15
Ode Diponegoro – Chairil Anwar DIPONEGORO Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu

Macam-macam jenis puisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mengenal macam-macam jenis puisi, seperti ode, satire, dan sebagainya. agar kita tidak hanya mendengarkan puisi atau membaca saja. namun kita juga dapat memahaminya.

Citation preview

Page 1: Macam-macam jenis puisi

Ode

Diponegoro – Chairil Anwar

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini

tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti

Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri

Menyediakan api.

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Page 2: Macam-macam jenis puisi

Satire

Aku bertanya – W. S. Rendra

Aku bertanya

Tetapi pertanyaan-pertanyaanku

Membentukr jidad penyair-penyair salon,

Yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

Sementara ketidakadilan terjadi disampingnya,

Dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

Termangu-mangu di kaki dewi kesenian

Page 3: Macam-macam jenis puisi

BALADA

Balada Orang-Otang Tercinta – W. S. Rendra

Kita bergantian menghirup asamBatuk dan lemas tercerukMarah dan terbaret-baret

Cinta membuat kita bertahanDengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seokMengira lelah akan hilang

Di ujung terowongan yang terangNamun cinta tidak membawa kita

Memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntungNamun harusnya kita merenung

Akankah kita sampai di altarDengan berlari terpatah-patah

Mengapa cinta tak mengajari kitaUntuk berhenti berpura-pura ?

Kita meleleh dan tergerusSerut-serut sinar matahariSementara kita sudah lupa

Rasanya mengalir bersama kehidupanMelupakan hal-hal kecilYang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikanMengapa marah dengan keadaan ?

Mengapa lari ketika sesuatuMembengkak jika dibiarkan?

Kita percaya pada cintaYang borok dan tak sederhana

Kita tertngkap jatuh terperangkapDalam balada orang-orang tercinta

Page 4: Macam-macam jenis puisi

Romance

Surat Cinta-WS Rendra

Kutulis surat inikala hujan gerimis bagai bunyi tambur yang gaib,

Dan angin mendesahmengeluh dan mendesah,

Wahai, dik Narti,aku cinta kepadamu !

Kutulis surat inikala langit menangisdan dua ekor belibis

bercintaan dalam kolambagai dua anak nakal

jenaka dan manismengibaskan ekor

serta menggetarkan bulu-bulunya,Wahai, dik Narti,

kupinang kau menjadi istriku !

Kaki-kaki hujan yang runcingmenyentuhkan ujungnya di bumi,

Kaki-kaki cinta yang tegasbagai logam berat gemerlapan

menempuh ke mukadan tak kan kunjung diundurkan.

Selusin malaikattelah turun

di kala hujan gerimisDi muka kaca jendela

mereka berkaca dan mencuci rambutnyauntuk ke pesta.

Wahai, dik Nartidengan pakaian pengantin yang anggun

bunga-bunga serta keris keramataku ingin membimbingmu ke altar

untuk dikawinkanAku melamarmu,

Page 5: Macam-macam jenis puisi

Kau tahu dari dulu :tiada lebih buruk

dan tiada lebih baikdari yang lain ……

penyair dari kehidupan sehari-hari,orang yang bermula dari kata

kata yang bermula darikehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuatbagai berjuta-juta jarum alit

menusuki kulit langit :kantong rejeki dan restu wingit

Lalu tumpahlah gerimisAngin dan cinta

mendesah dalam gerimis.Semangat cintaku yang kuta

batgai seribu tangan gaibmenyebarkan seribu jaring

menyergap hatimuyang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyungtawananku

Putri duyung dengansuara merdu lembut

bagai angin laut,mendesahlah bagiku !

Angin mendesahselalu mendesah

dengan ratapnya yang merdu.Engkau adalah putri duyung

tergolek lemasmengejap-ngejapkan matanya yang indah

dalam jaringkuWahai, putri duyung,

aku menjaringmuaku melamarmu

Kutulis surat inikala hujan gerimis

kerna langitgadis manja dan manis

Page 6: Macam-macam jenis puisi

menangis minta mainan.Dua anak lelaki nakal

bersenda gurau dalam selokandan langit iri melihatnya

Wahai, Dik Nartikuingin dikau

menjadi ibu anak-anakku !

