39
Macam-macam Dioda (BY MUHAMMAD TAUFIQ ISMAIL) Macam-macam Dioda | Ada banyak sekali macam dan jenis dioda yang anda harus pahami jika ingin mengenal lebih jauh tentang komponen- koponen Elektronika. Macam-macam Dioda tersebut diantaranya yaitu : Dioda Pemancar Cahaya atau LED Foto Dioda Zener Diode Dioda Schottky (SCR) DIAC TRIAC Laser Dioda dan Masih banyak macam dioda lainnya Dioda Pemancar Cahaya atau LED Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik. LED (light- emitting diode) Simbol LED Foto Dioda Foto Dioda adalah jenis dioda yang berfungsi 1

Macam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OOO

Citation preview

Page 1: Macam

Macam-macam Dioda(BY MUHAMMAD TAUFIQ ISMAIL)

Macam-macam Dioda | Ada banyak

sekali macam dan jenis dioda yang anda

harus pahami jika ingin mengenal lebih

jauh tentang komponen-koponen

Elektronika.

Macam-macam Dioda tersebut diantaranya

yaitu :

Dioda Pemancar Cahaya atau LED

Foto Dioda

Zener Diode

Dioda Schottky (SCR)

DIAC

TRIAC

Laser Dioda

dan Masih banyak macam dioda

lainnya

Dioda Pemancar Cahaya atau LED

Light Emmiting Dioda atau lebih

dikenal dengan sebutan LED (light-

emitting diode) adalah suatu

semikonduktor yang memancarkan

cahaya monokromatik.

LED (light-

emitting diode)

Simbol LED

Foto Dioda

Foto Dioda adalah jenis dioda

yang berfungsi mendeteksi cahaya.

Berbeda dengan dioda biasa,

komponen elektronika ini akan

mengubah cahaya menjadi arus

listrik. Cahaya yang dapat dideteksi

oleh dioda foto ini mulai dari

cahaya infra merah, cahaya

tampak, ultra ungu sampai dengan

sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai

dari penghitung kendaraan dijalan

umum secara otomatis, pengukur

cahaya pada kamera serta beberapa

peralatan di bidang medis.

1

Page 2: Macam

Foto Dioda

Simbol Foto Dioda

Komponen Elektronika yang mirip dengan

Foto Dioda adalah Transistor Foto

(Phototransistor). Foto Transistor ini pada

dasarnya adalah jenis transistor bipolar

yang menggunakan kontak (junction) base-

collector untuk menerima cahaya.

Komponen ini mempunyai sensitivitas

yang lebih baik jika dibandingkan dengan

Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena

elektron yang ditimbulkan oleh foton

cahaya pada junction ini di-injeksikan di

bagian Base dan diperkuat di bagian

Kolektornya. Namun demikian, waktu

respons dari Transistor-foto secara umum

akan lebih lambat dari pada Foto Dioda.

Zener Diode

Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai

komponen yang menyalurkan listrik ke

satu arah, namun Zener Dioda dibuat

sedemikian rupa sehingga arus dapat

mengalir ke arah yang berlawanan, jika

tegangan yang diberikan melampaui batas

"tegangan rusak"(breakdown voltage) atau

"tegangan Zener".

Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan

arus listrik untuk mengalir secara

berlawanan jika dicatu-balik (reverse-

biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika

melampaui batas tegangan rusaknya, dioda

biasa akan menjadi rusak karena kelebihan

arus listrik yang menyebabkan panas.

Namun proses ini adalah reversibel jika

dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam

kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah

gambar panah), dioda ini akan

memberikan tegangan jatuh (drop voltage)

sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda

silikon.Tegangan jatuh ini tergantung dari

jenis dioda yang dipakai.

Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang

hampir sama dengan dioda biasa, kecuali

bahwa alat ini sengaja dibuat dengan

tengangan rusak yang jauh dikurangi,

disebut tegangan Zener. Sebuah dioda

Zener memiliki p-n junction yang

memiliki doping berat, yang

memungkinkan elektron untuk tembus

(tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke

dalam pita konduksi material tipe-n.

2

Page 3: Macam

Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan

menunjukan perilaku rusak yang terkontrol

dan akan melewatkan arus listrik untuk

menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada

tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah

diode zener 3.2 Volt akan menunjukan

tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi

catu-balik. Namun, karena arusnya tidak

terbatasi, sehingga dioda zener biasanya

digunakan untuk membangkitkan tegangan

referensi, atau untuk menstabilisasi

tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.

Dioda Laser

Dioda laser adalah sejenis laser di mana

media aktifnya sebuah semikonduktor

persimpangan p-n yang mirip dengan yang

terdapat pada dioda pemancar cahaya.

Dioda aser kadang juga disingkat LD atau

ILD.

Dioda laser baru ditemukan pada akhir

abad ini oleh ilmuwan Universitas

Harvard. Prinsip kerja dioda ini sama

seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit

dari rangkaian elektronika, yang terdiri

dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini

sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu :

1. Biased forward, arus dihasilkan

searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v

puncak, bentuk gelombang di atas ( + ).

2. Backforward biased, ini merupakan

tegangan berbalik yang dapat merusak

suatu komponen elektronika.

