Upload
rizka-yunita
View
236
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN
(HIPERTIROID)
Disusun Untuk Memenuhi Laporan Tugas Kelompok DK 2 Trigger 2 Mata Kuliah System Endokrin
DIsusun oleh:
KELOMPOK 4
AKHIYAN HADI (0810720009)
ANANG BUDI (0810720011)
DWI SETYOWATI (0810720027)
DWI YULIANI (0810720028)
LIVIA BARANSYAH (0810720043)
LOWITA FI SAKINAH (0810720044)
RENY HARTIKASARI (0810720058)
RIKA NOVITA WARDHANI (0810720060)
RIZKA YUNITA (0810723014)
SITI FATIMAH (0810723015)
UMMI LUTFIANI (0810723026)
AGUSTINA P (0810723002)
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana
didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu
kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme adalah keadaan
tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat
dari fungsi tiroid yang berlebihan.Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah
keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan
sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling
berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan
dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan
dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium,
hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti tiroid,
ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit
serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.
Oleh karena kasus ini merupakan penyakit gangguan endokrin
kedua dengan prevalensi terbanyak setelah diabetes mellitus, maka
kelompok kami membuat makalah tentang asuhan keperawatan klien
dengan hipertiroidisme. Selain untuk memenuhi tugas blok endokrin
dalam proses kuliah PSIK FKUB semester 5 tapi makalah ini juga
diharapkan sebagai alternatif bahan bacaan mahasiswa terkait
hipertiroidisme.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimanakah pengkajian yang dilakukan pada pasien hipertiroid?
b. Bagaimanakah diagnosa keperawatan pada pasien hipertiroid?
c. Bagaimanakah rencana tindakan keperawatan yang dapat dilakukan
pada pasien hipertiroid?
d. Bagaimanakah rencana evaluasi pada pasien hipertiroid
1.3 TUJUAN
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami proses keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi perawatan pada pasien hipertiroid
A. TRIGGER
Seorang wanita usia 37 tahun datang ke rumah sakit, tampak letih
dan terengah-engah. Hasil anamnesa pasien sering berdebar-debar.
Selama 3 bl. terakhir, pasien kehilangan BB 7kg tanpa disertai penurunan
nafsu makan. Pasien mengeluh tidak tahan dengan suhu lingkungan yang
panas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran pada kelenjar
tiroid, multi nodul, dan tremor, TD 110/70 mmHg, HR 90x/menit, suhu
37 C, RR 26x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar⁰
free T4 yang normal dan peningkatan kadar T3, TSH 0,05 µu/L
B. PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
- Nama : Ny. Wanita
- Usia : 37 tahun
- Alamat : -
- Pekerjaan : -
- Status : -
- Agama : -
- Kewarganegaraan / Suku : -
- Tanggal MRS : -
- TanggalPengkajian : -
- No. Reg : -
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
- Nama :-
- Usia : -
- Alamat : -
- Pekerjaan : -
- Hubungandenganklien : -
- No. Yang bisadihubungi : -
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh sering berdebar-debar dan mengeluh tidak tahan
dengan suhu lingkungan yang panas.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Saat datang ke RS, pasien tampak letih dan terengah-engah. Selama
3 bl. terakhir, pasien kehilangan BB 7kg tanpa disertai penurunan
nafsu makan.
Selain itu mengkaji dengan:
P: * apa yg menyebabkan gejala?
* apa yg menguranginya?
Q: * bagaimana rasanya, tampilan?
* bagaimana yg dirasakan sekarang, apakah lebih parah atau
lebih ringan dari sebelumnya?
R: * dibagian mana gejala dirasakan?
S: * bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas?
* bagaimana intensitasnya (skala)?
T: * kapan timbulnya?
* berapa lama terjadinya?
* frekuensi?
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Sebelumnya pernah mengalami penyakit atau gejala yang sama
atau tidak?
Penyakit yang pernah dialami sebelumnya? ada riwayat penyakit
Diabetes atau endokrin lainnya?
