15
GANGGUAN JIWA A. PENGERTIAN Istilah yang digunakan dalam PPDGJ adalah gangguan jiwa atau gangguan mental (mental disorder), tidak mengenal istilah “penyakit jiwa” (mental disease /illness). Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk pada DSM- III : Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaaan (distress) atau hendaya ( impairment . disability) didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. sebagai tambahan, disimpulkan bahwadisfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dan masyarakat. Konsep ” Disability” dari “The ICD 10 Classification of Mental and Behavior Disorders” : Gangguan kinerja (performance) dalam peran sosial dan pekerjaan tidak digunakan sebagai komponen esensial untuk diagnosis gangguan jiwa, oleh karena hal ini berkaitan dengan variasi sosial budaya yang sangat luas. Yang diartikan sebagai “disability” adalah keterbatasan / kekurangan kemampuan untuk melaksanakan suatu aktifitas pada tingkat personal, yaitu melakukan kegiatan hidup sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup

makalah GANGGUAN JIWA.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah GANGGUAN JIWA

Citation preview

Page 1: makalah GANGGUAN JIWA.docx

GANGGUAN JIWA

A. PENGERTIAN

Istilah yang digunakan dalam PPDGJ adalah gangguan jiwa atau gangguan mental (mental disorder), tidak mengenal istilah “penyakit jiwa” (mental disease /illness).

Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk pada DSM- III :

Sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaaan (distress) atau hendaya ( impairment . disability) didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. sebagai tambahan, disimpulkan bahwadisfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau biologik dan gangguan itu tidak semata-mata terletak di dalam hubungan antara orang itu dan masyarakat.

Konsep ” Disability” dari “The ICD 10 Classification of Mental and Behavior Disorders” :

Gangguan kinerja (performance) dalam peran sosial dan pekerjaan tidak digunakan sebagai komponen esensial untuk diagnosis  gangguan jiwa, oleh karena hal ini berkaitan dengan variasi sosial budaya yang sangat luas. Yang diartikan sebagai “disability” adalah keterbatasan / kekurangan kemampuan untuk melaksanakan suatu aktifitas pada tingkat personal, yaitu melakukan kegiatan hidup sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi,berpakaian,makan,kebersihan diri,buang air besar dan kecil)

B. FAKTOR PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA GANGGUAN MENTAL (PREDISPOSITION FACTORS AND MENTAL PROCESS DISORDER)

Penyakit mental, disebut juga gangguan mental, penyakit jiwa, atau gangguan jiwa, adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya). Penyakit mental dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.

Page 2: makalah GANGGUAN JIWA.docx

C. PROSES PERJALANAN PENYAKIT ;

Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai dengan umur pertengahan dengan melalui beberapa fase antara lain :

1. Fase Prodomal Berlangsung antara 6 bula sampai 1 tahun Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik,

gangguan dalam pekerjaan, gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi.

2. Fase Aktif Berlangsung kurang lebih 1 bulan Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi,

disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi

3. Fase ResidualKlien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan  biasanya berulang.

D. PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psike. Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Sekali lagi, yang sakit dan menderita ialah manusia seutuhnya dan bukan hanya badannya, jiwanya atau lingkungannya. Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbullah gangguan badan ataupun jiwa. Umpamanya seorang dengan depresi, karena kurang makan dan tidur daya tahan badaniah seorang berkurang sehingga mengalami keradangan tenggorokan atau seorang dengan mania mendapat kecelakaan.

Sebaliknya seorang dengan penyakit badaniah umpamanya keradangan yang melemahkan, maka daya tahan psikologiknya pun menurun sehingga ia mungkin mengalami depresi. Sudah lama diketahui juga, bahwa penyakit pada otak sering mengakibatkan gangguan jiwa. Contoh lain ialah seorang anak yang mengalami gangguan otak (karena kelahiran, keradangan dan sebagainya) kemudian menadi hiperkinetik dan sukar diasuh. Ia mempengaruhi lingkungannya, terutama orang tua dan anggota lain serumah. Mereka ini bereaksi terhadapnya dan mereka saling mempengaruhi.

