71
LINGKUNGAN HIDUP

LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

LINGKUNGAN HIDUP

Page 2: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

TEOLOGI LINGKUNGAN(Teologi Pengelolaan Lingkungan

dalam Perspektif Islam)

Page 3: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

ii

this page is left blank

Page 4: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

iii

TEOLOGI LINGKUNGAN(Teologi Pengelolaan Lingkungan

dalam Perspektif Islam)

Diterbitkan atas Kerjasama:Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan

Pimpinan Pusat MuhammadiyahLembaga Lingkungan Hidup

T a h u n 2 0 0 8

Page 5: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

iv

TEOLOGI LINGKUNGAN(Teologi Pengelolaan Lingkungan

dalam Perspektif Islam)

Lembaga Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah

Penanggung Jawab:M. Dasron Hamid

Koordinator:Muhjiddin Mawardi

Anggota:Gatot SupangkatSaud El-Hujjaj

Miftahulhaq

Sekretariat:Tri Hartanto

Kementrian Negara Lingkungan Hidup

Widodo SambodoSinta S. SoemiarnoTeddy Mahendra

Cetakan I, Desember 2007

Diterbitkan atas kerjasama:Kementrian Negara Lingkungan Hidup dan

Pimpinan Pusat MuhammadiyahLembaga Lingkungan Hidup

I S B N : 9 7 8 - 9 7 9 - 1 6 3 9 5 - 3 - 8

Page 6: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

v

P E N G A N T A R

KETUA LEMBAGA LINGKUNGAN HIDUPPIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Tiada hari tanpa bencana, itulah ungkapan yang saat iniberkembang di masyarakat karena memang hampir tiap hari kitaterima kabar tentang bencana, berupa banjir, kekeringan, tanahlongsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui mediamasa atau melihat langsung atau bahkan mengalami sendiri.Semua itu, menghadirkan rasa cemas dalam kehidupan manusiasetiap saat sehingga terasa hidup ini tidak nyaman dan aman.Apabila hal ini dibiarkan begitu saja dan manusia tidak sadardengan keberadaannya sebagai pengemban amanah tata kelolaalam ini (khalifatullah fil ‘ardh) maka akselerasi kehancuran semakinnyata.

Tentu saja, hal di atas dapat dikendalikan apabila manusiasadar akan peranannya dan keberadaannya yang tidak sendirianmelainkan bersama dengan makhluk Allah lainnya, baik yanghidup maupun yang mati. Oleh karena itu, dominansi manusiayang cenderung eksploitatif (transcendental) terhadap alam iniharus diarahkan pada kecenderungan yang apresiatif/arif(imanensial) agar terbangun tata kehidupan yang harmonis, serasi,seimbang, sinambung dan lestari. Pedoman yang dapat memandumanusia ke arah itu hanyalah agama, sebagaimana pesanRasulullah Muhammad saw, “berpegang teguhlah kamu pada duahal, yaitu Al Qur’an dan Sunnahku, niscaya selamat dunia danakhirat”.

Page 7: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

vi

Berangkat dari uraian di atas dan dalam rangkamerealisasikan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-45 makaPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui LembagaLingkungan Hidup (LLH) berperan aktif dengan melakukangerakan-gerakan baik yang bersifat konseptual maupun praktikalstrategis untuk menyelamatkan bumi ini. Peran seperti ini sudahseharusnya diambil oleh semua pihak yang mengharap kehidupannyaman dan aman baik kini maupun akan datang. Salah satuupaya yang kami lakukan yaitu penyusunan buku TeologiLingkungan ini.

Buku ini merupakan produk kerjasama antara PPMuhammadiyah dengan Kementrian Negara Lingkungan HidupRepublik Indonesia (KNLH RI). Buku ini mengulas hubunganfungsional filosofis antara manusia dengan alam yang bersumberdari nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an dan SunnahRasul sehingga tidak sekedar tempelan ayat-ayat Al Qur’anmaupun Sunnah Rasul (normatif). Oleh karena itu, buku ini dapatdijadikan bahan acuan yang filosofis dan sistematis dalampengembangan kegiatan tata kelola lingkungan ke depan.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada TimPenyusun yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir. Muhjidin Mawardi,M.Eng yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunanbuku ini. Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepadaMajlis Tarjih PP Muhammadiyah atas koreksi dan sarannya sertaMenteri KNLH RI atas kontribusinya, semoga Allah memberikanpahala sesuai dengan amal kebaikannya. Amin.

Wassalamu’alaikum wr wbPimpinan Pusat MuhammadiyahLembaga Lingkungan Hidup

Dasron Hamid

Page 8: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

vii

P E N G A N T A RDEPUTI

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUPBIDANG KOMUNIKASI LINGKUNGAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga buku “TeologiLingkungan” berhasil disusun oleh Lembaga Lingkungan HidupPimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama denganKementerian Negara Lingkungan Hidup. Kemitraan ke dualembaga ini, telah terjalin melalui penandatangan KesepakatanKerjasama sejak tahun 2002 dan diperbaharui pada tahun 2006.

Seperti yang kita ketahui bersama, kondisi lingkunganhidup di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Salah satupenyebabnya adalah lemahnya keberpihakan terhadap upayapelestarian lingkungan hidup. Seringkali kepentingan lingkunganhidup menjadi isu minoritas yang terabaikan. Hal ini terjadikarena lemahnya tingkat keberdayaan dari pihak-pihak yang propada kebijakan lingkungan hidup.

Oleh karena itu, upaya pelestarian lingkungan perlumendapat dukungan dan komitmen dari pihak-pihak lainnyaseperti lembaga-lembaga masyarakat. Sejalan dengan itu, dalammenjalankan misinya mencapai pembangunan berkelanjutan,Kementerian Negara Lingkungan Hidup membangun jaringandan kemitraan dengan para pemangku kepentingan sehingga

Page 9: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

viii

pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam danLingkungan Hidup dapat berjalan efiesien dan efektif.

Sebagai salah satu lembaga masyarakat yangberpengaruh di Indonesia, Muhammadiyah telah menjadi mitrastrategis yang mempunyai kepedulian besar terhadappermasalahan lingkungan hidup. Konsep Teologi Lingkungandiperkenalkan sebagai upaya penyelamatan lingkungan melaluipendekatan nilai-nilai agama. Konsep ini mengingatkanbagaimana Islam memandang lingkungan sebagai bagian takterpisahkan dari keimanan seseorang terhadap Allah SWT.Perilaku manusia terhadap alam lingkungannya merupakancerminan akhlak dan keimanannya, sehingga memeliharalingkungan merupakan kewajiban yang setara dengan kewajibanibadah sosial yang lain.

Akhirnya, ucapan terima kasih disampaikan kepadaseluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semogabuku ini dapat menambah wawasan kita semua dalam berupayamenjaga lingkungan hidup sebagai salah satu amanah dari AllahSWT. Amin.

Wassalammualaikum, wr wb,

Deputi KNLHBidang Komunikasi LingkunganDan Pemberdayaan Masyarakat

Drs. Sudariyono

Page 10: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

ix

D A F T A R I S I

Kata Pengantar PP Muhammadiya ..................................... vKata Pengantar KLH ............................................................ viiDaftar Isi ................................................................................. ix

Pendahuluan ........................................................................... 1Teologi Hubungan Manusia-Alam...................................... 5Konsep Lingkungan ............................................................ 13Asas Konservasi Sumberdaya Alam.................................... 301. Air...................................................................................... 322. Udara................................................................................. 363. Lahan dan Tanah ............................................................ 394. Kepemilikan dan Hak Guna Lahan.............................. 425. Hewan dan Tumbuhan .................................................. 43

Pelembagaan untuk Konservasi dan Keberlanjutan ......... 50Penutup ................................................................................... 56

Daftar Pustaka........................................................................

Index........................................................................................

Page 11: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

1

Pendahuluan

Krisis lingkungan saat ini sudah sampai pada tahap yangserius dan mengancam eksitensi planet bumi di mana manusia,hewan dan tumbuhan bertempat tinggal dan melanjutkankehidupannya. Manusia modern dewasa ini sedang melakukanperusakan secara perlahan akan tetapi pasti terhadap sistemlingkungan yang menopang kehidupannya.

Kerusakan lingkungan baik dalam skala global maupunlokal termasuk di negara kita hingga saat ini sudah semakin parah.Indikator kerusakan lingkungan terutama yang diakibatkan olehdegradasi lahan cukup nyata didepan mata dan sudah sangatsering kita alami seperti banjir tahunan yang semakin besar danmeluas, erosi dan sedimentasi sungai dan danau, tanah longsor,kelangkaan air (kuantitas dan kualitas) yang berakibat terjadinyakasus kelaparan di beberapa wilayah negara. Polusi air dan udara,pemanasan global, kerusakan biodiversitas, kepunahan spesiestumbuhan dan hewan serta ledakan hama dan penyakitmerupakan gejala lain yang tak kalah seriusnya yang sedangmengancam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan diplanetbumi ini. Mewabahnya penyakit hewan dan manusia yangmematikan akhir-akhir ini mulai dari demam berdarah, flu burunghingga HIV, juga sebenarnya merupakan akibat dan dampak tidak

Page 12: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

2

langsung karena telah terjadinya gangguan kesetimbangan dankerusakan lingkungan fisik maupun non-fisik di permukaan bumi.

Berbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi baikdalam lingkup global maupun nasional, sebenarnya berakar dariperilaku manusia yang tidak bertanggungjawab terhadaplingkungannya. Manusia merupakan penyebab utama terjadinyakerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlahpenduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkanterjadinya eksploitasi intensif (berlebihan) terhadap sumberdayaalam, yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakanlingkungan terutama yang berupa degradasi lahan. Padahal lahandengan sumberdayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupanhewan dan tumbuhan termasuk manusia.

Orientasi hidup manusia modern yang cenderungmaterialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahancara pandang atau pemahaman manusia tentang sistemlingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadapterjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Carapandang dikhotomis yang memandang alam sebagai bagianterpisah dari manusia dan paham antroposentris yang menganggapbahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peranbesar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan (White,,1967,Ravetz,1971, Sardar, 1984, Mansoor, 1993 dan Naess, 1993). Carapandang antroposentris ini ternyata telah melahirkan perilakuyang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadapkelestarian sumberdaya alam dan lingkungannya. Disamping itupaham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengankendaraan sain dan teknologi telah ikut pula mempercepat danmemperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup globalmaupun lokal, termasuk di negara kita.

Page 13: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

3

Upaya untuk penyelamatan lingkungan sebenarnya telahbanyak dilakukan baik oleh masyarakat maupun pemerintahmelalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangkukepentingan (stakeholders), melalui pendidikan dan pelatihan,pembuatan peraturan pemerintah, undang-undang, maupunmelalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatansain dan teknologi serta program-program lain juga telah banyakdilakukan. Akan tetapi hasilnya masih belum nyata sebagaimanayang diharapkan serta belum bisa mengimbangi laju kerusakanlingkungan yang terjadi. Perusakan lingkungan dibeberapa tempatdimuka bumi ini termasuk di negara kita masih tetap sajaberlangsung, bahkan lebih cepat lajunya serta lebih intensif seolahupaya-upaya pengendalian dan perbaikan yang telah dilakukantak ada pengaruhnya sama sekali.

Naess (1993) salah seorang penganjur ekosentrisme dandeep ecology pernah menyatakan bahwa krisis lingkungan yangterjadi dewasa ini hanya bisa diatasi dengan merubah secarafundamental dan radikal cara pandang dan perilaku manusiaterhadap alam lingkungannya. Tindakan praktis dan teknispenyelamatan lingkungan dengan bantuan sain dan teknologiternyata bukan merupakan solusi yang tepat. Yang dibutuhkanadalah perubahan perilaku dan gaya hidup yang bukan hanyaorang perorang, akan tetapi harus menjadi semacam budayamasyarakat secara luas. Dengan kata lain dibutuhkan perubahanpemahaman baru tentang alam semesta yang bisa melandasiperilaku manusia.

Agama terutama Islam sebenarnya mempunyai pandangan(konsep) yang sangat jelas tentang konservasi dan penyelamatanlingkungan. Islam merupakan agama yang memandanglingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari keimananseseorang terhadap Tuhan. Alam semesta termasuk bumi yangkita tempati ini adalah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu mengenal,

Page 14: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

4

memahami dan memelihara alam merupakan bagian darikeimanan seseorang kepada Yang Maha Menciptakan alam.Dengan kata lain, perilaku manusia terhadap alam lingkungannyamerupakan cerminan dari akhlak dan keimanan seseorang. Dalamislam, memelihara lingkungan merupakan kewajiban yang setaradengan kewajiban ibadah-ibadah sosial yang lain, bahkan setaradengan kewajiban mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasadibulan ramadhan dan berhaji. Sebaliknya, perbuatan merusaklingkungan atau perbuatan yang bisa mengakibatkan kerusakanlingkungan setara dengan perbuatan dosa besar sepertipengingkaran terhadap Maha Kasih dan Pemelihara (al-rab)Tuhan, atau seperti melakukan pembunuhan dan perampokan.Islam merupakan agama yang amat peduli terhadap lingkungan(eco-friendly), baik lingkungnan alam maupun lingkungan sosial.

Konsep Islam tentang lingkungan ternyata sebagian telahdiadopsi dan menjadi prinsip etika lingkungan yangdikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsippengelolaan dan etika lingkungan yang terdapat dalam ajaranIslam ternyata telah banyak pula yang dituangkan dalam beberapapasal dalam Kesepakatan atau perjanjian dunia yang berkaitandengan pengelolaan lingkungan. Akan tetapi konsep (ajaran)Islam yang sangat jelas ini tampaknya masih belum banyakdipahami apalagi dijadikan pedoman dalam bersikap danberperilaku terhadap lingkungannya oleh sebagian besar umatIslam yang jumlahnya tak kurang dari sepertiga penduduk dunia.Hal ini ditandai dari fakta empirik yang menunjukkan bahwaberbagai kerusakan lingkungan baik dalam lingkup nasionalmaupun global, ternyata sebagian besar terjadi di lingkungan yangmayoritas penduduknya muslim. Atau barangkali dalam hal ini,disebabkan oleh terjadinya kesalahan dalam pemahaman ajaranagama serta cara pendekatan yang dipilih oleh para pemeluk Islamdi negara kita khususnya dan juga umat Islam pada umumnya ?.

Uraian berikut merupakan upaya untuk meluruskanpandangan sekaligus pencarian jawaban terhadap pertanyaantersebut. Disamping itu, tulisan ini merupakan upaya penggalian

Page 15: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

5

kembali konsep (ajaran) Islam yang berkaitan dengan lingkungan,yang diharapkan bisa menjadi landasan untuk implementasi danrevitalisasinya dalam kehidupan manusia pada umumnya dankhususnya bagi kaum muslimin. Konsep (ajaran) Islam inidiharapkan bisa menjadi dasar pijakan moral dan spiritual (moraland spiritual base) dalam upaya penyelamatan lingkungan. Upaya inibisa pula dikatakan sebagai upaya untuk mencari akar teologispengelolaan lingkungan dalam perspektif Islam.

