Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2841/5/BAB IV.pdf · Analisa Tahapan Kerja Penulis Pada. Tahap Pra Produksi. Seperti yang dikatakan Mackay (2005),

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

BAB IV

ANALISIS

Dalam Bab IV ini, penulis menjelaskan tugas-tugas yang sudah dilakukan penulis

selaku Account Executive sekaligus Manajer Produksi dalam tahap pra produksi

untuk pembuatan company profile video ini. Penulis menganalisa berdasarkan teori-

teori yang terdapat di dalam Tinjauan Pustaka.

4.1. Analisa Tahapan Kerja Penulis Pada Tahap Pra Produksi

Seperti yang dikatakan Mackay (2005), bahwa peran account executive merupakan

seseorang yang bertugas menjadi perencana yang berkoordinasi dengan seluruh

anggota tim dan klien dalam pembuatan iklan atau video company profile (hlm. 78).

Dan dari semua tahapan kerja yang penulis lakukan, penulis mejelaskan hasil

analisa terhadap setiap tahapan kerja yang sudah penulis lakukan selama proses pra

produksi company profile video ini berlangsung.

Irawan (2013), salah satu proses kerja terpenting seorang account executive

adalah membuat client brief dan membuat kesepakatan kerja dengan klien, dalam

pembuatan video company profile perusahaann tersebut account executive memiliki

beberapa tugas mulai dari ide, pra produksi, produksi, hingga paska produksi (hlm.

4). Penulis selaku manajer produksi melakukan tugas-tugasnya sebagai berikut:

4.1.1. Proses Mendapatkan Klien

Field (2006) mengatakan bahwa account executive dalam tahap pra produksi, yakni

berperan sebagai penghubung dalam segala aspek antara agency (kru) dan klien

Peranan Account...,Daniel Sugiarto,FSD UMN,2017

(hlm.9). Umumnya, seorang account executive bertemu langsung dengan pihak

klien secara individual, namun dalam proses kali ini penulis bersama creative

director untuk bertemu dengan pihak klien yaitu Bapak Hiskia Nicolay Managing

Director dari perusahaan Persari.

Proses pertemuan ini penulis dibantu oleh Tommy Lim selaku creative

director dari tim penulis, karena klien yang didapatkan merupakan teman kerja dari

creative director penulis. Proses awal yang telah dilakukan creative director dalam

membantu penulis selaku account executive untuk mencari klien untuk projek tugas

akhir ini, yaitu dengan mencoba menginformasikan kepada teman kerja creative

director yaitu Allyca Capri yang juga merupakan anak kandung dari Bapak Harry

Capri selaku owner dari Production House Persari.

Informasi yang disampaikan, jika ada perusahaan yang sedang

membutuhkan video company profile baru untuk rebranding atau pemasaran boleh

hubungi tim produksi. Oleh karena itu penulis berhasil mendapatkan kontak Bapak

Hiskia Nicolay yang juga merupakan suami dari Allyca Capri, proses yang

dilakukan beliau dengan menginformasikan kepada Bapak Hiskia Nicolay bahwa

ada sebuah production house yang sedang mencari perusahaan untuk dibuatkan

company profile. Bertepatan dengan Persari dimana juga sedang mencari seorang

tim company profile untuk membantu memasarkan Persari kepada masyarakat luas

terutama untuk production house, oleh karena itu penulis dan tim penulis

mendapatkan Klien.


4.1.2. Proses Pertemuan 1 dan Menghasilkan Brief

Mackay (2005), mengatakan bahwa peran account executive merupakan seseorang

yang bertugas menjadi perencana yang berkoordinasi dengan seluruh anggota tim

dan klien dalam pembuatan iklan atau video company profile (hlm.78). Setelah

penulis mendapatkan kontak pihak klien Bapak Hiskia Nicolay penulis langsung

mencoba menghubungi beliau dengan membuat jadwal untuk pertemuan pada

tanggal 20 Agustus 2016.

Pembahasan ini mengenai brief pembuatan video company profile Persari,

namun karena Klien mendadak ada hal yang harus dilakukan, oleh karena itu

pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2016 dengan Bapak

Hiskia Nicolay dari Persari Film beserta yang mewakili Owner dari Production

House Persari film yaitu Bapak Harry Capri.