Dioda Schottky (SCR)

SCR singkatan dari Silicon Control

Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai

fungsi sebagai pengendali. SCR atau

Tyristor masih termasuk keluarga

semikonduktor dengan karateristik yang

serupa dengan tabung thiratron. Sebagai

pengendalinya adalah gate (G).

SCR sering disebut Therystor. SCR

sebetulnya dari bahan campuran P dan N.

Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif

Positif Negatif) dan biasanya disebut

PNPN Trioda.

SCR

Pada gambar diatas terlihat SCR dengan

anoda pada kaki yang berulir, Gerbang

gate pada kaki yang pendek, sedangkan

katoda pada kaki yang panjang.

3

Page 4: Macam

Simbol SCR

Fungsi Diod a Schottky (SCR) :

Sebagai rangkaian Saklar (switch

control)

Sebagai rangkaian pengendali

(remote control)

Diagram dan skema SCR :

Ada tiga jenis Dioda SCR semikonduktor

yang berfungsi sama sebagai sebagai

Saklar (Switching). Ketiga Dioda SCR

semikonduktor tersebut adalah SCR itu

sendiri, DIAC dan TRIAC.

DIAC

 

DIAC merupakan salah satu jenis dioda

SCR, namun memiliki dua terminal

(elektroda) saja, berbeda dengan

"saudaranya" yang memiliki tiga terminal,

yaitu TRIAC.

DIAC

Simbol DIAC

Struktur DIAC

Pada diagram sruktur DIAC menunjukkan

ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki

dua terminal yaitu terminal 1 (T1) and

terminal 2 (T2).

Polaritas DIAC

TRIAC

TRIAC mempunyai kontruksi sama

dengan DIAC, hanya saja pada TRIAC

terdapat terminal pengontrol (terminal

4

Page 5: Macam

gate). Sedangkan untuk terminal lainnya

dinamakan main terminal 1 dan main

terminal 2 (disingkat mt1 dan mt2). Seperti

halnya pada DIAC, maka TRIAC pun

dapat mengaliri arus bolak-balik, tidak

seperti SCR yang hanya mengalirkan arus

searah (dari terminal anoda ke terminal

katoda).

Simbol TRIAC

Simbol TRIAC di dalam skema

elektronika, memiliki tiga kaki, dua

diantaranya terminal MT1 (T1) dan MT2

(T2) dan lainnya terminal Gate (G)

Struktur TRIAC

Triac setara dengan dua SCR yang

dihubungkan paralel. Artinya TRIAC

dapat menjadi saklar keduanya secara

langsung. TRIAC digolongkan menurut

kemampuan pengontakan. TRIAC tidak

mempunyai kemampuan kuasa yang

sangat tinggi untuk jenis SCR. Ada dua

jenis TRIAC, Low-Current dan Medium-

Current.

Low-Current TRIAC dapat mengontak

hingga kuat arus 1 ampere dan mempunyai

maksimal tegangan sampai beberapa ratus

volt. Medium-Current TRIAC dapat

mengontak sampai kuat arus 40 ampere

dan mempunyai maksimal tegangan

hingga 1.000 volt.

Pengujian Dioda

Untuk dapat menentukan dioda dalam

keadaan baik atau tidak, Anda dapat

melakukan pengujian pada dioda tersebut

dengan menggunakan ohmmeter.

Tabel Hasil Pengujian Dioda :

Tabel Pengujian Dioda

5

Page 6: Macam

FUNGSI TRANSISTOR(BY JELMIYATI)

Transistor sebagai saklar

Transistor sebagai saklar adalah

salah satu fungsinya

sebagaimana saya jelaskan pada

artikel sebelum ini. Prinsip kerja

dari komponen ini yang

difungsikan sebagai saklar ialah

dengan mendapatkan manfaat

dari cut-off dan kondisi jenuh dari

transistor itu sendiri, yang mana

kedua keadaan tersebut bisa

didapat dgn mengatur besarnya

arus yg melewati basis dari

transistor.

Saturasi atau disebut juga kondisi

/ keadaan jenuh akan didapat bila

basis transistor dikasih arus yang

cukup besar hingga transistor

menjadi jenuh dan fungsinya

menjadi saklar yang menutup.

Sedangkan keadaan cut-off

didapatkan apabila arus basisnya

dilewati dengan arus yg amat

kecil bahkan hampir nol amper,

yang menjadikan transistor

berfungsi sebagai saklar yg

membuka.

Bila dikaji lebih dalam lagi maka

tiap jenis dan seri transistor

mempunyai spesifikasi yg

berlainan terhadap arus yg

diperlukan hingga tercapainya

keadaan cut-off dan jenuh.

Walaupun berbeda, pada

dasarnya sih tidak sangat jauh

pebedaannya, kecuali

pembuatannya dr bahan semi

konduktor yg berbeda pula yaitu

germanium atau silikon.

Sebagaimana saya sebut diawal

bahwa fungsi transistor sebagai

saklar adalah salah satu dari

fungsi-fungsinya, salah duanya

adalah sebagai penguat.

Transistor yang digunakan

sebagai penguat akan bekerja

6

Page 7: Macam

dititik Q atau juga dikeadaan kerja

transistornya. Bahasa

sederhananya, diantara kondisi

cut-off dan kondisi jenuhlah, titik

Q itu berada dan membuat

transisor berfungsi sebagai

penguat.