Upaya-upaya praktis penyelamatan lingkungan denganmemanfaatkan kemajuan sain dan teknologi rupanya tidak cukupuntuk mengendalikan perusakan lingkungan yang dilakukan olehmanusia. Permasalahan lingkungan ternyata bukan hanya masalahteknis ekologi semata, akan tetapi juga menyangkut teologi.Permasalahan yang menyangkut lingkungan sangat komplek sertamulti dimensi. Oleh karena itu nilai-nilai agama (ad-diin) yanguniversal dan juga multi-dimensi bisa digunakan sebagai landasanberpijak dalam upaya penyelamatan lingkungan baik dalam skalanasional maupun global.

Page 16: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

6

Teologi Hubungan Manusia-Alam

A. MaknaTeologiIstilah “teologi“ lebih sering digunakan atau dimaknai

sebagai suatu cabang atau bagian dari ilmu agama yang membahastentang ketuhanan. Oleh karena itu agar tidak menimbulkankesalahan penafsiran, maka terlebih dahulu istilah “teologi“ iniakan diberi takrif sesuai dengan konteks pembahasan tentanghubungan antara manusia-alam dan Tuhan.

Dalam konteks pembahasan ini, teologi dimaknai sebagainilai atau ajaran agama (Islam) yang berkaitan dengan eksistensiatau keberadaan Tuhan. Oleh karena itu makna bebas teologidalam konteks ini adalah : ... cara “menghadirkan” Tuhan dalamsetiap aspek kegiatan manusia, termasuk dalam kegiatanpemanfaatn sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan.Dalam aspek praktis, teologi bisa dimaknai sebagai semacampedoman normatif bagi manusia dalam berperilaku yangberhubungan dengan alam, atau bisa disebut, walaupun menuruthemat penulis kurang tepat, sebagai “fikih“ lingkungan.

Pengelolaan lingkungan adalah salah satu kegiatansekaligus tugas manusia. Oleh karena itu pertanyaan yang bisadiajukan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan ini adalah :Apakah dalam melakukan kegiatan pemanfaatan sumberdayaalam dan pengelolaan lingkungan, manusia telah “menghadirkan”

Page 17: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

7

Tuhan, atau sebaliknya Tuhan ditinggalkan atau malah“dicampakkan“?. Dengan perkataan yang lain: Tuhan ada dimanapada saat manusia melakukan kegiatan pemanfaatan sumberdayaalam dan pengelolaan lingkungan ?.

Dalam bahasa yang lebih “akademis”, teologi bisadimaknai sebagai sebuah konsep berpikir dan bertindak yangdihubungkan dengan “Yang Ghoib” yang menciptakan sekaligusmengatur manusia dan alam (lingkungannya). Jadi terdapat tigapusat perhatian dalam bahasan ini yakni : Tuhan, manusia danalam, yang ketiganya merupakan “satu kesatuan” hubungan yangtidak saja bersifat fungsional, akan tetapi juga hubungan yangbersifat spiritual. Dengan demikian teologi dapat dimaknaisebagai suatu konsep berpikir dan bertindak manusia yangberkaitan atau berhubungan dengan lingkungan hidupnya, denganmengintegrasikan aspek fisik (alam) termasuk manusia dan yangnon fisik dan non empirik yakni Tuhan.

B. Manusia dan alamAlam semesta termasuk bumi seisinya adalah ciptaan

Tuhan dan diciptakan dalam kesetimbangan, proporsional danterukur atau mempunyai ukuran-ukuran, baik secara kualitatifmaupun kuantitatif (QS:Ar-Ra’d: 8; Al-Qomar : 49 dan Al-Hijr:19). Bumi yang merupakan planet dimana manusia tinggaldan melangsungkan kehidupannya terdiri atas berbagai unsur danelemen dengan keragaman yang sangat besar dalam bentuk,proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yangmembentuk alam tersebut diciptakan Allah untuk memenuhikebutuhan manusia dalam menjalankan kehidupannya di mukabumi, sekaligus merupakan bukti ke Mahakuasaan danKemahabesaran Sang Pencipta dan Pemelihara alam (QS: Ta-Ha;53-54). Dialah yang menentukan dan mentaqdirkan segala sesuatudi alam semesta. Tidak ada sesuatu di alam ini kecuali merekatunduk dan patuh terhadap ketentuan hukum dan qadar Tuhanserta berserah diri dan memujiNya (QS:An-Nur:41).

Page 18: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

8

Alam merupakan sebuah entitas atau realitas (empirik)yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi berhubungan denganmanusia dan dengan realitas yang lain Yang Ghaib dan supra-empirik. Alam sekaligus merupakan representasi atau manifestasidari Yang Maha Menciptakan alam dan Yang Maha Benar, yangmelampauinya dan melingkupinya yang sekaligus merupakanSumber keberadaan alam itu sendiri. Realitas alam ini tidakdiciptakan dengan ketidak sengajaan (kebetulan atau main-mainatau bathil) sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, akantetapi dengan nilai dan tujuan tertentu dan dengan kebenaran(Q.S: Al-An’am: 73; Shaad:27; Al Dukhaan: 38-39, Ali Imran:191-192). Oleh karena itu menurut pandangan Islam, alammempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja sesuai denganhukum-hukum yang berlaku tetap (qadar) bagi alam, yang dalambahasa agama sering pula disebut sebagai hukum Allah(sunnatullah). Sebagai contoh, batu hukumnya atau qadarnya adalahbenda padat, sedangkan air adalah benda cair. Batu tak akanpernah bisa berubah menjadi benda cair kecuali kalau batutersebut dihaluskan hingga menjadi partikel yang sangat kecil dandicampur dengan benda cair misalnya air. Demikian pula air yangqadarnya merupakan benda cair, tak akan pernah bisa berubahmenjadi batu padat. Inilah yang dimaksud dengan hukum atauqadar Tuhan itu berlaku tetap. Sunnatullah ini tidak hanya berlakubagi benda-benda alam, akan tetapi juga bagi tumbuhan, hewandan manusia.

Pandangan Islam tidak sebagaimana pandangan kaumidealis yang menyatakan bahwa alam adalah semu dan maya ataupancaran dari dunia lain yang tak konkrit yang disebut dunia idea.Pandangan Islam tentang alam (lingkungan hidup) bersifatmenyatu (holistik) yang komponennya adalah Sang Pencipta, alamdan makhluk hidup (termasuk manusia). Masing-masingkomponen mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda-bedaakan tetapi tetap berada dalam koridor rancangan atau disainAllah (sunantullah).

Page 19: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

9

Manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari alam.Sebagai bagian dari alam, keberadaan manusia di alam adalahsaling saling membutuhkan, saling mengisi dan melengkapi satudengan lainnya dengan peran yang berbeda-beda. Manusiamempunyai peran dan posisi khusus diantara komponen alamdan makhluq ciptaan Tuhan yang lain yakni sebagai khalifah,wakil Tuhan dan pemimpin di bumi ( QS: Al-An’am:165).Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan hidupnya iniditegaskan dalam beberapa ayat al Qur’an yang lain dan HadistNabi, yang intinya adalah sebagai berikut :

Hubungan keimanan dan peribadatan. Alamsemesta berfungsi sebagai sarana bagi manusia untukmengenal kebesaran dan kekuasaan Tuhan (berimankepada Tuhan) melalui alam semesta, karena alamsemesta adalah tanda atau ayat-ayat Allah. Manusiadilarang memperhamba alam dan dilarangmenyembah kecuali hanya kepada Allah yangMenciptakan alam.

Hubungan pemanfaatan yang berkelanjutan. Alamdengan segala sumberdayanya diciptakan Tuhan untukmemenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalammemanfaatkan sumberdaya alam guna menunjangkehidupannya ini harus dilakukan secara wajar (tidakboleh berlebihan atau boros). Demikian pula tidakdiperkenankan pemanfaatan sumberdaya alam yanghanya untuk memenuhi kebutuhan bagi generasi saatini sementara hak-hak pemanfaatan bagi generasimendatang terabaikan. Manusia dilarang pulamelakukan penyalahgunaan pemanfaatan dan atauperubahan alam dan sumberdaya alam untukkepentingan tertentu sehingga hak pemanfaatannyabagi semua kehidupan menjadi berkurang atau hilang.

Hubungan pemeliharaan untuk semua makhluk.Manusia mempunyai kewajiban untuk memeliharaalam untuk keberlanjutan kehidupan, tidak hanya bagi

Page 20: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

10

manusia saja akan tetapi bagi semua makhluk hidupyang lainnya. Tindakan manusia dalam pemanfaatansumberdaya alam secara berlebihan dan mengabaikanasas pemeliharaan dan konservasi sehinggamengakibatkan terjadinya degradasi dan kerusakanlingkungan, merupakan perbuatan yang dilarang(haram) dan akan mendapatkan hukuman. Sebaliknyamanusia yang mampu menjalankan peranpemeliharaan dan konservasi alam dengan baik, makabaginya tersedia balasan ganjaran dari Allh swt.

Manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,berhubungan pula dengan alam sebagai sesama makhluk ciptaanTuhan. Dalam berhubungan dengan Tuhan ini manusiamemerlukan alam sebagai sarana untuk mengenal dan memahamiTuhan (yakni: alam adalah ayat-ayat kauniah Tuhan). Manusia jugamemerlukan alam (misalnya:pangan, papan, sandang, alattransportasi dan sebagainya) sebagai sarana untuk beribadahkepada Allah swt. Hubungan manusia–alam ini adalah bentukhubungan peran dan fungsi, bukan hubungan sub-ordinat (yakni:manusia adalah penguasa alam) sebagaimana pahamnya penganutantroposentrisme dan kaum materialis. Sementara itu alamberhubungan pula dengan Tuhan yang menciptakannya danmengaturnya. Jadi alampun tunduk terhadap ketentuan atauhukum-hukum atau qadar yang telah ditetapkan oleh Yang MahaMemelihara alam. Agar manusia bisa memahami alam dengansegala hukum-hukumnya, manusia harus mempunyaipengetahuan dan ilmu tentang alam. Dengan demikian, upayamanusia untuk bisa memahami alam dengan pengetahuan danilmu ini pada hakekatnya merupakan upaya manusia untukmengenal dan mamahami yang Menciptakan dan Memeliharaalam, agar bisa berhubungan denganNya.

Page 21: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

11

C. Manusia sebagai Khalifah AllahDalam pandangan Islam, manusia disamping sebagai salah

satu makhluk Tuhan, ia sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhandimuka bumi (Al-An’am: 165). Sebagai mahkluk Tuhan, manusiamempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba (beribadah)kepada Penciptanya (al-Chaliq). Dalam penghambaan ini manusiatidak diperkenankan (haram) untuk mengabdi kepada selain Allah.Pengabdian atau penghambaan kepada selain Allah merupakanperbuatan syirk dan merupakan dosa besar. Dalam pengabdian initerkandung konsep tauhid (peng Esaan) terhadap Tuhan. Dengandemikian, tauhid merupakan sumber nilai sekaligus etika yangpertama dan utama dalam hubungan antara manusia, alam danTuhan.

Sebagai wakil Allah, maka manusia harus bisamerepresentasikan peran Allah terhadap alam semesta termasukbumi seisinya antara lain memelihara (al-rab) dan menebarkanrakhmat (rakhmatan) di alam semesta. Oleh karena itu kewajibanmanusia terhadap alam dalam rangka pengabdiannya kepadaAllah swt adalah melakukan pemeliharaan terhadap alam(termasuk pemeliharaan kehidupan diri = hifdzun nafs) untukmenjaga keberlangsungan kehidupan di alam. Untukmempertahankan dan memenuhi hajat hidupnya, manusiadiperkenankan oleh Tuhan untuk memanfaatkan segalasumberdaya alam secara wajar (sesuai dengan kebutuhan) danbertanggungjawab. Segala sikap, perilaku atau perbuatan manusia(lahir dan batin) yang berkaitan dengan pemeliharaan alam harusdipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan setelah kehidupandunia ini berakhir. Islam melarang pemanfaatan alam(sumberdaya alam) yang melampaui batas atau berlebihan atauboros, isyraf (Al An’am: 141-142). Pemanfaatan (eksploitasi)sumberdaya alam yang berlebihan akan menguras sumberdayaalam yang bersangkutan hingga habis tak tersisa. Akibatnya, hak-hak untuk memanfaatkan sumberdaya alam bagi generasi yangakan datang terabaikan. Perbuatan ini sama halnya denganmerampas atau merampok hak-hak orang lain, yang berarti juga

Page 22: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

12

pelanggaran terhadap hukum atau ketetapan Tuhan. Disampingitu, perbuatan demikian juga merupakan pelanggaran ataupengabaian amanah Tuhan, sehingga merupakan perbuatan dosabesar. Dalam aras praktis untuk menjaga kemanfaatan dankelestarian alam (fungsi manfaat dan reproduksi), misalnyaRasulullah Muhammad SAW melarang memetik buah sebelummatang (ripe) dan siap dikonsumsi, dilarang memetik kembangsebelum mekar dan menyembelih hewan ternak yang masih kecildan belum berumur. Nabi juga mengajarkan agar manusia selalubersahabat sekalipun terhadap makhluk yang tak beryawa.Terhadap makhluk tak bernyawa atau benda-benda alam kitamanusia diminta untuk bersahabat, tidak mengganggu ataumerusaknya. Apatah lagi terhadap makhluk yang hidup danbernyawa. Oleh karena itu, istilah “penaklukan” atau“penguasaan” alam seperti yang dipelopori oleh pandangan Baratyang sekuler dan materialistik tidak dikenal dalam Islam. Islammenegaskan bahwa yang berhak untuk menguasai dan mengaturalam adalah Yang Maha menciptakan dan Maha Mengatur yaknial-Rab a- alamiin.

Page 23: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

13

Konsep Lingkungan

A. Asas Etika LingkunganAsas kesetimbangan, kesatuan ekosistem serta

keterbatasan alam hingga saat ini masih digunakan oleh parailmuan dan praktisi etika lingkungan dalam menyusun kebijakandalam pengelolaan lingkungan. Asas tersebut juga telah digunakansebagai landasan moral (etika) perlindungan alam dan lingkunganbagi aktifitas manusia dalam pengelolaan lingkungan dansumberdaya alam. Akan tetapi asas kesetimbangan, kesatuanekosistem dan keterbatasan daya dukung alam yang digunakan inimasih terbatas pada dimensi fisik dan duniawiah dan belum atautidak dikaitkan dengan dimensi spiritual terutama dengankonsep (teologi) penciptaan alam dan hubungan antara manusiadan alam. Alam masih dipandang sebagai sebuah realitas yangberdiri sendiri. Dengan cara pandang demikian, terdapatketerputusan hubungan antara alam sebagai suatu realitas denganrealitas yang lain yang transenden yakni Yang Menciptakan alam.Dengan kata lain nilai spiritualitas dari asas tersebut tidak tampak.Berikut ini akan dikemukakan serba singkat beberapa asas etikalingkungan yang dimaksud.