Seperti teori Guntur (2010) Bersikaplah ramah dan sopan terhadap pihak /

lawan bicara lain dan ciptakan suasana yang santai dan tidak tegang (hlm. 2). Pada

tahap awal perkenalan ini penulis mencoba membangun suasana yang nyaman

dengan klien, agar klien dan penulis merasa nyaman untuk pembahasan projek

video company profile Persari, dengan brief yang telah disiapkan penulis untuk

menghasilkan dan mencari tahu apa keiinginan dari klien, yang akan diberikan

kepada tim produksi, agar tim produksi penulis mampu mengenal dan membuat

konsep berserta naskah yang baik untuk video company profile Persari.

Seperti yang dikatakan Shimp (2003), bahwa client brief ialah berkas

dokumen yang harus dibawa oleh seorang account executive pada saat bertemu


dengan Klien (hlm. 426). Oleh karena ini, untuk memudahkan penyaringan

informasi melalui Klien, Penulis mempersiapkan client brief form yang akan

digunakan sesuai dengan form Butterfield (2003), yaitu berisi seputar background

perusahaan, kompetitor, keunggulan produk, tujuan pembuatan video, target pasar,

schedule dan konsep. Hasil proses analisa dalam menghasilkan client brief yang

dilakukan penulis kepada klien sebagai ialah penulis menyadari untuk mendapatkan

brief yang baik, sangat dibutuhkan proses pendekatan untuk mencairkan suasana,

karena semakin dekat klien dengan kita, akan semakin mudah juga untuk kita

menghasilkan dan membuat brief yang baik.




Gambar 4. 1 Hasil Client Brief dengan Persari


4.1.3. Proses Menginformasikan Brief kepada Tim penulis

Melalui Bapak Hiskia Nicolay penulis berhasil mendapatkan brief dengan jelas

untuk pembuatan video company profile Persari. Setelah brief dihasilkan, penulis

langsung menginformasikan brief kepada tim produksi, terutama kepada creative

director pada tanggal 22 Agustus 2016.

Tugas utama seorang creative director ialah memvisualisasikan client brief

menjadi sebuah ide konsep yang akan dituangkan ke dalam naskah dan visual untuk

pembuatan company profile video Persari. Awalnnya, creative director kami

setelah mendapatkan client brief dari klien yang diberikan penulis, ia cukup sulit

untuk menjabarkan konsep atau menemukan ide yang ingin digunakan. Pada saat

itu penulis juga sudah memberikan deadline schedule pada creative director untuk

diberikan kepada copywriter pada tanggal 26 Agustus 2016 dan jadwal pertemuan

selanjutnnya kepada klien pada tanggal 28 Agustus 2016. Creative director kami

pun berhasil mendapatkan sebuah ide konsep yang akan digunakan copywriter

untuk pembuatan naskah yaitu megah. Namun konsep megah tersebut kita

rundingkan kembali, apakah konsep tersebut cocok untuk video company profile ini

atau tidak, setelah negosiasi ini terjadi muncul sebuah konsep naskah baru yaitu

efisiensi. Konsep ini disepakati oleh tim produksi untuk pembuatan pada video

company profile Persari.

Apa alasan konsep efisien dapat menjadi konsep yang tepat pada Persari,

karena target pasar yang difokuskan kepada Production House, dimana setiap


proses shooting masalah waktu dan jarak sangat penting, dengan memberikan

konsep efisiensi kita dapat mempromosikan perusahaan persari dengan

memperlihatkan keunggulan dari perusahaan persari sendiri. Keunggulan

perusahaan Persari terdiri dari lokasi dan set yang cukup banyak, namun dengan

jarak yang sangat berdekatan. Konsep efisiensi ini muncul atas keinginan dari

kebutuhan para production house yang ada. Efisiensi merupakan suatu proses

internal atau sumber daya yang diperlukan oleh sekelompok organisasi untuk

menghasilkan satu satuan output.

Sebuah Production house memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam

melakukan proses syuting yang artinya membutuhkan lokasi yang akan

mempermudah mereka dalam melakukan proses syuting oleh karena itu konsep

efisiensi merupakan konsep yang tepat untuk pembuatan video company profile

Persari.

4.1.4. Proses Menghasilkan Perjanjian Kerjasama dengan Klien

Pada pertemuan pertama dengan klien pihak dari Persari menjelaskan kepada

penulis bahwa untuk melakukan proses pembuatan company profile untuk Persari

cukup rumit, karena hampir setiap hari Persari digunakan untuk proses produksi

oleh agency.

