Upload
davnaa17
View
588
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pembahasan tentang penyakit hepatitis dan macam-macam jenisnya
Citation preview
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji dan syukur yang sebesar-
besarnya kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya yang
berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.
Adapun judul dari Makalah ini “Jenis - Jenis dan Pembahasan Penyakit
Hepatitis“. Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
melengkapi tugas Mikrobiologi dan juga merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti ujian tengah semester mata kuliah Mikrobiologi di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKes) Prima Jambi program studi Akademi Kebidanan..
Dalam menyelesaikan makalah, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak baik berupa saran, bimbingan dan dukungan moril dan materil
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Ika Nursanti, M. Kes selaku Dosen Mikrobiologi
2. Teman – teman se-angkatan (D3 Kebidanan 2012-2013)
Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu, saran
dan kritik yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan tentunya bagi penulis sendiri.
Amin.
Jambi, 8 November 2012
Penulis
Page | 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I : Pendahuluan 3
1.1 Latar Belakang
3
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Rumusan Masalah 5
1.4 Tujuan 5
1.5 Manfaat Penulisan 5
BAB II : Pembahasan 6
2.1 Definisi Hepatitis 6
2.2 Jenis-jenis Hepatitis 7
2.2.1 Hepatitis A
7
2.2.2 Hepatitis B
8
2.2.3 Hepatitis C
8
2.2.4 Hepatitis D
9
2.2.5 Hepatitis E 10
2.2.6 Kemungkinan Hepatitis F dan G 10
2.3 Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis
11
2.3.1 Hepatitis A 11
2.3.2 Hepatitis B 11
2.3.3 Hepatitis C
12
2.3.4 Hepatitis D dan E
12
Page | 2
2.4 Tanda dan Gejala 13
2.5 Pencegahan 14
BAB III : Kesimpulan dan Saran
16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 17
Daftar Pustaka 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini
dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan
dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan
untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus
menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95%
kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati
diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena
penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta
kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus
hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan
kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan
gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada
saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah
lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna
seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit
tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu
satu bulan.
(http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0710/19/o32215.htm )
Page | 3
Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan,
Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia.
Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis
beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah
penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari
10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak
menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan
menjadi penting.
(http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0710/19/o32215.htm)
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah
ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya
absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari
kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan.
Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali
kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi
penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner &
Sudarth, 2001 : 1169)
Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami
Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan
terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan
detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan
nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga klien
tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat
diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet
melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk
mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih
ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu
mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena
Page | 4
status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari
saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam
amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan
melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758)
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila
ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota
keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis
beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan
pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih
yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene
secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit
sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya.
Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan
penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan
keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan
keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga
akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang
Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan,
penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengangkat jenis-
jenis dan cara pencegahan penyakit hepatitis
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa itu hepatitis ?
2. Berapa macam/jenis hepatitis ?
3. Apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itu ?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu ?
Page | 5
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu ?
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan serta cara pencegahan
penyakit hepatitis tersebut.
1.5 Manfaat Penulisan
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara
pencegahan penyakit hepatitis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi
hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.
(Ester monika, 2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Page | 6
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh
virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan
kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas.
(Brunner & Suddarth, 2002 : 1169)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis
dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning.
Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda
yang berarti organ hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi yang
berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang hati.
sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan keracunan,
karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi
juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda)
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di
sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan
serta bahan – bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis
dan klinis, biokimia serta seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi
virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2.2 Jenis-jenis Hepatitis
2.2.1. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui
kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang
terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran
cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-
Page | 7
6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering
terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.
2.2.2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum
suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka
yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan
kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien
dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan
wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya,
resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai
6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
Page | 8
2.2.3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab
tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai darah komersial.
HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui
tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko terhadap
pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan
pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
Page | 9
2.2.4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV
bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada
individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi
hanya bila individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui
infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi,
hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah
mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini
meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan
kematian.
2.2.5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti
air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang
hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana
sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.
Page | 10
2.2.6. Kemungkinan Hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para
pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang
terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis
fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum
suntik.
2.3 Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis
Page | 11
2.3.1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya
melalaui gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A.
Kadang – kadang dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum
suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.
2.3.2. Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu
hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada
dalam kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti
inilah yang banyak di jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis
hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula
di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada
populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara
hidup tertentu berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:
- Imigran dari daerah endemis hepatitis b
- Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
- Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang
yang terinfeksi
- Pria homoseksual yaang secara seksual aktif
- Pasien rumah sakit jiwa
- Narapidana pria
- Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk
tertentu dari plasma
- Kontak serumah denag karier hepatitis
- Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak
dengan darah
2.3.3. Hepatitis C
Page | 12
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan
ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian
besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan
menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang
sekitarnya.
2.3.4. Hepatitis D dan E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut,
tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
2.4 Tanda dan Gejala
Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga
secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya
dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan
untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan melalui
pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula
badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa
hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning,
dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus
biasanya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita
hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis
Page | 13
C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di
ketahui sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi
sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau
meninggal.penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun
kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang
berubah menjadi kanker hati.
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai
penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga
stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium Prodromal.
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini
disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus
biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai
oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)
b. Stadium Ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang
stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
Page | 14
- Mungkin gatal (pruritus) dikulit
c. Stadium Pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil
2.5 Pencegahan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena
sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-
satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi,
tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang
Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki baik mengenai perjalanan
penyakitnya maupun komplikasinya.
Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang
tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi
manusia sehat. Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar
mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinasi hepatitis B. Mengenai jarak
waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang
dipakai.
Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia
yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari
perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia
kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga
kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada
penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri
5 bulan kemudian.
Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi
penguat. Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun
Page | 15
kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya
setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya
setiap 5 tahun sekali saja.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang
lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis
B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur
sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan
memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya,
dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara
pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan
permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium
harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga
menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan
lainnya.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 KESIMPULAN
Page | 16
1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
• Hepatitis A
• Hepatitis B
• Hepatitis C
• Hepatitis D
• Hepatitis E
• Kemungkinan Hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera
dan kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan
merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau
menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel
mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang
terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan
interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon
peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi
langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel
yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan
aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya
terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga
secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium Prodromal
b. Stadium Ikterus
Page | 17
c. Stadium Pemulihan
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena
sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-
satunya jalan untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.
3.2 SARAN
1. Biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat.
2. Selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit
hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA
Ester, Monica. 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika
Page | 18
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth,
Edisi 8, Vol 2. Jakarta : EGC
Page | 19