Asas pertama. Lingkungan alam (planet bumi danseisinya) merupakan lingkungan yang bersifat holistik. Artinyasegala sesuatu yang berada dibumi ini saling mempengaruhi secara

Page 24: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

14

langsung maupun tidak. Tidak ada satupun komponen alam yangbergerak secara terpisah tanpa dipengaruhi atau mempengaruhikomponen lainnya. Sehelai daun yang jatuh ke permukaan bumi,atau seekor semut yang mencari dan mengumpulkan makanan,tak lepas dari pengaruh serta mempengaruhi komponen alamlainnya. Demikian pula dalam dimensi waktu, masa kinidipengaruhi oleh masa lalu, dan masa kini mempengaruhi masadepan. Secara moral, asas ini menuntun setiap individu khususnyamanusia untuk mempertimbangkan setiap keputusan dantindakan yang akan dilakukannya terhadap lingkungan alam danlingkungan hidupnya. Asas ini berlandaskan atas pahambiosentrisme dan ekosentrisme tentang hubungan antara manusiadan alam yang tidak bersifat terpisah, akan tetapi manusiamerupakan bagian dari alam, antara keduanya saling terkait.

Asas kedua. Segala sumber kehidupan dibumi ( termasukkeanekaragaman hayati) merupakan kekayaan alam yangmerupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya.Keanekaragaman hayati ini harus dipelihara karena merupakansumber kehidupan dan keberlanjutan eksistensi semua makhlukhidup termasuk manusia. Menjaga keberlanjutan kehidupan dankeaneka ragaman hayati pada hakekatnya merupakan upaya untukmempertahankan keberlangsungan kehidupan di muka bumitermasuk kehidupan manusia, sekaligus merupakan tugas ataukewajiban manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling ungguldalam ciptaan maupun kemampuan nalarnya. Merusak sumberkehidupan atau memanfaatkan sumber kehidupan dengan tidaksemestinya (melampaui batas atau penyalah gunaan pemanfaatan)merupakan tindakan yang tidak dibenarkan karena akan berakibatpada terganggunya kesetimbangan ekosistem dan rusaknya alam.

Asas ketiga. Dialam ini (bumi) terjadi perputaran (siklus)dan penyebaran sumberdaya alam secara terus menerus melaluisuatu mata rantai ekosistem yang saling terpengaruh. Limbahsuatu komponen ekosistim bisa menjadi masukan atau sumbermakanan bagi komponen ekosistem lainnya. Pemutusan ataugangguan terhadap satu mata rantai akan mengakibatkan

Page 25: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

15

terjadinya gangguan kesetimbangan ekosistem. Sebaransumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang terjadi di alamini sudah disesuaikan dengan potensi dan karakteristik lokal,sesuai dengan hukum-hukum alam. Pengambilan (eksploitasi)sumberdaya alam yang berlebihan untuk digunakan saat ini akanmengganggu cadangan sumberdaya alam tersebut untuk generasimendatang. Demikian pula perusakan terhadap sumberdaya alamdi suatu tempat akan dapat pula mengganggu kesetimbanganekosistem di lokasi yang bersangkutan dan berpengaruh terhadaplokasi lainnya. Siklus dan sebaran sumberdaya alam ini hingga kinimasih berlanjut dan tak berhenti dalam rentang waktu yang lama.Tindakan perusakan terhadap sumberdaya alam dan lingkunganbaik secara individu maupun kelompok (terorganisir) ataupemutusan mata rantai ekosistem merupakan perbuatan yangtidak dibenarkan.

Asas keempat. Kehidupan dialam ini terdapat faktorpembatas (kendala). Artinya faktor lingkungan tertentu bisamenjadi pembatas atau kendala (secara fisikawi maupun kimiawi)bagi berkembangnya atau berfungsinya kehidupan bagi faktoratau komponen lingkungan lainnya. Demikian pula daya dukunglingkungan mempunyai keterbatasan baik secara kuantitatifmaupun kualitatif. Pelanggaran terhadap faktor pembatas(melampaui daya dukung lingkungan) juga akan mengakibatkanterjadinya gangguan kesetimbangan ekosistem dialam dandegradasi.

Asas kelima. Setiap individu mempunyai kelebihan(walaupun terdapat faktor pembatas) untuk mempertahankan danmelestarikan spesiesnya. Jadi asas kelima ini terkait erat denganasas keempat diatas. Gambaran berlakunya kedua asas ini adalahperlindungan terhadap salah satu komponen atau spesies misalnyakambing liar atau rusa di padang rumput dengan memusnahkanhewan pemangsa rusa, ternyata dapat mengganggu kesetimbanganekosistem yang ditandai dengan munculnya spesies lain misalnyahewan pengerat yang dapat menjadi hama bagi tanaman pangan(padi atau gandum).

Page 26: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

16

Asas keenam. Ekosistem mempunyai kemampuantertentu untuk mempertahankan kehidupannya. Kemampuan inisering disebut sebagai kapasitas pembawa (carrying capacity), yangmirip dengan sistem rekayasa dan perilaku organisasionalwalaupun dalam ekologi aspeknya lebih komplek. Planet bumikita adalah merupakan atau berperilaku sebagai sebuah organismeatau makhluk hidup yang mempunyai carrying capacity yangterbatas. Pelanggaran atau perusakan terhadap salah satukomponen penyusun planet bumi (misalnya atmosfer atau tanahatau hutan dibumi) akan dapat menggannggu kesetimbanganekosistem planet bumi. Manusia sebagai bagian atau komponensistem planet bumi ( melalui berbagai aktifitasnya) mempunyaipotensi untuk melakukan perusakan atau pelanggaran terhadapkesetimbangan ekosistem bumi.

Asas ketujuh. Didalam alam ini selalu terjadipengembangan dan penyetimbangan ekosistem. Ekosistem telahberkembang dari sistem yang semula sangat sederhana menjadisistem yang lebih komplek dan rumit dalam jangka waktu yanglama. Demikian pula apabila telah terjadi gangguankesetimbangan, alam atau ekosistem akan melakukan reaksi untukmendapatkan kesetimbangan baru untuk bertahan hidup.

B. Konsep Islam Tentang LingkunganIslam merupakan agama (jalan hidup=as-syirath) yang

lengkap, serba cakup, termasuk yang berkaitan denganlingkungan. Pilihan bahwa Islam adalah pedoman hidupmanusia ini ditegaskan oleh Tuhan Allah yang telahmenciptakan kehidupan ini dalam al Qur’an (QS:2:2; 5:3 dan6:38).

Islam merupakan agama yang sangat memperhatikanlingkungan (eco-friendly) dan keberlanjutan kehidupan di dunia.Banyak ayat al-Qur’an dan al Hadist yang menjelaskan,menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjagakelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain di bumi,walaupun dalam situasi yang sudah kritis. Ayat yang berkaitan

Page 27: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

17

dengan alam dan lingkungan (fisik dan sosial) ini dalam alQur’anbahkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan ayat-ayat yangberkaitan dengan ibadah khusus (mahdhoh).

Islam adalah sebuah jalan (as syirath yang bisa bermaknasyari’ah. Islam adalah sebuah jalan hidup yang merupakankonsekuensi dari pernyataan atau persaksian (syahadah) tentangkeesaan Tuhan (tauhid). Syari’ah adalah sebuah sistem pusat-nilai untuk mewujudkan nilai yang melekat dalam konsep (nilainormatif) atau ajaran Islam yakni tauhid, khilafah, amanah halal danharam. Berdasarkan atas pengertian ini maka ajaran (konsep) ataupandangan Islam tentang lingkunganpun pada dasarnya dibangunatas dasar 5 (lima) pilar syariah tersebut yakni : 1) tauhid, 2)khilafah, 3) amanah, 4) adil dan 5) istishlah. Untuk menjaga agarmanusia yang telah memilih atau mengambil jalan hidup ini bisaberjalan menuju tujuan penciptaannya maka (pada tataran praktis)kelima pilar syariah ini dilengkapi dengan 2 (dua) rambu utamayakni : 1) halal dan 2) haram. Kelima pilar dan dua rambu tersebutbisa diibaratkan sebagai sebuah “bangunan“ untuk menempatkanparadigma lingkungan secara utuh dalam perspektif Islam. Berikutini akan di urai makna keempat pilar dan dua rambu tersebutserta saling keterkaitannya satu dengan lainnya dalam kontekslingkungan (environment).

1. Tauhid (Peng Esaan Tuhan).Untuk mengawali pembahasan tentang konsep tauhiddalam konteks lingkungan (alam semesta) ini bisa dimulaidari sebuah pertanyaan: “darimana alam semesta iniberasal dan memperoleh eksistensinya ?”. Pertanyaan inimerupakan pertanyaan dasar untuk mengawalipembahasan tentang eksistensi dan peran Tuhan dalampenciptaan dan pemeliharaan alam. Dalam keyakinanagama-agama samawi (Islam), alam semesta ini diciptakanoleh Tuhan. Oleh karena itu alam semesta inimemperoleh eksistensi dan Yang Menciptakan.

Page 28: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

18

Tuhan adalah “dzat” atau “dimensi” yang non-empirikdan yang menciptakan sehingga memungkinkan adanyadimensi lain termasuk alam semesta yang visual danempirik ini. Dia memberikan arti dan kehidupan padasetiap sesuatu. Dia serba meliputi (al Muhith) dan takterhingga. Sedangkan segala sesuatu selain Dia (makhluqciptaanNya) adalah serba diliputi dan terhingga. Alamsemesta adalah makhluq ciptaan Tuhan. Karena itu alamsemesta ada dan bekerja sesuai dengan hukum-hukumyang telah ditetapkan oleh Penciptanya. Dengan demikiandidalam setiap kejadian di alam ini berlaku hukum sebab-akibat yang “alamiah”. Walaupun demikian tidak berartibahwa setelah mencipta, Tuhan kemudian lantas “istirahatatau tidur” dan tidak berhubungan dengan perilaku alam.Demikian pula tidak berarti bahwa terdapat “persaingan”antara Tuhan dengan makhluqnya dan masing-masingmerupakan eksistensi yang berdiri sendiri dan terpisah.Tidak pula berarti bahwa Tuhan “bekerja” sendiridisamping manusia dan alam. Tuhan itu ada (eksis)bersama setiap sesuatu. Karena setiap sesuatu itu secaralangsung berhubungan dengan Tuhan, maka setiapsesuatu (termasuk manusia) itu melalui dan di dalamhubungannya dengan lainnya, berhubungan pula dengandan dikontrol oleh Tuhan. Tanpa “aktifitas” Tuhan,manusia dan alam semesta menjadi tersesat, liar dan sia-sia(Rahman, 1995).

Tuhan adalah “makna“ dari realitas, sebuah makna yangdimanifestasikan, dijelaskan serta dibawakan oleh alamsemesta (termasuk manusia). Dengan kata lain alamsemesta termasuk dunia seisinya ini adalah sebuah realitasempirik yang tidak berdiri sendiri, akan tetapiberhubungan dengan realitas yang lain yang non-empirikdan transenden. Setiap sesuatu di alam semesta ini adalah“ayat” atau pertanda akan eksistensi dan “aktifitas” Yang

Page 29: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

19

Ghoib. Hal ini juga bermakna bahwa kehidupan di duniayang fana ini bukan merupakan sebuah kehidupan yangberdiri sendiri atau terpisah dengan kehidupan yang lain.Kehidupan dunia sesungguhnya merupakan bagian darikehidupan akherat. Dengan demikian kualitas kehidupanmanusia didunia akan menentukan kualitas kehidupannyadi akherat kelak. Dan kualitas kehidupan seseorangdidunia ini bisa diukur dari seberapa jauh orang yangbersangkutan menjalani hidup dan kehidupannyaberdasarkan pedoman hidup di dunia (as-syirath) yangtelah ditetapkan oleh Yang Menciptakan dunia.

Hal lain yang juga sangat penting dalam konteks pengEsaan Tuhan ini adalah bahwa Allah itu berbeda denganmakhlukNya (al Mukhalafatu lil al hawadist). Allah adalah‘dimensi” yang tak terhingga dan mutlak. Sedangkansemua makhluq ciptaanNya adalah adalah terhingga danbersifat nisbi (relatif). Alam semesta (termasuk manusia)mempunyai potensi-potensi tertentu, akan tetapi jugamempunyai batas kemampuan atau keterhinggaan.Betapapun tingginya potensi makhluk (alam danmanusia), tidak akan dapat membuat atau merubah yangterhingga menjadi tak terhingga. Konsep inilah yangdidalam beberapa ayat AlQur’an dinyatakan bahwa setiapsesuatu ciptaan Allah itu mempunyai “ukuran” (qadr), danoleh karena itu bersifat relatif dan tergantung kepadaAllah (QS: 54:49, 7:54, 87: 2-3, 36:38-40). Jika sesuatuciptaan Allah (termasuk manusia) itu melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan baginya dan melampaui“ukuran”nya, maka alam semesta ini akan menjadi kacaubalau.Setiap tindakan atau perilaku manusia (muslim) baik yangberhubungan dengan orang lain atau makhluk lain ataulingkungan hidupnya harus dilandasi oleh pemahamanatas konsep Keesaan dan Kekuasaan Tuhan serta

Page 30: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

20

penciptaan alam semesta sebagaimana telah disebutkandiatas. Pernyataan ini mempunyai makna bahwa manusiasebagai makhluk Tuhan sekaligus sebagai hamba Tuhan(‘abdul Allah) harus senantiasa tunduk dan patuh kepadaaturan-aturan atau hukum-hukum yang telah ditetapkanoleh Yang Menciptakan sekaligus Yang Diperhambayakni Allah. Manusia juga harus bertanggungjawabkepadaNya untuk semua tindakan yang dilakukannya. Halini juga menyiratkan bahwa tauhid atau peng Esaan Tuhanmerupakan satu-satunya sumber nilai dalam etika.Pelanggararan atau penyangkalan terhadap nilaiketauhidan ini berarti syirk yang merupakan perbuatandosa terbesar dalam Islam. Oleh karena itu tauhidmerupakan landasan dan acuan bagi setiap perbuatanmanusia, baik perbuatan lahir maupun perbuatan batintermasuk berfikir. Bagi seorang muslim mukmin, tauhidharus masuk menembus kedalam seluruh aspekkehidupannya dan menjadi pandangan hidupnya. Dengankata lain, tauhid merupakan sumber etika pribadi dankelompok (masyarakat), etika sosial, ekonomi, danpolitik, termasuk etika dalam pengelolaan sumberdayaalam dan lingkungan, pengembangan sain dan teknologi.