Untuk mencapai sebuah perjanjian kerja sama antara dua belah pihak sangat

dibutuhkan negosiasi yang baik, langkah – langkah dalam bernegosiasi sebagai

berikut:


1. Perkenalan

Bersikaplah ramah dan sopan terhadap pihak / lawan bicara lain dan

ciptakan suasana yang santai dan tidak tegang.

2. Peninjauan umum

Jelaskan apakah keiinginan yang dicapai dari dua belah pihak.

3. Latar belakang

Tinjaulah catatan kegiatan yang ada sebelum perundingan, jika ada

interpretasi yang berbeda mengenai persoalan yang segera dibahas, maka

luruskanlah perbedaan-perbedaan tersebut.

6 Penjabaran pokok persoalan

Uraikan secara terinci keiinginan apa yang ingin dipecahkan / rundingkan

sebuah masalah tersebut dengan baik agar dapat mencapai hasil yang baik.

7. Satukan pemahaman

Satukan pemahaman dari dua belah pihak agar dapat mencapai tujuan akhir

yang sesuai diinginkan dari hasil negosiasi.


8. Perjanjian

Jika sudah sepemahaman lalu buatlah sebuah perjanjian antara dua belah

pihak diikuti oleh notaris dan ditandatangani bersama dengan menggunakan

materai resmi (hlm. 2).

Sesuai dengan teori diatas penulis mencoba melakukan negosiasi untuk

mencari solusi yang terbaik agar tim produksi dari pihak penulis mendapatkan

kebebasan 2-3 hari untuk proses produksi, karena jika proses produksi bertabrakan

dengan production house yang lain, penulis takut proses produksi tidak dapat

berjalan dengan baik.

Penulis juga meminta pengertian kepada Persari, tim produksi penulis

bersedia untuk melakukan proses pembuatan video company profile untuk Persari,

dengan kesepakatan tim dari penulis diberikan izin kebebasan sepenuhnnya untuk

memilih tempat/lokasi yang mana saja yang akan digunakan untuk company profile,

agar pada saat pembuatan konsep dan naskah tidak terjadi kesulitan hanya karena

masalah ketidakbebasan untuk melakukan proses shooting.

Pihak dari Persari Bapak Hiskia Nicolay mencocokan jadwal dan tanggal

yang bisa dilaksanakan proses produksi dengan bebas untuk tim penulis dengan

syarat tim penulis harus cek lokasi dan menjelaskan lokasi mana saja yang

sepertinnya akan digunakan untuk proses produksi agar nantinya tidak terjadi

permasalahan pada saat proses shooting pada tanggal 22 Agustus 2016. Setelah tim

penulis melihat lokasi pada tanggal 22 Agustus 2016, penulis beserta tim

merundingkan lokasi mana saja yang terlihat baik dan memungkinkan untuk


dilakukan proses shooting, setelah perundingan terjadi penulis dan beserta tim

berjaga – jaga untuk memilih lokasi yang sepertinnya akan digunakan dengan

cukup banyak. Setelah penulis beserta tim produksi memilah lokasi yang sudah

dilhat, penulis menginformasikan kepada Bapak Hiskia Nicolay, untuk

menginformasikan lokasi yang sepertinnya akan digunakan.

Bapak Hiskia Nicolay langsung melihat jadwal kontrak dengan agency

untuk bulan September, hanya sisa 2 hari yang memungkinkan untuk proses

produksi, karena ada production house yang ingin memesan pada tanggl 17 dan 18

September 2016. Namun belum terjadi kontrak, oleh karena itu penulis mencoba

meminta izin untuk melaksanakan proses produksi dengan bebas pada tanggal 17

dan 18 September 2016. Tim penulis bersedia melakukan proses pembuatan video

company profile Persari ini tanpa dikenakan biaya, karena Persari sendiri juga

bersedia tidak menerima kontrak dari agency lain untuk tim produksi penulis.

Penulis juga meminta bantuan beberapa set dari Persari karena tim penulis

hanya dapat mengeluarkan budget dengan jumlah yang sedikit, beserta penulis

meminta izin untuk menjadikan video company profile sebagai tujuan tugas akhir

tim penulis. Kesepakatan ini direspon dengan baik oleh Bapak Hiskia Nicolay,

beliau langsung menginformasikan kepada petugas di Persari untuk dibersihkan

tanggal 17 dan 18 September 2016 untuk tim produksi penulis.