Pengobatan apa saja yang pernah dilakukan?
Pernah dirawat di rumah sakit ? lamanya dirawat?
Adakah riwayat alergi yang pernah dialami,termasuk alergi obat
atau makanan?
Status imunisasi dahulu lengkap atau tidak?
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit atau gejala
yang sama dengan anda? Baik orang tua atau saudara kandung?
Apakah ada penyakit keturunan dalam keluarga anda?
Adakah riwayat alergi dalam keluarga?
Adakah anggota keluarga yang meninggal? penyebabnya apa?
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
• Bagaimana persepsi pasien terhadap penyakitnya?
• Bagaimana hubungan dengan keluarga?
• Bagaimana perhatian orang lain?
• Bagaimana mekanisme pertahanan diri yg dilakukan pasien?
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
@ POLA NUTRISI
sebelum sakit dan saat sakit
• Frekuensi makan :
• Jumlah makan :
• Jenis makanan :
• Alergi :
• Nafsu makan:
• BB dan TB :
@ POLA ELIMINASI
sebelum sakit dan saat sakit
BAB: BAK:
• frekuensi: - frekuensi:
• konsistensi: - warna:
• BAB terakhir: - bau:
• penggunaan pencahar:
@ POLA AKTIFITAS, LATIHAN
Sebelum sakit : - kegiatan dalam pekerjaan:
Saat sakit : - kemampuan perawatan diri:
- perlu bantuan orang lain & alat:
@ POLA ISTIRAHAT & TIDUR
sebelum sakit dan saat sakit
• waktu tidur: - waktu bangun:
• masalah tidur:
• hal yg mempermudah bangun:
• hal yg mempermudah tidur:
@ POLA PERSONAL HYGIENE
sebelum sakit dan saat sakit
• mandi:
• keramas:
• ganti pakaian:
• sikat gigi:
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum:
tampak letih, composmentis (gcs 4 5 6 ),pasien terengah-engah
b. TTV :
TD : 110/70 mmHg (N) HR : 90x/mnt
Suhu : 37.2’ C (meningkat) BB : kg
RR : 26 x/mnt TB : cm
c. Pemeriksaam per sistem tubuh
@ Sistem kardiovaskuler
Pada hipertiroid, biasanya menunjukkan :
Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur,
Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat.
Takikardia saat istirahat. Sirkulasi kolaps, syok
(krisisirotoksikosis)
@ Sistem pernapasan
Pada hipertiroid,biasanya menunjukkan :
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa
sputum purulen (tergantung adanya infeksi atau tidak)
Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen
(infeksi), frekuensi pernapasan meningkat
@ Sistem Neurosensori
Pada hipertiroid,biasanya menunjukkan :
Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala, kesemutan, kebas,
kelemahan pada otot parasetia, gangguan penglihatan
Tanda : Disorientasi, megantuk, lethargi, stupor atau koma
(tahap lanjut), gangguan memori ( baru masa lalu ) kacau
mental. Refleks tendon dalam(RTD menurun; koma). Aktivitas
kejang ( tahap lanjut dari DKA)
@ Sistem G.I.T
Pada pasien dg hipertiroid : Terjadi peningkatan kecepatan
sekresi getah pencernaaan dan pergerakan saluran cerna
meningkat, diare, abdomen yang tegang/nyeri(sedang/berat)
@ Sistem Muskuloskeletal
Pada pasien dg hipertiroid: menurunnya kekuatan umum/
rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot-otot
pernapsan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)
@ Sistem Integumen
Pada pasien dg hipertiroid :
Gejala : kulit kering, ulkus kulit, gatal
Tanda : Demam,diaforesis, kulit rusak,lesi
@ Sistem Reproduksi
Pada pasien dg hipertiroid :
Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent
pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
Tanda : Glukosa darah : meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih.