2. Khilafah (perwalian)Bermula dari landasan yang pertama yakni tauhid, Islammempunyai ajaran atau konsep yang bernama khilafahdan amanah. Konsep khilafah ini dibangun atas dasarpilihan Allah dan kesediaan manusia untuk menjadikhalifah (wakil atau wali) Allah di muka bumi (Al-Baqarah: 30, Al Isra : 70, Al-An’am: 165 dan Yunus: 14).Sebagai wakil Allah, manusia wajib (secara aktif) untukbisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifatAllah. Salah satu sifat Allah tentang alam ini adalahbersifat sebagai pemelihara atau penjaga alam ( al-rabal’alamin). Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi,

Page 31: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

21

manusia harus aktif dan bertanggung jawab untukmenjaga bumi. Menjaga bumi ini berarti menjagakeberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupanmakhluk Allah termasuk manusia, sekaligus menjagakeberlanjutan kehidupannya.

Khilafah bisa juga bermakna kepemimpinan. Manusiaadalah wakil Tuhan di muka bumi ini yang telah ditunjukmenjadi pemimpin bagi semua makhluk Tuhan yang lain(alam semesta termasuk bumi dan seisinya (atmosfer, dansumberdaya alam yang dikandungnya termasuk tumbuhandan hewan ). Makna ini mengandung konsekuensi bahwamanusia harus bisa mewakili Tuhan untuk memimpin danmemelihara keberlangsungan kehidupan semua makhluk.Pilihan Tuhan ini bukan tanpa alasan. Manusia telahdipilih oleh Tuhan dan manusia juga telah menyetujuipilihan ini, sebagaimana telah ditegaskan oleh Tuhandalam surah al-Ahzab ; 72. Untuk menjalankan misikhilafah ini manusia telah dianugerahi oleh Tuhankelebihan dibandingkan dengan makhluk lain, yaknikesempurnaan ciptaan dan akal budi yang tidak diberikanoleh Tuhan kepada makhluk lainnya. Dengan berbekalakal budi (akal dan hati nurani) ini manusia mestinyamampu mengemban amanat untuk menjadi pemimpinsekaligus wakil Tuhan di muka bumi. Sebagai pemimpin,manusia harus bisa memelihara dan mengaturkeberlangsungan fungsi dan kehidupan semua makhluk,sekaligus mengambil keputusan yang benar pada saatterjadi konflik kepentingan dalam penggunaan ataupemanfaatan sumberdaya alam. Pengambilan keputusanini harus dilakukan secara adil, bukan dengan caramemihak kepada individu atau kelompok makhluktertentu, akan tetapi mendholimi atau mengkhianatiindividu atau kelompok makhluk lainnya dalamkomunitas penghuni bumi (Shaad: 26; an-Nisa:58).

Page 32: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

22

Sebagai pemimpin semua makhluk, manusia harus bisamenegakkan amanah dan keadilan ditengah-tengahlingkungan alamnya dimuka bumi ini, termasuk dalamlingkungan sosialnya. Penyelewengan terhadap amanah inidengan demikian berarti juga melanggar asas ketauhidanyang berarti merupakan perbuatan syirk dan dzalim.Manusia memang mempunyai potensi untuk bisa berbuatadil, akan tetapi juga mempunyai potensi untuk berbuatdzalim. Untuk mengawal manusia agar bisa tetap berjalandalam koridor yang telah ditetapkan oleh Tuhan, kepadamanusia diberikan (dibuatkan) rambu-rambu syariah yaknihalal dan haram sebagaimana dimuka telah disinggung.Dengan instrument halal dan haram ini maka manusiabisa atau mempunyai hak untuk memilih jalan mana yangakan ditempuh pada saat manusia yang bersangkutanmenjalankan peran dan fungsinya sebagai wakil Tuhansekaligus pemimpin makhluk dimuka bumi. Oleh karenaitulah maka konsep khilafah ini tidak berdiri sendiri, akantetapi terkait erat dengan konsep tauhid, amanah, halaldan haram.

Keteladanan manusia dalam memegang amanah Tuhansebagai khalifah dimuka bumi ini telah diterangkan puladalam al Qur’an dengan mencontohkan pengangkatanDaud as sebagai khalifah serta keharusannya untukmenegakkan keadilan sebagaimana tersebut dalam SurahAs Shaad :26 yang telah dikutip dimuka . “Hai Daud,sesungguhnya kami menjadikan engkau khalifah di muka bumi,maka berilah keputusan diantara manusia dengan adil danjanganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena yang demikian ituakan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orangyang sesat dari jalan Allah akan mendapatkan siksa yang beratkarena melupakan hari perhitungan.“.

Page 33: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

23

Khalifah adalah juga amanah yang telah diberikan olehTuhan yang menciptakan manusia kepada manusia karenadipandang mampu untuk menegakkan kebenaran dankeadilan dimuka bumi. Oleh karena itulah makapemahaman makna khilafah dan peran manusia sebagaikhalifah di alam khususnya di muka bumi ini menjadisangat penting karena akan menentukan keberhasilan ataukegagalan manusia dalam mengemban amanah yang telahdiberikan Tuhan sekaligus yang telah disanggupinya.Tindakan-tindakan manusia yang berakibat terjadinyakerusakan di muka bumi sebagaimana di muka telahditegaskan, merupakan pelanggaran atau penginkaranterhadap amanah yang berarti juga merupakan perbuatandosa besar.

3. AmanahBumi sebagai bagian dari alam semesta juga merupakanamanah dari Allah swt Sang Pencipta (Al-Ahzaab: 72).Untuk menjaga keberlangsungan dan memenuhi hajathidupnya, manusia mempunyai hak untuk memanfaatkanapa-apa yang ada di muka bumi (sumberdaya alam) bumi.Akan tetapi manusia baik secara individu maupunkelompok tidak mempunyai hak mutlak untukmenguasai sumberdaya alam yang bersangkutan. Dalamhal inilah letak perbedaannya dengan konsep materialistikdan kapitalistik yang dianut oleh masyarakat barat. Hakpenguasaannya tetap ada pada Tuhan Pencipta. Manusiawajib menjaga kepercayaan atau amanah yang telahdiberikan oleh Allah tersebut. Dalam konteks ini makaalam terutama bumi tempat tinggal manusia merupakanarena atau ajang uji bagi manusia. Agar manusia bisaberhasil baik dalam ujiannya, maka ia harus bisa membaca“tanda-tanda” atau “ayat-ayat” alam yang ditunjukkanoleh sang Maha Pengatur Alam. Salah satu syarat agarmanusia mampu membaca ayat-ayat Tuhan, manusia

Page 34: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

24

harus mempunyai pengetahuan dan ilmu. Oleh karenaitulah maka pada abad awal perkembangan Islam, ilmuyang berlandaskan atas tauhid (fisika, kimia, biologi,pengobatan dan kedokteran) berkembang dengan pesat.Ilmu dikembangkan bukan semata-mata untukmemuaskan keingin tahuan manusia atau untukmemahami fenomena alam, atau ilmu untuk ilmu, akantetapi ada tujuan yang lebih tinggi yakni untuk memahamiAllah (ma’rifatullah) melalui “ayat-ayat” nya. Konseptauhid, khilafah, amanah dan ‘ilm ini oleh karena itu salingberkaitan dan merupakan satu kesatuan. Epistimologikeilmuan atau pandangan (ekologis) islam dengandemikian bersifat holistik (menyeluruh) dan menolakepistimologi reduksionis (mengurangi dan memutus matarantai pemahaman), bahwa alam merupakan sebuahrealitas yang berdiri sendiri.

4. Halal dan haramKeberlanjutan peran dan fungsi alam serta harmonikehidupan di alam ini (khususnya bumi sebagai planetyang dihuni manusia) oleh islam dijaga oleh duainstrumen yang berperan sebagai rambu bagi manusia,yakni halal dan haram. Haram bermakna segala sesuatuyang baik, berakibat baik, menguntungkan, danmenenteramkan hati. Segala sesuatu yang menguntungkanatau berakibat baik bagi seseorang, masyarakat danlingkungan alamnya serta lingkungan sosialnya adalahhalal. Sebaliknya segala sesuatu yang jelek, membahayakanatau merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan alamdan sosialnya adalah haram. Segala yang membahayakandan merusak fisik (tubuh) dan jiwa (rohani) manusia, sertaalam lingkungannya adalah haram.

Konsep halal dan haram ini sebenarnya tidak hanyadiberlakukan bagi manusia, akan tetapi juga berlaku bagi

Page 35: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

25

alam. Pelanggaran terhadap rambu-rambu ini akanmengakibatkan terjadi ketidak seimbangan ataudisharmoni baik dalam kehidupan manusia maupungangguan kesetimbangan ekologis di alam.

5. Kesetimbangan (i’tidal atau qist)Alam diciptakan Allah dalam keberagaman kualitatifmaupun kuantitatif seperti ukuran, jumlah, struktur,peran, umur, jenis kelamin, masa edar dan radius edarnya.Walaupun demikian, alam dan ekosistem ciptaan Tuhanyang sangat beragam ini berada dalam kesetimbangan,baik kesetimbangan antar individu maupun antarkelompok. (Al-Mulk: 67). Kesetimbangan ini merupakanhukum Tuhan yang juga berlaku atas alam termasukmanusia. Kesetimbangan ini bisa mengalami gangguan(disharmoni) jika salah satu atau banyak anggotakelompok atau suatu kelompok mengalami gangguan baiksecara alamiah (karena sebab-sebab yang alamiah)maupun akibat campur tangan manusia. Jika terjadigangguan terhadap kesetimbangan alam, maka alam akanbereaksi atau merespon dengan membentukkesetimbangan baru yang bisa terjadi dalam waktu singkat,atau bisa pula dalam waktu yang cukup lama tergantungpada intensitas gangguan serta sifat kelentingan masing-masing sistem alam yang bersangkutan. Kesetimbanganbaru yang terbentuk ini sudah barang tentu bisa berbedasecara kuantitatif maupun kualitatif dengankesetimbangan sebelumnya. Demikian pulakesetimbangan baru ini bisa bersifat merugikan, bisa pulamenguntungkan bagi anggota komunitas atau kelompokyang bersangkutan. Perilaku dan perbuatan manusiaterhadap alam termasuk antar manusia yang diharamkan(dilarang), sebenarnya bertujuan agar kesetimbangan atauharmoni alam tidak mengalami gangguan. Larangan untuktidak bertengkar, berkata kotor, berbohong, berburu,

Page 36: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

26

melukai atau membunuh hewan dan tanaman pada waktuihram bagi orang yang sedang berhaji atau umrah,sebenarnya mengandung pesan bahwa kesetimbanganlingkungan dan harmoni kehidupan tidak boleh diganggudengan perbuatan-perbuatan yang merusak (haram).

6. Kemashlahatan (istishlah)Al istishlah atau kemashlahatan umum merupakan salahsatu pilar utama dalam syariah Islam termasuk dalampengelolaan lingkungan. Bahkan secara tegas dan eksplisitTuhan melarang manusia untuk melakukan perbuatanyang bersifat merusak lingkungan termasuk merusakkehidupan manusia itu sendiri, setelah Tuhan melakukanperbaikan (ishlah). Istishlah ini bahkan tidak hanyasepanjang umur dunia akan tetapi sampai ke kehidupanakherat (QS: Al- A’raf: 56). Tujuan tertinggi dariperlindungan alam dan ekosistem ini adalahkemaslahatan dan kesejahteraan (istishlah) universal (bagiseluruh makhluk) baik dalam kehidupan masa kini (didunia) maupun kehidupan dimasa depan (di akhirat).Istishlah juga bisa bermakna pemeliharaan terhadap alamtermasuk kepada kehidupan manusia, hewan dantumbuhan di bumi. Hewan dan tumbuhan diciptakanTuhan memang diperuntukkan bagi manusia untukmenunjang kehidupannya, dan bukan untuk dirusak.Dengan kata lain pemanfaatan alam termasuk hewan danmanusia adalah pemanfaatan yang berkelanjutan.

Alam telah diciptakan oleh Tuhan dalam disain yangsempurna dan setimbang, maka gangguan ciptaan dankesetimbangan ini berarti juga merupakan perbuatanperusakan terhadap alam, yang berati juga merusakkehidupan di alam termasuk kehidupan manusia, danperbuatan demikian merupakan perbuatan dosa besar,setara dengan pembunuhan.

Page 37: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

27

Jika konsep tauhid, khilafah, amanah, halal dan haramterebut kemudian digabungkan dengan konsep keadilan,kesetimbangan (i,tidal), dan kemaslahatan (istishlah) makakesatuan ini akan membentuk suatu “bangunan“ (konsep)yang serba cakup (komprehensip) tentang teologilingkungan dalam perspektif islam. Jika kerangka inidiaplikasikan sepenuhnya, dengan kata lain setiap muslimmenjalankan syari’at Islam dengan konsekuen, makapermasalahan tentang krisis lingkungan terutamadinegara-negara yang mayoritas penduduknya muslim,insya Allah tidak akan separah saat ini.Konsep teologi lingkungan tersebut mengandung makna,penghargaan yang sangat tinggi terhadap alam,penghormatan terhadap saling keterkaitan setiapkomponen dan aspek kehidupan, pengakuan terhadapkesatuan penciptaan dan persaudaraan semua makhluk,serta menunjukkan bahwa etika (akhlak) harus menjadilandasan setiap perilaku dan penalaran manusia. Kelimapilar etika lingkungan tersebut sebenarnya jugamerupakan pilar syari’ah Islam. Syari’ah yang bermaknalain as-syirath adalah sebuah “jalan” yang merupakankonsekuensi dari pernyataan atau persaksian (syahadah)tentang keesaan Tuhan (tauhid). Syari’ah adalah sebuahsistem pusat-nilai untuk mewujudkan nilai yang melekatdalam konsep (nilai normatif) pokok Islam yakni tauhid,khilafah, amanah halal dan haram (Sardar, 1985). Tujuantertinggi dari sistem pusat nilai ini adalah kemaslahatandan kesejahteraan (istishlah) universal (seluruh makhluk)saat ini (dunia) dan di masa depan (akhirat).

C. Asas Legal Pemanfaatan Sumberdaya AlamDidalam syariah Islam, para ahli fiqh telah bersepakat

tentang tiga asas (kaidah) utama yang bisa digunakan sebagaipanduan dalam pengambilan keputusan maupun penetapan

Page 38: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

28

hukum untuk tujuan kemashlahatan. Ketiga asas (kaidah) iniadalah :

1. Kepentingan masyarakat luas atau bangsa harusdidahulukan daripada kepentingan perorangan

2. Menghindari atau menghilangkan penderitaan harusdidahulukan daripada mencari keuntungan

3. Kehilangan atau kerugian yang lebih besar tidak bisadigunakan untuk menghilangkan/mengurangikehilangan atau kerugian yang lebih kecil, dan manfaatyang lebih besar harus didahulukan daripada manfaatyang lebih kecil. Sebaliknya kehilangan atau kerugianyang lebih kecil dapat digunakan untuk menghindarikerugian yang lebih besar, dan manfaat yang lebih kecildapat dikeluarkan atau ditinggalkan untuk memperolehmanfaat yang lebih besar.

