22
MAKALAH DAKWAH Penyusun : HAFIDZ AHMAD BASROWI NIM : A24130103

Makalah Dakwah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dakwah dalam keluarga, masyarakat, dan lingkungan kampus

Citation preview

Page 1: Makalah Dakwah

MAKALAHDAKWAH

Penyusun :HAFIDZ AHMAD BASROWI

NIM : A24130103

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2014

Page 2: Makalah Dakwah

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dzat yang selalu melindungi kita dalam suka

dan duka. Berkat segala rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “DAKWAH” dengan lancar.

Sholawat serta salam, saya haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, dengan kehadiran beliau di bimu, kita mengerti jalan menuju rahmat Allah

dan jalan menuju kemurkaan-Nya. Selain itu tak lupa kepada sahabat-sahabat dan

keluarga Rasulullah karena selalu setia pada ajaran Allah SWT dengan sepenuh

hati.

Penulis sadar dalam makalh ini masih banyak kekurangan yang perlu

dibenahi. Untuk itu penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca. Semoga

makalah ini dapat memberi manfaat, barakah, dan maslahah didunia dan

diakherat.

Bogor, Januari 2014

Penulis

Page 3: Makalah Dakwah

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

untuk menyebarkan dan menyiarkan islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

rahmat bagi seluruh alam, islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan umat manusia, bilamana ajaran islam yang mencakup segenap

aspek kehidupan itu disajikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh oleh umat manusia.

Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang tidak bias

ditinggalkan lagi. Kewajiban dakwah merupakan suatu yang bersifat conditio sine

quanon, tak mungkin dihindarakan dari kehidupannya. Sehingga orang mengaku

dirinya sebagai muslim maka secara otomatis pula dia menjadi seorang juru

dakwah.

` maka dari itu dakwah merupakan bagian yang sangat penting dalam

kehidupan seorang muslim, bahkan agama islam sebagai ajaran tidaklah berarti

manakala tidak di manifestasikan dalam perbuatan sehari-hari dan diamalkan.

Karena islam tidak semata-mata membicarakan dari satu sisi kehidupan manusia

(hubungan manusia dengan tuhan), tetapi islam juga menyoroti persoalan hidup

manusia secara total dalam kesehariannya. Memanifestasikan agama bias

dilakukan didimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi bagaimanapun seorang

muslim harus menyatakan keislamnnya.

Berdasarkan hal-hal yang tersinggung diatas, maka dalam makalah ini

akan dijelaskan apa itu dakwah secara luas serta cara berdakwah sebagai

manifestasi agama disetiap lini kehidupan seperti dakwah kepada keluarga,

dakwah kepada masyarakat, dan dakwah kepada lingkungan kampus.

Page 4: Makalah Dakwah

I.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian dakwah?

2. Apa saja tujuan dan unsure dakwah?

3. Bagaimana berdakwah dalam keluarga, masyarakaat, dan lingkungan

kampus?

I.3 TUJUAN

Makalah ini bertujuan :

1. Mengetahui pengertian dakwah.

2. Mengetahui tujuan dan unsur-unsur dakwah.

3. Mengetahui cara berdakwah dalam keluarga, masyarakat, dan lingkuangan

kampus.

Page 5: Makalah Dakwah

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN DAKWAH

Secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab yakni,

.Artinya : panggilan, ajakan, seruan (Munawwir, 1997: 406) اعد –وعدي – ةوعد

Adapun secara istilah banyak pakar yang menyebutkan, di antaranya adalah

sebagaimana yang dikutip oleh Amrullah Achmad (1995: 14):

1. Sayid Quthb menyatakan bahwa dakwah adalah mengajak atau menyeru

orang masuk ke dalam sabilillah, bukan untuk mengikuti da’i atau bukan

mengikuti sekelompok orang.

2. Ahmad Ghulusy menjelaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan atau ucapan

untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam.

Jadi dapat dikatakan bahwa dakwah adalah suatu proses penyelenggaraan

aktivitas atau usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dalam upaya

meningkatkan taraf hidup dan tata nilai kehidupan manusia dengan berlandaskan

ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan demikian secara terminologis

dakwah adalah komunikasi mengajak dan memanggil umat manusia kepada

agama Islam, memberi informasi mengenainya, amar ma'ruf nahi munkar agar

dapat tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan supaya terlaksana

ketentuan Allah, yaitu menyiksa orang yang menolak dan mengunegerahkan

pahala bagi orang yang beriman dengan pesan-pesan komunikasi tersebut (Tim

Peneliti IAIN Jami'ah Ar-Raniry Darussalam, 1984/ 1985: 5-6).