Apa kelebihan dan

kekurangan dari Transistor

Sebagai Saklar ?

Penjelasan kekurangan dari saklar

transistor ini adalah berdasar

pengalaman pribadi, yaitu arus

beban yang dapat bertahan

disaklarkan itu jumlahnya kecil.

Dengan demikian maka beban

yang sesuai haruslah terlebih

dahulu dipilih dengan baik. Bila

tidak dipilah maka resiko

terjadinya kerusakan transistor

akan besar, akibat dari

berlebihnya dispasi daya yang

ada.

Trus kelebihannya komponen ini

jika kita menggunakannya

sebagai saklar, yaitu dapat

difungsikan menjadi saklar

dengan sangat cepat dan tidak

adanya bouncing sebagaimana

biasanya terjadi pada pensaklaran

mekanik yang memakai relay.

Lebih khusus lagi transistor ini

sesuai buat pensaklaran pada

rangkaian digital yg

membutuhkan supply tegangan

yang kecil, keakuratan dan

kecepatan; karena tidak memakai

alat-alat mekanik seperti pada

saklar umumnya.

Transistor sebagai penguat

Saat ini pemakaian transistor

sebagai penguat telah banyak di

pakai dalam suatu perangkat

elektronik. misalnya yaitu tone

control, pre-amp, amplifier

( penguat akhir ) dan rangkaian

elektronika lainnya. pemakaian

transistor ini benar-benar telah

menjadi keharusan

didalamkomponen elektronika.

Transistor adalah sebuah

komponen monokristal semi

konduktor dimana didalam

komponen terdapat dua

7

Page 8: Macam

pertemuan antara p-n. Hingga

kita bisa membuat dua rangkaian

yakni p-n-p dan n-p-n. Transistor

adalah suatu komponen

elektronik yang bisa

memperbesar level sinyal

keluaran beberapa kali dari sinyal

masukan. Sinyal masukan di sini

bisa berupa sinyal ac maupun dc.

Prinsip yang di pakai

didalam transistor sebagai

penguat yaitu arus kecil pada

basis dipakai untuk mengontrol

arus yang lebih besar yang

diberikan ke kolektor melalui

transistor tersebut. Dari sini bisa

kita lihat bahwa fungsi dari

transistor adalah hanya sebagai

penguat ketika arus basis akan

berubah. Perubahan arus kecil

pada basis inilah yang dinamakan

dengan perubahan besar pada

arus yang mengalir dari kolektor

ke emitter.

Kelebihan dari transistor penguat

bukan sekedar bisa menguatkan

sinyal, namun transistor ini juga

dapat di pakai sebagai penguat

arus, penguat daya dan penguat

tegangan. Di bawah ini gambar

yang biasa di pakai dalam

rangkaian transistor khususnya

sebagai penguat yang biasa di

pakai dalam rangkaian amplifier

sedehana.

Sedangkan fungsi transistor

sebagai saklar memanfaatkan

area penjenuhan ( saturasi ) dan

area penyumbatan ( cutt-off ).

Pada waktu saturasi nilai

resistansi penyambungan

kolektor emitter secara ideal

sama juga 0 atau koklektor

terhubung langsung. dan pada

waktu cut-off nilai resistansi

penyambungan kolektor emitter

ideal sama dengan tidak

terhingga atau terminal kolektor

dan emitter terbuka.

Sebuah  transistor sebagai

penguat dapat bekerja dengan

optimal jika titik penguat dengan

transistor mesti di tentukan serta

juga mesti sama dengan yang di

8

Page 9: Macam

tentukan oleh garis beban ac/dc.

misalnya yaitu mempunyai titik

kerja di area cut-off, titik kerja

berada di tengah-tengah garis

beban dan penguat kelas ab

adalah merupakan kombinasi

antara kelas a dan b yang bekerja

dengan cara bergantian dengan

jenis transistor pnp dan npn.

OSILOSKOP (BY KHAYRUNNISA B. MUHAMMADIA)

9

Page 10: Macam

Osiloskop adalah alat ukur elektronika

yang berfungsi memproyeksikan bentuk

sinyal listrik agar dapat dilihat dan

dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan

tabung sinar katode.Peranti pemancar

elektron memproyeksikan sorotan

elektron ke layar tabung sinar katode.

Sorotan elektron membekas pada layar.

Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop

menyebabkan sorotan bergerak berulang-

ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini

menyebabkan bentuk sinyal kontinyu

sehingga dapat dipelajari.

Osiloskop biasanya digunakan untuk

mengamati bentuk gelombang yang tepat

dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal,

osiloskop dapat menunjukkan distorsi,

waktu antara dua peristiwa (seperti lebar

pulsa, periode, atau waktu naik) dan

waktu relatif dari dua sinyal terkait.

Semua alat ukur elektronik bekerja

berdasarkan sampel data, semakin tinggi

sampel data, semakin akurat peralatan

elektronik tersebut. Osiloskop, pada

umumnya juga mempunyai sampel data

yang sangat tinggi, oleh karena itu

osiloskop merupakan alat ukur elektronik

yang mahal. Jika sebuah osiloskop

mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo

sample/second = 10.000 data per detik),

maka alat ini akan melakukan pembacaan

sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika

yang diukur adalah sebuah gelombang

dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap

sampel akan memuat data 1/4 dari

sebuah gelombang penuh yang kemudian

akan ditampilkan dalam layar dengan

grafik skala XY.