Aseton plasma :positif secara menjolok. Asam lemak bebas :
kadar lipid dengan kolosterol meningkat
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan
TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di
tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
1. TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
2. Bebas T4 (tiroksin)
3. Bebas T3 (triiodotironin)
4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid
5. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
6. Pemeriksaan radiologi
a. Tes penyerapan radioaktif yodium (RIAU)
normalx: 2jam 4%-12%, 6jam 6%-15%, 24jam 8%-30% di
absobrsi oleh tiroid.
ket: ↑penyeraapan hipertiroid, ¯ penyerapan hipotiroid
b. Scan tiroid
normal: ukuran, bentuk, posisi, fungsi.
c. EKG
sinus takikardia, takikardia artrial, kontraksi artrial prematur
(PVCs) dan kontreaksi vebtrikel prematur (PACs)
7. Pemeriksaan Laboratorium
a. T4 bebas
normal: 0,9 – 2,3 ng/dl; hipertiroid ¯ hipotiroid
b. T4 serum
normal: 5 – 10 mg/dl
c. T3
normal: 110 – 230 ng/dl; hipertiroid ¯ hipotiroid
d. TSH
normal: 1 – 4 mU/ml; hipotiroid ¯ hipertiroid
PENATALAKSANAAN
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan gawat darurat dan
memerlukan diagnosis dini dan tepat serta terapi yang intensif.
Pemberian terapi tidak perlu menunggu hasil laboratorium dan pasien
sebaiknya dirawat dengan intensif. Terapi yang perlu segera diberikan
meliputi (Fitzgerald, 2003) :
1. Obat anti tiroid
Prophyltiouracil (PTU) dengan dosis 600-1200 mg/hari dibagi 3-4
dosis atau karbirnazol dengan dosis 60-100 mg/hari diberikan 15-
25 mg setiap 6 jam peroral atau dengan sonde. Bila perlu dosis
pemeliharaan diberikan setelah adanya perbaikan gejala klinik.
2. Betabloker
Propanolol dapat diberikan intravena dengan dosis 1-5 mg, setiap 6
jam atau 20-80 mg peroral setiap 6 jam, kecuali bila ada kontra
indikasi seperti adanya gagal jantung atau asrna bronkiale.
3. Kortikosteroid
Pemberian Dexametason 2 mg i.v setiap 6 jam telah terbukti dapat
menghambat pengeluaran horrnon tiroid dan menghambat
perubahan T4 menjadi T3, selain meningkatkan fungsi adrenal.
Hidrokortison dapat juga diberikan dengan dosis 200-400 mg/hari
i.m. Setelah satu hingga dua jam pemberian obat-obatan diatas,
terapi dengan iodium diberikan untuk menghambat sekresi hormon
tiroid
Terapi penunjang (Fitzgerald, 2003) :
1. Untuk mengatasi demam diberikan kompres dengan es atau
alkohol. Parasetamol dapat diberikan sebagai anti piretik.
2. Terapi cairan dan keseimbangan elektrolit diberikan untuk
mengatasi dehidrasi dan gangguan elektrolit. Hal ini terjadi akibat
banyaknya keringat yang keluar, hiperventilasi, rnuntah dan diare.
3. Bila diperlukan sedasi untuk mengatasi kecemasan dapat diberikan
Chlorpromazine (CPZ) 25 mg i.m atau 50 mg peroral tiap 6-8 jam.
CPZ juga mempunyai efek hipotermia.
4. Pemberian diet dan vitamin. Pada keadaan krisis tiroid terjadi
keadaan hipermetabolik sehingga terjadi penurunan glikogen dihati
dan vitamin terutama thiamine(B1). Untuk mencegah defisiensi
thiamine secara mendadak dapat diberikan thiamine 500 mg i.m
5. Antibiotik spektrum luas diberikan bila diperkirakan terjadi infeksi
sambil menunggu hasil kultur.
6. Untuk memperbaiki fungsi jantung akibat gagal jantung dapat
diterapi dengan diuretik, ACE inhibitor digoksin dan pemberian
oksigen. Bila terjadi fibrilasi atrium dapat diberikan terapi digitalisasi
cepat.
C. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS : pasien mengeluh
berdebar-debar
DO : HR=90 x/menit
TD= 110/90
Peningkatan metabolisme
meningkatnya jumlah produk
metabolisme vasodilatasi
jar. tubuh aliran darah
meningkat CO
palpitasi beban kerja
jantung RT Penurunan
CO
Resiko tinggi
penurunan
curah jantung
DIAGNOSA:
Peningkatan curah jantung b.d keadaan hipermetabolisme, peningkatan
beban jantung
TUJUAN:
Klien akan mempertahankan curah jantung yg adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh
KRITERIA HASIL:
• Nadi perifer dapat teraba dengan normal
• TTV dalam batas normal
• Status mental baik, Tidak ada disritmia
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
Monitoring
Pantau tekanan darah pada posisi
baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan
besarnya tekanan nadi
Hipotensi umum atau ortostatik
dapat terjadi sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer yang berlebihan
dan penurunan volume sirkulasi
Pantau CVP jika klien
menggunakannya
Memberikan ukuran volume
sirkulasi yg langsung & lebih akurat
dan dapat mengukur fungsi jantung
Mandiri
Periksa adanya nyeri dada atau
angina yang dikeluhkan pasien.
Merupakan tanda adanya
peningkatan kebutuhan oksigen
oleh otot jantung atau iskemia
Auskultasi suara jantung. Perhatikan
adanya suara yang tidak normal
(seperti
murmur)
Murmur berhubungan dengan
curah
jantung meningkat pada keadaan
hipermetabolik
Auskultasi suara nafas Tanda adanya kongesti paru b.d
timbulnya gagal jantung
Catat masukan dan haluaran Kehilangan cairan yang terlalu
banyak dapat menimbulkan
dehidrasi berat
Observasi tanda dan gejala haus
yang hebat, mukosa membran
kering, nadi
lemah, penurunan produksi urine
dan hipotensi
Dehidrasi yang cepat dapat terjadi
yang akan menurunkan volume
sirkulasi dan menurunkan curah
jantung
Tindakan kolaborasi:
Berikan cairan melalui IV sesuai
dengan indikasi
Pemberian cairan perlu untuk
memperbaiki volume sirkulasi
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS: tanpa disertai
penurunan nafsu
makan
DO: selama 3 bl.
terakhir, pasien
kehilangan BB 7kg
Peny. Graves,
gangguan fungsi
hipotalamus/ hipofisis,
tumor tiroid
hipersekretorik HT
Sekresi Enzim
Pencernaan
Aktivitas GIT Nafsu
Makan Perubahan
Pola Nutrisi RT
perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Resiko tinggi
perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
DIAGNOSA:
Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
makan/pemasukan dengan penurunan berat badan)
TUJUAN:
Klien akan menunjukkan berat badan stabil
KRITERIA HASIL:
a. Nafsu makan baik.