II.2 TUJUAN DAKWAH

Proses penyelenggaraan dakwah dilaksanakan dalam rangka mencapai

nilai tertentu. Nilai tertentu yang diharapkan dapat diperoleh dengan jalan

melakukan aktifitas dan realisasi dakwah itu disebut tujuan dakwah. Tujuan

dakwah merupakan salah satu tujuan umum dakwah, sehingga bisa dikatakan

apabila unsur ini tidak ada maka penyelenggaraan dakwah tidak akan

membuahkan hasil seperti yang diharapkan atau semua usaha akan sia-sia.

Page 6: Makalah Dakwah

Mengenai konteks tujuan dakwah ini, para pakar memberikan definisi

yang berbeda-beda. Namun perbedaan pendapat tersebut hanyalah dalam tataran

redaksi bahasa. Substansinya sesungguhnya sama yaitu demi kemaslahatan hidup

manusia di dunia dan kehidupan di akhirat. Muhammad Natsir mengemukakan

bahwa tujuan dakwah adalah:

1. Memanggil manusia kepada syariat untuk memecahkan persoalan hidup,

baik persoalan hidup perorangan ataupun rumah tangga, berjamaah,

bermasyarakat, bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan bernegara.

2. Memanggil manusia kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah Swt di

muka bumi, menjadi pelopor, pengawas, pemakmur, pembesar kedamaian

bagi umat manusia.

3. Memanggil manusia kepada tujuan hidup yang hakiki yaitu menyembah

Allah Swt. sebagai satu-satunya zat Pencipta.

Di lain pihak Dr. Mawardi Bachtiar berpendapat bahwa tujuan dakwah

adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta mendapat ridha Allah

Swt.Sedangkan Prof. H.M. Arifin menjelaskan tujuan dakwah untuk

menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

yang disampaikan oleh pelaksana dakwah atau penerang agama.Adapun menurut

Prof. Toha Yahya Umar, M.A. menjelaskan bahwa tujuan dakwah adalah untuk

menobatkan benih hidayah dalam meluruskan itiqad, memperbanyak amal secara

terus-menerus, membersihkan jiwa dan menolak syubhat agama.

II.3 UNSUR DAKWAH

“Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang selalu ada dalam

kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da’i (pelaku dakwah), mad’u

(mitra dakwah), maddah (materi dakwah), washilah (media dakwah), thariqoh

(metode dakwah), dan atsar (efek dakwah).”

a. Da’i (pelaku dakwah)

Da’i  berasal dari bahasa arab sebagai isim fa’il dari kata da’a-yad’u-

da’watan yang berarti seorang laki-laki sebagai subjek dakwah atau pelaku dalam

menegakan dakwah. Sedangkan untuk perempuan lazim digunakan istilah

Page 7: Makalah Dakwah

da’iyah. Dengan kata lain yang dimaksud da’i adalah “orang yang melaksanakan

dakwah baik lisan maupun tulisan atau perbuatan baik secara individu , kelompok

atau berbentuk organisasi atau lembaga.”

Dalam konteks komunikasi, da’i sama dengan komunikator. Maka

disebutlah dengan komunikator dakwah. “Komunikator dakwah diakui sebagai

orang yang shaleh. Perilaku dan sikapnya menjadi salah satu sumber penilaian dan

rujuan perilaku masyarakat.”

b. Mad’u (Mitra Dakwah atau Penerima Dakwah)

Unsur dakwah yang kedua adalah mad’u, yaitu manusia yang menjadi

sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara indivisu maupun

sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak. Dalam

konteks komunikasi mad’u adalah komunikan, maka disebutlah dengan

komunikan dakwah. Komunikan dakwah (mad’u) memiliki kemampuan yang

berbeda-beda. Ada dua potensi yaitu : kemampuan rasio dan kemampuan merasa.

c. Materi Dakwah

Maddah dakwah atau materi dakwah merupakan masalah isi pesan atau

materi yang disampaikan da’i kepada mad’u. Akan tetapi ajaran Islam yang

dijadikan maddah dakwah pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

1. Aqidah yang meliputi ; Ilahiyat (berhubungan dengan sifat dan dzat

Allah), Nubuwat (berhubungan dengan sifat-sifat, tugas dan urgensi para

Nabi), Ruhaniyat (berhubungan dengan alam supra natural seperti

malaikat, jin) dan Sam’iyyat (berhubungan dengan kehidupan di alam

barzakh, surga, dan neraka)

