Upload
grandy-talanila
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
1/13
Pengaruh Peradangan Paru-paru Terhadap Sesak NapasMelisa
102012226
Falkutas Kedokteran Universitas Kristen Krida Waana
!alan "r#una Utara no 6 !akarta $arat 11%10
Pendahuluan
Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan.
Paru-paru salah satu saluran dan mekanisme pernafasan yang berperan penting dalam
proses respirasi. Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi
sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam
darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin
sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh haemoglobin, selanutnya
dialirkan ke seluruh tubuh. !alam tubuh manusia O2 digunakan sel-sel tubuh dalam proses
pelepasan energi. Proses tersebut selain menghasilkan energi uga menghasilkan "O2 yang
harus dikeluarkan dari tubuh.
Pernapasan manusia dapat saa mengalami gangguan karena teradinya kelainan pada
organ pernapasan atau akibat penyakit tertentu.#$da banyak faktor yang dapat menyebabkan
suatu gangguan pada sistem pernapasan, seperti contohnya pada sesak napas yang dalam
pembahasan ini berkaitan dengan peradangan pada paru-paru.
Pe&'ahasan
Struktur (rgan Paru-Paru
#
mailto:[email protected]:[email protected]7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
2/13
Makroskopis
Paru-paru berperan penting dalam sistem pernapasan manusia. Paru pada bayi %aktu
lahir ber%arna merah muda, sedangkan pada orang de%asa tampak bercak dan ber%arna
kelabu. Semakin berusia lanut bercak ini menadi hitam, karena granul dengan kandungan
bahan karbon yang dihirup.
Paru kanan terbagi menadi lobus superior, medius, dan inferior oleh dua fissura.
&issura obli'ua memisahkan lobus inferior dari lobus medius dan lobus superior. &issura
obli'ua mempunyai fissura obli'ua kiri, tetapi agak (entrikel memotong tepi inferior paru,
disebelah dorsal uung anteriornya.2Pada tepi posterior, fissura ini mulai setinggi (ertebra
thoracal ) atau sedikit lebih rendah.2 &issura hori*ontal yang pendek memisahkan lobus
superior dan lobus medius.2+adang-kadang bagian medial lobus superior terbagi sebagian
oleh fissura yang ber(ariasi kedalamannya, yang berisi bagian terminal (ena a*gos,
membentuk lobus (ena a*gos.
Paru kiri dibagi menadi lobus superior dan inferior oleh fissura obli'ua. !imulai
pada bagian posterosuperior hilus, fissura obli'ua naik serong ke belakang, melintasi tepi
posterior diba%ah ape.2 +emudian turun ke muka, menyeberangi permukaan costal,
mencapai tepi ba%ah hampir pada uung anteriornya. $khirnya, naik pada permukaan medial
menuu bagian ba%ah hilus.2 obus superior berada di sebelah anterosuperior terhadap
fissura obli'ua. !ekat uung ba%ah tepi anterior lobus superior terdapat incisura cardiaca,
karena dari arah mediastinum medius antung berproyeksi ke dalam ca(um pleurae kiri.2
iasanya uung ba%ah incisura cardiaca lobus superiot ini memiliki sebuah tau kecil, yakni
lingula. obus inferior, yang lebih besar, berada postero-inferior terhadap fissura obli'ua.
Pada respirasi dangkal, tepi inferior paru ditarik mulai dari proyeksi uung caudal tepi
anterior menuu/menyilang iga ke enam pada linea midcla(icularis, costa kedelapan pada
linea midaillaris, dlanutkan kearah medial belakang. !ari garis midcla(icularis dan
mengelilingi dinding thora menuu columna (ertebralis, adi pada margo inferior dapat
diproyeksikan oleh sebuah garis yang melintasi costa 0, costa 1, dan (ertebra thoracal #. 2
3idak semua daerah paru bergerak dengan setara pada respirasi. Pada pernapasan
dangkal bagian sekitar hilus paru hampir tidak bergerak. agian paru yang sedikit bergerak
diumpai pada daerah pusat, permukaan mediastinal, tepi posterior dan ape. 2agian-bagian
diaphragmatik dan costomediastinal paru merupakan daerah yang banyak bergerak.