Selanjutnya berdasarkan atas penjelasan al Qur’an sertahadist-hadist Nabi yang berkaitan dengan alam, sumberdaya alamdan pemanfaatannya dapat dirumuskan 6 (enam) asas legal yakni :

1. Tuhan Allah adalah pemilik tunggal alam semestatermasuk bumi seisinya. Manusia hanya mempunyai hakuntuk memanfaatkan alam dengan segalasumberdayanya semata-mata untuk memenuhikebutuhan hidupnya dan keberlangsungankehidupannya. Pemilikan perorangan atas lahan atausumberdya alam yang menjadi milik umum/bersama,dilarang.

2. Penyalah gunaan hak baik oleh perorangan maupunkelompok dilarang dan akan mendapat hukuman

3. Terdapat hak pemanfaatan sumberdaya alam yangmenjadi milik umum dan diatur oleh masyarakat ataunegara

4. Sumberdaya alam yang terbatas ketersediaannya ataulangka, pemanfaatannya diatur oleh negara

Page 39: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

29

5. Kesejahteraan atau kemashlahatan umum didahulukandan dilindungi

6. Kemanfaatan atas sumberdaya alam dilindungi dankerusakan yang bisa menyebabkan menurunnya nilaimanfaat sumberdaya alam yang bersangkutan dikurangiatau dihindari.

Page 40: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

30

Asas Konservasi Sumberdaya Alam

A. PendahuluanIslam mempunyai pandangan bahwa segala makhluk

ciptaan Tuhan dialam ini baik yang diketahui maupun yang tidakdiketahui oleh manusia mempunyai dua fungsi utama yakni:

fungsi keimanan (tauhid) yang bermakna bahwa segalasesuatu di alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan danmerupakan bukti keberadaan (eksistensi), Kearifan, keKuasaan dan KeMaha Rahman dan Rahim Tuhan,

alam semesta ini mempunyai fungsi sosial, yakni alamini diciptakan sebagai tempat tinggal manusia danmakhluk hidup lainnya untuk melangsungkankehidupannya dan untuk memenuhi kebutuhanhidupnya ( fungsi pelayanan).

Ke Maha Bijaksanaan Tuhan, telah menentukan(mentaqdirkan) bahwa antara satu makhluk dengan lainnya dialamini saling berkaitan dan saling membutuhkan. Saling keterkaitanantara satu komponen dan saling membutuhkan inimengakibatkan terjadinya sebuah kesetimbangan yang dinamis (adynamic balance) yang dengan kesetimbangan ini keberlanjutankehidupan di alam bisa terjaga. Tindakan eksploitasi sumberdaya

Page 41: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

31

alam yang berlebihan, kesalahan cara pemanfaatan, perusakanatau pencemaran sumberdaya alam merupakan pelanggaranterhadap ketentuan (taqdir) Tuhan. Pandangan sempit,kepentingan pribadi atau kelompok dan tindakan tak bertanggungjawab lainnya pada umumnya akan mengganggu kesetimbangandinamik yang telah diatur oleh Tuhan tersebut. Dengan demikianperlindungan terhadap sumberdaya alam dari pencemaran danatau perusakan merupakan tugas atau kewajiban manusia sebagaiwakil (khalifah) Tuhan dimuka bumi.

Fungsi penting yang kedua yakni fungsi sosial penciptaanalam, yang bisa menjadi landasan untuk melahirkan ataumengembangkan asas legal perlunya tindakan konservasisumberdaya alam dan perlindungan lingkungan. Alam dengansegala sumberdayanya memang telah diciptakan Tuhan untukmelayani kebutuhan manusia, dan Tuhan telah menundukkanalam kepada manusia (QS: 2:29; 31:20; dan 45:12). Ketundukanalam terhadap manusia atas perintah Tuhan ini bukan bermaknabahwa manusia bebas melakukan apa saja terhadap alam tanpaharus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketundukanalam ini sebenarnya untuk menggambarkan atau memberiperingatan kepada manusia bahwa Tuhan berperan dalam proseskejadian alam dan segala sesuatu yang terjadi di alam ini. Alamtunduk kepada manusia ini juga menyiratkan pesan bahwamanusia memang menjadi pemimpin (khalifah) bagi alam (bumi),dan kepemimpinannya ini juga atas kehendak dan campur tanganTuhan.

Hal penting lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatanalam ini adalah bahwa alam dengan segala sumberdaya alamnya,bukan hanya untuk melayani atau memenuhi kebutuhan manusiasaja, akan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan makhluk hiduplainnya. Hukum-hukum Islam yang berkaitan denganpemanfaatan sumberdaya alam yang dikembangkan berdasarkankonsep penciptaan alam ini dengan demikian harus secaraeksplisit dan tegas menyatakan bahwa segala sumberdaya ciptaandan atau anugerah Tuhan diperuntukkan bagi semua makhluk

Page 42: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

32

hidup, bukan hanya untuk manusia. Dengan kata lain semuamakhluk hidup entah itu yang bernama manusia, hewan maupuntumbuhan, mempunyai hak untuk memanfaatkan karunia Tuhanyang berupa sumberdaya alam. Manusia dipersilahkan untukmemaanfaatkan sumberdaya alam untuk mempertahankan hidupdan melanjutkan kehidupannya serta untuk kemashlahatan, akantetapi tidak boleh berlebihan (isyraf), berbuat aniaya (dzalim) danberbuat kerusakan (fasad) di atas bumi. Pesan ini berkali-kalidiulang oleh Tuhan dalam al Qur’an.

Yang lebih penting lagi dari hal-hal yang telah disebutkandiatas, bahwa alam diciptakan adalah sebagai tanda (ayat) atas keMaha Kuasaan dan belas kasih Allah. Fungsi utama dan vitalpenciptan alam ini perlu ditegaskan karena sebagian manusiamelengahkan bahkan mengingkari peran Tuhan dalam penciptaanalam. Mereka berpandangan bahwa alam ini terjadi karena sebab-sebab yang tersendiri, secara alamiah dan tidak ada campur tanganTuhan. Mereka lupa bahwa tanpa sebab-sebab “yang lebih tinggi”sebab-sebab alamiah dalam proses pembentukan dan prosesperkembangan alam tidak akan pernah ada. Alam semesta iniakan hilang apabila “diletakkan” disisi Tuhan, karena tak adasesuatu apapun yang mempunyai jaminan yang “inherent” untukada (eksis).

B. Konservasi Sumberdaya AlamBerikut ini akan diurai satu persatu konsep konservasi

dan perlindungan beberapa sumberdaya alam utama.

1. A I R (AL MA’)Tuhan telah menciptakan air dan mentaqdirkannyasebagai asal muasal kehidupan sebagaimana firmanNya : “Kami telah jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dariair” (al-Anbiya: 30). Segala sesuatu yang hidup sepertimanusia, hewan dan tumbuhan, semuanya tergantungpada air untuk keberadaannya dan untuk keberlanjutankehidupannya (Al Baqarah:164; Al-An’am:99; Al-Hj:5; Al-

Page 43: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

33

Furqan:48-49; Al-Waqiah: 68-70; dan Al-Mulk:30). Lebihdari 75 % penyusun tubuh manusia terdiri dari air, bahkanlebih dari 75 % planet bumi kita ini juga berisi air. Jadi airmerupakan asal sekaligus sumber kehidupan di alamtermasuk di muka bumi. Tanpa air, tidak ada kehidupan dimuka bumi ini.

Selain sebagai asal dan sumber kehidupan (fungsibiologis), air mempunyai pula peran atau fungsi sosial-religius yakni untuk membersihkan dan mensucikantubuh dan pakaian dari kotoran dan najis (secara harfiahmaupun ma’nawiah), sehingga dalam berhubungan satudengan lainnya atau dalam berhubungan dengan Tuhanmelalui ibadah mahdhah misalnya, manusia harus terlebihdahulu berada dalam keadaan suci dan bersih tubuh danbatinnya. “Dialah yang menyebabkan hujan turun darilangit untuk membersihkannmu” (Al-Anfal:11; An-Nahl:14; dan Al-Ma’idah: 96).

Hampir semua pembahasan jurisprudensi (fiqh) dalamIslam, selalu dimulai dengan pembahasan tentang air danperan air bagi penyucian diri dan sarana ibadah. Demikianpula dalam pembahasan tentang ibadah (mahdhah), selaludidahului dengan pembahasan tentang thaharah (bersuci)sebagai syarat syah ibadah. Dan air merupakan alatthaharah utama, jika tidak ada air baru bisa menggunakantanah atau batu.

Bardasarkan ayat-ayat al Qur’an sebagaimana yangsebagian telah dikutip diatas serta berdasarkan atas faktaempiris yang bisa diamati dan dirasakan oleh mausia,maka tidak ada keraguan lagi bahwa air merupakansumberdaya alam yang sangat vital bagi kehidupan dimuka bumi. Perlindungan dan konservasi terhadapsumberdaya alam yang sangat vital ini (air) sangat

Page 44: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

34

mendasar (fundamental) agar fungsi dan manfaatnya tetapterjaga lestari untuk keberlanjutan kehidupan semuamakhluk di permukaan bumi, untuk masa kini dan masayang akan datang. Oleh karena itu: “Kewajiban untukperlindungan dan konservasi air dalam Islam mempunyai nilaiyang sama dengan kewajiban menjaga keberlanjutan kehidupan itusendiri”. Menjaga keberlangsungan kehidupan hukumnyawajib dalam Islam. Setiap tindakan yang menganggu ataumerusak fungsi sosial dan biologis air baik yang berupaperusakan atau pencemaran air dan sumber air dengantindakan atau unsur tertentu sehingga mengakibatkan airtidak bisa dimanfaatkan untuk kehidupan, atau fungsidasar air sebagai sumber kehidupan menjadi tergangguatau rusak, maka hal ini berarti sama dengan merusakkehidupan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqh :“Segala sesuatu yang menyebabkan dilarang (haram) maka segalasesuatu (sebab) itu terlarang (haram) pula”.

Berkaitan dengan air sebagai sumberdaya alam yang vitalini, Tuhan telah menetapkan hak-hak pemanfaatan air(common right) bagi manusia dan semua makhluk hidup.Semua makhluk hidup di alam ini mempunyai hak yangsama untuk memanfaatkan air. Monopoli pemanfaatan airoleh seseorang atau sekelompok orang untuk kepentinganapapun, atau monopoli pemanfaatan air untukpenggunaan tertentu dan menutup hak pemanfaatanuntuk penggunaan lainnya tidak diperkenankan. Penyalahgunaan peran dan fungsi air, pemborosan dan monopolipenggunaan air dilarang pula. Tuhan telah memerintahkankepada pengikut Tsamud dan untanya :” Katakan kepadamereka bahwa air harus dibagi dengan baik diantaramereka (Al-Qomar:28), dan ‘ Muslim harus berbagidalam tigal hal yakni air, padang rumput dan api (HR;Abu Daud dan Ibnu Majah). Pemborosan dalampenggunaan air dilarang, dan pelarangan ini berlaku baik

Page 45: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

35

untuk pemakaian perorangan maupun publik (umum)baik air dalam keadaan banyak maupun dalam keadaankurang (langka). Rasulullah saw pada saat dalamperjalanan bersama sahabat Sa’ad yang sedang berwudhumenegur: ”Mengapa berlaku boros dengan air wahai Sa’ad?”. Sa’ad menjawab “ Apakah berwudhu untuk sholat(bermunajat dengan Tuhan) juga tak boleh boros air “.Rasul menjawab: “Ya, walaupun engkau berwudhumenggunakan air sungai yang mengalir” (HR: ImanAhmad dalam Musnad ).

Pengalaman panjang kaum muslimin yang hidup di jazirahArabia yang kering dengan sumber air yang sangatterbatas, telah mengajarkan mereka untuk menghargai airdan menggunakan air secara hemat. Hal ini dituangkandalam berbagai produk juresprudensi Islam antara laindalam beberapa hal berikut: Ber wudhu, cukup sekali membasuh anggota badan,

yang kedua dan ketiga adalah sunnah. Buang air besar/kecil tidak boleh di air yang

menggenang, karena kotoran akan mencemari air yangtergenang tersebut.

Klasifikasi air : suci mensucikan, suci tak mensucikandan mutanajis, mengandung konsep re-use danpenghematan untuk penggunaan lainnya ( airmusta’mal yang telah digunakan untuk berwudhu,masih tetap bisa digunakan untuk memenuhi fungsiair lainnya misalnya untuk perikanan, irigasi dan lainsebagainya). Sedangkan air mutanajis mengandungpesan perlunya memperhatikan kesucian (nilaispiritual) kebersihan dan kesehatan air (nilai fisik).

Rasulullah menganjurkan dengan sangat agar kaummuslimin menghemat pemakaian air, walaupun untukberwudhu guna menghadap Tuhan.

Page 46: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

36

Upaya untuk konservasi dan penghematan penggunaan airdengan demikian menjadi wajib dilakukan oleh siapa sajabaik perorangan, lembaga masyarakat maupunpemerintah. Upaya bisa dilakukan dengan bantuanteknologi atau dengan melakukan rekayasa alamiahmelalui manipulasi iklim mikro.

2. UDARA (AL RIH)Udara merupakan unsur kehidupan yang tak kalahpentingnya dibandingkan dengan air. Hampir semuamakhluk hidup di darat sangat menggantungkan udarauntuk bernafas. Disamping untuk bernafas yang bisadirasakan langsung oleh manusia, udara juga sangatdiperlukan bagi kehidupan dan peran lingkungan lainnya,akan tetapi tidak secara langsung dirasakan oleh manusia,seperti misalnya untuk membantu penyerbukan bunga,menimbulkan angin, membawa uap air dan sebagainya(Al-Hijr: 22; Al-Baqarah: 164 dan Al-A’raf: 57).

Walaupun udara ini terdapat dimana-mana dan bisadiperoleh dengan gratis, akan tetapi kualitas udara saat inisudah banyak yang mengalami penurunan akibatpencemaran. Bahkan lapisan atmosfer bumi kita ( lapisanOzon) saat ini sudah mengalami kerusakan (berlubang)yang akibatnya juga bisa berbahaya bagi kehidupanmanusia dan makhluk hidup lainnya. Demikian pula gasbuang kendaran bermotor dan asap industri telah ikutmemperparah kualitas udara di permukaan bumi kita.Emisi gas CO2 dan gas-gas lain dari aktifitas industri,pertanian, kendaraan bermotor dan pembakaran hutantelah menimbulkan efek rumah kaca sehinggamengakibatkan terjadinya pemanasan global.