Page 7: Macam-macam jenis puisi

Himne

Doa – Chairil Anwar

Tuhanku

dalam termangu

aku masih menyebut namaMu

biar susah sungguh

mengingat Kau penuh seluruh

cahayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk

remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

di pintuMu aku mngetuk

aku tidak bisa berpaling

Page 8: Macam-macam jenis puisi

Epigram

Cinta - Khalil Gibran

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?

ketika kita menangis?

ketika kita membayangkan?

itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang

keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung

dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan

serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,

seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,

tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,

melainkan suatu awal kehidupan baru,

kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,

mereka yang telah dan tengah mencari dan

mereka yang telah mencoba.

karena merekalah yang bisa menghargai betapa

pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu

menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,

adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan

kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan

kamu masih bisa tersenyum dan berkata

” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,

biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.

Page 9: Macam-macam jenis puisi

kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan

cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati

kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu

mendapatkan keinginannya, melainkan mereka

yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah

bagaimana dalam perjalanan kehidupan.

kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri

dan menyadari bahwa penyesalan tidak

seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya

sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup

yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku lupa ….”

menunggu selamanya ketika kamu berkata ”tunggu sebentar ”

tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku sendiri ”

membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan

belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”

mencintai juga bukanlah bagaimana kamu

melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,

melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,

melainkan bagaimana kamu mengerti.

bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasa,

bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan

bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus

berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang

itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita

menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia

apabila kita melepaskannya.

Page 10: Macam-macam jenis puisi

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah

orang yang tak pernah menyatakan cinta

kepadamu, karena takut kau berpaling dan

memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan

menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau sadari

Page 11: Macam-macam jenis puisi

Elegi

Elegi – Asrul Sani

Ia yang hendak mencipta,menciptalah atas bumi ini.

Ia yang akan tewas,tewaslah karena kehidupan.

Kita yang mau mencipta dan akan tewasakan berlaku untuk ini dengan cinta,

dan akan jatuh seperti permata mahkotaberderi sebutir demi sebutir

Apa juga masih akan tiba,Mesra yang kita bawa, tiadalah

kita biarkan hilang karena hisapan pasirEngkau yang telah berani menyerukan

Kebenaranmu dari gunung dan keluasanSekali masa akan ditimpa angin dan hujan

Jika suaramu hilang dan engkau mati.Maka kami akan berduka, dan kananmenghormat bersama kekasih kami.Kita semua berdiri di belakang tapal,

Dari suatu malam ramai,Dari suatu kegelapan tiada berkata,

Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan,Dari perceraian - tiada mungkin,

Dan sinar mata yang tiada terlupakan.Serulah, supaya kita ada dalam satu barisan,

Serulah, supaya jangan ada yang sempat merindukan senja,Terik yang keras tiada lagi akan sanggup

mengeringkan kembang kerenyam*Pepohonan sekali lai akan berdahan panjang

Dan buah-buahan akan matang pada tahun yang akan datang.

Laut India akan melempar parangBercerita dari kembar cinta dan perceraian

Aku akan minta, supaya engkauBerdiri curam, atas puncak dibakar panas

dan sekali lagi berseru, akan pelajaran baru.Waktu itu angin Juni akan bertambah tenang

Karena bulan berangkat tua

Page 12: Macam-macam jenis puisi

Kemarau akan segan kepada bunga yang telah berkembang.Di sini telah datang suatu perasaan,

Serta kita akan menderita dan tertawa.Tawa dan derita dari yang tewas

yang mencipta.....

Idylle

Page 13: Macam-macam jenis puisi

Ke Desa - Aoh Kartahadimaja

‘Rang kota !pernahkan Tuan pergi ke desa,

menghirup bumi,baru mencangkul menyegar rasa ?

Pernahkah Tuan duduk di tengan ladang,dengan peladang bersendau gurau,menunggu jagung dalam ungun,sebelum pacul kelak mengayun ?

Pernahkah Tuan tegak di tepi sawah,padi beriak menyibak sukma,

pipit bercicit,riang haram bersusah ?

Pernahkah Tuan liat air berdesau,dicegah batu mebuih putih,

julung beriring berbondong-bondong,hati terpaut ingin turut berenang-renang ?

Pernahkah Tuan pergi ke kampung,melihat perawan menumbuk padi,gelak tertawa disertai suara lesung,mengenyah duka ‘ri dalam hati ?

Pernahkah tuan, pernahkah,ah, setahu apa beta menggubah,

bila tuan ingin mencari perawan rengsa,pergilah tuan, pergi ke desa.