2
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
3/13
)a&'ar 1* Pul&o4
Mikroskopis
Secara mikroskopis, paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Pleura disusun
oleh aringan ikat fibrosa dengan serat elastin dan serat kolagen serta sel fibroblas yang
dilapisi oleh sel mesotel.)Selaput yang membungkus paru bagian dalam yang menempel
pada paru disebut pleura (iseral, sedangkan yang membungkus bagian luar yang menempel
pada dinding thorak adalah pleura parietal.)
5dara masuk melalui laring, trakea dan kemudian dilanutkan ke paru kanan. !ari
paru kanan bronkus kecil bronkiolus bronkiolus terminalis bronkiolus
respiratoriusduktus al(eolarissakus al(eolarisal(eolus.
ronkus kecil dilapisi oleh epitel bertingkat torak bersilia sel goblet dan terdapat
lamina propria yang berisi aringan ikat arang, serat elastis dan muskulus polos spiral serta
kelenar campur dan terdapat noduli limfatisi.
ronkiolus dilapisi epitel bertingkat torak bersilia sel goblet. amina propria tipis,
terdiri dari serat elastin dan otot polos yang banyak pada aringan ikat, sedangkan noduli
limfatisi dan kelenar sudah tidak ada.
ronkiolus terminalis dilapisi epitel selapis torak bersilia atau epitel selapis torak
rendah. !iantara deretan sel terdapat sel clara yang berisi mikro(ili dan granula yang besar.
Pada lamina propria sangat tipis dan terdapat otot polos, sedangkan noduli limfatisi dan
kelenar sudah tidak ada.
ronkiolus respiratorius merupakan bagian antara konduksi dan bagian respirasi.
4
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
4/13
!ilapisi epitel torak rendah atau epitel selapis kubis, silia. )!iantara sel kubis terdapat sel
clara yang berbentuk kubah, tidak bersilia, bagian puncaknya menonol ke lumen yang
berfungsi untuk pembentukan cairan bronkiolar yang mengandung protein, glikoprotein, dan
kolestrol. Sedangkan diantara al(eoli terdapat epitel selapis kubis yang berguna untuk
pertukaran gas. Pada lamina propria terdapat serat kolagen, serat elastin, dan otot polosnya
terlihat terputus-putus.
!uktus al(eolaris merupakan dinding tipis yang terdiri dari al(eoli. !uktus al(eolaris
dikelilingi oleh sakus al(eolaris yang dilapisi epitel selapis gepeng 6sel al(eolar tipe #7.
3edapat aringan ikat serat elastin, serat kolagen, dan otot polos sebagai titik-titik kecil.
Sakus al(eolaris merupkan kantong yang dibentuk oleh beberapa al(eoli terdapat serat
elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus al(eoli. Pada sakus al(eolaris tidak
memiliki otot polos.
$l(eolus merupakan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan
darah. $l(eolus dilapisi epitel selapis gepeng. 3erdapat kantong-kantong kecil yang terdiri
dari selapis sel seperti sarang ta%on. !isekitar al(eoli terdapat serat elastin, serat elastin pada
saat insipirasi akan melebar sedangkan pada saat ekspirasi akan menciut. Selain itu terdapat
serat kolagen yang berfungsi untuk mencegah regangan yang berlebihan sehungga kapiler
dan septum interal(eolaris tidak rusak. Pada dinding al(eolus terdapat lubang-lubang kecil
yang berbentuk bulat disebut stigma al(eolaris. Stigma al(eolaris sangat penting apabila
teradi sumbatan 6 atelektasis7 disalah satu cabang bronkus atau bronkiolus karena udara
dapat mengalir dari al(eolus satu ke al(eolus lain.)
Mekanis&e Pernapasan
&ungsi utama pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi sel sel tubuh dalam
proses metabolik, yang kemudian dihasilkan *at sisa "O2 yang akan dikeluarkan lagi ke
udara. Proses pernafasan dibagi menadi 2, yaitu8
#. Pernafasan seluler8 metabolisme intra sel yang teradi di mitokondria termasuk konsumsi
okesigen dan produksi "O2 selama pengambilan energi dari molekul nutrient.
2. Pernafasan eksternal8 urutan alan keadian masuknya udara dari udara luar sampai ke sel
tubuh. 9alan udara sampai ke sel dibagi menadi 2, yaitu bagian yang mengalami
pertukaran udara dan yang tidak 6hanya merupakan saluran ruang rugi7. :ang
merupakan ruang rugi adalah dari hidung sampai ke bronkiolus terminalis. Sedangkan
yang mengalami pertukaran udara dengan kapiler darah, dari bronkiolus respiratorius
sampai al(eolus. 9alan nafas atau udara dari lingkungan luar sampai teradi pertukaran
)
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
5/13
udara sampai ditingkat sel ditentukan oleh tekanan gas yang bersangkutan di tempat
tempat yang dile%ati. Peralanan udara beralan dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang
rendah. Perbedaan tekanan intra al(eolar saat inspirasi sebesar -# mm;g dari udara
luar,sedangkan ekspirasi =? oleh diafragma. Sedangkan untuk
inspirasi kuat dibutuhkan otot tambahan seperti sternocleidomatoideus, pectoralis mayor dan
lain lain. 5dara yang masuk ini kemudian mele%ati alan nafas. Setelah "O2 sampai ke
al(eoli, maka teradilah proses ekspirasi. Proses ini adalah proses pasif, akibat dari relaksasi
otot inspirasi sehingga aringan paru kembali ke kedudukan semula sesudah teregang 6daya
recoil7. $kan tetapi, untuk ekspirasi kuat dibantu oleh otot intercostalis internus dan otot
dinding perut 6abdomen7.Setelah sampai di al(eoli, teradilah proses difusi. Proses difusi berlangsung terus
menerus sebab al(eol selalu berisi udara sekitar 2= ml pada ekspirasi tenang dan aliran
darah di kapiler paru uga terus menerus, se%aktu diastol (entrikel dan %aktu menahan nafas
difusi terus berlangsung.)4 fase proses difusi gas antara udara al(eol dan darah kapiler paru,
yaitu 8
#. &ase gas
uas penampang total saluran udara hanya sampai duktus al(eolaris, dalam al(eol
gerakan molekul gas dan pencampuran gas dengan cara difusi. Maka O2 lebih
cepat mendifusi daripada "O22. &ase membran
ila membran respirasi tebal, maka difusi akan sukar
4. &ase cairan
O2 mendifusi ke plasma, kemudian ke eritrosit dan berikatan dengan hemoglobin,
kecepatan difusi bergantung kepada daya larut gas. 9adi "O2 lebih mudah larut
dalam air daripada O2
!ifusi teradi akibat perbedaan tekanan parsial gas. 3ekanan gas8
=
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
6/13
#. !i paru paru 8 - O2 di al(eoli #) mm;g, di darah ) mm;g
- "O2 di al(eoli ) mm;g, di darah )= mm;g
2. !i aringan 8 - O2di aringan ) mm;g, di darah = mm;g
- "O2di aringan )= mm;g, di darah ) mm;g
O2masuk ke aringan melalui 2 alur, yaitu larut dalam plasma dan terikat dengan ;b
eritrosit 61,=?7. Sedangkan "O2 di ekspirasikan dengan 4 alur, yaitu larut dalam plasma
6>?7, bentuk carbamino ;b 624?7, dan ion bikarbonat 6>?7.=
+nspirasi ,kspirasi
Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan berada dalam keadaan lemas, tidak
ada udara yang mengalir, dan tekanan intra-al(eolus serta dengan tekanan atmosfer.0 Otot
inspirasi utama, otot yang berkontraksi untuk melakukan inspirasi se%aktu bernapas tenang
adalah diafragma dan otot intrecostal eksternal.
Pusat Pernapasan (to&asi
Pusat pernapasan otomasi dibagi menadi pusat pernapasan respirasi, pusat apneustik,
dan pusat pnemotaksik.
Pusat respirasi8Aeuron medulla oblongata lepas muatan berirama menghasilkan pernapasan spontan.=
Pada bagian dorsal yang terdiri dari neuron B, serat-serat saraf yang keluar dari neuron B
sebagian besar berakhir di motor neuron medula spinalis yang mempersarafi otot-otot
inspirasi. Sedangkan pada neuron medulla oblongata bagian (entral terdiri dari neuron B dan
neuron C. +eduanya tidak aktif pada pernapasan tenang bila kebutuhan (entilasi meningkat
neuron B (entral diaktifkan melalui rangsangan dorsal. Bmpuls melalui serat saraf yang keluar
dari neuron B (entral akan merangsang motor neuron yang letaknya dekat dan berhubungan
dengan traktus solitaris, yang merupakan uung sensorik dari n.(agus dan n.
glossopharyngeus. Aeuron C akan dirangsang B dorsal untuk mengeluarkan impuls yang
menyebabkan kontraksi otot-otot ekspirasi. Bmpuls dari neuron B dorsal selain merangsang
motor neuron otot inspirasi uga merangsang neuron C (entral.=Aeuron C (entral sebaliknya
mengeluarkan impuls yang menghambat neuron B dorsal. B dorsal menghentikan aktifitasnya
sendiri melalui rangsangan hambatan.
Pusat apneustik 8
etaknya diba%ah pons yang berpengaruh tonik terhadap pusat inspirasi, pusat yang
0
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
7/13
dihambat impuls aferen melalui n. Dagus.
Pusat pneumotaksik 8
etaknya di pons bagian atas. Menghambat inspirasi melalui impuls neuron B ila
pengaruh pusat pneumotaksik dan (agus dihilangkan maka pengaruh tonik pusat apneustik
terhadap pusat respirasi dominan mengakibatkan apneusis 6berhentinya nafas saat inspirasi7.
Pengaturan pusat pernafasan teradi melalui rangsangan kemoreseptor dan rangsangan
baroreseptor.
Eangsangan kemoreseptor8
&aktor +imia +emoreseptor Perifer +emoreseptor Sentral
PO2di daerah arteri Merangsang, ika PO2arteri F
0 mm;g
Secara langsung menekan
kemoreseptor sentral dan pernafasan
itu sendiri F 0 mm;g
P"O2di daerah arteri Merangsang secara lemah Merangsang secara kuat, kontrol
(entilasi yang dominan
;
;ambat apneustik
melalui A. G
DEH
B C
!EH
B
Pusat Pneumotaksik
Pusat $pneustik
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
8/13
Bmpuls balik negati(e
&eedback
Pusat kontrol pernapasan yang terdapat di batang otak menghasilkan pola napas yang
berirama. Pusat control pernapasan primer, pusat respirasi medulla, tridiri dari beberapa
agregat badan saraf ke otot I otot pernapasan. Selain itu, dua pusat pernapasan lain terletaklebih tinggi di batang otak di pons I pusat pneumostatik dan pusat apneustik. +edua pusat di
pons ini mempengaruhi sinyal kluar dari pusat pernapasan di medulla. !i sini dielaskan
bagaimana berbagai region ini berinterkasi untuk menghasilkan irama pernapasan. Aeuron
Bnspirasi dan ekspirasi terdapat di pusat medula.
+ita menghirup dan menghembuskan napas secara ritmis karena kontrakasi dan
relaksasi bergantian otot I otot inspirasi yaitu diafragma dan otot interkostal eksternal, yang
masing I masing disarafi oleh saraf frenikus dan saraf interkostal. adan I badan sel dari
serat I serat saraf yang membentuk saraf ini terletak di medulla spinalis. Bmpuls yang berasal
dari pusat di medulla berakhir di badan I badan sel neuron motorik ini. +etika neuron
motorik diaktifkan maka neuron tersebut sebaliknya mengaktifkan otot I otot pernapasan,
menyebabkan inspirasiJ ketika neuron-neuron ini tidak menghasilkan impuls maka otot
inspirasi melemas dan berlangsunglah ekspirasi.#2
Pusat pernapasan medulla terdiri dari dua kelompok neuron yang dikenal sebagai kelompok
repiratorik dorsal dan kelompok repiratorik (entral.
orsal respiratorik grup ./)terutama terdiri dari neuron inpiratorik yang serat I
serat desendens berakhir di neuron motorik yang menyarafi otot inspirasi. +etika
neuron I neuron !EH ini melepas muatan maka teradi inspirasi, ketika mereka tidak
menghasilkan sinyal teradilah ekspirasi. Ckspirasi diakhiri karena neuron I neuron
inpiratorik kembali mencapai ambang dan melepaskan muatan. !EH memiliki
hubungan penting dengan kelompok respiratorik (entral.#2
entral respiratorik grup./) terdiri dari neuron inspiratorik dan neuronrespiratorik yang keduanya tetap inaktif selama bernapas normal tenang. agian ini
1
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
9/13
diaktifkan oleh !EH sebagai mekanisme penguat selama periode I periode saat
kebutuhan akan (entilasi meningkat. ;al ini terutama penting pada ekspirasi aktif.
Selama bernapas tenang tidak ada impuls yang dihasilkan di alur desendens oleh
neuron ekspiratorik. ;anya ketika ekspirasi aktif barulah neuron ekspiratorik
merangsang neuron motorik yang menyarafi otot I otot ekspirasi. Selain itu, neuron I
neuron inspiratorik DEH, ketika dirangsang !EH, memacu akti(itas inspirasi ketika
kebutuhan akan (entilasi tinggi.#2
Pengaruh dari Pusat Pneumostatik dan Apneustik
Pusat pernapasan di pons pusat di medula oblongata untuk membantu menghasilkan
inspirasi dan ekspirasi . Pusat pneumostatik mengirim impuls ke !EH yang membantu
KmemadamkanL neuron-neuron inpiratorik sehingga durasi inspirasi dibatasi. Sebaliknya,
pusat apneustik mencegah neuron-neuron inspiratorik dipadamkan, sehingga dorongan
inspirasi meningkat. !engan sistem check and balance ini, pusat pneumostatik mendominasi
pusat upneustik, membantu menghentikan inspirasi dan membiarkan ekspirasi teradi secara
normal. 3anpa rem pneumostatik ini, pola bernapas akan berupa tarikan napas panang yang
terputus mendadak dan singkat oleh ekspirasi. Pola bernapas yang abnormal ini dikenal
sebagai upnuapnustik. $pnusis, karena itu, pusat yang mendorong tipe bernapas ini disebut
pusat apneustik. $pnusis teradi pada enis tertentu kerusakan otak berat.#
Transport (2
Sekitar >? oksigen dalain darah diba%a eritrosit yang telah berikatan dengan
hemoglobin 6;b7 4? oksigen sisanya larut dalam plasma. Setiap molekul dalam keempat
molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigen untuk membentuk
oksihemoglobin 6;b27 ber%arna merah tua. Bkatan ini tidak kuat dan re(ersibel.
;emoglobin tereduksi ber%arna merah kebiruan. +apasitas oksigen adalah (olume
maksirnum oksigen yang dapat berikatan dengan seumlah hemoglobin dalam darah. Setiap
sel darah merah mengandung 21 uta molekul hemoglobin. +eenuhan oksigen darah adalah
rasio antara (olume oksigen aktual yang terikat pada hemoglobin dan kapasitas oksigen.
+eenuhan oksigen dibatasi oleh umlah hemoglobin atau PO2.>
esarnya oksigen yang berdifusi ke dalam darah setiap menit bergantung pada faktor8
#. Hradient tekanan oksigen antara udara al(eolar dan darah pulmonal yang masuk 6PO2
al(eolar-PO2 darah7
2. $rea permukaan fungsional total membrane pernapasan
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
10/13
4. Dolume pernapasan satu menit
). Dentilasi al(eolar.
+eempat faktor tersebut mempunyai hubungan langsung dengan difusi oksigen. $pa
saa yang menurunkan PO2 al(eoli cederung akan menurunkan gradient tekanan oksigen
darah al(eolar dan karenanya cenderung menurunkan umlah oksigen yang memasuki darah.>
Transport (2
+arbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah dan aningan diba%a ke paru-paru melalui
cara berikut ini8 6nella7
#. Seumlah kecil karbon dioksida 6>? sampai 1?7 tetap terlarutdalamplasma. +arbon
dioksida yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 2=?-nya bergabung
dalam bentuk re(ersibel yang tidak kuat dengan gugus amino di bagian globin pada
hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.
2. Sebagian besar karbon dioksida diba%a dalam bentuk bikarbonat, terutama dalam plasma.
+arbon dioksida dalam sel darah merah berikatan dengan air untuk membentuk asam
karbonat dalam reaksi bolak-balik yang dikatalis oleh anhidrase karbonik. Eeaksi di atas
berlaku dua arab, bergantung konsentrasi senya%a.
4. 9ika konsentrasi "O2 tinggi, seperti dalam 9aringan, reaksi beglangsung ke kanan
sehingga lebih banyak terbentuk ion hidrogen dan bikarbonat. !alam paru yang
konsentrasi "O2-nya lebih rendah, reaksi berlangsung ke kiri dan melepaskan karbon
dioksida.>
Mekanis&e Kesei&'angan "sa& dan $asa
+eseimbangan asam-basa di dalam tubuh dilakukan oleh sistem buffer.1Sistem buffer adalah8
suatu larutan yang P;nya cenderung tidak berubah %alaupun ditambah sedikit asam, sedikit
basa, ataupun diencerkan. 9ika kelebihan asam, maka yang bekera adalah basa. 9ika
kelebihan basa, maka yang bekera adalah asam. P; normal tubuh adalah sekitar >,4=->,)=.
!i ba%ah >,4=, tubuh kelebihan asam 6asidosis7, sedangkan di atas >,)=, tubuh kelebihan
basa 6alkalosis7.1Sistem buffer dibagi menadi8
#. ;2"O4 - ;"O4- untuk cairan ekstra sel
Proses metabolisme dalam tubuh yang terus menerus menghasilkan *at-*at yang
bersifat asam, maka kelebihan asam ;4O< dapat diikat oleh ;"O4
-
#
7/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
11/13
;"O4- < ;4O
1-.4. 3obing E. Pulmo. #> Oktober 2##. !iunduh dari 8
http8//%%%.ebookkedokteran.com/pulmo. #2 Mei 2#2.
). 9un'ueria ", "arneiro 9 8 Histologi dasar:teks & atlas, 10 ed. 9akarta 8 CH"J 2>.
h.4==.
=. Sher%ood . &isiologi manusia. 9akarta8 CH"J 2##.h.)-=4>.
0. loom, &a%cett. uku aar histologi. #2thed. 9akarta8 Penerbit uku +edokteran CH"J
22.
>. ard 9P, ard 9, each EM, iener "M. $t a glance8 sistem respirasi. 9akarta8 Crlangga,
21J #4.
1. Murray E+, Hranner !+, Mayes P$, Eod%ell D. iokimia ;arper. 2=th ed. 9akarta8
#2
http://www.ebookkedokteran.com/pulmo.%2012%20Mei%202012http://www.ebookkedokteran.com/pulmo.%2012%20Mei%2020127/26/2019 Makalah Blok 7 Melisa
13/13
Penerbit uku +edokteran CH"J 24.
. utler, Shier, e%is. ;uman $natomy and Physiology8 ist of "linical $pplication. th
edition. Ae% :ork8 ;ill "ompaniesJ 22.h.)1>-4.
#4