10

Page 11: Macam

Untuk Pengukuran:

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik

yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada

kebanyakan aplikasi, grafik yang

ditampilkan memperlihatkan bagaimana

sinyal berubah terhadap waktu. Seperti

yang bisa anda lihat pada gambar di

bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu

vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V,

pada sumbu horisontal(X) menunjukkan

besaran waktu t. Layar osiloskop dibagi

atas 8 kotak skala besar dalam arah

vertikal dan 10 kotak dalam arah

horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang

lebih kecil. Sejumlah tombol pada

osiloskop digunakan untuk mengubah

nilai skala-skala tersebut.

Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat

memperagakan dua buah sinyal sekaligus

pada saat yang sama. Cara ini biasanya

digunakan untuk melihat bentuk sinyal

pada dua tempat yang berbeda dalam

suatu rangkaian elektronik. Kadang-

kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan

dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y)

merepresentasikan tegangan V dan

sumbu horisontal(X) menunjukkan

besaran waktu t. Tambahan sumbu Z

merepresentasikan intensitas tampilan

osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya

diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam

pengukuran.

Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip

sebuah pesawat televisi dengan beberapa

tombol pengatur. kecuali terdapat garis-

garis(grid) pada layarnya.

11

Page 12: Macam

Langkah langkah pengukuran Frekuensi

menggunakan osiloskop:

KALIBRASI:

1. Nyalakan power pada osiloskop

2. tombol CH1 pada posisi grid

3. atur tombol Y-pos 1 sehingga didapat

garis lurus berimpitan dengan sumbu x

pada layar

4. pindahkan tombol CH1 pada ac/dc

5. hubungkan probe osiloskop pada cal.0.5v

6. pastikan faktor pengali pada probe pada

posisi x1

7. atur selektor range volt/div pada posisi

1volt/div cal sampai didapat tegangan 1/2

divisi

Fungsi dari tiap-tiap bagian:

1. POSITION :

Untuk mengatur posisi berkas signal arah

vertical untuk channel 1.

2. DC. BAL :

Untuk menyeimbangkan DC vertical guna

pemakaian channel 1 (atau Y ), Penyetelan

dilakukan sampai posisi gambar diam

pada saat variabel diputar.

3. INPUT :

Terminal masukan pada saat pengukuran

pada CH 1 juga digunakan untuk Kalibrasi.

4. AC ? GND ? DC

Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur

DC tidak bisa diukur melalui Posisi ini,

karena signal DC akan terblokir oleh

kapasitor. Posisi GND = Terminal ini

terbuka dan berkas merupakan garis

nol/lived nol. Posisi DC = Untuk mengukur

tegangan DC dan masukan-masukan yang

lain.

5. VOLT/DIV :

Sakelar putar untuk memilih besarnya

tegangan per cm (volt/div) pada layar

CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang

tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div

6 VARIABLE :

Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical

pada CH 1 (Y). pada putaran maksimal Ke

arah jarum jam (CAL) gunanya untuk

mengkalibrasi mengecek

12

Page 13: Macam

apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada

skala layar CRT.

7 MODE (CH 1, CH 2, DUAL, ADD, SUB)

CH 1 : Jika signal yang diukur

menggunakan CH 1, maka posisi switch

pada CH 1 dan berkas yang nampak pada

layar hanya ada satu.

CH 2 : Jika signal yang diukur

menggunakan CH 2, maka posisi switch

pada CH 2 dan berkas yang nampak pada

layar hanya satu.

DUAL : Yaitu suatu posisi switch apabila

hendak mengunakan CH 1 dan CH

2 Secara bersamaan, dan pada layar pun

akan tampak dua berkas.

ADD : Bentuk gelombang dari kedua

channel masukan yang dapat

dijumlahkan Secara aljabar dan

penjumlahannya dapat dilihat dalam

bentuk satu Gambar.

SUB : Masukan dengan polaritas terbaik

pada CH 2, ditambah masukan CH 1, Maka

perbedaan secara aljabar akan tampak

satu gambar pada layar. Apabila CH 1

tidak diberi signal masukan, maka bentuk

gelombang Dengan polaritas terbaik dari

channel 2 akan tampak.

8. LED PILOT LAMP :

Lampu indicator untuk power masuk,

apabila switch ILLUM diputar ke on.

9. ILLUM :

Bila diputar berlawanan jarum jam

maksimum, maka power AC akan mati dan

jika Ke kanan, maka power AC akan masuk

dengan ditandai LED pilot lampu menyala.

10. INTENSITY :

Untuk mengatur gelap atau terangnya

berkas sinar supaya enak pada

penglihatan. Diputar ke kiri untuk

memperlemah sinar dan apabila diputar

ke kanan akan membuat terang

11. FOCUS :

Untuk memperkecil/menebalkan berkas

sinar atau garis untuk

mendapatkan Gambar yang lebih jelas.

12. ASTIG :

Pengaturan astigmatisma adalah untuk

memperoleh titik cahaya yang lebih

baik Ketika menyetel FOCUS

13. EXT-TRIG :

Terminal dari sinkronisasi eksternal

tegangan eksternal yang lebih dari IV

peak To peak harus menggunakan switch

SOURCE di set pada posisi EXT.