Pemanasan global merupakan kejadian meningkatnyasuhu permukaan bumi, lautan dan atmosfer. Pemanasan

Page 47: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

37

global ini akan menjadi masalah bagi kehidupan makhlukdi muka bumi apabila laju peningkatan suhu bumimelebihi batas ambang perubahan normal. Akhir-akhir inibumi telah mengalami pemanasan yang sangat cepatsebagai akibat dari aktifitas manusia sebagaimana telahdisebutkan dimuka.

Selama seratus tahun terakhir, rata-rata suhu bumi telahmeningkat sebesar 0.6 oC, dan diperkirakan akanmeningkat sebesar 1.4-5.8 oC pada tahun 2050. Kenaikansuhu bumi ini akan mengakibatkan mencairnya es dikutub, menaikkan suhu lautan sehingga volume dan mukaair laut meningkat. Kenaikan volume dan permukaan airlaut ini akan mengakibatkan banjir di wilayah-wilayahpantai dan bisa menenggelamkan beberapa pulau. Dibeberapa wilayah yang mengalami kenaikan suhu ini akanmengalami perubahan iklim yang ekstrem, yang ditandaidengan curah hujan yang lebih tinggi, suhu udarameningkat dan pergeseran atau perubahan musim.Evaporasi akan semakin tinggi sehingga kelembabantanah semakin cepat hilang dan tanah cepat mengering.Kekeringan ini disamping akan mengakibatkan terjadinyakrisis ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan hidupmanusia dan hewan, akan terjadi gangguan produksibahan makanan untuk manusia maupun bahan pakanuntuk hewan ternak. Gangguan produksi ini akanmengakibatkan terjadinya kekurangan bahan pakan danmakanan. Kekurangan bahan pakan dan makanan ini akanmenimbulkan kelaparan yang bisa mengancam kehidupanmanusia dan hewan di wilayah yang bersangkutan. Krisisair dan bahan makanan ini selanjutnya bisa memicuterjadinya konflik horizontal antar wilayah atau antarNegara, serta konflik antar pengguna air, sehingga akanterjadi gangguan keamanan dalam skala regional maupunglobal. Pemanasan global ini juga akan mengakibatkan

Page 48: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

38

munculnya berbagai macam penyakit hewan dan manusia,yang pengobatannya sulit karena virus penyebab penyakittersebut merupakan hasil dari mutasi genetik dari virus-virus yang sudah ada sebelumnya. Hewan-hewan jugaakan melakukan migrasi besar-besaran ke daerah-daerahyang suhunya lebih sesuai, sehingga daerah yangditinggalkan akan kekurangan atau bahkan ketiadaanspesies hewan tertentu yang semula ada. Spesies hewandan tanaman yang tidak mampu berpindah ataumenyesuaikan diri akan musnah. Potensi akibat yangditimbulkan oleh pemanasan permukaan bumi danatmosfer ini sangat besar dan dalam skala luas (global),sehingga penanganannya tidak bisa dilakukan oleh Negaraper negara, akan tetapi harus melalui kerjasama antarNegara dan kerjasama internasional.

Perlindungan dan pemeliharan udara agar fungsi biologis,ekologis dan sosialnya tetap lestarai dengan demikianmerupakan kewajiban manusia, karena memelihara udaradari polusi dan kerusakan (kualitas dan kuantitasnya) samanilainya juga dengan memelihara kehidupan itu sendiri.Dalam hal ini sekali lagi berlaku kaidah: “segala sesuatu yangsangat diperlukan untuk memenuhi kewajiban penting menjadiwajib hukumnya. Semua kegiatan manusia yang berkaitandengan perlindungan udara yang sangat dibutuhkan bagikehidupan maka kegiatan tersebut menjadi wajibhukumnya. Sebaliknya semua kegiatan yang akanmengakibatkan terjadinya polusi udara, merusak perandan fungsi udara dan atmosfer (fungsi biologis dansosialnya) merupakan perbuatan yang melawah hukumTuhan dalam penciptaan alam, serta melanggar amanahserta perintah Tuhan, dan oleh karena itu hukumnyadilarang (haram).

Page 49: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

39

3. TANAH DAN LAHAN (AL ARDH)Lahan dan tanah sebagaimana air dan udara jugamerupakan komponen dan sumberdaya utama bagikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manfaatair bagi kehidupan akan menjadi lebih besar dan nyatajika air yang berasal dari hujan telah jatuh ke permukaantanah dan tersimpan di dalam tanah. Air ini dalamberbagai bentuk dan sumber kemudian akan bisadimanfaatkan oleh tumbuhan, hewan dan manusia untukmemenuhi kebutuhan hidupnya (Al-Rahman: 10). Tanahjuga merupakan unsur kejadian manusia dan tempatbergantungnya hidup hewan dan tumbuhan ( al-Rum:20;Nuh: 17-18 dan Nuh: 19-20).

Tuhan telah menciptakan tanah sebagai sumberpenyediaan makanan dan kebutuhan-kebutuhan hiduplainnya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanahatau hamparan tanah yang kelihatannya diam dan mati,ternyata “hidup” dan selalu mengalami perubahan danpergerakan. Tanah terdiri atas bermacam bahan padatterutama mineral dan bahan organik, fragmentasinya tidakberaturan dengan bentuk geometrik yang sangat beragampula. Didalam tanah terkandung air, udara dan unsur-unsur kimia yang terlarut dalam komposisi dankonsentrasi yang juga sangat beragam dan multifase.Bahan padat tanah ini kemudian berinteraksi dengan airdan udara tanah yang berada dalam ruang pori-pori tanahmembentuk suatu sistem tanah-air-udara dalam suatukesetimbangan yang dinamis dan berguna bagi kehidupan.Keseluruhan sistem tanah ini sangat sulit untuk beradadalam keadaan setimbang dalam jangka waktu yang lamakarena selalu mengalami perubahan dari keadaan keringke lembab atau sebaliknya, memuai, mengkerut,menyebar, mengumpul, bertukar ion dan sebagainya.Tanah merupakan suatu sistem yang sangat komplek,

Page 50: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

40

hidup dan dinamis, bukan benda mati, sehingga sangatlahberalasan dan logis kalau Tuhan menjadikan tanah sebagaiasal dan sumber kehidupan.

Tanah juga mengandung mikro organisme yang sangatberagam baik jenis, bentuk dan ukurannya, yang sangatberguna untuk membantu proses penguraian danpembentukan tanah. Fenomena tentang tanah yangsangat komplek ini memang sengaja diciptakan Tuhanagar bisa memenuhi fungsinya sebagai sumber sekaliguspenopang kehidupan semua makhluk hidup. Fenomenatentang tanah yang sangat komplek ini merupakan tanda(ayat) kekuasaan Allah sang Pencipta alam (QS,3:191).Dengan demikian upaya untuk memahami fenomenatanah (dengan ilmu) dan memahami peran dan fungsitanah bagi kehidupan termasuk kehidupan manusia padahakekatnya merupakan upaya untuk memahami YangMenciptakan dan menyediakan tanah bagi manusia.

Selain sebagai asal dan sumber kehidupan (fungsibiologis), sebagaimana air, tanah mempunyai pula peranatau fungsi sosial-religius yakni untuk membersihkan danmensucikan tubuh dari najis, sebagaimana diketahuidalam fiqh, tanah (debu) bisa digunakan untukbertayamum ketika dalam ketiadaan air, atau ada sebab-sebab medis yang tidak membolehkan bagian tubuhterkena air (sakit). Tanah juga merupakan unsur yangdapat berfungsi untuk menghilangkan najis besar(mughalladzah). Fungsi religius lainnya, bahwa tanah atauhamparan tanah (bumi) ini merupakan sarana ibadah(masjid) bagi seluruh manusia sebagaimana dinyatakahdalam dalam salah satu hadist Rasulullah.

Jika manusia ingin menyatakan terima kasih kepadaTuhan yang telah menyediakan tanah (bumi) dengan

Page 51: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

41

segala macam isinya, maka manusia harus menyatakannyadengan cara menjaga dan memelihara tanah agar fungsibiologis dan sosialnya tetap lestari. Caranya adalahdengan menjaga produktifitas tanah serta melakukanperlindungan dari ancaman erosi, pencemaran danancaman lainnya yang bisa menyebabkan terjadinyadegradasi fungsi tanah. Pada waktu manusia melakukankegiatan bertani, berkebun, mendirikan bangunan,memanen rumput dan hutan, menggali bahan tambangdan sebagainya, manusia harus melakukan kegiatantersebut dengan baik dan benar sehingga tidakmengakibatkan degradasi dan kerusakan.

Seiring dengan makin bertambah banyaknya jumlahpenduduk dunia, aktifitas manusia juga bertambahbanyak, beragam dan intensif. Akibatnya, bahan sisa dansampah yang dihasilkan oleh aktifitas manusia moderndewasa ini bertambah banyak dan beragam pula. Sebagianbesar bahan sisa dan sampah ini dibuang di permukaantanah atau ditanam di dalam tanah. Tanah memang bisaberperan sebagai filter, penahan, penghalang dan penguraibahan sisa, terutama yang berupa bahan organik. Untukbahan sisa atau sampah yang non-organik, atau sampahyang mengandung logam berat, timbal dan unsur lainyang bersifat racun, tanah tidak bisa mengurai sehinggasampah ini akan menjadi pollutan dan kontaminan bagitanah, air dan udara disekitarnya, yang dampaknya jugamembahayakan bagi kehidupan manusia, hewan dantumbuhan. Sampah saat ini telah menjadi masalah besarbagai semua negara, termasuk negara kita.

Segala tindakan (manusia) yang mengakibatkan terjadinyadegradasi atau kerusakan tanah dan lahan di mana hampirsemua bentuk kehidupan bergantung, berarti manusiatelah melakukan pelanggaran terhadap Maha Kasih dan

Page 52: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

42

Maha Memelihara Tuhan terhadap alam ( al-rab al-alamien).Sebaliknya memelihara tanah dari kerusakan, pollusi dankontaminasi merupakan kewajiban bagi setiap manusiasekaligus merupakan perbuatan baik yang akan mendapatbalasan kebaikan dari Allah swt. Nabi Muhammad pernahmengatakan : “Seluruh permukaan bumi telah diciptakanoleh Tuhan sebagai masjid (tempat ibadah) bagi manusia,yang suci dan bersih” (HR: Bukhari- Muslim). Dengandemikian, wajib menjaga kesucian dan kebersihan bumikita ( tidak mencemari dan membuat kerusakan di mukabumi).

4. KEPEMILIKAN DAN HAK GUNA LAHANBerkaitan dengan lahan ini, masalah kepemilikan dan hakpemanfaatan lahan merupakan masalah yang sangatpenting, karena akan berpengaruh terhadap status, nilaidan keberlanjutan fungsi lahan. Islam telah membuatketentuan atau hukum tentang kepemilikan lahan ini yangdikaitkan dengan pilar amanah dan mashlahah. Manusiatelah dipilih oleh Tuhan dan bersedia untuk mengembanamanah menjadi khalifah Tuhan di bumi. Sementara itu,tujuan utama penciptaan alam semesta termasuk bumiadalah untuk kemshlahatan dan rakhmat untuk semuamakhluk. Dengan demikian tujuan utama ketentuankepemilikan dan hak guna tanah ini adalah untukkemashlatan umum (masyarakat).

Asas: Tanah dan lahan adalah karunia Tuhan, makasemua makhluk Tuhan (termasuk manusia) mempunyaihak yang sama untuk memanfaatkan karunia tersebut.Jadi hak pemanfaatan lahan ini tidak hanya bagi manusia,akan tetapi karena manusia telah ditunjuk oleh Tuhansebagai khalifah di muka bumi, maka manusiamempunyai hak dan berkewajiban untuk memakmurkan,memelihara dan memanfaatkan bumi ini untuk

Page 53: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

43

kesejahteraan bersama. Bagi manusia, dalam karuniaTuhan ini terdapat 4 (empat) cabang amanah yakni :

Kepemilikan lahan hanyalah merupakan tanda hakuntuk menggunakannya dan kepemilikan dapatdialihkan kepada orang lain

Pemilik berhak atas kepemilikan pribadi hanya selamayang bersangkutan menggunakannya

Pemilik yang tidak lagi memanfaatkan karuniatersebut dianjurkan, dan dalam beberapa kasusdiharuskan untuk melepaskan haknya

Pemilik tak diperkenankan menarik sewa atas lahanmiliknya (yang merupakan karunia Tuhan) dari oranglain, karena orang lain tersebut mempunyai hak yangsama untuk memanfaatkannya.

5. TUMBUHAN DAN HEWANTidak diragukan lagi pentingnya tumbuhan dan hewanbagi kehidupan, karena tanpa keduanya kehidupanmanusia dan juga hewan tak akan bisa berlanjut. TuhanYang Maha Tahu, dan bijaksana menciptakan hewan dantumbuhan untuk hidup di muka bumi ini bukan tanpamaksud, tujuan dan manfaat. Setiap bentuk kehidupanmerupakan ciptaan Tuhan yang mempunyai peran dankegunaan masing-masing. Tidak ada makhluk ciptaanTuhan di muka bumi ini ( sekecil apapun bahkan sekeciljasad renik) yang tak berperan atau tak berguna. Sebagaisuatu sumberdaya kehidupan genetik, masing-masingspesies dan varitas merupakan sebuah keunikan dan tidakbisa saling ditukar satu dengan lainnya. Jika suatu anggotakomunitas atau spesies telah hilang, maka hilangnglahanggota atau spesies tersebut selamanya dan tak dapatdiganti.

Page 54: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

44

Tumbuhan mempunyai peran yang unik dalammemproduksi bahan makanan dan serat dengan caramemanen energi matahari, yang hasilnya bisa digunakanoleh tanaman itu sendiri untuk tumbuh dan melakukanreproduksi serta bisa merupakan bahan makanan bagikeberlanjutan kehidupan hewan dan manusia di mukabumi (QS:80:24-32). Tumbuhan juga menyediakan danmemperkaya makanan dan nutrisi bagi tanah sertamelindungi tanah dari erosi hujan maupun angin.Tanaman bisa pula berperan dalam konservasi air denganmenahan air limpasan permukaan sehingga memberikesempatan air untuk berinfiltrasi masuk kedalam tubuhtanah. Tanaman juga menghasil O2 yang sangatdibutuhkan untuk pernafasan manusia dan hewan.Diantara banyak tanaman yang tumbuh di muka bumi initerdapat pula tanaman yang bisa digunakan sebagai obatpenyembuh penyakit, menghasilkan minyak nabati,parfume, lilin, serat, kayu dan bahan bakar. Hal ini sesuaidengan pernyataan Tuhan dalam al Qur’an: Tidakkahengkau lihat nyala api yang berasal dari kayu bakar ?. Apakahkamu yang menjadikan (menumbuhkan) kayunya ataukah Aku(Allah)yang menumbuhkannya ?.Telah aku(Allah) jadikan yangdemikian itu sebagai peringatan dan bahan yang berguna (bagimusafir) di padang pasir yang gersang.(Al-Waqiah: 71-73).

