Upload
nhovi-kristina
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
1/17
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Kesehatan Lingkungan
Dosen : Dwi Agustian Farok , S.Kep.,Ns
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Apriyanto2. Armalina Oktavia3. Ayu Wulansari4. Berty Annely5. Heni Riasinta6. Mufti Maulidzar
7. Novi Kristina8. Rinda Yanie9. Widya Caesaria10.Winey Adelia11.Yadi12.Zezen Ade Saputra
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
EKA HARAP PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEMESTER V
TAHUN AJARAN 2012/2013
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
2/17
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas kesehatan dan akal pikiran yang diberikan kepada penyusun sehingga dapatmenyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Walaupun ada
beberapa halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun
penyusun dapat mengatasinya dan tentunya atas campur tangan Tuhan Yang Maha
Esa.
Sebagai makalah yang membahas mengenai kesehatan lingkungan makalah
Dinamika Kesehatan Lingkungan, ini dikhususkan untuk mahasiswa kesehatan dan
keperawatan, pengajar atau dosen keperawatan.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
bersedia membantu penyelesaian makalah ini serta kepada semua pembaca yang bisa
mengambil ilmu dari makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari berbagai kelemahan
manusiawi. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan bersama di masa mendatang.
Akhir kata dalam kesempatan ini pula penyusun berharap semoga makalah
ini dapat membantu mahasiswa keperawatan dalam belajar mengenai dinamika
kesehatan lingkungan untuk lebih giat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
agar tidak kalah bersaing dengan pelayanan keperawatan luar negeri di era global ini
serta semoga dapat menyumbangkan sedikit ilmu untuk profesi keperawatan.
Palangka Raya, Oktober 2013
Penyusun
i
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
3/17
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 11.3 Tujuan Penulisan 11.4 Manfaat Penulisan 21.5
Metode Penulisan 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi kesehatan lingkungan 32.2 Ruang lingkup kesehatan lingkungan 42.3 Dinamika kesehatan lingkungan 52.4 Agen penyakit dalam epidemiologi lingkungan 82.5 karakteristik faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit 82.6 Program pengendalian vektor penyakit 10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan 133.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
4/17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangBerbagai penyakit yang timbul di masyarakat sebenarnya merupakan
indikator yang cukup peka dari baik buruknya kondisi kesehatan lingkungan suatu
masyarakat. Penyakit-penyakit infeksi seperti diare, TB Paru, radang saluran
pernafasan, tetanus, tipus perut, campak, malaria, demam berdarah masuh
merupakan penyebab kematian terbesar yakni sebesar 46,8% dari seluruh
kematian. Disamping itu juga masih seringnya terjadi kejadian keracunan di
masyarakat.
Penyakit-penyakit tersebut erat kaitannya dengan masalah kesehatan
lilngkungan seperti kecukupan akan kebutuhan air bersih, sarana pembuangan
kotoran manusia dan limbah atau sampah domestik, sarana perumahan, masalah
hygiene makanan, penyemprotan pestisida dan perilaku sehat yang belum
memasyarakat.
1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang menjadi fokus
pembahasan dalam makalah ini yaitu apa saja yang mencakup dinamika kesehatan
lingkungan.
1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Tujuan UmumAgar para pembaca dan mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui tentang
dinamika kesehatan lingkungan.
1
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
5/17
2
1.3.2 Tujuan KhususAdapun tujuan khusus penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi kesehatan lingkungan.2. Mengetahui bagaimana ruang lingkup kesehatan lingkungan.3. Mengetahui bagaimana dinamika kesehatan lingkungan.4. Mengetahui macam-macam agen penyakit dalam epidemiologi lingkungan.5. Mengetahui bagaimana karakteristik faktor yang berperan dalam
menimbulkan penyakit.
6. Mengenai bagaimana program pengendalian vektor penyakit.
1.4 Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan ini yaitu bagi para pembaca selain dapat memberikan
tambahan pengetahuan juga agar pembaca dapat lebih memahami tentang dinamika
kesehatan lingkungan. Selain itu, bagi mahasiswa Prodi S1 Keperawatan khususnya
dapat dijadikan sebagai dasar atau pedoman dalam memberikan pembelajaran yang
sesuai sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai.
1.5 Metode PenulisanUntuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode kepustakaan dan Internet. Adapun teknik-teknik yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1 InternetDalam metode ini penulis mencari informasi dari internet dan situs-situs yang
relevan dan realistis.
