jawab.

Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat

mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah

Page 13: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap

kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan

subjek. Perhatikan contoh:

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian

superordinat pada hiponimi kata.

Ia memakai baju warna merah.

Kalimat itu dapat diubah menjadi

Ia memakai baju merah.

3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman

dalam satu kalimat.

Dia hanya membawa badannya saja.

Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi

Dia hanya membawa badannya.

4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata

yang berbentuk jamak. Misalnya:

Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

para tamu-tamu para tamu

Kecermatan

Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan

tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat itu memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau

perguran tinggi.

Page 14: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan

dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-

pecah.

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara

berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang panjang

dan bertele-tele.

2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara

tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

Surat itu saya sudah baca.

Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen

dan verbal.

Seharusnya kalimat itu berbentuk

Surat itu sudah saya baca.

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada

atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

Seharusnya:

Mereka membicarakan kehendak rakyat.

Kelogisan

Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima

oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Perhatikan kalimat di bawah ini.

1. Waktu dan tempat kami persilakan.

2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.

Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.

1. Bapak Menteri kami persilakan.

2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

Page 15: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

BAB III

PENUTUP

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang

dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah

satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara

lisan maupun tulisan. Dalam sebuah kalimat terdapat unsur-unsur pembentuk

kalimat yaitu kata, frase, dan klausa. Bahasa Indonesia memiliki struktur

kalimata subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Menurut gaya penyampaian atau retorikanya, kalimat majemuk dapat

digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kalimat yang melepas (induk-anak),

kalimat yang klimaks (anak-induk), dan kalimat yang berimbang (setara atau

campuran). Sedangkan, menurut fungsinya kalimat dibedakan menjadi kalimat

pernyataan (deklaratif), kalimat pertanyaan (Interogatif), kalimat perintah dan

permintaan (Imperatif), dan kalimat seruan

Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga

kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri

khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,

kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan

bahasa.

Page 16: Makalah Kalimat Bahasa indonesia yang baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

Restiani, D. 2012. Bahasa Indonesia “kalimat”, (online),

(http://umnuu.blogspot.com, diakses 3 April 2015)

Mustakim. 1994. Membina Kemampuan berbahasa: Panduan ke Arah

Kemahiran Berbahasa. Jakarta:Gramedia pustaka Prima.

Ludira, S. Tanpa Tahun. Dapat Membuat Kalimat dengan Benar, (online),

(http://ochaogo.wordpress.com, diakses 3 April 2015)

Tim Litbang SSC. 2011. Kaji Latih. Bandung.