Lippo Group Invest Reklamasi Pantai Padang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skmp

Citation preview

Lippo Group Invest Reklamasi Pantai Padangpadangmedia.com , Jumat, 10 Mei 2013 20:20 wib PADANG-Lippo Group berminat berinvestasi untuk mereklamasi Pantai Padang, Sumatera Barat dengan nilai antara Rp5-10 triliun.Presiden Direktur Lippo Group, Theo L. Sambuaga mengatakan, kemauannya berinvestasi di Kota Padang, karena Kota Padang dinilai sangat strategis untuk menanamkan investasi dibandingkan provinsi lain yang ada di Sumatera."Selain strategis,Sumber Daya Alam di Kota Padang juga juga dinilai sangat mendukung untuk investasi. Masyarakat Kota Padang terlihat memiliki keinginan untuk maju dan berkembang," kata Theo L. Sambuaga ketika meninjau lokasi Pantai Padang, Jum'at, (10/05).Luas area sekitar 700 ha itu ditargetkan selesai dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang.Teo juga menambahkan, pihaknya berminat berinvestasi mereklamasi Pantai Padang, setelah sebelumnya berinvestasi di bidang properti seperti Mall, Rumah Sakit dan Pendidikan. Nilai investasi di sektor itu sebesar Rp2 triliun.Pembangunan properti itu direncanakan akan selesai dalam kurun waktu 12 bulan kedepan. Super Block, yang paling pertama akan diselesaikan adalah Rumah Sakit.Sementara itu Walikota Padang Fauzi Bahar mengatakan di lokasi itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti Sirkuit Formula 1/moto GP,Prasarana olahraga dan Pelabuhan Kapal serta Arena Rekreasi laut. (Musfah)

PANTASKAH DILAKUKAN INVESTASI ???Berita mengenai Lipo Group yang akan melakukan investasi dalam reklamasi pantai padang memang menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Adanya investasi tersebut menimbulkan beberapa pemecahan pemikiran antar masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar pantai padang.Lippo Group adalah sebuah perusahaan besar di Indonesia yang didirikan oleh Mochtar Riady. Grup ini memulai usaha dengan Bank Lippo yang telah berganti nama dan berubah posisi sahamnya menjadi Bank CIMB Niaga. Perusahaan ini kemudian mengembangkan diri di usaha properti yang kemudian berkembang di Indonesia, Cina dan beberapa negara lainnya. Selain di usaha properti juga melakukan pengembangan bisnis eceran, telekomunikasi, dan berbagai jenis usaha lainnya.Dalam berita yang disiarkan oleh media cetak online padangmedia.com menyatakan bahwa Lippo group akan berinvestasi untuk rekalamasi pantai padang sebesar 5-10 T. Selain itu pihak Lippo group mengestimasikan bahwa proyek akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.Kelayakan pembangunan ini bila ditinjau dari segi sosial dan ekonomi masyarakat, adanya reklamasi ini akan meningkatkan taraf hidup. Hal itu disebabkan karena dengan adanya reklamasi karena daerah yang direklamasi bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat sekitar, karena bisa dijadikan sebagai tempat pembangunan disektor wisata baik sebagai wisata bahari yang baru diamana didalamnya akan tersedia dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dilihat dari sisi ekologi darat, pembuatan reklamasi ini juga mempunyai dampak yang positif. 700ha merupakan suatu luasan lahan yang bisa dimanfaatkan dalam banyak hal untuk keberlangsungan ekologi. Sebagai contoh, lahan tersebut bisa dipergunakan sebagai lahan baru untuk penanaman ekosistem mangrove. Bagi wilayah pesisir ekosistem mangrove mempunyai kegunaan yang sangat besar. Namun bila dilihat dari segi lingkungan, reklamasi tersebut akan berdampak negatif. Pembangunan reklamasi akan menyebabkan daerah disekitar area reklamasi yang arahnya bertabrakan langsung dengan datangnya ombak akan mengalamai dampak seperti terjadinya akresi. Hal itu lama kelamaan akan menyebabkan pengikisan daratan. Kemudian adanya reklamasi lahan seluas 700ha tersebut akan menimbulkan pembangunan industrialisasi yang dapat berdampak juga pada lingkungan. Adanya industri-industri menyebabkan akan munculnya limbah-limbah, bila tidak ada kesesuaian dalam pengolahan limbah maka secara otomatis limbah tersebut terutama limbah cair akan dialirkan menuju laut. Pengaliran limbah menuju laut akan menyebabkan terganggunya keberlangsungan kehidupan yang ada di laut. Berdasarkan permasalahan diatas, sebagai seorang yang perduli terhadap lingkungan kelautan maka jawaban dari pertanyaan kelayakan yaitu kurang layak, karena melihat dampak yang akan terjadi pada sektor lingkungan dan pada umumnya dampak lingkungan akan dirasakan dalam kurun waktu yang panjang. Dalam hal ini sebaiknya pemerintah memberlakukan zona konservasi tata ruang laut agar area tersebut tidak untuk kepertingan korporat. Dalam konteks ini, pemerintah dituntut untuk membuat zona yang tidak boleh dirusak bahkan disentuh untuk aktifitas ekonomi dan bisnis.