Page 3: makalah GANGGUAN JIWA.docx

Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia :

1. Cacat KongenitalCacat kongenital atau sejak lahir dapat mempengaruhi perkembangan jiwa

anak, terlebih yang berat, seperti retardasi mental yang berat. Akan tetapi umumnya pengaruh cacat ini pada timbulnya gangguan jiwa terutama tergantung pada individu itu, bagaimana ia menilai dan menyesuaikan diri terhadap keadaan hidupnya yang cacat atau berubah itu. Orang tua dapat mempersulit penyesuaian ini dengan perlindungan yang berlebihan (proteksi berlebihan). Penolakan atau tuntutan yang sudah diluar kemampuan anak.

Singkatnya : kromosoma dan “genes” yang defektif serta banyak faktor lingkungan sebelum, sewaktu, dan sesudah lahir dapat mengakibatkan gangguan badaniah. Cacat badaniah biasanya dapat dilihat dengan jelas, tetapi gangguan sistem biokimiawi lebih halus dan sukar ditentukan. Gangguan badaniah dapat mengganggu fungsi biologik atau psikologik secara langsung atau dapat mempengaruhi daya tahan terhadap stress.

2. NeurobiologicalKlien yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri biologis yang khas terutama pada susunan dan struktur syaraf pusat, biasanya klien mengalami pembesaran ventrikel ke III sebelah kirinya. Ciri lainnya terutama adalah pada klien yang mengalami Schizofrenia memiliki lobus frontalis yang lebih kecil dari rata-rata orang yang normal (Andreasen, 1991). Menurut Candel, Pada klien yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala takut serta paranoid (curiga) memiliki lesi pada daerah Amigdala sedangkan pada klien Schizofrenia yang memiliki lesi pada area Wernick’s dan area Brocha biasanya disertai dengan Aphasia serta disorganisasi dalam proses berbicara (Word salad). Menurut hasil penelitian, neurotransmitter tertentu seperti Norepinephrine pada klien gangguan jiwa memegang peranan dalam proses learning, Memory reiforcement, Siklus tidur dan bangun, kecemasan, pengaturan aliran darah dan metabolisme.Neurotransmitter lain berfungsi sebagai penghambat aktivasi dopamin pada proses pergerakan yaitu GABA.(Gamma Amino Butiric Acid). Menurut Singgih gangguan mental dan emosi juga bias disebabkan oleh perkembangan jaringan otak yang tidak cocok (Aplasia). Kadang-kadang seseorang dilahirkan dengan perkembangan cortex cerebry yang kurang sekali, atau disebut sebagai otak yang rudimenter (Rudimentary Brain). Contoh gangguan tersebut terlihat pada Microcephaly yang ditandai oleh kecilnya tempurung otak. Adanya trauma pada waktu kelahiran, serta perubahanperubahan karena degenerasi yang mempengaruhi sistem persyarafan pusat.

Page 4: makalah GANGGUAN JIWA.docx

3. NeurobehavioralKerusakan pada bagian-bagian otak tertentu ternyata memegang peranan pada timbulnya gejalagejala gangguan jiwa, misalnya:Kerusakan pada lobus frontalis: menyebabkan kesulitan dalam proses pemecahan masalah dan perilaku yang mengarah pada tujuan, berfikir abstrak, perhatian dengan manifestasi gangguan psikomotorik.Kerusakan pada Basal Gangglia dapat menyebabkan distonia dan tremor. Gangguan pada lobus temporal limbic akan meningkatkan kewaspadaan, distractibility, gangguan memori (Short time).

4. Faktor-faktor somatik (somatogenik), antara lain:a. Neroanatomi misal :gangguan pada kromosom no 21 menyebabkan

munculnya gangguan perkembangan Sindrom Down      Setiap pikiran dan tindakan dikendalikan oleh otak - organ yang paling kompleks tubuh. Otak dibagi menjadi unit-unit fungsional dengan tugas-tugas tertentu, seperti memproses informasi visual atau menanggapi pengalaman menakutkan. Setiap unit ini terdiri dari sel-sel otak yang bekerja sama. Sel-sel ini juga membentuk hubungan dengan sel-sel dalam unit fungsional lainnya, membuat rute komunikasi untuk sinyal otak. Menggunakan alat-alat baru untuk menandai dan melacak sirkuit otak, ilmuwan yang bekerja untuk lebih memahami bagaimana otak manusia diatur untuk melakukan banyak fungsi. Penelitian yang sedang berlangsung pada hewan dan orang-orang membantu para ilmuwan mengenali berbagai jenis sel-sel otak dan peran yang mereka mainkan. Selain itu, teknologi pencitraan otak membantu peta wilayah yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi dan perilaku tertentu.