2. Syariah yang meliputi : Ibadah dan Mu’amallah.

3. Akhlaq yang meliputi : Akhlaq kepada Khaliq, Akhlaq terhadap makhluk

termasuk kepada diri sendiri.

d. Media ( Wasilah ) Dakwah

Di zaman kita sekarang ini, sungguh Alloh azza wa Jalla lebih banyak

mempermudah urusan dakwah ini dengan berbagai sarana yang belum pernah ada

sebelumnya. Urusan dakwah di zaman ini jauh lebih mudah dengan berbagai

sarana dan menegakkan hujjah kepada manusia di zaman ini dapat dilakukan

Page 8: Makalah Dakwah

dengan berbagai media yang beraneka ragam, seperti media penyiaran, televisi,

cetak dan media-media lainnya yang bermacam-macam.

Dewasa ini dakwah tidak hanya sekedar ceramah diatas mimbar yang

bertempat di mesjid atau mushola. Kecanggihan tekhnologi menjadikan dakwah

semakin berkembang pesat hingga bisa dirasakan hingga ke pelosok negeri. Hal

tersebut menuntut para da’i agar lebih kreatif dan inovatif dalam menyeru

kebaikan dan melarang kepada kemunkaran.

Dakwah di zaman yang serba modern dan canggih ini diperlukan metode

yang canggih dan modern pula. Sebab jika tidak adanya keseimbangan antara

metode dakwah dan kondisi zaman, maka materi dakwah yang disampaikan tidak

sampai pada sasaran. Sekarang ini kita hidup di era yang disebut dengan era

persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Semua aspek kehidupan di

jalankan oleh mesin-mesin robot yang serba modern.

Dari segi penyampaian dakwah dibagi tiga golongan :

1)        The Spoken Words (yang berbentuk ucapan)

Yang termasuk kategori ini ialah alat yang dapat mengeluarkan bunyi.

Karena hanya dapat ditangkap oleh telinga; disebut juga dengan the

audio media yang biasa dipergunakan sehari-hari seperti telepon dan

radio.

2)        The Printed Writing (yang berbentuk tulisan)

Yang termasuk didalamnya adalah barang-barang tercetak, gambar-

gamabr tercetak, lukisan-lukisan, buku, surat kabar, majalah, brosur,

pamflet dan sebagainya.

3)        The Audio Visual (yang berbentuk gambar hidup)

Yang merupakan penggabungan dari golongan diatas, yang termasuk

didalamnya adalah film, televisi, radio, video dan sebagainya.

e. Metode ( Thariqah ) Dakwah

Metode berasal dari bahasa Latin yaitu methodus yang berarti cara. Dalam

bahasa Yunani methodhus berarti cara atau jalan. Secara terminologis, metode

adalah cara yang sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja.

Dakwah adalah cara yang digunakan subjek dakwah untuk menyampaikan materi

dakwah atau bias diartikan metode dakwah adalah cara-cara yang digunakan

Page 9: Makalah Dakwah

seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Islam atau serentetan

kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

f. Efek ( Atsar ) Dakwah

Atsar ( efek ) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses

dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i.

kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka

selesailah dakwah. Padahal, atsar sangan besar artinya dalam penentuan langkah-

langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis atsar dakwah, maka

kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan

dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis atsar dakwah

secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui

untuk diadakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya (corrective

action). Demikian juga strategi dakwah termasuk di dalam penentuan unsure-

unsur dakwah yang dianggap baik dapat ditingkatkan.

II.4 DAKWAH DALAM KELUARGA

Keluarga merupakan unit organisasi terkecil dalam masyarakat. Di situlah

banyak pengaruh dan pembentukan karakter dari masing-masing anggota keluarga

terutama pada anak-anak yang ada di dalamnya. Hal tersebut menyebabkan

dakwah akan menjadi efektif saat dilakukan dalam lingkup keluarga.