14. SOURCE :

13

Page 14: Macam

Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih

tegangan sinkronisasi.

CH 1 : Huruf akan sinkron dengan

masukan gelombang dari CH 1. Jika

menggunakan CH 1 hendaklah switch

source ditetapkan pada CH 1.

CH 2 : Sweep akan sinkron dengan

masukan gelombang dari CH 2.

apabila Menggunakan CH 2 hendaknya

switch source diletakkan pada CH

2. Sweep CH 1 dan CH 2 akan sikron pula

pada saat menggunakan DC/AC.

EXT : Sweep akan sikron dengan masukan

signal dari luar melalui Terminal EXT + TR

16 (19).

15. SYNC :

Sakelar pemisah sinkronisasi.

15. LEVEL;

Meengontrol sync level adalah mengatur

phase sync untuk menentukan bentuk

titik awal gelombang signal.

16. PULL AUTO

Dengan mencabut pemutar level sweep

akan sedikit terganggu.bentuk gelombang

- tidak diam selama tidak menggunakan

signal trigger,yang nampak hanyalah

garis lurus dan ini akan terjadi bila signal

teriger masuk.

17 POSITION.

Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas

gambar ( posisi arah horizontal) Switch

pelipat sweep dengan menarik

knop ,bentuk gelombang dilipatkan 5 Kali

lipat kearah kiri dan kearah kanan

usahakan cahaya seruncing mungkin.

18. SWEEP TIME /DIV;

Yaitu untuk memilih skala besaran waktu

dari suatu priode atau pun square trap Cm

(div ) sekitar 19 tingkat besaranyang

tersedia terdiri dari 0,5 s/d

0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan

dengan memutar penuh kearah

jarum jam.perpindahan Chop-ALT-TVV-

TVH.secara otomatis dari

sini.Pembacaan kalibrasi sweep time/div

juga dari sini dengan cara variabel diputar

penuh searah jarum jam.

19. VARIABEL;

Digunakan untuk menyetel sweeptime

pada posisi putaran maksimum

arah jarum jam. ( CAL ) tiap tingkat dari 19

posisi dalam keadaan terkalibrasi .

20. CAL IV PP

Yaitu terminal untuk mengkalibrasi

voltage frequency chanel 1 dan chanel

14

Page 15: Macam

2 Dimana untuk frequency 1 Khz tegangan

harus 1 volt P-P.

21. AC VOLTAGE SELECTOR ;

Untuk menyetel tegangan listrik 110 Volt

atau 220 Volt.

22. INT MOD

Teminal intensitas Brightness OSILOSKOP

Osiloskop berguna untuk: melihat tingkah

laku tegangan gelombang secara visual,

ada beberapa jenis tegangan gelombang

yang akan diperlihatkan pada layar

monitor osiloskop .

1) Gelombang sinusoida

2) Gelombang blok

3) Gelombang gigi gergaji

4) Gelombang segitiga.

Untuk dapat menggunakan osiloskop,

harus bisa memahaami tombol-tombol yg

ada pada pesawat perangkat ini,seperti

telah diutarakan diatas. Secara umum

osiloskop hanya untuk circuit osilator

( VCO ) disemua perangkat yg

menggunakan rangkaian VCO

MACAM MACAM KAPASITOR(BY ELYANA ESTIYANDHIKA)

15

Page 16: Macam

Pengertian Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk

menyimpan muatan listrik, dan secara sederhana terdiri dari dua

konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap

konduktor di sebut keping. Kapasitor atau disebut juga kondensator

adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga

mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Pada

prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam)

yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini

sering disebut bahan (zat) dielektrik

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat

digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor

menggunakan bahan dielektrik berupa kertas, mika, plastik cairan dan

lain sebagainya. Beberapa jenis kapasitor menurut bahan dielektiknya

antara lain

Kegunaan Kapasitor

Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:

16

Page 17: Macam

1. mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang

mengandung kumparan, bila tiba-tiba    arus listrik diputuskan dan

dinyalakan

2. menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian

penyala elektronik

3. memilih panjang gelombang pada radio penerima

4. sebagai filter dalam catu daya (power supply)

Bentuk kapasitor

1. kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F)

2. kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)

3. kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan

nilai kapasitas maksimum 500 pF)

Macam-Macam Kapasitor

Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya

Kapasitor Nonpolaritas

Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif

sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika

boleh bolak-balik. Yang termasuk kapasitor ini adalah

kapasitor mika, kapasitor keramik,kapasitor kertas, dan

kapasitor milar.

Kapasitor Polaritas

Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif,

sehingga cara pemasangan pada rangkaian elektronika

tidak boleh terbalik.

Variabel Condensator ( Varco )

Kondensator ini dapat diatur dengan cara memutar rotor

(as) yang ada pada badan komponen.

17

Page 18: Macam

Kondensator Trimer 

Kondensator ini dapat diatur dengan cara memutar rotor

(as) yang ada pada badan komponen, tetapi harus

mengunakan obeng.