b. NerofisiologiAtttention Defisit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan rentang atensi pendek, perilaku impulsive (nakal atau merusak) dan kesulitan dalam berkonsentrasi (Jones, 1994).ADHD merupakan istilah guna menggambarkan rata – rata kondisi anak atau rata- rata intelegensi anak yang mengalami gangguan pada pemusatan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. (Reed, 1991).ADHD merupakan gangguan perilaku yang disebabkan oleh disfungsi neurobiologi dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian, interaktif dan impulsive (DSM IV, American Psychiatric Association, 1994).

Page 5: makalah GANGGUAN JIWA.docx

c. NerokimiaPenelitian mutakhir menyebutkan bahwa perubahan-perubahan pada neurotransmiter dan resptor di sel-sel saraf otak (neuron) dan interaksi zat neurokimia dopamin dan serotonin, ternyata mempengaruhi alam pikir, perasaan, dan perilaku yang menjelma dalam bentuk gejala-gejala positif dan negatif skizofrenia.Selain perubahan-perubahan yang sifatnya neurokimiawi di atas, dalam penelitian dengan menggunakan CT Scan otak, ternyata ditemukan pula perubahan pada anatomi otak pasien, terutama pada penderita kronis. Perubahannya ada pada pelebaran lateral ventrikel, atrofi korteks bagian depan, dan atrofi otak kecil (cerebellum).

d. Tingkat kematangan dan perkembangan organicKematangan adalah kemampuan seseorang untuk berbuat seseuatu dengan cara-cara tertentu. Singkatnya ia telah memiliki intelegensi. Intelegensi itu ialah faktor total. Berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya (ingatan, fantasi, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya) turut mempengaruhi intelegensi seseorang.

Kematang disebabkan karena perubahan “genes” yang mentukan perkembangan struktur fisiologi dalam system saraf, otak dan indra sehingga semua itu memungkuinkan individu matang menngadakan reaksi-reaksi terhadap Setiap stimulus lingkungan. Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat dekat dengan kepribadian. Bentuk kepribadian inilah yang akan dibawa individu dalam kehidupan sehari-hari bagi diri dan lingkungan mereka. Seseorang dapat dikatakan telah matang emosinya apabila telah dapat berpikir secara objektif. Kematangan emosi merupakan ekspresi emosi yang bersifat kontruktif dan interaktif. Individu yang telah mencapai kematangan emosi ditandai oleh adanya kemampuan didalam mengontrol emosi, mampu berpikir realistik, memahami diri sendiri dan mampu menampakkan emosi disaat dan tempat yang tepat.

Adapun ciri-ciri orang yang memiliki kematangan emosi antara lain adalah kemampuan untuk merespon secara berbeda-beda dalam kaitannya

dengan kebutuhan dan faktor-faktor diluar dirinya yang terlibat dalam situasi tertentu.

kemampuan menyalurkan tekanan-tekanan impuls dan emosi-emosi dalam bentuk prilaku yang konstruktif serta dapat mengarahkannya kearah tujuan yang positif.

Page 6: makalah GANGGUAN JIWA.docx

kemampuan membangun pola hubungan interdepensi dan mampu memelihara peran-perannya secara fleksibel.

kemampuan memperkaya ketrampilan dan memahami potensi-potensi dan keterbatasan-keterbatasannya sendiri, serta mencari penyelesaian atas problem-problemnya secara kreatif dan mendapat persetujuan dari orang lain.

kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, juga mampu memandang dirinya dengan orang lain dengan rasa hormat.

kemampuan mempertimbangkan dan memulai alternatif-alternatif, konsekuensi-konsekuensi dari pelakunya.