Sebaliknya hewan menyediakan makanan dan nutrisi bagitumbuhan, bagi hewan lainnya, dan juga untuk manusia.Kotoran hewan dan juga tubuhnya memperkaya danmenyuburkan bumi dan lautan. Hewan juga mempunyaiperan bagi atmosfer melalui pernafasannya,pergerakannya dan migrasinya membantu pulapenyerbukan dan penyebaran tumbuhan. Hewanmenyediakan makanan bagi hewan lainnya dan juga bagimanusia, menyediakan kulit dan bulu untuk pakaian dankebutuhan lainnya, menyediakan daging, susu, madu,

Page 55: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

45

obat, parfume dan sebagainya yang bermanfaat bagikehidupan manusia. Beberapa hewan juga digunakansebagai tenaga untuk mengolah tanah dan transportasi.Dengan fungsi biologis dan sosial dari hewan yang sangatpenting sebagaimana telah disebutkan dimuka, makadalam Islam, hewan telah disepakati sebagai komponenalam yang sangat penting bagi keberlansungan kehidupandi alam (muka bumi) termasuk kehidupan manusia.Tuhan telah menegaskan dalam al-Qur’an : Dan tidaklahhewan di muka bumi ini demikian pula burung-burung yangterbang dengan kedua sayapnya melainkan umat juga seperti kamu(manusia). Tiadalah kami (Allah) lupakan sedikitpun di dalamAl Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka semua dihimpun.(Al-An’am: 38).

Disamping fungsi ibadah, penyediaan bahan makananbagi hewan dan manusia serta fungsi sosial lainnya,tumbuhan mempunyai pula fungsi estetika, karenatumbuhnya tanaman dengan berbagai warna daun, bunga,biji2-an yang dihasilkan oleh tanaman disekitar tempattinggal manusia akan memberikan nuansa keindahan,kesejukan dan ketenangan bagi jiwa manusia. Ketenanganjiwa merupakan kebutuhan asasi manusia yang harusdipenuhi, dan oleh karena itu pula merupakan bagian dariagama. Keindahan, kesejukan, kenyamanan danketenangan jiwa sangat dibutuhkan manusia agar kinerjadan kualitas hidupnya lebih baik, sehingga peran manusiaini yakni sebagai hamba Tuhan sekaligus khalifah dimukabumi bisa terlaksana dengan baik. Dengan demikiankeindahan, kesejukan dan ketenangan suasana ini harusdipelihara dan dilindungai dari gangguan dan kerusakan.Upaya pemeliharaan dan perlindungan terhadap fungsiestetis dan ekologis tanaman merupakan kewajiban setiapinsan dan merupakan ibadah. Melalaikan upayapemeliharaan dan perlindungan terhadap fungsi tanaman

Page 56: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

46

tersebut dengan demikian juga merupakan pelanggarandan pengabaian amanat yang telah diberikan oleh Tuhankepada manusia, sehingga merupakan perbuatan dosa.

Islam menekankan tentang pentingnya tindakan untukmempertahankan kehidupan semua makluk sehinggamasing-masing bisa berfungsi secara optimal sesuaidengan fungsi masing-masing di alam. Perusakan mutlakatau pemusnahan terhadap setiap spesies hewan atautumbuhan oleh manusia sama sekali tidak dibenarkan(sangat dilarang). Demikian pula tidak diperkenankanuntuk melalukan pemanenan secara besar-besaransehingga melebihi kemampuan regenerasi ataureproduksinya secara alamiah terhadap spesies hewanmaupun tumbuhan tertentu. Ketentuan ini berlaku utukperburuan hewan, penangkapan ikan, penebangan pohon,penambangan, pemanenan tanaman dan semuapenggunaan sumberdaya kehidupan (living resources).Pembukaan hutan dengan cara melakukan penebanganhabis seluruh tanaman hutan, pemberantasan hamatanaman dan hewan dengan mematikan semua populasihama termasuk dalam kategori pemusnahan ini. Olehkarena itu juga dilarang. Hal ini menunjukkan bahwakeaneka ragaman hayati harus di lestarikan baik untukmenjaga keberlanjutan kehidupannya maupun untukkehidupan manusia dan semua makhluk.

Rasul Muhammad SAW diutus oleh Tuhan tidak lainadalah untuk ‘rakhmatan lil’alamien’. Nabi telahmengajarkan kita bagaimana memelihara hewan dantumbuhan ini. Beliau mengatakan: “Perbuatan baik dansaling menyayangi merupakan sifat dari Yang MahaPengasih dan Penyayang. Oleh karena itu sayangilah apayang ada dibumi ini, maka Yang diatas akanmenyayangimu” (HR: Abu Daud dan Tarmidzi, dari

Page 57: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

47

Abdullah ibnu Amr). Dia telah memerintahkan umatmanusia untuk menyediakan kebutuhan bagi hewan yangdipelihara, dan dia menegaskan bahwa seseorang yangmenyebabkan binatang peliharaannya mati kelaparan ataukehausan akan dihukum oleh Tuhan di neraka (HR:Bukhari dan Muslim, dari Abdullah ibnu Amr dan AbuHurairah). Lebih jauh beliau telah memerintahkan kepadamanusia untuk menyediakan makanan, minuman dansegala kebutuhan dan hak-hak (termasuk hak reproduksi)hewan yang dipelihara manusia. Mengabaikan hal inimerupakan perbuatan dosa. Dalam suatu riwayatdikatakan bahwa seseorang yang hidupnya berlumurandosa, mendapat ampunan dari Tuhan hanya karena yangbersangkutan membantu mengambilkan air minumdengan sepatunya bagi seekor anjing yang tengahkehausan. Ketika hal ini ditanyakan kepada Rasulullah,apakah berbuat baik kepada hewan juga akan mendapatanpahala?. Rasul menjawab bahwa pahala akan diberikanoleh Tuhan bagi siapa saja yang berbuat kebaikan kepadasemua makhluk hidup (termasuk kepada hewan dantumbuhan (HR: Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah).

Berburu dan mencari ikan dibenarkan/dibolehkan dalamislam, sepanjang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Akan tetapi, seseorang atau sekelompok orang baik secarasendiri-sendiri atau berkelompok melakukan perburuanatau pemancingan dengan target hewan atau tumbuhanhanya semata untuk kesenangan misalnya untuk sport,dilarang dalam Islam. Karena kegiatan tersebut akanmelukai dan menyakiti hewan atau tumbuhan yangbersangkutan. Nabi saw bersabda: “Tuhan telahmemerintahkan kita manusia untuk berbuat baik kepadasemua makhluk hidup. Oleh karena itu jika kamu akanmenyembelih hewan, sembelihlah dengan cara yang baik.

Page 58: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

48

Tajamkan pisaunya sehingga hewan yang bersangkutantidak merasa kesakitan ( (HR: Bukhari Muslim).Beberapa hal yang berkaitan dengan perlindungan hewandan tumbuhan yang pernah dicontohkan/dipesankan olehRasulullah antara lain: Dilarang menyalakan api di dekat sarang semut atau

lebah karena akan bisa mematikan koloni semut ataulebah yang ada di sarang tersebut. Keberadaan semutdan lebah dibutuhkan bagi kesetimbangan ekosistemdan bagi kehidupan termasuk kehidupan manusia.

Dilarang mengambil sarang burung yang masihditempati, karena akan mengusik kehidupan danmenganggu proses reproduksi dan regenerasi spesiesburung tersebut. Demikian pula dilarang mengambilanak burung dari sarangnya, baik karena sengajamaupun karena tanaman tempat sarang tersebutroboh kerena sebab-sebab alamiah lainnya.

Dilarang memotong pohon untuk keperluan yang takdibenarkan ketentuan (agama), dan dilarangmemotong pohon hanya asal memotong menurutinaluri atau merusak semata.

Dilarang membunuh lebah atau merusak sarang lebah,karena hal ini akan dapat merusak peran dan fungsilebah dalam penyediaan bahan makanan bagi makhlukhidup lainnya, misalnya madu, penyerbukan bungadan penyeimbang ekosistem.

Dilarang membunuh tumbuhan dan hewan baik yangtumbuh dan hidup dialam maupun yang dipeliharatanpa alasan yang dibenarkan oleh agama.

Dalam (ajaran) islam, semua makhluk Tuhan mengandungatau mempunyai kemulyaan (hurmah) secara inheren sesuaidengan peran dan fungsi masing-masing makhluk.Dengan alasan inilah mengapa Rasul Allah Muhammadsaw melarang kaum muslimin membunuh musuh yang

Page 59: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

49

telah menyerah, membunuh hewan peliharaan merusakalam termasuk tumbuhan, walaupun dalam keadaanpeperangan. Tindakan pembunuhan dan perusakanterhadap hewan, tumbuhan dan alam dianggap samadengan melakukan penyalah gunaan kewenangan yangdapat merusak kehidupan hewan dan atau tumbuhan yangbersangkutan serta merusak kehidupan di alam.

Islam mempunyai pandangan tentang makhluk hiduphewan dan tumbuhan dalam dua hal yakni: Sebagai organisme ciptaan Tuhan yang mempunyai

hak hidup, sesuai dengan kebijaksanaan dankekuasaan Tuhan.

Sebagai bagian dari alam yang disediakan oleh Tuhanbagi manusia agar manusia bisa melangsungkan tugashidupnya di dunia sebagai hamba dan khalifah Allahdi muka bumi.

Page 60: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

50

Pelembagaan Untuk Konservasi DanKeberlanjutan Sumberdaya Alam

Pemahaman dan pandangan muslim tentang lingkunganhidupnya tidak akan mempunyai makna jika tidak diterapkandalam perilaku dan tindakan nyata dalam kehidupan. Upayaperlindungan dan konservasi alam termasuk bagian dari syariatagama sebagaimana di muka telah dibahas. Oleh karena itupemahaman tentang perlunya perlindungan dan konservasisumberdaya alam ini harus diwujudkan dalam bentuk yang lebihoperasional dan konkrit serta dilembagakan. Suatu lembaga yangtepat, diakui dan dihormati oleh semua orang dalam komunitasyang bersangkutan akan bisa berperan efektif dalam upayaperlindungan dan konservasi alam. Lembaga semacam ini dulupernah dikembangkan oleh rasulullah dan dilanjutkan pada masakekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Usman. Lembaga semacamini juga pernah ada di beberapa kelompok masyarakat adat ditanah air dan di beberapa masyarakat adat di negara lain, danternyata bisa berperan efektif untuk perlindungan dan konservasialam dan sumberdaya alam.

Berikut ini beberapa contoh lembaga yang dimaksudyang pernah ada pada masa Rasulullah dan kekhalifahan:

Page 61: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

51

1. Rehabilitasi Lahan (al Ihya al mamat)Menurut hukum Islam, seseorang yang telah menjadikansebidang lahan yang semula “mati” dengan arti tidak ataubelum digarap dan kemudian lahan tersebut menjadi lahanhidup sehingga dapat diambil manfaatnya melalui kegiatanpertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan atau kegiatanlainnya serta melindungi dan melakukan konservasi terhadaplahan tersebut, maka orang tersebut mempunyai hak gunaterhadap lahan tersebut. Sedangkan hak pemilikan ataupenguasaannya tetap ada pada negara atau komunitasmasyarakat setempat. Lembaga ini dinamakan al ihya almamat.

Lembaga ihya ini memberikan dorongan atau insentif yangsangat besar bagi masyarakat setempat untuk terlibat danberinvestasi (dengan tenaga dan atau modal) dalam sebuahkegiatan pengembangan sumberdaya alam yangberkelanjutan, dalam hal ini adalah tanah dan lahan untukmendapatkan manfaat dan kesejahteraan dari lahan yangdihidupkan tersebut. Walupun demikian, pemanfaatan danpengembangan lahan yang dapat merugikan ataumembahayakan kepentingan dan kesejahteraan umum tidakdiperbolehkan melalui lembaga ihya ini. Otoritas pengatur(negara) mempunyai hak dan kewajiban untuk menjaga agarpemanfaatan dan pengembangan lahan tidak mengakibatkanterjadinya degradasi dan kerusakan bagi lahan yangbersangkutan dan lingkungannya. Tidak pula diperbolehkanuntuk memindahan atau memonopoli sumberdaya alam yangada yang sangat dibutuhkan masyarakat (misalnya sumber airdan lainnya), sehingga akses masyarakat terhadap sumberdayatersebut menjadi tertutup. Ketentuan ini berlaku pula bagisemua lahan yang telah dicadangkan sebagai lahan konservasi(al hima), cagar alam (al harim), padang gembala umum, hutannegara, hutan untuk masyarakat (adat), serta lahan yang

Page 62: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

52

mengandung sumberdaya yang sangat dibutuhkan bagikepentingan umum.

Lembaga yang mempunyai otoritas atau negara mempunyaikewajiban untuk menyediakan dana bagi lahan yang takberpemilik untuk keperluan rehabilitasi misalnya untukpertanian, holtikultur, peternakan dan bentuk pengembanganlainnya untuk mengarahkan agar pengembangan tersebutsesuai dengan kesesuaian dan kemampuan lahan (landsuitability and capability). Dana pengembangan lahan ini bisajuga digunakan sebagai dana kompensasi bagi orang yangtelah menyediakan lahan miliknya untuk pelayanankepentingan umum (publik), atau karena lahan tersebutdigunakan oleh negara untuk kepentingan umum.

Lembaga otoritas atau negara mempunyai hak untukmelembagakan sewa (ijarah) lahan milik negara atau untukmendanai reklamasi dan pemeliharaan terhadap lahan negaratersebut atau untuk kepentingan khusus lainnya yang dalamfiqh disebut sebagai al itqa’ al manfa’at al ardh atau al itqa’ alistighlal .

Rosulullah Muhammad menekankan betapa pentingnyamelakukan rehabilitasi lahan yang telah rusak melaluihadistnya :

“Barang siapa menghidupkan (merehabilitasi) tanah yang telah mati(rusak), maka pahala baginya tersimpan dalam tanah yangdirehabilitasi tersebut. Setiap makhluk yang mencari makanan danmendapatkannya dari tanah tersebut maka akan dianggap sebagaisadaqoh darinya (orang yang merehabilitasi tanah tersebut)(HR:Imam Ahmad, Tarmidzi dan Al Darimi ).

“ Jika seorang muslim mengolah tanah atau menanam pohon yang daritanah atau pohon tersebut manusia, burung atau hewan lainnya

Page 63: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

53

memperoleh makanan (manfaat), maka dianggap sebagai sodaqohdarinya. Akan tetapi jika seseorang menanam pohon yang dari pohontersebut manusia atau makhluk lainnya tidak mendapatkan makanan(manfaat), maka tidak akan dianggap sebagai sodaqoh darinya”(HR: Imam Muslim)

Hadist tersebut memberi pengertian tentang konsep ishlah(kemashlahatan) yang juga mengandung konsep kepercayaankepada Tuhan yang Maha Esa (tauhid). Bahwa pengelolaanlahan mempunyai makna yang tidak saja mengandungmanfaat materi (hasil) panen dan lahan yang bersangkutan,akan tetapi mempunyai makna yang jauh melampaui hal yangbersifat fisik material, yakni sadaqoh yang merupakan salahsatu ajaran Islam yang sangat dianjurkan. Yang lebih uniklagi, sadaqoh ini tidak hanya diperuntukkan bagi sesamamanusia, akan tetapi kepada setiap makhluk hidup terutamahewan dan tumbuhan.