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
6/17
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kesehatan LingkunganKesehatan lingkungan berasal dari dua kata yaitu kesehatan dan
lingkungan yang pengertiannya sebagai berikut:
1. Sehat (Menurut WHO)Adalah suatu keadaan yang baik dari fisik, mental, sosial dan bukan
hanya terhindar dari penyakit atau cacat
2. LingkunganAdalah segala sesuatu yang berada di alam sekitar baik berupa bahan,
kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki potensi menyebabkan penyakit.
Dengan demikian Kesehatan Lingkungan adalah: Ilmu yang mempelajari
berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara
berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki potensi penyebab sakit
yang timbul akibat adanya perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia
WHO (World Health Organization).
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia).
Ilmu Kesehatan Lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang
mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau
masyarakat dengan segala macam perubahan
3
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
7/17
4
komponen lingkungan hidup seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau
kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya
pencegahan (Umar Fahmi Achmadi, 1991).
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia
melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkungan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia (Sumengen Sutomo, 1991).
Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai
keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya
pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelolaan lingkungansehingga
dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari
gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat
danmartabat manusia (Sudjono Soenhadji, 1994).
Kesehatan lingkungan adalah Ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu,
menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan
melalui pengelolaan unsur-unsur/faktor-faktorlingkungan yang berisiko terhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis, intervensi/rekayasa
lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat
kesehatan manusia secara optimal (Tri Cahyono, 2000).
2.2Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan1. Penyediaan air minum2. Pengolahan air buangan dan pengendalian pencemaran3. Pengelolaan sampah padat4. Pengendalian vector5. Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta manusia6. Hygiene makanan7. Pengendalian pencemaran udara8. Pengendalian radiasi
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
8/17
5
9. Kesehatan kerja10.Pengendalian kebisingan11.Perumahan dan permukiman12.Perencanaan daerah perkotaan13.Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut dan darat14.Pencegahan kecelakaan15.Rekreasi umum dan pariwisata16.Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidemic, bencana, kedaruratan17.Tindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari risiko gangguan kesehatan
2.3
Dinamika Kesehatan LingkunganAgen toksik secara tak langsung mempengaruhi kesehatan manusia
dengan cara merusak stabilitas ekosistem lewat penebangan hutan, pembuangan
air limbah ke sungai, danau, laut, dan lain-lain. Banjir dapat menurunkan
produktivitas hasil pertanian dan sebagian besar harta manusia hilang. Banjir
juga dapat merusak saluran pembuangan air limbah. Banjir juga menyebabkan
terjadinya penyebaran penyakit menular. Dan perusakan hutan dapat
meningkatkan penyebaran penyakit malaria.
Pemahaman terhadap dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik
dan atau faktor penyakit (Fisik, Biologi, Kimia) yang menumpang atau berada
dalam vehicle atau kendaraan transmisi hingga kontak dengan manusia atau
penduduk.
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau
faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle
transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk. Pemahaman kinetika
agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan. Contoh: Pb
udara/air/tanah/makanan umurtubuh manusia
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
9/17
6
1. Simpul 1 : Berhubungan dengan sumber perubahan (pembangunan,alam) Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan mengeluarkan
atau mengemisikan agents penyakit. Agents penyakit adalah komponen
lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui
kontak secara langsung atau melalui media perantara (yang juga
komponen lingkungan). Contoh: Sumber Perubahan Lingkungan
1) Aktivitas manusia: Terutama pembangunan industri,transportasi dan pemukiman menghasilkan limbah yang
menurunkan kualitas lingkungan
2) Aktivitas Alam: Letusan gunung berapi, banjir, badai, gempabumi merubah kualitas air, udara, tanah, makanan, vektor atau
manusia sendiri
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
10/17
7
3) Komponen lingkungan bertindak sebagai media atau perantaraterjadinya penyakit di masyarakat
2. Simpul 2 : Berhubungan dengan wahana transisi penyakit atau mediatransmisi penyakit : udara, tanah/pangan, air, makanan,
manusia/langsung, binatang/serangga. Media transmisi tidak akan
memiliki potensi penyakit kalau didalamnya tidakmengandung bibit
penyakit atau agent penyakit.
3. Simpul 3 : Berhubungan dengan masyarakat sasaran dan perilakupemajanan (jenis kelamin, umur, kelamin, lokasi, budaya, perilaku,
gizi, Hb. Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia
dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya
penyakit. Agent penyakit dengan atau tanpa menumpang komponen
lingkungan lain, masuk kedalam tubuh melalui satu proses yang kita
kenal sebagai proses hubungan interaktif
4. Simpul 4 : berhubungan dengan efek sakit atau tidakInteraktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi
bahaya gangguan kesehatan. Bisa kelainan bentuk, kelainan
fungsi,kelainan genetik, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial.
