Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
xxii
LAMPIRAN
GAME DESIGN DOCUMENT JURNAL PAHLAWAN
JURNAL PAHLAWAN
Game Design Document
OCEAN BOIS Production
Galvin Suganda / 00000011197
Kamagi Des Nugaraha / 00000012668
William Suanto / 00000010420
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxiii
1. OVERVIEW
1.1. Tema, Latar & Genre
Tema yang diambil untuk mendasari proyek kali ini ialah tema kepahlawanan,
perjuangan dalam persitiwa perang. Tema tersebut diambil dari peristiwa Perang
10 November 1945 yang dijadikan sebagai Hari Pahlawan. Setting dari game ini
adalah kota Surabaya pada tahun 1945 dengan kondisi kota yang sudah diserang
oleh pasukan Sekutu. Genre dari game ini adalah Action First-Person Shooter
1.2. Platform
Game ini ditujukan pada platform Personal Computer (PC) yang berbasis
operating system (OS) Windows 7/8/10.
1.3. Ruang Lingkup Game
Pembuatan game Jurnal Pahlawan dibuat menyesuaikan dengan ruang lingkup
sebagai berikut.
1. Game ini menampilkan unsur tembak-menembak dan kekerasan.
2. Remaja berusia 16 tahun hingga 19 tahun.
3. Berdomisili di kota metropolitan.
4. Memiliki hobi bermain game khususnya first-person shooter.
5. Sering membeli game baik dalam bentuk digital maupun fisik.
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxiv
1.4. Influences
Game ini dibuat berdasarkan kecenderungan minat remaja yang kurang terhadap
mata pelajaran sejarah. Game ini akan memvisualiasikan tema sejarah kedalam
game digital. Game yang akan dijadikan referensi oleh kelompok adalah
Battlefield 1, Call of Duty: WWII dan Verdun. Setiap anggota tim telah
melakukan riset di berbagai aspek baik secara teknis maupun teori.
1.5. Deskripsi Game
Hasil perancangan dalam proyek ini adalah game 3D first-person shooter dengan
tema sejarah yang berjudul Jurnal Pahlawan. Dalam proyek ini, game dibuat
hanya dalam satu level yang lebih spesifik, yaitu Jembatan Merah di Surabaya.
Jenis gameplay dalam game ini, yaitu first-person shooter. Objective game ini
adalah berhasil menuju ke lokasi yang telah ditentukan tanpa terbunuh.
2. STORY & GAMEPLAY
2.1. Narasi
Dalam grand design, game akan dibagi menjadi empat bagian level. Tiaptiapnya,
pemain akan berperan sebagai karakter yang berbeda yang akan
merepresentasikan beberapa kelompok pejuang kemerdekaan. Level ini akan
dibuat sesuai dengan jalur penyerangan pasukan NICA – AFNEI dari utara kota
kearah selatan. Level yang dibuat akan mencangkup 3-4 hari awal Pertempuran
Surabaya.
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxv
Level 1 berlokasi didaerah utara Surabaya, di bagian urban selatan
pelabuhan (bagian barat sungai). Level ini membawa pemain kepada pengenalan
latar situasi, dan tutorial. Level akan dibuka degnan cutscene yang
menggambarkan latar belakang pertempuran Surabaya (pendaratan tentara aliansi,
insiden Hotel Yamato, tewasnya Jenderal A. Mallaby, dan pamflet ultimatum).
Selain itu akan diperlihatkan banyaknya voluntir dari elemen sipil yang ingin ikut
membantu, salah satunya dari golongan santri.
Pemain akan bermain sebagai Ahmad. Pemain ditemani oleh pejuang
senior dari TKR di Surabaya, Bernadus yang akan membimbing pemain kesalah
satu tempat pertahanan. Mereka lalu menyandar ditembok dekat jendala dalam
sebuah gedung yang rusak akibat serangan artileri kapal-kapal musuh. Sembari
menunggu kedatangan musuh, pemain akan diajarkan cara menggunakan senapan
(menembak dan mengisi peluru). Saat musuh datang, Bernadus membunyikan
peluit tanda penyerangan yang dengan serentak semua pejuang keluar dari
persembunyiannya dan menyerang musuh yang datang. Mereka berdua
berpindah-pindah tempat karena didorong mundur sampai akhirnya bertahan di
rumah warga. Setelah mereka masuk, tiba-tiba ada granat yang masuk melalui
jendela. Pemain lalu bergerak mengambilnya namun granat meledak sebelum dia
sempat mengambilnya. Kematian pemain mengakhiri level pertama.