Dalam keluarga, terkadang dakwah dilakukan dengan saling bertegur atau

saling mengingatkan satu sama lain. Orang tua sering member contoh kepada

anak mereka dalam melakukan hal kebaikan seperti bersedekah dll. Menegur

anakn mereka juga dilakukan sebagai metode dakwah. Namun dilemanya

bagaimana cara seorang anak menegur kepada orang tuanya? Kadang hal itu

menjadi problema karena kurang sopan ketika menegur orang tua dengan cara

yang salah. Cara menasihat orang tua haruslah dengan cara yang baik, dan sopan

karena kta harus berbakti pada orang tua, sepert kisah berikut:

Suatu waktu, Hasan dan Husin melihat seorang laki-laki dewasa sedang

mberwudhu dengan cara yang salah. Keduaya tidak berani menegur laki-laki

tersebut kerana mereka masih anak-anak. Kemudian, Hasan berbisik kepada

Husin. Mereka membuat satu rencana untuk menyedarkan laki-laki tadi. Dua

Page 10: Makalah Dakwah

anak-anak itu kemudiannya berpura-pura tidak tahu cara berwudhu. 'Pak cik,

bolehkah pak cik menilai siapakah di antara kami yang paling betul mengambil

wuduk?" tanya mereka. Laki-laki tersebut setuju untuk menilai mereka. Hasan dan

Husin mengambil peluang itu dengan menunjukkan cara berwuduk seperti yang

diajarkan Rasulullah S.A.W yang mereka dapatkan dari pelajaran di Madrasah

mereka. Setelah Hasan dan Husin selesai berwudhu, tahulah laki-laki tersebut

bahwa dia telah salah. Laki-laki itu lantas mengucapkan terima kasih kepada

mereka karena telah menyedarkannya. Sejak kejadian itu, laki-laki itu berwudhu

dengan cara yang betul seperti yang ditunjukkan oleh Hasan dan Husin.

Subhanallah.

II.5 DAKWAH PADA MASYARAKAT

Dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya kehidupan umat Islam,

dakwah mempunyai kedudukan yang amat penting. Dengan dakwah, dapat

disampaikan serta dijelaskan mengenai ajaran Islam kepada masyarakat dan umat

sehingga sasaran dapat mengetahui perkara yang benar (haq) atau perkara yang

salah (batil). Peranan dakwah bukan setakat dapat membezakan tetapi dakwah

juga dapat mempengaruhi masyarakat untuk menyukai perkara yang baik serta

dapat menolak apa saja yang tidak betul yang berlaku dalam masyarakat.

Sekiranya ini dapat diwujudkan dalam masyarakat Islam, sudah tentu hasrat

kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dapatdicapai. Sesungguhnya dakwah

mempunyai kedudukan yang amat penting.

Dalam era globalisasi seperti ini, dakwah dalam masyarakat tidak hanya

memalui pengajian dan majelis ta’lim. Namun, mengacu pada perkembangan

zaman ini dakwah harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Sekarang ini

dakwah sudah mulai merajahi kaum remaja memalui media jejaring sosial, banyak

aktivis yang melakukan dakwahnya disana. Selain itu banyak juga dakwah yang

dilakukan melalui media massa, contohnya pada radio televisi dll.

Melalui metode apapun, dakwah dalam masyarakat haruslah bisa membina

dan membimbning masayarakat menuju jalan yang benar. Selan itu, dakwah juga

haru dmanifestasikan dalam kehipan bermasyarakat sehari-hari agar terwujudnya

Page 11: Makalah Dakwah

kehidupan yang tentram, bahagia, dan dirahmati Allah SWT baik di dunia

maupun di akherat kelak. Amin.

II.6 DAKWAH KEPADA LINGKUNGAN KAMPUS

Dakwah Kampus adalah dakwah ammah harokatudz dzahiroh dalam

lingkup perguruan tinggi. Dakwah yang sifatnya terbuka, berorientasi kepada

rekrutmen dakwah di kalangan civitas akademika secara umum, dan aktivitasnya

dapat dirasakan oleh civitas akademika. Civitas akademika yang dimaksud di sini

adalah para mahasiswa dan dosen perguruan tinggi. Civitas akademika merupakan

bagian dari masyarakat kampus yang hidup dengan peraturan, ada peraturan

kampus (rektorat), peraturan ormawa, dan sebagainya. Sehingga untuk dapat

mengejewantahkan dakwah ammah harokatudz dzahirah tersebut, maka prinsip

'legal', 'formal', dan 'wajar' dalam kacamata civitas akademika, menjadi hal yang

perlu diperhatikan oleh Dakwah Kampus. Salah satu derivasi dari hal ini, maka

biasanya sebuah lembaga dakwah kampus (di IPB LDK al-huriyyah) perlu

membuat AD/ART sebagai bagian dari bentuk legalisasi organisasi dakwah

kampus di sebuah perguruan tinggi.

Untuk menjalankan roda Dakwah Kampus, maka dibutuhkan personil-

personil, yaitu Aktivis Dakwah Kampus (ADK). ADK adalah kader dakwah dan

tarbiyah yang memiliki peran dalam Dakwah Kampus. Peran yang dilakukan bisa

berupa sebagai pengurus lembaga dakwah kampus, murobbi kampus, dan

sebagainya. Peran ADK ini bisa dijalankan oleh kader dakwah yang bertitel

mahasiswa, atau dosen, atau kader dakwah lainnya yang bersinggungan dengan

Dakwah Kampus. Mereka harus dapat bergerak bersama-sama dalam koridor

strategi dakwah kampus yang bersangkutan.

Sebagaimana telah diungkapkan di atas, dalam pergerakannya dakwah

kampus memiliki medan tersendiri. Medan pergerakan dakwah kampus adalah

area di mana dakwah kampus mengaktualisasikan diri. Medan Dakwah Kampus

yaitu lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap dakwah

kampus, meliputi manusia-manusianya (para civitas akademika, pejabat dan

pegawai kampus, alumni), sarana-sarananya (lembaga kemahasiswaan, institusi

perguruan tinggi, institusi pemerintah terkait, institusi kerjasama antar perguruan

Page 12: Makalah Dakwah

tinggi), dan aturan main yang berlaku (peraturan perundangan terkait, kurikulum

dan sistem administrasi perguruan tingggi), serta sarana dan prasarana kampus.

Dan yang terakhir dalam kajian ini adalah tujuan Dakwah Kampus,

terakhir dan sangat penting. Karena tujuan dakwah kampus harus selalu menjadi

satu hal yang terus diingat oleh para ADK, agar mereka tahu ke mana arah

dakwah kampus berjalan.

Page 13: Makalah Dakwah

BAB III\PENUTUP

III.1 SIMPULANBerdasarkan pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan:

1.Dakwah merupakan suatu proses penyelenggaraan aktivitas atau usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan tata nilai kehidupan manusia dengan berlandaskan ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW.

2.Tujuan dakwah substansinya yaitu demi kemaslahatan hidup manusia di dunia dan kehidupan di akhirat.

3. Unsur dakwah terdiri atas : Da’i (pelaku dakwah), Mad’u (Mitra Dakwah atau Penerima Dakwah), Materi dakwah, Media (Wasilah) dakwah, Metode (Thariqah) dakwah, efek (Atsar) dakwah.

4. Dakwah kepada kelaurga dapat dilakukan dengan menegur dan memberi contoh. Member nasihat pada orang tua harus dengan cara yang baik dan sopan.

5. Dakwah kepada masyarakat dalam era global harus dapat memafaatkan teknologi. Seperti sekarang ini banyak dakwah dalam masyarakat melalui jejaring social dan juga media massa.

6. Dakwah kepada lingkungan kampus adalah dakwah ammah harokatudz dzahiroh dalam lingkup perguruan tinggi, dakwah yang sifatnya terbuka, berorientasi kepada rekrutmen dakwah di kalangan civitas akademika secara umum, dan aktivitasnya.

III.2 SARANSebagai umat muslim hendaknya kita ikut serta dalam berdakwah diajaran

islam jika kita mampu dan pada lingkungan yang sesuai pula. Sebaiknya dakwah

juga dimanifestasikan dalam kehidupan melalu perbuatan dan perlaku kita sehari-

hari. Agar tujuan dakwah yang sesungguhnya dapat terlaksana.

Page 14: Makalah Dakwah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah.1995.Dakwah Islam Sebagai Ilmu Sebuah Pendekatan Epistemologi Islam.Yogyakarta: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga

Bachtiar, W. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Logos.

Bambang S. Ma’arif. 2010. Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 39

LEDMA, Al-farab.2013. Definisi Dasar dan Tujuan Dakwah Kampus,http://www.ledmaalfarabi.org/2010/07/definisi-dasar-dan-tujuan-dakwah-kampus.html (diakses 30 Januari 2013)

Munir M, ilaihi W.2006.Manajemen Dakwah.Jakatra(ID):Rahmat Semesta