1) Akut jika gejala dampak timbul dalam waktu kurang dari 24 jamsejak terpajan.
2) Sub akut jika gejala dampak timbul dalam waktu antara 1 hari s.dkurang dari 1 bulan.
3) Sub kronis jika gejala dampak timbul dalam waktu antara 1 bulans.d kurang dari 3 bulan.
4) Kronis jika gejala dampak timbul dalam waktu 3 bulan.
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
11/17
8
2.4Agen Penyakit dalam Epidemiologi Lingkungan1. Agen Fisik
Meliputi radiasi, medan magnit listrik, kebisingan, suhu udara, kelembaban,
intensitas suara, getaram panas, cahaya dan lain-lain
2. Agen BiologiTerdapat 6 kelompok agen biologis yaitu: protozoa, metazoa, bakteri, virus,
jamur, rickettsia
3. Agen Kimia antara lain adalah pestisida, food additive, obat-obatan, limbahindustri. Selain itu juga meliputi zat-zat yang diproduksi oleh tubuh sebagai
akibat dari suatu penyakit, misalnya pada diabetik asidosis, uremia. Perlu
diperhatikan cara transmisi dari agen kimia tersebut sehingga dapat
menimbulkan gangguan, yaitu secara:
1. Inhalasi, terdiri dari zat kimia yang berupa gas (misalnya karbonmonoksida), Uap (misalnya uap bensin), debu mineral (misalnya
asbestosis), partikel di udara (Misalnya zat-zat Allergen)
2. Ditelan, misalnya: Minuman keras/alkohol, obat-obatan, kontaminasimakanan, seperti pada keracunan logam berat dan lain-lain
3. Melalui Kulit, misalnya keracunan pada pemakaian kosmetika atau padakeracunan yang disebabkan oleh racun tumbuh-tumbuhan atau binatang.
2.5 Karakteristik faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit1. Karakteristik Lingkungan
1) Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan,Panas, radiasi.
2)dll.
3) -tumbuhan.
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
12/17
9
2. Karakteristik Agent/penyebab penyakitAgent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agentpenyakit dapat dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :
1) Agent biologis: Beberapa penyakit beserta penyebab spesifiknyaJenis agent Spesies agent Nama penyakit
Metazoa Ascaris lumbricoides Ascariasis
Protozoa Plasmodium vivax Malaria Quartana
Fungi Candida albicans Candidiasis
Bakteri Salmonella typhi Typhus abdominalis
Rickettsia Rickettsia tsutsugamushi Scrub typhus
Virus Virus influenza Influenza
2) Agent nutrien : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.3) Agent fisik : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.4) Agent chemis/kimia : eksogen contoh ; alergen, gas, debu,endogen
contoh ; metabolit, hormon.5) Agent mekanis : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan.
3. Karakteristik Host/pejamuFaktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan
tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing masing individu,
yakni :
1) Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kankerpada usia pertengahan
2) Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki3) Ras : sickle cell anemia pada ras negro4) Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
13/17
10
5) Pekerjaan : asbestosis, bysinosis.6) Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes7) Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan
lama dan seumur hidup.
8) Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacinghati.
9) Gaya hidup : merokok, minum alcohol10) Psikis : stress menyebabkan hypertensi, ulkus peptikum, insomnia.
2.6Program Pengendalian Vektor Penyakit
Untuk menanggulangi masalah dan faktor-faktor resiko yang telah
diuraikan terdahulu maka dirumuskan kegiatan sebagai berikut:
1. Surveilans Vektor Penyakit: Informasi vektor penyakit mencakup:1) Keberadaan vektor penyakit dan bionomik2) Kuantifikasi tingkat kepadatan dan atau kontak antara manusia dengan
vektor penyakit
3) Keberadaan dan penyebaran organisme (parasit atau bakteria atauvirus) pada vektor penyakit tersebut.
4) Tingkat kesakitan penyakit yang ditularkan vektor penyakit5) Status kerentanan vektor penyakit dan reservoir terhadap pestisida
2. Proteksi Diri terhadap Vektor Penyakit, adalah upaya perlindungan dirisendiri, keluarga atau sekelompok orang yang tinggal atau bekerja bersama
terhadap vektor penyakit. Termasuk dalam tindakan ini adalah pencegahan
terjadinya kontak antara tubuh dengan vektor penyakit dan tindakan untuk
mencegah masuk, singgah, dan berkembangbiaknya vektor penyakit di
dalam atau di sekitar rumah. Kegiatan ini umumnya sederhana serta tidak
mahal dan seringkali dapat dilakukan oleh masyarakat tanpa bantuan petugas
kesehatan.