Level 2 berlokasi tidak jauh dari level sebelumnya. Level dibuka dengan
cutscene yang menceritakan penyerangan siang harinya (bombardir daerah
pelabuhan dan gagalnya garis pertahanan Indonesia). Dilanjutkan dengan
sampainya pasukan tambahan dari TKR dari luar kota seperti Mojokerto dan
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxvi
daerah sekitarnya dan juga pidato Walikota Surabaya yang membakar semangat
pejuang. Pasukan yang dikumpulkan akan disiapkan untuk penyerangan kejutan
pada malam harinya untuk merebut daerah yang diambil musuh.
Pemain akan bermain sebagai Bernadus yang akan memimpin salah satu
grup penyerangan terhadap kedudukan pasukan aliansi di daerah pelabuhan.
Pemain beserta anggota TKR lainnya bersembunyi dibalik semak-semak pada
malam hari. Pemain lalu akan meniupkan peluit tanda penyerangan yang tentunya
mengejutkan pasukan aliansi yang pada saat itu sedang beristirahat. Pemain akan
terus maju sampai akhirnya tiba di parit-parit pertahanan yang sedang dibuat oleh
pasukan aliansi dan menggunakannya untuk bertahan dari serangan musuh.
Selang beberapa menit saat mempertahankan posisi tersebut, level akan berakhir.
Level 3 berlokasi di daerah urban dekat Jembatan Merah. Melanjutkan
dari level sebelumnya, dalam cutscene diceritakan bahwa pasukan aliansi mulai
menggunakan pasukan kavaleri lapis bajanya dalam membersihkan gedung-
gedung tempat persembunyian pasukan pemberontak. Hal ini membuat
kedudukan Indonesia di Surabaya terus menerus terdorong. Dengan peralatan
seadanya, pejuang harus berimprovisasi untuk menghadapi elemen baru ini.
Pemain akan bermain sebagai Chuk-Yan seorang pyrotechnician (ahli
amunisi dan peledak). Pemain bersembunyi dilantai dua sebuah gedung ditemani
beberapa anggota BPRI yang bersiap-siap untuk menyerbu pasukan lapis baja
musuh yang lewat. Disaatnya, pemain akan melempar granat tambun kepada tank
yang lewat. Setelah hancur, pemain dan pasukan BPRI lalu menyerbu pasukan
musuh yang tersisa. Pemain lalu mempertahankan posisi gang tersebut sampai
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxvii
akhirnya balabantuan tank musuh datang kembali. Jarak yang terlalu jauh
membuat tank tersebut tidak bisa dihancurkan dengan granat. Pemain lalu
terpaksa mundur. Pemain turun dari lantai dua dan keluar dari pintu depan.
Pemain mencoba lari ke garis belakang sembari dihujani tembakan peluru.
Pemain terkena peluru dan jatuh. Level berakhir.
Sebelum level selesai, pemain kembali masuk kedalam level dan kali ini
bermain sebagai Djoko yang juga sedang mundur akibat unitnya juga didorong
tank musuh. Pemain berada beberapa gang dari posisi pasukan Chuk-Yan dan saat
mundur pemain melihat formasi tank musuh, tank yang sama yang menyerang
pasukan Chuk-Yan. Dengan takut dan ragu-ragu, pemain lalu melembar granat
tambun ke tank tersebut dan meledakkanya. Saat dia ingin melarikan diri, ia
melihat Chuk-Yan yang tergeletak tertembak namun masih hidup. Pemain lalu
membopongnya dan bersama menuju pertahanan di Jembatan Merah sambil
menembaki pasukan musuh yang menghalingi jalan. Level berakhir saat pemain
berhasil sampai ke titik pertahanan tersebut.
Level 4 berlokasi di Gedung Kempeitai, markas dan garis pertahanan
terakhir pasukan TKR Surabaya. Cutscene menggambarkan banyaknya pasukan
yang terluka yang sedang dievakuasi dari Utara. Salah seorang tersebut ialah
Djoko yang sedang membopong Chuk-Yan. Korban-korban ini dibawa ke Selatan
menuju markas Kempeitai. Disana, terlihat petinggi yang sedang panik karena
garis pertahanan yang terus menerus didorong mundur hingga akhirnya
dinyatakan bahwa markas tersebut adalah garis pertahanan terakhir. Jatuhnya
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxviii
Kempeitai ke tangan musuh berarti hilangnya pondasi pertahanan diseluruh
Surabaya, memperkecil kemungkinan untuk menang.
Pemain akan melanjutkan cerita sebelumnya sebagai Djoko. Disini,
pemain harus mempertahankan markas dan memukul mundur musuh. Markas
memiliki beberapa titik pertahanan: pintu depan (timur), sayap gedung utara, dan
belakang gedung. Pemain akan berpindah-pindah tempat sesuai dengan arah
datangnya serangan musuh. Pada awal level, pemain diminta membawa senjata
mesin ke sayap utara gedung ditemani anggota TKR lainnya dan mempertahankan
gedung dari serangan utara. Pemain lalu diminta untuk berpindah-pindah,
mengambil amunisi tambahan dan lainnya. Disaat sudah banyaknya korban TKR
yang berjatuhan pasukan aliansi berhasil dipukul mundur.
Cutscene selanjutnya menggambarkan situasi markas yang bergembira dan
morale yang meningkat. Petinggi TKR juga tidak percaya akan keberhasilan
tersebut. Djoko lalu menderang suara yang aneh yang membuatnya menengok
kearah langit. Ia terkejut melihat pesawat musuh yang datang. Pasukan aliansi
dengan sengaja menarik mundur pasukannya untuk memberi ruang untuk
serangan udara. Bom yang dijatuhkan terus menerus menghancurkan Gedung
Kempeitai dan menewaskan pasukan TKR didalamnya. Setelah dinilai aman, satu
grup pasukan musuh masuk ke reruntuhan gedung untuk memeriksa situasi.
Pemain sebagai Djoko, terbangun di atas reruntuhan gedung tersebut, mengambil
pistol disebelahnya dan menembaki pasukan musuh yang sedang masuk dan
membuat mereka terkejut. Mengetahui masih ada yang tersisa, pasukan aliansi
masuk kedalam gedung. Satu per satu pejuang yang masih hidup juga mulai
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxix
membantu menembaki musuh. Dibalik reruntuhan gedung, pejuang memberikan
perlawanan yang sengit kepada musuh. Dibawah tembakan musuh, pemain lalu
mengangkat bendera yang tergeletak dan maju kedepan. Pemain memimpin
pejuang TKR lainnya dengan semangat sambil mendorong musuh dari bagian
depan markas Kempeitai. Pemain lalu menancapkan bendera Indonesia tersebut
dibagian depan gedung seolah menantang musuh dengan semangat perlawanan.
Pemain lalu tertembak dan terjatuh di halaman depan.
Cutscene selanjutnya akan memperlihatkan bendera Indonesia yang berdiri
disamping Djoko yang sudah gugur. Pasukan pejuang yang ada dibelakangnya
satu persatu juga gugur dan pasukan musuh perlahan masuk. Scene lalu terpotong
kepada suasana tugu pahlawan saat ini, di tempat ditancapkannya bendera oleh
Djoko. Akan diperlihatkan suasana tugu pahlawan hingga akhirnya masuk
kedalam musiumnya dan menunjukan Tugu Pahlawan Surabaya.
2.2. Karakter
Berikut ini merupakan daftar karakter yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.
1. Ahmad, merupakan santri dari Pesantren Maskumambang, Gresik, yang
menjadi pejuang voluntir dalam penyerangan hari pertama di Surabaya.
2. Bernadus, merupakan salah satu kapten yang bertanggung jawab atas TKR
di Surabaya, kelahiran Ambon namun lama di Surabaya.
3. Chuk-Yan, adalah salah satu karakter kelahiran Tiongkok yang berpindah
ke Surabaya setelah perang Cina dan Jepang. Chuk-Yan memiliki
pengalaman dalam bahan peledak (pyrotechnician) dari pertempuran
sebelumnya. Di Surabaya, ia lalu bergabung dengan BPRI, grup
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxx
pemberontak Budi Oetomo bersama dengan grup Tionghoa lainnya seperti
AMT, dan Palang Biru. Cerita Chuk-Yan dibuat berdasarkan cerita tokoh
asli bernama Auwyang Tjoe Tek.