Kapasitor Berdasarkan Bahan Penyekat Konduktor ( Dielektrikum )

Kapasitor Keramik

Kapasitor Tantalum

Kapasitor Inti udara

Kapasiitor Elektrolit

18

Page 19: Macam

Kapasitor Kertas

Kapasitor Mika / Milar

Kapasitor Polyester

Tipe Kapasitor berdasarkan Dielektrikum

1.Variabel Condensator ( varco )

Kondensator ini dipakai untuk tuning atau mencari gelombang radio. Jenis ini mempunyai

udara sebagai dielektrikum.Kapasitor variabel mempunyai pelat-pelat yang stasioner

(stator) dan pelat-pelat yang digerakkan (rotor ), biasanya terbuat dari alumunium. Dengan

memutar tombol, luas plat yang berhadapan dapat diatur sehingga kapasitas kapasitor dapat

diubah-obah. Dengan mengubah kapasitor frekuensi dapat distel.

2.Kapasitor Keramik

Kapasitor ini menpunyai dielektrikum keramik. Kapasitor ini mempunyai oksida logam

dan dielektrikumnya terdiri atas campuran titanium-oksida dan oksida lain. Kekuatan

dielektrikumnya tinggi dan mempunyai kapasitas besar sekali dalam ukuran kecil.

3.Kapasitor Kertas

Kapasitor ini mempunyai dielektrikum kertas dengan lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm

antara dua lembar kertas alumunium.Kertasnya diresapi dengan minyak mineral untuk

memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektrikumnya.

19

Page 20: Macam

4.Kapasitor Mika

Kapasitor ini mempunyai elektroida logam dan lapisan dielektrikum dari polysteryne mylar

dan teflon setebal 0,0064 mm. Digunakan untuk koreksi faktor daya. Seperti uji visi nuklir

5.Electrolit Condensator( Elco )

Kapasitor ini mempunyai dielektrik oksida alumunium dan sebuah elektrolit sebagai

elektroda negatif. Elektroda postif terbuat dari logam seperti alumunium dan tantalum

tetapi sebuah elektroda negatif terbuat dari elektrolit. Tebal lapisan oksidanya adalah

0,0001. Dalam rangkaian elektronika sebagai perata denyut arus listrik.

Tabel Nilai Dielektrikum

Bahan Angka dieklektrikum

Hampa 1

Udara/gas lain 1

Air suling 80

Kertas farafin 2,2

Mika 5,5-7

Porselen 5,5

Tantalum 27

Olie paranol 4,5

Olie silikon 2,8

Teflon 20

Keramik 5-1000

20

Page 21: Macam

RESISTOR(BY WAWAN SETIAWAN)

Resistor adalah komponen dasar

elektronika yang selalu digunakan dalam

setiap rangkaian elektronika karena

bisa ber-fungsi sebagai pengatur atau

untuk membatasi jumlah arus yang

mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan

resistor, arus listrik dapat didistribusikan

sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan

namanya resistor bersifat resistif dan

umumnya terbuat dari bahan karbon.

Satuan resistansi dari suatu resistor disebut

Ohm atau dilambangkan dengan simbol

Ω(Omega).

Resistor adalah suatu komponen

elektronika yang dapat menghambat arus

listrik. Fungsi resistor dapat digambarkan

sebagai sekeping papan yang dipergunakan

untuk menahan aliran air yang deras di

selokan/parit kecil. Dengan memakai

tahanan papan ini, maka arus air dapat

terhambat alirannya. Makin besar papan

yang dipergunakan untuk menahan arit

parit, makin kecil air yang mengalir.

Begitu pula kejadian ini dapat diterapkan

dalam pelajaran elektronika. Makin besar

resistansi (tahanan), makin kecil arus

listrik dan tegangan yang melaluinya.

Jadi resistor ber-fungsi sebagai:

1. Menahan sebagian arus listrik agar

sesuai dengan kebutuhan suatu

rangkaian elektronika.

2. Menurunkan tegangan sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh

rangkaian elektronika.

3. Membagi tegangan.

4. Bekerja sama dengan transistor dan

kondensator dalam suatu rangkaian

untuk membangkitkan frekuensi

tinggi dan frekuensi rendah.

Dilihat dari fungsi-nya, resistor dapat

dibagi menjadi :

1.  Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat

21

Page 22: Macam

berubah, jadi selalu tetap (konstan).

Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin

atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi

tegangan, mengatur atau membatasi arus

pada suatu rangkaian serta memperbesar

dan memperkecil tegangan.

2.  Resistor Tidak Tetap (variable resistor)

Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-

ubah dengan jalan menggeser atau

memutar toggle pada alat tersebut,

sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan

sesuai dengan kebutuhan.Berfungsi

sebagai pengatur volume (mengatur besar

kecilnya arus),tone control pada sound

system,pengatur tinggi rendahnya nada

(bass/treble) serta berfungsi sebagai

pembagi tegangan arus dan tegangan.

3.  Resistor NTC dan PTC.

NTC (Negative Temperature Coefficient),

yaitu resistor yang nilainya akan

bertambah kecil bila terkena suhu panas.

Sedangkan PTC (Positive Temperature

Coefficient), yaitu resistor yang nilainya

akan bertambah besar bila temperaturnya

menjadi dingin.

4.  Resistor LDR

LDR (Light Dependent Resistor) yaitu

jenis resistor yang berubah hambatannya

karena pengaruh cahaya. Bila terkena

cahaya gelap nilai tahanannya semakin

besar, sedangkan bila terkena cahaya

terang nilainya menjadi semakin kecil.