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
14/17
11
3. Sanitasi Lingkungan: Sanitasi lingkungan mencakup pengelolaan sampah,limbah cair, termasuk tinja dan sanitasi rumah yang ditujukan untukmencegah kehadiran vektor penyakit
4. Manipulasi LingkunganAdalah suatu upaya pengelolaan lingkungann yang meliputi kegiatan yang
terencana yang bertujuan untuk mengubah kondisi sementara yang tidak
menguntungkan bagi perkembangbiakan vektor penyakit pada habitatnya.
Sebagai contoh adalah pengubahan kadar garam, penggelontoran,
pengaturan permukaan air waduk, pembersihan tanaman, peneduhan dan
pengeringan rawa.
5. Modifikasi Lingkungan: Adalah upaya pengelolaan lingkungan yangmeliputi perubahan fisik yang bersifat permanen terhadap lahan, air dan
tanaman yang bertujuan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi
habitat vektor penyakit tanpa menyebabkan terganggunya kualitas
lingkungan hidup manusia. Termasuk kegiatan ini adalah drainase,
penimbunan tempak perindukan vektor penyakit berupa genangan air.
6. Pengendalian vektor penyakit secara biologisAdalah pemanfaatan organisme hidup atau produknya untuk mengendalikan
vektor penyakit. Termasuk dalam organisme ini adalah virus, bakteri,
protozoa, jamur, tanaman parasit, predator dan ikan.
7. Pengendalian secara kimiawi: adalah cara pengendalian vektor penyakitdengan menggunakan pestisida, baik berupa racun, penolak (repellen)
maupun hormon pengatur pertumbuhan
8. Pembinaan Masyarakatadalah upaya intervensi terhadap pengetahuan, sikap,dan perilaku masyarakat agar sadar, mau, dan mampu mengendalikan vektor
penyakit sehingga resiko kesehatan yang ditimbulkan oleh vektor penyakit
dapat ditekan serendah-rendahnya. Pembinaan masyarakat disini termasuk
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
15/17
12
pembinaan terhadap dunia usaha yang menyelenggarakan pengendalian
vektor penyakit baik dalam bentuk bimbingan maupun pelatihan.
9. Penunjang1) Pengembangan pedoman, standar dan persyaratan kriteria pedoman
dibidang pengendalian penyakit
2) Kemitraan yaitu kerjasama antara berbagai institusi yang bekerja atasdasar prinsip kesetaraan, keterbukaan, saling menguntungkan secara
efektif dan efisien dalam pengendalian vektor penyakit dengan kondisi
dan kemampuan masing-masing institusi.
3) Sosialisasi pengendalian vektor penyakit yaitu menyebarluaskaninformasi tentang pengendalian vektor penyakit sehingga terwujud
kondisi sanitasi dan lingkungan yang tidak memberi peluang bagi
perkembangbiakan penyakit serta dalam rangka terwujudnya masyarakat
yang mandiri dalam pengendalian vektor penyakit
4) Kajian pengendalian vektor penyakit adalah untuk memperoleh gambarantentang kondisi kesehatan lingkungan di daerah endemis vektor penyakit,
sebagai bahan untuk penyusunan rencana pengendalian vektor penyakit
yang meliputi pengkajian cara-cara dan bahan yang tepat guna yang
terdapat di masyarakat setempat.
5) Pelatihan bagi pelaksana maupun perusahaan jasa pengendalian vektorpenyakit.
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
16/17
BAB 3
PENUTUP
3.1SimpulanKesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia
WHO (World Health Organization).
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia).
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau
faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle
transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk. Pemahaman kinetika
agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan. Contoh: Pb
udara/air/tanah/makanan umurtubuh manusia
3.2SaranDiharapkan bagi Instansi kesehatan agar dapat memberikan informasi
tentang dinamika kesehatan lingkungan melalui penyuluhan maupun penempelan
poster atau penyebaran leaflet agar masyarakat dapat mengetahui secara rinci.
Kepada masyarakat agar lebih aktif menjaga kondisi lingkungan sehingga
mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya sehingga dapat mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.
13
8/12/2019 makalah dinamika KESLING
17/17
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int Last Update : 5 October 2013
Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :
http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : 5 October 2013
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentangKesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu
Pengantar.Jakarta : EGC.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran