Click here to load reader
Upload
amtpb
View
116
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Apakah benar Madilog terlalu sulit bagi masyarakat awam – sebagaimana dikatakan Soekarno ?” – Essay ini akan mencoba menjawab komentar Soekarno tentang apa yang diajarkan oleh “Tan Malaka” dan, “ Apa sebenarnya yang Tan Malaka ajarkan ?”.
Citation preview
1 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
MADILOG : KOMENTAR & PENJELASAN oleh “AMTPB/TFR”
( kemungkinan akan dimasukkan dalam buku II amtpb : KAMU FIKIR KAMU BERFIKIR)
Soekarno berkata tentang seorang “Tan Malaka” dalam epilog buku Tan lainnya :
Tan Malaka merupakan sosok cerdas
Dia maju, sebelum kita memikirkan sesuatu, ia telah melakukannya terlebih dulu.
Pemikiran yang bisa men-Destruksi kolonialis itu adalah pemikiran tan Malaka.
Memang tidak disarankan untuk dipelajari oleh orang-orang awam. Tetapi pemikiran
Tan Malaka ini wajib dipelajari oleh orang-orang yang memiliki intelektualitas dan
bersedia untuk membangun bangsa ini dari awa l.
“Apakah benar Madilog terlalu sulit bagi masyarakat awam – sebagaimana
dikatakan Soekarno ?” – Essay ini akan mencoba menjawab komentar Soekarno
tentang apa yang diajarkan oleh “Tan Malaka” dan, “ Apa sebenarnya yang Tan
Malaka ajarkan ?”.
Masyarakat primitive hingga Modern sekarang – telah melewati perjalanan panjang
dalam memahami dunia. Dimulai dari menjalankan kehidupan begitu primitive dan
hanya kenal elemen fisik yang sangat sedikit ( Air, Api, Tanah, Angin ) – hingga pada
masa sekarang sudah mengenal 10.80 partikel hingga sel dasar biologis yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang,
Satu hal yang tidak berubah dari zaman primitive hingga sekarang adalah – kebutuhan
Biologis alami. Ini tetap sama mutlak harus dipenuhi, makan misalnya - baik lebih atau
tidak, baik mau atau tidak. Yang mana jika benar berani menolak ini adalah sama
dengan „MATI‟. Dan lainnya kebutuhan sandang & papan sebagai pelindung tubuh –
keamanan tubuh. Kebutuhan biologis lain adalah reproduksi – atau pengembangan
populasi – yg masih dapat dikendalikan pada masa modern sekarang ini.
Dalam buku saya pertama – Bayyin & Bayan, terdapat satu Essay membahas tentang
ini. Bagaimana kebutuhan manusia menjadi meluas dan berkembang, berjudul –
Sambal VS Listrik. Di dalamnya saya mengetengahkan bahwa kebutuhan manusia pada
dasarnya hanya terbagi dalam 2 unsur utama : KEBUTUHAN ALAMI & KEBUTUHAN
TAMBAHAN AKIBAT (x ) variabel .
2 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
Seluruh kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia – adalah akar masalah dunia dan
lalu kemudian, variable – variable pemecahan harus dibuat manakala sub masalah juga
muncul – linear bergerak seiring bertambahnya Kebutuhan akibat memanjakan senses
kita. Kapitalisme Liberalis menambah sub kebutuhan lagi – kebutuhan psikologis dan
„perasaan – perasaan‟.
Inilah yang menciptakan pola pandang manusia di seluruh dunia. Masing – masing
manusia – memiliki pola pandang berbeda untuk memenuhi dan memecahkan masalah.
Tapi bukan pada perbedaan memecahkan yang kemudian menjadi titik
pergesekan yang besar, akan tetapi adalah – “ NILAI TUJUAN” untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Di sini – berlakulah bermacam – macam karakter manusia yang tumbuh besar fikirannya
dari timbunan pola berfikir yang bermacam – macam.
Kapitalis liberal mengajarkan – “Leave us alone”. Berarti manusia dibiarkan „ bertarung „
dengan pemikiran yang bebas dan kemampuan yang bebas. Tapi benarkah manusia
dapat dibiarkan sebegitu bebas. Tentu - Bisa saja dan boleh saja. Tapi – ongkos yang
kita peroleh sangatlah besar, sangat mahal dampak sosialnya. Bayangkan – “Bagaimana
kita akan mengelola 6 miliar penduduk dunia dengan „kebebasan‟ dan „kemampua‟ yang
berbeda – beda – Khusus Indonesia – mengelola 250 juta pola pandang yang berbeda.
Maka kemudian – tak pelak, ini memungkinkan „ manusia – manusia berwatak „Heyna‟
memasuki permainan bebas – bebasan tersebut. Manusia – manusia yang membolehkan
pula berpolitik ala „Machiavelli‟ – halal menggunakan segala cara.
“Lalu – apa kegunaan ajaran Tan Malaka melalui masterpiece-nya MADILOG ?”
Penipu - sangat banyak di Indonesia ini. Terutama Pemimpin - Intelektual - Pemuka
agama – Pebisnis - Public figure – hingga masyarakat awam.
Melalui madilog kita dapat kenali mereka ,
3 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
Misal ;
Satu alatnya adalah melalui kemampuan menggunakan logika- mengetahui bagaimana
mereka menyatakan kebenaran / kebaikan versi mereka = dgn memeriksa DEFINISI.
Banyak SYARAT Definisi, tapi kita paparkan saja 2 dari yang dijelaskan Tan :
a. Tidak boleh Circulo En Feniendo - berputar putar tak ada henti - tak ada habisnya....
b. Tidak boleh Metafora ( kiasan / perumpamaan ).
Tan berkata - contoh orang2 yg suka main - main dgn Metafora. Misal ditanyakan APA
ROHANI - di jawab :
Rohani itu ialah satu kodrat Laksana Sang Garuda Rajawali Yang mengenderai Bulan &
Matahari dan menerbitkan bintang & Bumi yg bisa menjelma menjadi Kuman Pasopati
memasuki Pagar jasmani.... :D
MADILOG - masterpiece dari Tan Malaka membahas 3 hal hal penting sebagai titik
tumpu berfikir :
a. Filsafat material / fungsi fisik ( benda kita bahas tidak dari sisi idealistis )
b. Dialektika ( mempertentangkan ) apa yg melandasi suatu aksi atau pemikiran. Apa
teas dan apa antitesanya.
c. Logika ( meter/alat ukur yg digunakan dalam mengambil keputusan ), sehingga
keputusan dapat diambil utk – “STOP – cukup, ini adalah benar.
Manusia Indonesia, yang masih sangat banyak memiliki pola fikir tidak intelektual ( atau
jika tidak terlalu keras kita sebut „primitif‟ ), mereka yg tidak memiliki konsistensi
"Waltanschauung" ( baca eylt‟einsaweng ). "Waltanschauung" adalah paradigma – pola
pandang melihat dunia yang mana masyarakat Indonesia masih sangat tidak utuh,
absurd/abstrak , dan tidak matang. Karena itu bangsa ini belum memiliki karakter –
gampang diadu domba, dihasut atau ikut mengikuti kultur asing. Bermental ikut –
ikutan.
Tumbuh besar dalam "Pola Pandang Dunia Gado – Gado adalah akibat didikan pola
pandang yang gado – gado juga, tidak utuh. Selain kebanyakan latar belakang miskin,
4 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
atau ketidakmampuan mengakses sumber – sumber informasi penting dan valid dalam
mengembangkan paradigma.
Ada pula unsur kesengajaan oleh orang – orang yang menikmati kebodohan masyarakat
tersebut, kita sebut saja „Penipu’ yang dapat berada di sekitar mereka. Mereka para
penipu berpesta pora bagai „Heyna‟ dalam kondisi ini – kondisi mental „feodal‟,
Paternalistik. Dan jika terdesak mereka kembali menggunakan bahasa & Logika mistik.
Kemudian jika terancam – mereka menggunakan kekuatan fisik & senjata, melalui
penggunaan Paramiliter ( sipil – berpakaian militer/bersenjata militer/atribut militer )
dan indoktrinasi melalui „Jargon – Jargon nasionalis.
Bagaimana detil contoh bahasa – bahasa orang berlogika seperti ini – dapat anda baca
pada buku “Kamu Fikir Kamu Berfikir” – amtpb/TFR yang InsyAllah akan publish thn
2013.
Ringkasnya – Fakultas bangsa Indonesia terbangun dari rangkaian fakta sejarah berikut :
Pra Islam – Intelektual ilmu eksak Hindu – Budha melindungi posisi social politik mereka
dengan membangun superioritas mistis – dalam sosialkuktur background sebelumnya yang
animism/paganism. Misal; Metode konstruksi Candi yang sangat presisi, diwakilkan dengan
cerita – cerita mitos – menjadi legenda hingga sekarang.
Post Islam – Sumatera, berkenalan dengan Islam melalui pedagang. Sedang Jawa melalui
bangsawan & intelektual yang menempati posisi dikerajaan. Bagi mereka semua, adalah
penting juga, melindungi superioritas social politik melalui mitos mistis. Langkah terbaik
adalah adopsi – Mistisme asy’ari – Karena itu menggunakan konsep Teologi Ghazali menjadi
signifikan. ( Ghazali tidak sedikit pun tau Indonesia).
Post Kolonialisme ( Belanda khususnya ) : VOC itu kamar dagang – sebelum 1926 – mereka
hanya setor ke Pemerintahan Belanda. Jadi bukan Belanda langsung yang menjajah. Hanya
untuk proteksi lebih – Gubernur Jenderal diwakilkan dari Kerajaan. Penjajahan oleh
kapitalisme ini – melihat pentingnya membangun struktur social – dari segala elemen harus
diperhitungkan – termasuk konsepsi keTuhanan ( Agama ) yang dapat merupakan identitas
mengikat yang sangat kuat. Memadukan Agama dengan Mistism & mitos adalah strategi
pembodohan. Dan mereka tahu akar - fondasi mental di mana latar belakang terbangun.
Mereka bentuk struktur – misal kelas priyayi – Islam abangan, kyai dsb.
5 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
Kemiskinan & cara pandang hidup – serta tujuan hidup yang menyesatkan berasal dari
Kapilatis Liberal – Kapitalis Imperialis.
Sedangkan - Alam fikir "logika Mistika" dianggap sebagai penyelamat – sedabng
sebenarnya hanya PENYELAMAT PALSU manusia.
Sementara ketika telah ada perubahan hidup lebih baik maka Dialektika Mistika ini - logika
mistika itu tetap dipertahankan. Dijadikan alat untuk jembatan sosial - pagar aman interaksi
sosial.
Kita – berulang – ulang memproduksi ‘Penipu’ yang dapat saja berasal dari benih kaum
proletar, bahkan kaum miskin.
Orang – orang yang dengan mudah beraksi ‘Atas nama Tuhan’ – lalu bersamaan melakukan
pelanggaran hukum dan sebagainya. Lihat saja bagaimana pola berlalu lintas masyarakat –
sangat mudah bukan membeir contoh akibat itu semua. Belum lagi aksi – aksi lainnya. Aksi
– aksi primitive.
Sedang apabila mereka akan melakukan pertarungan pencapaian materi ekonomi- mereka
menggunakan logika materialis hapalan, lalu serta merta juga mereka mencampakkan
Ruhani yg banyak mereka bicarakan sebelumnya.
Maka, pola yang juga sama seragam digunakan. Contoh bentuk mental yang rusak.
Pejabat menipu – dengan mudah membawa nama Tuhan.
Pedagang Pasar menipu – dengan mudah membawa nama Tuhan.
Semuanya bermental calo – bukan konstruktor. Termasuk menjadi calo ‘Tuhan’ dan calo
‘Syurga’.
Tan Malaka – Bapak Konseptor Republik Indonesia, jauh sebelum kemerdekaan
diproklamirkan yang dibunuh oleh bangsa dan pesaing politiknya – TELAH MENG-
ANALISA MASALAH INI JAUH HARI SEBELUMNYA dan telah memprediksi apa yang
akan terjadi bila tidak memecahkannya.
Tan wafat – dibunuh oleh sekelompok orang yang memang menganggap pemikirannya
sangat berbahaya untuk kaum „Heyna‟ dan Politisi „Machiavelli‟.
6 | P a g e M a d i l o g ; K o m e n t a r & P e n j e l a s a n o l e h a m t p b / T F R ( E s s a y d a l a m b u k u “ K a m u F i k i r k a m u B e r f i k i r ”
Tapi Tan berkata pula jauh hari sebelumnya :
“Dan Ingatlah – Suara Saya Terdengar Lebih Keras Dari Dalam Kubur ! “