Wicaksono (2008), menyatakan kontrak merupakan kesepakatan antara dua

pihak yang saling mengikat antara satu dengan yang lainnya (hlm. 1). Dalam

kontrak kerja biasannya terpapar dengan jelas mengenai hak dalam kebijakan yang


sesuai dengan Undang-Undang kerjasama yang berlaku di Indonesia, Gunarboy

(2014). Oleh karena itu penulis selaku account executive, setelah mendapatkan hasil

dari perundingan yang sudah disepakati antara tim produksi dengan klien, penulis

menginformasikan kepada Bapak Hiskia Nicolay untuk perjanjian kerja sama yang

akan dibuat oleh penulis untuk ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 2016.

Perjanjian tersebut bertujuan untuk menghindari permasalahan yang tidak

diinginkan kedepannya.

Hasil perjanjian kontrak kerja antara tim produksi penulis dengan klien dari

perusahaan persari sebagai berikut:



Gambar 4. 2 Hasil Perjanjian Kerja sama dengan Persari

(Surat Kontrak dan Perjanjian Resmi, 2007, hlm. 39)


Hasil analisa perjanjian kerjasama yang telah dilakukan penulis selaku

Account Executive sadari dari hasil pembuatan Perjanjian Kerja sama antara tim

produksi penulis dengan klien dari perusahaan Persari ialah perlunya tahap untuk

mencairkan suasana, agar klien merasa nyaman dan tidak tegang pada saat

membicarakan suatu keinginan dari pihak penulis dan pihak klien, perlunnya

tanggal masa berlakunya perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak, terutama

dengan perusahaan ternama. Menurut penulis Tanggal masa berlaku perjanjian

kerja sama merupakan target yang dimiliki setiap pihak dalam melakukan

kewajibannya, dengan adanya tanggal, kedua belah pihak dan orang yang membaca

akan mengerti masa berlaku dari suatu perjanjian tersebut.

Kekurangan ikatan dalam surat Perjanjian kerja sama juga dapat

mengakibatkan perjanjian kerja sama menjadi kurang kuat. Ikatan perjanjian kerja

sama yang kuat harus dipaparkan ke dalam kertas putih perjanjian setiap akibat

hukum dari kewajiban yang telah dilanggar dalam kedua belah pihak dengan resmi.

Selain itu penulis juga menyadari, dalam membuat sebuah Perjanjian kerja sama

resmi, harus menggunakan kata formal dan harus selengkap-lengkapnnya, karena

sedikit kata atau kalimat yang tidak tercantumkan dapat mengakibatkan hal yang

cukup buruk nantinnya. Kekurangan Perjanjian kerja sama penulis seperti Pihak

Pertama mempersilahkan Pihak kedua untuk melakukan proses produksi disekitar

Persari, kesalahan pada bagian ini dimana penulis tidak mencantumkan tanggal

untuk berlakunnya perjanjian antara Pihak pertama dan Pihak kedua ini. Kesalahan

juga terjadi dimana kurang jelasnnya kata yang digunakan seperti dibantu oleh


beberapa pihak, dalam sebuah hukum perjanjian harus tertulis jelas, agar tidak

terjadi kesalahpahaman antara pihak 1 dan pihak kedua.

Kesalahan juga terjadi karena tidak menjelaskan alasan yang tepat, kenapa

Pihak kedua bersedia melakukan pembuatan video company profile Persari tanpa

dikenakan biaya sedikitpun. Setiap hasil dari suatu kesepakatan harus diikatkan

juga beserta alesan agar perjanjian tersebut menjadi lebih kuat. Dan penulis juga

menyadari kesalahan di Pihak pertama mempersilakan video yang dibuat untuk

dijadikan tugas akhir di Universitas penulis, namun tidak dicantumkan Pihak

pertama mempersilakan Pihak kedua, setiap Pihak atau nama orang harus selalu

terikat dalam suatu ikatan perjanjian.

Kekurangan juga terjadi karena materai yang digunakan tidak 1 materai,

melainkan 2 materai dalam 1 surat perjanjian kerjasama, Surat perjanjian

seharusnya hanya menggunakan 1 materai, seperti pihak pertama menyimpan 1

surat perjanjian yang sudah ditandatangani oleh pihak kedua, dan pihak kedua juga

menyimpan 1 surat perjanjian yang sudah ditandatangani oleh pihak pertama.


Documents

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2841/5/BAB IV.pdf · Analisa Tahapan Kerja Penulis Pada. Tahap Pra Produksi. Seperti yang dikatakan Mackay (2005),