4. Djoko merupakan karakter kelahiran Jawa yang menghabiskan sebagian
besar hidupnya dalam unit militer Jepang: Jibakutai. Jibakutai jarang
digunakan oleh Jepang karena penggunaannya yang tidak efektif. Pada
saat kekalahan Jepang, unitnya tidak membubarkan diri namun
membentuk unit baru bernama BBM (Barisan Berani Mati). Selama
masanya, unit ini selalu dicemooh oleh anggota kemiliteran lainnya karena
untuk nama “berani mati” unit ini belum pernah ikut dalam pertempuran
apapun. Namun, dalam pertempuran Surabaya, unit ini mengambil andil
besar sebagai unit anti-tank Indonesia: pasukan Kamikaze.
2.3. Gameplay
Game ini menyajikan empat level yang berbeda dengan masing-masing karakter
yang akan menceritakan perjuangan mereka dalam peperangan.
2.4. Objective
Tiap level memiliki objective-nya masing-masing. Dalam level 3, objective
pemain dalam level ini lebih kepada mempertahankan kedudukan dari serangan
musuh dan kembali kepada garis pertahanan (safe zone).
2.5. Level
Game terbagi menjadi empat level yang dijabarkan sebagai berikut :
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxxi
1. Level 1, pemain memerankan peran Ahmad dalam menyergap musuh yang
melewati posisinya bersama Bernadus. Level dibuat sebagai introduction
dan rising action.
2. Level 2, melanjutkan cerita Bernadus yang harus mempertahankan
posisinya dari serangan pasukan sekutu yang akhirnya mendorongnya
mundur. Level dibuat sebagai climax.
3. Level 3, pemain memerankan peran Chuk-Yan dalam misinya untuk
menyergap pasukan Inggris yang semakin dekat ke tengah kota, begitu
juga memainkan Djoko dalam perannya menolong Chuk-Yan yang
tertembak
4. Level 4, pemain memerankan Djoko untuk menahan garis pertahanan Kota
Surabaya terakhir yaitu di markas Kempeitai.
3. ASSET LIST
3.1. Visual Asset
Berikut adalah penjabaran (list) dari aset-aset visual yang sudah direncanakan.
1. Asset environment, terbagi menjadi:
1.1. Gedung dan landmark,
1.2. Objek statik (reruntuhan, sandbag, pohon, dan lainnya),
2. Karakter pihak Indonesia:
2.1. Karakter protagonis (2: Chuk-Yan, dan Djoko),
2.2. Pasukan TKR,
3. Karakter pihak oposisi NICA dan AFNEI (Pasukan Belanda & Inggris),
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxxii
4. Benda utilitas (senjata, ransel dan tas, dan lainnya),
5. Kendaraan tempur,
6. User Interface (ikon, font, dan lainnya),
7. Animasi (animasi third person dan first person),
8. Platform sungai environment.
Selama perancangannya, asset visual yang dibuat bisa berubah sesuai dengan
penemuan baru dari penelitian yang dilakukan.
3.2. Asset Non Visual
Berikut adalah penjabaran (list) dari aset-aset visual yang sudah direncanakan.
1. Music dan soundtrack,
2. Ambience sound (Dialog),
3. Scripts.
3.3. Job Description
1. Galvin Suganda, bertanggung jawab atas pembuatan user-interface,
userexperience dan level design
2. Kamagi Des Nugraha, bertanggung jawab atas pembuatan karakter,
animasi dan segala macam asset yang meliputinya (senjata, tas, dan
lainnya).
3. William Suanto, bertanggung jawab atas pembuatan environment, lighting
dan post processing.
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxxiii
Jobdesk yang dijabarkan bersifat fleksibel sehingga tiap anggota bisa ikut
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan selain yang menjadi tanggung
jawabnya.
3.4. Timeline
4. MOODBOARD
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019
xxxv
SURAT IZIN WAWANCARA DIGITAL HAPPINESS
Perancangan Environment Pada..., William Suanto, FSD UMN, 2019