22

Page 23: Macam

Macam-Macam Alat Ukur Listrik Dan Fungsinya.

(BY MUANZIR)

Alat ukur listrik merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur besaran-

besaran listrik seperti hambatan listrik

(R), kuat arus listrik (I), beda potensial

listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya.

Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat

ukur analog dan alat ukur digital.

Berikut adalah macam-macam alat

ukur :

Amper-meter

Voltmeter

Ohm-meter

Multimeter Analog/Digital

Megger

dll

   Ampermeter

Amperemeter adalah alat yang

digunakan untuk mengukur kuat

arus listrik baik untuk  DC maupun

AC yang ada dalam rangkaian

tertutup. Amperemeter biasanya

dipasang berderet dengan elemen

listrik. Jika kita akan mengukur arus

yang melewati penghantar dengan

menggunakan Amperemeter maka

harus kita pasang seri dengan cara

memotong penghantar agar arus

mengalir melewati ampere meter.

DC Ampermeter

Bagian terpenting dari Ampermeter

adalah galvanometer. Galvanometer

bekerja

23

Page 24: Macam

dengan prinsip gaya antara medan

magnet dan kumparan berarus.

Galvanometer dapat digunakan

langsung untuk mengukur kuat arus

searah yang kecil. Semakin besar

arus yang melewati kumparan

semakin besar simpangan pada

galvanometer.

Galvanometer

Ampermeter terdiri dari

galvanometer yang dihubungkan

paralel dengan resistor yang

mempunyai hambatan rendah.

Tujuannya adalah untuk menaikan

batas ukur ampermeter. Hasil

pengukuran akan dapat terbaca

pada skala yang ada pada

ampermeter.

Alat ini sering digunakan oleh

teknisi elektronik yang biasanya

menjadi satu dalam multitester atau

Avometer. Avometer adalah

singkatan dari Amperemeter,

Voltmeter dan Ohmmeter.

Voltmeter  

Voltmeter adalah alat untuk mengukur

besar tegangan listrik dalam suatu

rangkaian listrik. Voltmeter disusun

secara paralel terhadap letak komponen

yang diukur dalam rangkaian. Alat ini

terdiri dari tiga buah lempengan

tembaga yang terpasang pada sebuah

bakelite yang dirangkai dalam sebuah

tabung kaca atau plastik. Lempengan

luar berperan sebagai anode sedangkan

yang di tengah sebagai katode.

Umumnya tabung tersebut berukuran

15 x 10cm (tinggi x diameter).

Ohm-meter  

Ohm-meter adalah alat untuk

mengukur hambatan listrik, yaitu daya

untuk menahan mengalirnya arus

listrik dalam suatu konduktor.

Besarnya satuan hambatan yang diukur

oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.

Alat ohm-meter ini menggunakan

24

Page 25: Macam

galvanometer untuk mengukur

besarnya arus listrik yang lewat pada

suatu hambatan listrik (R), yang

kemudian dikalibrasikan ke satuan

ohm.

Ohm-meter

 Multitester Analog/Digital  

Multimeter adalah alat untuk mngukur

listrik tegangan (voltmeter), hambatan

(ohm-meter), maupun arus (amper).

Ada dua kategori multimeter:

multimeter digital atau DMM (digital

multi-meter)(untuk yang baru dan lebih

akurat hasil pengukurannya), dan

multimeter analog. Masing-masing

kategori dapat mengukur listrik AC,

maupun DC.

  

Multitester Digital

          

            Megger  

Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:

a.        Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan

b.        Kabel tegangan tinggi.c.        Kabel tegangan rendahd.      Transformatore.        Dan peralatan listrik lainnya

25

Multitester Analog

Page 26: Macam

Rectifier, Filter & Regulator(BY MUHAMMAD AKMAL)

Perangkat elektronik yang

memerlukan arus DC mestinya

dicatu oleh suplai arus searah DC

(direct current ) yang stabil agar

dapat bekerja dengan baik.

Baterai atau accu adalah sumber

catu daya DC yang paling baik.

Namun untuk aplikasi yang

membutuhkan catu daya lebih

besar, sumber dari baterai tidak

cukup.

Sumber catu daya yang besar

adalah sumber bolak-balik AC

(alternating current) dari

pembangkit tenaga listrik. Untuk

itu diperlukan suatu perangkat

catu daya yang dapat mengubah

arus AC menjadi DC

 

DEFINISI POWER SUPPLY

26

Page 27: Macam

Power supply atau catu

daya adalah sebuah peralatan

penyedia tegangan atau sumber

daya untuk peralatan elektronika

dengan prinsip mengubah

tegangan listrik yang tersedia dari

jaringan distribusi transmisi listrik

ke level yang diinginkan sehingga

berimplikasi pada pengubahan

daya listrik.

Dalam sistem pengubahan daya,

terdapat empat jenis proses yang

telah dikenal yaitu sistem

pengubahan daya AC ke DC, DC

ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC.

Masing masing sistem

pengubahan memiliki keunikan

aplikasi tersendiri, tetapi ada dua

yang implementasinya kemudian

berkembang pesat dan luas yaitu

sistem pengubahan AC ke DC

(DC power supply) dan DC ke

DC (DC-DC converter) .