Dari tingkat kematangan sendiri dapat menentukan perilaku normal dari abnormal. Dalam hal ini normal dan abnormal dapat berarti sehat dan sakit, tetapi bisa juga digunakan dalam arti lain. gangguan mental secara tidak langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang atau kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan

e. Faktor-faktor pre dan peri – natalPrenatal dan perinatal psikologi adalah interdisipliner study dasar-dasar kesehatan dalam tubuh, pikiran, emosi dan pola respon abadi untuk hidup. Ini mengeksplorasi psikologis dan psikofisiologis efek dan implikasi dari pengalaman awal individu, sebelum kelahiran ("prenatal"), serta selama dan segera setelah persalinan ("perinatal") pada kesehatan dan pembelajaran kemampuan individu dan mereka hubungan . Sebagai bidang yang luas telah mengembangkan berbagai kuratif dan preventif intervensi untuk janin , pada persalinan , untuk bayi yang baru lahir, bayi dan orang dewasa yang terpengaruh oleh disfungsi prenatal dan perinatal awal dan trauma. Beberapa metode ini belum tanpa kontroversi yang signifikan, misalnya homebirth di Barat dan di hari sebelumnya, LSD psikoterapi untuk menyelesaikan trauma kelahiran.

5. Sebab Biologik Keturunan --- Peran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkin

terbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat ditunjang dengan faktor lingkungan kejiwaan yang tidak sehat.

Page 7: makalah GANGGUAN JIWA.docx

Jasmaniah---beberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh seorang berhubungan dengan gangguan jiwa tertentu, Misalnya yang bertubuh gemuk / endoform cenderung menderita psikosa manik defresif, sedang yang kurus/ ectoform cenderung menjadi skizofrenia

Teperamen---Orang yang terlalu peka/ sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa.

Penyakit dan cedera tubuh---Penyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.

Irama sirkardian tubuh

6. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) : Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau

abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)

Peranan ayah Persaingan antara saudara kandung Inteligensi hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau

rasa salah Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri versus peran yang tidak

menentu Keterampilan, bakat dan kreativitas Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya Tingkat perkembangan emosi

7. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik) Kestabilan keluarga Pola mengasuh anak Tingkat ekonomi Perumahan : perkotaan lawan pedesaan Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas

kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai Pengaruh rasial dan keagamaan Nilai-nilai

Page 8: makalah GANGGUAN JIWA.docx

E. TAHAPAN HALUSINASI DAN DELUSI YANG BIASA MENYERTAI GANGGUAN JIWA

Menurut Janice Clack,1962 klien yang mengalami gangguan jiwa sebagian besar disertai Halusinasi dan Delusi yang meliputi beberapa tahapan antara lain:

1. Tahap Comforting :Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stressornya dengan coping imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.

2. Tahap Condeming :Timbul kecemasan moderate , cemas biasanya makin meninggi selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri (With drawl)

3. Tahap Controling :Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul tetapi suara tersebut terusmenerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian/sedih.

4. Tahap Conquering :Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersipat merusak atau dapat timbul perilaku suicide.

F. PSIKOPATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa perubahan-perubahan pada neurotransmiter dan resptor di sel-sel saraf otak (neuron) dan interaksi zat neurokimia dopamin dan serotonin, ternyata mempengaruhi alam pikir, perasaan, dan perilaku yang menjelma dalam bentuk gejala-gejala positif dan negatif skizofrenia.

Selain perubahan-perubahan yang sifatnya neurokimiawi di atas, dalam penelitian dengan menggunakan CT Scan otak, ternyata ditemukan pula perubahan pada anatomi otak pasien, terutama pada penderita kronis. Perubahannya ada pada pelebaran lateral ventrikel, atrofi korteks bagian depan, dan atrofi otak kecil (cerebellum).

Page 9: makalah GANGGUAN JIWA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Sumber :Buku saku DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA, rujukan ringkas PPDGJ- III oleh Dr Rusdi Maslim SpKJ ; Jakarta 2001

http://www.artikelkedokteran.com/1030/konsep-gangguan-jiwa.html

http://ochamutz91.wordpress.com/page/14/

http://psikologiabnormal.wikispaces.com/Schizophrenia+Paranoid

http://alvidedidanirwan.wordpress.com/gangguan-jiwa/

Page 10: makalah GANGGUAN JIWA.docx

MAKALAH

PATOFISIOLOGI GANGGUAN JIWA FAKTOR SOMATIK

Nama Kelompok:

1. Mukti Wibowo2. Tri Gunandar3. Diah Clarashinta4. Rizky Ristiana5. Desy Dian F6. Ardi Racman F

DIII KEPERAWATAN 1BSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

Page 11: makalah GANGGUAN JIWA.docx

2013/2014