b. Berat badan normal
c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
Monitoring
Pantau masukan makanan setiap
hari, timbang berat badan setiap
hari
Penurunan berat badan terus
menerus dalam keadaan masukan
kalori yang cukup merupakan
indikasi kegagalan terhadap terapi
antitiroid
Mandiri
Catat adanya anoreksia, mual dan
muntah
Peningkatan aktivitas adrenergic
dapat menyebabkan gangguan
sekresi insulin/terjadi resisten yang
mengakibatkan hiperglikemia
Kolaborasi
kolaborasi untuk pemberian diet
tinggi kalori, protein, karbohidrat
dan vitamin
untuk menjamin pemasukan zat-zat
makanan yang adekuat dan
mengidentifikasi makanan
pengganti yang sesuai
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS: pasien mengeluh
tidak tahan dengan
suhu lingkungan panas
DO: pembesaran
kel.tiroid,
Suhu: 37⁰C
Peny. Graves,
gangguan fungsi
hipotalamus/ hipofisis,
tumor tiroid
hipersekretorik HT
T3 Peng. O2 dan
Pertukaran Energi
mitokondria bengkak
Panas & sedikit ATP
gangguan
termoregulasi
HIPERTERMI
Hipertermi
DIAGNOSA:
Hipertermi berhubungan dg hipermetabolisme tubuh
TUJUAN:
Klien menunjukkan termoregulasi
KRITERIA HASIL:
• suhu tubuh dalam batas normal
• suhu kulit dalam rentang normal
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
Monitoring
Pantau aktifitas kejang, hidrasi
(turgor kulit, kelembapan mukosa),
tekanan darah, nadi dan
pernapasan
Peningkatan suhu tubuh akan
menstimulasi pelepasan
katekolamin sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah, nadi,
dan laju pernapasan
Pantau suhu minimal setiap 2 jam Mengontrol termoregulasi
Mandiri
Gunakan selimut pendingin,
gunakan kipas yang berputar
diruangan pasien
Anjurkan pasien asupan cairan
Pendingin secara eksternal dapat
memberikan rasa nyaman pada
pasien
Diaphoresis dapat terjadi sebagai
kompensasi terjadinya peningkatan
suhu tubuh
Kolaborasi
Berikan obat antipiretik sesuai
indikasi
Untuk menurunkan panas
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS: tampak letih
DO: pemeriksaan fisik
ditemukan tremor,
pembesaran kel. Tiroid
TD: 110/70 mmHg
Hormon tiroid
Peningkatan konsumsi
bahan bakar LMB
sintesis katabolisme
dan protein atrofi otot
otot Lemah
KELELAHAN
Kelelahan
DIAGNOSA:
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan energi
TUJUAN:
Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energi
KRITERIA HASIL:
• pasien berpartisipasi dalam aktifitas
• tidak mengeluh lelah
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
Monitoring
Pantau tanda vital dan catat nadi
baik istirahat maupun saat aktivitas.
Nadi secara luas meningkat dan
bahkan istirahat , takikardia (diatas
160x/menit)
mungkin ditemukan
Mandiri
Catat berkembangnya takipneu,
dipneu, pucat, dan sianosis
Kebutuhan dan konsumsi oksigen
akan meningkat saat keadaan
hipermetabolik
Ciptakan lingkungan yang tenang Menurunkan stimulasi yang
kemungkinan besar dapat
menimbulkan agitasi, hiperaktif, dan
imsomnia
Berikan tindakan yang membuat
pasien merasa nyaman seperti
massage
Meningkatkan relaksasi
Pendidikan kesehatan
Sarankan pasien untuk mengurangi
aktivitas
Membantu melawan pengaruh dari
peningkatan metabolisme
Kolaborasi
Berikan obat sesuai indikasi Untuk mengatasi keadaan gugup,
hiperaktif, insomnia
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
Do: adanya
pembesaraan kelenjar
tiroid multinodul
(Grave disease,
Adenoma hipofise
anterior, Plummer’s
disease,Tiroiditis,
Medikasi, Penggunaan
hormon tiroid ↑, ↑ I
intake, Carsinoma tiroid,
Struma ovarium)
penyebab →↑ produksi
hormon tiroid
Kurang pengetahuan
DIAGNOSA:
Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
TUJUAN:
Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya
KRITERIA HASIL:
Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
Tinjau ulang proses penyakit dan
harapan masa depan
Memberikan pengetahuan dasar
dimana pasien dapat menentukan
pilihan berdasarkana informasi
Berikan informasi tanda dan gejala
dari hipotiroid
Pasien yang mendapat pengobatan
hipertiroid besar kemungkinan
mengalami hipotiroid yang dapat
terjadi segera setelah pengobatan
selama 5 tahun kedepan
Berikan informasi yang tepat Berat ringannya keadaan,
penyebab, usia dan komplikasi yang
muncul akan menentukan tindakan
pengobatan
Identifikasi sumber stress Faktor psikogenik seringkali sangat
penting dalam memunculkan/
eksaserbasi dari penyakit ini
Tekankan pentingnya perencanaan
waktu istirahat
Mencegah munculnya kelelahan