Tipe – tipe DC power supply :

1. Power Supply tipe linear

2. Power Supply tipe peralihan

(switching)

Dalam materi ini khusus dibahas

mengenai DC power supply, untuk

materi DC converter kunjungi:

http://www.elektroindonesia.com/

elektro/elek24.html

1. Power supply tipe linear

Beberapa fungsi yang masuk

dalam proses pengubahan daya

AC ke DC adalah sebagai berikut:

Pengubahan Tegangan ,

berfungsi untuk mengubah

tegangan listrik yang

tersedia dari jaringan

distribusi transmisi listrik ke

level yang diinginkan

Penyearah, sebagai

pengubah arah tegangan

atau voltase dari AC ke DC

Filter atau penyaring,

bertugas sebagai pembersih

gelombang keluaran dari

riak (ripple ) yang berasal

dari proses penyearahan

Pengaturan (regulatorion),

bertujuan untuk

mengendalikan tegangan

keluaran sehingga menjadi

stabil walaupun terjadi

variasi atau perubahan

pada suhu, beban, maupun

tegangan masukan dari

jaringan transmisi listrik

Idealnya, pengubahan daya ke DC

memiliki karateristik seperti

misalnya efisiensi 100%,

gelombang keluaran yang tetap

(constant output) walaupun

27

Page 28: Macam

dihadapkan pada variasi dari

voltase transmisi (untuk power

supply DC), arus pada beban,

maupun suhu. Karakteristik ideal

lainnya adalah tidak memiliki

impedansi pada terminal keluaran

(zero impedance output) untuk

setiap jenjang frekuensi, dan juga

tidak memiliki gangguan (noise)

maupun ripple pada gelombang

keluaran. Gambar

1 menunjukkan perbedaan dalam

hal pengaturan beban dan ripple

pada gelombang keluaran antara

pengubah yang ideal dan yang

praktis.

Gambar 1 . Karakteristik ideal

dan praktis pada pengubah ke DC

Selanjutnya, pada Gambar

2 dapat dilihat dua buah contoh

rangkaian yang umum dipakai

untuk menghasilkan daya DC dari

daya AC, yaitu rangkaian dengan

konfigurasi Center-Tapped

Transformer dan Penyearah

Bridge (Bridge Rectifier). Kedua

contoh tersebut memakai

penyearah jenis gelombang

penuh (full wave rectifier) yang

mengakibatkan tingkatan ripple

yang minimum pada gelombang

keluaran.

Gambar 2 . Rangkaian dengan

konfigurasi Center-Tapped

Transformer dan Penyearah

Bridge (Bridge Rectifier).

2. Power supply tipe peralihan

(switching)

Power Supply tipe switching

menjadi semakin populer

pemakaiannya karena tipe ini

memberikan penyediaan daya DC

yang efisiensi dan densitas

dayanya sangat tinggi

dibandingkan dengan tipe linear.

Untuk lebih jelasnya, beberapa

perbandingan antara kedua tipe

28

Page 29: Macam

tersebut dapat dilihat pada Tabel

1.

Spesifikasi Tipe

Linear

Tipe

Switching

Pengaturan Beban

(Load regulatorion)

Variasi Gelombang

Keluaran (Output

Ripple)

Variasi Voltase

masukan (Input

Voltage Range)

Efisiensi

Densitas Daya

(Power Density)

Waktu Peralihan

(Transient

Recovery)

0.02-

0.01%

0.5-2 mV

rms

+/- 10%

40-55%

0.5

W/in^3

50 usec

0.1-1.0%

25-100 mV

p-p

+/- 50%

60-80%

2.3 W/in^3

300 usec

Tabel 1. Perbandingan antara

tipe Linear dan Switching

Salah satu topologi dari power

supply tipe switching adalah

dengan metode flyback (flyback

regulator) seperti yang

diilustrasikan pada Gambar

3 berikut ini.

Gambar 3 . Rangkaian dasar

Flyback Regulator

Pengaturan besarnya daya

keluaran melalui komponen

switch dikendalikan dengan

metode modulasi lebar pulsa atau

PWM (Pulse Width Modulation) di

mana semakin lama switch

berstatus ON semakin banyak

energi yang disimpan dalam

transformer dan semakin besar

pula daya yang dikirim ke beban.

Selain itu, untuk menghasilkan

tegangan keluaran yang stabil,

maka tegangan tersebut dapat

diumpan balik dan dibandingkan

dengan tegangan referensi

(reference voltage) dan selisihnya

kemudian dapat digunakan untuk

mengendalikan lamanya switch

berstatus ON dan OFF. Pada

gambar 4, dapat dilihat

konfigurasi lengkap dari metode

Flyback tersebut. Sebutan lain

power supply tipe switching

adalah tipe "off-line" karena

tegangan DC yang menjadi

masukan adalah melalui proses

penyearah langsung dengan

penyearah Bridge dari sisi AC

atau dari jaringan listrik dengan

tanpa menggunakan transformer

50 atau 60 Hz. Pada rangkaian

29

Page 30: Macam

yang sama juga terlihat adanya

sistem umpan balik yang harus

terisolasi dari sisi AC dengan

menggunakan transformer ukuran

kecil ataupun dengan opto-

isolator.

30