2. Kawasan Konservasi (al Hima)Hima adalah kawasan cagar alam, atau hutan lindung, dimanapengambilan kayu, rumput, penggembalaan ternak,perburuan, atau eksploitasi sumberdaya alam tertentudilarang, atau kawasan dimana didalamnya hidup danberkembang biak hewan atau tumbuhan tertentu yangdilidungi dan dilestarikan. Walaupun demikian, pemanfaatansumberdaya alam dalam hima ini tetap diperbolehkan denganaturan-aturan dan kesepakatan tertentu. Lembaga otoritasatau negara mempunyai hak dan kewajiban untukmengembangkan dan melindungi kawasan hima ini agarfungsi dan tujuan konservasinya terpenuhi.

Rasulullah pernah menentapkan beberapa kawasan disekitarMadinah sebagai kawasan hima guna melindungi lembah(oase), padang rumput dan tanaman di dalamnya. Pengolahantanah dan eksploitasi sumberdaya alam lainnya (penebangan

Page 64: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

54

pohon, pengambilan kayu dan rumput dan sebagainya) jugadilarang. Nabi juga pernah mencagarkan sebuah tempatdidekat madinah di lereng pegunungan al Naqi denganmengatakan bahwa lahan tersebut merupakan lahan yangdilindungi.

Mengikuti jejak Rasulullah, Abu Bakar menetapkan pula suatukawasan yang bernama al Rabadzah untuk melindungi hewan-hewan zakat dan menugaskan Abu Salamah untukmengurusinya. Umar bin Khattab menunjuk kawasan himayang lain yakni al Syaraf dan menugaskan seorang bekasbudak yang bernama Hanni untuk mengurusinya. Sedangkankhalifah Ustman bin Affan memperluas kawasan hima yangsebelumnya telah ditetapkan oleh Rasulullah dan khalifahsebelumnya. Hima akhirnya berkembang menjadi sebuahketentuan yang melembaga untuk perlindungan, pemeliharaandan pemanfaatan kawasan yang telah ditentukan, sehinggamanfaatnya tetap lestari dan berkelanjutan. Walaupun tidakada sumber yang menjelaskan secara rinci tentang bagaimanahima-hima tersebut dikelola, akan tetapi peran hima sebagaisebuah lembaga untuk konservasi sumberdaya alam ternyatadiakui dan secara empiris mempunyai peran yang strategisuntuk konservasi alam dan pelayanan kepentingan umum(fungsi mashlahah). Penjelasan singkat hanya terdapat dalamtulisannya Imam al Mawardi (949-1029 M)dalam kitab: AlAhkam al Sulthaniyyah.

Sardar (1985) telah membuat kategori hima yang terdapat dijazirah Arab yang hingga saat ini masih tetap dilestarikan,menjadi enam jenis yakni :1. Kawasan konservasi (lindung) dimana semua aktifitas

penggembalaan dan pengambilan rumput dilarang2. Kawasan lindung (konservasi) dimana pengambilan atau

pemotongan pohon dilarang atau dibatasi

Page 65: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

55

3. Kawasan lindung (konservasi) dimana aktifitaspenggembalaan ternak dibatasi untuk musim tertentu

4. Kawasan lindung (cagar) khusus untuk spesies hewanatau tumbuhan tertentu

5. Kawasan lindung khusus untuk pemeliharaan lebah,sehingga penggembalaan pada musim berbunga dilarang

6. Kawasan lindung yang dikelola oleh desa atau sukutertentu dan manfaatnya untuk kemashlahatan desa/umum.

3. Kawasan yang dimulyakan atau dilindungi (al harim)Hukum Islam telah merancang dan menetapkan berbagaizona (kawasan) yang dilindungi atau dimulyakan (al harim)dimana pemanfaatan dan pengembangan kawasan yangbersangkutan dilarang atau tidak boleh dilakukan untukmencegah perusakan atau degradasi atau kepunahansumberdaya atau fauna dan flora tertentu.

Dalam khasanah (kebudayaan) Islam, setiap kota dan desapada umumnya dilindungi oleh kawasan lindung atau al harim,dimana pengolahan tanah dan pemanfaatan sumberdayasangat dibatasi bahkan di beberapa tempat dilarang. Wilayahini dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang yangditunjuk oleh otoritas atau negara.

Sesuai dengan hukum Islam, segala sumber air seperti laut,danau, sungai, mata air, sumur dan sebagainya sertapemanfaatan fasilitas umum seperti jalan raya, jalan kereta apisungai dan sebagainya memerlukan kawasan lindung untukmelindungi fasilitas yang bersangkutan dari kerusakan danuntuk memfasilitasi pemanfaatan sumberdaya serta untukkeberlanjutan fungsinya. Lembaga otoritas atau negaramempunyai hak dan kewajiban untuk menghindari fasilitasyang bersangkutan dari kerusakan baik akibat dari hal-halyang alamiah maupun akibat aktifitas manusia.

Page 66: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

56

Penutup

Konservasi dan perlindungan alam serta sumberdaya alammerupakan perintah Tuhan Yang Maha Memelihara Alam.Masalah konservasi dan perlindungan alam merupakan masalahyang sangat penting bagi manusia sebagai makhluk sekaligusbagian dari alam, baik untuk masa lalu, masa kini maupun masayang akan datang.

Ketentuan-ketentuan yang berhubungan denganpenggunaan, perlindungan dan rehabilitasi tanah, sumber air,udara, hewan dan tanaman merupakan bagian dari asas ekologiyang terdapat dalam syariah Islam. Hal ini menunjukkan bahwaIslam sebagai agama tidak saja peduli, akan tetapi mempunyaikomitmen yang jelas dan tegas tentang lingkungan. Komitmenlingkungan ini tidak hanya dituangkan dalam bentuk asas untuketika lingkungan yang bersifat normatif, akan tetapi dalam araspraktis, Islam juga telah melahirkan seperangkat hukum atauperaturan tentang pengelolaan dan perlindungan alam. Normadan hukum yang telah dibuat ini masih memungkinkan untukdikembangkan sehingga melahirkan konsep lingkungan Islamiyang lebih operatif dan sesuai dengan kondisi dan situasimasyarakat modern saat ini.

Konsep kawasan, hunian, kota atau bangunan yang islamidan berwawasan ekologis tidak bisa hanya diwujudkan dalambentuk arsitektur, struktur dan bentuk geometri gedung, masjid

Page 67: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

57

atau rumah yang bercorak atau bergaya “Timur Tengah” semata.Arsitektur dan bentuk geometris bangunan hanyalah simbol luaryang tak bermakna dan tidak berwawasan ekologis sama sekali,selama kawasan atau hunian tersebut tidak bisa mengingatkanpenghuninya tentang kewajiban dan tanggungungjawabekologisnya.

Lingkungan yang islami adalah lingkungan yang bisamemberikan suasana bagi penghuninya untuk mengingat Alllah,memotivasi penghuninya untuk menebarkan kebaikan bagilingkungannya, berlaku adil, jujur, amanah dan selalumendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri,yang kesemuanya merupakan nilai-nilai akhlaq pokok dalamsyari’ah Islam. Suasana semacam ini tidak bisa dibangun hanyamelalui arsitektur dan bentuk geometris bangunan seperti bentukkubah masjid, pintu gerbang universitas dan sebagainya. Akantetapi harus merupakan totalitas sebuah sistem kehidupan yangmelahirkan lingkungan tersebut, yang berupa pandangan, sikaphidup dan perilaku penghuninya terhadap lingkungan dan alam.Teknologi dan rancangan yang dipilih, tata ruang dan landscape,arsitektur, konstruksi, struktur bangunan serta bahan yangdigunakan harus merupakan cerminan dari nilai-nilai syariah Islamyakni: tauhid, khilafah, amanah, i’tidal dan istishlah .

Wallahu a’lam.

Page 68: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

58

D A F T A R P U S T A K A

Al Qur’an dan Terjemahannya, Penerbit : DepartemenAgama RI.

Abubakr Ahmed Bagader, A. Taufiq, M. As Sayyid dan MawilYousuf, 1994. Environmental Protection in Islam.IUCN Commission on Environmental Law, SaudiArabia.

Ali Yafie, 2006. Merintis Fiqh Lingkungan Hidup. Diterbitkan olehYayasan Amanah, Jakarta.

Ibnu Katsir. Tafsir Alqur’an Al ‘Adziem (Terjemahan) PenerbitSulaiman Mar’i, Singapura.

Ibnu Khaldum, 1967. Muqaddimah. Terjemahan F. Rosenthal,London.

Fazlun M Khalid, 2002. Islam and the Environment. In theEcyclopedia of Global Environmental Change, Vol.5:Social and Economic Dimensions of GlobalEnvironmental Change. John Willey and Sons Ltd.

Fazlur Rahman, 1995. Tema-tema Pokok Al Qur’an. PenerbitPustaka, Salman ITB, Bandung.

Mansoor, M, 1983. Environment and Values: The IslamicPerspective. Dalam Sardar, Z, The Touch of Midas,.op.cit.

Mustafa Abu Sway, 1998. Towards an IslamicJurisprudence of the Environment. Makalah Seminardi Masjid Belfast.

Page 69: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

59

Nasr, H. 1990. Man and Nature; The Spiritual Crisis inModern Man. Allen and Unwin, London.

Naess, A. 1993. Ecology, Community and Lifestyle. CambridgeUniversity Press, Cambridge

Ravets, J.R, 1971. Scientific Knowledge and Its Social Problems,OUP Publication, London.

Sardar, Z, 1987. Masa Depan Islam. Terjemahan : IslamicFuture, Penerbit Pustaka , Bandung.

Sony Keraf, A, 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Buku Kompas,Jakarta, 2002.

Sayyid Qutb, 1971. Tafsir Alqur’an : Fi dzilalil al-Qur’an, Dar AtTurats al Arabi, Bairut

White, J.R, and Lynn, 1967, The Historical Roots of OurEcological Crisis. J. Science: 155; 1203-1207.

Page 70: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

60

I N D E X

adil, 25, 30, 31, 69air, 8, 15, 42, 43, 44, 45, 47, 49,

50, 51, 54, 57, 61, 62, 67, 68al harim, 63, 66, 67al hima, 63amanah, 4, 5, 19, 25, 29, 30, 31,

32, 36, 37, 48, 52, 53, 69antroposentris, 9asas legal, 38, 40as-syirath, 25, 27, 37atmosfer, 24, 30, 46, 48, 55banjir, 4, 8, 47degradasi lahan, 8, 9dosa, 11, 18, 19, 29, 32, 36, 56,

57dunia idea, 16eco-friendly, 11, 25ekologis, 33, 34, 48, 56, 68Ekosistem, 24eksis, 27, 41eksistensi, 13, 15, 22, 26, 27, 39eksploitasi, 9, 19, 23, 40, 64, 65eksploitasi intensif, 9empirik, 12, 14, 15, 26, 27entitas, 15

epistimologi reduksionis, 33erosi, 8, 51, 54etika, 11, 18, 21, 28, 37, 68fiqh, 37, 43, 50, 63Ghoib, 14, 27halal , 25, 31, 33, 34, 36, 37haram, 17, 18, 25, 31, 33, 34, 35,

36, 37, 44, 48hewan, 8, 9, 16, 19, 24, 30, 35,

41, 42, 47, 49, 51, 53, 54, 55,56, 57, 58, 59, 64, 65, 66, 68

hifdzun nafs, 19holistik, 16, 22, 33ihya , 62ijarah, 63istishlah , 25, 35, 36, 37, 69isyraf, 19, 41jurisprudensi, 43kaidah, 37, 43, 48kapitalisme, 10kauniah, 18keimanan, 11, 16, 39kelebihan, 24, 30kesetimbangan, 9, 14, 21, 22,

23, 24, 34, 36, 40, 49, 58

Page 71: LINGKUNGAN HIDUPlingkunganmu.com/./public/upload/file/20180814092854Teologi...terima kabar tentang bencana, ... tanah longsor, kebakaran, kelaparan, dan lain sebagainya, melalui media

T E O L O G I L I N G K U N G A N

61

ketidak sengajaan, 15khilafah, 25, 29, 30, 31, 32, 33,

36, 37, 69komplek, 12, 24, 50konservasi, 11, 17, 40, 42, 43,

45, 54, 61, 62, 63, 65, 66, 68krisis, 10, 36, 47kualitatif, 14, 23, 34kuantitatif, 14, 23, 34Lahan, 7, 49, 62Legal, 37lestari, 4, 43, 51, 65lingkungan, 5, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 16, 17, 21, 22, 23, 25,26, 28, 30, 33, 35, 36, 40, 46,61, 68

living resources, 56mahdhoh, 25makhluq, 16, 26, 28matang, 19materialisme, 10mineral, 49monopoli, 44moral and spiritual base, 12mughalladzah, 50multi dimensi, 12organik, 49, 51organisme, 24, 50, 59pedoman normatif, 13Pemanasan global, 46, 47pemanfaatan, 10, 14, 16, 17,

19, 22, 30, 36, 38, 40, 41, 44,52, 53, 62, 65, 66, 67

pembatas, 23, 24pemeliharaan, 17, 19, 26, 35,

56, 63, 65, 66

pencemaran, 9, 40, 43, 46, 51peribadatan, 16perilaku, 9, 10, 11, 19, 24, 26,

28, 37, 61, 69planet, 8, 14, 22, 24, 33, 42Polusi, 8pragmatisme, 10proporsional, 14pusat-nilai, 25, 37qadar, 15, 18reaksi, 25realitas, 15, 21, 27, 33rehabilitasi, 63, 68sedimentasi sungai, 8stakeholders, 10sumberdaya alam, 9, 10, 13, 14,

17, 19, 21, 23, 29, 30, 32, 38,40, 41, 42, 43, 44, 61, 62, 64,65, 68

sunnatullah, 15supra-empirik, 15syariah, 25, 31, 35, 37, 68, 69tanah, 4, 8, 24, 43, 47, 49, 50,

51, 52, 54, 55, 61, 62, 63, 64,65, 67, 68

tauhid, 18, 25, 26, 28, 29, 31, 33,36, 37, 39, 64, 69

teologi, 12, 13, 14, 21, 36terukur, 14tumbuhan, 8, 9, 16, 30, 36, 41,

42, 49, 52, 53, 55, 56, 57, 58,59, 64, 66

udara, 8, 46, 47, 48, 49, 51, 68visual, 26